Anda di halaman 1dari 30

Peraturan Perundang-

undangan Di Bidang Pangan

Direktorat Standardisasi Pangan Olahan

ADVOKASI 2021
https://standarpangan.pom.go.id/
Agenda
01 PENDAHULUAN

02 UU No. 18 Tahun 2012 tentang


Pangan

UU No. 11 Tahun 2020 tentang


03
Cipta Kerja

PP No. 5 Tahun 2021 tentang


04 Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko

PP No. 86 Tahun 2019 tentang


05 Keamanan Pangan

PP No. 69 Tahun 1999 tentang Label


06
dan Iklan Pangan
PENDAHULUAN
Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan
 Pasal 7 ayat (1):
Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan terdiri atas:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
d. Peraturan Pemerintah;
e. Peraturan Presiden;
f. Peraturan Daerah Provinsi; dan
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota

 Pasal 8:
Jenis Peraturan Perundang-undangan selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat
(1) mencakup peraturan yang ditetapkan diantaranya oleh Menteri, badan, lembaga,
atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang atau Pemerintah
atas perintah Undang-Undang.
4
Undang-Undang yang Mengatur terkait Pangan

1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan


Konsumen;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;
4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan
Produk Halal

5
Peraturan Pelaksanaan Di Bidang Pangan

 Untuk dapat menjalankan undang-undang diperlukan


peraturan pelaksanaan.
 Secara normatif, materi muatan peraturan pemerintah
berisi ketentuan untuk menjalankan undang-undang
sebagaimana mestinya.
 Di samping peraturan pemerintah, ketentuan lebih lanjut
mengenai pangan dapat ditetapkan dalam/dengan
peraturan Menteri/Lembaga pemerintah nonkementerian/
komisi

6
Bagaimana dengan Peraturan Badan
Pengawas Obat dan Makanan?

• Kedudukan Peraturan Badan Pengawas Obat dan


Makanan dijelaskan dalam Pasal 8, UU Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan.
• Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan dapat
menetapkan peraturan Badan Pengawas Obat dan
Makanan:
1. diperintahkan oleh Peraturan Perundang-undangan
yang lebih tinggi; atau
2. dibentuk berdasarkan kewenangan.
UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan
UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan sebagai Landasan hukum
bagi penyelenggaraan pangan yg mencakup:

• Perencanaan pangan
untuk memenuhi kebutuhan dasar
• Ketersediaan pangan
manusia yang memberikan manfaat
• Keterjangkauan pangan
secara adil, merata dan berkelanjutan.
• Konsumsi pangan dan gizi
• Keamanan pangan
• Label dan iklan pangan
• Pengawasan
• Sistem informasi pangan
• Penelitian dan pengembangan Beberapa Ketentuan merupakan
• Kelembagaan pangan Tugas Badan POM
• Peran serta masyarakat, dan
• Penyidikan
UU NO. 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN

• Sanitasi pangan
Lingkup pengaturan:
• bahan tambahan pangan
1. Perencanaan pangan • pangan produk rekayasa genetik
2. Ketersediaan pangan • iradiasi pangan

3. Keterjangkauan pangan • kemasan pangan


• Jaminan keamanan dan mutu pangan
4. Konsumsi pangan dan gizi
• Jaminan produk halal bagi yang dipersyaratkan
5. Keamanan pangan
6. Label dan iklan pangan • Ketentuan label pangan
• Larangan menghapus, mencabut, menutup, mengganti label,
7. Pengawasan melabel kembali, dan/atau menukar tanggal, bulan, dan tahun
8. Sistem informasi pangan kedaluwarsa Pangan
9. Penelitian dan • Ketentuan iklan pangan
pengembangan
10.Kelembagaan pangan • Pengawasan dilakukan terhadap:
11.Peran serta masyarakat,  Kecukupan pangan pokok (Lembaga Pangan)
dan  Persyaratan keamanan, mutu, gizi, label dan iklan pangan
12.Penyidikan. • Tenaga Pengawas
Peraturan Pemerintah Pelaksana UU Pangan
UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan mengamanatkan pembentukan
beberapa peraturan pemerintah sebagai peraturan pelaksanaannya, yaitu:

1. PP Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi


2. PP Nomor 86 tahun 2019 tentang Keamanan Pangan
(mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang
Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan), diundangkan tanggal 26
Desember 2019
3. RPP tentang Label dan Iklan Pangan
(yang akan mencabut dan menggantikan PP Nomor 69 Tahun 1999
tentang Label dan Iklan Pangan), saat ini dalam tahap harmonisasi di
Kementerian Hukum dan HAM.

11
Asas, Tujuan Dan Lingkup Penyelenggaraan Pangan

Penyelenggaraan pangan berasaskan:


 kedaulatan;
 kemandirian; Penyelenggaraan pangan dilakukan untuk
 ketahanan;
memenuhi kebutuhan dasar manusia yang
 Keamanan;
 manfaat; memberikan manfaat secara adil, merata,
 pemerataan; dan berkelanjutan berdasarkan kedaulatan
 berkelanjutan; dan pangan, kemandirian pangan, dan
 keadilan. ketahanan pangan. (Pasal 3 UU Pangan)
(Pasal 2 UU Pangan)
Lingkup Pengaturan
 perencanaan Pangan;  pengawasan;
 Ketersediaan Pangan;  sistem informasi Pangan;
 keterjangkauan Pangan;  penelitian dan pengembangan
 konsumsi Pangan dan Pangan;
Gizi;  kelembagaan Pangan;
 Keamanan Pangan;  peran serta masyarakat; dan
 label dan iklan Pangan;  penyidikan.

Pengawasan (Pasal 108 ayat (3)

Persyaratan Keamanan Pangan, Mutu Pangan, dan Gizi Pangan, serta


persyaratan label dan iklan Pangan untuk Pangan Olahan, dilaksanakan oleh
lembaga pemerintah yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
pengawasan obat dan makanan
TUGAS BPOM
Menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pengawasan Obat dan Makanan

Menyelenggarakan tugas pemerintahan di


bidang pengawasan Obat dan Makanan

Obat dan Makanan terdiri atas obat, bahan


obat, narkotika, psikotropika, prekursor, zat
adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan,
kosmetik, dan pangan olahan

PerPres No. 80 Tahun 2017 Tentang Badan Pengawas Obat Dan Makanan
UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
https://uu-ciptakerja.go.id/

UU No. 11 Tahun 2020


UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
Beberapa substansi UU 18/2012 diubah dalam UU Cipta Kerja
yaitu:
• Pasal 68: NSPK keamanan pangan termasuk pentahapan
penerapan NSPK berdasarkan jenis pangan dan skala usaha
pangan.
• Pasal 77: Perizinan berusaha untuk pangan yang dihasilkan
dari rekayasa genetik.
• Pasal 81: Perizinan berusaha untuk iradiasi pangan.
UU No. 18 Tahun 2012 • Pasal 91: Perizinan berusaha untuk pangan olahan yang dibuat
tentang Pangan di dalam negeri atau yang diimpor untuk diperdagangkan
dalam kemasan eceran. Pengecualian untuk pangan olahan
tertentu yang diproduksi oleh usaha mikro dan kecil.
• Kriteria, jenis, besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksi
administrative untuk pelanggaran Pasal 64 ayat (1) (tata cara
pengolahan pangan) , Pasal 71 ayat (1) atau ayat (2) (sanitasi
PP No. 5 Tahun 2021 pangan); Pasal 84 ayat (1) (kemasan akhir pangan), Pasal 86
ayat (2) (standar keamanan pangan), atau Pasal 89 (Label).
Peraturan Pelaksana UU Cipta Kerja
Upaya penciptaan kerja melalui usaha kemudahan, perlindungan, dan
Cipta Kerja pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah, peningkatan
ekosistem investasi dan kemudahan berusaha, dan investasi Pemerintah
Pusat dan percepatan proyek strategis nasional.

Kebijakan strategis diantaranya


Cipta Kerja Peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha
meliputi

Perizinan Berusaha :
Legalitas yang diberikan kepada Pelaku Usaha untuk
memulai dan menjalankan usaha dan/atau kegiatannya

Perizinan Berusaha Kegiatan Usaha Berisiko:


Penerapan Perizinan Berusaha 1. Rendah: berupa NIB
berbasis risiko dilakukan berdasarkan 2. Menengah: berupa NIB dan sertifikat
penetapan tingkat risiko dan peringkat standar
skala usaha kegiatan usaha 3. Tinggi: berupa NIB dan izin
PP No. 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko
https://uu-ciptakerja.go.id/

PP No. 5 Tahun 2021


Perizinan Berusaha subsektor obat dan makanan meliputi:

Izin dan Sertifikat Standar obat dan makanan:


Ada 24 jenis Perizinan Berusaha sektor makanan

Perizinan Berusaha subsektor obat dan makanan harus dimiliki oleh Pelaku
Usaha yang membuat/memproduksi dan/atau yang mengimpor obat dan
makanan untuk diedarkan.

Perizinan Berusaha Berbasis Risiko meliputi pengaturan:


a. kode KBLI/KBLI terkait, judul KBLI, ruang lingkup kegiatan, parameter
Risiko, tingkat Risiko, Perizinan Berusaha, jangka waktu, masa berlaku, dan
kewenan gan P erizinan Berusaha ;
b. persyaratan dan/atau kewajiban Perizinan Berusaha Berbasis Risiko;
c. pedoman Perizinan Berusaha Berbasis Risiko; dan
d. standar kegiatan usaha dan/atau standar produk.
PP No. 86 Tahun 2019
tentang Keamanan Pangan
 Sebagai Peraturan Pelaksanaan dari Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan
 Telah diinisiasi pembentukannya sejak 2016
 Disahkan pada 26 Desember 2019
 Terdiri atas 8 bab dan 84 pasal
Keamanan Pangan diselenggarakan melalui:

a. Sanitasi Pangan;
b. pengaturan terhadap Bahan g. jaminan produk halal bagi
Tambahan Pangan yang dipersyaratkan;
c. pengaturan terhadap Pangan h. Pengawasan;
Produk Rekayasa Genetik; i. Penanganan KLB;
d. pengaturan terhadap Iradiasi j. penanganan cepat
terhadap kedaruratan
Pangan; keamanan pangan; dan
e. penetapan standar Kemasan k. Peran serta masyarakat.
Pangan;
f. pemberian jaminan Keamanan
Pangan dan Mutu Pangan; dan
Pengawasan Keamanan Pangan

Lembaga Pengawas
No Keterangan
Pangan Segar Pangan Olahan PIRT Pangan Siap Saji
1 Pemenuhan Menteri Pertanian/ Kepala BPOM dan Kepala BPOM dan/atau Menteri Kesehatan
persyaratan Menteri KKP/ Menteri Bupati/Walikota (KKP), Kepala BPOM
Keamanan Guberbur/ Bupati/ Perindustrian dan/atau
Pangan, Mutu Walikota Bupati/Walikota
Pangan, dan (baik sendiri atau
Gizi Pangan Bersama-sama)

2 Kemasan
Kepala BPOM/ Menteri Perindustrian/ Menteri Perdagangan
Pangan

 diselenggarakan secara berkala, intensif dalam waktu tertentu, dan dalam hal adanya
dugaan pelanggaran.
 dilakukan melalui pemeriksaan terhadap kegiatan atau proses Produksi, Penyimpanan,
Pengangkutan, dan/atau Perdagangan Pangan.
25
PENGAWASAN PANGAN (PP 86/2019 tentang Keamanan Pangan)

Pertanian/ budidaya
Kementan, KKP (Pasal 4, 47),
Pemda (Gubernur,
Bupati/Walikota) (Pasal 47)
Kemenkes, KKP, Kemenperin,
Penanganan pasca panen BPOM (Pasal 4, 52)
(minimally-processed)

PANGAN SEGAR Proses produksi PANGAN OLAHAN


Sebagai bahan Dikonsumsi
baku langsung
Kemenperin, Kemendag,
Kemasan pangan BPOM (Pasal 49)

KKP, Gubernur, Bupati/ walikota


(Pasal 47)
PANGAN SEGAR

Kementan, KKP, Kemenkes, BPOM, Distribusi/


BPOM, Kemenperin (Pasal 47) PANGAN OLAHAN
bupati/ walikota (Pasal 52) Peredaran BPOM, Bupati/ walikota (Pasal 47) PIRT
Kemenkes (KKP), BPOM, Bupati/ PANGAN OLAHAN SIAP
walikota (Pasal 47) SAJI

Kementan, KKP, Kemenkes, BPOM Konsumen


Peran serta masyarakat
(Pasal 76 – 81)

Koordinasi kegiatan untuk penguatan pengawasan keamanan pangan, mutu BPOM (Pasal 50)
pangan, dan gizi pangan
PP No. 69 Tahun 1999
tentang Label dan Iklan Pangan
Dengan diundangkannya UU Pangan, ketentuan pelabelan dan iklan di PP 69/1999
yang tidak sesuai dengan UU Pangan tidak berlaku, seperti keterangan paling
sedikit yang dicantumkan pada label.
UU PANGAN PP 69/ 1999
a. nama produk; a. nama produk;
b. daftar bahan yang digunakan; b. daftar bahan yang digunakan;
c. berat bersih atau isi bersih; c. berat bersih atau isi bersih;
d. nama dan alamat pihak yang d. nama dan alamat pihak yang
memproduksi atau mengimpor; memproduksi atau memasukkan
e. halal bagi yang dipersyaratkan; pangan ke dalam wilayah Indonesia;
f. tanggal dan kode produksi; e. tanggal, bulan, dan tahun
g. tanggal, bulan, dan tahun kedaluwarsa.
kedaluwarsa;
h. nomor izin edar bagi Pangan
Olahan; dan
i. asal usul bahan Pangan tertentu.
ON PROGRESS

Per BPOM
PerKa BPOM No. 34/ 2019
No. 31/2018 (Kategori Pangan)
(Label) 1. PERKABPOM Nomor
HK.03.1.23.11.11.
Per BPOM 09657 Tahun 2011
No. 22 /2019 (ING) (Zat Gizi dan Zat
NonGizi)
2. Perka BPOM No. 9/
2016 (ALG)

Per BPOM
No. 11/ 2019
(BTP)

Per BPOM
No. 13/2020 (BTP
Perisa)

Per BPOM No. 20/


2020 (Bahan
Penolong)
Thank You

Anda mungkin juga menyukai