Anda di halaman 1dari 6

Hidupku Penuh Warna

Karya: D. Karitas

Bukit-bukit itu membiru dari jauh


Laut itu pun membiru dari jauh
Mereka terlihat sama
Walaupun berbeda

Keduanya indah
Keduanya memesona
Walaupun berbeda
Keduanya tak terpisah

Aku, kamu, dan kalian


Cita-cita kita mungkin berbeda
Bukan siapa yang berlebihan
Tapi kita akan bersama meraihnya

Hidupku penuh warna


Seperti pelangi di bawah langit
Berbeda itu indah
Yang membuat kita bersyukur pada Ilahi
Cita-Citaku
Karya: Angelica

Suara indah alat musik


Alunannya tenang mendayu
Seakan selalu berbisik
Aku selalu ada untukmu

Aku suka alat musik itu


Karena itu aku ingin menjadi pemainnya
Inilah cita-citaku
Menjadi pemain biola

Langkah-langkah kujalani
Semua cobaan kulewati
Untuk mendapatkan apa yang kuinginkan
Semua akan kuperjuangkan
Pemuda Terbaik

Pemuda terbaik mungkin dirimu


Yang enggan menebar harap-harap semu
Bukan seperti mereka yang kulihat waktu itu
Yang katanya berjanji tapi enggan ditepati walau sudah sewindu

Pemuda terbaik, mungkin saat ini masih dirimu


Yang peduli dengan diri sendiri
Sayang keluarga dan negeri
Mau berkorban dan siap sedia saban waktu

Menjadi pemuda terbaik adalah pilihanmu


Sumpah Pemuda adalah bekal perjuangan
Tak ada alasan cinta tanah air untuk jemu
Karena tiada alasan bosan untuk menggapai angan

Jadilah pemuda terbaik yang berkebajikan


Bertumpah darah yang satu
Berbangsa yang satu
Menjunjung tinggi bahasa persatuan
Siapa Lagi kalau Bukan Kita
oleh: Sihal Amuy

Wahai putra-putri bangsa


Jangan ditunggu lagi
Senjata kita sudah di tangan
Bukan untuk berperang, kawan!

Kita yang maju, anak muda Indonesia


Selagi, darah kita berwarna merah
Kobarkan api di dalam jiwa
Banting tulangmu selagi muda

Indonesia harus jaya


Itu tekad kita
Seluruh anak bangsa
Bekerja dengan semangat yang membara
Sumpah Pemuda

Sumpah pada tumpah darah


Sumpah pada bangsa
Sumpah pada bahasa
Menjadikan kita satu, satu tanah air Indonesia

Sumpah bukan janji tapi harga mati


Harga demi jutaan pemuda yang telah berjuang
Jiwa,raga, dan nyawa melayang
Ibu pertiwi menangis basahi tanah ini
Bukti cinta pada tanah air Indonesia

Hai pemuda jagalah api agar tetap menyala


Berkobar membakar semangat
Wujud sumpah yang telah diikrarkan
Demi tumpah darah Indonesia.
Peran Pemuda
Karya : Haninda Aqilah

28 Oktober 1928, harapan terbentang


Pemuda-pemudi merajut ikrar
Agar yang tercerai, bersatu bergandeng
Seperti bunga mawar, janji itu mekar

Bergandengan tangan, melangka penuh asa


Hati mereka, seperti api yang menyala
Teguh menjaga indonesia merdeka
Memberondong penjajah dengan darah dan tinta

Kini jaman terus berkembang


Runcing peluru sudah ditinggalkan
Pemuda-pemudi masih terus berjuang
Dengan ide-ide juga gagasan

Anda mungkin juga menyukai