Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH

KONSEP DASAR ORGANISASI KURIKULUM DAN STRUKTUR


PROGRAM KURIKULUM 2013

Di Susun Oleh :
Nama : Aminuddin jeri saatria
Nim : 211,372,025

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MADANI ( STITMA )


PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB ( PBA )
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil 'alamin, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah
menganugerahkan keimanan, keislaman, kesehatan, dan kesempatan sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini dengan baik. Makalah dengan judul" KONSEP DASAR
ORGANISASI KURIKULUM DAN STRUKTUR PROGRAM KURIKULUM 2013" ini
disusun dalam rangka memenuhi tugas sebagai mahasiswa. Penyusunan makalah ini tak lepas
dari campur tangan berbagai pihak yang telah berkontribusi secara maksimal. Oleh karena
itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.Meski demikian, penulis
meyakini masih banyak yang perlu diperbaiki dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi
tata bahasa dan bahkan tanda baca sehingga sangat diharapkan kritik dan saran dari pembaca
sekalian sebagai bahan evaluasi penulis.Demikian, besar harapan penulis agar makalah ini
dapat menjadi bacaan menarik bagi pembaca.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan sesuatu yang sangat diperlukan dalam dunia
pendidikan. Tanpa adanya kurikulum, dipastikan proses pendidikan tidak akan terarah
dan pada endingnya tidak tercapai tujuan yang diharapkan. Kurikulum lebih luas
daripada sekedar rencana pelajaran, tetapi meliputi segala pengalaman atau proses
belajar siswa yang direncanakan dan dilaksanakan dibawah bimbingan lembaga
pendidikan. Sebagaimana yang dikemukakan Nana Sudjana yang mengartikan
kurikulum sebagai program dan pengalaman belajar serta hasil-hasil belajar yang
diharakan, yang diformulasikan melalui pengetahuan dan kegiatan yang tersusun
secara sistematis, diberikan kepada peserta didik dibawah tanggungjawab sekolah
untuk membantu pertumbuhan/ perkembangan pribadi da kompetensi sosial peserta
didik. Artinya, kurikulum bukan hanya berupa dokumen bahan cetak, melainkan
rangkaian aktifitas siswa yang dilakukan di dalam kelas, luar kelas, laboratorium,
lapangan, maupun di lingkungan masyarakat yang direncanakan serta dibimbing oleh
sekolah.
Salah satu aspek yang perlu dipahami dalam pengembangan kurikulum adalah
aspek yang berkaitan dengan organisasi kurikulum. Organisasi kurikulum berkaitan
dengan pengaturan bahan pelajaran, yang selanjutnya memiliki dampak terhadap
masalah administratif pelaksanaan proses pembelajaran. Selain itu organisasi
kurikulum sangat terkait dengan pengaturan bahan pelajaran yang ada dalam
kurikulum, sedangkan yang menjadi sumber bahan pelajaran dalam kurikulum adalah
nilai budaya, nilai sosial, aspek siswa dan masyarakat serta ilmu pengetahuan dan
teknologi. Organisasi kurikulum juga terkait dengan peranan guru dan siswa dalam
pembinaan kurikulum.
.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud denagan oerganisasi kurikulum ?
2. Apa yang di maksud dan bagaimana struktur kurikulum 2013 ?
C. Tujuan
1. Untuk menambah pemahaman tentang organisasi kurikulum
2. Memahami kurikulum 2013
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi Kurikulum

Organisasi kurikulum adalah struktur program kurikulum yang berupa


kerangka umum program-program pengajaran yang disampaikan kepada peserta didik
guna tercapainya tujuan pendidikan atau pembelajaran yang ditetapkan. Burhan
Nurgiyantoro memandang organisasi kurikulum adalah struktur kurikulum berupa
kerangka umum program-program pengajaran yang akan disampaikan kepada murid.
Organisasi kurikulum merupakan pola atau desain bahan atau isi kurikulum yang
tujuannnya untuk mempermudah siswa dalam mempelajari bahan pelajaran serta
mempermudah siswa dalam melakukan kegiatan belajar, sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif.

Dari pengertian organisasi kurikulum diatas, dapat disimpulkan bahwa


organisasi kurikulum adalah struktur kurikulum berupa kerangka umum program-
program pengajaran yang disusun dalam pola tertentu dengan tujuan untuk
mempermudah siswa dalam melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan bisa tercapai. Dengan demikian, organisasi kurikulum berkaitan
dengan pengaturan bahan pelajaran serta hal-hal yang berkaitan dengan mata
pelajaran seperti jadwal pelajaran, alokasi waktu dan lain sebagainya.
Dalam proses pengembangan kurikulum organisasi berperan sebagai suatu
metode untuk menentukan seleksi dan pengorganisasian pengalaman-pengalaman
belajar yang diselenggarakan oleh sekolah, organisasi kurikulum menunjukkan
peranan guru, peserta didik dan lain-lain yang terlibat aktif dalam proses perencanaan
kurikulum Untuk melakukan organisasi kurikulum, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu ruang lingkup (scope), urutan bahan (sequence), kontinuitas,
keseimbangan dan keterpaduan (integrated)
Ruang lingkup (scope) merupakan keseluruhan materi pelajaran dan
pengalaman yang akan diberikan dari suatu mata pelajaran atau dari suatu pokok
bahasan tertentu. Urutan Bahan (sequence) meliputi penyusunan bahan pelajaran
harus urut dan sistematis. Kontinuitas merupakan keberlanjutan materi pelajaran.
Artinya materi pelajaran tidak boleh terjadi loncatan sehingga mengakibatkan materi
terputus, sehingga sulit dicerna oleh siswa. Keseimbangan yang dimaksud adalah
keseimbangan organisasi kurikulum baik terkait dengan keseimbangan bahan
kurikulum atau keseimbangan proses belajar. Keterpaduan yang dimaksud adalah
keterpaduan komponen kurikulum utamanya mata pelajaran.
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran Pengertian ini sejalan
dengan pendapatnya A. Hamid Syarief, yang menyatakan bahwa struktur kurikulum
adalah suatu kerangka umum program-program pengajaran yang akan disampaikan
kepada siswa Dari pengertian diatas, sudah jelas sekali bahwa muatan struktur
kurikulum tersebut adalah mata pelajaran. Bentuk penyusunan mata pelajaran itulah
yang disebut struktur kurikulum. Struktur kurikulum ada dua, yaitu, stuktur horizontal
dan struktur vertikal.
1. Struktur Horizontal
Struktur horizontal dalam organisasi kurikulum adalah suatu bentuk
penyusunan bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa. Hal ini berkaitan
erat dengan tujuan pendidikan, isi pelajaran, dan strategi pembelajarannya Sejalan
dengan pendapat A. Hamid Syarief yang menyatakan bahwa struktur horizontal suatu
kurikulum berkenaan dengan bagaimana kurikulum itu diorganisasi atau bagaimana
bentuk penyusunan bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada murid
Dari dua pendapat itu dapat dipastikan bahwa struktur horizontal adalah
struktur yang berkaitan dengan penyusunan antara mata pelajaran satu dengan mata
pelajaran yang lain. Adapun bentuk-bentuk struktur horizontal dalam oragnisasi
kurikulum meliputi Separated Subject Curriculum, Correlated Subject Curriculum
dan Integrated Subject Curriculum Sebagian pakar ada yang langsung
menyebut Separated Curriculum,CorrelatedCurriculumdanIntegrated
Curriculum, kata Subject dihilangkan karena bentuk ini merupakan bentuk organisasi
kurikulum yang didasarkan mata pelajaran (subject).
a) Separated Curriculum
Separated curriculum (mata pelajaran yang terpisah-pisah) merupakan
organisasi kurikulum dalam bentuk mata pelajaran yang disajikan secara terpisah
antara mata pelajaran satu dengan mata pelajaran yang lain
Mata pelajaran disini bukan hanya mata pelajaran seperti IPA, IPS dan lain-
lain. Akan tetapi, itu adalah hasil pengalaman umat manusia sepanjang masa, atau
kebudayaan dan pengetahuan yang dikumpulkan oleh umat manusia sejak dulu kala
. Dari pengalaman tersebut kemudian disusun secara logis dan sistematis yang
pada akhirnya disajikan kepada peserta didik sesuai usia. Misalnya, untuk pelajaran
berhitung 1-20 diberikan kepada anak berusia 4-5 tahun.
Dari penjabaran diatas, terkesan bahwa bentuk kurikulum ini, ingin
memudahkan pemahaman siswa dalam mempelajari mata pelajaran. Adapun tujuan
dari organisasi kurikulum bentuk ini, menurut S. Nasution dalam Rusman adalah
bertujuan agar generasi muda mengenal hasil-hasil kebudayaan dan pengetahuan umat
manusia yang telah dikumpulkan selama berabad-abad, agar mereka tak perlu mencari
dan menemukan kembali apa yang yang telah diperoleh generasi terdahulu[19].
Dengan demikian bentuk organisasi kurikulum ini sifatnya tidak aktual karena semua
mata pelajaran hanya didasarkan kepada pengalaman terdahulu dan juga karena tidak
sesuaikan dengan kebutuhan siswa dan perkembangan masyarakat.
Dari kurikulum yang hanya berdasarkan per mata pelajaran ini, sudah sangat
jelas bahwa kurikulum bentuk ini hanya ditujukan pada pembentukan intelektual dan
kurang mengutamakan pembentukan pribadi anak sebagai keseleruhan.
b) Correlated Curriculum
Correlated curriculum (mata pelajaran terhubung) adalah organisasi isi
kurikulum yang menghubungkan pembahasan suatu mata pelajaran dengan mata
pelajaran lainnya, atau satu pokok bahasan dengan pokok bahasan lainnya
Sejalan dengan pengertian diatas, Hamid Syarief mengartikan kurikulum ini
sebagai organisasi kurikulum yang mengorelasikan berbagai mata pelajaran yang
mempunyai kesamaan, antara mata pelajaran satu dengan mata pelajaran lain, tanpa
menghilangkan esensi dari tiap-tiap mata pelajaran
Contoh, sejarah, ekonomi, geografi merupakan mata pelajaran yang
mempunyai kesamaan, sehingga digabungkan menjadi mata pelajara Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS). Biologi, Fisika dan kimia digabung menjadi Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA).
Korelasi atau keterhubungan antara mata pelajaran satu dengan lain, menurut
Nana Sudjana dalam Hamid Syarif, meliputi: korelasi faktual, deskriptif dan normatif.
Korelasi faktual merupakan bentuk korelasi yang mengaitkan antara fakta dalam mata
pelajaran tertentu dengan fakta yang terdapat dalam mata pelajaran lain. Misal,
korelasi antara ilmu sejarah dan ekonomi. fakta tentang krisis moneter yang terjadi
pada tahun 1998 di Indonesia merupakan kajian tentang sejarah sekaligus menjadi
bahan mata pelajaran ekonomi.
Korelasi deskriptif adalah korelasi yang menitikberatkan pada penggunaan
generalisasi yang berlaku dua atau lebih dari mata pelajaran. Misal, mata pelajaran
psikologi dikorelasikan dengan ilmu pengetahuan sosial dengan menggunakan
pendekatan generalisasi psikologi sehingga muncul ilmu psikologi sosial, psikologi
agama dan lain sebagainya. Sedangkan korelasi normatif adalah korelasi yang
menekankan moral sosial antara dua atau lebih dari mata pelajaran. Misal, sejarah
dikorelasikan dengan prinsip moral dan etika masyarakat
c) Integrated Curriculum
Integrated curriculum arti sederhananya adalah integrasi kurikulum atau
kurikulum terpadu. Menurut S. Nasution, kata integrasi berasal dari kata integer yang
mempunyai arti unit. Sehingga integrasi yang dimaksud adalah perpaduan, koordinasi,
harmoni, kebulatan keseluruhan
Jenis organisasi kurikulum ini meniadakan batas-batas antara berbagai mata
pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan. Semua
mata pelajaran harus menyajikan mata pelajaran yang padu. Dalam organisasi
diharapkan bisa membawa siswa pada pengetahuan yang bulat terkait masalah
tertentu. Selama ini, kita ketahui bersama bahwa mata pelajaran yang ada di sekolah
masih menujukkan ketidakpaduan antar mata pelajaran.
Integrasi kurikulum ini bisa dilakukan melalui pengajaran unit atau pelajaran
yang terpadu. Menurut Caswell yang dikutip S. Nasution, yang dimaksud pengajaran
unit disini adalah a series of related activities engaged in by children in the process of
realizing a dominating purpose which is compatible with the aims of education
Untuk memadukan semua mata pelajaran ini bisa dilakukan dengan cara
pemusatan mata pelajaran pada satu masalah tertentu dengan alternatif pemecahan
melalui berbagai disiplin ilmu atau mata pelajaran yang diperlukan sehingga batas-
batas antara antara mata pelajaran dapat ditiadakan
Dengan menerapkan studi masalah dalam mengembangkan kurikulum, maka
dengan muda bisa dilakukan pemaduan pelajaran. Misalanya, pelajaran agama islam
kelas XII jurusan IPA memasuki bahasan tentang Isra’ Mikraj, maka peristiwa itu
bisa diterangkan dalam pelajaran fisika tentang kecepatan. Kecepatan Nabi
Muhammad ketika isra’ mikraj itu sangat tinggi sehingga seakan-akan tidak masuk
akal, dalam ilmu fisika terdapat yang namanya kecepatan yang tak terhingga.
Kecepatan yang tak terhingga hanya bisa terjadi kalau bendanya itu tidak mempunyai
massa jenis. Massa jenis ini bisa diterangkan dalam pelajaran kimia. Atau masalah itu
bisa diterangkan dalam mata pelajaran lainnya.
B. Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang pernah
digagas dalam rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, tapi belum
terselesaikan karena desakan untuk segera mengimplementasikan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Selain itu penataan kurikulum pada kurikulum 2013
dilakukan sebagai amanah dari UU No.20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional
dan peraturan presiden N0. 5 tahun 2010 tentang rencana pembangunan jangka
menengah nasional.
Kurikulum 2013 dikembangkan untuk meningkatkan capaian pendidikan
dengan dua strategi utama, yaitu peningkatan efektifitas pembelajaran pada satuan
pendidikan dan penambahan waktu pembelajaran di sekolah. Efektifitas pembelajaran
dicapai melalui tiga tahap, yaitu:
1. Efektifitas interaksi, akan tercipta dengan adanya harmonisasi iklim akademi dan
budaya sekolah. Efektifitas interaksi dapat terjaga apabila kesinambungan
manajemen dan kepemimpinan pada satuan pendidikan.
2. Efektifitas pemahaman, menjadi bagian penting dalam pencapaian efektifitas
pembelajaran. Efektifitas tersebut dapat dicapai apabila pembelajaran yang
mengedepankan pengalaman personal siswa melalui observasi, asosiasi, bertanya,
menyimpulkan dan mengkomunikasikan.
3. Efektivitas penyerapan, dapat tercipta manakala adanya kesinambungan
pembelajaran horizonta dan vertikal.
Penerapan kurikulum 2013 diimplementasikan adanya penambahan jam
pelajaran, hal tersebut sebagai akibat dari adanya perubahan proses pembelajaran
yang semula dari siswa diberi tahu menjadi siswa yang mencari tahu. Selain itu, akan
merubah pula proses penialaiayang semula berbasis output menjadi berbasis proses
dan output.
Orientasi kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan
antara kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan. Hal itu sejalan dengan
amanat UU no.20 tahun 2003 sebagai mana tersurat dalam penjelasan pasal
35: “kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar yang telah disepakati”.
Hal ini sejalan pula dengan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang telah
dirintis pada tahun 2004 dengan mencangkup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan secara terpadu.
Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, beban belajar, dan
kalender pendidikan. Mata pelajaran terdiri atas:
· Mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan
pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan.
Struktur Kurikulum SD
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar
selama satu semester. Beban belajar di SD Tahun I, II, dan III masing-masing 30, 32,
34 sedangkan untuk Tahun IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam
belajar SD adalah 40 menit.
Struktur Kurikulum SD adalah sebagai berikut:
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU BELAJAR
PER MINGGU
I II III IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama 4 4 4 4 4 4
.
2 Pendidikan Pancasila dan 5 6 6 6 6 6
. Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 8 8 10 10 10 10
.
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
.
Kelompok B
1 Seni Budaya dan Keterampilan 4 4 4 6 6 6
. (termasuk muatan lokal)
2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan 4 4 4 4 4 4
. Kesehatan
(termasuk muatan lokal)
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 30 32 34 36 36 36
Kelompok A adalah mata pelajaran yang memberikan orientasi kompetensi
lebih kepada aspek intelektual dan afektif sedangkan kelompok B adalah mata
pelajaran yang lebih menekankan pada aspek afektif dan psikomotor.
Integrasi konten IPA dan IPS adalah berdasarkan makna mata pelajaran
sebagai organisasi konten dan bukan sebagai sumber dari konten. Konten IPA dan IPS
diintegrasikan ke dalam mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia dan Matematika
yang harus ada berdasarkan ketentuan perundang-undangan
Kelebihan dan Kelemahan kurikulum 2013
1. Kelebihan Kurikulum 2013
a. Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah (kontekstual)
karena berfokus dan bermuara pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan
berbagai kompetensi sesuai dengan kompetensinya masing-masing. Dalam hal ini
peserta didik merupakan subjek belajar dan proses belajar berlangsung secara alamiah
dalam bentuk bekerja dan mengalami berdasarkan kompetensi tertentu, bukan transfer
pengetahuan.
b. Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi boleh jadi mendasari
pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan pengetahuan dan keahlian
tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari, serta pengembangan aspek-aspek kepribadian dapat dilakukan secara
optimal berdasarkan standar kompetensi tertentu.
c. Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam
pengembangannya lebih cepat menggunakan pendekatan kompetensi, terutama yang
berkaitan dengan keterampilan.
d. Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif,
pendidikan karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu. Misalnya,
pendidikan budi pekerti luhur dan karakter harus diintegrasikan kesemua program
studi.
e. Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau
kota. Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk
memaksimalkan potensi mereka.
f. Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya melalui
pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan
profesionalisme secara terus menerus.
2. Kelemahan Kurikulum 2013
a. Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama
dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses
pengembangan kurikulum 2013.
b. Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam
kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN)
masih diberlakukan.
c. Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu pelajaran-
pelajaran tersebut berbeda.
Perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP
Kurikulum 2013 sudah diimplementasikan pada tahun pelajaran 2013/2014
pada sekolah-sekolah tertentu (terbatas). Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi
pada tanggal 15 Juli 2013. Sesuatu yang baru tentu mempunyai perbedaan dengan
yang lama. Begitu pula kurikulum 2013 mempunyai perbedaan dengan KTSP.
Berikut ini Persamaan dan Perbedaan Kurikulum KTSP dengan Kurikulum 2013 di
Tingkat SMA/MA:
1. Perbedaan
No Kurikulum 2013 KTSP
1 SKL (Standar Kompetensi Lulusan) Standar Isi ditentukan terlebih dahulu
ditentukan terlebih dahulu, melalui melaui Permendiknas No 22 Tahun 2006.
Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah itu ditentukan SKL (Standar
Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, Kompetensi Lulusan) melalui
yang bebentuk Kerangka Dasar Permendiknas No 23 Tahun 2006
Kurikulum, yang dituangkan dalam
Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70
Tahun 2013
2 Aspek kompetensi lulusan ada Lebih menekankan pada aspek
keseimbangan soft skills dan hard skills pengetahuan
yang meliputi aspek kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
3 di jenjang SD Tematik Terpadu untuk di jenjang SD Tematik Terpadu untuk
kelas I-VI kelas I-III
4 Jumlah jam pelajaran per minggu lebih Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan
banyak dan jumlah mata pelajaran jumlah mata pelajaran lebih banyak
lebih sedikit dibanding KTSP dibanding Kurikulum 2013
5 Proses pembelajaran setiap tema di Standar proses dalam pembelajaran terdiri
jenjang SD dan semua mata pelajaran dari Eksplorasi, Elaborasi, dan
di jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan Konfirmasi
dengan pendekatan ilmiah (saintific
approach), yaitu standar proses dalam
pembelajaran terdiri dari Mengamati,
Menanya, Mengolah, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan Mencipta.
6 TIK (Teknologi Informasi dan TIK sebagai mata pelajaran.
Komunikasi) bukan sebagai mata
pelajaran, melainkan sebagai media
pembelajaran
7 Standar penilaian menggunakan Penilaiannya lebih dominan pada aspek
penilaian otentik, yaitu mengukur pengetahuan
semua kompetensi sikap, keterampilan,
dan pengetahuan berdasarkan proses
dan hasil.
8 Pramuka menjadi ekstrakuler wajib Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib
9 Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X Penjurusan mulai kelas XI
untuk jenjang SMA/MA
10 BK lebih menekankan BK lebih pada menyelesaikan masalah
mengembangkan potensi siswa siswa

2. Persamaan
a. Kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013 sama-sama menampilkan teks
sebagai butir-butir KD.
b. Untuk struktur kurikulumnya baik pada KTSP atau pada 2013 sama-sama dibuat
atau dirancang oleh pemerintah tepatnya oleh Depdiknas.
c. Beberapa mata pelajaran masih ada yang sama seperti KTSP.
d. Terdapat kesamaan esensi kurikulum, misalnya pada pendekatan ilmiah yang pada
hakekatnya berpusat pada siswa. Dimana siswa yang mencari pengetahuan bukan
menerima pengetahuan
C. Penutup
dapat disimpulkan bahwa organisasi kurikulum adalah struktur kurikulum
berupa kerangka umum program-program pengajaran yang disusun dalam pola
tertentu dengan tujuan untuk mempermudah siswa dalam melakukan kegiatan belajar
sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan bisa tercapai. Dengan demikian,
organisasi kurikulum berkaitan dengan pengaturan bahan pelajaran serta hal-hal yang
berkaitan dengan mata pelajaran seperti jadwal pelajaran, alokasi waktu dan lain
sebagainya.
Kurikulum 2013 dikembangkan untuk meningkatkan capaian pendidikan
dengan dua strategi utama, yaitu peningkatan efektifitas pembelajaran pada satuan
pendidikan dan penambahan waktu pembelajaran di sekolah
Orientasi kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan
antara kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan. Hal itu sejalan dengan
amanat UU no.20 tahun 2003 sebagai mana tersurat dalam penjelasan pasal
35: “kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar yang telah disepakati”.
Hal ini sejalan pula dengan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang telah
dirintis pada tahun 2004 dengan mencangkup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan secara terpadu.
DAFTAR PUSTKA

a. Kurikulum merupakan
sesuatu yang sangat
diperlukan dalam dunia
pendidikan.
b. Tanpa adanya kurikulum,
dipastikan proses
pendidikan tidak akan
terarah dan tidak
c. tercapai tujuan yang
diharapkan. Kurikulum
lebih luas daripada sekedar
rencana
d. pelajaran, tetapi meliputi
segala pengalaman atau
proses belajar siswa yang
direncanakan
e. dan dilaksanakan
dibawah bimbingan
lembaga pendidikan.
Sebagaimana yang
f. dikemukakan Nana
Sudjana yang mengartikan
kurikulum sebagai program
dan
g. pengalaman belajar serta
hasil-hasil belajar yang
diharakan, yang
diformulasikan melalui
h. Kurikulum merupakan
sesuatu yang sangat
diperlukan dalam dunia
pendidikan.
i. Tanpa adanya kurikulum,
dipastikan proses
pendidikan tidak akan
terarah dan tidak
j. tercapai tujuan yang
diharapkan. Kurikulum
lebih luas daripada sekedar
rencana
k. pelajaran, tetapi meliputi
segala pengalaman atau
proses belajar siswa yang
direncanakan
l. dan dilaksanakan
dibawah bimbingan
lembaga pendidikan.
Sebagaimana yang
m. dikemukakan Nana
Sudjana yang mengartikan
kurikulum sebagai program
dan
n. pengalaman belajar serta
hasil-hasil belajar yang
diharakan, yang
diformulasikan melalui
o. Kurikulum merupakan
sesuatu yang sangat
diperlukan dalam dunia
pendidikan.
p. Tanpa adanya kurikulum,
dipastikan proses
pendidikan tidak akan
terarah dan tidak
q. tercapai tujuan yang
diharapkan. Kurikulum
lebih luas daripada sekedar
rencana
r. pelajaran, tetapi meliputi
segala pengalaman atau
proses belajar siswa yang
direncanakan
s. dan dilaksanakan
dibawah bimbingan
lembaga pendidikan.
Sebagaimana yang
t. dikemukakan Nana
Sudjana yang mengartikan
kurikulum sebagai program
dan
u. pengalaman belajar serta
hasil-hasil belajar yang
diharakan, yang
diformulasikan melalui
v. Kurikulum merupakan
sesuatu yang sangat
diperlukan dalam dunia
pendidikan.
w. Tanpa adanya kurikulum,
dipastikan proses
pendidikan tidak akan
terarah dan tidak
x. tercapai tujuan yang
diharapkan. Kurikulum
lebih luas daripada sekedar
rencana
y. pelajaran, tetapi meliputi
segala pengalaman atau
proses belajar siswa yang
direncanakan
z. dan dilaksanakan
dibawah bimbingan
lembaga pendidikan.
Sebagaimana yang
aa. dikemukakan Nana
Sudjana yang mengartikan
kurikulum sebagai program
dan
bb. pengalaman belajar serta
hasil-hasil belajar yang
diharakan, yang
diformulasikan melalui
cc. Kurikulum merupakan
sesuatu yang sangat
diperlukan dalam dunia
pendidikan.
dd. Tanpa adanya kurikulum,
dipastikan proses
pendidikan tidak akan
terarah dan tidak
ee. tercapai tujuan yang
diharapkan. Kurikulum
lebih luas daripada sekedar
rencana
ff. pelajaran, tetapi meliputi
segala pengalaman atau
proses belajar siswa yang
direncanakan
gg. dan dilaksanakan
dibawah bimbingan
lembaga pendidikan.
Sebagaimana yang
hh. dikemukakan Nana
Sudjana yang mengartikan
kurikulum sebagai program
dan
ii. pengalaman belajar serta
hasil-hasil belajar yang
diharakan, yang
diformulasikan melalui
jj. Kurikulum merupakan
sesuatu yang sangat
diperlukan dalam dunia
pendidikan.
kk. Tanpa adanya kurikulum,
dipastikan proses
pendidikan tidak akan
terarah dan tidak
ll. tercapai tujuan yang
diharapkan. Kurikulum
lebih luas daripada sekedar
rencana
mm. pelajaran, tetapi
meliputi segala pengalaman
atau proses belajar siswa
yang direncanakan
nn. dan dilaksanakan
dibawah bimbingan
lembaga pendidikan.
Sebagaimana yang
oo. dikemukakan Nana
Sudjana yang mengartikan
kurikulum sebagai program
dan
pp. pengalaman belajar serta
hasil-hasil belajar yang
diharakan, yang
diformulasikan melalui
qq. Kurikulum merupakan
sesuatu yang sangat
diperlukan dalam dunia
pendidikan.
rr. Tanpa adanya kurikulum,
dipastikan proses
pendidikan tidak akan
terarah dan tidak
ss. tercapai tujuan yang
diharapkan. Kurikulum
lebih luas daripada sekedar
rencana
tt. pelajaran, tetapi meliputi
segala pengalaman atau
proses belajar siswa yang
direncanakan
uu. dan dilaksanakan
dibawah bimbingan
lembaga pendidikan.
Sebagaimana yang
vv. dikemukakan Nana
Sudjana yang mengartikan
kurikulum sebagai program
dan
ww. pengalaman belajar
serta hasil-hasil belajar yang
diharakan, yang
diformulasikan melalui
xx. Kurikulum merupakan
sesuatu yang sangat
diperlukan dalam dunia
pendidikan.
yy. Tanpa adanya kurikulum,
dipastikan proses
pendidikan tidak akan
terarah dan tidak
zz. tercapai tujuan yang
diharapkan. Kurikulum
lebih luas daripada sekedar
rencana
aaa. pelajaran, tetapi
meliputi segala pengalaman
atau proses belajar siswa
yang direncanakan
bbb. dan dilaksanakan
dibawah bimbingan
lembaga pendidikan.
Sebagaimana yang
ccc. dikemukakan Nana
Sudjana yang mengartikan
kurikulum sebagai program
dan
ddd. pengalaman belajar
serta hasil-hasil belajar yang
diharakan, yang
diformulasikan melalui
eee. Kurikulum merupakan
sesuatu yang sangat
diperlukan dalam dunia
pendidikan.
fff. Tanpa adanya kurikulum,
dipastikan proses
pendidikan tidak akan
terarah dan tidak
ggg. tercapai tujuan yang
diharapkan. Kurikulum
lebih luas daripada sekedar
rencana
hhh. pelajaran, tetapi
meliputi segala pengalaman
atau proses belajar siswa
yang direncanakan
iii. dan dilaksanakan
dibawah bimbingan
lembaga pendidikan.
Sebagaimana yang
jjj. dikemukakan Nana
Sudjana yang mengartikan
kurikulum sebagai program
dan
kkk. pengalaman belajar
serta hasil-hasil belajar yang
diharakan, yang
diformulasikan melalui
lll. Kurikulum merupakan
sesuatu yang sangat
diperlukan dalam dunia
pendidikan.
mmm. Tanpa adanya
kurikulum, dipastikan
proses pendidikan tidak
akan terarah dan tidak
nnn. tercapai tujuan yang
diharapkan. Kurikulum
lebih luas daripada sekedar
rencana
ooo. pelajaran, tetapi
meliputi segala pengalaman
atau proses belajar siswa
yang direncanakan
ppp. dan dilaksanakan
dibawah bimbingan
lembaga pendidikan.
Sebagaimana yang
qqq. dikemukakan Nana
Sudjana yang mengartikan
kurikulum sebagai program
dan
rrr. pengalaman belajar serta
hasil-hasil belajar yang
diharakan, yang
diformulasikan melalui
sss.Kurikulum merupakan
sesuatu yang sangat
diperlukan dalam dunia
pendidikan.
ttt. Tanpa adanya kurikulum,
dipastikan proses
pendidikan tidak akan
terarah dan tidak
uuu. tercapai tujuan yang
diharapkan. Kurikulum
lebih luas daripada sekedar
rencana
vvv. pelajaran, tetapi
meliputi segala pengalaman
atau proses belajar siswa
yang direncanakan
www.dan dilaksanakan
dibawah bimbingan
lembaga pendidikan.
Sebagaimana yang
xxx. dikemukakan Nana
Sudjana yang mengartikan
kurikulum sebagai program
dan
yyy. pengalaman belajar
serta hasil-hasil belajar yang
diharakan, yang
diformulasikan melalui
zzz. Kurikulum merupakan
sesuatu yang sangat
diperlukan dalam dunia
pendidikan.
aaaa. Tanpa adanya
kurikulum, dipastikan
proses pendidikan tidak
akan terarah dan tidak
bbbb. tercapai tujuan yang
diharapkan. Kurikulum
lebih luas daripada sekedar
rencana
cccc. pelajaran, tetapi
meliputi segala pengalaman
atau proses belajar siswa
yang direncanakan
dddd. dan dilaksanakan
dibawah bimbingan
lembaga pendidikan.
Sebagaimana yang
eeee. dikemukakan Nana
Sudjana yang mengartikan
kurikulum sebagai program
dan
ffff. pengalaman belajar
serta hasil-hasil belajar yang
diharakan, yang
diformulasikan melalui
gggg. Kurikulum merupakan
sesuatu yang sangat
diperlukan dalam dunia
pendidikan.
hhhh. Tanpa adanya
kurikulum, dipastikan
proses pendidikan tidak
akan terarah dan tidak
iiii. tercapai tujuan yang
diharapkan. Kurikulum
lebih luas daripada sekedar
rencana
jjjj. pelajaran, tetapi meliputi
segala pengalaman atau
proses belajar siswa yang
direncanakan
kkkk. dan dilaksanakan
dibawah bimbingan
lembaga pendidikan.
Sebagaimana yang
llll. dikemukakan Nana
Sudjana yang mengartikan
kurikulum sebagai program
dan
mmmm. pengalaman belajar
serta hasil-hasil belajar yang
diharakan, yang
diformulasikan melalui
nnnn. Kurikulum merupakan
sesuatu yang sangat
diperlukan dalam dunia
pendidikan.
oooo. Tanpa adanya
kurikulum, dipastikan
proses pendidikan tidak
akan terarah dan tidak
pppp. tercapai tujuan yang
diharapkan. Kurikulum
lebih luas daripada sekedar
rencana
qqqq. pelajaran, tetapi
meliputi segala pengalaman
atau proses belajar siswa
yang direncanakan
rrrr. dan dilaksanakan
dibawah bimbingan
lembaga pendidikan.
Sebagaimana yang
ssss. dikemukakan Nana
Sudjana yang mengartikan
kurikulum sebagai program
dan
tttt. pengalaman belajar serta
hasil-hasil belajar yang
diharakan, yang
diformulasikan melalui

Anda mungkin juga menyukai