Anda di halaman 1dari 19

SALINAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI


NOMOR 29 TAHUN 2023
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENDAMPINGAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
MENENGAH KEJURUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI,

Menimbang : a. bahwa untuk menindaklanjuti hasil rapor pendidikan,


dilaksanakan penyusunan program pembenahan mutu
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan masing-masing
satuan pendidikan menengah kejuruan dan Pemerintah
Daerah melalui Perencanaan Berbasis Data (PBD);
b. bahwa PBD sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dapat
digunakan untuk menyusun perencanaan kebijakan dan
program kerja secara lebih terarah dalam upaya mencapai
tujuan pendidikan yang berkualitas bagi satuan
pendidikan menengah kejuruan dan Pemerintah Daerah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Tentang Petunjuk
Teknis Pendampingan Penjaminan Mutu Pendidikan
Menengah Kejuruan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun


2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 87, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6676) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4
Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 14, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6762);
3. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 tentang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
-2-

Teknologi (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2021


Nomor 156);
4. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang
Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor
108);
5. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2021
tentang Asesmen Nasional (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 832);
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28
Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 963);
7. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 9 Tahun 2022 tentang Evaluasi Sistem
Pendidikan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
terhadap Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar,
dan Pendidikan Menengah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 308);
8. Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan
Teknologi Nomor 311 Tahun 2022 Pedoman Tata Cara
Perhitungan Indeks Pencapaian Standar Pelayanan
Minimal;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDAMPINGAN
PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN.

Pasal 1
Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi tentang
Petunjuk Teknis Pendampingan Penjaminan Mutu Pendidikan
Menengah Kejuruan merupakan pedoman dalam pengelolaan,
penyelenggaraan, pertanggungjawaban, monitoring dan
evaluasi, pengawasan program penjaminan mutu pendidikan
agar sesuai dengan tujuan sistem pendidikan nasional, bagi:
a. Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi;
b. Unit Pelaksana Teknis di bidang pengembangan
penjaminan mutu pendidikan vokasi;
c. Dinas Pendidikan;
d. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA);
e. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD);
f. Badan Penyelenggara Sekolah Menengah Kejuruan;
g. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK); dan
h. Pemangku kepentingan yang terkait.

Pasal 2
(1) Pendampingan penjaminan mutu dilakukan dalam
mengidentifikasi kebutuhan dan memecahkan masalah
serta mendorong tumbuhnya inisiatif dalam proses
-3-

penyelenggaran pendidikan menengah kejuruan sesuai


dengan standar mutu dan aturan yang telah ditetapkan.
(2) Tujuan pendampingan penjaminan mutu pendidikan
menengah kejuruan bagi:
a. Pemerintah Daerah
1) menggunakan/memanfaatkan secara maksimal
Rapor Pendidikan dalam proses Perencanaan
Berbasis Data; dan
2) memetakan kebijakan, kebutuhan program dan
anggaran.
b. Satuan Pendidikan Menengah Kejuruan
1) memahami kondisi satuan pendidikan melalui
Rapor Pendidikan dengan proses identifikasi,
refleksi dan benahi;
2) menyusun dokumen perencanaan tahunan/
Rencana Kerja Tahunan dan Anggaran (RKAS); dan
3) melakukan pembenahan melalui penyusunan
kegiatan peningkatan capaian kinerja satuan
pendidikan berdasarkan hasil identifikasi dan
refleksi terhadap capaian di Rapor Pendidikan dan
kondisi lapangan.

Pasal 3
Pendampingan penjaminan mutu pendidikan menengah
kejuruan dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis di bidang
pengembangan penjaminan mutu pendidikan vokasi.

Pasal 4
Program pendampingan penjaminan mutu pendidikan
menengah kejuruan meliputi:
a. Asesmen Nasional;
b. Penelusuran Lulusan (Tracer Study); dan
c. Perencanaan Berbasis Data.

Pasal 5
Asesmen nasional sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 huruf
a, dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Sosialisasi;
b. Pendampingan Persiapan Pelaksanaan;
c. Pendampingan Pelaksanaan; dan
d. Pendampingan Pasca Pelaksanaan.

Pasal 6
Penelusuran lulusan (Tracer Study) sebagaimana dimaksud
dalam pasal 4 huruf b, dilaksanakan dengan tahapan sebagai
berikut:
a. Training of Trainers (ToT);
b. Sosialisasi Penelusuran Lulusan (Tracer Study);
c. Pendampingan Pengumpulan Data; dan
d. Pemantauan dan Evaluasi.
-4-

Pasal 7
Perencanaan Berbasis Data sebagaimana dimaksud dalam
pasal 4 huruf c, dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Training of Trainers (ToT);
b. In House Training (IHT);
c. Sosialisasi PBD;
d. Supervisi dan Pendampingan; dan
e. Pemantauan dan Evaluasi.

Pasal 8
Pelaksanaan dan tahapan pendampingan penjaminan mutu
pendidikan menengah kejuruan sebagaimana tercantum dalam
lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi ini.

Pasal 9
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku sejak tanggal 1
Februari 2023.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 03 Agustus 2023

DIREKTUR JENDERAL,

TTD.

KIKI YULIATI
Salinan sesuai dengan aslinya,
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
-5-

SALINAN
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PENDIDIKAN VOKASI
NOMOR 29 TAHUN 2023
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDAMPINGAN
PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MENENGAH
KEJURUAN

PENDAMPINGAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

A. LATAR BELAKANG
Regulasi terbaru Standar Nasional Pendidikan (SNP), yakni Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 57 Tahun 2021 tentang SNP menyatakan bahwa
pendidikan nasional berfungsi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
melalui pengembangan potensi setiap warga negara tanpa kecuali. Pada Pasal
34 ayat 1 PP Nomor 57 Tahun 2021 menyatakan pengembangan SNP serta
pemantauan dan pelaporan pencapaiannya secara nasional dilaksanakan
oleh suatu badan yang menyelenggarakan tugas dan fungsi standarisasi,
penjaminan, dan pengendalian mutu pendidikan. Pasal ini menunjukkan
bahwa standar yang dijadikan rujukan dalam pengukuran capaian SNP
dirumuskan oleh suatu badan khusus. Dengan begitu, pengukuran capaian
pendidikan diturunkan dari satu regulasi yang sama yang menjadi patokan
pengukuran mutu secara nasional.
Berdasarkan standar yang telah dirumuskan, selanjutnya dilakukan
penyempurnaan pengaturan mengenai evaluasi sistem pendidikan oleh
pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan lembaga mandiri yang akan
memotret mutu secara lebih komprehensif. Penyempurnaan pengaturan
evaluasi sistem pendidikan meliputi efektivitas satuan pendidikan dalam
memfasilitasi pembelajaran, pemerataan akses dan kualitas layanan
pendidikan, kualitas proses pembelajaran, dan pengelolaan satuan
pendidikan, serta jumlah, distribusi, dan kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan.
Evaluasi sistem pendidikan dapat dilaksanakan melalui penjaminan mutu
pendidikan. Penjaminan mutu pendidikan, dalam hal ini pendidikan
menengah kejuruan, secara utuh dibutuhkan pendekatan khusus agar
seluruh komponen satuan pendidikan menengah kejuruan bersama-sama
memiliki budaya mutu. Penyusunan penjaminan mutu pendidikan
menengah kejuruan ini diperlukan agar setiap satuan pendidikan menengah
kejuruan dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan masing-masing
berkaitan dengan pencapaian SNP, sehingga dapat dilakukan perbaikan-
perbaikan untuk mencapai dan bahkan melampaui SNP.
Perencanaan Berbasis Data (PBD) merupakan salah satu bentuk
pemanfaatan data sebagai intervensi satuan pendidikan menengah kejuruan
maupun dinas pendidikan terhadap penjaminan mutu dan capaian
pendidikannya. PBD bertujuan untuk mencapai peningkatan serta perbaikan
mutu pendidikan yang berkesinambungan.
-6-

B. SASARAN PROGRAM
Sasaran program penjaminan mutu pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Unit Pelaksana Teknis di bidang pengembangan penjaminan mutu
pendidikan vokasi yaitu BBPPMPV/BPPMPV sebagai pijakan dalam
pelaksanaan kegiatan penjaminan mutu pendidikan; dan
2. Dinas Pendidikan Provinsi dan satuan pendidikan SMK sebagai pijakan
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, dan tindak lanjut
kegiatan penjaminan mutu pendidikan.

C. TAHAPAN PELAKSANAAN PROGRAM PENDAMPINGAN PENJAMINAN


MUTU PENDIDIKAN
Program pendampingan penjaminan mutu pendidikan dapat dilaksanakan
sebagai berikut:
1. Asesmen Nasional (AN)
Merupakan program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam meningkatkan mutu
pendidikan yang mengacu pada input, proses, dan output pembelajaran di
seluruh satuan pendidikan. AN terdiri dari tiga instrumen yaitu Asesmen
Kompetensi Minimum, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Tahapan-tahapan pendampingan pada Asesmen Nasional adalah sebagai
berikut:
a. Tahapan Sosialisasi
Direktorat SMK melaksanakan sosialisasi Asesmen Nasional (AN)
kepada BBPPMPV/BPPMPV. Materi yang disosialisasikan yaitu:
1) Kebijakan AN;
2) Asesmen Kompetensi Minimum;
3) Survei Karakter;
4) Survei Lingkungan Belajar;
5) Sosialisasi Prosedur Operasional Standar (POS) AN; dan
6) Mitigasi Kendala Pelaksanaan AN.
b. Tahapan Pendampingan Persiapan Pelaksanaan AN
1) Posko Pendampingan
BBPPMPV/BPPMPV membuka posko pendampingan guna
menampung dan menyelesaikan permasalahan dan kendala yang
terjadi dalam pelaksanaan Asesmen Nasional.
2) Pendataan
BBPPMPV/BPPMPV bersama dengan Dinas Pendidikan Provinsi
melakukan pendampingan kepada satuan pendidikan dalam
melakukan pemutakhiran data di Data Pokok Pendidikan
(Dapodik)/Education Management Information System (EMIS)[1]
sesuai dengan kewenangan.
3) Verifikasi
BBPPMPV/BPPMPV bersama dengan Dinas Pendidikan Provinsi
melakukan koordinasi terkait verifikasi kesiapan infrastruktur
pelaksanaan AN di wilayahnya sesuai dengan kewenangan.
4) Pendaftaran
BBPPMPV/BPPMPV bersama dengan Dinas Pendidikan Provinsi
melakukan pendampingan kepada satuan pendidikan dalam
mendaftarkan peserta AN sesuai dengan ketentuan dalam Pedoman
Operasional Standar (POS) AN.
5) Persiapan
BBPPMPV/BPPMPV bersama dengan Dinas Pendidikan Provinsi
melakukan pendampingan kepada satuan pendidikan dalam
membentuk tim panitia pelaksana AN serta menyiapkan
infrastruktur yang dibutuhkan untuk AN.
-7-

6) Gladi Bersih
BBPPMPV/BPPMPV bersama dengan Dinas Pendidikan Provinsi
melakukan pendampingan kepada satuan pendidikan dalam
mengadakan Gladi dan Simulasi AN.
c. Tahapan Pendampingan Pelaksanaan AN
BBPPMPV/BPPMPV bersama dengan Dinas Pendidikan Provinsi
melakukan pendampingan kepada satuan pendidikan dalam
melaksanakan AN yang terdiri dari Asesmen Kompetensi Minimum,
Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
d. Tahapan Pendampingan Pasca Pelaksanaan AN
1) Pelaporan
BBPPMPV/BPPMPV membuat laporan hasil pendampingan
persiapan dan pelaksanaan AN.
2) Tindak Lanjut
BBPPMPV/BPPMPV melakukan pendampingan penyusunan
program tindak lanjut berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari
evaluasi sistem pendidikan.
Seluruh program pendampingan AN yang dilakukan oleh
BBPPMPV/BPPMPV kepada satuan pendidikan diupayakan agar
dilaksanakan dengan efektif dan efisien, serta memperhatikan cakupan
satuan pendidikan yang dapat dijangkau, misalnya dengan cara
melakukan program pendampingan secara daring sehingga dapat
menjangkau banyak satuan pendidikan sekaligus.

2. Pendampingan Penelusuran Lulusan (Tracer Study)


Penelusuran Lulusan pendidikan vokasi, selanjutnya disebut Tracer
Study, merupakan survei untuk mengetahui aktivitas kebekerjaan
(bekerja, wirausaha, dan melanjutkan pendidikan), keselarasan bidang
kerja, dan kepuasan dunia kerja terhadap lulusan pendidikan vokasi
setelah satu tahun lulus dari satuan pendidikan vokasi. Ada tiga pihak
yang menjadi sasaran Tracer Study yaitu:
a. Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan;
b. Satuan pendidikan SMK; dan
c. Dunia kerja (dunia usaha dan dunia industri).
Adapun tahapannya pendampingan Penelusuran Lulusan (Tracer Study):
1) Pelaksanaan In House Training (IHT)
Kegiatan IHT Pelaksanaan penelusuran lulusan (Tracer Study)
dilakukan secara internal di BB/BPPMPV.
a) Tujuan IHT
Tujuan IHT adalah untuk melakukan updating informasi terkait
mekanisme pelaksanaan Tracer Study bagi SMK
b) Alur Pelaksanaan IHT
Alur pelaksanaan IHT oleh BBPPMPV/BPPMPV yaitu
(1) BB/BPPMPV menugaskan Pelatih Nasional untuk melatih
Widyaiswara, Widyaprada, dan Fungsional lainnya sebagai calon
Fasilitator;
(2) Masing-masing BBPPMPV/BPPMPV menentukan calon
Fasilitator sesuai dengan kebutuhan jumlah SMK dan
pemerintah daerah yang menjadi tanggung jawabnya;
(3) BBPPMPV/BPPMPV menentukan kelayakan para calon
Fasilitator; dan
(4) BBPPMPV/BPPMPV menugaskan Fasilitator yang dinyatakan
layak untuk melakukan sosialisasi dan pendampingan kepada
SMK dan pemerintah daerah.
-8-

c) Capaian IHT
Capaian IHT yaitu tersedianya Fasilitator yang akan diberikan tugas
menjadi Fasilitator penelusuran lulusan (Tracer Study) bagi SMK di
pemerintah daerah dan satuan pendidikan.
d) Pelaksana IHT
Kegiatan IHT dilaksanakan di masing-masing BBPPMPV/BPPMPV.
e) Sasaran Peserta IHT
Sasaran peserta IHT adalah Widyaiswara, Widyaprada, dan
Fungsional lainnya yang mampu untuk menjadi Fasilitator.
f) Mekanisme Pelaksanaan IHT
Pelaksanaan IHT dilakukan secara luring oleh masing-masing
BBPPMPV/BPPMPV.
g) Struktur Kegiatan IHT
Struktur kegiatan pelaksanaan IHT yaitu:
(1) Materi Umum
● Kebijakan Pelaksanaan penelusuran lulusan (Tracer Study)
(2) Materi Pokok
● Grand Design Tracer Study
● Platform Tracer Study
h) Pembiayaan Pelaksanaan IHT
Pembiayaan pelaksanaan IHT dibebankan pada anggaran yang
tersedia di masing-masing BBPPMPV/BPPMPV.
i) Model/Strategi Pembelajaran IHT
Strategi pembelajaran dilakukan secara tatap muka dan penugasan.
j) Agenda Kegiatan IHT
Pelaksanaan kegiatan IHT ditentukan dan dilakukan oleh masing-
masing BB/BPPMPV.
k) Evaluasi Kegiatan IHT
Evaluasi pelaksanaan kegiatan IHT adalah serangkaian kegiatan
yang dilakukan untuk memberikan penilaian terhadap pelaksanaan
dan hasil dari kegiatan. Instrumen evaluasi kegiatan IHT
dikembangkan oleh BBPPMPV/BPPMPV.
l) Pelaporan Pelaksanaan IHT
Pelaporan pada kegiatan IHT berupa dokumen-dokumen
administrasi kediklatan yaitu panduan, biodata, daftar hadir,
hingga instrumen evaluasi.

2) Pelaksanaan Sosialisasi
Kegiatan Sosialisasi Pelaksanaan penelusuran lulusan (Tracer Study)
bagi SMK dilakukan oleh BBPPMPV/BPPMPV untuk updating
mekanisme pelaksanaan Tracer Study untuk pemerintah daerah dan
satuan pendidikan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Tujuan Sosialisasi
Sosialisasi bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada Dinas
pendidikan dan satuan Pendidikan agar memahami pentingnya
pelaksanaan Tracer Study dan memahami Platform yang digunakan
dalam pengumpulan data Tracer Study
b) Fasilitator
Fasilitator adalah unsur dari BBPPMPV/BPPMPV yang telah
dinyatakan lulus dalam IHT penelusuran lulusan (Tracer Study) bagi
SMK yang dilaksanakan oleh masing-masing BB/BPPMPV.
-9-

c) Sasaran Peserta Sosialisasi


(1) Peserta Tahap I ditujukan kepada unsur Dinas Pendidikan
Provinsi dan berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis yang
membidangi pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah (UPT PAUD Dikdasmen) yang meliputi:
(a) Kepala Dinas Pendidikan
(b) Kepala Bidang SMK
(c) Operator Dapodik/Tracer Study dinas pendidikan
(d) Kepala Kantor Cabang Dinas
(e) Pengawas SMK
(f) MKKS
(g) Forum BKK
(2) Peserta Tahap II ditujukan kepada unsur satuan pendidikan
SMK yang meliputi:
(a) Kepala Sekolah
(b) Ketua BKK
(c) Bendahara BOS
d) Pembiayaan Pelaksanaan Sosialisasi
Pembiayaan pelaksanaan Sosialisasi dibebankan pada anggaran
yang tersedia di masing-masing BBPPMPV/BPPMPV.
e) Model/Strategi Pelaksanaan Sosialisasi
Strategi pelaksanaan Sosialisasi dilaksanakan secara hybrid (luring
dan daring).
f) Agenda Kegiatan Sosialisasi
(1) Waktu
Pelaksanaan Sosialisasi dilaksanakan selama untuk unsur
Dinas Pendidikan Provinsi dan unsur satuan pendidikan SMK.
Pelaksanaan Sosialisasi direncanakan bulan Juli – Agustus.
(2) Tempat
Sosialisasi dilaksanakan di masing-masing regional wilayah
binaan BBPPMPV/BPPMPV.
g) Evaluasi Kegiatan Sosialisasi
Evaluasi pelaksanaan kegiatan Sosialisasi adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan untuk memberikan penilaian terhadap
pelaksanaan dan hasil dari kegiatan. Instrumen evaluasi kegiatan
Sosialisasi dikembangkan oleh BBPPMPV/BPPMPV.
h) Pelaporan Pelaksanaan Sosialisasi
Pelaporan pada kegiatan Sosialisasi berupa dokumen-dokumen
administrasi kediklatan yaitu panduan, biodata, daftar hadir,
hingga instrumen evaluasi.

3) Pelaksanaan Pendampingan
a) Tujuan pelaksanaan pendampingan pelaksanaan pengumpulan
data penelusuran lulusan (Tracer Study) bagi SMK untuk
meningkatkan partisipasi semua SMK dan Alumninya.
b) Pelaksanaan pendampingan penelusuran lulusan (Tracer Study)
bagi SMK di lakukan oleh unsur dari:
(1) Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
(2) BBPPMPV/BPPMPV
(3) Dinas Pendidikan
c) Pendampingan penelusuran lulusan (Tracer Study) kepada
pemerintah daerah diberikan kepada pemerintah daerah yang
- 10 -

ditentukan sesuai dengan pembagian wilayah dari masing-masing


BBPPMPV/BPPMPV berkoordinasi dengan UPT PAUD Dikdasmen.
d) Pelaksanaan pendampingan penelusuran lulusan (Tracer Study)
satuan pendidikan diberikan kepada Kepala Sekolah, Ketua
BKK/Tim Tracer Study dan Bendahara BOS.
e) Pendampingan penelusuran lulusan (Tracer Study) kepada satuan
pendidikan diberikan kepada satuan pendidikan yang ditentukan
sesuai dengan pembagian wilayah dari masing-masing
BBPPMPV/BPPMPV.
f) Pelaksana pendampingan bagi Dinas Pendidikan terdiri atas unsur
Pelatih Nasional dan Fasilitator yang berasal dari masing-masing
BBPPMPV/BPPMPV.
g) Pelaksana pendampingan bagi satuan pendidikan terdiri atas tim
Dinas Pendidikan (Kepala Cabang Dinas dan MKKS) dan tim
BBPPMPV/BPPMPV untuk masing-masing satuan pendidikan
sesuai dengan pembagian wilayahnya.
h) pendampingan dilaksanakan secara tatap muka disesuaikan
dengan alokasi anggaran yang ada pada masing-masing
BBPPMPV/BPPMPV.
i) Tahapan pendampingan adalah sebagai berikut:
(1) menentukan jumlah satuan pendidikan yang terdapat di masing-
masing provinsi binaan BBPPMPV/BPPMPV;
(2) menentukan daerah-daerah yang response rate pengumpulan
datanya masih rendah;
(3) menetapkan satuan Pendidikan SMK yang belum berpartisipasi
dalam pelaksanaan pengumpulan data Tracer Study;
(4) menentukan tempat pelaksanaan pendampingan secara tatap
muka untuk setiap tim pendamping;
(5) mengundang satuan Pendidikan yang belum mengisi platform
penelusuran lulusan (Tracer Study) bagi SMK;
(6) melaksanakan pendampingan pengisian platform Tracer Study
serta memberikan motivasi kepada sekolah untuk segera
menghubungi alumni dan mendampingi pengisian Platform
Tracer Study kepada alumninya; dan
(7) menyusun laporan supervisi dan pendampingan.
j) Pendanaan supervisi dan pendampingan disesuaikan dengan
kondisi daerah dan anggaran masing-masing BB/BPPMPV.
k) Petugas wajib menyusun Laporan Hasil supervisi dan
pendampingan penelusuran lulusan (Tracer Study) bagi SMK
kepada Dinas Pendidikan Provinsi atau satuan pendidikan SMK.
Selanjutnya, hasil analisis Laporan Hasil supervisi dan
pendampingan disampaikan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan
Vokasi melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan DUDI.

4) Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi


a) Pemantauan dan Evaluasi pelaksanaan penelusuran lulusan (Tracer
Study) bertujuan untuk mengetahui berbagai permasalahan dan
kelemahan dalam pelaksanaan penelusuran lulusan di lapangan.
b) Pemantauan dan Evaluasi pelaksanaan penelusuran lulusan
(Tracer Study) dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan
Vokasi dan BBPPMPV/BPPMPV.
- 11 -

c) Aspek pemantauan dan evaluasi dilakukan terhadap:


(1) Kesiapan dan kesigapan tim pelaksana Tracer Study.
(2) Proses penginputan data oleh lulusan SMK secara daring (self-
enumeration).
(3) Tingkat pengisian Tracer Study oleh lulusan SMK (response rate).
(4) Proses validasi data selama pengumpulan data.
(5) Dukungan sekolah terhadap pelaksanaan Tracer Study.
d) Penetapan jumlah sasaran dan lokasi pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi penelusuran lulusan (Tracer Study) sasaran dan lokasi
disesuaikan dengan ketersediaan anggaran Direktorat Jenderal
Pendidikan Vokasi dan BBPPMPV/BPPMPV.
e) Petugas pemantauan dan evaluasi wajib menyusun laporan hasil
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penelusuran lulusan bagi
SMK. Laporan pemantauan dan evaluasi digunakan sebagai bahan
informasi keterlaksanaan dan ketercapaian pemantauan dan
evaluasi penelusuran lulusan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan kebijakan untuk peningkatan mutu pendidikan
vokasi.
f) Pelaksanaan evaluasi akhir dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Vokasi dengan mengundang seluruh anggota Pokja
Penelusuran Lulusan dari BBPPMPV/BPPMPV dan dinas
pendidikan provinsi yang bertugas pada pelaksanaan pengumpulan
data penelusuran lulusan bagi SMK.

3. Pendampingan Perencanaan Berbasis Data


Menggunakan Rapor Pendidikan merupakan langkah penting dalam
merencanakan kegiatan pembenahan mutu pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan masing-masing satuan pendidikan. Profil Pendidikan
dapat dimanfaatkan sebagai dasar penyusunan perencanaan berbasis
data.
Profil Pendidikan merupakan laporan komprehensif mengenai layanan
pendidikan sebagai hasil dari evaluasi sistem pendidikan yang digunakan
sebagai landasan untuk peningkatan mutu layanan pendidikan dan
penetapan Rapor Pendidikan. Profil pendidikan juga dapat dijadikan alat
bantu bagi satuan pendidikan dan dinas pendidikan untuk terus bersama
memperbaiki kualitas layanan pendidikan dengan Perencanaan Berbasis
Data (PBD).
- 12 -

Dalam melakukan pendampingan Perencanaan Berbasis Data, berikut


beberapa materi yang dapat dipelajari:
a. Materi Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan
Materi Perencanaan Berbasis Data untuk Satuan Pendidikan dapat
dilihat pada tautan berikut https://s.id/MateriPBDSatPen.
b. Materi Perencanaan Berbasis Data Pemerintah Daerah
Materi Perencanaan Berbasis Data untuk Pemerintah Daerah dapat
dilihat pada tautan berikut https://s.id/MateriPBDDaerah.
c. Materi Indikator Prioritas SPM
Pada Standar Pelayanan Minimal (SPM), terdapat dua materi yang perlu
dipelajari, yaitu:
1) Buku Saku SPM, dapat dilihat pada tautan berikut
https://s.id/BukuSakuSPM.
2) Lampiran Indikator Kinerja Urusan Pendidikan Provinsi, dapat
dilihat pada tautan berikut https://s.id/LampiranSPM.
Tahapan pendampingan pelaksanaan program penjaminan mutu
pendidikan melalui Perencanaan Berbasis Data dilakukan melalui lima
kegiatan, yaitu:

1) Pelaksanaan Training Of Trainer (ToT)


Kegiatan ToT Perencanaan Berbasis Data dilakukan untuk
menyamakan persepsi tentang Perencanaan Berbasis Data Daerah dan
satuan pendidikan.
a) Tujuan ToT
Tujuan dilakukannya ToT oleh Direktorat Jenderal Pendidikan
Vokasi kepada BBPPMPV/BPPMPV untuk memperbaharui
(updating) informasi terkait mekanisme Perencanaan Berbasis Data
kepada pemerintah daerah dan satuan pendidikan.
b) Alur Pelaksanaan ToT
Alur pelaksanaan ToT oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
kepada BBPPMPV/BPPMPV yaitu:
(1) Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menugaskan Tim
Pendampingan Pusat untuk melatih calon Pelatih Nasional
melalui ToT;
(2) Masing-masing BBPPMPV/BPPMPV menentukan calon Pelatih
Nasional sesuai dengan persyaratan dan kriteria yang ditentukan
oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi;
- 13 -

(3) Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menentukan kelayakan


para calon Pelatih Nasional; dan
(4) Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menerbitkan sertifikat
Pelatih Nasional bagi yang dinyatakan layak.
c) Capaian ToT
Capaian ToT yaitu tersedianya Pelatih Nasional di setiap
BBPPMPV/BPPMPV.
d) Pelaksana ToT
Pelaksana ToT adalah Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.
e) Sasaran Peserta ToT
Sasaran peserta ToT adalah Widyaiswara, Widyaprada, dan
Fungsional lainnya yang berasal dari masing-masing UPT Direktorat
Jenderal Pendidikan VokasiBBPPMPV/BPPMPV.
f) Mekanisme Pelaksanaan ToT
Pelaksanaan ToT dilakukan secara luring dengan mengundang lima
orang Fasilitator yang merupakan Pelatih Ahli dari tim Perencanaan
Berbasis Data Pusat.
g) Struktur Kegiatan ToT
Struktur kegiatan pelaksanaan ToT yaitu:
(1) Materi Umum
● Kebijakan Perencanaan Berbasis Data
(2) Materi Pokok
● Urgensi Perencanaan Berbasis Data
● Pengenalan Rapor Pendidikan sebagai dasar Perencanaan
Berbasis Data satuan pendidikan
● Tahapan Perencanaan Berbasis Data Satpen
● Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Berbasis Data satuan
pendidikan
● Simulasi Perencanaan Berbasis Data satuan pendidikan cara
1, 2, dan 3
● Pengenalan Rapor Pendidikan sebagai dasar Perencanaan
Berbasis Data Daerah
● Tahapan Perencanaan Berbasis Data Daerah
● Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Berbasis Data Daerah
● Simulasi Perencanaan Berbasis Data Daerah cara 1 dan 2
● Platform Merdeka Mengajar (PMM)
● Tugas Mandiri
(3) Materi Penunjang
● Pembukaan
● Penutupan
● Evaluasi
h) Pembiayaan Pelaksanaan ToT
Pembiayaan pelaksanaan ToT dibebankan pada anggaran yang
tersedia di Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.
i) Model/Strategi Pembelajaran ToT
Strategi pembelajaran dilakukan secara tatap muka dan penugasan.
j) Agenda Kegiatan ToT
Pelaksanaan kegiatan ToT dilakukan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Vokasi pada bulan Mei - Agustus.
k) Evaluasi Kegiatan ToT
Evaluasi pelaksanaan kegiatan ToT adalah serangkaian kegiatan
yang dilakukan untuk memberikan penilaian terhadap pelaksanaan
- 14 -

dan hasil dari kegiatan. Instrumen evaluasi kegiatan ToT


dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.
l) Sertifikat Kegiatan ToT
Peserta ToT yang telah dinyatakan layak akan diberikan sertifikat
Pelatih Nasional yang ditandatangani oleh pejabat struktural
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.
m) Pelaporan Pelaksanaan ToT
Pelaporan pada kegiatan ToT berupa dokumen-dokumen
administrasi kediklatan yaitu panduan, biodata, daftar hadir,
hingga instrumen evaluasi.
2) Pelaksanaan In House Training (IHT)
Kegiatan IHT Perencanaan Berbasis Data dilakukan secara internal di
UPT Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.
a) Tujuan IHT
Tujuan IHT adalah untuk melakukan updating informasi terkait
mekanisme Perencanaan Berbasis Data Daerah dan satuan
pendidikan.
b) Alur Pelaksanaan IHT
Alur pelaksanaan IHT oleh UBBPPMPV/BPPMPV yaitu:
(1) BBPPMPV/BPPMPVi menugaskan Pelatih Nasional untuk
melatih Widyaiswara, Widyaprada, dan Fungsional lainnya
sebagai calon Fasilitator;
(2) Masing-masing BBPPMPV/BPPMPV menentukan calon
Fasilitator sesuai dengan kebutuhan jumlah SMK dan
pemerintah daerah yang menjadi tanggung jawabnya;
(3) BBPPMPV/BPPMPV menentukan kelayakan para calon
Fasilitator;
(4) BBPPMPV/BPPMPV menerbitkan sertifikat Fasilitator bagi yang
dinyatakan layak; dan
(5) BBPPMPV/BPPMPV menugaskan Fasilitator yang dinyatakan
layak untuk melakukan sosialisasi dan pendampingan kepada
SMK dan pemerintah daerah.
c) Capaian IHT
Capaian IHT yaitu tersedianya Fasilitator yang akan diberikan tugas
menjadi Fasilitator Perencanaan Berbasis Data di pemerintah
daerah dan satuan pendidikan.
d) Pelaksana IHT
Kegiatan IHT dilaksanakan di masing-masing BBPPMPV/BPPMPV.
e) Sasaran Peserta IHT
Sasaran peserta IHT adalah Widyaiswara, Widyaprada, dan
Fungsional lainnya yang mampu untuk menjadi Fasilitator.
f) Mekanisme Pelaksanaan IHT
Pelaksanaan IHT dilakukan secara luring oleh masing-masing
BBPPMPV/BPPMPV.
g) Struktur Kegiatan IHT
Struktur kegiatan pelaksanaan IHT yaitu:
(1) Materi Umum
● Kebijakan Perencanaan Berbasis Data
(2) Materi Pokok
● Urgensi Perencanaan Berbasis Data
● Pengenalan Rapor Pendidikan sebagai dasar Perencanaan
Berbasis Data satuan pendidikan
- 15 -

● Tahapan Perencanaan Berbasis Data Satpen


● Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Berbasis Data satuan
pendidikan
● Simulasi Perencanaan Berbasis Data satuan pendidikan cara
1, 2, dan 3
● Pengenalan Rapor Pendidikan sebagai dasar Perencanaan
Berbasis Data Daerah
● Tahapan Perencanaan Berbasis Data Daerah
● Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Berbasis Data Daerah
● Simulasi Perencanaan Berbasis Data Daerah cara 1 dan 2
● Platform Merdeka Mengajar (PMM)
● Tugas Mandiri
(3) Materi Penunjang
● Pembukaan
● Penutupan
● Evaluasi
h) Pembiayaan Pelaksanaan IHT
Pembiayaan pelaksanaan IHT dibebankan pada anggaran yang
tersedia di masing-masing BBPPMPV/BPPMPV.
i) Model/Strategi Pembelajaran IHT
Strategi pembelajaran dilakukan secara tatap muka dan penugasan.
j) Agenda Kegiatan IHT
Pelaksanaan kegiatan IHT ditentukan dan dilakukan oleh masing-
masing BBPPMPV/BPPMPV.
k) Evaluasi Kegiatan IHT
Evaluasi pelaksanaan kegiatan IHT adalah serangkaian kegiatan
yang dilakukan untuk memberikan penilaian terhadap pelaksanaan
dan hasil dari kegiatan. Instrumen evaluasi kegiatan IHT
dikembangkan oleh BBPPMPV/BPPMPV.
l) Sertifikat Kegiatan IHT
Peserta IHT yang telah dinyatakan layak akan diberikan sertifikat
yang ditandatangani oleh Kepala BBPPMPV/BPPMPV.
m) Pelaporan Pelaksanaan IHT
Pelaporan pada kegiatan IHT berupa dokumen-dokumen
administrasi kediklatan yaitu panduan, biodata, daftar hadir,
hingga instrumen evaluasi.
3) Pelaksanaan Sosialisasi
Kegiatan Sosialisasi Perencanaan Berbasis Data dilakukan oleh
BBPPMPV/BPPMPV untuk updating mekanisme Perencanaan Berbasis
Data untuk pemerintah daerah dan satuan pendidikan dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Pelatih Nasional
Pelatih Nasional adalah unsur dari BBPPMPV/BPPMPV yang telah
dinyatakan layak dalam ToT Perencanaan Berbasis Data yang
difasilitasi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.
b) Fasilitator
Fasilitator adalah unsur dari BBPPMPV/BPPMPV yang telah
dinyatakan lulus dalam IHT Perencanaan Berbasis Data yang
dilaksanakan oleh masing-masing BBPPMPV/BPPMPV.
c) Sasaran Peserta Sosialisasi
Pelaksanaan Sosialisasi dilakukan dalam dua tahap peserta:
- 16 -

(1) Peserta Tahap I ditujukan kepada unsur Dinas Pendidikan


Provinsi dan berkoordinasi dengan UPT PAUD Dikdasmen yang
meliputi:
(a) Kepala Dinas Pendidikan;
(b) Kepala Bidang Sekolah Menengah Kejuruan;
(c) Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan;
(d) Kepala Kantor Cabang Dinas;
(e) Pengawas Sekolah Menengah Kejuruan;
(f) Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD);
(g) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda); dan
(h) Operator/Admin Manajemen Aplikasi Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (MARKAS).
(2) Peserta Tahap II ditujukan kepada unsur satuan pendidikan
SMK yang meliputi:
(a) Kepala Sekolah;
(b) Guru;
(c) Bendahara Bantuan Operasional Sekolah (BOS); dan
(d) Operator Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(ARKAS).
d) Struktur Kegiatan Sosialisasi
Sosialisasi Pemerintah Daerah
(1) Materi Umum
● Kebijakan perencanaan berbasis data
(2) Materi Pokok
● Urgensi Perencanaan Berbasis Data Daerah
● Pengenalan Rapor Pendidikan sebagai dasar Perencanaan
Berbasis Data Daerah
● Tahapan Perencanaan Berbasis Data Daerah
● Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Berbasis Data Daerah
● Simulasi Perencanaan Berbasis Data Daerah cara 1 dan 2
● Platform Merdeka Mengajar (PMM)
● Tugas Mandiri
(3) Materi Penunjang
● Pembukaan
● Penutupan
● Evaluasi
Sosialisasi satuan pendidikan SMK
(1) Materi Umum
● Kebijakan perencanaan berbasis data
(2) Materi Pokok
● Urgensi Perencanaan Berbasis Data Daerah
● Pengenalan Rapor Pendidikan sebagai dasar Perencanaan
Berbasis Data Daerah
● Tahapan Perencanaan Berbasis Data Daerah
● Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Berbasis Data Daerah
● Simulasi Perencanaan Berbasis Data Daerah cara 1 dan 2
● Platform Merdeka Mengajar (PMM)
● Tugas Mandiri
(3) Materi Penunjang
● Pembukaan
● Penutupan
● Evaluasi
e) Pembiayaan Pelaksanaan Sosialisasi
Pembiayaan pelaksanaan Sosialisasi dibebankan pada anggaran
yang tersedia di masing-masing BBPPMPV/BPPMPV.
- 17 -

f) Model/Strategi Pelaksanaan Sosialisasi


Strategi pelaksanaan Sosialisasi dilaksanakan secara hybrid (luring
dan daring).
g) Agenda Kegiatan Sosialisasi
(1) Waktu
Pelaksanaan Sosialisasi direncanakan mulai bulan Juni-
September.
(2) Tempat
Sosialisasi di masing-masing region wilayah binaan
BB/BPPMPV.
h) Evaluasi Kegiatan Sosialisasi
Evaluasi pelaksanaan kegiatan Sosialisasi adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan untuk memberikan penilaian terhadap
pelaksanaan dan hasil dari kegiatan. Instrumen evaluasi kegiatan
Sosialisasi dikembangkan oleh BBPPMPV/BPPMPV.
i) Pelaporan Pelaksanaan Sosialisasi
Pelaporan pada kegiatan Sosialisasi berupa dokumen-dokumen
administrasi kediklatan yaitu panduan, biodata, daftar hadir,
hingga instrumen evaluasi.
4) Supervisi dan Pendampingan
a) Pelaksanaan supervisi dan pendampingan Perencanaan Berbasis
Data Daerah diberikan kepada Kepala Dinas Pendidikan, Kepala
Bidang SMK, Kepala Bidang GTK, Kepala Kantor Cabang Dinas,
Pengawas SMK, BPKAD, Bappeda, dan Operator/Admin MARKAS
berkoordinasi dengan UPT PAUD Dikdasmen.
b) Pendampingan Perencanaan Berbasis Data kepada pemerintah
daerah diberikan kepada pemerintah daerah yang ditentukan sesuai
dengan pembagian wilayah dari masing-masing BBPPMPV/BPPMPV
berkoordinasi dengan UPT PAUD Dikdasmen.
c) Supervisi dan pendampingan Perencanaan Berbasis Data satuan
pendidikan diberikan kepada Kepala Sekolah, Guru, Bendahara
BOS, dan Operator ARKAS.
d) Pendampingan Perencanaan Berbasis Data kepada satuan
pendidikan diberikan kepada satuan pendidikan yang ditentukan
sesuai dengan pembagian wilayah dari masing-masing
BB/BPPMPV.
e) Supervisi dan pendampingan bagi Dinas Pendidikan terdiri atas
unsur Pelatih Nasional dan Fasilitator yang berasal dari masing-
masing BBPPMPV/BPPMPV.
f) Supervisi dan pendampingan bagi satuan pendidikan terdiri atas
tim Dinas Pendidikan (Kepala Cabang Dinas dan MPKS) dan tim
BBPPMPV/BPPMPV untuk masing-masing satuan pendidikan
sesuai dengan pembagian wilayahnya.
g) Tim BBPPMPV/BPPMPV yang akan diterjunkan saat supervisi dan
pendampingan sekurang-kurangnya dua orang untuk masing-
masing Dinas Pendidikan/satuan pendidikan dengan kriteria telah
memiliki sertifikat ToT Perencanaan Berbasis Data.
h) Supervisi dan pendampingan dilaksanakan secara tatap muka
disesuaikan dengan alokasi anggaran yang ada pada masing-masing
BBPPMPV/BPPMPV (tidak semua satuan pendidikan harus
disupervisi).
- 18 -

i) Tahapan supervisi dan pendampingan adalah sebagai berikut:


(1) Menentukan jumlah satuan pendidikan yang terdapat di masing-
masing provinsi binaan BBPPMPV/BPPMPV;
(2) Menentukan persentase sasaran Perencanaan Berbasis Data
yang akan disupervisi berdasarkan jumlah satuan pendidikan
pada masing-masing provinsi binaan;
(3) Menentukan jumlah satuan pendidikan yang dapat didampingi
berdasarkan persentase sasaran Perencanaan Berbasis Data
untuk masing-masing provinsi binaan yang didapat dari poin (2);
(4) Menentukan Pusat Belajar (PB) yang akan dijadikan sebagai
tempat pelaksanaan pendampingan secara tatap muka untuk
setiap tim pendamping;
(5) Mengundang tiga orang perwakilan (Penanggung Jawab/Ketua
Tim Perencanaan Berbasis Data, Bendahara BOS, Operator
BOS/ARKAS) dari setiap satuan pendidikan untuk mengikuti
pendampingan di PB yang telah ditentukan;
(6) Melaksanakan supervisi selama 3 atau 4 hari termasuk
perjalanan, hasil yang ingin dicapai adalah keterlaksanaan
output dari pendampingan penjaminan mutu pendidikan melalui
Perencanaan Berbasis Data; dan
(7) Menyusun laporan supervisi dan pendampingan.
j) Pendanaan supervisi dan pendampingan disesuaikan dengan
kondisi daerah dan anggaran masing-masing BBPPMPV/BPPMPV.
k) Petugas wajib menyusun Laporan Hasil supervisi dan
pendampingan Perencanaan Berbasis Data Dinas Pendidikan
Provinsi atau satuan pendidikan SMK. Selanjutnya, hasil analisis
Laporan Hasil supervisi dan pendampingan disampaikan kepada
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat SMK.

5) Pemantauan dan Evaluasi


a) Pemantauan dan Evaluasi Perencanaan Berbasis Data
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.
Pemantauan dan Evaluasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan
Vokasi dilakukan kepada UBBPPMPV/BPPMPV dengan
menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Direktorat
Jenderal Pendidikan Vokasi.
b) Pemantauan dan Evaluasi Perencanaan Berbasis Data adalah
kegiatan pemantauan dan pemberian nilai terhadap seluruh
rangkaian kegiatan proses pendampingan Perencanaan Berbasis
Data yang dilaksanakan oleh BBPPMPV/BPPMPV sesuai dengan
prosedur dan kaidah yang ditetapkan, meliputi:
(1) Identifikasi permasalahan berdasarkan indikator yang
ditampilkan di dalam Profil Pendidikan;
(2) Refleksi capaian, pemerataan, dan proses pembelajaran di
satuan pendidikan dan pemerintah daerah masing-masing
untuk menentukan akar masalah; dan
(3) Pembenahan melalui perumusan kegiatan dalam bentuk
rencana kegiatan dan anggaran satuan pendidikan (BOSP) dan
daerah (APBD) untuk menyelesaikan akar masalah.
c) Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Perencanaan Berbasis Data,
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi perlu menyiapkan dokumen
yang memuat minimal:
(1) Rasional dan tujuan evaluasi;
(2) Instrumen evaluasi;
- 19 -

(3) Nama evaluator;


(4) Sasaran Pemantauan dan Evaluasi;
(5) Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi;
(6) Hasil Pemantauan dan Evaluasi; dan
(7) Rekomendasi Pemantauan dan Evaluasi.
d) Pemantauan dan Evaluasi Perencanaan Berbasis Data
dilaksanakan dengan cara petugas datang ke BBPPMPV/BPPMPV
setelah BBPPMPV/BPPMPV melaksanakan kegiatan supervisi dan
pendampingan pada Dinas Pendidikan Provinsi dan satuan
pendidikan SMK. Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi
dilakukan selama 3 atau 4 hari termasuk perjalanan pada rentang
waktu bulan Oktober-November. Adapun jumlah sasaran lokasi
yang di Pemantauan dan Evaluasi disesuaikan dengan ketersedian
anggaran Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.
e) Petugas Pemantauan dan Evaluasi berasal dari Direktorat Jenderal
Pendidikan Vokasi. Petugas wajib menyusun Laporan Hasil
Pemantauan dan Evaluasi Perencanaan Berbasis Data. Laporan
Pemantauan dan Evaluasi digunakan sebagai bahan informasi
keterlaksanaan dan ketercapaian pendampingan Perencanaan
Berbasis Data dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
kebijakan untuk peningkatan mutu pendidikan berbasis data.

DIREKTUR JENDERAL,

TTD.

KIKI YULIATI
Salinan sesuai dengan aslinya,
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi

Anda mungkin juga menyukai