LAMPIRAN :
1. Uraian materi
Mengetahui
Kepala MTSN 1 Kota Makassar
MATERI PEMBELAJARAN
Dalam kehidupan ini sering kita mendengar tentang kepribadian, tapi apakah
itu? untuk itu pada kesempatan kali ini kita akan belajar bersama-sama mengenai
pengertian kepribadian.
1. Penjelasan tentang kepribadian
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, ekspresi, perasaan, temparmen,
ciri khas dan juga prilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi & tempramen
tersebut akan terwujud dalam tindakan seseorang kalau di hadapkan kepada
situasi tertentu. Setiap orang memiliki kecenderungan prilaku yang
baku/berlaku terus menerus secara konsisten dalam menghadapai situasi yang
sedang di hadapi, sehingga jadi ciri khas pribadinya.
2. Unsur-unsur dari kepribadian
Unsur-unsur kepribadian, diantaranya meliputi:
a. Pengetahuan
Pengetahuan yaitu merupakan suatu unsur yang mengisi akal dan
juga alam jiwa orang yang sadar. Di dalam alam sekitar manusia
mempunyai/terdapat berbagai macam hal-hal yang diterimanya lewat
panca inderanya yang masuk kedalam berbagi sel-sel pada bagian tertentu
dari otaknya. Serta didalam otak itu semuanya diproses menjadi susunan-
susunan yang dipancarkan oleh individu kealam sekitar, yang dikenal
dengan sebutan “persepsi” yaitu: “seluruh proses akal manusia yang
sadar”. Ada kalanya suatu persepsi dapat diproyeksikan kembali menjadi
suatu penggambaran yang berfokus tentang lingkungan yang mengandung
bagian-bagian. Penggambaran yang terfokus dengan secara lebih intensif
yang terjadi sebab pemusatan secara lebih intensif di dalam pandangan
psikologi biasanya disebut sebagai “Pengamatan”.
Penggambaran mengenai lingkungan dengan fokus kepada bagian-
bagian yang paling menarik perhatianya seringkali diolah dengan sutu
proses dalam akalnya yang menghubungkannya dengan berbagai macam
penggambaran lain yang sejenisnya, sebelumnya pernah diterima &
diproyeksikan oleh akalnya, dan lalu muncul kembali sebagai kenangan.
Dan juga penggambaran yang baru dengan pengertian yang baru dalam
istilah psikologi sering disebut “Apersepsi”. Penggabungan &
membandingkan-bandingkan bagian dari suatu penggambaran dengan
bagian-bagian dari berbagai penggambaran lain yang sejenis secara
konsisten berdasarkan dengan asas-asas tertentu.
Dengan proses-proses kemampuan untuk membentuk suatu
penggambaran baru yang abstrak, yang dalam kenyataanya tak mirip
dengan salah satu dari sekian macam-macam bahan konkret dari
penggambaran yang baru. Demikian manusia dapat membuat suatu
penggambaran mengenai tempat-tempat tertentu di muka bumi, padahal ia
tidak pernah melihat ataupun mempersepsikan tempat-tempat itu.
Penggambaran abstrak yang tadi dalam ilmu sosial sering disebut dengan
“Konsep”. Cara-cara pengamatan yang menyebabkan bahwa
penggambaran tentang lingkungan mungkin ada yang ditambah-tambah
ataupun dibesar-besarkan, tapi ada pula yang dikurangi atau diperkecil
pada bagian-bagian tertentu. Serta ada pula yang digabung dengan
penggambaran-pengambaran yang lain sehingga menjadi penggambaran
yang baru sama sekali, yang sebenarnya tak nyata. Dan penggambaran
baru yang seringkali tak realistis dalam Psikologi sering disebut dengan
“Fantasi”.
b. Perasaan
Selain pengetahuan, alam kesadaran manusia juga mengandung
berbagai macam-macam perasaan. Sebaliknya, dapat juga digambarkan
seorang individu yang melihat suatu hal yang buruk/mendengar suara yang
tidak menyenangkan. Persepsi-persepsi tersebut dapat menimbulkan dalam
alam kesadaranya perasaan negatif. Perasaan, disamping segala macam-
macam pengetahuan agaknya juga mengisi alam kesadaran manusia setiap
saat dalam hidupnya. Perasaan yaitu suatu keadaan dalam kesadaran
manusia yang karena pengetahuannya dinilai sebagai keadaan yang
positif/negatif.
c. Dorongan Naluri
Kesadaran manusia mengandung berbagi perasaan-perasaan lain
yang tak ditimbulkan karena diperanguhi dengan pengeathuannya, tapi
karena memang sudah terkandung di dalam organismenya, khususnya di
dalam gennya, sebagai naluri. Kemauan yang sudah meruapakan naluri
sering disebut dengan “Dorongan”.
3. Pengertian kepribadian menurut para pakar atau ahli
Dibawah ini pengertian kepribadian menurut para ahli, dapat kamu baca di
bawah ini:
a. Theodore R. Newcombe – Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang
dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
b. Yinger – Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu
dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan
serangkaian instruksi.
c. Menurut, Cuber – Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-
sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
d. M.A.W Bouwer – Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang
meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini & sikap-sikap
seseorang.
Macam-macam Kepribadian
Setiap orang memiliki perbedaan karakter dan kepribadian, oleh karena itu kita
haruslah mengenali kepribadian kita dengan baik. Berikut ini terdapat empat tipe
kepribadian menurut Florance Littauer dalam Personality Plus for Parents, di
antaranya :
1. Sanguinis
Enerjik, ramah, memberikan kesan ceria dalam kondisi apapun, dan
suka memotivasi orang lain. Para Sanguinis memiliki kecenderungan untuk
mencari perhatian, kasih sayang, dukungan, dan pengakuan dari orang-orang
di sekitar mereka.
Seseorang dengan tipe Sanguinis juga biasanya akan memulai
pembicaraan, bersifat optimis, dan dapat dengan mudah berteman dengan
siapapun. Namun, mereka biasanya memiliki pola yang tidak teratur dalam
menjalankan aktivitas, emosional, dan sangat sensitif terhadap apa yang orang
lain pikirkan tentang diri mereka.
2. Koleris
Memiliki sikap tegas, berorientasi pada tujuan, dan dapat mengatur
sebuah tindakan dengan cepat. Anak berkeperibadian Koleris cenderung
mencari kesetiaan dan penghargaan dari orang lain atas kemampuan dirinya.
Biasanya anak Koleris juga menyukai tantangan dan dapat dengan
mudah menyelesaikan tugas yang sulit sekalipun. Kedisiplinan dan
kemampuan mereka untuk tetap fokus terhadap suatu hal membuat dirinya
berpotensi menjadi seorang pemimpin yang baik.
Namun, hal tersebut juga dapat menyebabkan diri mereka menjadi
workaholic, keras kepala, dan tidak peka terhadap perasaan orang lain.
3. Melankolis
Adalah tipe kepribadian yang memiliki ciri sikap pendiam, pemikir,
dan perfeksionis. Sikap perfeksionisnya membuat sang anak mampu
menyelesaikan tugas secara sistematis dan tepat waktu, namun tak jarang hal
tersebut juga membuat mereka menjadi pesimis, kritis, dan sering kecewa jika
hasilnya tidak sesuai dengan usaha yang telah mereka lakukan.
Anak dengan tipe kepribadian melankolis cenderung membutuhkan
kepekaan dan dukungan dari orang lain. Mereka juga biasanya membutuhkan
ruang dan kesunyian untuk memikirkan sesuatu sebelum mereka bertindak,
menulis, atau membicarakan apa yang ada di dalam pikirannya.
4. Plegmatis
Anak dengan kepribadian ini biasanya memiliki pembawaan yang
selalu merasa cukup terhadap apa yang dimiliki, sederhana, mencari
kedamaian dengan lebih banyak diam, tidak mudah bergaul walaupun
sesungguhnya mereka menyukai berada di dekat orang banyak, dan mampu
menyeimbangkan diri mereka sendiri.
Bagi orang lain, anak dengan tipe plegmatis terlihat lebih lamban,
namun hal tersebut bukan karena mereka tidak sepintar dan setangkas orang
lain, melainkan namun ini justru karena mereka memiliki penguasaan diri
yang baik dan awas terhadap lingkungan sekitarnya. Mereka bahkan mampu
mengatakan hal yang tepat pada waktu yang tepat.
Pada dasarnya anak dengan tipe ini tidak menyukai resiko dan
tantangan, mereka juga membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri
terhadap suatu perubahan. Walaupun mereka cenderung menghindari masalah
yang dapat membebankan diri mereka, tetapi mereka dapat menyelesaikan
tugas di bawah tekanan.
Anak dengan tipe ini juga merupakan individu yang setia serta selalu
berusaha menghormati keluarga mereka dan membantu orang yang
membutuhkan pertolongan.
Dari keempat tipe kepribadian tersebut sebenarnya tidak ada yang lebih
baik antara satu dengan yang lainnya. Seorang anak tetap dapat memiliki
sikap-sikap yang ada dalam kesemua tipe kepribadian di atas, hanya saja akan
terdapat salah satu tipe kepribadian yang sifatnya lebih dominan dalam diri
sang anak.
Beragam manfaat dapat diperoleh dengan mengetahui tipe kepribadian
apa yang menjadi dominan dalam diri sang anak. Misalnya, kita jadi dapat
menentukan cara mendidik anak dengan tepat sesuai dengan tipe kepribadian
dominannya, membangun pendidikan karakter yang lebih baik kepada sang
anak, menemukan solusi tepat ketika sang anak memiliki suatu permasalahan,
menggali potensi yang dimiliki anak, dan memudahkan proses komunikasi
antara orang tua dan anak.
Jika orang tua dapat memahami dan mendampingi anak-anaknya
dengan pola asuh yang sesuai dengan kepribadian dominannya, maka niscaya
hubungan antara orang tua dan anak dapat lebih harmonis.