Anda di halaman 1dari 3

NAMA : RAMA GANANG PERKASA

NIM : 044371607

Tugas 1 BAHASA INDONESIA

Pertanyaan.
1. Temukanlah informasi awal, identitas, dan topik artikel! (langkah survey)
2. Buatlah tiga pertanyaan yang relevan dengan isi teks! (langkah question)
3. Temukanlah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sudah dibuat pada nomor 2!
(langkah read)
4. Catatlah dengan bahasa sendiri jawaban-jawaban yang sudah ditemukan pada nomor 3!
(langkah recite)
5. Catatlah informasi utama dari artikel di atas! (langkah review)

Jawaban

1. Judul Artikel: "Belajar Malu dari Putri Malu"


Penulis: Jaya Suprana

Isi Artikel: Artikel ini membahas fenomena tanaman yang disebut "Putri Malu" atau Mimosa
pudica, yang secara alami merespons sentuhan dan berbagai stimulus lainnya dengan menutup
dedaunannya. Penulis mencatat bahwa masyarakat Indonesia menyebut tanaman ini sebagai
Putri Malu, sedangkan para botanikawan menggunakan nama ilmiah Mimosa pudica. Di
Jerman, istilah "mimosa" digunakan untuk merujuk pada orang yang mudah tersinggung.

Para ilmuwan menjelaskan bahwa reaksi gerak dedaunan Putri Malu disebabkan oleh perubahan
tekanan turgor pada tulang daun yang bisa dirasakan oleh tanaman ini. Tanaman ini juga sensitif
terhadap tiupan angin yang melebihi ambang batas sensitivitasnya. Secara saintifik, gerakan
dedaunan Putri Malu disebut sebagai seismonasti yang dipengaruhi tigmonasti.

Selain itu, artikel ini juga mengungkapkan bahwa reaksi dedaunan Putri Malu seperti menutup
diri saat matahari terbenam memiliki makna survival, yang bertujuan melindungi diri dari
hewan pemakan tanaman. Para predator kehilangan selera untuk memakan tanaman yang
menutup diri. Selain itu, dedaunan Putri Malu diyakini memiliki khasiat anti inflamasi dan anti
depresan.

Penulis juga menyinggung pemahaman tentang perasaan dalam konteks ini. Meskipun tanaman
seperti Putri Malu tidak memiliki perasaan seperti manusia, reaksi sensitifnya terhadap
lingkungannya mengilustrasikan bahwa bahkan organisme sederhana seperti tanaman memiliki
cara berkomunikasi dengan lingkungan mereka. Ini mengarah pada pertimbangan bahwa
manusia, yang dianggap lebih kompleks dan beradab, kadang-kadang kehilangan rasa malu
dalam berinteraksi dengan sesama manusia, melakukan perbuatan buruk seperti menghujat,
memfitnah, membully, menindas, dan menyakiti orang lain.

Penulis mencermati ironi bahwa sementara tanaman seperti Putri Malu menunjukkan tanda-
tanda sensitivitas, beberapa manusia tampaknya kehilangan rasa malu dalam berperilaku buruk.
Artikel ini mengajak pembaca untuk memahami dan mengevaluasi perilaku manusia dalam
konteks ini.

Identitas Artikel:
 Judul: Belajar Malu dari Putri Malu
 Penulis: Jaya Suprana
 Tahun Terbit: 2019
 Penerbit: Elex Media Komputindo
 Topik: Reaksi sensitif dedaunan tanaman Putri Malu (Mimosa pudica) dan analogi
dengan perilaku manusia dalam kehilangan rasa malu.
2. Berikut tiga pertanyaan yang relevan dengan isi teks ‘belajar malu dari putri malu’ oleh jaya
suprana.
 Bagaimana mekanisme reaksi gerak dedaunan Putri Malu yang dijelaskan dalam artikel,
dan apa implikasinya terhadap interaksi manusia dengan lingkungan?
 Apa yang dapat kita pelajari dari fenomena putri malu tentang sensivitas dan komunikasi
antara organisme dengan lingkungan nya?
 Bagaimana penulis mengaitkan perilaku putri malu dengan perlikau manusi dalam
konteks kehilangan rasa malu dan melakukan perbuatan buruk? Bagaimana kita dapat
memahami dan mengatasi perilaku tersebut?

3.
A. Bagaimana mekanisme reaksi gerak dedaunan putri malu yang dijelaskan dalam artikel, dan
apa implikasi nya terhadap interaksi manusia dan lingkungan?
Jawaban :
etika dedaunan Putri Malu tersentuh atau menerima stimulus seperti sentuhan atau tiupan
angin dengan kederasan melebihi ambang sensitivitasnya, terjadi perubahan dalam tekanan
turgor pada tulang daun. Tekanan turgor adalah tekanan yang dihasilkan oleh cairan dalam
sel-sel tanaman. Ketika tekanan turgor berubah, dedaunan secara spontan menutup diri
sebagai respons terhadap stimulus tersebut.

Implikasi dari mekanisme ini terhadap interaksi manusia dengan lingkungan adalah bahwa
bahkan organisme sederhana seperti tanaman Putri Malu memiliki cara berkomunikasi dengan
lingkungannya melalui reaksi sensitif terhadap stimulus. Ini menggambarkan bahwa makhluk
hidup, termasuk manusia, memiliki berbagai mekanisme respons terhadap lingkungan mereka.
Dalam konteks ini, artikel mengajak kita untuk memahami bagaimana komunikasi dan respons
terhadap stimulus merupakan bagian alamiah dari kehidupan, bahkan pada organisme
sederhana. Hal ini juga mengundang pertanyaan tentang bagaimana manusia, yang dianggap
lebih kompleks, harus memahami dan mengatur respons mereka terhadap lingkungan dengan
lebih bijaksana.

B. apa yang dapat kita pelajari dari fenomena putri malu tentang sensivitas dan komunikasi antara
organisme dengan lingkungan nya?
Jawaban :
Fenomena sensitivitas dan komunikasi antara organisme, seperti tanaman Putri Malu, dengan
lingkungannya memberikan beberapa pelajaran yang dapat diterapkan dalam pemahaman dan
interaksi manusia dengan alam dan sesama manusia yaitu kehidupan adalah saling terkait,
kemampuan beradaptasi, komunikasi dalam dunia tanaman, perlindungan diri, kehalusan dan
rasa empati, pelajaran kesederhanaan.
C. Bagaimana penulis mengaitkan perilaku putri malu dengan perlikau manusi dalam konteks
kehilangan rasa malu dan melakukan perbuatan buruk? Bagaimana kita dapat memahami dan
mengatasi perilaku tersebut?
Jawaban :
Penulis dalam teks tersebut mengaitkan perilaku Putri Malu dengan perilaku manusia dalam
konteks kehilangan rasa malu dan melakukan perbuatan buruk dengan menggunakan analogi
dan perbandingan. Penulis mencatat bahwa sementara tanaman seperti Putri Malu
menunjukkan respons sensitif terhadap lingkungan mereka, termasuk perubahan tekanan
turgor yang dapat dirasakan oleh dedaunan, manusia, yang dianggap lebih beradab, terkadang
kehilangan rasa malu dan melakukan perbuatan buruk seperti menghujat, memfitnah, mem-
bully, menggusur, menindas, menyengsarakan, menyelakakan, melukai bahkan membinasakan
sesama manusia.

4. fenomena sensitivitas dan komunikasi antara organisme, seperti tanaman Putri Malu, dengan
lingkungannya memberikan pelajaran berharga tentang keterkaitan kehidupan, adaptasi,
komunikasi, perlindungan diri, empati, dan kesederhanaan. Jawaban tersebut mengajak kita
untuk memahami bahwa semua bentuk kehidupan di planet ini berinteraksi dengan
lingkungannya, dan perubahan dalam lingkungan dapat mempengaruhi respons organisme
tersebut. Pelajaran ini dapat diterapkan dalam pemahaman dan interaksi manusia dengan alam
dan sesama manusia. Dengan mengingat pelajaran dari tanaman Putri Malu, kita diingatkan
akan pentingnya empati, kesadaran terhadap lingkungan, dan perilaku yang baik terhadap
sesama manusia.

5. Informasi utama dari artikel di atas adalah sebagai berikut:


 Artikel membahas tentang fenomena sensitivitas dan reaksi tanaman Putri Malu (Mimosa
pudica) terhadap stimulus seperti sentuhan, tiupan angin, dan perubahan lingkungan.
 Penulis mencatat bahwa para ilmuwan menganggap reaksi gerak dedaunan Putri Malu,
yang melayukan diri, disebabkan oleh perubahan tekanan turgor pada tulang daun yang
dapat dirasakan oleh tanaman itu.
 Tanaman Putri Malu menunjukkan respons sensitif terhadap lingkungan, termasuk
menutup diri sebagai respons terhadap stimulus yang mengancam, seperti tiupan angin
keras atau saat matahari terbenam.
 Penulis menyoroti bahwa sensitivitas dan reaksi tanaman Putri Malu merupakan
mekanisme survival yang melindungi diri dari pemangsa yang kehilangan selera untuk
memakan tanaman yang melayukan diri.
 Selain itu, artikel mengaitkan karakteristik tanaman Putri Malu dengan tema rasa malu
pada manusia, menyoroti bagaimana manusia terkadang kehilangan rasa malu dan
melakukan perbuatan buruk terhadap sesama manusia.
 Terakhir, artikel menyampaikan pesan tentang keajaiban alam dan mengajak untuk
menghormati dan belajar dari makhluk hidup, bahkan yang dianggap lebih sederhana,
serta untuk memahami pentingnya empati, kesadaran lingkungan, dan perilaku baik
terhadap sesama manusia.

Sumber refrensi :

Modul MKWU halaman 3.25 s.d 3.30

Anda mungkin juga menyukai