DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Fadlullah. (2014). Faktor Pendorong Perilaku Diet Tidak Sehat Pada Mahasiswi.
Ejournal Psikologi, Vol 2, No 2: 163-170, 2014. Diakses pada 27 Juni 2015 dari
http://www.portal.fisip-unmul.ac.id/site/?p=2298.

ADA, 2009, Standart of Medical Care in Diabetes-2009, Diabetes Care, Volume 32, S13-S61
(Suppl 1).

ADA., 2004, Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus, Diabetes Care, (27) ; S62-S69.

Alexa I, BS Boadi-Kusi, OV Ndudiri, EA Ofori, 2012. Evaluation of post operative visual

outcomes of cataract surgery in Ghana. Original Research Article International Journal
Health;5910:35-42.

American Diabetes Association (ADA) (2015). Diagnosis and classification of diabetes mellitus.
American Diabetes Care, Vol.38, pp: 8-16.

Anderson, D.M., 2007. Dorland’s Illustrated Medical Dictionary. 31st ed. Philadephia -Saunders.

Barnard,S.(2018).[online]Barnardlevit.co.uk.Availableat:http://www.barnardlevit.co.uk/assets/
Lectures/Cataract-Classification- 2003.pdf [Accessed 14 Dec. 2018].

Canadian Diabetes Association. (2013). Definition, Classification and diagnosis of Diabetes,

Prediabetes and metabolic syndrome, Canadian Journal of Diabetes, Vol 37: S8-S11

Debas, H. T., P. Donkor, A. Gawande, D. T. Jamison, M. E. Kruk, dan C. N. Mock, editors.

(2015). Essential Surgery. Disease Control Priorities, third edition, volume 1.
Washington, DC: World Bank.

Depkes.go.id.(2013).[online]Availableat:http://www.depkes.go.id/resources/download/general/
Hasil%20Riskesdas %202013.

Devgan, Uday. 2010.‘Cataract surgery in Diabetic Patient’. Retina Today Vol 2010. Available
from: http://retinatoday.com/2010/08/cataract-surgery-in-diabet ic-patients.

Dinkes.2013. Profil Data Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2013. Dinas Kesehatan Provinsi
Lampung. Lampung.
Ehsa. (2010). Diabetes Melitus. Diakses pada 20 November 2015 dari
http://ehsablog.com/diabetes-melitus-dm.html.

Gupta, V., Rajagopala, M. danRavishankar, B. (2014). Etiopathogenesis of cataract: An

appraisal. Indian Journal of Ophthalmology, 62(2), p.103.

Guyton, A. C. 1990, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 5, Bagian I, EGC, Jakarta.

Haspiani, M.2017. Karakteristik Penderita Katarak Senilis Yang Telah Dilakukan Pembedahan
Katarak Dirumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanudin Periode 1 Januari 2017 – 30
Juni 2017.Makasar

Henderina. (2010). DM Pada Lansia, Kasus Besar Interna. Diakses 3 November 2011.
http//www.scribd.com/doc/72458847/dm-pada-lansia.

Hendromartono. 1999. Peranan Gula Darah Post Prandial Dalam Komplikasi Diabetes mellitus
Tidak Tergantung Insulin dan Tergantung Insulin. Simposium, Medan: 30-35.

Ilyas, Sidarta. 1998. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia:
50-57.

Ilyas, H.S., 2009. Ilmu Penyakit Mata. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 64-72.

Ilyas, S. 2010. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke-5. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

IIyas S. (2014). Ikhtiar Ilmu Penyakit Mata. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Cetakan
Kedua. Jakarta.

Ilyas S. Dasar Teknik Pemeriksaan dalam Ilmu Penyakit Mata. 5th ed. Jakarta: Penerbit
FKUI;2015.

International Diabetes Federation. (2010). Million unite for diabetes awareness on World
Diabetes Day 2010.(online).(http://www.idf.org/node/4369/diakses pada tanggal 7 April
2017)

Jogi R. Basic Ophthalmology. fourth. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd.;
2009.
Kemenkes RI. 2014. Infodatin: SituasiGangguanPenglihatan dan Kebutaan.
KementrianKesehatan RI: Jakarta.

Levin, L., Nilsson, S., Ver Hoeve, J., Wu, S., Kaufman, P. dan Alm, A. (2011). Adler's
Physiology of the Eye. London: Elsevier Health Sciences, pp.131-157.

Lim AM, 1986. A colour atlas of posterior chamber implants. Singapore: Publishing Singapore;
p. 65-9.

Messina E. Standards for Visual Acuity. Newtown: National Institute for Standards and
Technology;2006

Nartey, A. (2017). The Pathophysiology of Cataract and Major Interventions to Retarding Its
Progression: A Mini Review. Advances in Ophthalmology & Visual System, 6(3).

Nash, E. (2013). Cataracts. InnovAiT: Education and inspiration for general practice, 6(9),
pp.555-562.

National Institute for Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK). (2014). Cause of
diabetes. NI

Notoatmodjo, S., 2012. MetodologiPenelitianKesehatan. Jakarta: RinekaCipta

Olson, R., Braga-Mele, R., Chen, S., Miller, K., Pineda, R., Tweeten, J. dan Musch, D. (2011).
Cataract in the Adult Eye Preferred Practice Pattern®. Ophthalmology, 124(2), pp.14-44.

Pandelaki, K. (2009). Retinopatidiabetik.In A. W. Sudoyo, B. setiyohadi, I. Alwi, M. S. K & S.

Setiati (Eds.), Buku ajar ilmupenyakitdalamjilid III edisi v. Jakarta: Interna Publishing

PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia)., 2015. Konsensus Pengelolaan dan

Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia.

Purnaningrum.2014. Perbandingan Tajam Penglihatan Pasca Operasi Fakoemulsifikasi Pada

Pasien Katarak Senilis Dengan Diabetes Mellitus Dan Tanpa Diabetes
Mellitus.Universitas Dipenogoro Semarang
Ruth G. Malau, 2015. Karakteristik Pasien Katarak Senilie di RSUP H. Adam Malik Medan.
Medan

Pinto. 1998. SistemKesehatan Nasional. Jakarta: Bina Rupa Aksara: 15-16.

Pollreisz, A,.Erfurth,U.S. 2010. Diabetic Cataract-Pathogenesis, Epidemiology and Treatment.

Hindawi Publishing Corporation Journal of Ophthalmology. Vol. 2010.

Purnamasari D. 2009. Diagnosis dan klasifikasi diabetes melitus. Dalam: Sudoyo A, Setiyohadi
B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku ajar ilmupenyakitdalamjilid 3. Edisi 5. Jakarta:
Interna Publishing.

Rakhmadany, dkk. 2010. Makalah Diabetes Mellitus. Jakarta: Universitas Islam.

Riordan-Eva, P., dan Whitcher, J.P., 2007.Vaughan & Asbury’s General Opthalmology.17th ed.
McGrew-Hill Medical, 1-2.

Riordan-Eva P, Whitcher JP. Vaughan & Asbury OftamologiUmum. 17th ed. Jakarta:
PenerbitBukuKedokteran EGC;2010.

Sahlasaida, (2015). Penyakit Diabetes Melitus, Penyebab dan Gejalanya. Diakses pada tanggal
06 desember 2015. http://tipkesehatan.com/2015/10/penyakit- diabetes-melitus-
penyebab-dan-gejalanya/

Saw, S., et al., 2003. Causes of Low Vision and Blindness in Rural Indonesia. Br J Ophthalmol
87: 1075-1078.

Silalahi E, 2004. Prevalensi kebutaan akibat katarak di kabupaten karo tahun 2004 [Thesis].
[Medan]: Universitas Sumatera Utara.

Smeltzer, S., & Bare. (2008). Brunner &Suddarth’s Textbook of medical surgical Nursing.
Philadelpia: Lippincott.

Soewondo, P. (2006). Ketoasidosisdiabetik.In A. W. Sudoyo, B. Setiyohadi, I. Alwi, M. S. K &

S. Setiati (Eds.), Buku ajar ilmupenyakitdalamjilid III edisi IV Jakarta: Penerbit FK UI

Subekti, I. (2009). Neuropati Diabetik. In A. W. Sudoyo, B. Setiyohadi, I. Alwi, M. S. K & S.

Setiati. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: Penerbit FK UI
Tana, L. Mihardja, L. Rifati, L. 2007. Merokok dan usia sebagai faktor risiko katarak pada
pekerja berusia.30 tahun di bidang pertanian. Univirsa Medicina, Pusat penelitian
pengembangan biomedis dan farmasi, badan dan pengembangan kesehatan. Departemen
Kesehatan R.I.

Price, A. S., & Wilson, L. M. (2006). Patofisiologi. edisi 6. Jakarta: EGC

Widiastuti. A., Nurachmah, E., &Besral. (2012). Efektifitas Edukasi Terstruktur Berbasis Teori
Perilaku Terencana Terhadap Pemberdayaan dan Kualitas Hidup Pasien Penyakit Jantung
Koroner Di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta. Tesis FIKUI

World Health Organization. The World Medicine Situation 2011 3ed. Rational Use of Medicine.
Geneva, 2011.

World Health Organisation (2012). Global data on visual impairments 2010. WHO Press.

World Health Organization. (2014). Prevention of Blindness from Diabetes Mellitus: Report of a
WHO consultation in Geneva, Switzerlan 9-11 November 2005. Jenewa: WHO.

Xu, L., et al.,2005. Visual Acuity in Northern China in an Urban and Rural Population : the
Beizing Eye Study.Br J Ophthalmol 89: 1089-1093.

Yu, X., Lyu, D., Dong, X., He, J. danYao, K. (2014). Hypertension and Risk of Cataract: A
Meta-Analysis. PLoS ONE, 9(12), p.e114012.