Anda di halaman 1dari 4

MULTIPLIER (k)

Multiplier adalah faktor pelipat ganda (angka pengganda) sebagai akibat


perubahan (tambahan atau pengurangan) salah satu faktor penyusun variabel GDP
atau Pendapatan Nasional (Y). Oleh karena besar kecilnya GNP atau Y dipengaruhi
oleh tingkat konsumsi (C) dan Investasi (I) (dalam perekonomian 2 sektor), juga
pengeluaran pemerintah (dalam perekonomian 3 sektor) serta selisih ekspor dan impor
dalam perekonomian 3 sektor, maka jika salah satu atau lebih dari faktor-faktor
tersebut berubah maka secara otomatis Y akan berubah.
Banyaknya faktor penyusun GDP atau Y membuat dikenal beberapa jenis
multiplier. Di antaranya, multiplier investasi, yaitu faktor pelipat ganda sebagai akibat
perubahan (tambahan atau pengurangan) investasi. Dengan kata lain, angka yang
menunjukkan besaran perubahan pendapatan nasional (Y) akibat perubahan investasi
sebesar satu-satuan. Multiplier yang lain adalah multiplier konsumsi, yaitu angka
yang menunjukkan besaran perubahan pendapatan nasional (Y) akibat perubahan
konsumsi sebesar satu-satuan. Demikian pula akan ada multiplier pengeluaran
pemerintah. Saat menghitung pendapatan nasional, pajak dan transfer payment juga
berpengaruh, sehingga akan ada pula multiplier pajak dan transfer payment. Dengan
melihat definisi multiplier konsumsi dan investasi di atas, peserta mata kuliah
mengembangkan sendiri definisinya.

Multiplier Investasi (ki)


Jika Multiplier Investasi disimbolkan dengan ki, sesuai definisinya sebagai
perubahan pendapatan (Y) per perubahan investasi (I), maka
∆Y
k i=
∆I

Kita dapat memodifikasi bahwa Y = C + I ke bentuk lain yang tidak


“menghilangkan” nilainya, yaitu bahwa Y = C + I. Kemudian, kita modifikasi
lagi menjadi:
∆Y C I
= +
∆Y Y Y
Kita tahu bahwa Y/Y=1 dan C/Y = MPC sehingga persamaan dapat
ditulis kembali menjadi:
∆I I ∆Y 1
1=MPC + atau =1−MPC atau = .
∆Y Y ∆ I 1−MPC

Dengan demikian rumus multiplier investasi adalah

∆Y 1
k i= =
∆ I 1−MPC

Oleh karena MPC+MPS =1, maka rumus multiplier investasi di atas juga
dapat diltuliskan dalam hubungannya dengan MPS, yaitu bahwa:
1 1
k i= =
1−(1−MPS) MPS

Ini berarti bahwa seberapa seberapa besar tambahan Investasi ( ΔI) bisa merubah
Pendapatan Nasional (Y) sangat dipengaruhi oleh “multiplier effect” dari tambahan
investasi tersebut (ki). Sedangkan Multiplier Effect sendiri besarnya dipengaruhi oleh
tingkat MPC atau MPS seperti telah dituliskan pada rumus di atas.
Misalkan, suatu negara dengan perekonomian 2 sektor memiliki pendapatan
nasional (Y) sebesar Rp 170 T, yang dibentuk dari Konsumsi (C) sebesar Rp 150 T
dan Investasi (I) sebesar Rp 20 T. Jika ada perubahan berupa tambahan Investasi ΔI
sebesar Rp.10 T, berapakah Pendapatan Nasional yang baru (Y’) jika diketahui bahwa
MPC penduduk negara tersebut adalah 0,6?
Jawaban contoh soal di atas adalah sebagai berikut:
Y=C+I
Rp.170 T = Rp.150 T + Rp.20 T
bila ada ΔI = Rp.10T, maka
Y’ = Y + ΔY = C + I + ΔY
Oleh karena ada proses multiplier (pelipat ganda) dalam perekonomian maka,
ki = Y/I; atau Y = I . ki.
Rumus ki jika diketahui MPC adalah
1 1 1
k i= = = =2 ,5
1−MPC 1−0 , 6 0 , 4
Jika kita masukkan ke rumus-rumus di atas,
ΔY = ΔI . ki
Y = Rp. 10 T . 2,5
Y = Rp. 25 T
Dengan demikian,
Y’ = C + I + ΔY
Y’ = Rp.150 T + Rp. 20 T + Rp. 25 T
Y’ = Rp. 195 T

Proses multiplier atau pelipatgandaan juga berlaku jika ada perubahan negatif
(penurunan) Investasi. Untuk mengetahui apakah terjadi kenaikan atau penurunan
investasi dalam suatu perekonomian maka perlu diketahui besar Investasi Bersih or
Net Investment-nya.
Net Investment = Tambahan Investasi – Depresiasi
Depresiasi = Pendapatan Nasional (Y) x %Depreciation.

Bila setelah dikurangi depresiasi Nilai tambahan Investasi positif (+) maka
terjadi kenaikan investasi dalam perekonomian tersebut di tahun itu. Sebaliknya, jika
nilai tambahan Investasi negative (–) maka terjadi penurunan investasi di tahun
tersebut. Jika penambahan investasi berdampak meningkatkan pendapatan nasional
(Y) dengan berlipat ganda maka penurunan investasi juga akan menurunkan (Y)
dengan berlipat ganda juga.
Misalkan, suatu negara dengan perekonomian 2 sektor memiliki pendapatan
nasional (Y) sebesar Rp 170 T, yang dibentuk dari Konsumsi (C) sebesar Rp 150 T
dan Investasi (I) sebesar Rp 20 T, maka jika ada perubahan berupa tambahan Investasi
ΔI sebesar Rp.10 T, berapakah Pendapatan Nasional yang baru (Y’) jika diketahui
bahwa MPC penduduk negara tersebut adalah 0,6 dan depresiasi pertahun sebesar
2%?
Kita lihat bahwa ada depresiasi, sehingga investasi yang diketahui dalam soal
belum net investment. Karenanya, perlu dihitung dulu net investmentnya.
Net Investment = ΔI – Depresiasi
Depresiasi = Y x %Depresiasi
Depresiasi = Rp. 170 T x 2% = Rp. 3,4 T
Sehingga, Net Investment = Rp.10 T – Rp.3,4 T = Rp. 6,6 T (berarti “penambahan
investasi)
Dengan cara yang sama seperti di atas, maka kita dapat menghitung besar pendapatan
nasional yang baru saat ada net investment sebesar Rp. 6,6 T

Y’ = C + I + ΔY
= C + I + [Δ I . ki]
= C + I + [Δ I . 1/ (1-MPC)]
= 150T + 20 T + [ 6,6 T x1/0,4 ]
= Rp. 186,5 T
Sebagai catatan, I di sini adalah  net investment, bukan lagi perubahan investasi
saat belum ada depresiasi.

Multiplier Konsumsi (kc)


Dalam perekoniman 3 sektor di dapat bahwa
Y=C+I+G
Kita juga tahu bahwa ada konsumsi adalah fungsi dari pendapatan dispossible (Y d). Yd
adalah pendapatan yang siap dikonsumsi, yaitu pendapatan yang telah dikurangi pajak
(Tx) dan ditambah dengan transfer payment (Tr). Dengan kata lain C=C 0 + cYd dan
Yd = Y – Tx + Tr; dengan c = MPC

Dengan demikian fungsi di atas ditulis kembali sebagai berikut:


Y = C0 + c (Y – Tx + Tr) + I + G
Y = C0 + c Y – cTx + cTr + I + G
Y – cY = C0 – cTx + cTr + I + G
(1-c) Y = C0 – cTx + cTr + I + G
Y = (C0 – cTx + cTr + I + G) / (1-c)
Saat ada perubahan konsumsi (dan variable yang lain dianggap konstan/cateris
paribus) maka pendapatan nasional setelah perubahan (Y’) dapat ditulis sebagai
berikut:
Y’ = Y + Y = (C0 + C – cTx + cTr + I + G) / (1-c) 
= (C0 – cTx + cTr + I + G) / (1-c) + C / (1-c)
= Y + C/ (1-c)
Atau Y = C / (1-c)
∆Y 1 1
Sehingga = = =multiplier konsumsi=k c
∆ C 1−c 1−MPC

Anda mungkin juga menyukai