Anda di halaman 1dari 6
6 KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP CIPANAS PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP CIPANAS 2022 PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP CIPANAS Ji. Raya Gajrug-Muncang KM 1 Telp 081286361488, 081289849154 Kode Pos 42372 Email : puskesmasdipeipanasagmail.com Website:http:/ / puskesmascipanas.blogspot.com I. LATAR BELAKANG Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak usia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan stimulasi_ psikososial yang tidak memadai terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia dua tahun. Anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badannya berada di bawah minus dua standar deviasi panjang atau tinggi anak seumurnya (Kementerian Kesehatan, 2018). Pencegahan dan penurunan stunting merupakan salah satu fokus pemerintah yang bertujuan agar anak-anak Indonesia tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar serta berinovasi dan berkompetisi di tingkat global. Upaya pencegahan dan penurunan stunting tidak dapat dilakukan oleh sektor kesehatan saja, tetapi perlu dilakukan dengan pemberdayaan lintas sektor dan masyarakat melalui perbaikan pola makan, pola asuh, dan sanitasi serta akses terhadap air bersih. Dalam pencegahan dan penurunan stunting dilakukan upaya untuk meningkatkan layanan dan cakupan intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif sesuai dengan pedoman yang berlaku. Intervensi gizi sensitif antara lain meliputi a) perlindungan sosial b) penguatan pertanian c)_ perbaikan air dan sanintasi lingkungan d) keluarga berencana Intervensi gizi spesifik meliputi: a) pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja puteri b) pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada ibu hamil ©) pemberian makanan tambahan pada ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) promosi/konseling IMD, ASI Eksklusif dan Makanan Pendamping ASI yang tepat/PMBA (Pemberian Makanan Bayi dan Anak) ¢) pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita f) tata laksana balita gizi buruk 2) pemberian vitamin A bayi dan balita h q) pemberian makanan tambahan untuk balita kurus Dalam pencegahan dan penurunan stunting harus dapat menjamin terlaksananya pencatatan dan pelaporan yang akurat dan sesuai prosedur terutama pengukuran tinggi badan menurut umur (TB/U) dan perkembangan balita. Pencatatan dan pelaporan program stunting dilaksanakan secara akurat dan sesuai prosedur. Stunting dan kekurangan gizi lainnya yang terjadi pada 1.000 HPK, disamping berisiko menghambat pertumbuhan fisik dan rentan terhadap penyakit, juga menghambat perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan. ‘TUJUAN ‘Tujuan Umum yakni untuk mencegah kejadian stunting pada balita dengan meningkatkan keberhasilan 1000 HPK. Tujuan Khusus : a. Memantau status gizi remaja putri b. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja putri tentang gizi, kesehatan dan 1000 HPK c. Mempersiapkan remaja putri untuk melaksanakan 1000 HPK d. Meningkatkan partisipasi remaja putri dalam melaksanakan 1000 HPK. III, KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN A. Kegiatan Pokok: a. Pemberian Tablet Tambah Darah untuk remaja putri, calon pengantin, ibu hamil . Promosi ASI Eksklusif Promosi Makanan . Pendamping-ASI Promosi makanan berfortifikasi termasuk garam eaag beryodium Promosi dan kampanye Tablet Tambah Darah . Suplemen gizi mikro (Taburia) . Suplemen gizi makro (PMT) Kelas Ibu Hamil f. & h, |. Promosi dan kampanye gizi seimbang dan perubahan perilaku k. Pemberian obat cacing Tata Laksana Gizi Kurang/Buruk 1. Suplementasi vitamin A m, Jaminan Kesehatan Nasional n. Selain itu salah satu upaya promotif preventif dalam rangka menanggulangi berbagai masalah gizi dan Kesehatan tersebut, Kementerian Kesehatan telah mencanangkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan fokus pada 3 (tiga) kegiatan yaitu meningkatkan aktifitas fisik, konsumsi sayur dan buah, dan deteksi dini penyakit Iv. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN to 2. Melakukan advokasi tingkat kecamatan yang berkelanjutan. Pendekatan multi-sektor melalui program gizi sensitif yang dilaksanakan secara simultan termasuk Posyandu, PKH, PNPM Generasi, Pamsimas. VL 3. Mendorong Dana Desa untuk merevitalisasi program gizi masyarakat. 4. Melakukan advokasi untuk penguatan kesadaran untuk mengatasi masalah mal nutrisi, _ merencanakan, melaksanakan, dan memantau program gizi multi sektor secara terpadu, serta penegakan Standar Pelayanan Minimum yang terkait dengan layanan gizi dengan lebih baik. 5. Menggalang komitmen kuat dari berbagai pihak, 6. Pemenuhan gizi yang baik selama 1000 HPK anak hingga menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat. 7. Penanganan stunting dengan intervensi spesifik oleh sektor Kesehatan dan intervensi sensitif oleh lintas sektor terkait dengan target yang akan dicapai yakni Tumbuh Kembang Anak Yang Maksimal (dengan kemampuan emosional, sosial, dan fisik siap untuk belajar, berinovasi, dan berkompetisi)! SASARAN a, Bayi dibawah umur 1 tahun (0-11) Bulan b. Ibu hamil ( Awal kehamilan <8 Bulan ) c. Wanita usia subur JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN (susun matriks jadual pelaksanaan kegiatan) ‘VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA. - Evaluasi dilakukan untuk melihat keluaran dan dampak baik positif maupun negatif pelaksanaan pencegahan dan Penurunan stunting berdasarkan indikator. Dan hasil evaluasi tersebut dijadikan sebagai bahan pembelajaran guna melakukan perbaikan dan pengembangan _ program berikutnya - Evaluasi oleh pelaksana dilakukan setiap selesai pertemuan. VIII. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN a. Monitoring Monitoring dilakukan dalam rangka melihat perkembangan dan pencapaian, serta masalah dalam pelaksanaan program pencegahan dan penurunan stunting. Hasil monitoring dapat dijadikan bahan acuan untuk perbaikan dan pengembangan program pencegahan dan penurunan stunting selanjutnya. Kegiatan monitoring dilakukan secara berkala dan berjenjang mulai dari tingkat desa hingga tingkat propinsi. b. Evaluasi Evaluasi kemampuan petugas Untuk mengetahui kemampuan petugas dalam melaksanakan program pencegahan dan penurunan stunting dilakukan evaluasi harian, dan dilakukan oleh kepala puskesmas atau dinas kesehatan ¢. Pelaporan Seluruh rangkaian hasil proses pelaksanaan program pencegahan dan penurunan stunting dibuatkan laporan, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan pembelajaran bagi pihak yang berkepentingan Isi laporan memuat tentang : Waktu Pelaksanaan, jumlah peserta, Proses pertemuan, masalah dan hasil capaian, hasil evaluasi. Mengetahui, Cipanas, Januari 2022 a UPTD Puskesmas Rawat Penanggung Jawab Program Pencegahan dan Penurunan Elistari, Amd.keb NIP 198304152017042001

Anda mungkin juga menyukai