Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/329235646

Kajian Farmakoekonomi Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien


Hipertensi yang Dirawat di RSUD Kota Tasikmalaya

Article in Jurnal Pharmascience · November 2018


DOI: 10.20527/jps.v5i2.5794

CITATIONS READS

0 1,972

1 author:

Ilham Alifiar
STIKES Bakti Tunas Husada, Indonesia, Kota Tasikmalaya
11 PUBLICATIONS 1 CITATION

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Ilham Alifiar on 28 November 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


126
Jurnal Pharmascience, Vol 05, No. 02, Oktober 2018, hal: 126-133
ISSN-Print. 2355-5386
ISSN-Online. 2460-9560
http://jps.unlam.ac.id/
Research Article

Kajian Farmakoekonomi Penggunaan Obat


Antihipertensi pada Pasien Hipertensi yang Dirawat
di RSUD Kota Tasikmalaya
Ilham Alifiar, Keni Idacahyati
Program Studi S1 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Tunas Husada
e-mail : ilhamalifiar@stikes-bth.ac.id keniida@stikes-bth.ac.id

ABSTRAK
Penyakit hipertensi merupakan penyakit menahun yang membutuhkan pengobatan
jangka panjang, seringkali seumur hidup. Banyak pasien kemudian mengeluhkan mengenai
biaya yang harus dikeluarkan untuk pembelian dan pengobatan penyakit ini. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisa pengobatan yang paling cost minimal pada pasien hipertensi
yang dirawat di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Penelitian ini merupakan penelitian
obsevasional dengan desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dan
pengambilan data dilakukan secara prospektif. Data dikumpulkan pada periode bulan April
sampai dengan September, Data yang dihimpun kemudian dianalisa secara farmakoekonomi.
Total jumlah pasien yang bersedia untuk mengikuti penelitian ini sebanyak 100 orang pasien,
namun yang termasuk dalam criteria inklusi sebanyak 32 pasien. Hasil analisa cost effective
analysis untuk obat golongan ACEI sebesar 1,320.397.5, untuk golongan CCB 435,230.5,
untuk golongan ARB 1,113.380.5, dan untuk golongan B-Bloker sebesar 556,411.5. Oleh
karena itu, pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa golongan obat Calcium Channel
Blocker merupakan obat yang paling cost minimal terhadap golongan obat hipertensi yang
lain.
Kata kunci : Farmakoekonomi, Cost Minimalize Analysis, Obat Antihipertensi

I. PENDAHULUAN Afrika dengan persentase sebesar 46,0%


Salah satu penyakit tidak menular selanjutnya diikuti dengan Asia Tenggara
yang menjadi masalah kesehatan yang sebesar 36,0% dan Amerika sebesar 35,0%
sangat serius saat ini adalah hipertensi juga mengalami hipertensi. (Anonim,
yang disebut sebagai the silent killer.Hasil 2013a). Sedangkan di Indonesia prevalensi
survei WHO menunjukkan bahwa tertinggi ditemukan di Provinsi
persentase penderita hipertensi paling Kalimantan Selatan 39,6% sedangkan
banyak terjadi di negara berkembang. terendah di Papua Barat 20,1%. Prevalensi
Penderita hipertensi tertinggi terdapat di hipertensi nasional berdasarkan

Volume 05, Nomor 02 (2018) Jurnal Pharmascience


127

pengukuran adalah 28,3%. Provinsi Jenis Penelitian yang digunakan


dengan prevalensi tertinggi tetap adalah observasional. Dalam penelitian
Kalimantan Selatan 35,0%, yang terendah observasional, peneliti melakukan
juga tetap Papua Barat (17,6%) (Rahajeng pengamatan terhadap subjek penelitian dan
dan Tuminah, 2009). menganalisis hasil pengamatan. Desain
Tingginya angka tersebut dapat studi yang digunakan adalah cross
memberikan beban yang berat baik kepada sectional. Dalam penelitian cross
pasien maupun kepada keluarganya, sectional, subjek penelitian pada waktu
terutama dalam masalah financial. Oleh tertentu saja, peneliti melakukan observasi
karena itu, dibutuhkan suatu penelitian dan pengukuran variabel independen
mengenai efektivitas penggunaan dari obat (bebas) dan variabel dependen (terikat),
antihipretensi dilihat dari biaya yang variabel bebas dari penelitian ini adalah
dihabiskan. Farmakoekonomi sedangkan variabel
Pada penelitian yang dilakukan terikat pada penelitian ini adalah obat
oleh Wahyuningtyas (2015), total biaya antihipertensi. Pengambilan data dilakukan
yang dikeluarkan pasien hipertensi yang secara prospektif. Pada penelitian
menggunakan kombinasi obat CCB prospektif peneliti mengikuti
dengan ACEI pada ruang perawatan kelas perkembangan pasien selama perawatan.
III sebesar Rp 1.254.961,23 dengan biaya Kriteria Obat yang digunakan
obat hipertensi kombinasi sebesar Rp adalah obat antihipertensi golongan ACEI,
8287,23. Pada pasien dengan ruang CCB, ARB, dan B-Bloker yang digunakan
perawatan kelas II sebesar Rp oleh pasien hipertensi RSUD dr Soekardjo
1.864.909,167 dengan biaya obat Tasikmalaya.
hipertensi sebesar Rp 10.227. Total biaya Kriteria inklusi dari penelitian ini
pada pasien yang dirawat di ruang adalah Pasien Hipertensi yang
perawatan VIP sebesar Rp 2.769.920 menggunakan pengobatan ACEI, CCB,
dengan biaya obat hipertensi sebesar Rp ARB, B-Bloker yang dirawat inap di
2920, dan total biaya pada pasien yang Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soekardjo
dirawat di ruang intensif sebesar Rp Kota Tasikmalaya Pasien atau keluarga
2.623.320,5 dengan biaya obat hipertensi pasien mengisi informed consent atau PSP
sebesar Rp 31.894. (Persetujuan Setelah Penjelasan).
Sedangkan criteria eksluasi dari penelitain
II. METODE PENELITIAN ini adalah pasien yang tidak bersedia

Volume 05, Nomor 02 (2018) Jurnal Pharmascience


128

mengikuti penelitian setelah dilakukan Tabel 2. Penggunaan Obat


informed consent. N Jenis ACEI ARB CCB B-
o. Biaya Bloker
1. Biaya 94.5 39,756. 387.5 378.5
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Obat 5
2. Penu 1,170.3 923,62 288,29 406,03
Hasil njang 03 4 7 3
3. Tinda 120,000 120,00 118,18 120,00
Deskripsi Demografi kan 0 2 0
4. Rana 30,000 30,000 28,364 30,000
Penelitian diakukan pada pasien p
CMA 1,320.3 1,113.3 435,23 556,41
dengan hipertensi di RSUD dr. Soekardjo 97.5 80.5 0.5 1.5
Pembahasan
Kota Tasikamalya. Dari data yang
Profil Pasien
didapatkan, jumlah pasien yang mengikuti
Penelitian ini bertujuan untuk
penelitian sebanyak 100 orang pasien dan
mengetahui biaya paling minimal untuk
32 pasien yang memenuhi kriteria inklusi
mengobati penyakit hipertensi yang
dengan hasil sebagai berikut :
dirawat di RSUD dr. Soekardjo Kota
Tabel 1. Deskripsi demografi
Tasikmalaya. Taoal sebanyak 100 pasien
Karakteristik Jumla Prosentase
bersedia untuk mengikuti penelitian,
Pasien h
namun berdasarakan criteria inklusi,
Jenis kelamin
didapatkan sebanyak 32 orang pasien yang
Laki-laki 14 44
memenuhi criteria inkluisi yang ditetepkan
Wanita 18 56
oleh peneliti.
Obat yang Pada tabel hasil diatas dapat dilihat
Digunakan 11 34 bahwa pasien wanita lebih banyak
Amlodipine 1 4 mengalam hipertensi dibandingkan laki-
Bisoprolol 3 9 laki, yaitu sebanyak 18 orang pasien
Candesartan 2 6 wanita dan 14 orang pasien laki-laki.
Captopril 5 16 Wanita dan laki-laki mempunyai
Furosemide 1 4 potensi yang sama untuk mengalami
Propranolol 5 16 hipertensi pada usai dewasa, namun pada
Ramipril 4 13 usia geriatric wanita mengalami
Spironolakton peningkatan resiko mengalami hipertensi
dibandingkan laki-laki karena
berhubungan dengan perubahan hormonal
yang terjadi pada saat menopause
(Gudmunsdottir et al,2012). Hal ini salah

Volume 05, Nomor 02 (2018) Jurnal Pharmascience


129

satunya dipengaruhi oleh masih baiknya al, 2018). Kemudian dapat menurunkan
fungsi dari estrogen dan progesterone resiko efek samping bila konsumsi malam
didalam tubuh. Fungssi dari estrogen hari (Tiwaskar et al, 2018; Zhang dan
diantaranya dapat menurunkan kadar Hintze, 1998) . penelitian lain menunjukan
renin, menurunkan efek dari angiotensin CCB mampu menurukan resiko
converting enzyme, menurunkan kadar aterosklerosis dengan cara menghambat
aldosteron (Gudmunsdottir et al, 2012; terjadinya kerusakan lipid bilayer
Fischer et al, 2002), dan menurunkan pembuluh darah oleh oksidan (TIwaskar et
potensi terjadinya kerusakan pembuluh al, 2018; Zhang dan Hintze, 1998).
darah akibat stress oksidative, serta Obat terbanyak kedua adalah
menurunkan resiko inflamasi (Dubey et al, golongan Angiotensin Converting
2002). Enzyme, yaitu ramipril. Obat ini
Profil Obat merupakan pro-drug, dan dimetabolisme di
pada table penggunaan obat dapat hepar menjadi ramiprilat.
dilihat bahwa obat yang paling banyak Ramipril terbukti lebih menguntungkan
digunakan adalah golongan calcium bila diberikan pada pasien dengan
channel blocker yaitu amlodipine, diikuti komplikasi diabetes mellitus. Penelitian
oleh golongan angiotensin converting yang dilakukan oleh Lal dan Guta (1999)
enzyme yaitu ramipril, dan golongan yang dipresentasikan pada International
angiotensin reseptor blocker yaitu Congress on Frontiers in Pharmacology
candesartan. and Therapeutics on 21st Century
Penggunaan obat hipertensi ini menunjukan bahwa ramipril secara
selaras dengan hasil penelitian lain, bahwa signifikan membantu mengontrol gula
saat ini yang paling banyak digunakan darah pasien pada pemeriksaan gula darah
adalah golongan calcium channel blocker acak dan 2 jam post prandial, namun tidak
(Priatmojo et al, 2014; Juwita et al, 2018; berpengaruh terhadap kadar serum insulin
Khotimah dan Musnelina, 2016; Rustiani dan kadar lipid darah secara signifikan.
et al 2014). Kelebihan dalam penggunaan Golongan obat ketiga tertinggi
obat golongan ini dibandingkan dengan penggunaannya adalah golongan
golongan lain diantaranya adalah angiotensin reseptor blockers yaitu
penggunaan hanya 1 kali sehari sehingga candesartan. Dari beberapa penelitian
meningkatkan kepatuhan pasien dalam membuktikan bahwa candesartan
konsumsi obat dan mampu mengontrol meruapakan obat dengan benefit tinggi
tekanan darah selama 24 jam (Tiwaskar et bila diberikan kepada pasien hipertensi

Volume 05, Nomor 02 (2018) Jurnal Pharmascience


130

dengan komplikasi gangguan ginjal karena Beberapa faktor yang


obat ini terbukti menurunkan kadar mempengaruhi tingginya biaya dalam
albuminuria pada pasien (Okura et al, penggunaan ACEI adalah lamanya pasien
2012; Ichihara et al, 2006). ketika dirawat dirumah sakit. Salah satu
Analisa Farmakoekonomi pasien yang dirawat mendapatkan lama
Pada penelitian ini, focus analisa perawatan selama 20 hari, sehingga
farmakoekomi pada cost minimalize meningkatkan biaya lama perawatan, biaya
analysis atau analisa biaya paling minimal kunjungan dokter, dan obat penunjang
yang dapat menimbulkan efek terapi pada lainnya. Namun bilsa dilihat secara harga
pasien. Analisa CMA merupakan salh satu obat, harga obat ACEI lebih murah
analisa yang mudah untuk dilakukan, dibandingkan dengan golongan ARB yang
namun memiliki kerugian yaitu semua merupakan golongan obat dengan harga
obat dianggap memilik efek terapi yang paling tinggi.
sama. Tingginya harga obat ini juga yang
Pada penelitian ini, CMA menimbulkan peningkatan biaya total dari
dibandingkan antara masing-masing pasien yang menggunakan golongan ARB,
golongan obat antihipertensi yang meskipun lama rawat pasien yang
diberikan kepada pasien. Analisa menggunakan oabt ARB lebih pendek bila
dilakukan anatar golongan obat ACEI dibandingkan dengan obat golongan lain,
dengan ARB, lalu golongan ACEI dengan terutama ACEI.
CCB, kemudian ACEI dengan B-Bloker, Obat golongan CCB merupakan
ARB dengan CCB, ARB dengan B- obat paling cost minimal dibandingkan
Bloker, dan CCB dengan B-Bloker. obat hipertensi golongan lain. Secara
Datas hasil perhitungan CMA penggunaan, amlodipine merupakan obat
disajikan sebagai berikut : ACEI sebesar yang paling banyak digunakan, namun
Rp 1,320.397.5; ARB sebesar Rp amlodipine ini termasuk paling cost
1,113.380.5; CCB sebesar Rp 435,230.5; minimal.
dan B-Bloker sebesar Rp 556,411.5. dari Beberapa faktor yang berpengaruh
data tersebut bisa dilihat bahwa biaya terhadap cost minimal dari golongan CCB
terbesar didapatkan ketika menggunakan adalah rendahnya harga obat, terutama
obat golongan ACEI, dan biaya paling amlodipine. Obat ini termasuk obat yang
kecil ketika menggunakan obat golongan paling rendah harganya. Meskipun begitu,
CCB. amlodipine memliki beberapa keunggulan
bila dibandingkan dengan obat lain seperti

Volume 05, Nomor 02 (2018) Jurnal Pharmascience


131

dijelaskan di bagian profil obat diatas. Gudmunsdottir, Helga., Aud Hoieggen.,


Kemudian faktor lain yang mempengaruhi Aud Stenehjem., Inggrid Os. 2012.
diantaranya lama tinggal lama selama Hypertension In Woman : Latest
perawatan tidak selama pasien yang Finding and Clinical Implications.
menggunakan ACEI, sehingga Therapeutic Advances in Chronic
berimplikasi juga terhadap rendahnya Diseases Vol. 3 No. 3. Hal 137-146
biaya perawatan, rendahnya biaya
Ichihara, A., Kaneshiro. Y., Takemitsu, T.,
kunjungan dokter, dan rendahnya biaya
Sakoda. M., Itoh H. 2006. Benefits of
obat penunnjang lainnya.
candesartan on arterial and renal
damage of non-diabetic hypertensive
IV. KESIMPULAN
patients treated with calcium
Berdasarkan hasil penelitian ini,
channel blockers. American Journal
dapat disimpulkan bahwa golongan
of Nephrology. Vol. 26 No. 5. Hal :
calcium channel blocker merupakan obat
462-468
yang paling cost minimalization
Juwita, Dian. A., Dedy Almasdi., Tika
dibandingkan dengan golongan obat
Hardini. 2018. Evaluasi Penggunaan
antihipertensi lainnya.
Obat Antihipertensi pada Pasien
DAFTAR PUSTAKA Stroke Iskemik di Rumah Sakit
Stroke Nasional Bukittinggi.
Anonim. 2013b. Pedoman Penerapan
Indonesian Journal of Clinical
Kajian Farmakoekonomi. Direktorat
Pharmacy. Vol. 7. No. 2. Hal : 99-
Jenderal Bina Kefarmasian dan
107
Alkes. Jakarta. Hal 36-37, 37-38, 40-
41 Khotimah, S.E.Y.N., L. Musnelina. 2016.
Evaluasi Penggunaan Obat
Dubey R.K., Oparil S., Imthurn B.,
Antihipertensi pada Pasien
Jackson E.K. 2002. Sex hormones
Hipertensi Primer usia ≤ 45 tahun di
and hypertension. Cardiovascular
Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit
Research Vol. 53: Hal 688–708
Umum Daerah Kota Depok.
Fischer M., Baessler A., Schunkert H. Sainstech Farmasi Vol. 9. No. 1. Hal
2002 Renin angiotensin system and : 30-34
gender differences in the
Lal, Avtar., Amit Kumar Gupta. 1999.
cardiovascular system. Cardiovasc
Effects Of Ramipril on Blood Sugar,
Research Vol. 53: Hal 672–677

Volume 05, Nomor 02 (2018) Jurnal Pharmascience


132

Serum Insulin, and Lipid Profile in Rustiani, Erni., Retnosari Andrajati., Liana
Hypertensive Patients. Abstract on Arsyanti. 2014. Analisis
pada International Congress on Penggunaan Obat Antihipertensi di
Frontiers in Pharmacology and Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit
Therapeutics on 21st Century PMI Kota Bogor : Perbandingan
Cost Effectiveness dan Kualitas
McMurray, J. 1999. The Health
Hidup Pasien. Jurnal Ilmu
Economics of the Treatment of
Kefarmasian Indonesia. Vol. 12 No.
Hyperlipidemia and Hypertension.
2 Hal : 209-215
American Journal of Hypertension
Vol 12 : 99–104 Saito,Ikuo. Makoto Kobayashi. Yasuyuki
Matshusita. Takao Saruta. 2005.
Okura, T., Kojima M., Machida H.,
Pharmacoeconomical Evaluation of
Sugiyama M., Kato T., Komada T.,
Combination for Lifetime
Miyazaki T., Ninomiya T., Ichikawa
Hypertension Treatment in Japan.
T., Nakatani K., Watanabe Y., Dohi
Japan Medical Assocciation Journal
Y., Ido M., Kimura G. 2012. Effects
Vol 48 No 12 : 574-585
of up-titration of candesartan versus
candesartan plus amlodipine on Shaifali, Iram. H.K. Singh. 2017.
kidney function in type 2 diabetic Pharmacoeconomic Comparison of
patients with albuminuria. Journal of Losartan and Amlodipine in Patients
Human Hypertension. Vol. 26 No. 4. of Hypertension in a Tertiary Care
Hal : 214-219 Teaching Hospital. International
Priatmojo, Panji. A., R. Anita. A., M. Journal of Basic and Clinical
Rizki. A. 2014. Gambaran Pharmacology Vol 6 No 3 : 552-558
Pemberian Obat Antihipertensi pada
Theodoratou, Dorina. Nikos Maniadakis.
Lansia dengan dan Tanpa
Vasilis Fragoulakis. Eugenia
Komplikasi di RS Dustira Cimahi
Stamouli. 2009. Analysis of
2014. Prosiding Pendidikan Dokter
Published Economic Evaluations of
Hal 607-615
Angiotensin Receptor Blockers.
Raharjeng E, Tuminah S. 2009. Prevalensi Hellenic Journal of Cardiology Vol
Hipertensi dan Determinannya di 50 : 105-118
Indonesia. Majalah Kedokteran
Tiwaskar, Mangesh., Amit Langote.,
Indonesia Vol. 59 No. 12. Hal 581.
Resham Kashyap., Archana Toppo.

Volume 05, Nomor 02 (2018) Jurnal Pharmascience


133

2018. Amlodipine in The Era of New


Generation Calcium Channel
Blockers. Journal of The Association
of Physicians of India. Vol. 66 Hal :
59-64

Wahyuningtyas, D. A., Suharsono,


Wahuni, A. S. 2014. Analisis
Efektivitas Biaya Terapi
Antihipertensi Rawat Inap Di RSUD
Dr. Moewardi Tahun 2014.
Surakarta. Hal 15

Zhang X, Hintze TH. 1998. Amlodipine


Releases Nitric Oxide from Canine
Coronary Microvessels : an
Unexpected Mechanism of Action of
a Calcium Channel-Blocking Agent.
Circulation ; 97:576–80

Volume 05, Nomor 02 (2018) Jurnal Pharmascience

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai