Program Wawasan Lingkungan
Program Wawasan Lingkungan
Program Wawasan lingkungan pada SDN 02 PANDEAN Tahun 2023 disusun sebagai
pedoman pelaksanaan Wawasan Lingkungan Sekolah pada SDN 02 PANDEAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada Illahi Robbi, Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia-Nya kami bisa menyelesaikan Program Wawasan Lingkungan SDN 02
PANDEAN KOTA MADIUN, Program Wawasan Lingkungan ini dibuat untuk dijadikan
acuan bagi pendidik dan tenaga kependidikan di SDN 02 Pandean dalam
1
mewujudkan sekolah yang berwawsan lingkungan agar tercipta suasana sekolah
yang bersih dan nyaman untuk proses belajar mengajar.
Penulis menyadari, Program Wawasan Lingkungan ini masih banyak
kekurangannya. Untuk itu kami mohon saran dan masukan dari berbagai pihak guna
memajukan kinerja para pendidik dan tenaga kependidikan di SDN 02 Pandean
Semoga apa yang kita laksanakan akan mendapat Ridlo dari Allah S.W.T. Amiin.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah Berwawasan Lingkungan adalah salah satu program Kementrian
Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan
dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam
program ini diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah
menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang
negatif. Dalam pelaksanaannya Kementrian Negara Lingkungan Hidup
bekerjasama dengan para stakeholder, menggulirkan Program Adiwiyata ini.
Sekolah Berbudaya Lingkungan (adiwiyata) perlu mendapat perhatian kita
semua, alasannya sederhana, “Bumi kita semakin rusak” lingkungan tempat kita
berada sudah tidak lagi memberikan rasa nyaman. Siapakah yang merusak
2
Bumi ini, jangan sepenuhnya menyalahkan pihak lain atau orang lain, kita pun
terlibat di dalamnya (silahkan renungkan sendiri). Siapa yang harus memperbaiki
lingkungan? Memahami makna sekolah berwawasan lingkungan yang seharusnya
adalah berbuat untuk menciptakan kualitas lingkungan sekolah yang kondusif,
ekologis, lestari secara nyata dan berkelanjutan, tentunya dengan cara-cara yang
simpatik, kreatif, inovatif dengan menganut nilai-nilai dan kearifan budaya lokal.
Kata adiwiyata berasal dari 2 kata sansekerta “adi” dan “wiyata”. “adi”
mempunyai ,makna : besar, agung, baik, ideal atau sempurna. Wiyata
mempunyai makna : tempat dimana seseorang mendapat ilmu pengetahuan,
norma dan etika dalam berkehidupan sosial. Jadi, adiwiyata mempunyai
pengertian atau makna : Tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh
segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi
dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada
cita-cita pembangunan berkelanjutan.
Tujuan program Adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik bagi
sekolah sebagai tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga
dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggungjawab dalam
upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan utama program Adiwiyata adalah mewujudkan kelembagaan sekolah
yang peduli dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di
Indonesia. Pelaksanaan program adiwiyata mulai Tahun 2006 dengan tahap uji
coba untuk sekolah-sekolah pada jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA/SMK
sederajat di wilayah Jawa.
Sekolah berwawasan lingkungan (adiwiyata) bukan hanya tampilan fisik
sekolah yang hijau/rindang, tetapi Wujud sekolah yang memiliki program dan
aktivitas pendidikan mengarah kepada kesadaran dan kearifan terhadap
lingkungan hidup. Program pendidikan dikemas secara partisipatif penuh,
percaya pada kekuatan kelompok, mengaktifkan dan menyeimbangkan Feeling,
Acting, dan Thinking, sehingga tiap individu bisa merasakan nilai keagungan
inisiasinya. Secara konsep kelompok didorong untuk mampu melahirkan visi
bersama dengan memahami apa yang menjadi makna (Definisi), menemukan
dan mengapresiasi apa yang telah ada dan tentunya itu terbaik (Discovery),
menemukan apa yang semestinya ada (Dream), menstrukturkan apa yang ada
(Design) dan merawatnya hingga menjadi ada (Destiny), sehingga hasilnya akan
melampaui dari apa yang dinginkan dan sangat sinergi dengan konteks realitas
yang ada dalam kehidupan sekolah.
3
B. Tujuan
1. Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan operasional sekolah dan
penggunaan berbagai sumber daya.
2. Meningkatkan penghematan sumber daya melalui pengurangan konsumsi
berbagai sumber daya dan energi.
3. Meningkatkan kualitas kondisi pembelajaran yang lebih nyaman dan kondusif
bagi semua warga sekolah.
4. Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah.
5. Dapat meningkatkan upaya menghindari berbagai resiko dampak lingkungan
negatif dimasa yang akan datang.
6. Menjadi tempat pembelajaran bagi generasi muda tentang nilai – nilai
pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar.
7. menciptakan sekolah yang bisa menjadi tempat pembelajaran dan
penyadaran betapa pentingnya menjaga lingkungan. Sehingga di kemudian
hari warga sekolah tersebut dapat ikut bertanggung jawab dalam upaya-
upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.
C. MANFAAT
1. Merubah perilaku warga sekolah untuk melakukan budaya pelestarian
lingkungan.
2. Terwujudnya kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan
bagi sekolah dasar dan menengah
3. Meningkatkan penghematan sumber dana melalui pengurangan sumber daya
dan energi.
4. Meningkatkan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi
semua warga sekolah.
5. Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah.
6. Dapat menghindari berbagai Resiko Dampak Lingkungan di wilayah sekolah.
7. Menjadi tempat pembelajaran bagi siswa tentang pemeliharaan dan
pengelolaan lingkungan hidup yang baik, dan benar.
8. Mendapat penghargaan sekolah Adiwiyata
BAB II
VISI, MISI
4
DAN TUJUAN SDN 02 PANDEAN
5
BAB III
RINCIAN PROGRAM
7
lingkungan sekolah, mampu menerapkan hidup bersih dan sehat seperti saat di
sekolahnya.
Sekolah yang berbudaya lingkungan sebagai salah satu wadah peningkatan
pengetahuan dan kemampuan siswa memiliki peran penting dalam menyumbang
perubahan yang terjadi dalam keluarga. Bagaimana menghargai air bersih,
memahami pentingnya penghijauan, memanfaatkan fasilitas sanitasi secara tepat
serta mengelola sampah menjadi pupuk tidak terpisahkan dalam upaya
peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat. Sebagai komponen terkecil dalam
masyarakat perubahan yang terjadi dalam keluarga akan memberi pengaruh
pada masyarakatnya.
Pengolahan lingkungan sekolah dapat dilakukan melalui peningkatan
pengetahuan dan kemampuan siswa dalam pengelolaan air, sampah, energi dan
halaman yang ada disekitar sekolah.
a) Pengelolaan Air di Sekolah
Ketersediaan air bersih disekolah sangat diperlukan dalam jumlah yang
relatif banyak. Hal ini mengingat jumlah warga sekolah yang terdiri dari
siswa, guru, dan karyawan dapat mencapai ratusan orang. Sehinga
kebutuhan air bersih akan lebih banyak lagi. Jenis kebutuhan air disekolah
adalah untuk minum, membersihkan lantai, membersihkan WC, mencuci
peralatan laboratorium dan menyiram tanaman.
Sumber air bersih yang digunakan bagi pemenuhan kebutuhan warga
sekolah dapat berasal dari air PDAM, sumur gali, sumur pompa, atau sumber
mata air, yang dialirkan bagi sekolah-sekolah yang terletak di pegunungan.
Untuk mengurangi keterbatasan air bersih disekolah, dapat dilakukan dengan
upaya penghematan melalui penentuan prioritas. Misalnya, air bersih hanya
digunakan untuk minum dan mengisi bak mandi, sedangkan untuk keperluan
lainnya seperti membersihkan WC, membersihkan lantai dan menyiram
tanaman gunakanlah air yang berasal dari bak-bak penampungan air hujan.
Selain itu untuk menciptakan suatu kondisi sekolah yang sehat, sekolah
harus memenuhi kriteria, antara lain kebersihan dan ventilasi ruangan,
kebersihan kantin, WC, kamar mandi, tempat cuci tangan, melaksanakan
pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan, bimbingan konseling dan
manajemen peran serta masyarakat.
Karena itu sekolah perlu menyediakan bak-bak penampungan air hujan,
baik berupa kolam maupun sumur-sumur resapan. Sumber air yang mengisi
kolam maupun sumur resapan sebaiknya berasal dari air hujan yang jatuh
8
dari atap bangunan sekolah atau dari air bekas wudhu dan cuci tangan.
Kemudian dialirkan melalui saluran pipa-pipa yang menuju kolam maupun
sumur resapan, sehingga airnya masih bersih belum bercampur lumpur.
Sekolah-sekolah yang berada di negara-negara maju umumnya sudah
memiliki teknologi pengelolaan air limbah. Sehingga air bersih yang tersedia
untuk memenuhi kebutuhan sekolah tidak berasal dari sumbernya, akan
tetapi menggunakan kembali air yang sudah dipakai melalui teknologi air
limbah.
Teknologi pengolahan air limbah yang digunakan tentu sangat mahal
harganya. Negara kita belum mampu memenuhi hal itu, apalagi diadakan
disekolah-sekolah yang jumlahnya sangat banyak. Ada carayang lebih efisien
untuk mengatasi keterbatasan air bersih disekolah yang dapat dilakukan oleh
warga sekolah. Cara tersebut adalah dengan melakukan penghematan air
saat pamakaian dan selalu menutup kran air apabila terlihat terbuka
sehingga air tidak terbuang percuma.
b) Pengelolaan Sampah di Sekolah
Agar pengelolaan sampah berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan
yang diinginkan, maka setiap kegiatan pengelolaan sampah harus mengikuti
cara-cara yang baik dan benar. Apa pentingnya pengelolaan sampah
disekolah ? Pada prinsipnya semakin sedikit dan semakin dekat sampah
dikelola dari sumbernya, maka pengelolaannya akan semakin mudah dan
baik, serta lingkungan yang terkena dampak juga semakin sedikit. Tahapan-
tahapan pengelolaan sampah disekolah adalah :
1) Pencegahan dan pengurangan sampah dari sumbernya.
Kegiatan ini dimulai dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan organik
dan anorganik dengan menyediakan tempat sampah organik dan
anorganik disetiap kawasan sekolah.
2) Pemanfaatan kembali sampah terdiri atas :
Pemanfaatan sampah organik, seperti komposting (pengomposan)
sampah yang mudah membusuk dapat diubah manjadi pupuk
kompos yang ramah lingkungan untuk melestarikan fungsi kawasan
sekolah. Berdasarkan hasil penelitian bahwa dengan melakukan
kegiatan composting sampah organik yang komposisinya mencapai
70 % dapat direduksi hingga mencapai 25 %.
Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya
9
pembuatan kerajinan yang berbahan baku dari barang bekas, atau
kertas daur ulang. Sedangakan pemanfaatan kembali secara tidak
langsung, misalnya menjual barang bekas seperti kertas, plastic,
kaleng, koran bekas, botol, gelas dan botol air minum dalam
kemasan.
Tempat pembuangan sampah akhir. Sisa sampah yang tidak dapat
dimanfaatkan secara ekonomis baik dari kegiatan komposting
maupun pemanfaatan sampah anorganik, jumlahnya mencapai + 10
% harus dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA)
disekolah..
10
BAB III
PENUTUP
11
Demikian rencana program wawasan Lingkungan di SDN 02 Pandean. Kami
berharapagar kegiatan kegiatan ini bermanfaat dan dapat memajukan kualitas
Sumber Daya Manusia di SDN 02 Pandean. Dukungan dan saran kami harapkan dari
berbagai pihak terkait di SDN 02 Pandean dan Komite Sekolah.
EVALUASI
12
pembiasaan rutin seperti lisa semut, pengolahan limbah, pemeliharaan
tumbuhan, dll harus diimbangi dengan kerjasama semua pihak
TINDAK LANJUT
13