Anda di halaman 1dari 184

PERTEMUAN 1

Sistem Informasi Akuntansi


POKOK BAHASAN:

1. Kontrak Kuliah
2. Outline Buku & Project SIA
3. Penilaian
4. Template Penulisan Buku
5. Cover Buku SIA
6. Referensi Buku
7. Informasi
8. Sistem Informasi Akuntansi
K ONTRAK KU LIAH
Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Kode & SKS : 0004 / 4 SKS
Bentuk Tugas : Project (Buku) Sistem Informasi Akuntansi

Uraian Tugas:
1. Matakuliah Sistem Informasi Akuntansi adalah Kurikulum berbasis Outcome
Based Education (OBE).
2. Project (Buku) Sistem Informasi Akuntansi dikerjakan perkelompok maximal 3
Mahasiswa/i (disesuaikan dengan standar buku).
3. Tema yang dibuat disesuaikan dengan Transaksi dalam Aktivitas Bisnis yang ada
di Sistem Informasi Akuntansi.
4. Mahasiswa/i dapat melakukan Riset/PKL di perusahaan/instansi negeri/swasta atau
berdasarkan Observasi dan Studi Pustaka.
5. Studi Kasus Sistem Informasi Akuntansi dapat berupa:
a. Sistem Manual.
b. Sistem Komputerisasi.
K ONTRAK KU LIAH
Lanjutan…..

6. Project (Buku) dipresentansikan pada Pertemuan 12-14 sebagai nilai murni UAS
Mata Kuliah SIA, melalui Video yang di Upload per Kelompok Via Akun Youtube.

7. Hasil Project (Buku) Sistem Informasi Akuntansi yang telah di presentasikan &
direvisi dikumpulkan kepada Dosen dalam bentuk Soft File, dan Link Youtube.

8. Dosen Upload Soft File Project (Buku) & Link Youtube Tugas Mahasiswa
sebelum UAS berakhir yang sudah Selesai di Presentasikan & di Revisi melalui
Link Mata Kuliah SIA (Link akan di Informasikan melalui Grup: Pengajar-
SIA-0004).

Data yang harus di Upload sebagai berikut:


a. Soft File Project (Buku) dalam bentuk Ms. Word.
b. Link YouToube (di simpan pada Ms. Word).
c. Poin a dan b, di Compress (.rar atau.zip) dalam 1 Folder.
File Name: NIM_NamaMhs (Ketua)_Kode Dosen
O U T L I N E: Project (Buku) SIA
Program Studi Sistem Informasi Akuntansi

Lembar Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Simbol
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Umum
1.2 Maksud dan Tujuan
1.3 Metode Penelitian
1.4 Ruang Lingkup
1.5 Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Konsep Dasar Sistem
2.2 Peralatan Pendukung (Tools System)
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Umum
3.2 Tinjauan Perusahaan
3.2.1 Sejarah Perusahaan
3.2.2 Struktur Organisasi
3.3 Proses Bisnis Sistem Berjalan
3.4 Sistem Berjalan
3.4.1 Activity Diagram (Jika Sistem masih Manual)

3.4.1 Use Case Diagram (Jika Sistem sudah Terkomputerisasi)


3.4.2 Activity Diagram (Jika Sistem sudah Terkomputerisasi)

3.5 Spesifikasi Sistem Berjalan


3.5.1 Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan
3.5.2 Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran
3.6 Spesifikasi Sistem Komputer (Jika Sistem sudah Terkomputerisasi)
3.6.1 Umum
3.6.2 Perangkat Lunak
3.6.3 Perangkat Keras
Permasalahan Pokok dan Pemecahan
3.7 Permasalahan Pokok
3.8 Pemecahan Masalah Masalah dibuat berupa poin yang saling
berkesinambungan.

BAB IV PENUTUP Contoh:


4.1 Kesimpulan permasalahan pada poin 1 maka,
4.2 Saran
pemecahan masalahnya ada pada
DAFTAR PUSTAKA pemecahan masalah poin 1.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
SURAT KETERANGAN PKL/RISET
LAMPIRAN-LAMPIRAN
P E N I LA I A N
I. Presentasi (25%):
a. Penampilan, kerapihan dan disiplin.
(Pria : Celana Bahan Hitam Polos, Kemeja Putih Polos, Almamater)
(Wanita: Rok atau Celana Bahan Hitam Polos, Kemeja Putih Polos, Almamater)
b. Sarana pendukung penyajian (Laptop, Ms. Power Point, dll)
c. Sistematika penyajian.
II. Materi Tugas Akhir (50%):
a. Landasan teori.
b. Ruang lingkup dan permasalahan.
c. Penguasaan materi.
III. Teknis Penulisan Tugas Akhir (25%):
a. Relevansi judul dengan isi materi.
b. Kelengkapan outline.
c. Kesimpulan, saran dan daftar pustaka.
Template: Penulisan Buku
Lanjutan.....
1. Ukuran Kertas A5, 80 gram.
Halaman: disesuaikan dengan pembahasan studi kasus yang diangkat.
2. Font Times New Roman, Size: 10, Spasi: Single (1).
3. Cover Depan:
a. Desain cover sesuai tema yang diangkat.
b. Wajib menggunakan Logo Universitas Bina Sarana Informatika.
c. Mahasiswa cukup menuliskan nama tanpa nim dan nama dosen pembimbing sebagai
penulis terakhir. Nama Mahasiswa dalam kelompok disebutkan.
(Nama Penulis Pertama, Kedua, Ketiga1/2/3 (Nama Mahasiswa), Penulis Keempat 4 (Nama & Gelar Dosen)

4. Kata Pengantar:
Berisi ucapan rasa syukur atas terselesainya buku, pembahasan singkat topik buku dan
ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya buku.
Contoh Ucapan Terima Kasih:
a. Rektor Universitas Bina Sarana Informatika.
b. Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Bina Sarana Informatika.
c. Ketua Program Studi Sistem Informasi Akuntansi .
d.Dosen (sesuai nama pengajar masing-masing lengkap dengan gelar) yang sudah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membantu penulis dalam menyelesaikan
penelitian atau buku, dll.
Template: Penulisan Buku
Lanjutan.....

1. Halaman Judul
2. Kata Pengantar
3. Daftar Isi
4. BAB
Isi buku yang terbagi dalam Bab atau bagian sumber kutipan wajib menggunakan
Mendeley dengan Style: APA, untuk imbuhan asing tercetak Italic.
5. DAFTAR PUSTAKA
Sumber Literature dari Buku Teks & Jurnal terbitan 5 tahun terakhir.
6. Glosarium
Terjemahan istilah-istilah yang digunakan dalam isi buku.
7. Indeks
Daftar kata atau istilah penting yang terdapat dalam buku, tersusun menurut abjad
yang memberikan informasi kata, halaman, tempat, atau istilah itu ditemukan.
Template: Penulisan Buku
Lanjutan.....
1. Halaman Pendahuluan
Terdiri dari halaman judul, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, kata
pengantar, dan prakata.

2. Halaman Judul
Halaman yang memuat judul buku, pengarang, nomor penerbitan (edisi)
atau nomor jilid, nama dan tempat penerbitan, dan tahun penerbitan.

3. Daftar Isi
Merupakan petunjuk bagi pembaca tentang topik tertentu dan nomor
halaman dimana topik tersebut berada. Daftar ini hanya memuat judul bab.

4. Daftar Gambar & Daftar Tabel


Memuat informasi tentang keberadaan gambar dan tabel yang disajikan
dalam isi buku ajar.
Template: Penulisan Buku
Lanjutan.....
5. Kata Pengantar
Penjelasan yang ditulis oleh penulis yang biasanya memuat: alasan,
mengapa penulis tergugah menulis buku, isi buku, susunanya, tujuan
penulis, ucapan terima kasih dan harapan penulis.

6. Kata Sambutan/Prakata
Penjelasan yang ditulis orang lain atas permintaan penulis atau penerbit
untuk memperkenalkan penulis atau subyek yang ditulis.

7. Halaman Inti
Halaman inti terdiri atas uraian rincian setiap bab, sub bab disertai dengan
contoh latihan dan soal-soal yang harus diselesaikan penulis.

8. Halaman Penutup
Terdiri dari lampiran, pustaka, indeks, dan Takarir (Glossary).
1. Judul.
2. Data Kelompok (Tampilkan: Nim, Nama Lengkap, Foto: Sopan & Rapih).
3. Ruang Lingkup.
4. Struktur Organisasi (Apabila Riset).
5. Proses Bisnis Sistem Berjalan.
6. Diagram Activity Sistem Berjalan.
a. Usecase Diagram (*Apabila Terkomputerisasi).
b. Activity Diagram.
7. Dokumen Masukan dan Keluaran
(Perwakilan saja: Contohnya & Lampirkan Dokumenya dan tidak kosong).
8. Permasalahan dan Alternatif Pemecahan Masalah.
9. Kesimpulan dan Saran.
10. Daftar Pustaka
11. Ucapan Terima Kasih:
Contoh:
a. Rektor Universitas Bina Sarana Informatika.
b. Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Bina Sarana Informatika.
c. Ketua Program Studi Sistem Informasi Akuntansi.
d. Dosen (sesuai nama pengajar masing-masing lengkap dengan gelar) yang sudah meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran untuk membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian. Dll.
Keterangan:
1. Video yang dibuat berupa tampilan pekerjaan dan wajah mahasiswa yang sedang presentasi.
(Disesuaikan dengan pembagian Tugas dan Tim).
2. Video di Upload melalui Akun YouTube Ketua Kelompok.
3. Judul Video pada Youtube: Contoh: SIA_UBSI_KAMPUS_NIM.KETUA_NAMA.KETUA.
Gambar 1.1
Cover Buku SIA
Buku Referensi: Mata Kuliah SIA
Materi dalam pembelajaran Mata Kuliah SIA merujuk pada salah satu buku referensi, yaitu:

Gambar 1.2
Cover Matakuliah Buku SIA
A
Analisis berorientasi objek. Object Oriented Analysis (OOA). Tahapan untuk menganalisis spesifikasi atau kebutuhan
akan sistem yang akan dibangun dengan konsep berorientasi objek, apakah benar kebutuhan yang ada dapat
diimplementasikan menjadi sebuah sistem berorientasi objek.
Analisis sistem. Kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan
kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru.

C
Computer-Aided Software Engineering CASE). Aplikasi atau perangkat lunak yang membantu pembuatan sebuah sistem

perangkat lunak agar hasilnya lebih baik dan waktu pengerjaanya lebih singkat.

Conseptual Data Model (CDM). Model konsep data merupakan konsep yang berkaitan dengan pandangan pemakain

terhadap data yang disimpan dalam basis data, penggambaran arsitektur basis data buat dalam bentuk tabel-tabel

tanpa tipe data yang menaggambarakan relasi antar tabel untuk keperluan implementasi ke basis data.
A E
Analisis berorientasi objek, 114 Entity Relationship Diagram (ERD), 50
Analisis sistem, 18

C K
Computer-Aided Software Engineeting (CASE), 122 Kamus Data, 73
Conceptual Data Model, 59 Kelas, 104
Costumer, 2

D M
Data dictionary, 73 Metodologi berorintas objek, 100
Mock up
Data Flow Diagram (DFD), 69
Database Management System (DBMS), 44
Desain berorientasi objek, 120
Desain perangkat lunak, 29
INFORMASI
Bapak/Ibu Yth, apabila ada masukan dan pengajuan
pertanyaan mengenai mata kuliah SIA, dapat menghubungi kami
(Prodi. Sistem Informasi Akuntansi) melalui:

To : kaprodi.sia@bsi.ac.id

Cc : candra.caa@bsi.ac.id, kaprodi.siasurakarta@bsi.ac.id, veti.vta@bsi.ac.id

Subject : Diskusi Mata Kuliah SIA


KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya:


Sistem Kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
Sistem dapat memenuhi apabila:
1. Memiliki bagian-bagian yang saling berintegrasi dengan maksud untuk mencapai
suatu tujuan, bagian-bagian itu dinamakan subsistem.
2. Harus memenuhi 3 unsur Input-Proses-Output:
Tabel 1.1
Cover Buku SIA

INPUT PROSES OUTPUT

Data Akuntansi, Proses Akuntansi Karyawan, Laporan Keuangan


Faktur, Kwitansi Peralatan dan Prosedur
Sumber: (Puspitawati & Anggadini, 2011)
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Sistem Informasi Akuntansi (Anggadini, 2011):


“Sistem Informasi Akuntansi merupakan sistem berbasis komputer yang dirancang untuk
mentransformasi data akuntansi menjadi informasi, yang mencakup siklus pemrosesan
transaksi, penggunaan teknologi informasi, dan pengembangan sistem informasi”.

Menurut (Romney & Steinbart, 2015) ada 6 komponen SIA:


1. Orang; yang menggunakan sistem.
2. Prosedur dan Instruksi; digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data.
3. Data; mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya.
4. Perangkat lunak; digunakan untuk mengolah data.
5. Infrastruktur teknologi informasi; terdiri dari komputer, periferal, dan perangkat jaringan
komunikasi yang digunakan dalam SIA.
6. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan; yang menyimpan data SIA.
Lanjutan.....

Enam komponen tersebut memungkinksn SIA untuk memenuhi tiga fungsi bisnis penting :
1. Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas, sumber daya, dan personel
organisasi.
2. Mengubah data menjadi informasi sehingga manajemen dapat merencanakan, mengeksekusi,
mengendalikan, dan mengevaluasi aktivitas, sumber daya, dan personel atau staff.
3. Memberikan pengendalian yang memadai untuk mengamankan aset dan data organisasi.

SIA yang didesain dengan baik dapat menambah nilai untuk organisasi dengan :
1. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk atau jasa.
2. Meningkatkan efisiensi.
3. Berbagi pengetahuan.
4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasokannya.
5. Meningkatkan struktur pengendalian internal.
6. Meningkatkan pengambilan keputusan.

Sumber: (Romney & Steinbart, 2015)


Lanjutan.....

Sistem Informasi Akuntansi menurut (Ronmey & Steinbart, 2015) :


“Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat,
menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan”.

Perbedaan Sistem Informasi Akuntansi dengan Sistem Manual digambarkan sebagai


berikut:
Tabel 1.2
SIA & Sistem Manual

SISTEM KOMPUTERISASI SISTEM MANUAL

1. Dimulai dari nilai sisa awal dalam akun yang terdapat 1. Sama.
dalam buku besar.
2. Melakukan analisa dan penggolongan transaksi usaha 2. Melakukan analisa dan penjurnalan transaksi
menurut sejenisnya. Pilih menu yang sesuai untuk pada saat terjadinya.
memasukkan data tersebut.

Sumber: (Puspitawati & Anggadini, 2011)


Lanjutan.....
SISTEM KOMPUTERISASI SISTEM MANUAL

3. Secara otomatis, komputer akan memindah 3. Memindahbukukan jurnal ke dalam akun yang
bukukan transaksi perkelompok (batch) atau ada pada buku besar.
pada saat terjadinya (on-line). 4. Pada setiap periode akuntansi dilakukan
4. Setelah pemindahbukuan dilakukan, secara penghitungan nilai sisa yang belum disesuaikan
otomatis akan terdapat nilai sisa yang belum untuk setiap akun.
disesuaikan untuk setiap akun. 5. Masukkan neraca sisa ke dalam neraca lajur, dan
5. Jika diperlukan, neraca sisa dapat dicetak sebagai selesaikan neraca lajur.
suatu laporan. 6. Susun laporan keuangan, lakukan penjurnalan
6. Masukkan dan pindah bukukan ayat jurnal dan pemindahbukuan jurnal penyesuaian,
penyesuaian. Cetak laporan keuangan. Setelah lakukan penjurnalan dan pemindahbukuan jurnal
membuat backup untuk data akuntansi periode ini, penutupan.
lakukan prosedur penutupan secara otomatis. 7. Susun neraca sisa yang telah disesuaikan. Neraca
7. Nilai sisa awal untuk periode berikutnya akan sisa ini akan menjadi dasar dalam tahap 1 untuk
muncul sebagai akibat dari proses penutupan tadi. periode berikutnya.

Sumber: (Puspitawati & Anggadini, 2011)


SIKLUS TRANSAKSI
Tabel 1.3
SIA & Sistem Manual

Siklus Transaksi Transaksi (Aktivitas Bisnis)


Pendapatan Penerimaan pesanan penjualan, pengiriman
barang, penerimaan kas, potongan tunai
penjualan, retur potongan penjulan, kerugian
piutang.
Pengeluaran Permintaan pembelian, pemesanan
pembelian, penerimaan barang, pengeluaran
kas, retur dan potongan pembelian, potongan
tunai pembelian.
Sumber Daya Manusia Pengangkatan, pelatihan, promosi,
pemberhentian, penggajian, dan pajak.
Buku Besar dan Pelaporan Transaksi non rutin, penyesuaian, tutup buku,
laporan manajemen, laporan keuangan.
Lanjutan.....

Siklus Transaksi Transaksi (Aktivitas Bisnis)


Produksi atau Konversi Perancangan produk, perencanaan dan
penjadwalan produksi, meminta bahan baku
untuk operasi produksi, membuat produk,
menyimpan barang jadi, mengakumulasikan
biaya untuk produk yang dibuat.
Pembiayaan Memprediksi kebutuhan kas, menjual saham
atau sekuritas ke investor, meminjam uang
dari pemberi pinjaman (lender), membayar
dividen ke investor dan bunga ke lender,
menghentikan utang
KOMPONEN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Tabel 1.4
Komponen SIA

KOMPONEN SUB KOMPONEN JENIS


Hardware a. Bagian Input Fisik
b. Bagian Pengolahan/Prosesor dan Memori
c. Bagian Output
d. Bagian Komunikasi
Software a. Sistem Operasi Non Fisik
b. Software Aplikasi Siklus Penerimaan
c. Software Aplikasi Siklus Pengeluaran
d. Software Aplikasi Siklus Produksi
e. Penerimaan dan Pengeluaran Kas
f. Software Aplikasi Siklus General Ledger (GL) dan Laporan
Keuangan
Brainware a. Manager Sistem Informasi Fisik
b. Analis Sistem Informasi
c. Ahli Komunikasi
d. Administrator Database
e. Programer
f. Operator
Sumber: (Puspitawati & Anggadini, 2011)
Lanjutan.....

KOMPONEN SUB KOMPONEN JENIS


Prosedur Rangkaian Aktivitas/Transaksi dalam: Non Fisik
a. Siklus Penerimaan
b. Siklus Produksi dan Penggajian
c. Siklus Pengeluaran
d. Penerimaan dan Pengeluaran Kas
e. Siklus GL dan Pembuatan Laporan Keuangan
Database a. Eksternal Data Keuangan Non Fisik
b. Konseptual Data Keuangan
c. Internal Data Keuangan
Jaringan a. Server Fisik
Komunikasi b. Terminal
c. Saluran Komunikasi

Sumber: (Puspitawati & Anggadini, 2011)


JENIS PERUSAHAAN

1. Perusahaan Manufaktur (Manufacturing Business).


Perusahaan jenis ini terlebih dahulu mengubah (merakit) input atau bahan mentah (raw
material) menjadi output atau barang jadi (finished goods/ final goods), baru kemudian dijual
kepada para pelanggan (distributor).
Contoh: Perusahaan manufaktur, diantaranya adalah perusahaan perakit mobil, komputer,
pembuat (pabrik) obat, tas, sepatu, pabrik penghasil keramik dan sebagainya.
2. Perusahaan Dagang (Merchandising Business).
Perusahaan jenis ini menjual produk (barang jadi), akan tetapi perusahaan tidak membuat atau
menghasilkan sendiri produk yang akan dijualnya melainkan memperolehnya dari perusahaan
lain.
Contoh: Perusahaan dagang, diantaranya Indomart, Alfamart, Carrefour, Gramedia, dan
sebagainya.
3. Perusahaan Jasa (Service Business).
Perusahaan jenis ini tidak menjual barang tetapi menjual jasa kepada pelanggan.
Contoh: Perusahaan jasa, diantaranya adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
pelayanan transportasi (jasa angkut), pelayanan kesehatan (rumah sakit), jasa konsultan,
telekomunikasi, dan sebagainya.
Sumber: (Hery, 2011)
PENGGUNA
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (INTERNAL)
Kategori pemakai internal:
1. Direktur dan Manager Keuangan
Untuk menentukan mampu tidaknya perusahaan dalam melunasi utangnya secara
tepat waktu kepada kreditur (bankir, supplier), maka mereka membutuhkan
informasi akuntansi mengenai besarnya uang kas yang tersedia di perusahaan
pada saat menjelang jatuh temponya pinjaman atau utang.

2. Direktur Operasional dan Manager Pemasaran


Untuk menentukan efektif tidaknya saluran distribusi produk maupun aktivitas
pemasaran yang telah dilakukan perusahaan, maka mereka membutuhkan
informasi akuntansi mengenai besarnya penjualan (trend penjualan).

3. Manager dan Supervisor Produksi


Mereka membutuhkan informasi akuntansi biaya untuk menentukan besarnya
harga pokok produksi, yang pada akhirnya juga sebagai dasar untuk menetapkan
harga jual produk per unit.
Sumber: (Hery, 2011)
PENGGUNA
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (EKSTERNAL)
Kategori pemakai eksternal:
1.Investor (Penanam Modal), menggunakan informasi akuntansi investee (penerima
modal) untuk mengambil keputusan dalam hal membeli atau melepas saham
investasinya.
2.Kreditur (Supplier dan Bankir), menggunakan informasi akuntansi debitur untuk
mengevaluasi besarnya tingkat risiko dari pemberian kredit atau pinjaman uang.
3.Pemerintah, berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan (wajib pajak)
dalam hal perhitungan dan penetapan besarnya pajak penghasilan yang harus disetor
ke kas negara.
4.Badan Pengawas Pasar Modal, mewajibkan public corporation (emiten) untuk
melampirkan laporan keuangan secara rutin kepada Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM).
5.Ekonom, Praktisi, dan Analis menggunakan informasi akuntansi untuk meprediksi
situasi perekonomian, menentukan besarnya tingkat inflasi, pertumbuhan pendapatan
nasional, dll.
Sumber: (Hery, 2011)
TRANSAKSI yang DIPROSES oleh SIA

1. Transaksi Keuangan
Transaksi keuangan mempunyai nilai atau dinyatakan dalam satuan uang. Transaksi
keuangan sangat berpengaruh terhadap kondisi keuangan perusahaan atau unit
organisasi, karena dengan adanya transaksi yang terjadi dalam perusahaan kita dapat
melihat bagaimana perusahaan menggunakan sumber daya ekonomi perusahaan dan
bagaimana cara memperoleh dana yang dapat digunakan untuk membiayai kegiatan
tersebut.

2. Transaksi Non Keuangan


Kejadian yang diproses oleh sistem informasi manajemen yang memiliki makna
lebih luas. Contoh: Peristiwa penandatanganan kesepakatan kerja Memorandum of
Understanding (MOU) antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain terkait
dengan pasokan bahan baku untuk produksi, maka kejadian ini dapat dicatat oleh
sistem informasi perusahaan sebagai sebuah transaksi.
Sumber: (Apriana, Rahmawati, Muryani, & Novayanti, 2019)
Kesimpulan: Sistem Informasi Akuntansi

Gambar 1.3
Kesimpulan SIA

Sumber: (Apriana, Rahmawati, Muryani, & Novayanti, 2019)


Sumber Referensi
Apriana, V., Rahmawati, M., Muryani, S., & Novayanti, D.
(2019). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Graha Ilmu.

Hery. (2011). Akuntansi Perusahaan Jasa dan Dagang.


Bandung: CV. ALFABETA.

Puspitawati, L., & Anggadini, S. D. (2011). Sistem Informasi


Akuntansi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Romney, Marshall B dan Steinbart, Paul John (2015). Sistem


Informasi Akuntansi. 13ed. Jakarta : Salemba Empat.
Latihan
SOAL
3. Konsep Dasar Buku Besar dan Buku Pembantu
Informasi akuntansi kumulatif disimpan dalam buku besarumum dan buku
besar pembantu. Buku Besar Umum (general ledger) berisi ringkasan level
data untuk setiap akun aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban
organisasi. Buku Besar Pembantu (subsidiary ledger)berisi data mendetail
untuk beberapa akun buku besar dengan banyak sub-akun terpisah.
Akun buku besar umum berhubungan dengan buku besar pembantu yang
disebut akun control (control/ account). Hubungan antara akun control buku
besar umum dan total saldo pada tiap-tiap akun buku besar pembantu
membantu menjaga keakuratan data Sistem Informasi Akuntansi. Khususnya,
jumlah dari semua saldo akun buku besar pembantu yang harus sama dengan
control buku besar umum yang terkait. Perbedaan di antara keduanya
mengindikasikan telah terjadi kesalahan pencatatan.
A. Pengertian Buku Besar
Buku Besar adalah kumpulan akun-akun yang digunakan untuk
meringkas transaksi yang telah dicatat dalam jurnal.Buku besar juga dapat
diartikan tahapan catatan terakhirdalam akuntansi book of final entry yang
menampung ringkasan data yang sudah_ dikelompokan atau
diklasifikasikan yang berasal dari jurnal.
Buku Besar (ledger) adalah sebuah buku yang berisi kumpulan akun atau
perkiraan (accounts). Akun (rekening) tersebut digunakan untuk mencatat
secara terpisah aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Buku besar mencatat
perubahan-perubahan yang terjadi pada masing-masing rekening dan pada
akhir periode akan tampak saldo dari rekening-rekening tersebut. Setiap
transaksi yang telah dicatat dalam jurnal akan diposting atau dipindahkan
ke Buku Besar secara berkala.
B. Klasifikasi Buku Besar
1. Buku Besar Umum
Buku besar umum seringkali disebut dengan istilah buku besar induk. Buku
besar ini berisi semua perkiraan yang ada dalam suatu periode tertentu,
seperti kas, piutang usaha, hutang usaha, dan juga modal. Perkiraan-
perkiraan ini berdiri sendiri dan berfungsi untuk mengikhtisarkan pengaruh
transaksi terhadap perubahan aktiva, kewajiban dan modal perusahaan.
2. Buku Besar Pembantu
Buku besar pembantu seringkali disebut dengan istilah buku tambahan,
didalamnya terdapat sekelompok rekening yang khusus untuk mencatat
piutang usaha dan utang usaha secara detail. Buku besar pembantu dibagi
menjadi dua jenis:
Buku besar pembantu dibagi menjadi dua jenis:

a. Buku Besar Pembantu Piutang Usaha


Buku besar pembantu piutang usaha seringkali disebut sebagai buku
piutang yang khusus merinci langganan kredit, kepada siapa perusahaan
melakukan, transaksi, penivalan secara kredit, dimana lokasi alamat dan
berapa jumlah transaksinya.
b. Buku Besar Pembantu Utang
Buku besar pembantu utang seringkali disebut sebagai buku utang yang
khusus mencatat tiap-tiap pemasok secara terperinci, siapa saja pemasok
yang memberikan pinjaman kredit dan berapa jumlah utangnya.
C. Fungsi Buku Besar
1. Suatu perusahaan harus mempunyai buku besar, karena buku besar
memegang fungsi yang sangat penting. Buku besar berfungsi untuk
merangkum segala jenis transaksi yang telah dicatat dalam jurnal umum.
Selain itu, buku besar juga, bisa digunakan sebagai alat untuk
menggolongkan data keuangan, mulai dari jumlah yang besar hingga
terkecil.
2. Dengan demikian kita bisa mengetahui ada atau tidaknya perbedaan dari
semua data keuangan, yang masuk. Semua data yang ada dalam buku
besar akan dijadikan sebagai bahan informasi untuk menyusun laporan
keuangan.
Fungsi dari Sistem Buku Besar Umum adalah :
a. Mengumpulkan data transaksi.
b. Mengklasifikasikan dan mengkodekan data transaksi dan
akun.
c. Memvalidasikan transaksi yang terkumpul.
d. Meng-update-kan akun Buku Besar Umum dan File transaksi.
e. Mencatatkan penyesuaian terhadap akun.
f. Mempersiapkan laporan keuangan
Fungsi Buku Besar Pembantu adalah:
a. Memudahkan penyusunan laporan keuangan, karena buku besar umum
terdiri dari akun-akun yang jumlahnya lebih sedikit. Hal ini juga akan
mengurangi kesalahan-kesalahan dalam buku besar umum.
b. Ketelitian dalam pembukuan dapat diuji, dengan membandingkan saldo
dalam akun buku besar umum dengan jumlah saldo-saldo dalam buku
pembantu.
c. Dapat diadakan pembagian tuqas, dalam penegrjaan akuntansi.
d. Memungkinkan pumbukuan harian dari bukti-bukti pendukung transaksi
kedalam buku pembantu.
e. Bisa segera diketahui jumlah macam-macam elemen.
f. Untuk pengendalian akuntansi yang banyak elemennya, seperti Hutang,
Piutang, dan Persediaan.
D. Tujuan Buku Besar

1. Mencatat semua transaksi akuntansi secara akurat dan benar.


2. Memposting transaksi-transaksi ke akun yang tepat.
3. Menjaga keseimbangan debet dan kredit pada akun.
4. Mengakomodasi entry jurnal penyesuaian yang dibutuhkan.
5. Menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya dan
tepat waktu untuk setiap periode akuntansi.
E. Manfaat Buku Besar

Buku besar memiliki sejumlah manfaat seperti:

1. Mencatat semua transaksi akuntasi dengan akurat.


2. Melakukan posting pada semua transaksi tersebut sesuai dengan akunnya
masing-masing.
3. Menjaga keseimbangan pada perkiraan yang ada baik itu dikolom debit
ataupun kredit.
4. Akomodasi entry jumal penyesuaian yang diperlukan.
5. Membantu mempersiapkan dan menghasilkan laporan keuangan yang bisa
dipercaya dan bisa disajikan tepat waktu untuk setiap periode akuntansi.
E. Manfaat Buku Besar

Buku besar memiliki sejumlah manfaat seperti:

1. Mencatat semua transaksi akuntasi dengan akurat.


2. Melakukan posting pada semua transaksi tersebut sesuai dengan akunnya
masing-masing.
3. Menjaga keseimbangan pada perkiraan yang ada baik itu dikolom debit
ataupun kredit.
4. Akomodasi entry jumal penyesuaian yang diperlukan.
5. Membantu mempersiapkan dan menghasilkan laporan keuangan yang bisa
dipercaya dan bisa disajikan tepat waktu untuk setiap periode akuntansi.
G. Cara Posting Di Buku Besar
Posting atau pemindah bukuan adalah memindahkan transaksi yang telah
dicatat dalam jurnal ke dalam setiap akun buku besar yang sesuai. Buku besar
ini merupakan kumpulan akun-akun yang saling berhubungan dan merupakan
satu kesatuan.
1. Rekening yang ada di sisi debet neraca dicatat sebagai saldo debet dan
rekening yang di sisi kredit neraca dicatat sebagai saldo kredit.
2. Pencatatan tanggal terjadinya transaksi yang diambilkan dari tanggal
transaksi pada jurnal, ke kolom tanggal rekening buku besar yang
bersangkutan.
3. Pencatatan keterangan yang diambilkan dari keterangan/uraian dari jurnal ke
kolom keterangan pada rekening, buku besar yang bersangkutan.
Cara Posting Di Buku Besar (Lanjutan)
4. Pencatatan jumlah debet dalam jumal ke kolom debet rekening yang
bersangkutan, dan mencatat jumlah kredit dalam jurnal ke kolom kredit
rekening yang bersangkutan.
5. Pencatatan nomor halaman jumal ke kolom referensi (Ref) rekening buku
besar yang bersangkutan.
6. Jika rekening dalam jurnal sudah dibukukan ke dalam rekening buku besar,
di kolom referensi jumal dicatat nomor referensi yang bersangkutan.
7. Pencatatan debet akan menambah saldo debet atau mengurangi saldo kredit,
sedangkan kredit akan mengurangi saldo debet atau menambah saldo kredit.
Sumber Referensi:
Anastasia, Diana & Lilis Setiawati, 2011.Sistem Informasi
Akuntansi,. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Arizona, N. D., & Susilowati , E. . (2021). Sistem Informasi


Akuntansi Simpan Pinjam Pada Sinar Kalimantan Dengan Metode
Pengembangan Waterfall. Jurnal Sistem Informasi Akuntansi, 2(01).
Available: https://jurnal.bsi.ac.id/index.php/justian/article/view/275

Puspitawati, Lilis dan Sri Dewi Anggadini. 2011. Sistem


Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Latihan Soal
PERTEMUAN 3
UML (Unified Model Language )
POKOK BAHASAN:

1. Activity Diagram
2. Use case Diagram
UNIFIED MODEL LANGUAGE (UML)
UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai
sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung (Sukamto &
Salahuddin, 2018).
Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk
menuliskan blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasikan,
menentukan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak.
Diagram UML Pada UML 2.3 terdiri dari 13 macam diagram yang
dikelompokkan dalam 3 kategori. Pembagian kategori dan macam-macam diagram
tersebut, sebagai berikut:
1. Structure Diagram
Class diagram, object diagram, component diagram, composite structure, package
diagram, deployment diagram.
2. Behavior Diagram
Use case diagram, activity diagram, state machine diagram.
3. Interaction Diagram
Sequence diagram, communication diagram, timming diagram, interaction overview
diagram.
ACTIVITY DIAGRAM
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow
(aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu
yang ada pada perangkat lunak (Sukamto & Shalahuddin, 2018).

Kegunaan Activity Diagram (Sukamto & Shalahuddin, 2018):

Diagram Aktivitas banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-


hal berikut:
a. Rancangan proses bisnis.
b. Urutan atau pengelompokkan tampilan dari sistem atau user interface.
c. Rancangan pengujian.
d. Rancangan menu.
SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
Tabel 3.1
Activity Daigram

Simbol Keterangan Fungsi


Initial /Start Point Status Awal aktivitas sistem.
(Node)

Activity/Action Aktivitas yang dilakukan oleh sistem,


aktivitas biasanya diawali dengan kata
kerja.
Decision Pengambil keputusan. Asosiasi
percabangan dimana jika ada pilihan
aktivitas lebih dari satu.

End Point/Activity Final Status Akhir yang dilakukan sistem.

Sumber: (Sukamto & Shalahuddin, 2018)


Lanjutan.....
Simbol Keterangan Fungsi
Fork /Percabangan Asosiasi percabangan
dimana jika ada pilihan
aktivitas lebih dari satu.
Join/Penggabungan Asosiasi penggabungan
dimana lebih dari satu
aktivitas digabungkan
menjadi satu.
Swimlane Memisahkan organisasi
bisnis yang bertanggung
jawab terhadap aktivitas
yang terjadi atau sebuah
cara untuk
mengelompokkan activity
berdasarkan Actor.
USECASE DIAGRAM

(Sukamto & Shalahuddin, 2018)


Usecase merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem
informasi yang dibuat. Usecase mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu
atau lebih aktor dengan sistem informasi yang dibuat.

1. Aktor
Aktor merupakan orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan
sistem informasi yang akan dibuat sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor
adalah gambar orang, tapi belum tentu aktor adalah orang.
2. Usecase
a. Usecase merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-
unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
b. Usecase menggambarkan bagaimana seseorang menggunakan sistem.
SIMBOL USECASE DIAGRAM

Tabel 3.2
Usecase Digram

Simbol Deskripsi

Usecase Fungsionalitas yang disediakan oleh sistem


sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan
antar unit atau aktor; biasanya dinyatakan
dengan menggunakan kata kerja di awal frase
nama usecase.

Sumber: (Sukamto & Shalahuddin, 2018)


Lanjutan...

Simbol Deskripsi
Aktor Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar
sistem informasi yang akan dibuat sendiri, jadi
walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang,
tapi biasanya dinyatakan menggunakan kata
benda di awal frase nama aktor.
Asosiasi/Association Komunikasi antara aktor dan usecase yang
berpartisipasi pada usecase atau usecase memiliki
interaksi dengan aktor.
Lanjutan...

Simbol Deskripsi
Include/Uses/ Relasi usecase tambahan ke sebuah usecase
Menggunakan dimana usecase yang ditambahkan memerlukan
usecase ini untuk menjalankan fungsinya atau
sebagai syarat dijalankan usecase ini.

Relasi usecase dimana proses bersangkutan akan


dilanjutkan keproses yang dituju.
Lanjutan...

Simbol Deskripsi
Include/Uses/ Dua sudut pandang tentang Include:
Menggunakan 1. Include berarti usecase yang ditambahkan
akan selalu dipanggil saat usecase tambahan
dijalankan, misal:
Lanjutan...

Simbol Deskripsi
Include/Uses/ 2. Include berarti usecase yang tambahan akan
Menggunakan selalu melakukan pengecekan apakah usecase
yang ditambahkan telah dijalankan sebelum
usecase tambahan dijalankan, misal:
Lanjutan...

Simbol Deskripsi
Ekstensi/Extend a. Relasi usecase tambahan ke sebuah usecase
dimana usecase yang ditambahkan dapat
berdiri sendiri walau tanpa usecase tambahan
itu.
b. Mirip dengan prinsip inheritance pada
pemrograman berorientasi objek.
c. Biasanya usecase tambahan memiliki nama
depan yang sama dengan usecase yang
ditambahkan.
Lanjutan...

Simbol Deskripsi
Generalisasi/ Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-
Generalization khusus) antara dua buah usecase dimana fungsi
yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari
lainnya, misalnya:
CONTOH USECASE DAN DESKRIPSI USE CASE
uc Bag. Gudang

Verifikasi
Masukkan Nama S istem
Pengguna «include»

«include»
Masuk
Verifikasi
«include» Masukkan Kata S istem
«include»
S andi
«include»

«include» Keluar
Memilih Menu
«include»
File

«include» «include»
Memilih Menu
Transaksi Tutup
Bag. Gudang
«include»

Memilih Menu
Mengelola
Bantuan
Permintaan

«include»

Mengelola Ganti
Kata S andi

Sumber: (Mutiah & Apriana, 2018)


Gambar 3.1
Use Case Diagram pada Bagian Gudang
Tabel 3.3
Deskripsi Use Case mengelola menu permintaan pada bagian gudang

Use Case Narative Mengelola Menu Permintaan


Tujuan User dapat melakukan pengolahan data permintaan seperti tambah,
simpan, hapus, cetak, cari, batal atau bahkan keluar dari menu
permintaan.

Deskripsi Sistem ini memungkinkan aktor untuk mengelolah data permintaan


mulai dari input, cari, hapus hingga cetak data permintaan tersebut.
Skenario Utama

Aktor Bagian gudang


Kondisi Awal Aktor membuka Aplikasi Pembelian Toko Zabidhi Bread.
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor memilih tombol tambah Sistem akan menampilkan form menu permintaan yang akan di input
oleh aktor dan diisi dengan data permintaan dan data baru dapat
ditambahkan kedalam sistem.

2. Aktor memilih tombol simpan Sistem akan menyimpan data yang telah diisi oleh aktor.
Lanjutan…

Aksi Aktor Reaksi Sistem


3. Aktor memilih tombol hapus Sistem akan menghapus data permintaan yang telah disimpan
sebelumnya jika aktor telah memilih salah satu data permintaan
yang hendak dihapus.

4. Aktor memilih tombol cetak Sistem akan menampilkan dan kemudian mencetak permintaan
yang telah dipilih aktor sebelumnya.

5. Aktor memilih tombol cari Sistem akan mencari data permintaan yang ingin dicari oleh aktor.

6. Aktor memilih tombol batal Sistem akan menghentikan proses pengisian data dan membuat
textbox yang sebelumnya telah diisi menjadi kosong kembali.

7. Aktor memilih tombol tutup Sistem akan langsung keluar dari Menu Permintaan dan kembali ke
Menu Utama.
Kondisi Akhir Jika perintah sesuai maka sistem akan menampilkan seperti yang
diinginkan oleh si Aktor.

Sumber: (Mutiah & Apriana, 2018)


Sumber Referensi

Rosa. A.S, & M.Shalahudin (2018). Rekayasa Perangkat Lunak.


Bandung: Informatika

S. K. Mutiah and V. Apriana, “Penerapan Model Waterfall Pada


Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku Roti,” J. Perpektif, Vol. XVI No.2,
No. 2, pp. 118–124, 2018, [Online]. Available:
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/perspektif/article/view/3459/2681%0
Aejournal.bsi.ac.id.
Latihan
SOAL
PERTEMUAN 4
Siklus Pendapatan
&
Siklus Pengeluaran
POKOK BAHASAN:
1. Siklus Pendapatan
2. Siklus Pengeluaran
1. Siklus Pendapatan
Menurut (Romney, 2015:340) siklus pendapatan (revenue cycle)
merupakan serangkaian kegiatan bisnis yang berulang dalam penyediaan
barang dana jasa kepada pelanggan serta penerimaan uang dari
pembayaran barang dan jasa tersebut.
Fungsi SIA Pada Siklus Pendapatan
a. Memperoleh data dan memprosesnya pada berbagai
aktifitas usaha.
b. Mengelola data dalam mendukung pengambilan
keputusan.
c. Memberikan kontrol dalam rangka menjaga keandalan
data dan sumber daya perusahaan.
Siklus Pendapatan Mencakup Kegiatan sebagai
berikut :
a. Diterimanya pesanan barang dan jasa dari
pelanggan.
b. Pemeriksaan ketersediaan barang/jasa.
c. Penyerahan barang/jasa.
d. Penagihan dan pembayaran kas.
Gambar 4.1 Activity Diagram berdasarkan siklus pendapatan pada slide 5
Gambar 4.2 Use Case berdasarkan siklus pendapatan pada slide 5
STUDI KASUS: SIKLUS PENDAPATAN

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA USAHA


BENGKEL BUDI BAROKAH SOKARAJA
Sistem informasi akuntansi siklus pendapatan pada usaha bengkel
terdiri dari 3 bagian berdasarkan kebutuhan bagian-bagian yang terlibat
dalam proses transaksi dalam siklus pendapatan, yaitu:

a. Aplikasi penjualan jasa servis bengkel, aplikasi ini digunakan oleh front
office dalam menerima permintaan jasa servis kendaraan dari pelanggan.
Front office akan memasukan jasa yang diminta, data penggunakan suku
cadang dan data biaya jasa servis yang diperlukan. Setelah semua
kegiatan selesai maka front-office akan mencetak tagihan dan menerima
pembayaran atas pelayanan servis kendaraan tersebut.
b. Aplikasi gudang, aplikasi ini digunakan oleh petugas gudang dalam
mencatat transaksi pembelian dan pengeluaran sparepart kendaraan.
Aplikasi memungkinkan petugas gudang mengetahui keluar masuknya
stok sparepart serta memeriksa jumlah stok yang tersedia.

b. Aplikasi administrator, aplikasi ini digunakan untuk mengelola


basisdata yang digunakan oleh sistem. Aplikasi dijalankan oleh
seorang administrator (manager).
2. Siklus Pengeluaran
Hall dalam (Kurniawan, 2020) mendefinisikan Siklus Pengeluaran sebagai
siklus perusahaan yang mengubah kas perusahaan kedalam bentuk bahan baku fisik
serta sumberdaya manusia yang dibutuhkannya untuk menjalankan bisnis.

A. Tujuan Siklus Pengeluaran


Tujuan Siklus Pengeluaran adalah memudahkan pertukaran kas dengan pemasok
barang atau jasa perusahaan. Secara lebih luas,tujuannya adalah :
1.Menjamin bahwa semua barang dan jasa yang dipesan sesuai dengan aturan yang
dibutuhkan.
2.Menerima semua barang yang dipesan dan memastikan bahwa barang yang
diterima dalam kondisi baik.
3.Mengamankan barang hingga dibutuhkan.
4.Menentukan faktur yang berkaitan dengan barang dan jasa yang benar.
5.Mencatat dan mengklasifikasi pengeluaran dengan tepat.
6.Mengirimkan uang ke pemasok yang tepat.
7.Menjamin bahwa semua pengeluaran kas berkaitan dengan pengeluaran yang telah
diizinkan.
8.Mencatat dan mengklasifikasi pengeluaran kas dengan tepat dan akurat.
B. Aktivitas Siklus Pengeluaran
Aktifitas pada siklus pengeluaran dan pembelian (bukan penggajian), diawali
dengan melakukan pesanan, kemudian barang datang dan diterima dan
disimpan, melakukan pembayaran faktur pembelian (Mardi, 2011: 90).

Pada awalnya, dari pemasok, secara elektronik manyampaikan informasi


mengenai pengiriman barang yang akan sampai sesuai dengan pesanan. Pada
saat barang sampai, petugas bagian penerimaan dengan sistem proses
permintaan melakukan verifikasi terhadap barang yang dikirim tersebut,
ketepatan waktu kiriman juga menjadi bahan pertimbangan pemasok (Mardi,
2011: 91).

Aktivitas Bisnis Dalam Siklus


Pengeluaran Berbasis Komputer:
1. Prosedur Permintaan Barang
2. Prosedur Pemesanan Barang
3. Prosedur Penerimaan Barang
4. Prosedur Pencatatan Utang
5. Prosedur Pengeluaran Kas
Aktivitas-aktivitas dari siklus pengeluaran adalah cerminan dari aktivitas –
aktivitas dasar yang dijalankan dalam siklus pendapatan. Hubungan erat
antara aktivitas siklus pengeluaran pembeli dan aktivitas siklus pendapatan
penjual memiliki implikasi penting untuk mendesain sistem informasi
akuntansi kedua pihak (Romney, 2015: 467)

Dari siklus transaksi perusahaan, ketika terjadi hubungan jual beli antara 2
pihak atau lebih, masing-masing akan saling menyesuaikan dengan
sistem yang lainya. Hal ini juga tidak hanya berlaku pada sistem
pendapatan dan pengeluaran saja, namun juga dengan sistem produksi atau
konversi, biaya, dan penggajian. Terdapat kegiatan pokok yang dilakukan
dalam siklus pengeluaran. Siklus pengeluaran mengandung kegiatan
segmentasi yang bertujuan untuk memproses data transaksi bisnis secara
tepat dan sederhana
C. Transaksi dan Dokumen
Transaksi-transaksi yang harus dicatat dalam siklus pengeluaran adalah:
Order pembelian, penerimaan barang yang dipesan, serta pembayaran ke pemasok atas
barang yang sudah dipesan dan diterima.

Dokumen yang digunakan dalam siklus ini adalah:

Laporan Yang Dihasilkan


Seperti halnya aplikasi yang lain,dalam aplikasi pengeluaran ini juga dihasilkan tiga
macam laporan, yaitu laporan pengawasan (control report), register, dan laporan khusus
(special report). Meskipun demikian,informasi yang disajikan dalam laporan-laporan
tersebut berbeda-beda antara satu aplikasi dengan aplikasi yang lain.
Lanjutan…..

a. Siklus pengeluaran menghasilkan laporan:


1. Order pembelian.
2. Penerimaan barang.
3. Pembayaran (tuna, cek, transfer).
4. Laporan backorder.
5. Ringkasan pembelian barang.
6. Ringkasan penerimaan barang.
7. Saldo utang kepada pemasok.

b. Tabel/dokumen yang biasa dijumpai dalam siklus pengeluaran:


1. Pengeluaran kas.
2. Order pembelian.
3. Persediaan bahan baku.
4. Tanda terima persediaan bahan baku.
5. Daftar pemasok.
D. Pengelompokan Siklus Pengeluaran
Pengelompokan sistem terkait siklus pengeluaran menurut Hall dalam
(Kurniawan, 2020):

1. Sistem Pemrosesean Pembelian


a. Fungsi Pembelian.
b. Proses Pembelian.
c. Menerima Pesanan Pembelian.
d. Pembaruan ePrsediaan.
e. Proses Utang Usaha.
f. Buku Besar.

2. Sistem Pengeluaran Kas


a. Proses Utang Usaha.
b. Mendistribusikan Cek.
c. Buku Besar.
Lanjutan…..
Tabel relasi yang diperlukan antara lain Order pembelian dengan
Pesediaan Bahan baku.
Prosedur dalam Siklus Pengeluaran adalah:
1. Bagian yang membutuhkan membuat permintaan pembelian yang
diserahkan kepada fungsi pembelian.
2. Fungsi pembelian meminta verifikasi kepada permintaan tersebut.
3. Jika diterima maka fungsi pembelian mempersiapkan order pembelian
kepada pemasok.
4. Fungsi pembelian telah memiliki daftar pemasok dan alternatifnya untuk
barang-barang yang sering dibeli seperti ATK, bahan baku dll. Untuk
barang yang jarang dibeli, seperti mesin, kendaraan dll, dilakukan proses
tender untuk memilih pemasok.
5. Pemasok kemudian mengirimkan barang yang dipesan.
Lanjutan…..
6. Barang yang dikirim pemasok diterima oleh fungsi penerimaan barang.
7. Jika kualitas dan kuantitas tidak sama dengan pesanan, masalah ini akan
diselesaikan oleh fungsi pembelian dengan pemasok.
8. Setelah barang diterima, maka fungsi gudang akan mengelola barang
tersebut.
9. Pemasok akan mengirimkan faktur sebagai tagihan.
10. Tagihan akan diterima oleh fungsi utang, dan akan menototrisasi
pembayaran uang baru boleh dibayar/dilunasi jika barang sudah diterima.
11. Fungsi kasir akan membayarkan uang sesuai dengan otorisasi dari fungsi
utang.
STUDI KASUS: SIKLUS PENGELUARAN

LAPORAN PENGELUARAN KAS KECIL DENGAN METODE FLUKTUASI


PADA PT. BPR SUPRA BERBASIS WEB
1. Prosedur Penerimaan Dana Anggaran Awal Kas Kecil
Bagian Pembukuan mencatat terlebih dahulu semua keperluan kantor yang
sudah habis, lalu memberikan rincian pembelian kepada bagian teller. Bagian
teller melihat rincian keperluan kantor, setelah disetujui teller akan memberikan
dana kepada bagian pembukuan untuk membeli peralatan kantor.
2. Prosedur Pembuatan Laporan
Kemudian, bagian Pembukuan membuat rekap laporan biaya yang telah
dikeluarkan, lalu diberikan kepada pimpinan untuk diperiksa, jika rekap laporan
tidak sesuai, maka pimpinan akan menyerahkan kembali rekap laporan kepada
bagian pembukuan, jika rekap laporan sesuai, pimpinan akan menandatangani
dan menerima rekap untuk diajukan ke pusat untuk mendapatkan penggantian
modal awal anggaran pembiayaan peralatan kantor dan pelaporan kas kecil.
1. Activity Diagram Prosedur Penerimaan Dana Anggaran Awal Kas Kecil

Gambar 4.3
Activity Diagram Prosedur Penerimaan Dana Anggaran Awal Kas Kecil
2. Activity Diagram Prosedur Pembuatan Laporan

Gambar 4.4
Activity Diagram Prosedur Pembuatan Laporan
Sumber Referensi

Azna Cut dan Putri. 2020. Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Laporan
Pengeluaran Kas Kecil Dengan Metode Fluktuasi Di PT.
BPR Supra Berbasis Web. Program Studi Sistem Informasi Akuntansi.
https://repository.bsi.ac.id/index.php/repo/viewitem/27734

I. S. Marifati and U. Ubaidillah, “Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan Pada


Usaha Bengkel Budi Barokah Sokaraja,” Indones. J. Softw. Eng., vol. 5, no. 1, pp. 44–51, 2019, doi:
10.31294/ijse.v5i1.5863. https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ijse/article/view/5863

Kurniawan Taufan Adi. 2020. Sistem Informasi Akuntansi dengan Pendekatan Simulasi.
Deep Publish. Yogyakarta

Mardi. (2011). Sistem Informasi Akuntansi, Ghalia Indonesia. Bogor.

Romney, Marshall B dan Steinbart, Paul John (2015). Sistem Informasi Akuntansi.
13ed. Jakarta : Salemba Empat.
Latihan
SOAL
PERTEMUAN 5
Siklus Produksi, Siklus SDM
Siklus Buku Besar dan Pelaporan
POKOK BAHASAN:
1. Siklus Produksi.
2. Siklus Sumber Daya Manusia (SDM).
3. Siklus Buku Besar dan Pelaporan.
SIKLUS PRODUKSI
SIKLUS PRODUKSI
Tabel 5.1
Siklus Produksi

Sumber Dokumen Kegiatan (Fungsi) Bisnis


Jadwal Induk Produksi Menspesifikasi berapa banyak produk yang
Master Production Schedule akan di produksi dan kapan produksi akan
(MPS) dilakukan.
Permintaan Bahan Baku Mencatat bahan baku apa saja yang akan
diminta ke gudang untuk digunakan dalam
produksi.
Kartu Perindahan Catat perpindahan bahan baku antar
departemen produksi dan saat barang jadi
dipindahkan dari pabrik ke gudang.
AKTIVITAS BISNIS: SIKLUS PRODUKSI

Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan


operasi pemrosesan informasi terkait yang terus berulang yang
berkaitan dengan pembuatan produk.

Apa sajakah dari empat aktivitas dasar bisnis yang dilakukan


dalam siklus produksi ?
1. Desain Produk.
2. Perencanaan dan Penjadwalan.
3. Operasi Produksi.
4. Akuntansi Biaya.
1. Desain Produk

Desain Produk:

1. Aktivitas ini mendesain sebuah produk yang memenuhi permintaan dalam


hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan
biaya produksi.

2. Aktivitas ini menciptakan dua dokumen utama:

a. Daftar Bahan Baku (Bill Of Materials – BOM).

b. Daftar Operasi.

3. Para Akuntan harus terlibat dalam desain prosuk, karena 65-80% biaya
produk ditentukan pada tahap proses produksi ini.
2. Perencanaan dan Penjadwalan
Perencanaan dan Penjadwalan:
1. Metode Perencanaan:
a. Metode Perencanaan Sumber Daya Produksi.
Manufacturing Resource Planning (MRP II).
b. Just In Time (JIT) atau Pull Manufacturing.

2. Dokumen, Formulir, dan Prosedur:


a. Jadwal Induk Produksi.
Master Production Schedule (MPS).
b. Permintaan Bahan Baku.
c. Kartu Perpindahan.
Akuntan harus memaastikan SIA mengumpulkan dan melaporkan biaya
secara konsisten dengan teknik perencanaan produksi perusahaan, dan harus dapat
membantu perusahaan memilih antara MRP II atau JIT
3. Operasi Produksi
Operasi Produksi:

Cara aktivitas ini dicapai sangat berbeda di berbagai perusahaan.

1. Apakah Computer-Integrated Manufacturing (CIM) itu ?

Penggunaan berbagai bentuk Teknologi Informasi dalam proses produksi, seperti


robot dan mesin yang dikendalikan oleh komputer untuk mengurangi biaya produksi

2. Setiap perusahaan membutuhkan data mengenai 4 segi berikut ini dari operasi
produksinya:

a. Bahan baku yang digunakan.

b. Jam tenaga kerja yang digunakan.

c. Operasi mesin yang dilakukan.

d. Serta biaya overhead produksi lainnya yang terjadi.


4. Akuntansi Biaya
Akuntansi Biaya:
1. Apakah tiga tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya itu?
a. Untuk memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian
kinerja dari operasi produksi.
b. Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam
menetapkan harga serta keputusan bauran produk.
c. Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung
persediaan serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan
perusahaan.
2. Apakah dua jenis sistem akuntansi biaya itu?
a. Harga Pokok Pesanan
Perhitungan biaya pesanan membebankan biaya ke batch produksi tertentu, atau
pekerjaan tertentu.
b. Harga Pokok Proses
Perhitungan biaya proses membebankan biaya ke setiap proses, dan kemudian
menghitung biaya rata-rata untuk semua unit yang diproduksi.
Lanjutan....

3. Apakah dua jenis sistem akuntansi biaya itu?


a. Harga Pokok Pesanan
Perhitungan biaya pesanan membebankan biaya ke batch produksi
tertentu, atau pekerjaan tertentu.

b. Harga Pokok Proses


1) Perhitungan biaya proses membebankan biaya ke setiap proses.
2) Menghitung biaya rata-rata untuk semua unit yang diproduksi.

Pilihan perhitungan biaya berdasarkan pesanan atau proses hanya


mempengaruhi metode yang digunakan untuk membebankan biaya-biaya
tersebut ke produk, bukan pada metode pengumpulan data.
Lanjutan....
4. Bahan Baku:
Ketika produksi dimulai, pengeluaran permintaan bahan baku memicu debit barang
dalam proses untuk bahan baku yang dikirim ke bagian produksi.

5. Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor):


a. Kartu waktu kerja adalah sebuah dokumen kertas yang digunakan untuk
mengumpulkan data mengenai aktivitas pekerja.
b. Dokumen ini mencatat jumlah waktu yang digunakan seorang pekerja untuk setiap
tugas pekerjaan tertentu.
c. Para pekerja memasukkan data ini dengan menggunakan terminal online di setiap
bengkel kerja pabrik.

6. Mesin dan Peralatan:


Ketika perusahaan mengimplementasikan CIM untuk mengotomatisasi proses
produksi, proporsi yang lebih besar dari biaya produksi berhubungan dengan mesin
dan peralatan yang digunakan untuk membuat produk tersebut.
Lanjutan....

7. Overhead Pabrik:

Apakah overhead pabrik itu?

Semua biaya produksi yang tidak secara ekonomis layak untuk ditelusuri secara

langsung ke pekerjaan atau proses tertentu.

8. Akuntansi untuk Aktiva Tetap:

a. SIA juga dapat mengumpulkan informasi mengenai gedung, pabrik, dan peralatan
yang digunakan dalam siklus produksi.

b. Aktiva tetap harus diberi kode garis untuk memungkinkan pembaruan yang cepat
dan periodik atas database aktiva tetap.
Contoh: Activity Diagram Pada Siklus Produksi

Gambar 5.1 Activity Diagram


SIKLUS SUMBER DAYA MANUSIA
(SDM)

AKTIVITAS BISNIS: PENGGAJIAN


Proses Bisnis Sistem Berjalan:

1. Admin SDM melakukan rekapitulasi absensi bulanan


karyawan, sekaligus menghitung jumlah karyawan
yang tidak hadir, terlambat dan jumlah hadir
karyawan.

2. Pembayaran gaji dilakukan Bagian Keuangan, dengan


mendapatkan rekapitulasi absensi karyawan dari
Admin SDM.
Lanjutan…..
3. Sistem berjalan ini memiliki proses Perhitungan Gaji sebagai berikut:

a. Absensi akan berpengaruh kedalam perhitungan gaji, dikarenakan jika


tidak hadir akan dipotong uang makan dan uang transport.
b. Absensi akan berpengaruh kepada perhitungan lembur. Lembur akan
dihitung jika jumlah jam kerja harian lebih dari 8 (delapan) jam. Jam
lembur perjam sebesar Rp. 100.000 ,-
c. Perhitungan gaji berpengaruh dengan adanya potongan BPJS Kesehatan
dan Ketenaga Kerjaan.
d. Perhitungan gaji berpengaruh dengan adanya potongan pinjaman yang
dilakukan oleh karyawan.
e. Gaji pokok dilihat dari jabatan.
f. Gaji akan berpengaruh dengan adanya potongan pajak penghasilan.

Bagian Keuangan membuatkan Slip Gaji sebagai bukti pembayaran gaji


Karyawan. Setelah seluruh pembayaran gaji dilaksanakan Bagian Keuangan
lalu dibuatkan Laporan Penggajian yang akan diserahkan kepada Direktur.
Sumber: (Frieyadie, 2016)
act Sistem Berj alan

Admin SDM Karyawan Bagian Keuangan Direktur

Start Menerima Rekapitulasi


Absensi

Mengumpulkan
Kartu Amano Perhitungan Potongan
Ketidak Hadiran

Merekapitulasi
H adir? Hitung Potongan
Absensi Bulanan
Ketidak Hadiran
[T i dak Hadi r]
[Hadi r]
Memberikan
Rekapitulasi Absensi T idak Ada
Potongan

M erge H adir

Perhitungan Lembur

Jam Kerja > 8 Jam


Hitung Lembur
[Jam > 8] Perjam
[Jam <= 8]

T idak Ada Jam


Lembur

M erge Jam Kerja

Perhitungan Potongan
Pinjaman

Ada Pinjaman? [Ada]


Hitung Potongan
Pinjaman

Potongan Pinjaman
T idak Ada
M erge
Potongan
Pinjaman

Perhitungan
Tunj angan Jabatan

Ada Jabatan?
Hitung Tunj angan
Jabatan Sesuai dengan
[Ada] Jabatannya
[T i dak Ada]

Tunj angan Jabatan


Tidak Ada

M erge
Jabatan

Perhitungan Potongan
BPJS Kesehatan dan
Ketenaga Kerj aan

Perhitungan Paj ak
Penghasilan

Terima Slip Gaj i dan M embuat Slip Gaj i M embuat Laporan Terima Laporan
Pembayaran Gaj i Penggaj ian Penggaj ian

Proses Penggaj ian


Selesai

Fi ni sh
Sumber: (Frieyadie, 2016)
Gambar 5.2 Activity Diagram
SIKLUS BUKU BESAR
DAN
PELAPORAN
SIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORAN

A. Pengertian Buku Besar dan Pelaporan


B. Aktivitas Buku Besar dan Pelaporan
1. Perbarui Buku Besar.
2. Memasukan Ayat Jurnal Penyesuaian.
3. Membuat Laporan Keuangan.
4. Membuat Laporan Manajemen.
C. Ancaman dan Pengendalian dalam sistem Buku Besar dan
Pelaporan
A. PENGERTIAN BUKU BESAR DAN PELAPORAN

Siklus Buku Besar dan Pelaporan adalah bagian dari sistem informasi
akuntansi dengan fungsi utama memutakhirkan (updating) buku besar
umum (general ledger) dan menyiapkan laporan-laporan yang
merupakan ringkasan (ikhtisar) dari hasil-hasil yang dicapai organisasi.

Sistem Buku besar dan Pelaporan mengumpulkan dan mengolah data


yang berasal dari:
 Tiap-tiap subsistem siklus akuntansi (siklus pendapatan, siklus
pengeluaran, siklus produksi, siklus sumber daya manusia) yang
menyediakan informasi mengenai transaksi-transaksi rutin.
Lanjutan….

 Manajer keuangan (treasurer) yang menyediakan informasi mengenai


aktivitas pendanaan dan investasi (penerbitan dan penarikan
instrumen utang dan ekuitas serta pembelian atau penjualan instrumen
keuangan).
 Bagian anggaran yang menyediakan angka-angka anggaran.
 Manajer akuntansi (controller) yang menyiapkan ayat jurnal
penyesuaian.
Gambar 5.3 Use Case Siklus Buku Besar dan Pelaporan
Gambar 5.4 Activity Diagram Proses Siklus Buku Besar dan Pelaporan
B. AKTIVITAS BUKU BESAR DAN PELAPORAN

1. Perbarui Buku Besar


Aktivitas pertama dalam sistem buku besar adalah memperbarui
buku besar. Aktivitas memperbarui terdiri dari memasukkan ayat jurnal
yang berasal dari dua sumber:
a. Subsistem Akuntansi.
Setiap subsistem akuntansi yang membuat ayat jurnal
untuk memperbarui buku besar. Secara teori, buku besar dapat
diperbarui setiap saat tiap terjadinya transaksi. Akan tetapi
praktiknya, berbagai subsistem akuntansi biasanya memperbarui buku
besar dengan membuat ayat jurnal ringkasan yang menyajikan hasil
dari semua transaksi yang terjadi selama suatu periode waktu tertentu.
Lanjutan…..
Contohnya: subsistem siklus pendapatan akan menghasilkan ayat jurnal
ringkasan yang mendebit piutang usaha dan kas serta mengkredit
penjualan untuk semua penjualan yang dilakukan selama periode
pembaruan.

b. Bendahara.
Bagian bendahara membuat ayat jurnal satu per satu untuk
memperbarui buku besar atas transaksi nonrutin seperti penerbitan
atau pengeluaran utang, pembelian atau penjualan saham investasi,
atau perolehan saham perbendaharaan.
2. Memasukkan Ayat Jurnal Penyesuaian
Aktivitas kedua dalam sistem buku besar adalah
memasukkan berbagai ayat jurnal penyesuaian (AJP). AJP berasal
dari kantor kontroler, setelah neraca saldo dibuat.
Neraca Saldo adalah Laporan yang mencantumkan saldo-saldo dari
semua akun buku besar.
Namanya mencerminkan kenyataan bahwa apabila semua aktivitas
dicatat dengan benar, maka total saldo debit dalam berbagai akun,
harus sama dengan total saldo kredit.
AJP terbagi dalam lima kategori dasar:
a. Akrual
Mencerminkan jurnal yang dibuat pada akhir periode
akuntansi untuk mencerminkan berbagai kegiatan yang terjadi
tetapi kas belum diterima atau dikeluarkan.
Contohnya: pencatatan pendapatan bunga yang di dapat dan
utang gaji.

b. Pembayaran di muka
Mencerminakan jurnal yang dibuat pada akhir periode
akuntansi untuk mencerminkan pertukaran kas sebelum
kinerja kegiatan terkait. Contohnya: sewa, bunga, asuransi.

c. Perkiraan
Mewakili jurnal yang mencerminkan sebagian dari biaya
yang terjadi selama beberapa periode akuntansi. Contohnya:
meliputi beban depresiasi atau penyusutan dan beban piutang
tak tertagih.
d. Penilaian ulang
Jurnal yang dibuat untuk mencerminkan perbedaan nilai
yangsesungguhnya dengan yang dicatat atas suatu aset atau
perubahan dalam prinsip akuntansi. Contohnya: perubahan
metode yang digunakan untuk menilai persediaan,
menguranginilai persediaan untuk mencerminkan umur atau
menyesuaikan catatan persediaan unuk mencerminkan hasil
yang di dapat selama perhitungan fisik persediaan.

e. Perbaikan
Mewakili jurnal yang dibuat untuk meniadakan pengaruh
kesalahan yang ditemukan dalam buku besar.
3. Membuat Laporan Keuangan
Aktivitas ketiga dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah
membuat laporan-laporan keuangan. Laporan laba-rugi dibuat pertama,
dengan menggunakan data dari saldo akun.

4. Membuat Laporan Manajerial


Aktivitas terakhir dalam sistem buku besar dan pelaporan
menghasilkan berbagai laporan manajerial seperti:
a. Laporan pengendali buku besar.
b. Anggaran.
Contoh Laporan Pengendalian:
a. Daftar voucher jurnal berdasarkan urutan nomor, nomor akun, atau
tanggal.
b. Daftar saldo akun buku besar.
Laporan tersebut digunakan untuk memverifikasi akurasi proses
memasukkannya buku besar.

Contoh Anggaran:
a. Anggaran operasional (memperlihatkan pendataan dan pengeluaran
yang direncanakan untuk setiap organisasi).
b. Anggaran pengeluaran modal (masuk dan keluarnya kas proyek).
C. ANCAMAN DAN PENGENDALIAN DALAM
SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN

PROSES / ANCAMAN PROSEDUR PENGENDALIAN


AKTIVITAS YANG DAPAT DITERAPKAN

Memperbarui Kesalahan-kesalahan Pengendalian input dan pemrosesan, laporan


buku besar rekonsiliasi dan pengendalian, jejak audit

Akses ke buku besar Kehilangan data rahasia Pengendalian akses, jejak audit
dan/atau penyembunyian
pencurian

Kehilangan / Kehilangan data dan asset Prosedur pembuatan cadangan dan


kehancuran buku pemulihan dari bencana
besar
Buatlah Proses Bisnis Berjalan disertai Activity Diagram Berjalan dengan
konsep yang terdapat pada Jurnal sebagai berikut:

Studi Kasus:
Sistem Informasi Penggajian Karyawan Berbasis Java Desktop

pada Jurnal:
http://ejournal.polbeng.ac.id/index.php/ISI/article/view/1856
Sumber Referensi

Rahmawati, M., Yaumaidzinnaimah, Y., (2021). Sistem


Informasi Penggajian Karyawan Berbasis Java Desktop. Jurnal
INOVTEK Polbeng-Seri Informatika, Vol.6, No.1, 2021, 51-64.
Available:
http://ejournal.polbeng.ac.id/index.php/ISI/article/viewFile/1856/891
Latihan
SOAL
PERTEMUAN 6
Studi Kasus:
Analisa Sistem
POKOK BAHASAN:

Analisa Sistem Manual:


a) Proses Bisnis Sistem Berjalan
b) Activity Diagram Sistem Berjalan
c) Spesifikasi Dokumen Masukan
d) Spesifikasi Dokumen Keluaran
ANALISA SISTEM MANUAL
Menurut (Firna Yenila, 2019) Analisa sistem merupakan tahap

awal dalam perancangan dan pengembangan sebuah sistem

yang akan dirancang, karena pada tahap inilah akan diukur dan

dievaluasi kinerja dari sistem yang dirancang, identifikasi

terhadap masalah-masalah yang ada dan langkah-langkah untuk

kebutuhan perancangan yang diharapkan.


DOKUMEN MASUKAN
Dokumen masukan adalah semua dokumen yang digunakan sebagai dasar
untuk memperoleh data-data yang nantinya akan diproses untuk menghasilkan
suatu keluaran yang disebut dengan output.

Contoh:
Pada sistem parkir supermarket, setiap kendaraan yang akan parkir diharuskan
menekan tombol parkir untuk foto secara otomatis plat nomor, kemudian struk
parkir akan tercetak otomatis dari sistem dan palang akan terbuka. Ketika akan
keluar dari gedung tempat motor tersebut parkir, maka pengendara
memberikan struk parkir kepada petugas dan petugas menginput plat nomor
yang tertera, sehingga tampil total parkir yang harus dibayar, setelah
pembayaran selesai barulah palang terbuka.

Maka pada contoh diatas, dokumen masukannya adalah foto plat nomor dan
struk parkir.
DOKUMEN KELUARAN

Dokumen keluaran adalah segala bentuk dokumen yang akan mendukung


kegiatan manajemen serta merupakan dokumen dari hasil catatan laporan.

Contoh:
Pada sistem parkir supermarket, setiap kendaraan yang akan parkir diharuskan
menekan tombol parkir untuk foto secara otomatis plat nomor, kemudian struk
parkir akan tercetak otomatis dari sistem dan palang akan terbuka. Ketika akan
keluar dari gedung tempat motor tersebut parkir, maka pengendara
memberikan struk parkir kepada petugas dan petugas menginput plat nomor
yang tertera, sehingga tampil total parkir yang harus dibayar, setelah
pembayaran selesai barulah palang terbuka.

Maka pada contoh diatas, dokumen keluarannya adalah struk parker.


STUDI KASUS:

ANALISA SISTEM INFORMASI


PENGOLAHAN DATA ARUS KAS
PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS
PROSES BISNIS

Proses Bisnis Sistem Berjalan:

1. Sistem Penerimaan Kas


Bendahara Komite akan menerima Bukti Penerimaan dari Siswa untuk
pembayaran iuran sekolah. Kemudian Bendahara Komite akan mencatat data
penerimaan kas pada Buku Kas Umum dan mengarsipkan Bukti Penerimaan.

2. Sistem Pengeluaran Kas


Bendahara Komite akan Menerima Bukti Pengeluaran dari Pengguna Dana Kas.
Kemudian mencatat data Pengeluaran Kas pada Buku Kas Umum dan
Mengarsipkan Bukti Pengeluaran.

3. Sistem Laporan
Setiap bulannya Bendahara Komite akan melaporkan Buku Kas Umum ke Kepala
Sekolah. Kepala Sekolah akan melihat Buku Kas Umum kemudian diserahkan
kembali ke Bendahara Komite. Buku Kas Umum disini dalam bidang akuntansi
berupa penjurnalan yang dikenal dengan jurnal umum.
ACTIVITY DIAGRAM SISTEM BERJALAN

1. Activity Diagram Penerimaan Kas

Gambar 6.1 Activity Diagram Penerimaan Kas


2. Activity Diagram Pengeluaran Kas

Gambar 6.2 Activity Diagram Pengeluaran Kas


3. Activity Diagram Laporan

Gambar 6.3 Activity Diagram Laporan


SPESIFIKASI DOKUMEN

A. Dokumen Masukan
Nama Dokumen : Bukti Penerimaan Kas
Fungsi : Sebagai bukti pembayaran iuran sekolah
Sumber : Siswa
Tujuan : Bendahara Komite
Media : Kertas
Jumlah : 1 lembar
Frekuensi : Setiap pembayaran iuran sekolah
Bentuk Dokumen : Lampiran A.1
DOKUMEN MASUKAN

Lampiran A-1
Bukti Penerimaan Kas

Gambar 6.4 Bukti Penerimaan Kas


SPESIFIKASI DOKUMEN Lanjutan...

B. Dokumen Keluaran

1. Nama Dokumen : Bukti Pengeluaran Kas


Fungsi : Sebagai bukti pengeluaran kas
Sumber : Pengguna Dana Kas
Tujuan : Bendahara Komite
Media : Kertas
Jumlah : 1 lembar
Frekuensi : Setiap ada pengeluaran kas oleh pengguna Dana
Kas
Bentuk Dokumen : Lampiran B.1
DOKUMEN KELUARAN

Lampiran B-1
Bukti Pengeluaran Kas

Gambar 6.5 Bukti Pengeluaran Kas


SPESIFIKASI DOKUMEN Lanjutan...

2. Nama Dokumen : Bukti Kas Umum


Fungsi : Sebagai Laporan Buku Kas Umum
Sumber : Bendahara Komite
Tujuan : Kepala Sekolah
Media : Kertas
Jumlah : 3-4 lembar
Frekuensi : Setiap akhir bulan
Bentuk Dokumen : Lampiran B.2
Lampiran B-2
Buku Kas Umum

Gambar 6.6 Bukti Kas Umum


TUGAS
Proses Bisnis Pembelian Bahan Baku Roti Secara Kredit

Proses pembelian bahan baku roti secara kredit adalah prosedur permintaan pembelian bahan baku
roti adalah satu kali dalam seminggu. Bagian gudang mengecek persediaan bahan baku pada
gudang. Apabila ditemukan persediaan bahan baku menipis atau kosong, maka bagian gudang
membuat formulir permintaan barang (FPB) yang diberikan kepada bagian produksi. Lalu bagian
produksi membuat PO Purchase Order 2 rangkap sesuai dengan formulir permintaan barang
(FPB) yang diminta oleh bagian gudang, dengan distribusi lembar pertama untuk pemasok dan
lembar kedua untuk kasir. Setelah menerima PO maka pemasok mengkonfrimasi kembali kepada
bagian produksi bahwa barang yang dipesan sesuai dengan stok pemasok. Setelah
mengkonfrimasi ketersediaan barang, pemasok memberikan barang dan memberikan faktur
rangkap 2 kepada bagian produksi. Selanjutnya bagian produksi menandatangani faktur rangkap 2
tersebut, faktur rangkap ke-1 diserahkan kembali kepada pemasok dan faktur rangkap ke-2
dipegang oleh bagian produksi sebagai bukti penagihan pembayaran yang ditujukan ke kasir. Lalu
bagian produksi memberikan barang kepada bagian gudang. Pembayaran dilakukan seminggu
setelah barang diterima, yaitu saat pembelian bahan baku diminggu selanjutnya. Lalu bagian kasir
akan menyiapkan pembayaran. Kemudian bagian produksi melakukan pembayaran sesuai dengan
faktur ke-2 yang tersedia. Selanjutnya faktur ke-2 disimpan sebagai bukti pelunasan hutang ke
pemasok dan pemasok menyerahkan faktur ke-1 ke bagian produksi sebagai bukti pelunasan
hutang untuk diserahkan ke kasir. Setiap akhir bulan bagian kasir membuat laporan pembelian
berdasarkan data purchase order dan data faktur yang kemudian laporan tersebut diserahkan
kepada pemilik.
Berdasarkan Proses Bisnis Pembelian Bahan Baku Roti
Secara Kredit :

1. Buatlah Activity Diagram.


2. Tentukan dokumen masukan dan dokumen keluaran
(dibuat dalam bentuk spesifikasi dokumen).
3. Deskripsikan pokok permasalahan yang ada pada studi
kasus tersebut.
Latihan
SOAL
PERTEMUAN 7
Studi Kasus:
Analisa Sistem Terkomputerisasi
POKOK BAHASAN:

1. Analisa Sistem Terkomputerisasi


a) Proses Bisnis Sistem Berjalan
b) Use Case Diagram
c) Activity Diagram

2. Review Materi
ANALISA SISTEM
TERKOMPUTERISASI
Dalam menganalisa sistem yang sudah terkomputerisasi,
harus dilengkapi dengan penelaahan pada perangkat
lunak dan perangkat keras yang digunakan pada sistem
berjalan, yang ditunjukan dengan adanya use case
diagram, activity diagram dan spesifikasi hardware
dan software yang digunakan.
Menurut (Frieyadie, 2020) Activity diagram adalah teknik untuk
menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan alur kerja.
Dalam banyak hal, activity diagram memainkan peran yang mirip
dengan diagram alur, tetapi perbedaan utama antara mereka dan
notasi diagram alur adalah bahwa mereka mendukung behaviour
paralel. Dalam hal ini, diagram aktivitas merepresentasikan teknik
penting untuk merepresentasikan behavioral logic.
Menurut (Frieyadie, 2020) Activity diagram digunakan untuk
memodelkan workflow yang menggambarkan kondisi, kendala,
aktivitas berurutan dan bersamaan. Di sisi lain, tujuan Use Case
adalah untuk hanya menggambarkan fungsionalitas yaitu apa yang
sistem lakukan dan bukan bagaimana hal itu dilakukan. Jadi, secara
sederhana, Activity diagram menunjukkan ‘How’ sementara Use
case menunjukkan ‘What’ untuk sistem tertentu.
STUDI KASUS:

ANALISA SISTEM INFORMASI


PENJUALAN ONLINE
Proses Bisnis Sistem Berjalan
Pada Sistem Informasi Penjualan Online, Pembeli dapat melakukan Login
kedalam sistem sebagai langkah awal pada sistem informasi penjualan online,
pada tahap ini Pembeli dapat melihat dan memilih barang yang akan dibeli
pada laman Tampilan Data Produk, jika sudah yakin akan barang yang akan
dibeli maka, pembeli dapat melakukan input shooping chart. Untuk
mengakhiri sesi ini, pembeli dapat melakukan proses checkhout. Tahap
berikutnya adalah pembeli melakukan pembayaran, jika sudah membayar
maka, pembeli melakukan konfirmasi pembayaran. Bagian Penjualan akan
melakukan cek Pemesanan Penjualan yang masuk.

Berdasarkan konfirmasi pembayaran yang dilakukan oleh Pembeli, Bagian


Keuangan akan memvalidasi Transfer Pembayaran Yang Masuk kemudian
Bagian Keuangan akan mencetak Invoice untuk Pembeli.
Berikut akan dibuat analisis sederhana untuk menggambarkan activity dari suatu
use case diagram sistem informasi penjualan online. Seperti dibawah ini:

Sumber: (Frieyadie, 2020)


Gambar 7.1 Use Case Diagram Sistem Informasi Penjualan
Activity diagram digunakan untuk menggambarkan beberapa use
case yang ada pada use case diagram sistem informasi penjualan.

Dalam analisis ini yang perlu diingat bahwa use case


menggambarkan suatu function dalam suatu sistem. Suatu
function tidak ada istilah goto, atau kembali keatas. Suatu function
digambarkan ketika terdapat suatu kondisi benar atau salah,
semua akan berakhir pada satu titik keluar.
Note:

Pada studi kasus nyata secara


keseluruhan, activity diagram harus
dibuat keseluruhan berdasarkan use
case diagram yang sudah dibuat
sebelumnya dan harus berkesesuaian.

Sumber: (Frieyadie, 2020)

Gambar 7.2 Activity Diagram Melakukan Login


Contoh Spesifikasi Hardware dan Software

Tabel 7.1. Spesifikasi Hardware dan Software

KEBUTUHAN KETERANGAN
Sistem Windows 7 Ultimate 32-bit
Processor Intel® Celeron® CPU 1017U, 1.600 GHz
RAM 2 GB
Harddisk 500 GB
Monitor 14”LED
Keyboard Standard Keyboard
Printer Desk Jet
Mouse Standard
Software Kebutuhan menjalankan aplikasi secara local:
Bahasa script programming : JAVA Netbeans 8.1
Web Server : Apache
DBMS : MySQL
TUGAS

1. Berdasarkan Use Case Diagram Sistem Informasi Penjualan Online, buatlah


Activity Diagram untuk Input Shopping Cart.

2. Berdasarkan Proses Bisnis Sistem Berjalan pada Sistem Informasi Penjualan


Online, tentukan Dokumen Masukan dan Dokumen Keluaran, dan Buatlah
Spesifikasi Dokumen Masukan dan Spesifikasi Dokumen Keluaran.
Latihan
SOAL

Anda mungkin juga menyukai