Zelikagz - Soca - Icu Rs Kota Bandung
Zelikagz - Soca - Icu Rs Kota Bandung
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Tujuan ...............................................................................................3
1.3 Manfaat..............................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................4
2.1 Konsep Diabetes Mellitus..................................................................4
2.2 Konsep Hipoglikemia........................................................................5
BAB III LAPORAN KASUS.......................................................................15
3.1 Pengkajian.........................................................................................15
3.2 Perumusan Diagnosa Keperawatan...................................................24
3.3 Rencana Keperawatan.......................................................................25
3.4 Implementasi Keperawatan...............................................................25
3.5 Evaluasi.............................................................................................30
BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................34
4.1 Evidance Based Pratice....................................................................34
4.2 Pembahasan......................................................................................37
BAB V PENUTUP........................................................................................40
5.1 Simpulan ..........................................................................................40
5.2 Saran.................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................41
ii
BAB I
PENDAHULUAN
yang paling sering terjadi akibat terapi penurunan glukosa darah pada pasien
DM tipe 1 dengan angka kejadian 10% - 30% pasien per tahun dengan angka
kejadian hipoglikemia meningkat dari 3.2 per 100 orang per tahun menjadi 7.7
per 100 orang per tahun pada penggunaan insulin. Menurut penelitian lain
didapatkan data kejadian hipoglikemia terjadi sebanyak 30% per tahun pada
et al., 2021) Sebagai penyulit akut pada DM tipe 2, hipoglikemia paling sering
pada DM merupakan suatu keadaan yang terjadi ketika insulin dan glukosa
darah dalam keadaan tidak seimbang. Hal ini dapat terjadi setelah
menggunakan insulin atau obat anti diabetik lainnya, tidak cukup makan atau
waktu jeda antar makan yang lama (biasanya pada tengah malam), latihan
1
2
fisik tanpa asupan makanan yang cukup sebelumnya, atau tidak cukup
kadar glukosa darah yang rendah. Kondisi ini paling sering mengenai
penderita diabetes Tipe I, tetapi tidak menutup kemungkinan juga dapat terjadi
mengancam jiwa penderita karena glukosa darah adalah sumber energi satu-
satunya pada otak, sehingga jika mengalami penurunan kadar dari normal
1.3 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Diabetes, 2021).
et al., 2018).
4
5
of Diabetes, 2021).
pada klien dengan DM tipe 2 yang menjalani terapi obat insulin atau
(Mansyur, 2018).
dirinya sendiri.
tanda dan gejala yang dapat dibagi menjadi dua yaitu : (PERKENI,
2015).
nadi melebar)
berlebihan.
al., 2022).
diberi glukosa 75 gram oral) dan nilai normalnya antara 70- 110
2. Pemeriksaan AGD
respiratorik sedang.
3. HBA1c
10
4. Pemeriksaan Elektrolit
terganggu
2.2.4 Pentalaksanaan
1. Pencegahan hipoglikemia
Association, 2020).
rendah
3. Terapi hipoglikemia
adalah deteksi dini dan atasi kadar glukosa darah yang rendah
menit berikutnya.
(500 cc).
IV
IV
40%, bila :
IV
IV
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
A. Biodata
1. Identitas
Nama : Ny. I
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sunda
Status : Kawin
Pekerjaan : IRT
No RM : 964130
Hari Rawat Ke : 2
15
16
Nama : Nn. f
Usia : 28 Th
Pekerjaan : Swasta
Pasien masuk IGD RS Kota Bandun pada tanggal 22 agustus 2023 karena
Alasan pasien masuk ICU karena pasien mengalami distres respirasi dan
3. Keluhan Utama
Sesak Nafas
4. Faktor Pencetus
5. Lamanya Keluhan
yang lalu
17
6. Timbulnya Keluhan
9. Diagnosa Medik
Pasien mengeluh sesak sejak 1 minggu yang lalu, sesak terasa seperti di
tindi beban berat, sesak berkurang saat pasien dudu, dan bertambah saat
pasien terlentang dan beraktivitas, sesak terjadi terus menerus sepanjang hari
diabetes, darah tinggi dan kanker atau penyakit menular dan genetik lainya.
F. Riwayat Psikososial
2. Pola Kognitif
3. Pola Koping
4. Pola Interaksi
G. Riwayat Spiritual
H. PemeriksaanFisik
Nadi : 92 x/mnt
Respirasi : 46 x/mnt
Suhu : 33C
3. Sistem Pernafasan
Terdapat cuping (+), retraksi dada (+), terpasang selang NGT, terpasang
alat bantu nafas HFNC, terdengar hipersonor saat di perkusi di kanan dan
4. Sistem Kardiovaskular
pucat, denyut nadi teratur, suara jantung murni, terdapat peningkatan JPV
5. Sistem Pencernaan
Pasien terlihat terpasang NGT, bibir kering, lidah putih, bising usus : 8
x/mnt, tidak ada nyeri menelan, tidak ada nyeri tekan pada daerah perut
6. Sistem Indra
1) Penglihatan
Pasien masih dapat melihat dengan baik saat perawat berdiri 1 meter
dpn pasien.
2) Pendengaran
depan pasien.
20
3) Pengecapan
4) Penciuman
benar.
5) Perabaan
7. Sistem Syaraf
1) Fungsi Cerebral
2) Fungsi Cranial
jarak 1 m
8. Sistem Muskuloskeletal
2mm waktu kembali 3 dtk, kekuatan otot tangan kanan dan kiri 5, kaki
9. Sistem Integumen
Tidak terdapat luka dan memar, kulit berwarna pucat, dan lembab.
hipoglikemi.
11. SistemPerkemihan
Pasien terpasang kateter, urine sebanyak 300 cc dari jam 1-5 sore,
1. Data Psikologis
sembuh.
2. Data Sosial
untuk menjaga.
3. Data Spiritual
1. Istirahat
Saat sehat pasien biasa tidur 8 jam sehari dengan nyenyak dan tdr di
Saat sakit pasien tdk bisa tidur karena sesak, dan sering terbangun di
malam hari.
2. Nutrisi
Saat sehat dan tidak mengetahui pasien memiliki hipertensi pasien tidak
gorengan.
Saat sakit pasien tdk bisa makan hanyan di beri susu saja melalui selang
NGT.
23
K. Data Penunjang :
dan kiri.
L. Therapi
HHD
diuretik
- Kolaborasi pemberian
continous renal replacement
therapy (CRRT), jika perlu
Terapeutik
1. Berikan karbohidrat
sederhana, jika perlu
2. Berikan glukagon, jika
perlu
3. Berikan karbohidrat
kompleks dan protein sesuai
diet
4. Pertahankan kepatenan
jalan nafas
5. Pertahankan akses IV jika
perlu
6. Hubungan layanan medis
darurat jika perlu
Edukasi
1. Anjurkan membawa
karbohidrat sederhana setiap
saat
2. Anjurkan memakai identitas
darurat yang tepat
3. Anjurkan monitor kadar
glukosa darah
4. Anjurkan berdiskusi dengan
tim perawatan diabetes
tentang
penyesuaian program,
pengobatan
5. Jelaskan interaksi anara
diet, insulin/agen oral dan
olahraga
6. Ajarkan pengelolaan
30
hipoglikemia
7. Ajarkan peraw3atan
mandiri untuk mencegah
hipoglikemia
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
dekstrose, jika perlu
2. Kolaborasi pemberian
glukagon jika perlu
PEMBAHASAN
T : Tidak ada
dengan kriteria inklusi. Namun hanya 2 jurnal saja yang saya pilih.
34
35
Kriteria inklusi:
2) Bahasa Indonesia
DM tipe 2
1 Efektifitas Lembar quasi pasien DM quasi expe- Hasil data pada kelompok
Pemantauan Insulin expe- Tipe 2 yang riment intervensi, yaitu kelompok
Terintegrasi Untuk riment mendapat dengan pasien DM Tipe 2 yang
Mengurangi Kejadian terapi pendekatan memper- oleh terapi
Hipoglikemia insulin non- insulin analog dengan
Pada Pasien Diabetes analog dan equivalent mengguna- kan lembar
Mellitus Tipe 2 bersedia post test pemantauan insulin
menjadi only control terintegrasi di- lakukan uji
Dikha Ayu Kurnia*, responden group, reliabilitas. Berdasarkan
Debie Dahlia dengan uji reliabi- litas, nilai r
lama alpha (0,727) lebih besar
Faculty of Nursing penggunaan diban- dingkan dengan
Universitas terapi nilai r tabel (0,312)
Indonesia, Depok insulin sehingga pertanyaan dalam
16424, Indonesia selama satu kelompok intervensi
minggu (7 dinya- takan reliabel.
hari).
4.2 Pembahasan
1. Jurnal 1
diprediksi meningkat dari 1 juta di tahun 2000 menjadi 1,6 juta penderita
yang aman. Hal ini dikarenakan pasien DM dapat memperoleh te- rapi
rendah–sedang.
rutinitas rumah sakit dan 32% kondisi hipoglikemia yang terjadi di rumah
2. Jurnal 2
diperkirakan pada tahun 2045 akan ada 700 juta orang yang menderita
PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran
40
DAFTAR PUSTAKA
Ayu Kurnia, D., & Dahlia, D. (2018). Efektifitas Lembar Pemantauan Insulin
Terintegrasi Untuk Mengurangi Kejadian Hipoglikemia pada Pasien
Diabetes Mellitus Tipe 2.
Hikmatul et al. (2022). Lima Pilar Diabetes Mellitus. In Lima Pilar Diabetes
Mellitus.
Parliani, Wahyuni, T., Ramadhaniyiati, Usman, Pradika, J., & Lestari, L. (2021).
Buku Saku Mengenal Diabetes Mellitus. In Jawa Barat: Jejak.
Perkeni, Soelistijo, S. A., Novida, H., Rudijanto, A., Soewondo, P., Suastika, K.,
Manaf, A., Sanusi, H., Lindarto, D., Shahab, A., Pramono, B., Langi, Y. A.,
Purnamasari, D., Soetedjo, N. N., Saraswati, M. R., Dwipayana, M. P.,
Yuwono, A., Sasiarini, L., Sugiarto, … Zufry, H. (2015). Konsensus
Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2015. In
Perkeni.
41