Sesi-1 - Kerangka - Kerja - ManRisk - SPBE v2
Sesi-1 - Kerangka - Kerja - ManRisk - SPBE v2
Imam Machdi
Asisten Deputi Perumusan Kebijakan dan Koordinasi
Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Jakarta, 6 Mei 2020
Jakarta, 18 November 2019
K E M E N T E R I A N P E N D AYA G U N A A N A PA R AT U R N E G A R A
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
SPBE
Manajemen
Layanan
K E M E N T E R I A N P E N D AYA G U N A A N A PA R AT U R N E G A R A
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
LATAR BELAKANG
PERMASALAHAN: PELUANG:
- Tata kelola tidak terpadu - Mobile Internet & IoT
- Penerapan layanan belum optimal - Cloud Computing
- Jumlah dan kompetensi SDM SPBE - Artificial Intelligence
terbatas - Big Data
RISIKO RISIKO
NEGATIF POSITIF
DAMPAK NEGATIF: DAMPAK POSITIF:
- Pemborosan anggaran - Kemudahan akses layanan
- Reputasi menurun - Kemudahan integrasi layanan SPBE
- Terganggunya pengoperasian TIK - Kemudahan administrasi
- Dukungan penyusunan kebijakan
K E M E N T E R I A N P E N D AYA G U N A A N A PA R AT U R N E G A R A
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
Manajemen Risiko SPBE Risiko Positif SPBE adalah Risiko Negatif SPBE adalah
adalah pendekatan sistematis yang peluang terjadinya suatu peluang terjadinya suatu
meliputi proses, pengukuran, peristiwa yang akan peristiwa yang akan
struktur, dan budaya untuk meningkatkan peluang menurunkan peluang
menentukan tindakan terbaik terkait keberhasilan terhadap keberhasilan terhadap
Risiko SPBE. pencapaian tujuan dalam pencapaian tujuan dalam
penerapan SPBE penerapan SPBE
K E M E N T E R I A N P E N D AYA G U N A A N A PA R AT U R N E G A R A
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
Penetapan Konteks
mengidentifikasi parameter dasar dan ruang lingkup penerapan
dari Risiko SPBE, antara lain:
a. Sasaran dan Target Kinerja
b. Kategori Risiko (16 item)
c. Area Dampak Risiko (7 item)
d. Kriteria Kemungkinan
e. Kriteria Dampak
f. Level Risiko
g. Selera Risiko
K E M E N T E R I A N P E N D AYA G U N A A N A PA R AT U R N E G A R A
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
Area Dampak
a. Finansial e. Operasional dan Aset TIK
b. Reputasi f. Hukum dan Regulasi
c. Kinerja g. Sumber Daya Manusia
d. Layanan Organisasi
K E M E N T E R I A N P E N D AYA G U N A A N A PA R AT U R N E G A R A
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
UKR
memiliki fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan
Manajemen Risiko SPBE.
UPR
memiliki fungsi pelaksanaan Manajemen Risiko SPBE
yang terdiri atas Pemilik Risiko, Koordinator, dan
Pengelola Risiko.
PENUTUP
Penerapan Manajemen Risiko diperlukan untuk lebih menjamin pencapaian tujuan dan
keberlangsungan dari penerapan SPBE.
Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah dapat mengadopsi secara langsung atau
melakukan modifikasi kerangka kerja Manajemen Risiko SPBE sesuai dengan konteks
organisasi.
Tata kelola perlu dibangun dengan menyusun struktur Manajemen Risiko SPBE yang
disesuaikan dengan konteks organisasi dan membangun budaya sadar risiko yang
melibatkan semua pemangku kepentingan.
K E M E N T E R I A N P E N D AYA G U N A A N A PA R AT U R N E G A R A
DAK N E RMEEFNOTREMR AI AS N
I BPIERNODKARYAASGI U N A A N A P A R A T U R N E G A R A
R E PDUA BNL IRKE FI O
NDRMON A ES SI I BA I R O K R A S I
REPUBLIK INDONESIA
TERIMA KASIH