Anda di halaman 1dari 9

1.

Dol

Dol merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Bengkulu. Alat musik ini dipukul
menggunakan alat pemukul, Toppers. Dol memiliki tiga macam teknik penabuhan, yakni
tekni suwena, teknik tamatam, dan juga teknik suwari.

Sejarah

Penabuh alat musik dol pun bukan sembarang orang melainkan keturunan Tabot, yaitu
warga Bengkulu keturunan India yang biasa disebut sipai. Pasti timbul pertanyaan mengapa
alat musik dol menjadi alat musik tradisional asal Bengkulu? Ya hal itu terjadi karena pada
saat itu mereka menikah dengan masyarakat Indonesia asli Bengkulu dengan keturunan
keluarga Tabot.

Doll memang di kenalkan pertama kali oleh masyarakat Muslim India yang datang ke
Indonesia dibawa pemerintah kolonial Inggris yang pada saat itu membangun sebuah
benteng. Dan merekapun kemudian menikah dengan penduduk lokal Bengkulu dan hingga
saat ini garis keturunan mereka dikenal sebagai keluarga tabot.

Hingga pada tahun 1970-an, Keluarga Tabot hanya mengizinkan musik dol dimainkan oleh
garis keturunannya atau orang-orang yang memiliki hubungan darah dengan keluarga Tabot
tersebut. Itulah alasannya mengapa alat musik asal Bengkulu ini tidak dapat dimainkan oleh
sembarang orang melainkan hanya dapat dimainkan oleh orang yang masih memiliki
hubungan darah dengan keluarga Tabot.

Kapan dimainkan ?

Pada teknik suwena, alat musik dol dimainkan dengan tempo yang perlahan saat suasana
dukacita, teknik tamatam dimainkan saat suasana gembira, dan teknik suwari yang
merupakan tabuhan saat adanya parade, Toppers.
2.Angklung

Angklung adalah alat musik tradisional berasal dari Jawa Barat. Angklung terbuat dari bambu
dan dimainkan dengan cara digoyangkan.

Sejarah Angklung

Dr. Groneman mengatakan, angklung sudah ada di Nusantara sebelum zaman Hindu. Alat ini
diciptakan menyerupai alat musik calung dengan bambu yang berbeda ukuran sesuai tinggi
rendanya nada.

Versi lain mengatakan angklung ditemukan pada abad ke 7 di wilayah Jawab Barat oleh
seorang petani yang sedang main di kebunnya. Ketika mendengar bambu bergerak karena
tiupan angin, si petani mencoba untuk menciptakan suara serupa dengan bambu yang berbeda
ukuran.

Angklung pun mulai dikenal pada abad-19 lewat tangan seorang seniman. Ia menggunakan
alat musik ini untuk pertunjukkan teater dan wayang.

Seiring berjalannya waktu, angklung akhirnya dikenal oleh dunia. Sebuah kelompok seniman
Indonesia yang dipimpin oleh Daeng Soetigna membawa angklung ke luar negeri dan tampil
di Paris pada tahun 1938. Pada saat itu, Indonesia masih dijajah oleh Belanda.

pertunjukan alat music angklung

Alat musik ini biasa dimainkan saat upacara tertentu, seperti penanaman padi, panen,
sampai khitanan.
3.Tifa

Alat musik tradisional khas Maluku dan Papua ini berbentuk seperti kendang namun
berbentuk tube. Alat musik Tifa dimainkan dengan dipukul.

Sejarah Alat Musik Tifa

Tifa ditemukan di Maluku dan di Papua. Akan tetapi, ternyata orang Papua lebih menggemari
dan memainkan alat musik yang satu ini. Di sisi lain, terdapat perbedaan mencolok antara
bentuk Tifa di Papua dan Maluku. Asal-usul alat musik Tifa tidak terlepas dari mitos-mitos di
kalangan masyarakat pedalaman papua. Diceritakan bahwa dahulu ada dua orang bersaudara
asal Papua yang Bernama Fraimun dan Sarenbeyar.

Alat musik tifa juga seringkali dihiasi oleh ukiran-ukiran khas Papua dan Maluku. Tifa mulai
dikenal semenjak banyak turis yang datang ke Maluku dan Papua dengan membawa pulang
Tifa sebagai oleh-oleh.

Kapan dimainkan

Alat musik Tifa umumnya digunakan untuk mengiringi tarian perang serta beberapa
tarian daerah lainnya. Adapun kesenian yang biasa menggunakan alat musik tifa sebagai
pengiringnya, seperti tari Lenso dari Maluku yang diiringi juga dengan alat musik totobuang,
tarian tradisional suku Asmat serta tari Gatsi.
1.Gambus

Gambus adalah alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari daerah Riau. Memang alat
musik ini identik dengan adat Melayu yang tentunya kental dengan nuansa budaya arab.

Gambus dimainkan dengan cara memetik senar-senarnya untuk menghasilkan jenis bunyi
Kordofon.

Sejarah Alat Musik Gambus

Pada mulanya musik gambus masuk ke daerah Melayu di Nusantara sekitar tahun 1800-an.
Ketika itu Jazirah Arab masih melakukan transaksi perdagangan di Nusantara. Selain
melakukan kegiatan niaga, para pedagang juga menyebarkan agama Islam. Selain itu
penyebaran agama Islam, budaya dan kesenian terdapat didalamnya termasuk musik gambus.

Terjadinya akulturasi budaya dan musik gambus beserta instrumennya mulai beradaptasi
dengan kearifan lokal. Kemudian di tiap daerah musik gambus mulai memiliki ciri khas dan
keragamannya masing-masing. Selain itu instrumen yang digunakan juga ikut
bermetamorfosis baik nama maupun bentuknya.

Di Indonesia, musik gambus berjaya terjadi pada tahun 1940. Perintis orkes gambus ialah
orang Arab-Indonesia bernama Syech Albar (ayah dari Ahmad Albar), dan orkes gambus
yang terkenal yaitu orkes gambus El-Surayya dari Medan yang dipimpin Ahmad Baqi.

KAPAN DI MAINKAN

Orkes gambus kini banyak dipakai ketika ada acara pernikahan dan sunatan.
2.Bonang

Bonang adalah salah satu alat musik tradisional Indonesia yang sudah mengglobal. Bonang
berasal dari daerah Jawa Timur.

Cara memainkan Bonang adalah dengan dipukul supaya menghasilkan bunyi ideofon. Alat
musik ini hampir selalu ada pada setiap acara-acara besar adat Jawa.

SEJARAH

Sejarah mencatat bahwa bonang pertama kali muncul di Pulau Jawa, tepatnya di daerah Jawa
Tengah, pada abad ke-9. Alat musik ini sering digunakan dalam pertunjukan gamelan, sebuah
ansambel musik tradisional Jawa yang terkenal.

Bonang terdiri dari sejumlah panci kecil yang terbuat dari logam, seperti perunggu atau
kuningan. Masing-masing panci memiliki ukuran yang berbeda dan diberikan ukiran yang
cantik di permukaannya. Ketika dipukul dengan pemukul khusus, bonang menghasilkan suara
yang khas dan harmonis.

Di Jawa Tengah, bonang memiliki empat jenis, yaitu bonang barung, bonang panerus, bonang
barungan, dan bonang panembung. Setiap jenis bonang memiliki peran dan tanggung jawab
masing-masing dalam pertunjukan gamelan.

Namun, perkembangan bonang tidak terbatas hanya di Jawa Tengah. Seiring dengan
penyebaran budaya Jawa ke berbagai daerah di Indonesia, bonang pun menemukan
tempatnya di berbagai daerah, seperti Jawa Timur, Bali, dan Sumatera.

Kapan di pertunjukan ?

Pengiring dalam pertunjukkan seni wayang kulit, wayang golek, dan wayang orang.
Selain itu pada zaman dahulu alat musik ini menjadi pengiring saat terjadinya perang.
3. Panting

Panting adalah alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari wilayah Kalimantan
Selatan. Panting merupakan alat musik khas adat setempat, yakni Suku Banjar.

Alat musik ini dimainkan dengan cara dipetik bagian senarnya untuk menghasilkan bunyi
kordofon.

Sejarah

Pada awalnya musik Panting berasal dari daerah Tapin, Kalimantan Selatan. Panting
merupakan alat musik yang dipetik yang berbentuk seperti gambus Arab tetapi ukurannya
lebih kecil. Pada waktu dulu musik panting hanya dimainkan secara perorangan atau secara
solo. Karena semakin majunya perkembangan zaman dan musik Panting akan lebih menarik
jika dimainkan dengan beberapa alat musik lainnya, maka musik panting sekarang ini
dimainkan dengan alat-alat musik seperti babun, gong,dan biola dan pemainnya juga terdiri
dari beberapa orang. Nama musik panting berasal dari nama alat musik itu sendiri, karena
pada musik Panting yang terkenal alat musiknya dan yang sangat berperan adalah Panting,
sehingga musik tersebut dinamai musik panting. Orang yang pertama kali memberi nama
sebagai musik Panting adalah A. Sarbaini. Dan sampai sekarang ini musik Panting terkenal
sebagai musik tradisional yang berasal dari Kalimantan Selatan.

Kapan alat musik panting sering digunakan?

Musik Panting selalu dimainkan pada saat Tari Japin ditampilkan.


3. Kecapi

Alat musik tradisional Indonesia selanjutnya adalah Kecapi. Kecapi berasal dari daerah
Sulawesi Barat.

Cara memainkan kecapi adalah dengan cara dipetik agar mengeluarkan bunyi kordofon.

Sejarah dan Perkembangan Alat Musik Kecapi

Sejarahnya kecapi mempunyai beberapa versi. Pada umumnya kebanyakan menyebutkan


kecapi berasal dari Suku Sunda. Tetapi ada yang menyebutkan kecapi berasal dari Suku
Bugis Makassar.

Dalam asal usul kecapi di Suku Sunda, kata kacapi dalam bahasa Sunda merujuk pada suatu
jenis tanaman sentul yang dipercaya kayunya digunakan untuk membuat alat musik kecapi.

Sedangkan untuk Suku Bugis terdapat sebuah cerita dimana kecapi diciptakan oleh seorang
pelaut Bugis Makassar yang terkena badai.

Sesudah terkena badai pria tersebut mengambil sebagian tali layarnya dan diikatkan pada
dayung perahu kemudian dipetik dengan iringan lagu. Sesampainya di darat pria tersebut
membuat sebuah alat bunyi yang berbentuk perahu dua tali untuk gadis yang disukainya.

Untuk perkembangannya sendiri kacapi mulai menarik perhatian banyak orang, dari
masyarakat lokal hingga mancanegara. Sedangkan dalam bentuknya sendiri kacapi memiliki
bentuk sederhana dan polos, tetapi sekarang kacapi dapat dihiasi dengan ukiran-ukiran
berbagai motif.

PERTUNJUKANNYA :

alat musik kecapi: Menjadi pertunjukan pada acara besar. Menjadi bagian pertunjukan ulang
tahun daerah. Menjadi penyambutan tamu-tamu Negara.
2. Gong

Gong adalah alat musik tradisional Indonesia asal Jawa Barat. Secara ukuran, Gong tergolong
alat musik yang cukup besar.

Cara memainkan alat musik ini adalah dengan dipukul menggunakan alat pukul yang telah
didesain secara khusus. Dengan dipukul, maka Gong akan menghasilkan suara membranofon.

Sejarah Gong

Keberadaan alat musik ini pernah terekam di Vietnam, pada 1930. Hal tersebut dibuktikan
dengan dengan ditemukannya peninggalan bersejarah berupa gong di daerah pinggiran sungai
Ma Yang, yang ada di provinsi Thanh Hoa, Vietnam Utara.

Namun, jauh sebelum itu, di Tiongkok, gong ditemukan dalam bentuk lain pada 200 sebelum
masehi. Pada saat itu orang Tiongkok sudah banyak yang memainkan gendang perunggu.

Alat musik gong masuk ke Indonesia melalui sistem barter yang dilakukan pada kurun waktu
awal 500 masehi.

Karena dijadikan sebagai alat barter, gendang perunggu ini banyak dijumpai di beberapa
kepulauan yang ada di Indonesia seperti Sumatera, Jawa-Bali, Sumbawa, Maluku serta NTT
dan Papua Barat.

Masyarakat Indonesia menggunakan Gong sebagai bagian dari upacara keluarga, masyarakat,
kerajaan serta keagamaan.

Gong kerap kali dianggap sebagai beda pusaka, harta, mas kawin dan lain-lain sehingga
penggunaanya tidak sembarang.

Kapan dimainkan ?

Di wilayah Jawa Barat, gong digunakan untuk acara skuler membawa acara keningratan dan
tidak bisa dimiliki oleh semua orang
3.REBAB

sejarah rebab

Berbicara tentang asal-muasal rebab, perkembangan alat musik ini yang menakjubkan
dimulai di berbagai daerah Indonesia. Di Jawa, rebab telah diciptakan dan dimainkan sejak
zaman Mataram Kuno. Sementara itu, di daerah Sumatera, terdapat rebab yang
mempengaruhi perkembangan musik Melayu. Bahkan di daerah Sulawesi, terdapat jenis
rebab yang khas dengan nama “Kolintang”.

Rebab tidak hanya ditemukan di Indonesia, tetapi juga tersebar di berbagai negara di Timur
Tengah dan Asia Tengah. Hal ini menunjukkan bahwa rebab memiliki sejarah yang panjang
dan pengaruh yang meluas dalam perjalanan waktu.

Keunikan rebab terletak pada karakteristiknya yang dapat menyesuaikan diri dengan berbagai
genre musik. Dari musik tradisional hingga modern, alat musik ini mampu memberikan kesan
yang kuat dan melangkah dengan perkembangan zaman. Tidak heran jika rebab menjadi
salah satu instrumen musik yang sangat dihargai dan dikenal luas, baik di dalam maupun di
luar negeri.Seiring dengan perkembangan teknologi, rebab telah mengalami transformasi
dalam hal desain dan material pembuatannya. Namun, esensi dan keaslian alat musik ini tetap
terjaga. Rebab tetap mempertahankan suara yang menyentuh hati dan memiliki daya tarik
yang tak tergantikan.

Apa Itu Rebab?

Rebab adalah alat musik tradisional yang berasal dari Timur Tengah dan Asia Tengah. Alat
musik ini terbuat dari kayu dengan tubuh yang memanjang dan leher yang slightly
melengkung. Rebab biasanya dimainkan dengan menggunakan busur panjang yang terbuat
dari serat daging binatang, seperti rambut kuda atau rambut manusia.

PERTUNJUKANNYA :

Rebab seringkali digunakan untuk mengiringi kesenian jaipongan, wayang golek, ketok tilu,
dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai