3 Rencana Aksi
Yang dimaksud dengn kinerja di sini adalah kinerja otentik yang menunjukkan
keterampilan atau kemampuan yang diharapkan. Misalnya, membuat lemparan bernilai 3
angka pada permainan basket, menulis sebuah cerita/ naratif yang realistik dari sudut
pandang seorang karakter. Bukti lain dapat berupa tes, kuis, portfolio dan semacamnya.
Kolom (3) Langkah/ Aktivitas Pembelajaran
Kolom (3) berisi kegiatan atau aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru dan
siswa untuk mencapai tujuan/ pemahaman/ hasil yang diinginkan. Kegiatan dan aktivitas
ini bisa juga sekaligus berfungsi digunakan guru untuk memantau proses belajar siswa,
mengetahui hambatan, dan tingkat penguasaan materi oleh siswa.
Dengan kata lain, saat kolom ini tidak hanya berisi aktivitas untuk mencapai bukti penilaian
dan tujuan tetapi juga aktivitas yang berfungsi sebagai formative assessment. Asesmen
formatif dilakukan di dalam proses pembelajaran untuk mengetahui perkembangan peserta
didik dan sekaligus pemberian umpan balik yang cepat. Biasanya asesmen ini dilakukan
sepanjang atau di tengah kegiatan/langkah pembelajaran, dan dapat juga dilakukan di
akhir langkah pembelajaran. Asemen formatif merupakan satu kesatuan dengan kegiatan
pembelajaran. Asesmen jenis lain, yaitu sumatif, tidak harus muncul pada modul ajar
sebuah sesi pembelajaran, tergantung pada cakupan dan tujuan pembelajaran pada sesi
tersebut.
Aktivitas atau langkah pembelajaran di kolom ini bisa jadi mengikuti sintaks metode
yang dirasa perlu baik secara keseluruhan maupun sebagian. Bisa juga merupakan
penggabungan atau modifikasi
langkah satu atau beberapa metode. Ketika memilih dan mengorganisasikan metode/ aktivitas
belajar, perlu diperhatikan kembali persoalan-persoalan yang telah diidentifikasi di tahap
1 sebelumnya serta
.evaluasi dari alternatif solusi. Tidak ada pembatasan dan/atau keharusan untuk memilih
sebuah metode atau aktivitas tertentu karena pilihan aktivitas tentunya sangat tergantung
pada tujuan, karakteristik mata pelajaran, materi, dan karakteristik peserta didik yang
beragam. Namun demikian, khusus untuk pembelajaran di SMK, penyusunan desain dan
pengembangan perangkat ajar disarankan menggunakan antara lain PjBL, Teaching
Factory (Tefa), Kelas Industri, dan Kelas Kewirausahaan. Materi terkait dapat diakses di
materi PPA II SMK Topik 2 dan Topik 3.
Secara umum, dalam mengerjakan LK 2.3 mahasiswa merujuk pada bahan bacaan berikut:
Bahan bacaan langkah 6 MK Pengembangan Perangkat
Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
Bahan bacaan pada pendalaman materi PAUD, UMUM, SMK, DAN PLB
Selain itu, dengan penyusunan rancangan kegiatan/ langkah pembelajaran juga perlu
memperhatikan kesiapan dan keberagaman siswa. Oleh karena itu, mahasiswa PPG
Daljab juga dapat mengimplementasikan konsep pembelajaran berdiferensiasi untuk
merespon hal tersebut.
Setelah menyusun dan mendiskusikan/ mempresentasikan rancangan awal perangkat
pembelajaran dengan tiga komponen utama tersebut, mahasiswa melengkapi komponen
menjadi modul/ RPP lengkap yang siap digunakan untuk pembelajaran di sekolah. Jika
sekolah telah menggunakan kurikulum merdeka, komponen modul ajar lengkap yang
diharapkan sebagai produk mata kuliah ini terdiri atas 3 komponen sebagai berikut
Komponen Modul Ajar.
Informasi Umum Komponen Inti Lampiran
Identitas penulis Tujuan pembelajaran Lembar kerja peserta didik
modul Asesmen Pengayaan dan remedial
Kompetensi awal Pemahaman Bahan bacaan
Profil pelajar bermakna pendidik dan peserta
pancasila Pertanyaan pemantik
Kegiatan didik
Sarana dan prasarana
Target peserta didik pembelajaran Glossarium(opsional)
Model Refleksi peserta Daftar pustaka
pembelajaran didik dan
yang digunakan pendidik
Sedangkan untuk membuat pertanyaan pemantik, mahasiswa sebagai guru harus berpikir
pertanyaan- pertanyaan “provokatif’ apa yang akan menumbuhkan rasa ingin tahu atau
pemahaman yang diharapkan.
Dinukilkan dari McTighe dan Wiggins (2012) berikut contoh formulasi pemahaman dan
pertanyaan kunci/ pemantik
Sample pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik.
Pemahaman (yang diharapkan) Pertanyaan kunci
Geografi, iklim, dan sumber daya alam di Bagaimana tempat
suatu wilayah mempengaruhi budaya, tinggal kita
ekonomi, ekonomi, dan gaya hidup mempengaruhi cara
penduduknya. kita hidup?
Seni dan budaya saling bergantung satu Dengan cara apa seni
dengan yang lain; budaya mempengaruhi mencerminkan serta
kesenian, dan kesenian membentuk budaya?
merefleksikan dan melestarikan
budaya.
Dua sampel “pemahaman” di atas menjawab pertanyaan terkait ide besar atau detil
penting apa yang siswa harus kuasai dalam suatu unit pembelajaran dua mata pelajaran
yang berbeda. Dalam sebuah unit, bisa dimungkinkan ada lebih dari satu formulasi
pemahaman bermakna. Formulasinya juga dapat disesuaikan dengan karakteristik materi
masing-masing mata pelajaran.
Demikian juga dengan pertanyaan pemantik, formulasinya tentunya harus
memperhatikan kemampuan dan jenjang peserta didik. Namun yang pasti, pertanyaan
pemantik sifatnya benar -benar harus dapat memantik siswa untuk menuju pemahaman
yang dituju. Pertanyaan-pertanyaan seperti “apakah yang kalian ketahui tentang …” atau
“sudahkan kalian mengetahui/ mendengar/ membaca….” rasanya tidak akan memantik
pemahaman bermakna. Pada pembelajaran Bahasa dengan materi teks naratif, misalnya,
alih-alih bertanya “Pernahkah kalian membaca cerita…..?” akan lebih baik jika guru
menanyakan “Apa yang membuat sebuah cerita bisa menarik?”
FASE E
KELAS X
Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu menggunakan perkakas tangan dengan baik
Pertanyaan Pemantik Mengapa kikir tetap digunakan dalam dunia teknik meskipun sudah
banyak mesin yang canggih ?
KEGIATAN PEMBELAJA
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
1. Guru memberikan salam kepada semua peserta didik
2. Salah satu siswa secara mandiri memimpin doa bersama
untuk memulai aktivitas
Pendahuluan 3. Guru menyapa siswa dan melakukan pemeriksaan 15 menit
kehadiran
4. Guru menjelaskan aturan mengenai kesehatan dan
keselamatan kerja sebelum melakukan praktik di bengkel
Fase 1. Menyiapkan Pertanyaan Atau Penugasan Tugas Proyek
(35 Menit)
Siswa mempersiapkan gambar kerja, langkah kerja, alat ukur,
material ajar dan perkakas tangan kikir
Pertemuan Ke 2
Tujuan Menggunakan perkakasm tangan
Pembelajaran
Pemahaman Perkakas tangan seperti kikir, gergaji, bor, penggores, stamping digunakan dalam
Bermakna memproses barang yang tidak bisa dikerjakan oleh mesin.
Pertanyaan Apa kelebihan mengikir bila disamakan dengan menggerinda ?
Pemantik
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Kegiatan
1. Salah satu siswa secara mandiri memimpin doa bersama
untuk memulai aktivitas
Pendahuluan 2. Guru menyapa siswa dan melakukan pemeriksaan kehadiran 15 menit
3. Guru menjelaskan aturan mengenai kesehatan dan
keselamatan kerja sebelum melakukan praktik di bengkel
Inti Fase 1 : Stimulation ( Pemberian Rangsangan ) ( 10 menit ) 8 x 45 menit
Siswa mempersiapkan gambar kerja, langkah kerja, alat ukur,
material ajar dan perkakas tangan kikir
LKPD Terlampir
Bahan Bacaan Guru Buku Dasar-Dasar Teknik Mesin 2 , Ikhsan Wahyu Pamungkas Bab II
Dan Peserta Didik Teknik Dasar Produksi Pada Bidang Manufaktur Mesin
Daftar Pustaka Buku Dasar-Dasar Teknik Mesin 2 , Ikhsan Wahyu Pamungkas Bab II
Teknik Dasar Droduksi Pada Bidang Manufaktur mesin (hal, 27 – 102)
Buku Teknik Menggunakan Perkakas Tangan (Kerja Bangku). Eko
Winarno. Deepublish. 2016. ( hal 3 – 10 )
Agung Suhantoro,ST
NIP.-
JOB SHEET KERJA BANGKU
2. Tujuan Pembelajaran : Menggunakan perkakas tangan ( Proses mengikir rata dan siku )
Catatan:
Agung Suhantoro,ST
NIP.-
MEDIA AJAR KERJA BANGKU
MATA PELAJARAN DASAR-DASAR TEKNIK MESIN
PRAKTEK KERJA BANGKU
Kerja Bangku
Kerja bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai dalam mengerjakan benda kerja secara manual.
Pekerjaan kerja bangku melakukan penekanan pada pembuatan benda kerja dengan alat tangan, dan
dilakukan di bangku kerja.
Perkakas Tangan
1. RAGUM
Ragum digunakan untuk menjepit benda kerja saat melaksanakan pekerjaan mekanik
seperti mengikir, menggergaji, mengebor, memahat dan lain-lain. Agar benda kerja tidak
mengalami kerusakan/luka maka pada mulut ragum dilengkapi dengan vice klem
Hal-hal yang perlu diperhatikan atau yang perlu dipedomani dalam penjepitan benda kerja pada ragum adalah
sebahai berikut :
1. Gunakan pelapis rahang ragum untuk mencegah benda kerja agar tidak
rusak permukaannya.
2. Penjepitan benda kerja harus rata, artinya permukaan benda kerja yang keluar dari
rahang ragum harus lurus dan sejajar dengan rahang ragum.
3. Untuk penjepitan benda kerja yang berlubang seperti pipa yang tipis digunakan
bahan tambahan lain yang dimasukkan kedalam pipa, sehingga pipa yang dijepit
tidak akan mengalami kerusakan atau berubah bentuk. Untuk penjepitan benda
kerja yang tipis (pelat tipis) gunakan landasan dari kayu. Landasan tersebut
dijepit pada rahang ragum
2. Kikir
Material kikir adalah dari baja karbin tinggi/baja special. Alat ini digunakan untuk
mengurangi sebagian material dengan jalan memarut sehingga menjadi rata, cekung,
cembung, bulat, dan lainnya
Jenis kikir yang digunakan menurut tingkat kehalusan dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Kikir Bastard
Merupakan kikir kasar panjang badan 12 inchi, dengan jumlah gigi 9 gigi/cm,
cs = 25, s = 0,01, n = 40 dan mempunyai tingkat kehalusan N9 s/d N8.
2. Kikir Half Smooth
Kikir setengah halus panjang badan 10 inchi, dengan jumlah gigi 12 gigi/cm, cs
= 25, s = 0,005, n = 40 dan tingkat kehalusan N8 s/d N7
3. Kikir Smooth
Kikir halus memiliki panjang badan 8 inchi dengan jumlah gigi 20 gigi/cm, cs = 25, s =
0,0025, n = 40
3. Penggores
Alat ini digunakan untuk menandai ukuran pada benda kerja atau bahan yang akan diolah.
Ada bermacam-macam jenis penggores yaitu penggores tangan sedukan, penggores
dengan satu ujung bengkok, penggores dengan satu ujung dirubah
4. Penitik
Penitik dapat digunakan untuk menitik bagian benda kerja yang akan di bor. Bentuk
penitik yang sering digunakan adalah silinder yang dikartel dengan ujung tirus yang
bersudut 250o sampai 300o
5. Mistar Baja
Mistar baja ini berfungsi untuk mengukur benda kerja yang berukuran pendek, selain itu
juga dapat dipakai untuk membimbing penggoresan dalam melukis batangan pada pelat
yang digunakan, ukuran panjang dari mistar baja ini bermacam macam, ada yang
berukuran 300 mm, 500mm, 600mm dan 1000mm
6. Mistar Siku
Alat ini di gunakan untuk menyiku ketelitian dari benda kerja, ukuran panjangnya 300mm,
terbuat dari bahan baja
7.Sikat Kikir
Sikat kikir berfungsi untuk membersikan kikir dari butirab-butiran besi yang melekat
pada kikir
8. Gergaji Besi
Gergaji besi dengan fungsi untuk menggergaji lapisan besi atau besi tipis, karena
bentuknya yang demikian beda dengan gergaji kayu, geriginya yang kecil dan ujung
depan dan belakangnya ada pemuntir yang gunanya untuk mengencangkan dan
menggendorkan gergaji besi. Gergaji besi terdiri dari sengkang dan daun gergaji.,
sengkang adalah alat pegangan untuk menggergaji sedangkan daun gergaji ada yang
mempunyai gigi berbentuk lurus dan berbentuk zig sak.
Langkah pengikiran yang baik
a. Posisi Tubuh
Posisi tubuh selama mengikir, berdiri di sisi sebelah
kiri ragum dengan kaki tidak berubah. Kaki harus terbentang dengan menyesuaikan panjang kikir.
Sudut antara poros ragum dan kaki mendekati 30 derajat untuk kaki kiri dan 75 derajat
untuk kaki kanan. Gerakkan badan dan kaki posisi badan berdiri tegak dan perlahan lahan
condong maju selama gerak , pemotongan. Kaki sebelah kanan tetap lurus pandangan
lurus selalu ditujukan pada benda kerja.
Cara Kikir
1. Tangan kanan : Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari diatas pegangan
dan jari lainnya dibawah pegangan.
2. Tangan kiri : Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jari-jari yang lain sedikit
dilakukan tekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau mengemggam.
3. Menggunakan kikir kecil dengan gerakkan yang tidak terlalu kuat dan pegang
kikir dengan tangan kanan ujung kikir di pegang oleh ibu jari dan jari- jari lainnya
BAHAN AJAR
KERJA BANGKU
MATA PELAJARAN
DASAR-DASAR TEKNIK MESIN
FASE E
TEKNIK DASAR PROSES PRODUKSI PADA
BIDANG MANUFAKTUR MESIN
AGUNG SUHANTORO,ST
2015230009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat dan
bimbingan dan pertolongan-Nya sehingga modul praktek kerja bangku dalam
memenuhi tugas PPG Dalam Jabatan ini dapat diselesaikan.
Modul ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai salah satu buku
pegangan atau pedoman dalam melakukan kegiatan praktek kerja bangku, yang
merupakan kegiatan penunjang pada mata pelajaran dasar-dasar teknik mesin
atau praktek kerja bangku di jurusan teknik mesin.
Modul ini dapat terselesaikan karena dorongan dan bantuan dari berbagai
pihak demi kemajuan pendidikan yang lebih baik, oleh karena itu penyusun
patut menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya atas bantuan yang diberikan secara langsung dalam penyusunan
modul ini.
Agung Suhantoro,ST
DAFTAR ISI
Cover....................................................................................................................1
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................2
KATA PENGANTAR.........................................................................................3
DAFTAR ISI.......................................................................................................4
BAB 1.................................................................................................................6
A. Instruktur............................................................................................6
B. Praktikan/Pekerja................................................................................7
C. Kesadaran Keselamatan......................................................................7
D. Latar Belakang....................................................................................8
BAB 2................................................................................................................10
2.1. Pengertian Praktikum Kerja Bangku..............................................10
2.2. Macam-macam Perkakas Tangan...................................................10
2.2.1. Ragum....................................................................................11
2.2.2. Kikir.......................................................................................12
2.2.3. Penggores...............................................................................13
2.2.5. Penitik...................................................................................14
2.2.6. Mistar Baja............................................................................15
2.2.6. Mistar Siku.............................................................................16
2.2.7. Palu........................................................................................17
2.2.8. Sikat Kawat............................................................................17
2.2.9. Cap Huruf...............................................................................18
2.2.10. Gergaji Besi..........................................................................18
2.2.11. Tap........................................................................................20
2.2.12. Seney....................................................................................20
2.2.13. Jangkah Sorong....................................................................22
2.3. Penggunaan Alat Kerja Bangku.....................................................23
2.3.1. Langkah Pengikiran Yang Baik.............................................23
BAB 1
MENJELASKAN
KEGIATAN
PENTINGNYA K-3
BELAJAR 1
A. Instruktur
C. Kesadaran Keselamatan
Pada dasarnya, praktikum kerja bangku merupakan kerja yang dilakukan secara
manual. Macam-macam pekerjaan tersebut meliputi mengikir, mengebor, menggergaji,
menyenai, menetap, menyetemping, dan sebagainya.
Mata kuliah ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk melatih kedisiplinan,
ketrampilan, ketelitian, kesabaran, keuletan dan tanggung jawab mahasiswa dalam
menggunakan perkakas tangan. Kunci keberhasilan mahasiswa dalam mata kuliah ini adalah
mampu memahami metode-metode praktik, secara baik, misalnya mengenai petunjuk, proses,
pemakaian, dan hasil kerja bangku.
Kegagalan mahasiswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain terlalu banyak
mata pelajaran yang harus diikuti, proses pengerjaan yang membutuhkan tenaga banyak
dengan hasil yang kurang memuaskan, pegetahuan mahasiswa yang kurang, dan dosen yang
kurang meguasai materi, semua itu membuat mahasiswa enggan dengan praktikum kerja
bangku.
Oleh karena itu, laporan ini akan membahas apa yang dimaksud dengan perkakas
tangan, alat-alat yang digunakandalam praktikum serta bagaimana langkah-langkah
yangharus dikerjakan oleh setiap mahasiswa sehingga dapat menyelesaikan jobshet yang
diberikanoleh dosen pembimbing
BAB 2
Dalam pembahasan ini akan membahas bagaimana fungsi alat perkakas tersebut dapat
berfungsi dengan baik dan menghasilkan hasil yang maksimal sesuai petunjuk dan yang
diharapkan, sehingga mempunyai umur pemakaian yang lebih panjang.
2.1 Ragum
Ragum digunakan untuk menjepit benda kerja saat melaksanakan pekerjaan mekanik
seperti mengikir, menggergaji, mengebor, memahat dan lain-lain. Agar benda kerja tidak
mengalami kerusakan/luka maka pada mulut ragum dilengkapi dengan vice klem.
Pemasangan ragum pada meja kerja harus disesuaikan dengan tinggi pekerja yang
akan bekerja. Sebagai patokan adalah apabila ragum dipasang pada meja kerja, maka tinggi
mulut ragum harus sebatas siku dari pekerja pada posisi berdiri sempurna.
Hal-hal yang perlu diperhatikan atau yang perlu dipedomani dalam penjepitan benda
kerja pada ragum adalah sebahai berikut :
1. Gunakan pelapis rahang ragum untuk mencegah benda kerja agar tidak rusak permukaannya.
2. Penjepitan benda kerja harus rata, artinya permukaan benda kerja yang keluar dari rahang
ragum harus lurus dan sejajar dengan rahang ragum.
3. Untuk penjepitan benda kerja yang berlubang seperti pipa yang tipis digunakan bahan
tambahan lain yang dimasukkan kedalam pipa, sehingga pipa yang dijepit tidak akan
mengalami kerusakan atau berubah bentuk. Untuk penjepitan benda kerja yang tipis (pelat
tipis) gunakan landasan dari kayu. Landasan tersebut dijepit pada rahang ragum.
2.2 Kikir
Material kikir adalah dari baja karbin tinggi/baja special. Alat ini digunakan untuk
mengurangi sebagian material dengan jalan memarut sehingga menjadi rata, cekung,
cembung, bulat, dan lainnya
Jenis kikir yang digunakan menurut tingkat kehalusan dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Kikir Bastard
Merupakan kikir kasar panjang badan 12 inchi, dengan jumlah gigi 9 gigi/cm, cs = 25,
s = 0,01, n = 40 dan mempunyai tingkat kehalusan N9 s/d N8.
2. Kikir Half Smooth
Kikir setengah halus panjang badan 10 inchi, dengan jumlah gigi 12 gigi/cm, cs = 25,
s = 0,005, n = 40 dan tingkat kehalusan N8 s/d N7
3. Kikir Smooth
Kikir halus memiliki panjang badan 8 inchi dengan jumlah gigi 20 gigi/cm, cs = 25,
s = 0,0025, n = 40
2.3 Penggores
Alat ini digunakan untuk menandai ukuran pada benda kerja atau bahan yang akan
diolah. Ada bermacam-macam jenis penggores yaitu penggores tangan sedukan,
penggores dengan satu ujung bengkok, penggores dengan satu ujung dirubah.
2.4 Penitik
Penitik dapat digunakan untuk menitik bagian benda kerja yang akan di bor. Bentuk penitik
yang sering digunakan adalah silinder yang dikartel dengan ujung tirus yang bersudut 250o
sampai 300o
2.12. Seney
Seney adalah alat untuk membuat ulir, pada proses pembuatan ulir, seney dipegang oleh tangkai
seney. Seney yang biasa digunakan untuk pembuatan ulir adalah seney pejal dan seney bercelah.
a. Posisi Tubuh
Posisi tubuh selama mengikir, berdiri di sisi sebelah kiri ragum dengan kaki tidak
berubah. Kaki harus terbentang dengan menyesuaikan panjang kikir. Sudut antara poros
ragum dan kaki mendekati 30 derajat untuk kaki kiri dan 75 derajat untuk kaki kanan.
Gerakkan badan dan kaki posisi badan berdiri tegak dan perlahan lahan condong maju selama
gerak , pemotongan. Kaki sebelah kanan tetap lurus pandangan lurus selalu ditujukan pada
benda kerja.
b. Cara Kikir
1. Tangan kanan : Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari diatas pegangan dan
jari lainnya dibawah pegangan.
2. Tangan kiri : Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jari-jari yang lain sedikit
dilakukan tekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau mengemggam.
3. Menggunakan kikir kecil dengan gerakkan yang tidak terlalu kuat dan pegang
kikir dengan tangan kanan ujung kikir di pegang oleh ibu jari dan jari-jari lainnya
Gambar Posisi Tangan