Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 1

BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH :

MUHAMAD

PRIHANTORO

052197134

UNIVERSITAS TERBUKA JURUSAN

ILMU HUKUM
Nama : MUHAMAD PRIHANTORO

Prodi : Ilmu Hukum

Fakultas : FHISIP

NIM : 052196963

Tugas 1 - Sesi 3

Bacalah artikel berikut untuk menerapkan teknik


SQ3R!

Belajar Malu dari Putri


Malu
Oleh: Jaya
Suprana

Ketika sedang mempelajari apa yang disebut malu demi menyusun buku Malumologi (Elex
Media Komputindo 2019), perhatian saya sempat tertarik pada sejenis tanaman yang pada
saat tersentuh spontan reaktif melayukan dedaunan dirinya sendiri. Masyarakat Indonesia
menyebut tanaman sensitif itu sebagai Putri Malu, sementara para botani kawan memberi
nama lebih beraroma “ilmiah” yaitu Mimosa pudica. Lain halnya dengan masyarakat Jerman
menyemooh orang yang mudah merasa tersinggung sebagai mimosa.

Para ilmuwan menganggap reaksi gerak dedaunan Putri Malu melayukan diri disebabkan
oleh perubahan tekanan turgor pada tulang daun yang bisa ikut dirasakan oleh dedaunan
Putri Malu. Tiupan angin dengan kederasan melebihi ambang batas sensitivitas Putri Malu
juga bisa menyebabkan dedaunannya menutup diri. Secara saintifik, gerak dedaunan Putri
Malu disebut kerennya sebagai seismonasti yang dipengaruhi tigmonasti. Putri Malu sensitif
bukan hanya terhadap sentuhan atau tiupan angin namun juga menguncup pada saat
matahari terbenam dan merekah kembali setelah matahari terbit. Ada makna survival pada
sifat penguncupan dedaunan Putri Malu demi melindungi diri dari hewan pemakan
tanaman. Akibat tampak melayu maka para predator kehilangan selera untuk memakan
tanaman yang pandai melayukan diri itu. Diyakini bahwa dedaunan Putri Malu mengandung
khasiat anti inflamasi dan anti depresan. Kearifan kesehatan leluhur menyatakan air rebusan
dedaunan Putri Malu dapat membantu mengencerkan dahak yang menyumbat saluran
pernafasan manusia akibat virus Corona.

Dengan risiko dipermalukan oleh para botanikawan yang atheis, saya pribadi tidak malu
meyakini bahwa Putri Malu adalah anugerah mahakarya Yang Maha Kuasa. Putri Malu an
sich merupakan bukti secara nyata-alami tanpa melalui uji klinis bahwa pada hakikatnya
tanaman yang kerap dianggap sebagai jenis mahluk hidup kelas terendah akibat dianggap
tidak memiliki perasaan ternyata memiliki perasaan. Akibat memiliki perasaan maka Putri
Malu siap berkomunikasi dengan lingkungannya termasuk manusia. Bahkan ketika memetik
kesimpulan dari observasi malumologis terhadap perilaku Putri Malu, terus terang perasaan
malu menyelinap masuk ke lubuk sanubari. Memalukan bahwa ternyata tanaman bisa
memiliki perasaan sementara manusia yang dianggap dan menganggap lebih beradab
ketimbang tanaman malah terbukti bisa kehilangan rasa malu. Maka ada (tidak semua)
manusia merasa tidak malu mewujudkan angkara murka menghujat, memfitnah, mem-bully,
menggusur, menindas, menyengsarakan, menyelakakan, melukai bahkan membinasakan
sesama manusia.

sumber:https://www.kompas.com/tren/read/2020/11/20/115041065/belajar-
malu-dari- putri malu?page=all#page

Setelah Saudara membaca artikel di atas, selesaikanlah pertanyaan-pertanyaan


berikut ini!

1. Temukanlah informasi awal, identitas, dan topik artikel! (langkah survey) Jawab:
Dengan membaca artikel di atas dan menerapkan tekhnik survey, beberapa
informasi yang dapat saya peroleh yaitu:
a) Judul : Belajar Malu Dari Putri Malu
b) Nama Artikel : Kompas.com
c) Bagian Pembuka : Ketiks sedang mempelajari apa yang disebut maludemi
menyusun buku Malumologi (Elex Media Komputindo 2019),
perhatian sayasempat tertarik pada sejenis tanaman yang pada saat
tersentuh spontan reaktifmelayukan dedaunan dirinya sendiri. Masyarakat
Indonesia menyebut tanamansensitif itu sebagai putri malu, sementara para
botanikawan memberi nama lebihberaroma “ilmiah” yaitu Mimosa pudica.
Lain halnya dengan masyarakat Jerman menyemooh orang yang mudah
merasa tersinggung sebagai mimosa.
d) Subjudul : Sains, Perasaan
e) Bagian Penutup : Maka ada (tidak semua) manusia merasa tidak malu
mewujudkan angkara murka menghujat, memfitnah, mem-bully, menggusur,
menindas, menyengsarakan, menyelakakan, melukai bahkan membinasakan
sesamamanusia.
f) Penulis : Jaya Suprana
g) Tahun Terbit : 20 November 2020, 11:50 WIB
h) Topik Artikel : Perbandingan antara perilaku tanaman putri malu
(Mimosapudica)dan perilaku manusia dalam konteks malu, serta bagaimana
manusia dapat belajar dari tanaman tersebut untuk menghargai dan
menjaga perasaannya sendiri dan orang lain

2. Buatlah tiga pertanyaan yang relevan dengan isi teks! (langkah question) Jawab:
Setelah melakukan survey terhadap artikel yang telah dibaca, langkah selanjutnya dalam
penerapan tekhnik SQ3R adalah Question (bertanya). Dari artikel “Belajar Malu Dari
Putri Malu” kita dapat membuat beberapa pertanyaan diantanya:
1. Apa yang menyebabkan putri malu atau Mimosa pudica melayukan diri
nya?
2. Apa khasiat yang terkandung di dedaunan putri
malu?
3. Apa akibat dari perasaan yang dimiliki Mimosa pudica?

3. Temukanlah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sudah dibuat pada


nomor 2! (langkah read)
Jawab:
1. Mimosa pudica melayukan dirinya disebabkan oleh perubahan tekanan turgor
pada tulang daunnya yang ikut juga dirasakan oleh dedaunan putri malu dan juga
karena tiupan angin yang sangat kencang melebihi ambang sensitivitas,
sehingga secara spontan tanaman ini melayukan dirinya untuk mempertahankan diri
nya dari serangan.
2. Dedaunan putri malu diyakini mengandung khasiat anti inflamasi dan anti
depresan.
Selain itu, kearifan leluhur mengatakan bahwasanya air rebusannya dapat
membantu mengencerkan dahak yang menyumbat saluran pernapasan manusia
akibat virus corona.
3. Mimosa pudica memiliki perasaan yang mengakibatkan siap nya berkomunikasi
dengan lingkungan termasuk dengan manusia. Jika ia merasa terganggu maka ia
akan melayukan diri nya sendiri. Ini merupakan salah satu cara atau sistem putri
malu untuk mempertahankan diri nya dari serangan orang lain atau benda lain

4. Catatlah dengan bahasa sendiri jawaban-jawaban yang sudah ditemukan pada


nomor 3! (langkah recite)
Jawab:
Dalam mempelajari konsep malu sehubungan dengan penyusunan bukunya
yang disebut "Malumologi". Dalam proses tersebut, perhatian penulis tertarik pada
tanaman putri malu, yang secaraspontan melayukan dedaunnya saat tersentuh. Artikel
membahas bagaimana tanaman ini dikenal sebagai makhluk sensitif di masyarakat
Indonesia, sementara botanikawan memberi nama ilmiahnya sebagai Mimosa pudica.
Penulis menjelaskan bahwa reaksi gerak dedaunan putri malu
disebabkan oleh perubahantekanan turgor pada tulang daun. Selain itu, tanaman ini
memiliki respons terhadap sentuhan, tiupanangin, dan bahkan perubahan waktu seperti
matahari terbenam. Sifat penguncupan dedaunan putri malu juga memiliki makna
survival dalam melindungi diri dari hewan pemakan tanaman.
Dalam konteks pandangan pribadi penulis, ia menyatakan keyakinannya bahwa
putri malu adalahanugerah mahakarya yang memiliki perasaan, bahkan jika risiko
dipermalukan oleh para botanikawanyang memiliki pandangan atheis. Penulis
menyampaikan rasa malu ketika manusia, yang dianggap lebihberadab, terkadang
kehilangan rasa malu dan melakukan tindakan merugikan terhadap sesama manusiajuga
menggambarkan keunikan dan keindahan tanaman putri malu, sambil menyelipkan
refleksi tentangperilaku manusia terhadap sesama dalam konteks konsep malu.
5. Catatlah informasi utama dari artikel di atas! (langkah review)
• Judul Artikel: "Belajar Malu dari Putri Malu" oleh Jaya Suprana.
• Topik Utama: Penulis mempelajari konsep malu dalam konteks penyusunan buku
"Malumologi". Perhatian tertarik pada tanaman Putri Malu (Mimosa pudica).
• Karakteristik Putri Malu: Tanaman ini merespons sentuhan dengan spontan melayukan
dedaunnya. Diidentifikasi sebagai makhluk sensitif, juga dikenal sebagai Mimosa
pudica. Reaksi gerak dedaunan disebabkan oleh perubahan tekanan turgor pada
tulang daun.
Seismonasti dan Tigmonasti: Gerak dedaunan disebut sebagai seismonasti yang
dipengaruhi tigmonasti. Respons terhadap sentuhan, tiupan angin, dan perubahan
waktu seperti matahari terbenam.
• Makna Survival Tanaman: Penguncupan dedaunan memiliki makna survival melindungi
diri dari hewan pemakan tanaman. Diyakini memiliki khasiat anti inflamasi dan anti
depresan.
• Pandangan Pribadi Penulis: Penulis tidak malu meyakini bahwa Putri Malu adalah
anugerah mahakarya Yang Maha Kuasa. Refleksi tentang kehilangan rasa malu
manusia dalam berinteraksi dengan sesama.
• Kesimpulan: Penutupan mencerminkan pandangan penulis tentang keindahan dan
kompleksitas tanaman putri malu, serta menyoroti kehilangan nilai-nilai manusia
dalam interaksi sosial.

Sumber :

Modul MKWU 4108 Bahasa Indonesia pada halaman 3.25 s.d. 3.30

Anda mungkin juga menyukai