Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PEREKONOMIAN INDONESIA

“NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL”


Dosen Pengampu: Drs. Edy Yusuf Agung Gunanto, M.Sc., Ph.D.

Disusun Oleh Kelompok 5:

Abel Rudi Syahreza (12030121140296)


Nabila Adlya A (12030121140316)
Tazkia Rufaida (12030121120058)
Dihyah Amalia Putri (12030121120018)
Denia Mazaya R.U. (12030121140334)

PEREKONOMIAN INDONESIA - KELAS B


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Neraca Pembayaran Internasional”.
Pertimbangan penyusunan makalah ini, untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Perekonomian Indonesia dan ingin mengantarkan para pembaca agar lebih mengenal tentang
bagaimana penerapan neraca pembayaran internasional di dalam pelaksanaan perdagangan
internasional.
Melalui makalah ini kami harap dapat meningkatkan kemampuan pembaca sesuai
dengan potensinya, baik di ranah kognitif, efektif, maupun psikomotorik, sehingga dapat
menumbuhkan rasa percaya diri bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dari makalah ini, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Terima kasih.

Semarang, 18 November 2023

Kelompok 5

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... 1
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 2
BAB I......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN..................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................ 3
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Neraca Pembayaran Internasional................................................................ 5
2.2 Tujuan dan Kegunaan Neraca Pembayaran Internasional.............................................. 6
2.3 Komponen Neraca Pembayaran Internasional............................................................... 8
2.4 Struktur Neraca Pembayaran di Indonesia................................................................... 11
2.5 Sumber Neraca Pembayaran di Indonesia.................................................................... 13
2.6 Faktor yang Mempengaruhi Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran...... 13
BAB III.................................................................................................................................... 17
PENUTUP............................................................................................................................... 17
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................18

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Neraca pembayaran merupakan suatu catatan sistematis mengenai transaksi
ekonomi antara penduduk suatu negara dan penduduk negara lainnya dalam suatu
periode tertentu. Transaksi tersebut diklasifikasikan ke dalam transaksi berjalan,
transaksi modal, dan lalu lintas moneter. Transaksi berjalan terdiri atas ekspor ataupun
impor barang dan jasa, sedangkan transaksi modal terdiri atas arus modal sektor
pemerintah ataupun swasta, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang.
Lalu lintas moneter adalah perubahan dalam cadangan devisa. Dengan demikian,
neraca pembayaran memberikan gambaran arus penerimaan dan pengeluaran devisa
serta perubahan neto cadangan devisa. Kebijaksanaan neraca pembayaran yang serasi
dan terpadu dengan kebijaksanaan pembangunan lainnya merupakan faktor penting
dalam pencapaian sasaran pembangunan. Kondisi neraca pembayaran yang mantap
mendorong arus perdagangan luar negeri, meningkatkan lalu lintas modal luar negeri
untuk kepentingan pembangunan nasional, serta mendukung pertumbuhan yang
berlanjut dari perekonomian nasional. Sistem devisa bebas yang merupakan
kebijaksanaan mendasar di bidang neraca pembayaran merupakan prasyarat dan
perangkat ekonomi pokok bagi terciptanya efisiensi perekonomian nasional dalam
berinteraksi dengan perekonomian internasional.

1.2 Rumusan Masalah


Penulis merumuskan masalah yang akan menjadi pokok bahasan dalam makalah ini
adalah:
1. Apa pengertian neraca pembayaran internasional?
2. Apa tujuan dan kegunaan neraca pembayaran internasional?
3. Apa komponen dari neraca pembayaran internasional?
4. Apa struktur neraca pembayaran di Indonesia?
5. Apa sumber dari neraca pembayaran di Indonesia?
6. Apa faktor yang mempengaruhi perdagangan internasional dan neraca
pembayaran?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penulisan makalah, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian dari neraca pembayaran internasional.
2. Untuk mengetahui tujuan dan kegunaan dari neraca pembayaran internasional.

3
3. Untuk mengetahui komponen dari neraca pembayaran internasional.
4. Untuk mengetahui struktur neraca pembayaran di Indonesia.
5. Untuk mengetahui sumber dari neraca pembayaran di Indonesia.
6. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perdagangan internasional dan
neraca pembayaran.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Neraca Pembayaran Internasional


Neraca pembayaran adalah catatan sistematis mengenai semua transaksi ekonomi
antar penduduk suatu negara dengan negara-negara lain selama periode tertentu.
Pengertian penduduk dalam hal ini meliputi perorangan (individu), perusahaan, badan
hukum, badan pemerintah, atau siapa saja yang tempat tinggal utamanya di negara
tersebut, Neraca pembayaran merupakan ringkasan transaksi pada suatu negara
tertentu antarwarga negara domestik dan asing pada suatu periode tertentu. Neraca ini
mencerminkan akuntansi dari transaksi internasional suatu negara pada suatu periode.
Neraca ini mencatat transaksi usaha, individu maupun negara

Neraca pembayaran memiliki dua sisi, yaitu kredit dan debit.


➢ Kredit adalah transaksi yang menimbulkan hak menerima pembayaran dari
penduduk negara lain.Semua transaksi kredit masuk dalam neraca pembayaran
dengan tanda positif (+)
➢ Debit adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban membayar kepada
penduduk negara lain. Transaksi debet masuk dengan tanda negatif (-).
Neraca pembayaran internasional suatu negara yang biasanya juga disebut neraca
pembayaran, neraca pembayaran luar negeri, balance of payments , balance of
international payments, atau international balance of payments, biasa didefinisikan
sebagai suatu ikhtisar yang tersusun secara sistematika yang memuat semua
transaksi[1]transaksi ekonomi luar negeri yang diadakan oleh penduduk negara
bersangkutan, untuk jangka waktu tertentu.

Menurut Para Ahli NPI atau Neraca Pembayaran Internasional

1. Menurut Pippenger (1973)

Neraca Pembayaran Internasional (NPI) memiliki sebutan-sebutan lain seperti


Neraca Pembayaran (NP) atau Neraca Pembayaran Luar Negeri (NPLN).
Neraca pembayaran internasional adalah catatan statistik mengenai semua
transaksi ekonomi antara suatu negara dengan warga seluruh dunia dalam
periode tertentu. Neraca ini mencatat seluruh transaksi ekonomi internasional
yang terjadi antara penduduk sebuah negara dengan penduduk negara lain,
termasuk perdagangan, investasi, dan pinjaman luar negeri

2. Soediyono (1987)

5
Menyatakan bahwa dalam bahasa Inggris NPI disebut Balance of Payments
(BOP) atau Balance of International Payments (BIP) atau International
Balance of Payments (IBP). Untuk konsistensi dalam disertasi ini istilah yang
dipakai adalah Neraca Pembayaran Internasional (NPI)

3. Duasa (2000)

NPI didefinisikan sebagai suatu catatan atau ikhtisar yang tersusun secara
sistematis tentang semua transaksi-transaksi ekonomi luar negeri yang
diadakan oleh penduduk suatu negara dalam kurun waktu satu (1) tahun.
Transaksi ekonomi tersebut meliputi kegiatan ekspor dan impor barang dan
jasa, arus masuk, dan keluarnya modal, hibah dan pembayaran transfer lain

2.2 Tujuan dan Kegunaan Neraca Pembayaran Internasional


Tujuan-tujuan dari penyusunan neraca pembayaran sebagai berikut:
1) Untuk Mengetahui Keadaan Perekonomian Dalam Hubungan Internasional
Suatu Negara
Untuk mengamati keadaan perekonomian suatu negara bisa menggunakan
neraca pembayaran. Dengan neraca pembayaran maka pola umum
perekonomian suatu negara bisa diketahui sehingga transaksi ekonomi bisa
dilakukan dengan maksimal.
Di dalam transaksi internasional, suatu negara sangat perlu untuk mengetahui
keadaan terkini perekonomian negara lain. Dengan mengetahui keadaan
tersebut maka pemerintah dalam negeri bisa menentukan kebijakan atau
langkah-langkah yang harus diambil supaya ketika melakukan transaksi
ekonomi mendapatkan keuntungan.

2) Untuk Mengetahui Sumber Daya yang Ada Di Setiap Negara

Sumber daya yang dimiliki oleh suatu negara berbeda-beda. Oleh karena itu,
suatu negara perlu mengetahui sumber daya yang dimiliki oleh negara lain
agar bisa menjalin hubungan dalam perdagangan internasional. Pendapatan
yang dihasilkan dari perdagangan internasional bisa digunakan sebagai
cadangan devisa negara dan menjalankan roda perekonomian dalam negeri.
Sumber daya yang dimiliki oleh suatu negara bisa diketahui dengan
penggunaan neraca pembayaran yang tepat. Jika sudah mengetahui sumber
daya yang dimiliki oleh negara lain maka pemerintah suatu negara bisa
menentukan transaksi ekonomi seperti apa yang harus dilakukan.

3) Untuk Mengetahui Besarnya Anggaran Devisa yang Diperlukan Dalam


Transaksi Ekonomi Internasional.

6
Cadangan devisa yang dimiliki oleh suatu negara bisa digunakan sebagai
transaksi ekonomi internasional. Agar cadangan devisa bisa bertambah maka
transaksi ekonomi internasional harus dilakukan dengan efektif dan efisien
sehingga bisa memperoleh dari transaksi ini.

Perencanaan anggaran devisa harus dilakukan dengan cermat dan teliti supaya
tidak ada kesalahan yang membuat suatu negara kekurangan anggaran devisa.
Salah satu alat yang dapat menentukan anggaran devisa adalah neraca
pembayaran. Dengan neraca pembayaran maka transaksi ekonomi
internasional bisa dilakukan dengan efektif dan efisien sehingga suatu negara
tidak mengalami kerugian.

4) Untuk Mengetahui Langkah-Langkah yang Harus Diambil Dalam Bidang


Transaksi Ekonomi

Agar tidak salah dalam melangkah saat melakukan transaksi ekonomi maka
pemerintah suatu negara perlu memikirkan langkah-langkah yang tepat supaya
negara tidak mengalami kerugian saat melakukan transaksi ekonomi.

Oleh karena itu, suatu negara harus punya neraca pembayaran agar bisa
mendapatkan data-data tentang perkembangan perekonomian negara lain.
Data-data tersebut akan bermanfaat bagi pemerintah suatu negara karena
dengan memiliki data yang akurat akan menghasilkan kebijakan yang tepat.

5) Untuk Mengetahui Permasalahan Ekonomi Dalam Negeri yang Ada Pada


Suatu Negara

Suatu negara juga harus memperhatikan permasalahan ekonomi yang ada di


dalam negeri. Jika perekonomian dalam negeri terdapat masalah dan tidak
segera diselesaikan maka bisa saja akan mengganggu transaksi ekonomi
internasional.

Permasalahan dalam negeri bisa diketahui melalui neraca pembayaran.


Pencatatan yang ada di dalam neraca pembayaran merupakan data-data yang
akurat sehingga pemerintah akan segera tahu permasalahan ekonomi dalam
negeri dan segera menyelesaikannya.

Kegunaan Neraca Pembayaran Internasional:

1. Memantau Transaksi Internasional: Neraca pembayaran internasional


digunakan untuk memantau semua transaksi ekonomi internasional suatu
negara dengan negara lain dalam periode tertentu, sehingga dapat melihat
kondisi keuangan negara
2. Memberikan Informasi Bisnis dan Ekonomi Negara: Neraca pembayaran
internasional memberikan informasi mengenai kondisi bisnis dan ekonomi
negara, sehingga dapat memperkirakan kondisi bisnis dan ekonomi negara

7
3. Membantu Pengaturan Impor dan Ekspor: Neraca pembayaran internasional
membantu pemerintah dalam mengatur impor dan ekspor
4. Membantu Pemerintah Dalam Merumuskan Kebijakan: Neraca pembayaran
internasional membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan ekonomi
dan perdagangan internasional
5. Sebagai Data Keuangan Internasional: Neraca pembayaran internasional juga
digunakan sebagai data-data keuangan internasional
6. Alat Pendataan Transaksi Ekonomi: Neraca pembayaran internasional
digunakan sebagai alat pendataan transaksi ekonomi supaya pemerintah suatu
negara ketika melakukan kegiatan ekspor dan impor tidak mengalami kerugian
dan bisa melakukan penyelesaian pembayaran tepat waktu

2.3 Komponen Neraca Pembayaran Internasional

Tabel di atas adalah struktur neraca pembayaran internasional yang telah


dikembangkan oleh Bank Dunia. Kemudian Kuncoro (2009) menjelaskan
masing-masing unsur dalam neraca pembayaran internasional di atas sebagai berikut:
1. Current Account
Current account atau yang juga disebut dengan neraca transaksi berjalan
merupakan sub dari neraca pembayaran internasional yang mencatat seluruh
transaksi barang dan jasa. Transaksi yang dimaksudkan dalam hal ini adalah
transaksi ekspor dan impor barang atau jasa yang dilakukan oleh penduduk
satu negara ke suatu negara lain.
Transaksi ekspor meliputi ekspor barang, termasuk barang-barang yang bisa
dilihat secara fisik, misalnya minyak, tembakau, tanah, kayu, karet, dan
sebagainya. Sedangkan untuk ekspor jasa seperti Tenaga Kerja Indonesia
(TKI), asuransi, pariwisata. Ekspor barang atau jasa merupakan transaksi

8
kredit karena transaksi ini menimbulkan hak untuk menerima pembayaran dari
penduduk negara lain (menyebabkan terjadinya aliran uang atau dana masuk
ke dalam negeri). Contohnya Bayu adalah seorang warga negara Indonesia
yang memiliki bisnis ekspor kayu ke Alexander yang merupakan penduduk
asal Amerika. Terjadinya kegiatan ekspor kayu ini menyebabkan Bayu
mendapatkan uang dari Alexander sebagai bentuk pembayaran atas ekspor
kayu.
Transaksi impor meliputi impor barang meliputi barang-barang konsumsi,
barang modal, dan bahan mentah untuk industri. sedangkan untuk impor jasa
yaitu seperti Tenaga Kerja Asing (TKA) dan para profesional. Impor
barang-barang dan jasa merupakan transaksi debet karena menimbulkan
kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada negara lain (menyebabkan
aliran dana atau uang ke luar negeri). Contohnya adalah Ana adalah seorang
warga negara Indonesia yang memiliki bisnis impor mobil-mobil mewah. Ana
bekerjasama dengan Angel yang merupakan penduduk asal Jerman.
Terjadinya kegiatan impor mobil mewah ini mengakibatkan Ana melakukan
pembayaran kepada Angel yang merupakan penduduk Jerman.
Current account terbagi menjadi tiga bagian yaitu:
1. Neraca perdagangan (balance of trade)
Mencatat selisih antara ekspor dan impor barang yang diperdagangkan
dalam perdagangan internasional.
2. Neraca jasa (service balance)
Mencatat transaksi ekspor dan impor jasa, termasuk pembayaran bunga
dan dividen, pengeluaran militer dan turis.
3. Neraca transfer unilateral (unilateral transfers balance)
Mencatat hibah baik dari perseorangan maupun pemerintah (misalnya
bantuan luar negeri dan bantuan militer).
Transaksi current account dikatakan surplus jika nilai ekspor lebih besar dari
nilai impor sehingga terjadi akumulasi kekayaan valas dan juga berdampak
pada peningkatan investasi luar negeri. dikatakan defisit jika nilai impor lebih
besar dari nilai ekspor dan terjadi aliran valas keluar dari dalam negeri ke luar
negeri yang berakibat pada terjadinya pengurangan investasi di luar negeri
karena adanya pembatasan dari investor dalam negeri untuk berinvestasi di
luar negeri.

2. Capital Account
Capital account atau neraca modal merupakan sub NPI yang menunjukkan
aliran modal finansial, baik yang langsung diperdagangkan (perubahan
portofolio dalam bentuk saham, obligasi dan surat berharga internasional yang
lain) maupun untuk membayar barang dan jasa. Capital account
mencerminkan yang pertama adalah transaksi modal jangka pendek (baik
berupa investasi asing langsung maupun pembelian surat-surat berharga
dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun), dan yang kedua adalah transaksi

9
modal jangka panjang (surat-surat berharga dengan jatuh tempo kurang dari
satu tahun).
Transaksi modal jangka pendek meliputi:
1. Kredit perdagangan dari negara lain (dicatat pada kredit) atau kredit
perdagangan yang diberikan kepada penduduk negara lain (debit).
Dalam perdagangan antarnegara, umumnya pembayaran dilakukan
secara kredit, terdapat lembaga keuangan atau perbankan sebagai
penjamin atas transaksi yang dilakukan oleh penjual dan pembeli.
Contohnya Indonesia mengekspor ke negara lain, nilai ekspor akan
dijamin oleh perbankan di negara terjun, sehingga kredit perdagangan
dari negara lain (dicatat pada kredit). Begitupun sebaliknya untuk
kegiatan impor.
2. Deposito yang dimiliki oleh penduduk Indonesia di luar negeri akan
dicatat di sebelah debit, sedangkan deposito milik penduduk negara
lain di Indonesia akan dicatat disebelah kredit.
3. Penduduk Indonesia melakukan pembelian surat berharga jangka
pendek di luar negeri (dicatat pada debit) atau penjualan surat berharga
jangka pendek kepada penduduk negara lain (dicatat pada kredit).
Transaksi modal jangka panjang meliputi:
1. Investasi langsung dari penduduk Indonesia ke luar negeri (dicatat
pada debit), seperti dalam hal melakukan ekspansi usaha, atau
penduduk dari negara asing yang ingin berinvestasi di dalam negeri
(dicatat pada kredit).
2. Pembelian surat berharga jangka panjang milik penduduk dari negara
lain yang dibeli oleh penduduk Indonesia (dicatat pada debit). Contoh:
surat berharga milik Alya yang merupakan warga negara Australia
dibeli oleh Brian yang merupakan warga negara Indonesia. Kedua,
pembelian surat berharga jangka panjang yang diterbitkan oleh
penduduk Indonesia, kemudian dibeli oleh warga negara asing (dicatat
pada kredit).
3. Pinjaman jangka panjang yang diberikan ke penduduk negara lain
(dicatat pada debit) atau pinjaman jangka panjang yang diterima dari
penduduk negara lain (dicatat pada kredit).
Transaksi dalam capital account diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Investasi asing langsung (direct foreign investment)
Investasi pada aktiva tetap pada negara asing yang dapat digunakan
untuk melakukan operasi usaha. Contoh: pembangunan pabrik baru.
2. Investasi portofolio
Transaksi terkait aset keuangan jangka panjang (seperti saham dan
obligasi) antar negara yang tidak mempengaruhi adanya transfer
pengendalian. Contoh: pembelian saham perusahaan negara lain.
3. Investasi modal lain
Transaksi yang melibatkan aset keuangan jangka pendek.

10
3. Reserve Account
Reserve Account merupakan sub NPI yang mencatat hasil bersih dari cadangan
devisa yang dimiliki oleh suatu negara dalam bentuk valuta-valuta asing.
Reserve account menunjukan perubahan cadangan atau saldo devisa yang
diperoleh dari tahun yang bersangkutan dari hasil penjumlahan saldo current
account dan saldo capital account. Jika saldo reserve account menunjukan
angka positif (ΔR > 0) maka dapat dikatakan bahwa posisi BOP dalam
keadaan surplus dan sebaliknya bila menunjukan angka negatif (ΔR < 0)
dikatakan bahwa BOP dalam keadaan defisit.

4. Lalu Lintas Moneter (Accommodating Transaction)


Transaksi lalu lintas moneter adalah semua transaksi jual beli yang terjadi dari
suatu negara ke luar negeri. Transaksi ini sering disebut accomodating
transaction sebab merupakan transaksi yang timbul sebagai akibat dari adanya
transaksi lain. Transaksi lain itu sering disebut dengan autonomous, karena
timbul dengan sendirinya, tanpa dipengaruhi transaksi lain. Termasuk dalam
transaksi autonomous adalah transaksi-transaksi yang sedang berjalan dan
transaksi kapital serta transaksi satu arah.

2.4 Struktur Neraca Pembayaran di Indonesia


Berikut adalah struktur neraca pembayaran di Indonesia :
1. Transaksi Dagang
Dalam pos ini, dicatat semua transaksi ekspor dan transaksi impor barang dan
jasa. Ekspor barang dan ekspor jasa dicatat dalam pos perdagangan di sebelah
kredit, sedangkan transaksi impor barang dan impor jasa, dicatat dalam pos
perdagangan di bagian debit. Transaksi impor atau ekspor perdagangan barang
ekonomi yang berwujud biasa disebut dengan visible trade. Sedangkan,
apabila yang kita ekspor atau impor merupakan penunaian jasa, maka
transaksi tersebut digolongkan sebagai invisible trade atau transaksi jasa.

2. Pendapatan Modal
Pos ini meliputi semua transaksi penerimaan pendapatan yang berasal dari
penanaman modal di luar negeri dan penerimaan pendapatan oleh penduduk
negara lain yang merupakan akibat dari adanya modal asing yang tertanam
dalam perekonomian Indonesia. Pendapatan yang dimaksud dapat berbentuk
keuntungan, dividen, dan bunga.

3. Transaksi Unilateral
Transaksi yang tidak menimbulkan hak atau kewajiban secara yuridis
merupakan transaksi sepihak yang biasa disebut dengan transaksi unilateral.
Transaksi yang tergolong dalam transaksi unilateral adalah transaksi-transaksi
hadiah, bantuan, dan transfer unilateral. Berbeda dengan transaksi jual beli,

11
transaksi hadiah atau gifts tidak mengakibatkan timbulnya kewajiban bagi si
penerima barang untuk mengadakan pembayaran harganya kepada si penyerah
barang tersebut. Dari segi si pemberi hadiah, transaksi penyerahan barang
tidak pula menimbulkan hak kepadanya untuk menerima pembayaran dari si
penerima barang.

4. Penanaman Modal Langsung


Dalam istilah neraca pembayaran internasional yang tergolong sebagai
transaksi direct investment ialah transaksi jual beli saham dan perusahaan yang
diadakan oleh penduduk negara yang satu dengan penduduk negara yang lain
dan penanaman modal langsung yang diadakan oleh penduduk suatu negara di
negara lain. Bagi suatu negara direct investment akan didebit jika dalam tahun
bersangkutan ada di antara penduduknya yang membeli saham dari penduduk
negara lain, atau membeli perusahaan dari tangan penduduk negara lain atau
mendirikan perusahaan di negara lain. Sebaliknya akan di kredit jika terjadi
penjualan saham kepada penduduk negara lain atau ada penduduk negara lain
yang mendirikan perusahaan di dalam negeri.

5. Hutang Piutang Jangka Panjang


Transaksi-transaksi yang tercatat pada pos ini meliputi semua transaksi kredit
jangka panjang. Pada umumnya yang dimaksud dengan kredit jangka panjang
adalah kredit dengan jangka waktu pembayaran lebih dari satu tahun. Jual beli
surat-surat obligasi antara penduduk negara yang memiliki neraca pembayaran
internasional dengan penduduk negara lain termasuk dalam kategori ini juga.
Dengan demikian, suatu neraca pembayaran pos long term loan-nya akan di
kredit apabila penduduk negaranya ada yang berhasil menjual surat-surat
obligasi kepada penduduk negara lain. Pos hutang jangka panjang ini dibagi
menjadi dua bagian:
a. Pos hutang piutang jangka panjang pemerintah (official long term
loan).
b. Pos hutang piutang jangka panjang swasta (private long term loan).

6. Hutang Piutang Jangka Pendek


Hutang piutang jangka pendek (short term loan) merupakan kredit yang
jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun. Transaksi kredit jangka pendek
ini pada umumnya terdiri atas transaksi-transaksi penarikan dan pembayaran
surat-surat wesel. Seperti halnya dengan pos hutang piutang jangka panjang,
transaksi hutang piutang jangka pendek juga dapat dibedakan antara hutang
piutang jangka pendek pemerintah dan transaksi hutang piutang jangka pendek
swasta.

7. Sektor Moneter
Transaksi-transaksi yang terjadi pada pos sektor moneter pada dasarnya
merupakan transaksi-transaksi pembayaran, yaitu pembayaran terhadap

12
transaksi-transaksi yang tercatat pada current account (transaksi-transaksi
perdagangan, pendapatan modal, dan transaksi unilateral), dan investment
account (transaksi-transaksi penanaman modal langsung, hutang piutang
jangka panjang, dan hutang piutang jangka pendek bukan moneter). Apabila
jumlah pengeluaran untuk current account dan investment account
perbedaannya merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit pada
monetary sector.

2.5 Sumber Neraca Pembayaran di Indonesia


Neraca pembayaran luar negeri Indonesia dapat diperoleh dari penerbitan resmi antara
lain:
1. Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
yang diterbitkan setiap tahun sekali untuk masing-masing tahun anggaran oleh
Departemen Keuangan Republik Indonesia.
2. Bank Indonesia: Laporan Tahun Pembukuan, yang diterbitkan setiap tahun
sekali untuk masing-masing tahun anggaran oleh Bank Indonesia.
3. Statistik Ekonomi - Keuangan Indonesia, yang diterbitkan dua bulan sekali
oleh Bank Indonesia.
4. Statistik Indonesia: Statistical Yearbook of Indonesia, yang diterbitkan oleh
Badan Pusat Statistik setahun sekali.

Namun perlu diingat bahwa neraca-neraca pembayaran yang diterbitkan oleh berbagai
penerbit resmi tersebut di atas susunan dan angka-angka nya tidak selalu sesuai.
Perbedaan-perbedaan tersebut kemungkinan merupakan akibat:
1. Penggunaan dasar waktu yang berbeda.
2. Penggunaan sistematika yang berbeda.
3. Perbedaan sumber statistik yang dipakai.
4. Perbedaan-perbedaan yang timbul disebabkan karena angka yang satu masih
merupakan angka sementara, sedangkan angka yang lainnya merupakan angka
yang sudah diperbaiki.

Dari segi bentuk susunannya, neraca pembayaran yang termuat dalam Laporan
Tahunan Bank Indonesia merupakan neraca pembayaran yang bentuknya paling
sesuai dengan bentuk yang disarankan oleh lembaga moneter dunia yaitu
International Monetary Fund (IMF).

2.6 Faktor yang Mempengaruhi Perdagangan Internasional dan Neraca


Pembayaran
Secara umum, aliran perdagangan internasional terjadi akibat agen ekonomi
memperoleh tujuan utama perusahaan yaitu menghasilkan keuntungan sebesar
besarnya. Dalam praktiknya, arus perdagangan internasional memerlukan kesepakatan

13
antara dua pihak yang bertransaksi. Adanya kesepakatan perdagangan antarnegara,
terutama kesepakatan perdagangan bebas seperti AFTA, AFTA+China, GATT,
NAFTA, dan lain sebagainya berguna untuk menghapus kekhawatiran tingginya
resiko yang ditimbulkan oleh berbagai hal diantaranya risiko negara, risiko nilai tukar,
risiko suku bunga dan lain sebagainya.
Ketidaksepakatan dalam perdagangan sering terjadi karena kepentingan
sepihak negara terhadap negara lain. Dalam hal kebijakan perdagangan internasional,
pemerintah turut menentukan perusahaan mana yang akan memperoleh sebagian
besar pangsa pasar dalam industri. Kebijakan bertujuan untuk mengurangi tingkat
pengangguran, melindungi pekerja lokal, meningkatkan pendapatan penduduk, dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Meskipun kesepakatan
perdagangan telah mengurangi bea masuk dan kuota, sebagian besar negara tetap
mempertahankan batasan perdagangan atas produk tertentu guna melindungi
perusahaan domestik negara tersebut.
Perdagangan internasional dapat mempengaruhi perekonomian suatu negara
maka penting untuk mengidentifikasi dan mengawasi faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah inflasi, pendapatan
nasional, batasan pemerintah dan kurs mata uang.
1. Inflasi
Jika inflasi suatu negara meningkat (dibandingkan negara rekanan dagangnya)
maka neraca berjalan negara tersebut akan menurun. Hal ini disebabkan oleh
masyarakatnya akan membeli lebih banyak barang di luar negeri (karena
tingginya inflasi lokal) dan ekspor negara tersebut menurun.
2. Pendapatan Nasional
Jika pendapatan suatu negara meningkat (dibandingkan negara rekanan
dagangnya) maka neraca berjalan negara tersebut akan menurun. Hal ini
disebabkan oleh peningkatan pendapatan riil akan meningkatkan konsumsi
yang kemungkinan besar juga meningkatkan permintaan akan barang asing.
3. Batasan Pemerintah
Pemerintah suatu negara dapat membatasi atau menghalangi impor dari negara
lain. Dengan menggunakan batasan tersebut, pemerintah mengacaukan arus
perdagangan. Batasan perdagangan yang paling sering digunakan antara lain
adalah bea masuk (pajak atas barang impor sehingga harga barang asing
meningkat) dan kuota (jumlah maksimum yang dapat diimpor).
4. Kurs Mata Uang
Jika nilai mata uang suatu negara meningkat (dibandingkan negara rekanan
dagangnya) maka saldo neraca berjalan akan turun. Hal ini disebabkan oleh
bertambah mahalnya barang-barang yang di ekspor bagi negara pengimpor
sehingga permintaan barang menurun.
5. Interaksi Antar Faktor
Faktor-faktor yang diatas saling berinteraksi. Contohnya, saat inflasi naik,
neraca berjalan turun, namun naiknya inflasi juga melemahkan nilai mata uang
yang berakibat neraca berjalan naik. Karena itu, dampak inflasi bisa
dihilangkan sebagian.

14
● Memperbaiki Defisit Neraca Perdagangan
Defisit neraca perdagangan tidak selalu menjadi masalah karena
memungkinkan konsumen negara tersebut memperoleh manfaat karena
produk impor menjadi lebih murah dibandingkan produk domestik. Namun,
pembelian produk impor menyebabkan berpindahnya ketergantungan pada
produk domestik menjadi ketergantungan pada produk asing sehingga
pemerintah berupaya memperbaiki defisit neraca perdagangan. Beberapa
metode untuk memperbaiki defisit neraca perdagangan adalah kebijakan yang
meningkatkan permintaan barang domestik dari luar negeri. Permintaan
barang domestik dari luar negeri dapat meningkat dengan menurunkan harga
barang dilihat dari sudut pandang negara lain (inflasi rendah dan nilai tukar
mata uang dikurangi). Walaupun menurunkan nilai tukar mata uang terlihat
rasional untuk memperbaiki defisit neraca perdagangan, namun ternyata
metode tersebut tidak selalu berhasil. Beberapa hal yang dapat menyebabkan
metode tersebut gagal adalah:
a. tindakan balasan pesaing;
b. melemahnya mata uang lain;
c. transaksi internasional yang telah diatur sebelumnya (contohnya
perjanjian yang sudah disepakati sebelum turunnya nilai mata uang);
d. perdagangan antarperusahaan (perusahaan yang memang sudah
menjalin hubungan kerja sama tanpa menghiraukan nilai mata uang).
● Hubungan antara Neraca Pembayaran dengan Neraca Hutang Piutang Luar
Negeri
Setelah transaksi-transaksi ekonomi luar negeri dikelompokkan ke
dalam pos-pos dasar neraca pembayaran maka dengan tujuan-tujuan tertentu
pos-pos dasar tersebut dapat dikelompok-kelompokkan lagi. Hal yang dibahas
dalam sub-bab ini hanya salah satu di antara pengelompokan-pengelompokan
tersebut, yaitu satu di antara pengelompokan pos-pos dasar ke dalam neraca
transaksi berjalan atau current account dan neraca transaksi modal atau capital
account. Mengenai macam pengelompokan lainnya akan dibahas bersamaan
dengan macam analisis yang memerlukan pengelompokan khusus
bersangkutan.
Pembagian neraca pembayaran ke dalam neraca transaksi berjalan dan
neraca transaksi modal yang biasa juga disebut dengan neraca transfer atau
transfer account, atau capital account didasarkan atas ada-tidaknya hubungan
langsung antara pos bersangkutan dengan pos yang ada dalam balance of
indebtedness, yang kita sebut juga neraca hutang piutang luar negeri.
Bilamana sebuah pos dasar atau sebuah transaksi secara langsung tidak
mengakibatkan berubahnya nilai pos pada neraca hutang piutang luar negeri
maka pos atau transaksi tersebut kita masukkan ke dalam neraca transaksi
berjalan. Sebaliknya, apabila sebuah pos neraca pembayaran secara langsung
mempengaruhi nilai dalam salah satu pos dalam neraca hutang piutang luar
negeri maka pos neraca pembayaran tersebut kita masukkan ke dalam kategori

15
neraca transaksi modal, yang kadang-kadang disebut juga sebagai neraca
transfer atau transfer account.
● Neraca Hutang Piutang Luar Negeri
Kalau neraca pembayaran suatu negara mengikhtisarkan semua
transaksi ekonomi luar negeri yang diadakan oleh penduduk negara
bersangkutan dengan penduduk negara lain, balance of indebtedness atau
neraca hutang piutang luar negeri mengikhtisarkan nilai semua kekayaan
penduduk negara tersebut di luar negeri, besarnya hutang piutang penduduk
negara tersebut dengan penduduk negara lain, serta harta kekayaan milik
penduduk negara lain yang ada dalam perekonomian negara tersebut. Oleh
karena yang diperlihatkan oleh balance of indebtedness bukannya transaksi
ataupun kejadian-kejadian melainkan yang tercantum di situ ialah nilai
kekayaan serta hutang piutang maka sebagai dasar waktu yang kita gunakan
ialah saat atau momen tertentu dan bukannya suatu jangka waktu.

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari uraian yang telah dibahas di atas, neraca pembayaran
internasional (balance of payment) memainkan peran penting terhadap pembangunan
dimana menjadi salah satu faktor dalam mencapai sasaran pembangunan. Kondisi
neraca pembayaran yang bagus dapat mendorong arus perdagangan luar negeri.
meningkatkan lalu lintas modal luar negeri untuk meningkatkan pembangunan
nasional, dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan dari perekonomian nasional.
Sistem devisa bebas merupakan kebijaksanaan mendasar di bidang neraca
pembayaran dimana merupakan prasyarat dan perangkat ekonomi pokok bagi
terciptanya efisiensi perekonomian nasional dalam berinteraksi dengan perekonomian
internasional.

17
DAFTAR PUSTAKA

(DOC) Neraca pembayaran internasional. | Edi prasetya, S.E. (n.d.). Academia.edu.

Retrieved November 20, 2023, from

https://www.academia.edu/8302454/Neraca_pembayaran_internasional

Ekananda, M. (n.d.).

Tugas Makalah - TUGAS MAKALAH EKONOMI INTERNASIONAL NERACA

PEMBAYARAN INTERNASIONAL Dosen Pengampu:. (n.d.). Studocu. Retrieved

November 20, 2023, from

https://www.studocu.com/id/document/universitas-pamulang/ekonomi-internasional/t

ugas-makalah/36013515

18

Anda mungkin juga menyukai