KEPUTUSAN
KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA TENGAH
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN (BOP) PENDIDIKAN
BAGI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI /SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI
TAHUN ANGGARAN 2017
10. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 122 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penatausahaan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2017;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERTAMA : Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP)
Pendidikan Bagi Sekolah Menengah Atas Negeri/Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri Tahun Anggaran 2017 sebagaimana Lampiran
Keputusan ini.
KEDUA : Besaran alokasi Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP)
Pendidikan Bagi Sekolah Menengah Atas Negeri /Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri Tahun Anggaran 2017 sebagaimana tercantum
dalam lampiran keputusan ini.
KETIGA : Keputusan ini bersifat teknis penyelenggaraan Bantuan Operasional
Penyelenggaraan (BOP) Pendidikan Bagi Sekolah Menengah Atas
Negeri/Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Tahun Anggaran 2017.
KEEMPAT : Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini dan/atau
bertentangan dengan keputusan lain dalam penyelenggaraan
Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Pendidikan Bagi
Sekolah Menengah Atas Negeri/Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri, maka satuan pendidikan SMAN/SMKN berpedoman pada
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
KELIMA : Semua biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Keputusan
ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah
Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2017.
KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari
terdapat kekeliruan.
Ditetapkan di Semarang
Pada tanggal 9 Oktober 2017
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Dasar Hukum .............................................................................. 1
C. Pengertian .................................................................................. 3
D. Maksud dan Tujuan ..................................................................... 3
E. Sasaran ...................................................................................... 3
F. Hasil Yang Diharapkan ................................................................. 3
G. Nilai Bantuan .............................................................................. 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
mengamanatkan bahwa setiap warga Negara berusia sekolah wajib mendapatkan
pendidikan. Atas dasar amanat tersebut maka Pemerintah, Pemerintah Daerah dan
masyarakat menjamin ketersediaan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu
serta menjamin kepastian bagi masyarakat untuk memperoleh layanan pendidikan
tanpa diskriminatif (setara) pada satuan Pendidikan Menengah.
Konsekuensi logis pernyataan di atas dan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan
pendidikan pada Satuan Pendidikan Menengah (SMA/SMK), maka Pemerintah Daerah
mengalokasikan Bantuan Operasional Penyelenggaraan (selanjutnya disebut BOP)
SMAN/SMKN yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017.
Dalam rangka mewujudkan pengelolaan, pertanggungjawaban dan pelaporan
penggunaan dana BOP SMAN/SMKN Provinsi Jawa Tengah yang akuntabel, tepat
sasaran dan tepat waktu serta sesuai ketentuan yang berlaku, maka diterbitkan
Petunjuk Teknis Penggunaan Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan bagi
Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)/Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di
Provinsi Jawa Tengah.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah
(Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 Halaman 86-92);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
E. Sasaran
Sasaran penerima BOP APBD Provinsi Jawa Tengah adalah peserta didik dari Sekolah
Menengah Atas Negeri (SMAN)/Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di Provinsi
Jawa Tengah.
G. Nilai Bantuan
Nilai bantuan ditentukan berdasarkan perhitungan jumlah peserta didik dengan satuan
biaya sebagai berikut :
1. SMAN sebesar Rp. 198.000,00 (Seratus sembilan puluh delapan ribu rupiah)/peserta
anak didik/tahun.
2. SMKN sebesar Rp. 125.000,00 (Seratus dua puluh lima ribu rupiah)/peserta/anak
didik/tahun.
A. Organisasi
2. Sekolah
a. Melengkapi persyaratan dan Rencana Penggunaan Dana/RAB;
b. Kepala sekolah bertanggung jawab mutlak terhadap penggunaan dana BOP
SMAN/SMKN;
c. Membuat laporan pelaksanaan penggunaan BOP SMAN/SMKN kepada Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
3. Komite Sekolah
Mendukung pelaksanaan program sekolah yang dibiayai BOP SMAN/SMKN.
C. Penyaluran Bantuan
Penyaluran dana BOP SMAN/SMKN dari Rekening Kas Daerah (RKD) ke Kas Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah ke Rekening SMAN/SMKN mengikuti
mekanisme Penganggaran, Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Belanja BOP
SMAN/SMKN sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan. Penyaluran dana BOP
SMAN/SMKN dilaksanakan dengan mekanisme non tunai ke rekening SMAN/SMKN.
A. Penggunaan Dana
Ruang lingkup penggunaan Dana BOP SMAN/SMKN Provinsi Jawa Tengah untuk
Belanja Barang dan Jasa.
Belanja Barang dan Jasa merupakan pembelian barang dan/atau jasa yang habis pakai
yang dipergunakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar suatu satuan pendidikan
dan umumnya pelayanan yang bersifat internal.
B. Syarat Pencairan
1. Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) BOP SMAN/SMKN antara Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dan Kepala Sekolah penerima
bantuan BOP SMAN/SMKN
2. Kuitansi/Bukti Pembayaran
3. Berita Acara Pembayaran
4. Surat pernyataan tanggung jawab mutlak
5. Pakta integritas
6. Rencana Penggunaan Anggaran (RAB)
7. Fotocopy rekening aktif atas nama sekolah
8. Fotocopy NPWP Sekolah
D. Pelaporan
1. Struktur Pelaporan
o Bagian depan
Sampul/cover
Lembar Pengesahan Kepala Sekolah dan Bendahara Sekolah
JUKNIS BOP SMAN/SMKN TA. 2017 6
o Bagian Isi
Pelaksanaan
A. Penggunaan dana bantuan operasional pendidikan oleh sekolah.
Menjelaskan tentang penggunaan dana bantuan operasional pendidikan
sesuai dengan peruntukkannya.
B. Kendala yang dihadapi.
Berisi tentang hal-hal yang menjadi kendala dalam penyaluran bantuan
pendidikan (jika ada).
C. Bukti pengembalian dana yang tidak tersalurkan (jika ada).
o Bagian Penutup
Saran-saran program bantuan pendidikan yang akan datang.
A. PENGAWASAN
Pengawasan yang dimaksud adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi atau
menghindari masalah yang berhubungan dengan penyalahgunaan wewenang,
kebocoran dan pemborosan keuangan negara, pungutan liar dan bentuk
penyelewengan lainnya.
Pengawasan terhadap pelaksanaan program Bantuan Pemerintah SMAN/SMKN meliputi
pengawasan melekat (waskat), pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat.
1. Pengawasan Melekat
Pengawasan melekat adalah pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan masing-
masing instansi kepada bawahannya baik di tingkat Provinsi, BP2MK maupun
Sekolah.
2. Pengawasan Fungsional
Pengawasan Fungsional adalah pengawasan yang dilakukan oleh Instansi pengawas
fungsional yang melakukan pengawasan program Bantuan Pemerintah SMAN/SMKN
yaitu : Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Inspektorat Provinsi.
3. Pengawasan Masyarakat
Dalam rangka transparansi pelaksanaan program Bantuan Pemerintah SMAN/SMKN
ini juga dapat diawasi oleh unsur masyarakat dan unit-unit pengaduan masyarakat
yang terdapat di sekolah, kab/kota dan provinsi. Lembaga tersebut melakukan
pengawasan pelaksanaan program Bantuan Pemerintah SMAN/SMKN namun tidak
melakukan audit. Apabila terdapat indikasi penyimpangan dalam pengelolaan
Bantuan Pemerintah, agar segera dilaporkan kepada instansi pengawas fungsional
atau lembaga berwenang lainnya.
B. SANKSI
Sanksi terhadap penyalahgunaan wewenang yang dapat merugikan negara dan/atau
sekolah akan dijatuhkan oleh aparat/pejabat yang berwenang. Sanksi kepada oknum
yang melakukan pelanggaran dapat diberikan dalam berbagai bentuk, antara lain:
1. Penerapan sanksi kepegawaian sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang
berlaku.
2. Penerapan tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi yaitu pengembalian dana
Bantuan Pemerintah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah yang
terbukti disalahgunakan kepada satuan pendidikan.
Petunjuk teknis ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi sekolah serta pihak-pihak yang
terlibat dalam pengajuan dan pelaksanaan BOP SMAN/SMKN Provinsi Jawa Tengah sehingga
tercipta kesamaan persepsi dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program bantuan
ini.
Program BOP SMAN/SMKN ini akan berjalan lancar apabila setiap unsur terkait seperti warga
sekolah, tim pembina dan stakeholders secara konsisten dan berkelanjutan ikut berperan
aktif dan bekerja keras.
Semoga bantuan BOP ini menjadi elemen yang dapat memberikan kontribusi bagi
peningkatan kualitas pembinaan dan penyelenggaraan pendidikan SMAN/SMKN.