Anda di halaman 1dari 9

KEWAJIBAN

PEMBUKUAN
DRS. DUL MUID
M S I . , A K . , C AT . , C T T . , C A
KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN

Kewajiban Wajib Pajak


UNDANG-UNDANG KUP Ps. 28:
• (1) WP orang pribadi yg melakukan kegiatan usaha
atau pekerjaan bebas dan WP Badan di Indonesia
wajib menyelenggarakan Pembukuan (kecuali WP
pribadi dengan peredaran bruto < Rp 4.800.000.000)
• (2) WP orang pribadi yg melakukan kegiatan usaha
atau pekerjaan bebas yang sesuai ketentuan perpajakan
diperbolehkan menghitung penghasilan netto (WP
pribadi dengan peredaran bruto < Rp 4.800.000.000)
KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN

Syarat Pembukuan
• ´(3) Pembukuan atau pencatatan harus diselenggarakan
dengan memperhatikan iktikad baik
• ´(4) Pembukuan atau pencatatan harus diselenggarakan di
Indonesia dengan menggunakan huruf latin, dan bahasa
Indonesia atau bahasa asing yang diizinkan oleh Menteri
Keuangan
• ´(5) ) Pembukuan atau pencatatan diselenggarakan
dengan prinsip taat basis akrual atau basis kas
• ´(6) Perubahan terhadap metode pembukuan harus
mendapat persetujuan Direktur Jenderal Pajak
KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN

Isi pembukuan
(7) Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri atas catatan
mengenai harta, kewajiban, modal, penghasilan, biaya,
penjualan dan pembelian
(11) Buku, catatan, dan dokumen yang menjadi dasar
pembukuan atau pencatatan dan dokumen lain yang dikelola
secara elektronik ataupun program on-line wajib disimpan
selama 10 (sepuluh) tahun di Indonesia
KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN

Tujuan Pembukuan
TUJUANNYA ADALAH UNTUK MEMPERMUDAH :
• PENGISIAN SPT
• PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK
• PENGHITUNGAN PPN DAN PPN-BM
• UNTUK MENGETAHUI POSISI KEUANGAN DAN
HASIL KEGIATAN USAHA
KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN

PENCATATAN

pengumpulan data yang dikumpulkan secara teratur


tentang peredaran atau penerimaan bruto dan/atau
penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung
jumlah pajak yang terutang, termasuk penghasilan
yang bukan objek pajak dan/atau yang dikenai pajak
yang bersifat final. (Pasal 28 UU KUP)
KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN

(PMK) No. 197/PMK.03/2017 tentang Bentuk Dan Tata


Cara Pencatatan Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi

• Pencatatan harus diselenggarakan secara teratur dan mencerminkan keadaan yang


sebenarnya dengan menggunakan huruf latin, angka Arab, satuan mata uang rupiah,
dan disusun dalam bahasa Indonesia.
• Pencatatan dalam satu tahun harus diselenggarakan secara kronologis.
• Pencatatan harus menggambarkan:
• Peredaran atau penerimaan bruto dan/atau jumlah penghasilan bruto yang
diterima dan/atau diperoleh;
• Penghasilan yang bukan objek pajak dan/atau penghasilan yang pengenaan
pajaknya bersifat final.
KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN

PEMERIKSAAN
UNDANG-UNDANG KUP Ps. 29
(1)Direktur Jenderal Pajak berwenang melakukan pemeriksanaan
untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan WP
(2)Untuk keperluan pemeriksaan, petugas pemeriksa harus
memiliki tanda pengenal pemeriksa dan dilengkapi Surat Perintah
Pemeriksaan
(3)WP yang diperiksa wajib :
Memperlihatkan dan atau meminjamkan buku, catatan, terkait
penghasilan, kegiatan usaha, pekerjaan bebas WP
Memberi kesempatan bagi pemeriksa untuk memasuki ruang
atau tempat yang diperlukan selama proses pemeriksaan
Memberi keterangan lain yang diperlukan
KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai