Anda di halaman 1dari 13

MODUL AJAR

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI


FASE F

Nama Penyusun : Nurul Yaqin, S.Ag., M.S.I


Sekolah : SMA Negeri 1 Yogyakarta
Kelas/Semester : XII / Gasal
Alokasi Waktu : 2 JP (90 menit)

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Peserta didik dapat menganalisis Al-Qur’an dan Hadis tentang berfikir kritis,
ilmu pengetahuan dan teknologi, toleransi, memelihara kehidupan manusia,
musibah, ujian, cinta tanah air dan moderasi beragama; mempresentasikan pesan-
pesan Al-Qur’an dan Hadis tentang pentingnya berfikir kritis (critical thinking),
ilmu pengetahuan dan teknologi, toleransi, memelihara kehidupan manusia,
musibah, ujian, cinta tanah air dan moderasi beragama; membiasakan membaca
Al-Qur’an dengan meyakini bahwa berfikir kritis, ilmu pengetahuan dan
teknologi, toleransi, memelihara kehidupan manusia, musibah, ujian, cinta tanah
air dan moderasi beragama adalah ajaran agama; membiasakan sikap rasa ingin
tahu, berfikir kritis, kreatif, dan adaptif terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, dan teknologi, toleransi, peduli sosial, cinta damai, semangat
kebangsaan, dan tanggung jawab, sabar, tabah, pantang menyerah, tawakal, dan
selalu berprasangka baik kepada Allah Swt. dalam menghadapi ujian dan
musibah, cinta tanah air, dan moderasi dalam beragama.

TUJUAN PEMBELAJARAN
Memahami Q.S. Ali Imran: 190-191 dan Hadis tentang berpikir kritis

DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA


1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
2. Bernalar kritis

KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP)


1. Menjelaskan makna berpikir kritis
2. Menyebutkan objek-objek berpikir kritis dan hikmahnya masing-masing
3. Membaca QS Ali Imran ayat 190-191
4. Mengidentifikasi hukum bacaan tajwid pada QS Ali Imran ayat 190-191
5. Menjelaskan mufradat pada QS Ali Imran ayat 190-191
6. Menjelaskan isi kandungan QS Ali Imran ayat 190-191 menurut beberapa ulama tafsir
7. Penjelasan Hadits tentang pentingnya berpikir kritis

ASESMEN AWAL
Asesmen awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik yang
berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut:

1. Makna berpikir kritis


2. Objek-objek berpikir kritis dan hikmahnya masing-masing
3. Bacaan Q.S. Ali Imran: 190-191
4. Hukum bacaan tajwid pada QS Ali Imran ayat 190-191
5. Mufradat pada QS Ali Imran ayat 190-191
6. Isi kandungan QS Ali Imran ayat 190-191 menurut beberapa ulama tafsir
7. Penjelasan Hadits tentang pentingnya berpikir kritis

Rekapitulasi kemampuan awal peserta didik

Kemampuan Awal Peserta Didik


No. Nama
1 2 3 4 5 6 7

1 Alfiah V V X X X X X

2 Aulia V V V X V X X
Rizqia

3 Danil V V V V X X V

4 Muhaimin V V V V V X V

Dst

Keterangan:

1. Pada tabel kemampuan awal peserta didik tertulis nomor urut


yang berkaitan dengan ketujuh hal kemampuan awal.
2. Tanda centang (v) menunjukkan peserta didik sudah memiliki kemampuan
awal.
3. Tanda silang (x) menunjukkan peserta didik belum memiliki kemampuan
awal dan perlu bimbingan.

Tindak lanjut
 Peserta didik mendapatkan tugas remidial pada KKTP yang belum dikuasai
 Peserta didik yang sudah menguasai KKTP mendapatan tugas pengayaan

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pendahuluan:
Kegiatan pembelajaran dimulai dengan pengondisian kelas, berdoa bersama, dan pengecekan
kehadiran peserta didik. Selanjutnya peserta didik diberi motivasi untuk mengikuti
pembelajaran. Sebelum memulai pembelajaran, satu peserta didik menyampaikan sebuah Hadits
dan penjelasannya yang telah ditugaskan sebelumnya terkait materi yang akan dipelajari.
Contoh Hadits:

Artinya :
Dari Abu Ya'la yaitu Syaddad bin Aus r.a. dari Nabi saw., bersabda: "Orang yang cerdas ialah orang yang
memperhitungkan keadaan dirinya dan suka beramal untuk mencari bekal sesudah matinya, sedangkan
orang yang lemah ialah orang yang dirinya selalu mengikuti hawa nafsunya dan mengharap-harapkan
kemurahan dari Allah tanpa beramal shaleh."

Kegiatan inti:
Sebagai pemantik peserta didik untuk mencoba berpikir kritis, guru menyajikan game untuk
menemukan jawaban yang kritis:
Salah satu contoh game yaitu menggambar pola.
Instruksi yang diberikan kepada peserta didik: Hubungkan 9 titik yang ada dengan 4 garis yang
bersambung (tidak boleh mengangkat alat tulis ketika membuat garis).
Jawaban game:

Setelah beberapa peserta didik mencoba menjawab dan akhirnya ada yang berhasil menjawab
dengan benar, guru memberikan penguatan mengenai pentingnya berpikir kritis dalam
menghadapi problem-problem kehidupan. Nasihat yang diberikan misalnya setiap masalah pasti
ada jawabannya. Maka kita harus optimis dalam menghadapi problem yang ada.

Berikutnya peserta didik diajak untuk menyaksikan video tentang keindahan alam semesta dan
menuliskan satu kata untuk menggambarkan apa yang mereka saksikan.

Linknya yaitu The Power of Nature HD - YouTube


Guru memberikan penguatan atas pemahaman terhadap fenomena alam yang menjadi bukti
Kemahakuasaan Allah Swt.
Untuk mengawali pembelajaran, guru memberi contoh membaca Q.S. Ali Imran: 190-191 dan
diikuti oleh semua peserta didik. Kemudian beberapa peserta didik diminta untuk
mendemonstrasikan bacaan/melafazkan secara individual atau bersama-sama.

Selanjutnya guru membagi kelas menjadi 6 kelompok. Setiap kelompok mendiskusikan materi
sebagai berikut.
1. Makna berpikir kritis
2. Kriteria berpikir kritis
3. Hukum bacaan tajwid pada QS Ali Imran ayat 190-191
4. Mufradat pada QS Ali Imran ayat 190-191
5. Isi kandungan QS Ali Imran ayat 190-191 menurut ulama tafsir
6. Penjelasan Hadits tentang pentingnya berpikir kritis

Setiap kelompok mempresentasikan salah satu materi diskusi yang diberikan dilanjutkan
kelompok sampai seluruh materi diskusi dapat dipresentasikan
Guru memberikan klarifikasi atau koreksi atas hasil presentasi diskusi yang
dipresentasikan.
CONTOH URAIAN MATERI:
A. Makna berpikir kritis
Dalam Kamus Oxford berpikir kritis dijelaskan sebagai berikut:
“the process of analysing information in order to make a logical decision
about the extent to which you believe something to be true or false” (oxford
learners dictionaries.com/definition/english/critical-thinking)
Terjemahannya: berpikir kritis adalah proses menganalisis informasi untuk membuat
keputusan yang logis sejauhmana keyakinan atau kepercayaan yang anda miliki adalah
benar atau salah.

Menurut Mustaji (2012): Berpikir kristis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif
dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau
dilakukan. Berikut adalah contoh-contoh kemampuan berpikir kritis, misalnya (1)
membanding dan membedakan, (2) membuat kategori, (2) meneliti bagian-bagian kecil
dan keseluruhan, (3) menerangkan sebab, (4) membuat sekuen / urutan, (5) menentukan
sumber yang dipercayai, dan (6) membuat ramalan.
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2012/12/10- definisi-berpikir-kritis.html
B. Objek-objek berpikir kritis

1. Berpikir tentang Keagungan Allah dan Kemahakuasaan-Nya. Hikmah dari berpikir


tersebut adalah bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat-Nya dan senantiasa
berdzikir dan beribadah kepada-Nya.
2. Diri sendiri dan orang lain: Hikmahnya mampu melakukan instrospeksi diri untuk
meningkatkan kemampuan dan potensi positif sehingga dapat lebih bermanfaat
bagi kehidupan. Menjadi husnuzhan kepada orang lain dan mampu mengakui
perbedaan dan mengambil sisi positif dan menjauhi sisi negatif dan mampu
berkolaborasi untuk bisa hidup berdampingan.
3. Alam semesta. Memiliki motivasi untuk melakukan penelitia ilmiah untuk dapat
memanfaatkan alam secara tepat dan terkendali.
4. Problem kehidupan. Memecahkan setiap problem yanng dihadapi dengan nalar yang
kritis. Ada tujuh langkah untuk menyelesaikan masalah: 1) mengidentifikasi masalah;
2) menganalisis masalah; 3) menjelaskan masalah;
4) mencari akar masalah; 5) Mengembangkan solusi alternatif; 6) menerapkan solusi;
7) mengevaluasi hasil. Hikmahnya menjadi semakin cerdas dan bijaksana.
5. Informasi/berita yang diterima: kita harus mampu untuk menyaring setiap berita
apakah betul-betul fakta atau hoaks sebelum mengirimkan ke orang lain. Hikmahnya
kita bisa terhindar dari perbuatan fitnah dan gibah.

C. Hukum tajwid pada QS Ali Imran: 190-191


D. Mufradat
E. Isi kandungan QS Ali Imran: 190-191 menurut beberapa ulama tafsir

1. Ahmad Mustafa Al Maragi

Sesungguhnya dalam tatanan langit dan bumi serta keindahan perkiraan dan
keajaiban ciptaan-Nya dalam silih bergantinya siang dan malam secara teratur
sepanjang tahun yang dapat kita rasakan langsung pengaruhnya pada tubuh kita dan
cara berpikir kita karena pengaruh panas matahari, dinginnya malam, dan
pengaruhnya pada dunia flora dan fauna, dan sebagainya merupakan tanda dan bukti
yang menunjukkan keesaan Allah, kesempurnaan pengetahuan dan kekuasaan-Nya.
(Tafsir al maraghi ali imran 190-191 (belajardenganbaik.com)

2. Syaikh Imam Al-Qurthubi


Allah Swt memerintahkan kepada manusia untuk melihat, merenung, dan mengambil
kesimpulan pada tanda-tanda ke-Tuhanan. Karena tanda-tanda tersebut tidak mungkin
ada kecuali diciptakan oleh Yang Maha Hidup, Yang Maha Suci, Maha
Menyelamatkan, Maha Kaya dan tidak membutuhkan apapun yang ada di alam
semesta. Dengan menyakini hal tersebut maka keimanan mereka bersandarkan atas
keyakinan yang benar dan bukan hanya sekedar ikut-ikutan. Salah satu fungsi akal
adalah untuk merenungi tanda- tanda kekuasaan Allah berupa alam raya beserta
keteraturan dan keindahan- Nya. (Konsep Kepribadian Ulul Albab dalam Surat Ali
‘Imran Ayat 190-191 (tafsiralquran.id)

3. Ibnu Katsir
Akal merupakan anugerah yang besar yang diberikan Allah kepada manusia agar
memahami seluruh ciptaan Allah berupa langit dan bumi dengan keteraturan tata
letaknya, keindahannya dan semua yang ada di antara langit dan bumi serta
fenomena-fenomena terjadi sesuai dengan hukum-hukum yang Allah ciptakan. Maka
orang yang berakallah yang mampu memahami bahwa semua itu menunjukkan bukti
adanya Kemahakuasaan Allah. Orang-orang yang berakal memiliki cirikhas yaitu
selalu mengingat Allah dalam bentuk beribadah kepada-Nya dalam keadaan apapun
serta mereka dapat memahami hikmah yang terkandung pada setiap ciptaan Allah
yang menunjukkan kebesaran-Nya, kekuasaan-Nya, pengetahuan-Nya, himmah-Nya,
pilihan- Nya, dan rahmat-Nya. Orang-orang yang berakal mampu menyadari bahwa
Allah telah menciptakan semua makhluk-Nya dengan sungguh-sungguh dan adil.
Selanjutnya orang-orang yang berakal memiliki sifat tawadhu dan berdoa kepada
Allah untuk memohon taufik kepada Allah dalam menjalankan amal shalih yang
dapat mengantarkan mereka ke Surga serta menyelamatkan mereka dari adzab api
neraka. (Tafsir Surat Ali Imran, ayat 190-194 (ibnukatsironline.com))

F. Penjelasan Hadits tentang berpikir kritis

Dari Abu Dzar r.a berkata: Rasulullah saw. Bersabda: Berpikirlah tentang ciptaan
Allah dan janganlah berpikir tentang Dzat Allah karena kamu tidak akan mampu
mencapai hakikat-Nya. (HR. Abu Nu’aim dari Ibnu Abbas)
Hadits itu berbicara tentang salah satu ciri khas manusia yang membedakanya
dari makhluk yang lain, bahwa manusia adalah makhluk yang berpikir. Dengan
kemampuan itulah manusia bisa meraih berbagai
kemajuan, kemanfaatan, dan kebaikan.

Artinya :
Dari Abu Ya'la yaitu Syaddad bin Aus r.a. dari Nabi saw., bersabda: "Orang
yang cerdas ialah orang yang memperhitungkan keadaan dirinya dan suka
beramal untuk mencari bekal sesudah matinya, sedangkan orang yang
lemah ialah orang yang dirinya selalu mengikuti hawa nafsunya dan
mengharap- harapkan kemurahan dari Allah tanpa beramal shaleh."

Penutup:
Peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran. Peserta didik diminta menyebutkan satu kata
kunci yang sudah mereka pahami dan satu kata kunci yang belum dipahami.

Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama.

ASESMEN FORMATIF

1. Mengecek pemahaman tentang berpikir kritis dan kemampuan membaca Q.S. Ali
Imran: 190-191
2. Guru mengadakan pengamatan terhadap peserta didik yang mengalami
kesulitan dalam proses pembelajaran.

Tindak lanjut:

1. Guru memberikan bimbingan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan belajar
memahami berpikir kritis
2. Guru memberikan bimbingan kepada peserta didik untuk dapat membaca Q.S. Ali
Imran: 190-191 dengan benar

ASESMEN SUMATIF
1. Menjelaskan makna berpikir kritis
2. Menjelaskan objek-objek berpikir kritis dan hikmahnya masing-masing
3. Mendemonstrasikan bacaan Q.S. Ali Imran: 190-191
4. Menjelaskan Hukum bacaan tajwid pada QS Ali Imran ayat 190-191
5. Menjelaskan Mufradat pada QS Ali Imran ayat 190-191
6. Menjelaskan Isi kandungan QS Ali Imran ayat 190-191 menurut beberapa ulama tafsir
7. Menjelaskan pesan-pesan QS Ali Imran ayat 190-191 dan Hadits terkait tentang
pentingnya berpikir kritis

Untuk KKTP nomor 1, 2, 4, 5, 6, dan 7 digunakan tes tertulis. Sedangkan untuk KKTP nomor 3
digunakan tes lisan.

Instrumen Penilaian

Kriteria Penilaian
Tidak Menjawab Menjawab Menjawab
No. menjawab benar, benar, benar dan
Butir soal Skor
kurang cukup lengkap
lengkap lengkap
Skor = 1 Skor = 4
Skor = 2 Skor = 3
1 Jelaskan makna
berpikir kritis!

2 Menyebutkan objek-
objek berpikir kritis dan
hikmahnya masing-
masing

3 Menjelaskan Hukum
bacaan tajwid pada QS
Ali Imran ayat 190-191

4 Menjelaskan Mufradat
pada QS Ali Imran ayat
190-191

5 Menjelaskan Isi
kandungan QS Ali Imran
ayat 190-191 menurtafsir
dikaitkan
dengan berpikir kritis.
6 Menjelaskan pesan-
pesan QS Ali Imran
ayat 190-191 dan
Hadits terkait tentang
pentingnya berpikir
kritis

Keterangan:

Siswa dinyatakan mencapai KKTP bila telah memiliki skor 3 atau lebih.

Penilaian Keterampilan

Rubrik Penilaian membaca Al Qur’an

Skor = 4-1
No Nama Makharijul Tajwid Kelancaran Jumlah Skor
khuruf

1 Alfiah

2 Aulia Rizqia

3 Danil

4 Muhaimin

Dst.

Jumlah skor

Keterangan

4 = sangat baik 3
= baik
2 = cukup
1 = kurang
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100

Contoh Alfiah memperoleh jumlah skor 9 maka nilai keterampilan membaca = 9/12 x 100 =
75

Peserta didik sudah menguasai KKTP jika memperoleh nilai 75 atau lebih.

Anda mungkin juga menyukai