Tambahan Inisiasi 4.3
Tambahan Inisiasi 4.3
∆Y 1
k i= =
∆ I 1−MPC
Oleh karena MPC+MPS =1, maka rumus multiplier investasi di atas juga
dapat diltuliskan dalam hubungannya dengan MPS, yaitu bahwa:
1 1
k i= =
1−(1−MPS) MPS
Ini berarti bahwa seberapa seberapa besar tambahan Investasi ( ΔI) bisa merubah
Pendapatan Nasional (Y) sangat dipengaruhi oleh “multiplier effect” dari tambahan
investasi tersebut (ki). Sedangkan Multiplier Effect sendiri besarnya dipengaruhi oleh
tingkat MPC atau MPS seperti telah dituliskan pada rumus di atas.
Misalkan, suatu negara dengan perekonomian 2 sektor memiliki pendapatan
nasional (Y) sebesar Rp 170 T, yang dibentuk dari Konsumsi (C) sebesar Rp 150 T
dan Investasi (I) sebesar Rp 20 T. Jika ada perubahan berupa tambahan Investasi ΔI
sebesar Rp.10 T, berapakah Pendapatan Nasional yang baru (Y’) jika diketahui bahwa
MPC penduduk negara tersebut adalah 0,6?
Jawaban contoh soal di atas adalah sebagai berikut:
Y=C+I
Rp.170 T = Rp.150 T + Rp.20 T
bila ada ΔI = Rp.10T, maka
Y’ = Y + ΔY = C + I + ΔY
Oleh karena ada proses multiplier (pelipat ganda) dalam perekonomian maka,
ki = Y/I; atau Y = I . ki.
Rumus ki jika diketahui MPC adalah
1 1 1
k i= = = =2 ,5
1−MPC 1−0 , 6 0 , 4
Jika kita masukkan ke rumus-rumus di atas,
ΔY = ΔI . ki
Y = Rp. 10 T . 2,5
Y = Rp. 25 T
Dengan demikian,
Y’ = C + I + ΔY
Y’ = Rp.150 T + Rp. 20 T + Rp. 25 T
Y’ = Rp. 195 T
Proses multiplier atau pelipatgandaan juga berlaku jika ada perubahan negatif
(penurunan) Investasi. Untuk mengetahui apakah terjadi kenaikan atau penurunan
investasi dalam suatu perekonomian maka perlu diketahui besar Investasi Bersih or
Net Investment-nya.
Net Investment = Tambahan Investasi – Depresiasi
Depresiasi = Pendapatan Nasional (Y) x %Depreciation.
Bila setelah dikurangi depresiasi Nilai tambahan Investasi positif (+) maka
terjadi kenaikan investasi dalam perekonomian tersebut di tahun itu. Sebaliknya, jika
nilai tambahan Investasi negative (–) maka terjadi penurunan investasi di tahun
tersebut. Jika penambahan investasi berdampak meningkatkan pendapatan nasional
(Y) dengan berlipat ganda maka penurunan investasi juga akan menurunkan (Y)
dengan berlipat ganda juga.
Misalkan, suatu negara dengan perekonomian 2 sektor memiliki pendapatan
nasional (Y) sebesar Rp 170 T, yang dibentuk dari Konsumsi (C) sebesar Rp 150 T
dan Investasi (I) sebesar Rp 20 T, maka jika ada perubahan berupa tambahan Investasi
ΔI sebesar Rp.10 T, berapakah Pendapatan Nasional yang baru (Y’) jika diketahui
bahwa MPC penduduk negara tersebut adalah 0,6 dan depresiasi pertahun sebesar
2%?
Kita lihat bahwa ada depresiasi, sehingga investasi yang diketahui dalam soal
belum net investment. Karenanya, perlu dihitung dulu net investmentnya.
Net Investment = ΔI – Depresiasi
Depresiasi = Y x %Depresiasi
Depresiasi = Rp. 170 T x 2% = Rp. 3,4 T
Sehingga, Net Investment = Rp.10 T – Rp.3,4 T = Rp. 6,6 T (berarti “penambahan
investasi)
Dengan cara yang sama seperti di atas, maka kita dapat menghitung besar pendapatan
nasional yang baru saat ada net investment sebesar Rp. 6,6 T
Y’ = C + I + ΔY
= C + I + [Δ I . ki]
= C + I + [Δ I . 1/ (1-MPC)]
= 150T + 20 T + [ 6,6 T x1/0,4 ]
= Rp. 186,5 T
Sebagai catatan, I di sini adalah net investment, bukan lagi perubahan investasi
saat belum ada depresiasi.