4.7 Aplikasi Elemen Balok
Metode penyusunan dan prosedur penyelesaian dengan menggunakan elemen balok
ditunjukkan dengan bantuan contoh berikut ini.
4.7.1 Prosedur Umum
Dengan menggunakan dua elemen balok untuk memodelkan struktur balok seperti
ditunjukkan dalam Gambar 4.6a, dicari bentuk defleksi, reaksi vertikal dan momen, dan juga
diagram gaya transversal dan momen lentur.
Kita pertama-tama mengidealisasikan balok dengan menggunakan dua buah elemen
balok seperti ditunjukkan dalam Gambar 4.6b. Sistem keseluruhan memiliki tiga buah nodal
dan enam derajat kebebasan. Untuk memformulasikan sistem keseluruhan harus disusun
dulu masing-masing elemennya.
i 12 6L -12 6L){y,
fm, | _ BL > -6L 20
Untuk elemen 1-2: fee Gh aL 6h OL ‘ (431)
In;
V2 Fyysv3
Gambar 4.6. Balok dan Pemodelan Dua Elemen
[is 303L 3 3L]hy,
Jn, (| 4N3L 42 -3L 22 |J0,
Elemen 2-3: (Bla 3. 3 lye (4.32)
Tra 3L 22 -3L 427 |(0,Perly diingat bahwa /, dan fy adalah gaya nodal clemen. Ketika kedua set matriky
kckakuan clemen digabungkan penjumlahan gaya-gaya nodal clemen pada tiap nodalnya
yang sama dengan gaya nodal struktur pada sctiap nodal seperti diperlihatkan pada Gambar
4.6. Jadi:
Fy, = f,,padaclemen!-2 = Ry,
Fp, = fay Pada clement =2 = R
F,, = fy, pada elemen 1-2 + f,, pada elemen 2-3 = - P (4.33)
nn
Fyn, = Sng pada elemen 1-2 + fy, pada clemen 2-3 = PL
F.
vy = Sy Pada elemen 2-3= Ry,
Fry = fn, pada clemen 2-3 =0
i
aL
-6L Q 1243
(4.34)
{OL +3L
Juga perlu diingat bahwa defleksi v dan rotasi @ pada tiap nodalnya masih tetap
sama seperti pada sistem yang digabungkan
Dengan pengertian atas dua aturan di atas, metode penggabungan menjadi
sederhana, yaitu dengan menjumlahkan f, dan fi, seperti ditunjukkan dalam Persamaan
(4.33).
Persamaan untuk /, dan fy, diberikan dalam Persamaan (4.31) dan (4.32). Garis putus-putus
membatasi dua matriks kekakuan elemen. Terdapat bagian yang overlap yang berisi bagian
yang merupakan hasil dari superposisi dua bagian matriks kekakuan elemen. Terdapat tiga
Kondisi batas
v,=0,=v5=0 (4.35)
Setelah mengetahui kondisi batas (4.35), kemudian disusun kembali Persamaan
(4.34) mengikuti vy, 61, vs (atau Fy, Fy), .F),) dalam satu kelompok. Pertama-tama kita
susun ulang urutan barisnya:
OL 2 -3L 8 -3L 2
flo 0 3 2 -3L 4
12 6L -12 6L 0 0
6k 4P OL 2 0 0
[0 0 3 3 30-3
fa -6L 1S) -3L 30 UL
(4.36)
ALN TP
tyKita kemudian menyusun kembali urutan kolom-kolomnya.
“3h 3h 1-12 -6L
gs? 2 t 6k 2
aby
6b OF DOL oe
Fin = Ron -6L 27 01 GL 4P
F,=R, =? -3 -3L -b} 0 0
Sckarang terdapat enam buah persamaan untuk menyelesaikan enam bilangan yang
tidak diketahui, tiga di tiap kelompok persamaan. Hasilnya perkalian dari Persamaan (4.37)
memberikan:
-P 15 -3L 3L](v,
PL 4 3L 82 22 |)0, (4.38)
0} Flar a 4P |l%
Ral gr[-12, SEO ly
dan: Ry, p=—y|-6L 2 0 |, (439)
R'| Pl -3 32 32] [6
Perlu dicatat bahwa Persamaan (4.38) dapat dihasilkan hanya dengan mencoret baris
pertama, kedua, dan kelima, serta kolom kesatu, kedua, dan kelima dalam sistem matriks
kekakuan pada Persamaan (4.34). Pada teori struktur konvensional, perletakan akan
meningkatkan jumlah derajat redundan dan menambah rumit masalah dengan bertambahnya
jumlah persamaan. Pada metode elemen hingga, perletakan akan mengurangi jumlah derajat
kebebasan dan yang berarti menyederhanakan masalah karena berkurangnya jumlah
persamaan. Persamaan (4.38) dapat dipecahkan dengan menggunakan metode invers
matriks
Ye zi [282 182 -30L =P) prt [-loL
6t=— | gz 51-39 pe} =—PE_} 33 (4.40)
8) 27687] 30, -39 111 | 0 | 2768r| “5
Persamaan (4.35) dan (4.40) memberikan solusi untuk keenam derajat kebebasan, Kurva
defleksi untuk balok yang dihasilkan ditunjukkan pada Gambar 4.6. Jika ingin mengetahui
defleksi di titik tertentu, dapat dilakukan substitusi nilai koordinat dan nilai derajat
kebebasan nodal ke dalam fungsi peralihan elemen ituGaya intemal clemen diperolch dengan melakukan substitusi nilai derajat kebehasan
nodal yang diketahui ke dalam Persamaan (4,26) dari masing-masing elemen
~S3P
i f 2 «| 9 io
M,{_ Er) tidak 6 22 Wl ppp oi
. ite tidal ~6L 20 |) opr |.) 46
heat bet ii a ascites 12. -6L |) 27667 (7) S32 Gay
M,} 6L -42? || 33PL2 a6
276ET) | -16PL
3
th) 3-3
My\_EM 3b 4? 3h 22 7
Elemen 2-3 i “Bos a oe = (4.42)
My 3b -2P 3h 4?
Dengan hasil yang diperoleh dalam Persamaan (4.41) dan (4.42), dibuat diagram
gaya transversal dan momen lentur dalam Gambar 4.6. Akan terlihat penurunan nilai gaya
transversal di nodal 2 disebabkan beban dan besar pengurangan tersebut sama dengan P.
Penurunan nilai momen di nodal 2 sama dengan momen luar PL. Titik momen nol adalah
titik infleksi yang biasa disebut sendi
Reaksi luar dan momen lentur pada perletakan dapat dihasilkan dari Persamaan (4.39)
{R,, -12 6L 0 )f-10L ae
Ry =-4|-on 22 0 33 | PA Laure (4.43)
"Be 27661 |
Ry -3 -3L -3L]| -9 -2
Nilai reaksi tersebut dapat pula diinterpretasikan dari nilai gaya transversal yang diperoleh
dari Persamaan (4.41) dan (4.42). Dalam memudahkan penyelesaian persamaan kekakuan
sistem, kita bisa mengeliminasi kolom dari persamaan matriks kekakuan elemen (Persamaan
4.31 dan 4.32) yang terkait dengan derajat kebebasan yang nol, dan tidak perlu melakukan
penyusunan ulang dan pengelompokan matriks seperti dilakukan pada Persamaan (4,36)
melalui (4.39). Hal ini sangat menghemat proses perhitungan khususnya bila dilakukan
secara manual dalam upaya mempelajari dasar-dasar MEH.Titik belok
Diagram 7
-53P/46
2IPLIAG 7PLI23
Diagram M
PL
=16PLI23,
Gambar 4.7. Kurva Defleksi, Diagram T, dan M untuk Balok pada Gambar 4.6.
Dari hasil tersebut kemudian diplot dan digambar diagram transversal dan momen seperti
Gambar 4.9. Dari diagram ini juga diketahui gaya dan momen reaksi:
Ry, =F), = fy, dari elemen! 22.38 ke atas
PL
Rn, =Fin, = Soy Gaticlemen |-2="~ berlawanan arah jarum jam
2P
Ry, =Fy, = Sy, (elemen 1-2) + f,, (elemen2-3) = “a ke bawah
7P_16P
Ry, =Fy, = Sy, (€lemen 2-3) + f,, (elemen3-4) = +2 = _ ke atasTabel 4.2. Beban Nodal Ekulvalen (BNE) untuk Balok dan Portal
-fo
: ele A
i FETT) fn
fut Luh
f a, Inte yw te
kal. 3a")
-So Teg
7 a
C#m —__y>,,
f ; 1. 3a?)
. — 4) my 121?
fra(20-2«°L+a') f fuslea?t-a*)
ios Paes) A -
uw.
~fo
Vol.
4 Pet teeli esol
Sint G Da “ 20 20
7 2 Bf,L
I. fo
-fo
Sob
fs cqacillllmayy im fy
fa
Jol.
So ee ‘nny = Sy =
ple (53 A 2 0572 4 det, 4c)
Soa ea
i » = Sing
b+ _ bth
Iy=-o ha In eo-P
y = Pk ee
2
fa % % PL P
pe x | fa Im =F Sy
=P
7 par? y, POL? +ab—a?)
oC Gia Im=—Fe /n e
fy fa ods fay PHb 5, = Bee seb-02)
7 a 2 2 B
paneEes! SSEEEEe
M Ml
M =3M
Sn Sm, = Jn 3L
7 M Mo(3a—L) Mab
(3a — L. 6Mab
Joi Ge-_ fe fm INT
Ki a 6 Se t __Ma(3b-L) f, _ 6Mab
rae ty 2
-p oP,
fas | — 2PL
C tn na
2PL
4 t Say = fya=-P
Keterangan: f, dan P adalah bilangan positif.Tabel 4.3 Gaya Internal Ekulvalen (GIE) untuk Balok dan Portal
fo 2
To M j= 22
A Sok
7, --fe
L on)
—Se
4 foa? (61? -8al + 3a?
M,= 7
121’
—_—o A
: My foa? dal - 3a?
12?
7, = fodlee? = 202k +a? 7, foe? ha?
2b 7 2b
-So
2
; uf 7, =-Lfel
"20 ca
fol? 3fol
sft yp ante
L M2 30 2-30
-fo ;
y : a
Sok poe
cee M2 Oe 2574
7 =o m= Le (sp 4-282? + 4at 40°)
b4L
a b a n= s,
|__+—_ My=M, Ty =-TPL
Ma
PL
Mien
2718
n--2 i? + ab-a?
B
Pall? + ab-b?
Th= ;
L
m=M 3M
2L
M,=-—
My = Mola -L) Ne- 6Mab
LC L
of Ma(3b-L) T=
z
M, =2PE
9
My ae T) =P
Keterangan: f, dan P adalah bilangan positif.