Jak lexprivatum,+7.+Gaby+Pratty+Ombeng MENTAH
Jak lexprivatum,+7.+Gaby+Pratty+Ombeng MENTAH
3
Amirudin Ilmar,2004, Hukum Penanaman Modal Di
1
Artikel Skripsi Indonesia, Penerbit Prenada Media, Jakarta, hlm.
2
NIM 090711523 113
1
Lex Privatum, Vol.I/No.5/November/2013
2
Lex Privatum,
6
divestasi adalah pengurangan beberapa jenis aset
baik dalam bentuk finansial atau barang, dapat pula 8
Sri Mamudji, et al. Metode Penelitian dan
disebut penjualan dari bisnis yang dimiliki oleh Penulisan Hukum, (Jakarta: Badan Penerbit Fakultas
perusahaan. http://id.wikipedia.org/wiki/Divestasi Hukum Universitas Indonesia, 2005), hal. 4-5.
7
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, 9
http://id.wikipedia.org/wiki/Bursa_efek_New_York,
cet. III, (Jakarta: UI-Press, 1986), hal. 50-51. diakses pada tanggal 13 Maret 2013
3
Lex Privatum, Vol.I/No.5/November/2013
10
IndonSinaga, op.cit, hal.1
11
Pemerintah RI dengan PT NNT), Makalah Tahun
Ibid
12
2012,UI, Jakarta, hal 28
SyahrulMutofa&SaipulMustofa, Kedudukan Hukum 13
Dokumen Kontrak Karya Antara Pemerintah
Negara Dalam Perjanjian Kontrak Karya (Studi
Republik Indonesia dan PT. Newmont Nusa
Perjanjian Kontrak Karya Pertambangan Antara
Tenggara.
4
Lex Privatum,
5
Lex Privatum, Vol.I/No.5/November/2013
dalam Perjanjian Kontrak Karya mengenai menjadi ketua panel (Robert Briner).16
adanya divestasi saham15 untuk Proses arbitrase berjalan sejak 15 Juli 2008
pemerintah Indonesia secara bertahap melalui korespondensi sampai digelarnya
inilah yang tidak berjalan semestinya, sidang tertutup 3-8 Desember 2008 di
dimana perusahaan tambang tersebut Jakarta. Panel terdiri atas tiga anggota.17
gagal melaksanakan kewajiban divestasi Pemerintah Indonesia mengajukan dua
saham sesuai dengan perjanjian Kontrak tuntutan, yaitu meminta panel arbitrase
Karya yang telah disepakati. agar memutuskan bahwa pemerintah bisa
melakukan terminasi kontrak karya
B. Analisa Kasus Newmont dengan alasan karena
Pemerintah menggugat Newmont ke perusahaan melakukan kelalaian alias
Arbitrase Internasional pada 3 Maret 2008. default. Apabila terminasi tidak bisa
Ketiga pihak adalah merupakan subjek dilakukan, pemerintah meminta arbitrase
hukum. Subjek hukum ialah pembawa hak memerintahkan Newmont untuk menjual
dan kewajiban menurut hukum. Subjek saham sesuai isi surat Dirjen Mineral Batu
hukum ialah individu (orang) dan badan Bara dan Panas Bumi terkait default. Isi
hukum (perusahaan, organisasi, institusi). surat Dirjen Minerba Pabum itu diacu oleh
Ada dua pihak yang terkait dengan Arbitrase dalam menetapkan putusan
sengketa ini yaitu: mereka soal pelaksanaan Divestasi.
1. Pemerintah Republik Indonesia sebagai Sebaliknya, Newmont meminta pihak
Penggugat. Arbitrase untuk menyatakan pihaknya tidak
2. PT. Newmont Nusa Tenggara sebagai melakukan kelalaian yang bisa berakibat
Tergugat. pada terminasi kontrak. Meminta Arbitrase
Serta United Nation Commission on menentukan apakah first right of refusal
International Trade Law (UNCITRAL) dan pemerintah sudah tidak berlaku lagi.
Majelis Arbitrase (Arbitral Tribunal) yang Dengan alasan itu, Newmont bisa menjual
juga menjadi subyek hukum sebagai badan sahamnya kepada pihak yang diinginkan.18
hukum yang dapat mempunyai hak dan Jaksa Pengacara Negara (JPN) Joseph
kewajiban. Pemerintah menggugat Suwardi Sabda mengatakan, panel
Newmont ke arbitrase internasional pada 3 Arbitrase menilai, kesalahan NNT yang lalai
Maret 2008. Di hari yang sama, Newmont dalam melakukan divestasi 17 persen
juga mengajukan gugatan atas pemerintah. sahamnya, belumlah fatal sehingga tidak
Pada 11 Juli 2008, Newmont mengajukan sebanding jika harus diganjar terminasi
arbitrase tambahan terkait divestasi 7% kontrak. Kondisinya akan berbeda apabila
saham yang diwajibkan Kontrak Karya. porsi saham yang lalai didivestasi itu 50
Arbitrase dilangsungkan dengan persen lebih. Namun, JPN mengatakan,
komposisi majelis Arbitrase yaitu, panel masih ada kemungkinan kontrak NNT
terdiri atas tiga anggota. Dua orang adalah diakhiri jika tidak sanggup mematuhi
ahli hukum yang masing-masing ditunjuk
oleh Pemerintah Indonesia, yaitu M 16
Nin Yasmin Lilasih, Analisis Penyelesaian Sengketa
Sonnarajah warga negara Indonesia dan Divestasi Saham melalui Arbitrase Internasional
(Sengketa Pemerintah Indonesia dengan PT
pihak Newmont (Stephen Schwebel) dan
Newmont Nusa Tenggara),
satu ahli independen yang sekaligus http://ninyasmine.wordpress.com/2013/02/18/anal
isis-penyelesaian-sengketa-divestasi-saham-melalui-
15
arbitrase-internasional-sengketa-pemerintah-
divestasi adalah pengurangan beberapa jenis indonesia-dengan-pt-newmont-nusa-tenggara/, tgl.
asetbaik dalam bentuk finansial atau barang, dapat 10 juni 2013, pkl. 12.45
pula disebut penjualan dari bisnis yang dimiliki oleh 17
Ibid.5
perusahaan. http://id.wikipedia.org/wiki/Divestasi 18
Ibid
6
Lex Privatum,
putusan arbitrase. Sebab sesuai bunyi untuk melaksanakan ketentuan pasal 24.3
kontrak karya, terminasi dapat dilakukan Kontrak Karya.
jika perusahaan tidak sanggup Mereka juga menyatakan bahwa PT NNT
memperbaiki kesalahan sampai batas telah melakukan default (pelanggaran
waktu yang diberikan. perjanjian), memerintahkan kepada PT NNT
Pemerintah RI sebelumnya menolak untuk melakukan divestasi 17% saham,
karena menilai pengajuan arbitrase itu yang terdiri dari divestasi tahun 2006
belum memenuhi syarat, karena status lalai sebesar 3% dan 7% tahun 2007 kepada
belum dijatuhkan, akhirnya menerima pemerintah daerah sedangkan untuk tahun
penyatuan arbitrase dan dimulai pada 15 2008 sebesar 7% kepada Pemerintah
Juli 2008. Republik Indonesia. Semua kewajiban
Pemerintah Indonesia kemudian tersebut harus dilaksanakan dalam waktu
melayangkan gugatannya pada tanggal 29 180 hari sesudah tanggal putusan
Juli 2008. Isi gugatannya, yaitu sebagai arbitrase. Selain itu, saham yang
berikut: didivestasikan harus bebas dari gadai (clean
1. Pemegang saham mayoritas PT. and clear) dan sumber dana untuk
Newmont Nusa Tenggara telah pembelian saham tersebut bukan menjadi
melakukan wanprestasi terhadap urusan PT NNT.
kontrak karya (contract of work) yang Newmont juga harus mengganti biaya-
mewajibkan divestasi saham kepada biaya yang sudah dikeluarkan oleh
Pemerintah RI dilakukan secara bertahap pemerintah untuk kepentingan arbitrase
3% (tiga persen) pada tahun 2006, 7% dan harus dibayar dalam tempo 30 hari
(tujuh persen) pada tahun 2007, dan 7% sesudah tanggal putusan arbitrase.
(tujuh persen) pada tahun 2008 karena Perusahaan tambang yang berkantor pusat
sampai saat ini kewajiban kontraktual di Denver, Colorado itu wajib membayar
tersebut masih belum dilaksanakan; dan biaya yang telah dikeluarkan pemerintah
2. Sesuai dengan ketentuan Pasal 1267 untuk proses arbitrase sebesar AS$ 1,8 juta.
KUH Perdata, Pemerintah RI menuntut Dari hasil pemeriksaan, baik dari saksi-
agar kontrak karya tersebut diakhiri saksi maupun bukti surat, Majelis Arbitrase
sehingga pengoperasian tambang telah menetapkan putusan tentang
sepenuhnya dikuasai kembali oleh sengketa divestasi antara Pemerintah
Pemerintah RI.19 Indonesia dengan PT. Newmont Nusa
Tenggara. Putusan itu ditetapkan pada
Melalui proses panjang, akhirnya Majelis tanggal 31 Maret 2009. Isi putusan itu
Arbitrase Internasional mengeluarkan lima meliputi sebagai berikut:
keputusan final pada 31 Maret 2009 yang PT. Newmont Nusa Tenggara diwajibkan
memenangkan Pemerintah RI. Pada 31 untuk menjamin bahwa saham yang
Maret 2009, Pemerintah Indonesia akan dialihkan/dijual kepada Pemerintah
akhirnya memenangkan gugatan atas kasus Indonesia sesuai dengan Pasal 24 Ayat
divestasi PT NNT di arbitrase internasional. (3) Kontrak Karya adalah bebas dari
United Nation Commission on International gadai.
Trade Law (UNCITRAL) dan Majelis PT. Newmont Nusa Tenggara diwajibkan
Arbitrase (Arbitral Tribunal) yang terdiri untuk melakukan divestasi saham
dari panel yang dikenal secara sebesar:
internasional, memerintahkan PT NNT 1. 3% (tiga persen) pada tahun 2006;
dan
2. 7% (tujuh persen) pada Tahun 2007
19
IndonSinaga, op.cit. kepada Pemerintah Provinsi Nusa
7
Lex Privatum, Vol.I/No.5/November/2013
8
Lex Privatum,
9
Lex Privatum, Vol.I/No.5/November/2013
1
Lex Privatum,
lebih detail dalam merumuskan isi dari Kansil C.S.T, Pengantar Ilmu Hukum dan
Divestasi yang akan dilakukan. Baik itu Tata Hukum Indonesia, Balai Pustaka,
mengenai mekanisme yang dapat Jakarta, 1989.
dilakukan misalnya melalui pasar modal , Hukum Perusahaan Indonesia
ataukah dengan melalui system aspek Hukum dalam Ekonomi, Pradnya
strategic partner, demikian juga peran Paramita, Jakarta, 1995
dan posisi pemerintah dalam hal ini Madjedi Hasan, PactaSuntServanda –
harus jelas. Dan yang lebih utama Penerapan Asas Janji itu mengikat dalam
adalah menentukan harga saham Kontrak Bagi Hasil di Bidang Minyak dan
sebagai dasar dalam divestasi tersebut. Gas Bumi, Fikahatianeska, Jakarta, 2005
2. Pemerintah Indonesia dalam melakukan Sudargo Gautama ,Kontrak Dagang
bargaining dengan pihak investor Internasional, Alumni, Bandung, 1976,
haruslah menempatkan diri pada posisi hlm.7
setara dengan pihak investor, meskipun , Masalah-masalah
Indonesia memerlukan bantuan modal Perdagangan,Perjanjian,Hukum
dari pihak asing, akan tetapi Perdagangan Internasionaldan Hak Milik
sumberdaya alam yang dimiliki Intelektual, Citra Aditya Bakti, Bandung,
Indonesia lebih bernilai dari pada harga , Pengantar Hukum
diri bangsa ini dipertaruhkan hanya Perdata Internasional Indonesia, Bina
demi memenuhi kepentingan para Cipta, Bandung, 1987,
investor. Tidak bisa disangkal bahwa
perusahaan asing yang berivestasi di Internet:
Indonesia adalah MNC dengan modal http://www.ima- api.com/news.php?
besar bahkan dapat dikatakan pid=1803&act=detail
menguasai bisnis diberbagai Negara, http://www.kejaksaan.go.id/infoperkara.php?i
dengan kekuatan financial mereka du=0&idsu=19&bln=0&thn=0&id=1279
bahkan bias mengatur pemerintahan http//www.muhammadbarli.blogspot.com/.../k
sebuah Negara, akan tetapi aturan ontrak-karya-pertambangan.html
dalam negeri Indonesia dapat menjadi http://www. wikipedia.org/wiki
filter untuk menekan para investor
Instrumen Hukum Internasional & Nasional,
asing agar bangsa Indonesia tidak
Perjanjian Kontrak Internasional,Putusan
terjebak dalam permainan penjajahan Peradilan:
gaya baru di era globalisasi industry dan United Nations Commission on International
perdagangan. Trade Law (UNCITRAL) Resolusi MU-PBB -
2205 (XXI) 17 Desember 1966
DAFTAR PUSTAKA Undang-Undang No 11 Tahun 1967 tentang
Adi Sulistiyono dan Muhammad Rustamaji, Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan.
Hukum Ekonomi sebagai Panglima, Mass Undang-UndangNo. 30 Tahun 1999 tentang
media BuanaPustakamSidoarjo, 2009. Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian
Ade MamanSuherman, Aspek Hukum Sengketa
Undang-Undang No. 4tahun2009 tentang
dalam Ekonomi Global, Ghalia Indonesia,
Pertambangan Mineral dan Batubara
Jakarta, 2002
Contract of Work Between The Government of
Huala Adolf, Dasar-dasar Hukum Kontrak The Republic of Indonesia and PT Newmont
Internasional,RefikaAdhitama, Bandung, Nusa Tenggara (PT NNT)
2007 Putusan Majelis Arbiter UNCITRAL tanggal 31
, Hukum Perdagangan Maret 2009.
Internasional, Raja Grafindo Persada,
Bandung, 2005