Anda di halaman 1dari 6

11/6/23, 5:07 PM Kebijakan Keamanan dan Pertahanan Siber – Ditjen Aptika

BERANDA PROFIL  INFORMASI  PUBLIKASI  DATA APTIKA 

KONTAK VIRTUAL TOUR

Kebijakan Keamanan dan SEARCH …

Pertahanan Siber
LAYANAN KAMI
 10 March 2016  Admin Aptika  Artikel  0

BERITA TERKINI

Awasi Netralitas
ASN Jelang
Pemilu 2024,
Ditjen Aptika
Tanda Tangani
PKS dengan
KASN
 27 October 2023
 0

A. Keterkaitan Cyber Security(Keamanan Siber) dan Cyber IGDX 2023


Defense(Pertahanan Siber) Business and
Conference: Jadi
Pertemuan
Keamanan Siber dan Pertahanan Siber memiliki setidaknya satu Pelaku Industri
keterkaitan erat, yaitu bahwa keduanya diterapkan untuk menjaga

https://aptika.kominfo.go.id/2016/03/kebijakan-keamanan-dan-pertahanan-siber/ 1/6
11/6/23, 5:07 PM Kebijakan Keamanan dan Pertahanan Siber – Ditjen Aptika

dan mempertahankan kerahasiaan (confidentiality), integritas Game Terbesar d


(integrity), dan ketersediaan (availability) informasi elektronik atau  14 October 2023 
Sistem Elektronik.

Keamanan Siber dapat berupa salah satu bentuk dari Pertahanan


Komitmen
Wujudkan
Siber. Di lain pihak, Pertahanan Siber dapat berupa pertahanan aktif Smart City,
maupun pertahanan pasif. Pertahanan pasif yang dimaksud dapat Pemerintah
tercakup dalam ruang lingkup Keamanan Siber. Kabupaten
Tegal Susun
Keamanan Siber maupun Pertahanan Siber dapat diselenggarakan Masterplan
 12 October 2023
oleh individu, kolektif maupun negara. Masing-masing ruang
 0
lingkupnya dapat berbeda. Keamanan Siber dan Pertahanan
Siber yang diselenggarakan oleh negara dimaksudkan untuk
menjaga kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi Susun
penting bagi negara, keamanan nasional, maupun menjaga Sistem Masterplan
Elektronik yang strategis atau kritis bagi kelangsungan pelayanan Smart City,
Pemkab
publik atau kelangsungan negara. Lampung
Tengah
Pihak swasta maupun pribadi memiliki kepentingan untuk Hadirkan 6
membangun keamanan dan mempertahankan informasi dan Inovasi
sistem elektroniknya untuk menjaga informasi dan sistem Pelayanan
Publik
elektroniknya sesuai dengan kepentingannya masing-masing.
 10 October 2023
 0
B. UU 11/2008 dan PP 82/2012 sebagai Dasar Keamanan Siber
dan Pertahanan Siber Semesta
18 Pemenang
UU No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik IdenTIK 2023
(UU ITE) dan Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 Siap Melaju ke
ASEAN Digital
tentang Penyelenggaraan Sistem Dan Transaksi
Awards 2024 di
Elektronik merupakan pondasi membangun Keamanan Thailand
Siber dan Pertahanan Siber nasional secara organik. Secara organik  4 October 2023
maksudnya keamanan dan pertahanan nasional dibangun oleh  0
Penyelenggara Sistem Elektronik secara semesta dan
berkesinambungan.
ISU APTIKA
Pasal 15 UU ITE mengatur bahwa Penyelenggara Sistem Elektronik
harus menyelenggarakan sistem elektroniknya secara aman, andal, Menkominfo:
dan bertanggung jawab terhadap beroperasinya Sistem Elektronik RUU
sebagaimana mestinya. Artinya seluruh Penyelenggara Sistem Pelindungan
Data Pribadi
Elektronik, terlepas apakah sistem itu digunakan untuk
Segera Disahkan
kepentingan pemerintahan, komersial, atau pribadi harus Jadi Undang-
menyelenggarakan sistemnya secara andal, aman dan bertanggung Undang
jawab.  10 September
2022  0
PP 82/2012 memberikan pedoman bagaimana Penyelenggara
Sistem Elektronik menyelenggarakan sistemnya secara andal,
Dugaan Kebocoran Data SIM
aman, dan bertanggung jawab sebagaimana diamanatkan oleh UU
Card, Kominfo Lakukan
https://aptika.kominfo.go.id/2016/03/kebijakan-keamanan-dan-pertahanan-siber/ 2/6
11/6/23, 5:07 PM Kebijakan Keamanan dan Pertahanan Siber – Ditjen Aptika

ITE. Kemudian PP 82/2012 mengatur bahwa Sistem Elektronik Koordinasi


memiliki lima komponen, yaitu: dengan
Ekosistem
Pengendali Data
1. Perangkat keras
 7 September
2. Perangkat lunak 2022  0

3. Tenaga ahli
4. Tata kelola DEWG 2022,
5. Pengamanan Menkominfo
Temui 12
Negara Anggota
PP 82/2012 membagi Penyelenggara Sistem Elektronik menjadi dua G20 Bahas
bagian besar, yaitu: Ekosistem
Digital
1. Penyelenggara Sistem Elektronik untuk Pelayanan Publik;  1 September
dan 2022  0

2. Penyelenggara Sistem Elektronik untuk non Pelayanan Publik

PP 82/2012 memberikan standar yang lebih tinggi kepada TOPIK POPULER


Penyelenggara Sistem Elektronik untuk Pelayanan Publik dalam
menyelenggarakan sistemnya secara andal, aman dan bertanggung literasi digital (268)
jawab terhadap kelima komponen yang dimaksud, misalnya: RUU PDP (112)

Pelindungan Data Pribadi (93)


1. Wajib melakukan pendaftaran sebelum Sistem Elektronik
mulai digunakan publik (Pasal 5 ayat (1) PP 82/2012) transformasi digital (78)

2. Perangkat lunak yang digunakan wajib terdaftar pada Hoaks Covid-19 (72)
Kominfo serta terjamin keamanan dan keandalan operasi-
SPBE (67) Virus Corona (64)
nya (Pasal 7 PP 82/2012)
smart city (61)
3. Wajib menerapkan tata kelola yang baik dan akuntabel (Pasal
16 ayat (1) PP 82/2012) Startup Digital (58)

4. Memiliki rencana keberlangsungan kegiatan untuk Pusat Data Nasional (57)


menanggulangi gangguan atau bencana sesuai dengan risiko Konten negatif (55)
dari dampak yang ditimbulkannya (Pasal 17 ayat (1) PP
UMKM Digital (49)
82/2012)
5. Menempatkan pusat data dan pusat pemulihan bencana di UMKM Go Online (48)

wilayah hukum Indonesia (Pasal 17 ayat (2) PP 82/2012) Kebocoran Data (47)

6. Memiliki Sertifikat Kelaikan Sistem Elektronik (Pasal 30 ayat 1000 startup digital (42)
(1) PP 82/2012)
siberkreasi (40)
7. Menggunakan Sertifikat Keandalan (Pasal 41 ayat (1) PP
82/2012) pandu digital (39)

8. Memiliki Sertifikat Elektronik (Pasal 59 ayat (1) PP 82/2012) data pribadi (35)

9. Memenuhi persyaratan penyelenggaraan Transaksi Digitalisasi Sektor Strategis (34)

Elektronik
G20 (34)

Dengan adanya pedoman tersebut, diharapkan agar secara


semesta atau secara nasional, Sistem Elektronik yang ada di AGENDA
https://aptika.kominfo.go.id/2016/03/kebijakan-keamanan-dan-pertahanan-siber/ 3/6
11/6/23, 5:07 PM Kebijakan Keamanan dan Pertahanan Siber – Ditjen Aptika

Indonesia dapat menjadi satu kesatuan sistem yang kokoh, andal Tidak ada kegiatan
dan aman. Hal ini selaras dengan prinsip pertahanan nasional yaitu
bahwa pertahanan dilakukan secara semesta. Pertahanan negara
diselenggarakan melalui usaha membangun dan membina
kemampuan, daya tangkal negara dan bangsa, serta
menanggulangi setiap ancaman.[1]

Menurut UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan


Negara, pertahanan negara adalah segala usaha untuk
mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa
dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan
negara.[2] Sistem pertahanan negara Indonesia bersifat sistem
pertahanan semesta, yaitu melibatkan seluruh warga negara,
wilayah, dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan
secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total,
terpadu, terarah, dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari
segala ancaman.[3]

C. Koordinasi Keamanan Siber dan Pertahanan Siber

Meskipun UU 11/2008 dan PP 82/2012 telah meletakan dasar


pengaturan untuk membangun sistem Keamanan Siber dan
Pertahanan Siber yang bersifat semesta, diperlukan kontrol,
koordinasi, dan pengawasan secara strategis dan efektif.

Kementerian Komunikasi dan Informatika memiliki tugas dan


fungsi di bidang Telekomunikasi, Informatika, Penyiaran, dan Pos.
Keempat bidang ini sangat berperan dalam membangun dan
mengembangkan Keamanan Siber dan Pertahanan Siber secara
holistik. Kementerian Kominfo merupakan instansi pengawas dari
penyelenggaraan bidang-bidang tersebut. Dalam kondisi yang
normal, Kementerian Kominfo, melalui pembentukan
regulasi, pembangunan CSIRT diseluruh provinsi & semua
sektor, penegakan hukum, budaya keamanan Informasi,
monitoring & insiden respon, bersama dapat secara efektif
membangun Keamanan Siber dan Pertahanan Siber.

Budaya Keamanan Informasi di masyarakat perlu ditumbuhkan


dengan menyelenggarakan sosialisasi dan bimtek tentang
keamanan informasi. Pemerintah perlu bekerja sama dengan
berbagai pihak dimasyarakat (sekolah, LSM, dan instansi publik)
dalam menumbuhkan kesadaran mengamankan informasi.

Karena Pertahanan Siber untuk kepentingan perang (war)


memerlukan pendekatan yang berbeda. Dalam keadaan perang,
https://aptika.kominfo.go.id/2016/03/kebijakan-keamanan-dan-pertahanan-siber/ 4/6
11/6/23, 5:07 PM Kebijakan Keamanan dan Pertahanan Siber – Ditjen Aptika

seluruh sumber daya digunakan untuk mempertahankan Sistem


Elektronik khususnya yang strategis dan meredam serangan siber
dan menyerang untuk melumpuhkan serangan. Dalam kondisi
perang, Tentara Nasional harus lebih berperan aktif.

D. Perlunya Strategi Nasional Keamanan Siber dan Pertahanan


Siber

Satu tantangan besar dalam mempertahankan dan menjaga


kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi serta Sistem
Elektronik yang strategis ialah bahwa selalu ada kemungkinan
perang siber (SiberWar) tersebut bukanlah perang yang kasat
mata, tetapi perang laten. Adanya serangan siber (cyber attack)
yang tidak dilangsungkan atas nama negara tertentu. Oleh karena
itu, Kementerian Kominfo dan Kementerian Pertahanan serta
Kementerian Koordinator Polhukam harus bekerja sama secara
intensif. Instansi-instansi ini perlu bekerja sama dalam membuat
Strategi Nasional Keamanan Siber dan Pertahanan Siber.

Strategi dimaksud perlu dibentuk dalam suatu Rencana Besar


(master plan) yang berisi, antara lain:

1. Penentuan dan evaluasi ancaman (threat) dan kelemahan


(vulnerabilities) Sistem Elektronik Infrastruktur Strategis di
Indonesia
2. Pengelolaan sumber daya (khususnya manusia, teknologi,
serta Penelitian dan Pengembangan –R&D) dan untuk
penguatan Keamanan Siber dan Pertahanan Siber
3. Pembangunan dan pengembangan sistem Keamanan Siber
dan Pertahanan Siber semesta
4. Penentuan prioritas penguatan Sistem Elektronik
Infrastruktur Strategis

Komunikasi menggunakan teknologi internet hampir menjadi


kebutuhan primer setiap orang di Indonesia. Perkembangan
teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang pesat menyebabkan
perubahan pola sistem jaringan. (MOW)

[1] Pasal 6 UU 3/2002

[2] Pasal 1 butir 1 UU 3/2002

[3] Pasal 1 butir 2 UU 3/2002

https://aptika.kominfo.go.id/2016/03/kebijakan-keamanan-dan-pertahanan-siber/ 5/6
11/6/23, 5:07 PM Kebijakan Keamanan dan Pertahanan Siber – Ditjen Aptika

Artikel Terkait:
Dirjen Aptika Jelaskan Empat Manfaat Big Data dan AI
untuk e-Government
Menkominfo: Startup Utamakan UMKM Lokal dan Cari
Solusi Selain PHK

 PREVIOUS NEXT 
Peran Indonesia Reformasi Birokrasi
Dalam Internet dan Etika
Government Forum Komunikasi Dijital

ALAMAT KANTOR TENTANG KAMI FOLLOW US

Ditjen Aplikasi Informatika


Jl. Medan Merdeka Barat No. 9
Jakarta Pusat, 10110

Twitter: @DitjenAptika, Instagram:


ditjenaptika
Direktorat Jenderal Aplikasi Youtube: Direktorat Jenderal
Informatika memiliki tugas pokok Aplikasi Informatika
menyelenggarakan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan di
bidang penatakelolaan aplikasi
informatika.

Copyright © 2023 | WordPress Theme by MH Themes

https://aptika.kominfo.go.id/2016/03/kebijakan-keamanan-dan-pertahanan-siber/ 6/6

Anda mungkin juga menyukai