Anda di halaman 1dari 13

Anuraga Jayanegara | Dialog Rasulullah saw dengan iblis

Copyright Anuraga Jayanegara anuragaja@ipb.ac.id


http://anuragaja.staff.ipb.ac.id/2010/05/27/dialog-rasulullah-saw-dengan-iblis/

Dialog Rasulullah saw dengan iblis

Segala puji hanya milik ALLAH SWT, Pencipta semesta alam. Shalawat dan salam
sejahtera semoga
senantiasa dilimpahkan kepada seorang Nabi yang Ummi, Muhammad saw., dan
kepada keluarganya yang
bersih serta seluruh sahabatnya yang mulia.

Diriwayatkan dari Mu’adz bin Jabal r.a., dari Ibnu Abbas r.a. yang berkisah: Kami
bersama
Rasulullah saw. di rumah salah seorang sahabat Anshar, dimana saat itu kami di
tengah-tengah
jamaah. Lalu ada suara orang memanggil dari luar, "Wahai para penghuni rumah,
apakah kalian
mengizinkanku masuk, sementara kalian butuh kepadaku."
Rasulullah bertanya kepada para jamaah, "Apakah kalian tahu, siapa yang
memanggil dari luar itu?"
Mereka menjawab, "Tentu Allah dan Rasul Nya lebih tahu."
Lalu Rasulullah saw. menjelaskan, "Ini adalah iblis yang terkutuk semoga Allah
senantiasa
melaknatnya. "
Kemudian Umar r.a. meminta izin kepada Rasulullah sembari berkata, "Ya
Rasulullah, apakah engkau
mengizinkanku untuk membunuhnya? "
Beliau menjawab, "Bersabarlah wahai Umar, apakah engkau tidak tahu bahwa ia
termasuk makhluk yang
tertunda kematiannya sampai batas waktu yang telah diketahui (hari Kiamat)?
Akan tetapi sekarang
silakan kalian membukakan pintu untuknya. Sebab ia diperintah untuk datang ke
sini, maka pahamilah
apa yang ia ucapkan dan dengarkan apa yang bakal ia ceritakan kepada kalian."

Ibnu Abbas berkata: Kemudian dibukakan pintu, lalu ia masuk di tengah-tengah


kami. Ternyata ia
berupa orang yang sudah tua bangka dan buta sebelah mata. Ia berjenggot
sebanyak tujuh helai
rambut yang panjangnya seperti rambut kuda. Kedua kelopak matanya terbelah ke
atas (tidak ke
samping). Sedangkan kepalanya seperti kepala gajah yang sangat besar, gigi
taringnya memanjang

page 1 / 13
Anuraga Jayanegara | Dialog Rasulullah saw dengan iblis
Copyright Anuraga Jayanegara anuragaja@ipb.ac.id
http://anuragaja.staff.ipb.ac.id/2010/05/27/dialog-rasulullah-saw-dengan-iblis/

keluar seperti taring babi. Sementara kedua bibirnya seperti bibir kerbau. Ia datang
sambil
memberi salam. ‘Assalamu’alaika ya Muhammad, Assalamu’alaikum ya Jamaa’atal
mus1imin," kata iblis.

Nabi menjawab, "Assalamu lillah ya la’iin (Keselamatan hanya milik AlIah wahai
makhluk yang
terkutuk). Saya mendengar engkau punya keperluan kepada kami. Apa
keperluanmu tersebut wahai
Iblis?"
"Wahai Muhammad, saya datang ke sini bukan karena kemauanku sendiri, tapi
saya datang ke sini
karena terpaksa," tutur iblis.
"Apa yang membuatmu terpaksa harus datang ke sini wahai makhluk terkutuk?"
tanya Rasulullah.

Iblis menjawab, "Telah datang kepadaku seorang malaikat yang diutus oleh Tuhan
Yang Mahaagung,
dimana utusan itu berkata kepadaku, ‘Sesungguhnya Allah swt. memerintahmu
untuk datang kepada
Muhammad saw. sementara engkau adalah makhluk yang rendah dan hina.
Engkau harus memberi tahu
kepadanya, bagaimana engkau menggoda dan merekayasa anak-cucu Adam,
bagaimana engkau membujuk dan
merayu mereka. Lalu engkau harus menjawab segala apa yang ditanyakan
Muhammad dengan jujur. Maka
demi Kebesaran dan Keagungan Allah, jika engkau menjawabnya dengan bohong,
sekalipun hanya sekali,
sungguh engkau akan Allah jadikan debu yang bakal dihempaskan oleh angin
kencang, dan
musuh-musuhmu akan merasa senang.’ Wahai Muhammad, maka sekarang saya
datang kepadamu sebagaimana
yang diperintahkan kepadaku. Maka tanyakan apa saja yang engkau inginkan.
Kalau sampai saya tidak
menjawabnya dengan jujur, maka musuh-musuhku akan merasa senang atas
musibah yang bakal saya
terima. Sementara tidak ada beban yang lebih berat bagiku daripada
bersenangnya musuh-musuhku atas
musibah yang menimpa diriku."

page 2 / 13
Anuraga Jayanegara | Dialog Rasulullah saw dengan iblis
Copyright Anuraga Jayanegara anuragaja@ipb.ac.id
http://anuragaja.staff.ipb.ac.id/2010/05/27/dialog-rasulullah-saw-dengan-iblis/

Rasulullah mulai melemparkan pertanyaan kepada iblis, "Jika engkau bisa


menjawab dengan jujur,
maka coba ceritakan kepadaku, siapa orang yang paling engkau benci?"
Iblis menjawab dengan jujur, "Engkau, wahai Muhammad, adalah orang yang
paling aku benci dan
kemudian orang-orang yang mengikuti agamamu."
"Lalu siapa lagi yang paling engkau benci?" tanya Rasulullah.
"Seorang pemuda yang bertakwa dimana ia mencurahkan dirinva hanya kepada
Allah swt.," jawab Iblis.
"Siapa lagi?" tanya Rasulullah
"Orang alim yang wara’ (menjaga diri dari syubhat) lagi sabar," jawab iblis.
"Siapa lagi?" tanya Rasulullah
"Orang yang senantiasa melanggengkan kesucian dari tiga kotoran (hadats besar,
kecil dan najis;
pent.)," tutur iblis
"Siapa lagi?" tanya Rasulullah
"Orang fakir yang senantiasa bersabar, yang tidak pernah menuturkan
kefakirannya ke pada siapa pun
dan juga tidak pernah mengeluh penderitaan yang dialaminya." jawab iblis.
"Lalu dari mana engkau tahu kalau ia bersabar?" tanya Rasulullah.
"Wahai Muhammad, bila ia masih dan pernah mengeluhkan penderitaannya
kepada makhluk yang sama
dengannya selama tiga hari, maka Allah tidak akan mencatat perbuatannya dalam
kelompok orang-orang
yang bersabar," jelas Iblis.
"Lalu siapa lagi, wahai lblis?" tanya Rasul.
"Orang kaya yang bersyukur," tutur iblis.
"Lalu apa yang bisa memberi tahu kepadamu bahwa ia bersyukur?" tanya
Rasulullah
"Bila saya melihatnya ia mengambil kekayaannya dari apa saja yang dihalalkan
dan kemudian
disalurkan pada tempatnya," tutur iblis.
"Bagaiinana kondisimu apabila ummatku menjalankan shalat?" tanya Rasulullah.
"Wahai Muhammad, saya langsung merasa gelisah dan gemetar," jawab iblis.

"Mengapa wahai makhluk yang terkuluk?" tanya Rasulullah.


"Sesungguhnya apabila seorang hamba bersujud kepada Allah sekali sujud, maka
Allah akan mengangkat
satu derajat (tingkat). Apabila mereka berpuasa, maka saya terikat sampai mereka
berbuka kembali.
Apabila mereka menunaikan manasik haji, maka saya jadi gila. Apabila membaca
al-Qur’an, maka saya
akan meleleh (mencair) seperti timah yang dipanaskan dengan api. Apabila
bersedekah maka

page 3 / 13
Anuraga Jayanegara | Dialog Rasulullah saw dengan iblis
Copyright Anuraga Jayanegara anuragaja@ipb.ac.id
http://anuragaja.staff.ipb.ac.id/2010/05/27/dialog-rasulullah-saw-dengan-iblis/

seakan-akan orang yang bersedekah tersebut mengambil kapak lalu memotong


saya menjadi dua," jawab
iblis.
"Mengapa demikian wahai Abu Murrah (julukan iblis)?" tanya Rasulullah.
"Sebab dalam sedekah ada empat perkara yang perlu diperhatikan: Dengan
sedekah itu, Allah akan
menurunkan keberkahan dalam hartanya, menjadikan ia disenangi di kalangan
makhluk Nya, dengan
sedekah itu pula Allah akan menjadikan suatu penghalang antara neraka
dengannya dan akan
menghindarkan segala bencana dan penyakit," tutur iblis menjelaskan.
"Lalu bagaimana pendapatnu tentang Abu Bakar?" tanya Rasulullah.
"Ia sewaktu jahillyyah saja tidak pernah taat kepadaku, apalagi sewaktu dalam
Islam," tutur iblis.

"Bagaimana dengan Umar bin Khaththab?" tanya Rasulullah.


"Demi Allah, setiap kali saya bertemu dengannya, mesti akan lari darinya," jawab
iblis.
"Bagaimana dengan Utsman?" tanya Rasulullah.
"Saya merasa malu terhadap orang yang para malaikat saja malu kepadanya,"
jawab iblis.

"lalu bagaimana dengan Ali bin Abi Thalib?" tanya Rasulullah.


"Andaikan saya bisa selamat darinya dan tidak pernah bertemu dengannya, ia
meninggalkanku dan saya
pun meninggalkannya. Akan tetapi ia tidak pernah melakukan hal itu sama sekali,"
tutur iblis.
"Segala puji bagi Allah Yang telah menjadikan ummatku bahagia dan
mencelakakanmu sampai pada waktu
yang ditentukan," tutur Rasulullah.
"Tidak dan tidak mungkin, dimana ummatmu bisa bahagia sementara saya
senantiasa hidup dan tidak
akan mati sampai pada waktu yang telah ditentukan. Lalu bagaimana engkau bisa
bahagia terhadap
ummatmu, sementara saya bisa masuk kepada mereka melalui aliran darah dan
daging, sedangkan mereka
tidak bisa melihatku. Demi Tuhan Yang telah menciptakanku dan telah menunda
kematianku sampai pada
hari mereka dibangkitkan kembali (Kiamat), sungguh saya akan menyesatkan
mereka seluruhnya, baik
yang bodoh maupun yang alim, yang awam maupun yang bisa membaca al Qur’an,
yang nakal maupun yang

page 4 / 13
Anuraga Jayanegara | Dialog Rasulullah saw dengan iblis
Copyright Anuraga Jayanegara anuragaja@ipb.ac.id
http://anuragaja.staff.ipb.ac.id/2010/05/27/dialog-rasulullah-saw-dengan-iblis/

rajin beribadah, kecuali hamba-hamba Allah yang mukhlas (sangat-sangat ikhlas),"


tutur iblis.
"Siapa menurut engkau hamba-hamba Allah yang mukhlas itu?" tanya Rasulullah.

Iblis menjawab dengan panjang lebar, "Apakah engkau tidak tahu wahai
Muhammad, bahwa orang yang
masih suka dirham dan dinar (harta) adalah belum bisa murni karena Allah swt.
Apabila saya melihat
seseorang sudah tidak menyukai dirham dan dinar, serta tidak suka dipuji, maka
saya tahu bahwa ia
adalah orang yang mukhlis karena Allah, lalu saya tinggalkan. Sesungguhnya
seorang hamba selagi
masih suka harta dan pujian, sedangkan hatinya selalu bergantung pada
kesenangan-kesenang an
duniawi, maka ia akan lebih taat kepadaku daripada orang-orang yang telah saya
jelaskan kepadamu.

Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa cinta harta itu termasuk dosa
yang paling besar?
Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa cinta kedudukan adalah
termasuk dosa yang paling
besar? Apakah engkau tidak tahu, saya memiliki tujuhpuluh ribu anak, sedangkan
setiap anak dari
jumlah tersebut memiliki tujuhpuluh ribu setan. Di antara mereka ada yang sudah
saya tugaskan
untuk menggoda ulama, ada yang saya tugaskan untuk menggoda para pemuda,
ada yang saya tugaskan
menggoda orang-orang yang sudah tua. Anak-anak muda bagi kami tidak ada
masalah, sedangkan
anak-anak kecil lebih mudah kami permainkan sekehendak saya.

Di antara mereka juga ada yang saya tugaskan untuk menggoda orang-orang yang
tekun beribadah, dan
ada juga yang saya tugaskan untuk menggoda orang-orang zuhud. Mereka keluar
masuk dari kondisi ke
kondisi lain, dari satu pintu ke pintu lain, sehingga mereka berhasil dengan
menggunakan cara apa
pun. Saya ambil dari mereka nilai keikhlasan dalam hatinya, sehingga mereka
beribadah kepada Allah
dengan tidak ikhlas, sementara mereka tidak merasakan hal itu. Apakah engkau

page 5 / 13
Anuraga Jayanegara | Dialog Rasulullah saw dengan iblis
Copyright Anuraga Jayanegara anuragaja@ipb.ac.id
http://anuragaja.staff.ipb.ac.id/2010/05/27/dialog-rasulullah-saw-dengan-iblis/

tidak tahu wahai


Muhammad, bahwa Barshish seorang rahib (pendeta) yang berbuat ikhlas karena
Allah selama
tujuhpuluh tahun, sehingga dengan doanya ia sanggup menyelamatkan
orang-orang yang sakit. Akan
tetapi saya tidak berhenti menggodanya sehingga ia sempat berbuat zina dengan
seorang perempuan,
membunuh orang dan mati dalam kondisi kafir? Inilah yang disebutkan oleh Allah
dalam Kitab Nya
dengan firman-Nya:
"(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) setan ketika dia
berkata kepada
manusia: Kafirlah kamu maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata,
‘Sesungguhnya aku cuci
tangan darimu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan semesta
alam." (Q.s. al Hasyr:
16).

Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa kebohongan itu dari saya,
saya adalah orang yang
berbohong pertama kali. Orang yang berbohong adalah temanku. Barangsiapa
bersumpah atas Nama Allah
dengan berbohong maka ia adalah kekasihku. Apakah engkau tidak tahu wahai
Muhammad, bahwa saya
pernah bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan atas Nama Allah, ‘Bahwa saya
akan memberi nasihat
kepada kalian berdua.’ Maka sumpah bohong itu menyenangkan hatiku.
Sedangkan menggunjing dan
mengadu domba adalah buah santapan dan kesukaanku. Kesaksian dusta adalah
penyejuk mataku dan
kesenanganku.
Barangsiapa bersumpah dengan menceraikan istrinya (talak) maka hampir tidak
akan bisa selamat,
sekalipun hanya sekali. Andaikan itu benar, yang karenanya orang membiasakan
lidahnya mengucapkan
kata-kata tersebut, istrinya akan menjadi haram. Kemudian dari pasangan tersebut
menghasilkan
keturunan sampai hari Kiamat nanti yang semuanya hasil dari anak-anak zina.
Sehingga seluruhnya
masuk neraka hanya gara-gara satu ucapan.

Wahai Muhammad, sesungguhnya diantara ummatmu ada orang yang

page 6 / 13
Anuraga Jayanegara | Dialog Rasulullah saw dengan iblis
Copyright Anuraga Jayanegara anuragaja@ipb.ac.id
http://anuragaja.staff.ipb.ac.id/2010/05/27/dialog-rasulullah-saw-dengan-iblis/

menunda-nunda shalatnya dari waktu ke


waktu. Ketika ia hendak menjalankan shalat maka saya selalu berada padanya dan
mengganggu sembari
berkata kepadanya, ‘Masih ada waktu, teruskan engkau sibuk dengan urusan dan
pekerjaan yang engkau
lakukan.’ Sehingga ia menunda shalatnya, dan kemudian shalat di luar waktunya.
Akibatnya dengan
shalat yang dikerjakan di luar waktunya itu ia akan dipukul di kepalanya. Kalau
saya merasa kalah,
maka saya mengirim kepadanya salah seorang dari setan-setan manusia yang
akan menyibukkan
waktunya. Kalau dengan usaha itu saya masih kalah, maka saya tinggalkan sampai
ia menjalankan
shalat. Ketika dalam shalatnya saya berkata kepadanya, ‘Lihatlah ke kanan dan ke
kiri.’ Akhirnya
ia melihat. Maka pada saat itu wajahnya saya usap dengan tangan saya, kemudian
saya menghadap di
depan matanya sembari berkata, ‘Engkau telah melakukan apa yang tidak akan
menjadi baik
selamanya.’

Wahai Muhammad, engkau tahu, bahwa orang yang banyak menoleh dalam
shalatnya, Allah akan memukul
kepalanya dengan shalat tersebut. Kalau dalam shalat ia sanggup mengalahkan
saya, sementara ia
shalat sendirian, maka saya perintah untuk tergesa-gesa. Maka ia mengerjakan
shalat seperti ayam
yang mencocok benih-benih untuk dimakan dan segera meninggalkannya. Kalau ia
sanggup mengalahkan
saya, dan shalat berjamaah, maka saya kalungkan rantai di lehernya. Ketika ia
sedang ruku’ saya
tarik kepalanya ke atas sebelum imam bangun dari ruku’ dan saya turunkan
sebelum imam turun.

Wahai Muhammad, engkau tahu, bahwa orang yang melakukan shalat seperti itu,
maka batal shalatnya,
dan di hari Kiamat nanti Allah akan menyalin kepalanya dengan kepala keledai.
Kalau dengan cara
tersebut saya masih kalah, maka saya perintahkan meremas-remas jari-jemarinya
sehingga bersuara,
sedangkan ia sedang shalat, karenanya ia termasuk orang-orang yang bertasbih
kepadaku padahal ia

page 7 / 13
Anuraga Jayanegara | Dialog Rasulullah saw dengan iblis
Copyright Anuraga Jayanegara anuragaja@ipb.ac.id
http://anuragaja.staff.ipb.ac.id/2010/05/27/dialog-rasulullah-saw-dengan-iblis/

sedang shalat. Kalau dengan cara tersebut masih juga tidak mempan, maka saya
tiup hidungnya
sehingga ia menguap, sementara ia sedang shalat. Kalau ia tidak menutupi
mulutnya dengan tangannya
maka setan masuk ke dalam perutnya, sehingga ia semakin rakus dengan dunia
dan berbagai
perangkapnya. Ia akan selalu mendengar dan taat kepadaku.

Bagaimana ummatmu bisa bahagia wahai Muhammad, sementara saya


memerintah orang-orang miskin untuk
meninggalkan shalat, dan saya berkata kepadanya, ‘Shalat bukanlah kewajiban
kalian, shalat hanya
kewajiban orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah.’ Saya pun berkata kepada
orang yang sakit,
‘Tinggalkan shalat, karena shalat bukanlah kewajibanmu. Shalat hanyalah
kewajiban orang-orang yang
diberi nikmat kesehatan. Sebab Allah sudah berfirman, , "… dan tidak apa apa bagi
seorang yang
sedang sakit …,"(Q.s. an Nur: 61). Kalau engkau sudah sembuh baru melakukan
shalat.’ Akhirnya ia
mati dalam kondisi kafir. Apabila ia mati dengan meninggalkan shalat ketika
sedang sakit, maka ia
akan bertemu Allah dengan dimurkai.

Wahai Muhammad, jika saya menyimpang dan berdusta kepadamu, maka


hendaknya engkau memohon kepada
Allah agar saya dijadikan debu yang lembut. Wahai Muhammad, apakah engkau
masih juga merasa
gembira terhadap ummatmu, sementara saya bisa memurtadkan seperenam dari
ummatmu untuk keluar dari
Islam?"
Kemudian Rasulullah meneruskan pertanyaannya, "Wahai makhluk yang terkutuk,
siapa teman dudukmu?"
"Orang-orang yang suka makan riba," jawab iblis.
"Lalu siapa teman dekatmu?" tanya Rasululah kembali.
"Orang yang berzina," jawabnya.
"Siapa teman tidurmu?" tanya Rasulullah.
"Orang yang mabuk," jawabnya.
"Siapa tamumu?" tanya Rasulullah.
"Pencuri," jawabnya.
"Siapa utusanmu?" tanya Rasulullah.
"Tukang sihir," jawabnya.

page 8 / 13
Anuraga Jayanegara | Dialog Rasulullah saw dengan iblis
Copyright Anuraga Jayanegara anuragaja@ipb.ac.id
http://anuragaja.staff.ipb.ac.id/2010/05/27/dialog-rasulullah-saw-dengan-iblis/

‘Apa yang menyenangkan pandangan matamu?" tanya Rasulullah.


"Orang yang bersumpah dengan talak," jawab iblis.
"Siapa kekasihmu?" tanya Rasulullah.
"Orang yang meninggalkan shalat Jum’at," jawabnya.
"Wahai makhluk yang terkutuk, apa yang mengakibatkan punggungmu patah?"
Tanya Rasulullah.
"Suara ringkik kuda untuk berperang membela agama Allah," jawabnya.
"Apa yang menjadikan tubuhmu meleleh?" tanya Rasulullah.
"Tobatnya orang yang bertobat" jawabnya.
"Apa yang membuat hatimu panas?" tanya Rasulullah.
"Banyaknya istighfar kepada Allah, baik di malam atau siang hari," jawabnya.

"Apa yang membuatmu merasa malu dan hina?" tanya Rasulullah.


"Sedekah secara rahasia," jawabnya
"Apa yang menjadikan matamu buta?" tanya Rasulullah.
"Shalat di waktu sahur," jawabnya.
"Apa yang dapat mengendalikan kepalamu?" tanya Rasulullah.
"Memperbanyak shalat berjamaah," tuturnya.
"Siapa orang yang paling bisa membahagiakanmu? " tanya Rasulullah
"Orang yang sengaja meninggalkan shalat," tuturnya.
"Siapa orang yang paling celaka menurut engkau?" tanya Rasulullah
"Orang-orang yang kikir," jawabnya
"Apa yang menyita pekerjaanmu? " tanya Rasulullah.
"Majelis orang-orang alim," jawabnya.
"Bagaimana cara engkau makan?" Tanya Rasulullah
"Dengan tangan kiriku dan jari-jemariku, " jawabnya
"Di mana engkau mencari tempat berteduh untuk anak anakmu di waktu panas?"
tanya Rasulullah
"Di bawah kuku manusia," jawab iblis
"Berapa kebutuhan yang pernah engkau minta kepada Tuhamnu?" tanya
Rasulullah.

"Sepuluh macam," jawabnya


"Apa saja itu wahai makhluk terkutuk?" tanya Rasulullah
Iblis pun menjawabnya, "Saya memintaNya agar saya bisa berserikat dengan
anak-cucu Adam dalam
harta kekayaan dan anak-anak mereka. Akhirnya Tuhan mengizinkanku berserikat
dalam kelompok
mereka. Itulah maksud firman Allah:
"Dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah
mereka. Dan tidak ada
yang dijanjikan oleh setan kepada mereka melainkan tipuan belaka." (Q.s. al Isra’:

page 9 / 13
Anuraga Jayanegara | Dialog Rasulullah saw dengan iblis
Copyright Anuraga Jayanegara anuragaja@ipb.ac.id
http://anuragaja.staff.ipb.ac.id/2010/05/27/dialog-rasulullah-saw-dengan-iblis/

64).

Setiap harta yang tidak dikeluarkan zakatnya, maka saya ikut memakannya. Saya
juga ikut makan
makanan yang bercampur riba dan haram serta segala harta yang tidak
dimohonkan perlindungan kepada
Allah dari setan yang terkutuk. Setiap orang yang tidak memohon perlindungan
kepada Allah dari
setan ketika bersetubuh dengan istrinya, maka setan akan ikut bersetubuh.
Akhirnya melahirkan anak
yang mendengar dan taat kepadaku. Begitu pula orang yang naik kendaraan
dengan maksud mencari
penghasilan yang tidak dihalalkan, maka saya adalah temannya. Itulah maksud
firman Allah:
"Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang
berjalan kaki." (Q.s. al
Isra’: 64).

Saya memohon kepada Nya agar saya punya rumah, maka rumahku adalah kamar
mandi. Saya memohon agar
saya punya masjid, akhirnya pasar menjadi masjidku. Saya memohon agar saya
punya al-Qur’an, maka
syair adalah al-Qur’anku. Saya memohon agar saya punya adzan, maka terompet
adalah panggilan
adzanku. Saya memohon kepadaNya agar saya punya tempat tidur, maka
orang-orang mabuk adalah tempat
tidurku. Saya memohon agar saya memiliki teman-teman yang menolongku, maka
kelompok al-Qadariyyah
menjadi teman-teman yang membantuku. Dan saya memohon agar saya
mendapatkan teman-teman dekat,
maka orang-orang yang menginfakkan harta kekayaannya untuk kemaksiatan
adalah teman dekatku. Ia
kemudian membaca firman Allah, "Sesungguhnya pemboros pemboros itu adalah
saudara-saudara setan
dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya." (Q.s. al Isra’: 27)."

Rasulullah saw. berkata kepadanya, "Andaikan tidak setiap apa yang engkau
ucapkan itu didukung
oleh ayat-ayat dari Kitab Allah tentu aku tidak akan membenarkanmu. "
Lalu iblis berkata lagi, "Wahai Muhammad, saya memohon kepada Allah agar saya

page 10 / 13
Anuraga Jayanegara | Dialog Rasulullah saw dengan iblis
Copyright Anuraga Jayanegara anuragaja@ipb.ac.id
http://anuragaja.staff.ipb.ac.id/2010/05/27/dialog-rasulullah-saw-dengan-iblis/

bisa melihat
anak-cucu Adam, sementara mereka tidak bisa melihatku. Kemudian Allah
menjadikan aku bisa mengalir
melalui peredaran darah mereka. Diriku bisa berjalan ke mana pun sesuai
kemauan diriku dan dengan
cara bagaimana pun. Kalau saya mau dalam sesaat pun bisa. Kemudian Allah
berfirman kepadaku,
‘Engkau bisa melakukan apa saja yang kau minta.’ Akhirnya saya merasa senang
dan bangga sampai
hari Kiamat. Sesungguhnya orang yang mengikutiku lebih banyak daripada orang
yang mengikutimu.
Sebagian besar anak-cucu Adam akan mengikutiku sampai hari Kiamat.

Saya memiliki anak yang saya beri nama Atamah. Ia akan kencing di telinga
seorang hamba ketika ia
tidur meninggalkan shalat Atamah (Isya’). Andalkan tidak karenanya tentu manusia
tidak akan tidur
lebih dahulu sebelum menjalankan shalat.
Saya juga punya anak yang saya beri nama Mutaqadhi. Apabila ada seorang
hamba melakukan ketaatan
(ibadah) dengan rahasia dan ingin menutupinya, maka anak saya tersebut
senantiasa membatalkannya
dan dipamerkan di tengah-tengah manusia, sehingga semua manusia tahu.
Akhirnya Allah membatalkan
sembilan puluh sembilan dari seratus pahalanya. Sehingga yang tersisa hanya satu
pahala. Sebab
setiap ketaatan yang dilakukan secara rahasia akan diberi seratus pahala.

Saya punya anak lagi yang bernama Kuhyal, dimana ia bertugas mengusapi celak
mata semua orang yang
sedang berada di majelis pengajian dan ketika khathib sedang berkhuthbah.
Sehingga mereka
terkantuk dan akhirnya tidur, tidak bisa mendengarkan apa yang dibicarakan para
ulama. Mereka yang
tertidur tidak akan ditulis pahala sedikit pun untuk selamanya.
Setiap kali ada perempuan keluar mesti ada setan yang duduk di pinggulnya, ada
pula yang duduk di
daging yang mengelilingi kukunya. Dimana mereka akan menghiasi kepada
orang-orang yang melihatnya.
Kedua setan itu kemudian berkata kepadanya, ‘Keluarkan tanganmu.’ Akhirnya ia
mengeluarkan
tangannya, kemudian kukunya tampak, lalu kelihatan nodanya.

page 11 / 13
Anuraga Jayanegara | Dialog Rasulullah saw dengan iblis
Copyright Anuraga Jayanegara anuragaja@ipb.ac.id
http://anuragaja.staff.ipb.ac.id/2010/05/27/dialog-rasulullah-saw-dengan-iblis/

Wahai Muhammad, sebenarnya saya tidak bisa menyesatkan sedikit pun. Akan
tetapi saya hanya akan
mengganggu dan menghiasi. Andaikan saya memiliki hak dan kemampuan untuk
menyesatkan, tentu saya
tidak membiarkan segelintir manusia pun di muka bumi ini yang masih sempat
mengucapkan dua kalimat
syahadat, ‘Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Utusan-Nya.’ Tidak
akan ada lagi orang
yang shalat dan berpuasa. Sebagaimana engkau wahai Muhammad, tidak berhak
untuk memberikan hidayah
sedikit pun kepada siapa saja. Akan tetapi engkau adalah seorang utusan dan
penyampai amanat dari
Tuhan. Andaikan engkau memiliki hak dan kemampuan untuk memberi hidayah,
tentu engkau tidak akan
membiarkan segelintir orang kafir pun di muka bumi ini. Engkau hanyalah sebagai
argumentasi
(hujjah) Tuhan terhadap makhluk-Nya. Sementara saya hanyalah menjadi sebab
celakanya orang yang
sebelumnya sudah dicap oleh Allah menjadi orang celaka. Orang yang bahagia dan
beruntung adalah
orang yang dijadikan bahagia oleh Allah sejak dalam perut ibunya, sedangkan
orang yang celaka
adalah orang yang dijadikan celaka oleh Allah sejak dalam perut ibunya."
Kemudian Rasulullah membacakan firman Allah:
"Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia ummat Yang satu,
tetapi mereka
senantiasa berselisih pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh
Tuhanmu." (Q.s. Hud:
118 9).

Kemudian beliau melanjutkan dengan firman Allah yang lain:


"Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku." (Q.s. al
Ahzab: 38).
Lantas Rasulullah saw. berkata lagi kepada iblis, "Wahai Abu Murrah (iblis), apakah
engkau masih
mungkin bertobat dan kembali kepada Allah, sementara saya akan menjaminmu
masuk surga."
Ia menjawab, "Wahai Rasulullah, ketentuan telah memutuskan dan Qalam pun
telah kering dengan apa
yang terjadi seperti ini hingga hari kiamat nanti. Maka Mahasuci Tuhan Yang telah
menjadikanmu
sebagai tuan para Nabi dan khatib para penduduk surga. Dia telah memilih dan
mengkhususkan dirimu.
Sementara Dia telah menjadikan saya sebagai tuan orang-orang celaka dan khatib

page 12 / 13
Anuraga Jayanegara | Dialog Rasulullah saw dengan iblis
Copyright Anuraga Jayanegara anuragaja@ipb.ac.id
http://anuragaja.staff.ipb.ac.id/2010/05/27/dialog-rasulullah-saw-dengan-iblis/

para penduduk
neraka. Saya adalah makhluk yang celaka lagi terusir. Ini adalah akhir dari apa
yang saya
beritahukan kepadamu, dan saya mengatakan sejujurnya."

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, awal dan akhir, dhahir dan bathin. Dan
semoga shalawat
dan salam sejahtera tetap diberikan kepada seorang Nabi yang Ummi dan kepada
para keluarga dan
sehabatnya serta para Utusan dan para Nabi.

page 13 / 13

Anda mungkin juga menyukai