Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAU

ffi BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL


REPUBLIK INDONESIA

Jalan Taman Suropati Nomor 2, Jakafta 10310


Telepon (021) 31936207 ,3905650; Faksimile (021) 3145374
www.bappenas.go.id

Nomor T - 21263 lD.4 I PP .08.02t 1 0 t2023 Jakarta, 30 Oktober 2023


Sifat Terbatas
Lampiran 3 (tiga) berkas
Hal Sosialisasi Pemanfaatan Proyeksi Penduduk dalam
Rangka Penyusunan Rencana Pembangunan
Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Yth. (Mohon lihat daftar terlampir)


ditempat

Sehubungan dengan selesainya perhitungan Proyeksi Penduduk 2020-2050 pada


tingkat nasional, provinsi, serta kabupaten/kota di seluruh lndonesia, bersama ini kami
mengundang BapaUlbu untuk menghadiri acara Sosialisasi Pemanfaatan Proyeksi Penduduk
dalam rangka Penyusunan Rencana Pembangunan Kependudukan dan Ketenagakerjaan, yang
akan dilaksanakan pada:
hari/tanggal : Selasa, 7 November 2023
waktu : 09.00 WITA - selesai
tempat '.Zoom Meeting
Tautan Zoom Meeting:
https ://s. id/P royeksiTenagaKerja
Youtube Official Bappenas Rl
Mengingat pentingnya acara tersebut, mohon kesediaan Bapak/lbu untuk dapat
melakukan konfirmasi. Untuk informasi lebih lanjut, Bapak/lbu dapat menghubungi staf kami
atas nama Sari Kusumaningsih melalui 0859-2501-0706 atau Fahmi Ahmad Aulia melalui
telepon 0888-0201-9617 atau fahmi.aulia@support.bappenas.qo.id. Atas perhatian dan kerja
sama Bapak/lbu, kami ucapkan terima kasih.

HHfiE
Malili
ffi
Tembusan:
Plt. Sekretaris Menteri/Sekretari Utama Kementerian PPN/Bappenas (sebagai laporan)
Lampiran Surat : I

Nomor - T -212631D.41PP.08.021 1012023


Tanggal : 30 Oktober 2023

DAFTAR PENERIMA SURAT

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan


1. Asisten Deputi Peningkatan Kualitas Kependudukan dan Keluarga Berencana
2. Asisten Deputi Pendidikan Vokasi dan Pendidikan Tinggi
Kementerian Ketenagakerjaa n
3. Kepala Biro Perencanaan dan Manajemen Kinerja
4. Kepala Pusat Perencanaan Tenaga Kerja
5. Kepala Pusat Pengembangan SDM Ketenagakerjaan
6. Kepala Pusat Pengembangan Kebijakan Ketenagakerjaan

Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia


7. Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
8. KepalaBappeda/BappelitbangdaProvinsiAceh
9. KepalaBappeda/BappelitbangdaProvinsisumateraUtara
10. Kepala Bappeda/Bappelitbangda ProvinsisumateraSelatan
11. KepalaBappeda/Bappelitbangda ProvinsisumateraBarat
12. KepalaBappeda/BappelitbangdaProvinsiRiau
13. KepalaBappeda/BappelitbangdaProvinsiJambi
14. KepalaBappeda/BappelitbangdaProvinsiBengkulu
15. KepalaBappeda/BappelitbangdaProvinsi KepulauanRiau
16. KepalaBappeda/BappelitbangdaProvinsiLampung
17. Kepala Bappeda/Bappelitbangda Provinsi BangkaBelitung
18. KepalaBappeda/BappelitbangdaProvinsiBanten
19. Kepala Bappeda/Bappelitbangda Provinsi DKI Jakarta
20. Kepala Bappeda/Bappelitbangda Provinsi Jawa Barat
21. Kepala Bappeda/Bappelitbangda Provinsi Jawa Tengah
22. KepalaBappeda/BappelitbangdaProvinsiDlYogyakarta
23. Kepala Bappeda/Bappelitbangda Provinsi Jawa Timur
24. Kepala Bappeda/Bappelitbangda Provinsi Nusa Tenggara Barat
25. Kepala Bappeda/Bappelitbangda Provinsi Nusa Tenggara Timur
26. Kepala Bappeda/Bappelitbangda Provinsi Kalimantan Barat
27. Kepala Bappeda/Bappelitbangda Provinsi KalimantanTengah
28. Kepala Bappeda/Bappelitbangda Provinsi Kalimantan Selatan
29. Kepala Bappeda/Bappelitbangda Provinsi Kalimantan Timur
30. Kepala Bappeda/Bappelitbangda Provinsi Kalimantan Utara
31. KepalaBappeda/BappelitbangdaProvinsisulawesi Utara
32. Kepala Bappeda/Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan
33. Kepala Bappeda/Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Barat
34. Kepala Bappeda/Bappelitbangda Provinsi SulawesiTengah
35. Kepala Bappeda/Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Tenggara
36. Kepala Bappeda/Bappelitbangda Provinsi Gorontalo
-2-

37. Kepala Bappeda/Bappelitbangda Provinsi Maluku


38. Kepala Bappeda/Bappelitbangda Provinsi Maluku Utara
39. Kepala Bappeda/Bappelitbangda Provinsi Papua
40. Kepala Bappeda/Bappelitbangda Provinsi Papua Barat
41. Kepala Bappeda/Bappelitbangda Provinsi Papua Pegunungan
42. Kepala Bappeda/Bappelitbangda Provinsi Papua Selatan
43. Kepala Bappeda/Bappelitbangda Provinsi Papua Tengah
44. Kepala Bappeda/Bappelitbangda Provinsi Papua Barat Daya

Dinas Ketenagakeriaan Provinsi


45. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Aceh
46. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumatera Utara
47. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumatera Selatan
48. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumatera Barat
49. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Riau
50. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Jambi
51. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Bengkulu
52. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Kepulauan Riau
53. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Lampung
54. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Bangka Belitung
55. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Banten
56. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Dki Jakarta
57. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Barat
58. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah
59. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Di Yogyakarta
60. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Timur
61. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Nusa Tenggara Barat
62. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Nusa Tenggara Timur
63. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Barat
64. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah
65. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Selatan
66. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Timur
67. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Utara
68. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Utara
69. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Selatan
70. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Barat
71. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah
72. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tenggara
73. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Gorontalo
74. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Maluku
75. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Maluku Utara
76. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Papua
77. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Papua Barat
78. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Papua Pegunungan
79. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Papua Selatan
80. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Papua Tengah
81. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Papua Barat Daya
-3-

Badan Pusat Statistik Provinsi


82. Kepala BPS ProvinsiAceh
83. Kepala BPS Provinsi Sumatera Utara
84. Kepala BPS Provinsi Sumatera Selatan
85. Kepala BPS Provinsi Sumatera Barat
86. Kepala BPS Provinsi Riau
87. Kepala BPS Provinsi Jambi
88. Kepala BPS Provinsi Bengkulu
89. Kepala BPS Provinsi Kepulauan Riau
90. Kepala BPS Provinsi Lampung
91. Kepala BPS Provinsi Bangka Belitung
92. Kepala BPS Provinsi Banten
93. Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta
94. Kepala BPS Provinsi Jawa Barat
95. Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah
96. Kepala BPS Provinsi Dl Yogyakarta
97. Kepala BPS Provinsi Jawa Timur
98. Kepala BPS Provinsi Nusa Tenggara Barat
99. Kepala BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur
100. Kepala BPS Provinsi Kalimantan Barat
101. Kepala BPS Provinsi Kalimantan Tengah
102. Kepala BPS Provinsi Kalimantan Selatan
103. Kepala BPS Provinsi Kalimantan Timur
104. Kepala BPS Provinsi Kalimantan Utara
105. Kepala BPS Provinsi Sulawesi Utara
106. Kepala BPS Provinsi Sulawesi Selatan
107. Kepala BPS Provinsi Sulawesi Barat
108. Kepala BPS Provinsi SulawesiTengah
109. Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tenggara
110. Kepala BPS Provinsi Gorontalo
111. Kepala BPS Provinsi Maluku
112. Kepala BPS Provinsi Maluku Utara
1 13. Kepala BPS Provinsi Papua
114. Kepala BPS Provinsi Papua Barat
115. Kepala BPS Provinsi Papua Pegunungan
116. Kepala BPS Provinsi Papua Selatan
117. Kepala BPS Provinsi Papua Tengah
118. Kepala BPS Provinsi Papua Barat Daya

Bappeda/Bappedalitbang Kabupaten/Kota
119. Seluruh 514 Kepala Bappeda/Bappedalitbang Kabupaten/Kota

Dinas Ketenagakerjaan Kabu paten/Kota


12O. Seluruh 514 Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten/Kota
Badan Pusat Statistik Kabupaten/Kota
121. Seluruh 514 Kepala BPS Kabupaten/Kota
Lampiran Surat: ll
Nomor : T-212631D.41PP.08.0211012023
Tanggal : 30 Oktober 2023

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


AGENDA KEGIATAN SOSIALASI PEMANFAATAN PROYEKSI PENDUDUK
DALAM RANGKA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN
KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN

I. LATAR BELAKANG
Pasal 31 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional mensyaratkan perencanaan pembangunan didasari oleh informasi
dan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Oleh sebab itu, informasi dan data
yang berkualitas sangat diperlukan dalam penyusunan rencana pembangunan. Salah satu
data yang dibutuhkan pada rencana pembangunan jangka panjang, menengah maupun
tahunan, di pusat maupun di daerah adalah data kependudukan.
Data kependudukan bermanfaat dalam proses penyusunan rencana pembangunan
guna menciptakan rencana yang tepat, akurat, dan bermanfaat. Data kependudukan yang
dibutuhkan untuk penyusunan rencana pembangunan setidaknya terdiri dari jumlah
penduduk, persebaran, dan susunannya menurut umur penduduk. Selain kondisi terkini,
diperlukan juga kondisi masa lalu dan perkiraan kondisi masa depan atas data-data tersebut.
Proyeksi penduduk dibutuhkan untuk memperkirakan kondisi data kependudukan pada masa
mendatang.
Berdasarkan Hasil Proyeksi Penduduk lndonesia 2020-2050 menggunakan skenario
tren, lndonesia memiliki 13 juta penduduk yang lebih banyak pada tahun 2045 dibanding
Proyeksi Penduduk lndonesia 2015-2045. Meskipun jumlah penduduk yang terus bertambah,
namun laju pertembuhan penduduk dan tingkat fertilitas di lndonesia terus menurun. Kondisi
ini menyebabkan lndonesia sedang memasuki periode bonus demografi yang turut diikuti
dengan penuaan penduduk.
Penduduk dan pembangunan memiliki keterkaitan yang sangat erat. Kebijakan
pembangunan akan memberikan dampak kepada penduduk dan begitu juga sebaliknya.
Peningkatan kualitas penduduk akan berkontribusi terhadap proses pembangunan
selanjutnya. Penduduk yang sejahtera membantu peningkatan pembangunan untuk
mendapatkan dampak yang lebih baik. Dengan demikian, pembangunan lndonesia harus
berpusat pada penduduk. Untuk mencapai keselarasan pembangunan dengan penduduk
yang sejahtera, terdapat beberapa kondisiyang harus tercapaidan dijaga. Terdapat lima arah
pembangunan kebijakan untuk menjaga keselarasan antara pembangunan dan penduduk
sejahtera, sebagai berikut: i). Mewujudkan penduduk tumbuh seimbang (mewujudkan
Kebijakan Keluarga Berencana era baru); ii). Menutup kesenjangan SDM melalui persiapan
lebih dini dan afirmatif; iii). Menunjang penuaan penduduk (menyiapkan lansia mandiri); iv).
Mendorong perpindahan penduduk yang merata (transmigrasi era baru); dan v).
Pembangunan wilayah yang seimbang antara perdesaan dan perkotaan.
Dari sisi ketenagakerjaan saat ini lndonesia memiliki peluang dan tantangan. Peluang
yang dimiliki yaitu "bonus demografi". Seiring dengan pertumbuhan populasi yang terus
meningkat, banyak penduduk muda dari masyarakat yang akan segera dan sedang
bergabung dalam angkatan kerja. Namun disisi lain dampak pandemi COVID-19

Menyebabkan
-2-

menyebabkan penyerapan angkatan kerja menjadi kurang optimal. Untuk mengoptimalkan


bonus demografi ini, pemerintah telah merancang sebuah kebijakan yang bertujuan untuk
membentuk masa depan ketenagakerjaan yang lebih cerah. Rencana pembangunan bidang
ketenagakerjaan pasca pandemi mencakup penguatan sistem pendidikan dan pelatihan,
peningkatan akses dan kualitas lapangan kerja, serta perluasan jaminan sosial
ketenagakerjaan. Selain itu kebijakan juga akan diarahkan untuk dapat mengidentifikasi
peluang pekerjaan di lndonesia maupun di luar negeri pada sektor-sektor berkembang seperti
teknologi dan digital, energiterbarukan dan kesehatan.
Data proyeksi penduduk memberikan pandangan yang berharga tentang bagaimana
komposisi angkatan kerja akan berubah dalam beberapa tahun mendatang. Evaluasi dan
pemantauan yang berkala akan mampu untuk dimanfaatkan untuk mengoptimalkan peluang
bonus demografi, menghadapi perubahan dan kebutuhan ketenagakerjaan di masa depan.

II. TEMA
Hasil proyeksi penduduk menunjukkan jumlah penduduk usia muda akan semakin
bertambah dan jumlah penduduk pada usia kerja semakin meningkat. Menyikapi haltersebut,
pemerintah daerah perlu untuk mempersiapkan rencana pembangunan di
sektor
kependudukan dan ketenagakerjaan. "Pemanfaatan Data Hasil Proyeksi Penduduk dalam
Penyusunan Kebijakan Pembangunan Kependudukan dan Ketenagakerjaan" dijadikan
sebagai tema yang diusung pada kegiatan ini. Dengan mengusung tema ini, diharapkan
pemerintah daerah dapat memanfaatkan data hasil proyeksi penduduk dalam penyusun
rencana dan kebijakan terkait dengan kependudukan dan ketenagakerjaan untuk
perencanaan jangka panjang, menengah dan tahunan dlam rangka mendukung pencapaian
Visi lndonesia Emas 2045.
Data proyeksi penduduk ini juga akan dimanfaatkan dalam perencanaan
ketenagakerjaan pasca pandemi, memanfaatkan peluang kerja di masa depan, dan formulasi
kebijakan di era bonus demografi. "Perencanaan Ketenagakerjaan Pasca Pandemi" menjadi
tema diskusi pada sesi kedua. Dengan pemanfaatan data yang cermat, lndonesia akan dapat
menjembatani kesenjangan antara peluang kerja dan keterampilan tenaga kerja, menciptakan
lapangan kerja yang berkelanjutan, dan merespons era bonus demografidengan cerdas.

III. TUJUAN KEGIATAN


dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas
Kedeputian Kependudukan
menyelenggarakan Sosialisasi Pemanfaatan Proyeksi Penduduk dalam Rangka
Penyusunan Rencana Pembangunan Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan yang
bertujuan untuk:
1. memberikan bahan masukan bagi pemerintah daerah dalam menyusun rencana
pembangunan jangka panjang, menengah, maupun tahunan, khususnya terkait
dengan perencanaan pembangunan bidang kependudukan dan ketenagakerjaan;
dan
2. memberikan informasi bagi pemerintah daerah dan pemangku kepentingan
mengenai perkembangan ketenagakerjaan pasca pandemic covid-19 dalam rangka
penyusunan perencanaan ketenagkaerjaan untuk mencapai Visi lndonesia Emas
2045.

IV. SASARAN
-3-

IV. SASARAN DAN LUARAN KEGIATAN


Sasaran dari kegiatan ini diarahkan kepada seluruh instansi pemerintah ditingkat pusat
maupun daerah, akademisi, lembaga penelitian, organisasi mitra pembangunan yang terkait,
dan penerima manfaat yaitu masyarakat lndonesia secara luas. Luaran dari kegiatan ini
adalah penggunaan data kependudukan proyeksi penduduk oleh pemerintah daerah, dalam
rangka menyusun rencana pembangunan khususnya terkait kependudukan dan
ketenagakerjaan. Dengan menggunakan data proyeksi penduduk, kebijakan pembangunan
penduduk dan ketenagakerjaan diharapkan dapat menjadi lebih efektif, efisien, tepat sasaran,
dan juga berdampak

V. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan Sosialisasi Pemanfaatan Proyeksi Penduduk dalam Rangka Penyusunan
Rencana Pembangunan Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan bersama
Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan Akademisi yang akan dilaksanakan pada
tanggal 7 November 2023 secara hybrid di Bali.

VI. DESAIN PELAKSANAAN


Kegiatan ini akan dilakukan menggunakan format seminar interaktif dengan
mengundang perwakilan dari Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota, Mitra Pembangunan, serta Pakar Demografi. Adapun kegiatan ini akan
dilaksanakan secara Hybrid dengan melibatkan peserta Luring dan Daring. Kegiatan ini akan
melibatkan 70 peserta luring dan sekitar 500 peserta Daring.
Lampiran Surat: lll
Nomor . T-212631D.41PP.08.0211012023
Tanggal : 30 Oktober 2023

AGENDA KEGIATAN SOSIALISASI PEMANFAATAN PROYEKSI PENDUDUK


DALAM RANGKA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN
KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN

Waktu (WITA) Agenda Keterangan


Selasa, 7 November 2023
Sesi I (Pemanfaatan Data Hasil Proyeksi Penduduk dalam
Penyusunan Kebijakan Pembangunan Penduduk Lansia pada Era Digitalisasi)
08.30 - 09.00 Registrasi
Pembukaan acara
09.00 - 09.1 0 - Pembukaan Sesi I oleh MC (5')
- Menyanyikan Lagu lndonesia Raya (5')
Oleh: Deputi Bidang
Sambutan dari Deputi Bidang Kependudukan Kependudukan dan
09.10 - 09.20
dan Ketenagakerjaan (1 0') Ketenagakerjaan, Kementerian
PPN/Bappenas
Penampilan Video Proyeksi Penduduk lndonesia
09.20 - 09.25
2020-2050 (s',)
Moderator: Perencana Ahli
09.25 - 09.30 Pembukaan dari Moderator (5') Madya, Kementerian
PPN/Bappenas
Penyampaian Paparan terkait Ketenagakerjaan Oleh: Direktur Ketenagakerjaan,
lndonesia Tahun 2025-2045 (20') Kementerian PPN/Bappenas
Oleh: Direktur Statistik
Penyampaian Paparan terkait Profil Penduduk
Kependudukan dan
Usia Produktif berdasarkan Hasil Long Form
Ketenagakerjaan, Badan Pusat
Sensus Penduduk 2020 (20')
Statistik
09.30 - 10.30
Penyampaian Paparan terkait: Oleh: Pak Turro S Wongkaren,
- Peluang Bonus Demografi Pertama dan Pakar Demografi
Kedua di lndonesia dan Provinsi Bali (20'),
dan
Ketenagakerjaan di Era Bonus Demografi
lndonesia (20')
Moderator: Perencana Ahli
10.30 - 11.30 Sesi Diskusi (45') Pertama, Kementerian
PPNiBappenas
Penutupan Moderator: Perencana Ahli
11.50 - 12.00 - Penutupan Oleh Moderator (5') Pertama, Kementerian
Penutupan Sesi I Oleh MC (5') PPN/Bappenas
12.00 - 13.30 ISHOMA
-2

Waktu (WTA) Agenda Keterangan


Sesi ll (Pembangunan bidang Ketenagakerjaan pasca Pandemi COVID-I9 di Provinsi Bali)
Pembukaan Acara Moderator: Perencana Ahli
13.30 - 13.40 - Pembukaan Sesi lloleh MC (5') Pertama, Kementerian
- Pembukaan oleh Moderator (5') PPN/Bappenas
Penyampaian Paparan terkait lsu dan
Tantangan Ketenagakerjaan di Provinsi Bali
Oleh: Kepala Dinas
- Fenomena penurunan TPAK di masa
Ketenagakerjaan dan Energi
Pandemi
Sumber Daya Manusia Provinsi
- Migrasi keluar penduduk dan tenaga kerja
Bali
Produktif
- Fenomena Digital Nomad (20')
Penyampaian Paparan terkait Peluang
Oleh: Anjani Amitya Kirana,
13.40 - 15.00 Pekerjaan di Dunia dan lndonesia di masa
Penruakilan World Bank lndonesia
depan (20')
Penyampaian Paparan terkait Rencana
Oleh: Kepala Bappeda Provinsi
Pembangunan bidang Ketenagakerjaan pasca
Bali
pandemi (20')
Penyampaian Paparan terkait Pandangan
Akademisi terkait Arah Pembangunan Oleh: I Gusti Wayan Murjana
Ketenagakerjaan Provinsi Bali di masa depan Yasa, Pakar Demografi
(20')
Moderator: Perencana Ahli
15.00 - 15.45 Sesi Diskusi (45') Pertama, Kementerian
PPN/Bappenas
Penutupan
- Penutupan oleh Moderator (5')
Moderator: Perencana Ahli
15.45 - 16.05
- Penutupan oleh Plt. Deputi Bidang
Pertama, Kementerian
Kependudukan dan Ketenagakerjaan,
PPN/Bappenas
Kementerian PPN/Bappenas (1 0')
- Penutupan Sesi ll oleh MC (5')

Anda mungkin juga menyukai