Anda di halaman 1dari 2

SOP

STABILISASI PASIEN SEBELUM TRANSFER

Tanggal Terbit Disetujui oleh,


STANDAR
OPERASIONAL ………
PROSEDUR drg. Arwita Mulyawati.,M.Hkes
NIP. 19531205 198203 2 001
Pengerti Stabilisasi pasien sebelum transfer adalah menstabilkan keadaan
mum pasien sesuai kebutuhannya sebelum akan dirujuk.

Tujuan Sebagai acuan dalam mengurangi resiko cidera, kecacatan, dan


kematian pada pasien serta memenuhi hak pasien dan keluarga
Kebijakan Transfer pasien dilaksanakan dalam keadaan pasien stabil sebagai
upaya mengutamakan keselamatan pasien sesuai ketentuan transfer
pasien berdasar Keputusan Direktur RSGMP UNSOED Nomor Kep/
/ /2016 tentang Kebijakan Pelayanan RSGMP UNSOED
Prosedur 1. Transfer sebaiknya tidak dilakukan bila kondisi pasien belum
stabil
2. Unit/Rumah Sakit yang dituju untuk transfer harus memastikan
bahwa ada prosedur/pengaturan transfer pasien yang memadai
3. Perlu waktu hingga beberapa jam dimulai setelah pengambilan
keputusan dibuat hingga pasien ditransfer ke Unit/Rumah Sakit
lain
4. Hal penting untuk dilakukan sebelum transfer
a. Amankan patensi jalan napas
Beberapa pasien mungkin membutuhkan intubasi atau
trakeostomi dengan pemantauan end-tidal carbondioxide yang
adekuat
b. Terdapat jalur/akses vena yang adekuat (minimal 2 kanula
perifer atau sentral)
c. Jika terdapat pneumothoraks, selang drainase data (Water
Sealed Drainage-WSD) harus terpasang dan tidak boleh diklem
d. Pasang kateter urin dan nasogastric tube (NGT), jika
diperlukan
e. Pemberian terapi/tatalaksana tidak boleh ditunda saat
menunggu pelaksanaan transfer
5. Unit/Rumah Sakit yang dituju dapat memberikan saran mengenai
penanganan segera/resusitasi yang perlu dilakukan terhadap
pasien pada situasi-situasi khusus, namun tanggungjawab tetap
pada tim transfer
6. Tim transfer harus familiar dengan peralatan yang ada dan secara
independen menilai kondisi pasien
Seluruh peralatan dan obat-obatan harus dicek ulang oleh petugas
transfer

Unit terkait 1. IGD


2. Pendaftaran dan Informasi

Anda mungkin juga menyukai