Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan YME, atas segala rahmat yang telah
dikaruniakan kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan Proposal In House
Trainning Bantuan Hidup Dasar Bagi Karyawan Rsia Mama Palembang ini. In
House Trainning merupakan kegiatan internal dalam rumah sakit yang melibatkan
seluruh staf rumah sakit yang bersangkutan.
Proposal ini bertujuan untuk mengajukan izin dan pendanaan untuk
terselenggaranya kegiatan di atas. Butuh dukungan dari berbagai pihak agar tujuan
kegiatan ini dapat terpenuhi secara maksimal.
Kami sangat menyadari banyak terdapat kekurangan - kekurangan
dalam proposal ini. Kekurangan ini secara berkesinambungan akan terus
diperbaiki di masa depan sesuai dengan tuntunan dalam pengembangan rumah
sakit ini.

Palembang, 1 Juli 2022


Penyusun,

SDM
PROPOSAL
IN HOUSE TRAINNING BANTUAN HIDUP DASAR
BAGI KARYAWAN RSIA MAMA PALEMBANG

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cedera bahkan kematian dapat terjadi kapan saja, dimana saja, dan dapat
dialami oleh siapa saja. Bencana nasioanal seperti gempa bumi merupakan
contoh bagaimana musibah tak dapat dihindari, sehebat apapun upaya kita
untuk menghadapinya. Upaya rasional yang efektif adalah meminimalkan
dampak yang mungkin timbul akibat bencana /cedera. Kematian memang milik
Allah SWT,akan tetapi kematian karena sumbatan jalan nafas, gangguan
ventilasi paru, dan perdarahan seharusnya dapat kita cegah.
Bantuan Hidup Dasar adalah tindakan darurat untuk membebaskan jalan
nafas,membantu pernafasan dan mempertahankan sirkulasi darah tanpa
menggunakan alatbantu.Tindakan Bantuan Hidup Dasar sangat penting pada
pasien dengan henti jantungyang tiga perempat kasusnya terjadi diluar Rumah
Sakit,dan gagal melakukan usahapenyelamatan sebagai langkah awal
dalam Bantuan Hidup Dasar karena tidak mengetahui lokasi yang tepat
untuk kompresi dada. Keadaan kegawatdaruratan adalah suatu keadaan dimana
korban akan mengalami kecacatan atau bahkan kematian, bila tidak
mendapatkan pertolongan dengan segera. Kondisi tersebut dapat terjadi kapan
saja, dimana saja dan siapa saja. Saat ini, masih banyak dijumpai keadaan
korban yang tergolong gawat darurat yang mestinya dapat terselamatkan, tetapi
karena manejemen pertolongan pertama yang tidak adekuat, sehingga
pertolongan tersebut menjadi sia-sia.
Seiring dengan perkiraan peningkatan kejadian trauma dan pentingnya
tindakan Bantuan Hidup Dasar pada pasien trauma, maka setiap orang
seharusnya terlatih dalam pemberian pertolongan pertama atau Bantuan Hidup
Dasar, termasuk kalangan medis dan non medis di RSIA MAMA Palembang.
Dari waktu ke waktu keberadaan institusi Rumah Sakit semakin dituntut
untukmemberikan pelayanan prima dalam bidang kesehatan kepada
masyarakat. Tingkat keberhasilan Rumah Sakit tergantung antara
lain : efesiensi, efektivitas, pelayanan, kemudahan, kecepatan ,
kemutakhiran peralatan , kenyamanan dan keamanan pasien.
Berdasarkan alasan diatas Rumah Sakit mengusulkan diadakan
pelatihan “Bantuan Hidup Dasar “ untuk seluruh tenaga medis dan non medis
di RSIA MAMA Palembang.
1.2 Tujuan Umum
Agar semua karyawan yang bekerja di RSIA MAMA baik medis non
medis dapat memberikan Bantuan Hidup Dasar.

1.3 Tujuan Khusus


Setelah mengikuti pelatihan diharapkan peserta mampu:
a. Mengenal adanya keadaan gawat darurat pada penderita rawat jalan
dan rawat inap dalam melakukan pertolongan secar baik.
b. Melakukan prosedur khusus dalam menanggulangi kegawatan

2. TOPIK MATERI
1. Manajemen Gawat Darurat
2. Bantuan Hidup Dasar
3. Tata laksana jalan nafas
4. Perawatan Pasca Henti Jantung

3. SUSUNAN PANITIA
Terlampir (Lampiran 1)

4. METODE PELATIHAN
1. Pre Test
2. Materi
3. Diskusi
4. Simulasi
5. Post Test

5. NARASUMBER
1. dr. Amellia Sefti Lestari
2. Yuni Rosalina, Am.Keb
3. Nurjanah Desrimayani, Am.Keb
4. Novita Sari, Am.Kep
5. Desna Nataria, S.Kep

6. PESERTA
Pelatihan ini wajib diikuti oleh seluruh petugas yang berada di lingkungan
RSIA MAMA sebanyak 60 orang yang terdiri dari staf medis dan non medis.
Berhubung jadwal dinas 3 ( tiga ) shift agar tidak berbenturan dengan
jadwal dinas rutin Maka pelatihan ini dibagi menjadi 10 (sepuluh) kelompok.

7. TEMPAT PENYELENGGARAAN
Aula Lantai 5 RSIA MAMA Palembang
8. WAKTU PENYELENGGARAAN
Pelatihan direncanakan belangsung 1 ( satu ) hari mulai jam 09.00 s/d 16.00
WIB

9. ANGGARAN BIAYA

No Nama Kegiatan Pengeluaran Jumlah Total


1. Makan peserta Rp 25.0000 60 Rp. 1.500.000
2. Snack Rp 10.0000 60 Rp 600.000
3. Sertifikat Rp 5000 60 Rp 300.000
4. ATK Rp 1.000.000 - Rp 1.000.000
TOTAL Rp 3.400.000

10. PENUTUP
Dengan terlaksananya pelatihan BHD ini diharapkan dapat menghasilkan
tenaga yang professional sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan di
RSIA MAMA Palembang.

Menyetujui, Palembang, 20 Juli 2022

dr. Rika Riri Puspita Indah Tiara Agustina Rahayu, SKM


Direktur RSIA MAMA Kepala Bagian SDM
Lampiran 1

SUSUNAN PANITIA
IN HOUSE TRAINNING BANTUAN HIDUP DASAR
RSIA MAMA 2022

Pelindung : dr. Nurhayati Sp.OG


Penasehat : dr. Hari Ciptadi, Sp.An
Penanggungjawab : dr. Rika Riri Puspita Indah
Ketua Panitia : Tiara Agustina R, SKM
Sekretaris : Anggun, Ledia S.Kep. Ners
Bendahara : Nyayu Eka Mayasari, A.Md
Seksi Acara : Indah Yulistina, S.Kep.Ners
Lara Sakti, Am Kep
Fingkan Pratiwi, S.Kep Ners
Seksi Perlengkapan : Jaya, SH
Thamrin
Seksi Konsumsi : Linda Rahayu Ningsih, A.Md.Gz
Desi Mayasari, S.Farm
Seksi Dokumentasi : Husmaniar, Am.Keb
PRE TEST / POST TEST

Nama :
Unit :
SKOR :

1. Yang dimaksud dengan BHD adalah :


A.Bantuan kehidupan dengan menggunakan cairan infus.
B.Bantuan kehidupan dengan menggunakan obat-obatan.
C.Bantuan kehidupan tanpa menggunakan obat dan alat.
D.Bantuan kehidupan dengan menggunakan alat listrik.

2.Yang dimaksud mati klinis adalah :


A.Henti nafas dan henti jantung reversible.
B.Henti nafas selama 10 menit.
C.Henti sirkulasi darah.
D.Henti nafas dan sirkulasi darah.

3.Apabila terlambat dalam tindakan BHD, saat ada henti jantung dapat berakibat:
A.Terlambat 1 menit, dari 100 penderita akan meninggal 1 orang.
B.Terlambat 1 menit, dari 100 penderita akan meninggal 10 orang.
C.Terlambat 5 menit, dari 100 penderita akan meninggal 1 orang.
D.Terlambat 5 menit, dari 100 penderita akan meninggal 10 orang.

4.Untuk menilai Air way pada orang tidak sadar antara lain dengan :
A.Bisa bicara dengan baik.
B.Tanpa suara tambahan.
C.Tidak sesak.
D.Lihat, dengar, dan rasa.

5.Sumbatan sebagian yang dapat mengganggu airway, kecuali :


A.Ludah – darah – lender.
B.Pangkal lidah jatuh ke belakang.
C.Penyempitan.
D.Cedera.

6.Pemberian oksigen melalui kanul hidung :


A.2 – 6 L / menit.
B.5 L / menit.
C.10 L / menit.
D.6 – 10 L / menit.

7.Pemberian oksigen dengan menggunakan masker :


A.2 – 6 L / menit.
B.5 L / menit.
C.10 L / menit.
D.6 – 10 L / menit.

8.Berapa lama pengisian kembali kapiler (capillary filling) yang normal :


A.1 detik B.≤ 2 detik.
C.1 menit. D.≤ 2 menit.

9.Bila nadi karotis tidak teraba, tindakan yang dilakukan :


A.Bantuan pernafasan.
B.Pemberian O2 5 L / menit.
C.RJP.
D.Pasang masker O2 10 L / menit.

10.Frekuensi nadi normal pada orang dewasa :


A.60 X / menit.
B.80 X / menit.
C.100 X / menit
D.60 – 80 X / menit.

11.Bila jantung masih berdenyut dan penderita tidak bernafas, tindakan yang
dilakukan :
A.Bantuan pernafasan.
B.Bagging.
C.RJP.
D.Pasang masker O2 10 L / menit.

12.Berapa frekuensi RJP dengan petugas 2 orang :


A.5 kali kompresi 1 kali meniup.
B.15 kali komresi 2 kali meniup.
C.30 kali kompresi 1 kali meniup.
D.30 kali kompresi 2 kali meniup.

13.Otak dan jantung akan mati (tidak berfungsi) bila tidak mendapat O2 selama :
A.1 menit.
B.10 menit.
C.15 detik.
D.6 – 8 menit.

14.Untuk mengatasi obstruksi jalan nafas total karena sumbatan benda asing,
dapatdilakukan dengan cara sebagai berikut, kecuali :
A.Heimlich maneuver. B.Sapuan jari.
C.Abdominal thrust. D.Suction.

15.Suara nafas yang bercampur dengan cairan, terdengar sebagai :


A.Gurgling. B.Snoring.
C.Stridor. D.Choking.

16.Chin lift maneuver tidak boleh digunakan pada penderita :


A.Fraktur cervical.
B.Fraktur basis cranii.
C.Neoplasma.
D.Oedem laring

Anda mungkin juga menyukai