Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen pengampuh:
Cavin George Ngilawane S.H, .M.H
Disusun Oleh:
Joseph Neil Antonio Fofid
202274201055
Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bagi
pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu saya
sangat mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
A. Pengertian Demokrasi...........................................................................................
B. Prinsip Demokrasi.................................................................................................
C. Jenis-jenis Demokrasi............................................................................................
A. Simpulan................................................................................................................
B. Saran .................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................
LAMPIRAN...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Demokrasi sebagai suatu sistem telah dijadikan alternatif dalam berbagai tatanan
aktivitas bermasyarakat dan bernegara di beberapa Negara. Seperti diakui oleh Moh. Mahfud
MD, ada dua alasan dipilihnya demokrasi sebagai sistem bermasyarakat dan bernegara.
Pertama, hampir semua negara didunia ini telah menjadikan demokrasi sebagai asas yang
fundamamental. Kedua, demokrasi sebagai asas kenegaraan secara esensial telah memberikan
arah bagi peranan masyarakat untuk menyelenggarakan Negara sebagai organisasi
tertingginya. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang benar pada
warga masyarakat tentang demokrasi.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Demokrasi
Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan
kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan
rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat. Konsep dasar demokrasi berarti “rakyat berkuasa” (government of rule by the people).
Menurut Adolf Heuken, kata demokratia ini muncul di Yunani Kuno (abad ke-5 sebelum
masehi), untuk menamai suatu bentuk pemerintahan di negara kota Athena. Lebih lanjut
Heuken menjelaskan bahwa “demos” atau rakyat dalam suatu negara itu tidak sama dengan
penduduk. Sebab di dalam demokrasi langsung Yunani Kuno, yang dimaksud dengan demos
itu hanyalah sebagian dari penduduk desa Athena. Demokrasi menurut para ahli yaitu:
A. Harry Soche
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dimana hak untuk membuat keputusan
politik diselenggarakan oleh warga negara melalui wakil-wakil yang dipilih oleh mereka dan
yang bertanggungjawab kepada mereka melalui suatu proses pemilihan yang bebas
C. Muhammad Yamin
Demokrasi adalah sebuah dasar yang ada di dalam pembentukan pemerintahan dan
posisinya berada didalam atau masyarakat pada sebuah kekuasaan untuk bisa memerintah dan
mengatur supaya dapat dikendalikan dengan sah pada setiap warga negara.
D. John Locke
E. Abraham Lincoln
B. PRINSIP DEMOKRASI
Pemusatan kekuasaan Kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif menjadi satu dan
dipegang serta dijalankan oleh satu lembaga.
Pemerintahan tidak berdasarkan konstitusional Pemerintahan dijalankan berdasarakan
kekuasaan. Konstitusinya memberi kekuasaan yang besar pada negara atau
pemerintah.
Rule of Power Prinsip negara kekuasaan yang ditandai dengan supremasi kekuasaan
yang besar pada negara atau pemerintah..
Pembentukan pemerintah tidak berdasarkan musyawarah tetapi melalui dekrit
Pemilihan umum yang tidak demokratis. Pemilihan umum dijalankan hanya untuk
memperkuat keabsahan penguasa atau pemerintah negara.
Manajemen dan kepemimpinan yang tertutup dan tidak bertanggung jawab
Tidak ada dan atau dibatasinya kebebasan berpendapat, berbicara dan kebebasan pers.
Penyelesaian perpecahan atau perbedaan dengan cara kekerasan dan penggunaan
paksaan
A. Berdasarkan Ideologi
Demokrasi langsung
Dalam sistem demokrasi langsung, rakyat secara langsung mengemukakan
kehendaknya dalam rapat yang dihadiri oleh seluruh rakyat. Demokrasi ini dapat
dijalankan apabila negara berpenduduk sedikit dan berwilayah kecil. Sistem ini
pernah berlaku di Negara Athena pada zaman Yunani Kuno (abad IV SM).
Demokrasi perwakilan (demokrasi representatif)
Di masa sekarang, bentuk demokrasi yang dipilih adalah demokrasi perwakilan. Hal
ini disebabkan jumlah penduduk terus bertambah dan wilayahnya luas sehingga tidak
mungkin menerapkan sistem demokrasi langsung. Dalam demokrasi perwakilan,
rakyat menyalurkan kehendak dengan memilih wakil-wakilnya untuk duduk dalam
lembaga perwakilan (parlemen).
Demokrasi perwakilan sistem referendum
Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum merupakan gabungan antara
demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan. Rakyat memilih wakil mereka untuk
duduk dalam lembaga perwakilan, tetapi lembaga perwakilan tersebut dikontrol oleh
pengaruh rakyat dengan sistem referendum dan inisiatif rakyat.
Demokrasi formal
Demokrasi formal disebut juga demokrasi liberal atau demokrasi model Barat.
Demokrasi formal adalah suatu sistem politik demokrasi yang menjunjung tinggi
persamaan dalam bidang politik, tanpa disertai upaya untuk mengurangi atau
menghilangkan kesenjangan dalam bidang ekonomi. Dalam demokrasi formal, semua
orang dianggap mempunyai derajat dan hak yang sama.
Demokrasi material
Demokrasi material adalah sistem politik demokrasi yang menitikberatkan pada upaya
upaya menghilangkan perbedaan dalam bidang-bidang ekonomi, sedangkan
persamaan bidang politik kurang diperhatikan bahkan kadang-kadang dihilangkan.
Usaha untuk mengurangi perbedaan di bidang ekonomi dilakukan oleh partai
penguasa dengan mengatasnamakan negara di mana segala sesuatu sebagai hak milik
negara dan hak milik pribadi tidak diakui.
Demokrasi gabungan
Demokrasi gabungan adalah demokrasi yang menggabungkan kebaikan serta
membuang keburukan demokrasi formal dan demokrasi material. Persamaan derajat
dan hak setiap orang diakui, tetapi demi kesejahteraan seluruh aktivitas rakyat
dibatasi. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk kesejahteraan rakyat, jangan
sampai mengabdikan apalagi menghilangkan persamaan derajat dan hak asasi
manusia.
a) Masa Republik Indonesia I, yaitu masa demokrasi yang menonjol peran parlemen
serta partai-partai yang pada masa itu dinamai demokrasi parlementer;
b) Masa Republik Indonesia II, yaitu demokrasi terpimpin yang dalam banyak aspek
telah menyimpang dari demokrasi konstitusional yang secara formil merupakan
landasannya dan menunjukkan aspek demokrasi rakyat;
c) Masa Republik Indonesia III, yaitu masa demokrasi Pancasila yang merupakan
demokrasi konstitusional menonjolkan demokrasi presidensiil, masa ini berakhir
bersamaan dengan jatuhnya rezim Orde Baru yang kemudian demokrasi Indonesia
memasuki era baru yang di sebut era reformasi, yang di awali dengan adanya
perubahan UUD 1945 dengan menonjolkan kebebasan berpolitik yang lebih nyata dan
penguatan sistem presidensiil2 .
Soehino meninjau dari segi perkembangan sistem demokrasi yang dianut dalam
penyelenggaraan sistem pemerintahannya, maka dikemukakan masa masa dianutnya sistem
demokrasi di Indonesia sebagai berikut;
Demikian halnya yang lain yang dinyatakan oleh Sri Soemantri3 bahwa seluruh
konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia (UUD 1945, Konstitusi RIS, dan UUDS 1950)
menganut demokrasi pancasila, karena ketiga konstitusi tersebut menjadikan pancasila
sebagai dasar negara, sehingga secara materiil berarti demokrasi yang dianut juga adalah
demokrasi pancasila, lebih lanjut Sri Soemantri mengatakan :
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kita lihat demokrasi di Indonesia telah berjalan dari waktu ke waktu. Namun kita
mengetahui bahwa pengertian demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang dihayati oleh
bangsa dan negara Indonesia yang dijiwai dan diintegrasikan oleh nilai nilai luhur Pancasila.
Adapun aspek dari demokrasi Pancasila antara lain di bidang aspek aspek materil (segi
isi/substansi), aspek formal, aspek normative, aspek optaif, aspek organisasi, aspek kejiwaan.
Namun hal tersebut juga harus didasari dengan prinsip Pancasila dan dengan tujuan nilai
yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, kita dapat merasakan demokrasi dalam istilah
yang sebenarnya.
B. SARAN
Hasan Mohammad Tiro, 1999, Demokrasi Untuk Indonesia, Jakarta, Teplok Press.
http://eprints.uad.ac.id/9437/1/DEMOKRASI%20dwi.pdf
B. Topik Wawancara
“Demokrasi”
C. Daftar Pertanyaan
D. Jawaban Narasumber