Anda di halaman 1dari 11
PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA RSU PROKLAMASI KARAWANG DENGAN KLINIK YAFI MEDIKA TENTANG RUJUKAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT LANJUTAN Nomor : 045.3/PKS/RSUP/X/2023 Nomor : Perjanjian Rujukan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan ini yang selanjutnya disebut “Perjanjian” dibuat pada hari Selasa tanggal 31, bulan Oktober, tahun 2023 oleh dan antara 1, RSU PROKLAMASI KARAWANG beralamat JLRaya Rengasdengklok KM.2, Rengasdengklok - Karawang, dalam hal ini diwakili oleh dr. Yanqi Jawahirul Manan, dalam jabatannya selaku Pjs Direktur untuk dan atas nama RSU PROKLAMASI KARAWANG, yang selanjutnya disebut “PIHAK PERTAMA”” 2. KLINIK YAFI MEDIKA beralamat Jin Pedes-cibuaya, Dsn. Pedes I, RT/W : 01/05, Desa Payungsari Kec Pedes Kab Karawang 41353, dalam hal ini diwakili oleh Vindi Aini S, Amd.Keb, dalam kedudukannya selaku penanggung jawab data informasi dan atas nama Klinik Yafi Medika, yang selanjutnya disebut “PIHAK KEDUA”. selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama disebut sebagat “PARA PIHAK’, istilah “PIHAK” berarti salah satu dari Para Pihak, dan istilah “PIHAK LAIN" berarti bukan merupakan Pihak pada Perjani MENERANGKAN 1. Bahwa PIHAK PERTAMA memilki fasilitas unit gawat darurat, poliklinik, rawat inap, perawatan intensif, ruang bersalin, ruang operasi, penunjang medis radiologi, laboratorium, farmasi, dan pelayanan medis lainnya yang merupakan bagian atas Perjanjian, selanjutnya disebut sebagai “Fasilitas”. 2. Bahwa PIHAK KEDUA merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien, Halaman 1 dari 11 PIHAK PERTAMWA INE 1 2 3 4) 5 6) 7) y ) ) ) Bahwa PIHAK PERTAMA turut serta dalam bentuk kerjasama dengan maksud memberi pelayanan prima kepada pasien-pasien dan/atau klien rujukan dari PIHAK KEDUA. Bahwa PARA PIHAK sepakat kerjasama ini merupakan wadah komitmen atas mencapai kualitas pelayanan kepada pasien, terutama dalam akses pelayanan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan pasien. Bahwa PARA PIHAK sepakat menuangkan kesepakatan isi kerjasama ini dalam sebuah Perjanjian, Bahwa Perjanjian dalam bentuk tertulis merupakan standar yang juga diatur pada Akreditasi antar Perujuk dan Penerima Rujukan. Pasal 1 PENGERTIAN Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan adalah fasilitas Kesehatan dengan penanganan keadaan medis lanjutan pasien untuk penanganan lebih lanjut. Rujukan adalah memindahkan pasien yang memeriukan pemeriksaan, pengobatan, atau fasilitas lain yang tidak tersedia di fasilitas kesehatan. Surat Rujukan adalah lembar tertulis dalam bentuk surat maupun formulir yang secara resmi dikeluarkan oleh pekerja kesehatan maupun fasilitas kesehatan dengan informasi mengenai pasien termasuk kebutuhan pasien dengan lengkap dan jelas. Paslen/klien adalah orang yang memerlukan pelayanan kesehatan. Perpanjangan Kerjasama adalah kesepakatan untuk melanjutkan kerjasama yang telah berjalan sebelumnya. Fungsi Operasional adalah serangkaian aktifitas kerja pengelolaan operasional dalam menjalankan fungsi khusus. Keterangan Resmi adalah keterangan yang dibuat secara tertulis dengan ‘melampirkan bukti-bukti maupun hal lain yang dikeluarkan oleh otoritas resmi untuk men-sahkan atau menjadikan keterangan tersebut menjadi resmi. Pasal 2 RUANG LINGKUP PARA PIHAK setuju bekerjasama untuk menjadikan PIHAK PERTAMA sebagai Rumah Sakit Rujukan dalam pelayanan kesehatan, sesuai dengan fasilitas yang. tersedia di Rumah Sakit Umum Proklamasi Karawang. Pelayanan kesehatan tersebut mencakup namun tidak terbatas pada : a. Rawat inap , Rawat Jalan (termasuk fasilitas gawat darurat) © Medical Check Up d. Persalinan Halaman 2 dari 11 PIHAK PERTAMA 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) e. Laboratorium dan radiologi f. Farmas &, Perawatan Intensive Care : ICU Dewasa, NICU h, Ambulance khusus gawat darurat, i, Fasilitas penunjang medis lainnya PIHAK KEDUA dengan ini merujuk fasilitas milik PIHAK PERTAMA sebagai tempat rujukan fasilitas kesehatan. PIHAK PERTAMA dengan ini menerima rujukan dari PIHAK KEDUA sesuai kemampuan sebagai fasilitas kesehatan lanjutan prima PIHAK KEDUA melakukan rujukan terbatas pada pasien dan/atau Klien yang berasal berdasarkan satu tempat namun tidak terbatas pada hal lainnya terkait, pelayanan kepada pasien pada Perjanjian ini, selanjutnya disebut sebagai “Rujukan”. PIHAK KEDUA memenuhi kebutuhan dan kelengkapan dokumen administrasi merujuk atau mengirimkan rujukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA, selanjutnya disebut sebagai “Surat Rujukan’. PIHAK PERTAMA memenuhi proses pendaftaran, pemeriksaan, sampai dengan hasil_pemeriksaan kepada Pasien, sampai dengan pasien pulang, yang sepenuhnya pengelolaannya dilakukan oleh PIHAK PERTAMA, selanjutnya disebut sebagai “Teknis Operasional”. PIHAK PERTAMA sepakat menerima seluruh rujukan dari PIHAK KEDUA tanpa membedakan jaminan pembayaran pasien, namun PIHAK PERTAMA mempertimbangkan kemampuan dan ketersediaan fasilitas sebagai pemberi layanan tingkat lanjutan. PARA PIHAK sepakat bahwa kerjasama ini tidak terbatas pada rujukan pasien suatu bidang medis spesialisasi saja, namun termasuk pada seluruh bidang medis spesialisasi dan Fasilitas milik PIHAK PERTAMA yang di perjanjikan ini, kesepakatan lain kemudian akan disepakati dan dituangkan pada Addendum Perjanjian ini. PARA PIHAK sepakat bahwa Perjanjian ini dilaksanakan sesuai dengan syarat- syarat dan ketentuan-ketentuan yang disepakati sebagai berikut. Halaman 3 dari 11 PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA i Pasal 3 ‘TATA CARA PELAKSANAAN RUJUKAN LABORATORIUM 1) Bahan pemeriksaan yang dirujuk oleh Pihak kedua kepada Pihak Pertama berupa bahan yang siap diperiksa (sampel) dan atau bahan yang belum siap diperiksa (spesimen). 2) Bahan pemeriksaan yang dirujuk oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama harus memenuhi persyaratan pengitiman spesimen/sampel yang telah ditetapkan, yaitu sesuai dengan Daftar Pemeriksaan Rujukan yang dibuat oleh Pihak Pertama. 3) Bahan pemeriksaan yang dikirim oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama harus dilengkapi dengan data yang lengkap, antara lain : © Identitas pasien seperti nama, jenis kelamin, umur. ‘+ Nama dokter yang menghendaki pemeriksaan laboratorium., * Jenis pemeriksaan. * Tanggal dan jam pengambilan bahan pemeriksaan. * Kondisi pasien saat bahan pemeriksaan diambil (misal : puasa, sedang ‘menjalani terapi/pengobatan tertentu, dll). * Kondisi bahan (misal: volume, warna, bau, viscositas, jangka waktu + penyimpanan, suhu penyimpanan, dll 4) Apabila bahan dan atau identitas pemeriksaan yang diterima oleh Pihak Pertama dari Pihak Kedua tidak memenuhi persyaratan atau tidak lengkap, maka Pihak Kedua berhak melakukan konfirmasi kepada pihak pertama dan pihak kedua harus melengkapi data yang dibutuhkan oleh Pihak Pertama secara tertulis 5) Bahan pemeriksaan yang dirujuk oleh Pihak kedua kepada Pihak pertama akan diantar oleh Pihak Kedua ke laboratorium Rumah Sakit Umum Proklamasi 6) Waktu penerimaan bahan pemeriksaan oleh Pihak Pertama adalah 24 jam setiap harinya. 7) Para Pihak wajib melaksanakan/mematuhi ketentuan dalam perjanjian ini dengan penuh tanggung jawab dan ketentuan lainnya yang berlaku sebagai standar pelayanan Laboratorium ataupun standar prosedur yang berlaku, Pasal 4 HUBUNGAN KERJASAMA, 1) Dalam pelaksanaan Perja ini, PARA PIHAK terikat dalam suatu hubungan kerjasama yang saling terkait dalam masing-masing hak dan kewajiban. 2) Dalam pelaksanaan Perjanjian ini, segala hal yang berhubungan dengan penyelenggaraan pelayanan Kesehatan, PIHAK PERTAMA setuju untuk mengkoordinir Rujukan pasien dilakukan sesuai Kebijakan, ketentuan, dan Teknis Operasional oleh PIHAK PERTAMA. Halaman 4 dari 12 PHAR PERTAMA PAK SEDYA “4 3) PARA PIHAK sepakat bahwa dalam hal timbul masalah atau hal yang mengangeu atau hal yang menghambat layanan kepada pasien dibahas dan selesaikan bersama-sama dengan mempertimbangkan keselamatan pasien sebagai yang utama. 4) PIHAK KEDUA menetapkan hanya PIHAK PERTAMA sebagai dan merupakan rujukan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan untuk seluruh Pasien PIHAK KEDUA ‘yang memerlukan atau membutuhkan pelayanan medis lanjutan sesuai dengan Pasal 2 ayat (6) Peri 5) Pengaturan jadwal atau waktu operasional serta hal lainnya terkait Rujukan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA, yakni 24 {dua puluh empat) jam sehari dan menerima rujukan setiap harinya. 6) PARA PIHAK sepakat untuk Teknis Operasional dikelola dan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA. 7) Dalam pelaksanaanya, PARA PIHAK mengutamakan keselamatan dan kepuasan Pasien. Pasal 5 EVALUASI DAN JANGKA WAKTU PERIANJIAN. 1) Perjanjian ini disepakati berlaku selama 1 (satu) tahun, dimulai tanggal 31 ‘Oktober 2023 sampai dengan tanggal 30 Oktober 2024 2) Dalam hal salah satu PIHAK bermaksud memperpanjang Perjanjian Kerja Sama ini, maka PIHAK yang menghendaki perpanjangan Perjanjian Kerja Sama wajib menyampaikan kepada PIHAK lainnya dalam kurun waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum Perjanjian Kerja Sama ini berakhir. 3) _Perjanjian Kerja Sama ini akan dievaluasi oleh PARA PIHAK setiap satu tahun dan hasil evaluasi tersebut digunakan sebagai masukan bagi penyempurnaan kerja sama selanjutnya. Pasal 6 HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK 1) PARA PIHAK selama dan sampai dengan selesainya Perjanjian, senantiasa ‘menjaga kerahasiaan data, identitas, informasi dan hal lain terkait Perjanjian ini bak mengenai perujuk mdaupun penerima Rujukan. Termasuk mengenai ketentuan perundang-undangan tentang kerahasiaan pasien. 2) PARA PIHAK mengadakan komunikasi secara langsung bilamana didapatkan perbedaan pendapat maupun pemahaman terkait Perjanjian ini 3) PARA PIHAK wajib melaksanakan dan memenuhi ketentuan yang telah disepakati dengan penuh tanggung jawab. Halaman 5 dari a1 PHAR PERTAMA IHAR KEDUA | 4) a) 2) a) 2) PARA PIHAK wajib melaksanakan dan memenuhi ketentuan lain terkait Perjanjian ini sesuai dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 7 HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA Kewajiban PIHAK KEDUA sebagai berikut : a. Memastikan pasien yang dirujuk ke tempat PIHAK PERTAMA dalam keadaan yang stabil atau sudah dilakukan suatu tindakan menstabilkan kondisi pasien agar layak dan aman dalam proses transport pasien. b, Menyerahkan dokumen administrasi rujukan pasien secara lengkap, termasuk kejelasan pada penulisannya. ¢. Melakukan pencatatan secara pribadi untuk dapat meminta informasi lanjutan dari PIHAK PERTAMA untuk kepentingan kondisi pasien. Hak PIHAK KEDUA sebagai berikut : a, Menetapkan dan mengeluarkan Kebijakan terkait standar rujukan pasien ke tempat PIHAK PERTAMA. b. Memperoleh pencatatan dan informasi mengenai rujukan pasien. . Mengirimkan pasien ke tempat PIHAK PERTAMA. d. Memperoleh penanganan segera pasien yang rujuk, terutama untuk kasus gawat darurat. Pasal8 HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA Kewajiban PIHAK PERTAMA sebagai berikut : a, Menerima rujukan PIHAK KEDUA dan memberikan pelayanan kepada pasien dan penanganan pasien PIHAK KEDUA yang diterima di unit gawat darurat PIHAK PERTAMA, b, Memberikan suatu tindakan pemeriksaan penunjang medis, perawatan pasien, termasuk tindakan operasi kepada pasien rujukan PIHAK KEDUA yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien ¢. Memberikan informasi mengenai fasilitas PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA secara jelas dan lengkap. Hak PIHAK PERTAMA sebagai berikut : ‘a, Menerima rujukan pasien PIHAK KEDUA dalam keadaan layak b. Mendapatkan Surat Rujukan secara lengkap dan jelas dari PIHAK KEDUA. . Menerima masukan dan saran dari PIHAK KEDUA terkait pelayanan kesehatan. d, Memberikan masukan dan saran kepada PIHAK KEDUA terkait keamanan dan keselamatan terhadap pasien. 2 Halaman 6 dari 14 PIRAR PERTAWA PHAR KEDUA y) 2) 3) 4) 5) y) 2) 3) 4) 1) PASALS HUBUNGAN KEMITRAAN PIHAK KEDUA memberikan akses secara sukarela dan cuma-cuma kepada PIHAK PERTAMA untuk memasang atau menitipkan atau menyebarkan informasi yang terdapat pada fasilitas penunjang promosi kesehatan ditempat PIHAK KEDUA. Yang termasuk pada ayat (1) Pasal ini adalah tidak terbatas pada flyer, brosure, akrilik, x-banner dan poster. PIHAK KEDUA turut serta mendukung program promosi Kesehatan yang dicanangkan Pemerintah melalui PIHAK PERTAMA, yakni dalam melakukan tindakan promotif kesehatan sesuai dengan salah satu fungsi pelayanan PARA PIHAK. Fasilitas penunjang promosi kesehatan PIHAK PERTAMA diserahkan kepada PIHAK KEDUA dengan tujuan juga untuk meningkatkan kepercayaan pasien / klien dengan gambaran kerjasama pelayanan kesehatan dengan PARA PIHAK. PARA PIHAK sepakat bahwa kerjasama ini disepakati dalam menjalin hubungan profesional antar fasilitas kesehatan dan meningkatkan komitmen pelayanan kepada pasien. PASAL 10 AMBULANCE PIHAK PERTAMA menyediakan jasa jemput menggunakan Ambulance dengan tarif yang telah ditentukan. Tarif atau biaya tersebut dibebankan kepada p: Pemanfaatan jasa penjemputan dengan Ambulance diutamakan bagi pasien dengan kondisi gawat darurat untuk memerlukan kecepatan dalam mencapai tempat PIHAK PERTAMA. Pemesanan Ambulance PIHAK PERTAMA melalui emergency call / panggilan gawat darurat 0857-1055-3795. n. PASAL 11 PERPANJANGAN DAN BERAKHIRNYA PERIANJIAN Perjanjian ini akan berakhir dalam hal-hal : a) Berakhirnya masa Perjanjian ini dan sepakat untuk tidak melanjutkan atau memperpanjang kerjasama, b) PIHAK KEDUA tidak lagi beroperasional atau PIHAK PERTAMA tidak lagi mampu memberikan operasional fasilitas penanganan pasien rujukan. Halaman 7 dari 11 PIHAKPERTAMA PIHAKKEDUA fe 2) ) Salah satu PIHAK dinyatakan terlibat dalam kasus pidana/perdata dan dinyatakan bersalah oleh Pengadilan atau otoritas Pemerintah/Negara dan/atau dikarenakan hal tersebut yang bersangkutan tidak lagi dapat menjalankan fungsi operasional dan memenuhi kewajibannya. 4d) PARA PIHAK melakukan pelanggaran atas peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan akibat mengganggu pelaksanaan kewajiban kepada salah satu PIHAK. e) Salah satu PIHAK dengan sengaja melanggar Perjanjian ini, yang mungkin atau dapat berakibat merugikan dan/atau membahayakan salah satu PIHAK. f) PIHAK KEDUA tidak mengindahkan teguran lisan sampai dengan teguran tertulis yang sudah dilakukan 3 (tiga) kali yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA. ) Adanya PIHAK yang tidak memiliki itikad baik untuk menyelesaikan permasalahan atau sengketa walaupun telah dilakukan upaya sedikitnya 3 (tiga) kali secara tertulis atau paling lama 3 (tiga) bulan untuk penyelesaiannya. hy Berakhimya masa berlaku ijin operasional atau ijn lain yang diatur pada aturan perundang-undangan tentang operasional salah satu PIHAK dan tidak ada Keterangan Resmi bilamana dalam proses perpanjangan atau pengurusan i) PIHAK KEDUA maupun PIHAK PERTAMA dapat mengajukan pengakhiran Perjanjian untuk disepakati secara tertulis sekurang-kurangya 3 (tiga) bulan sebelum waktu pengakhiran kerjasama. Untuk mengakhiri perjanjian ini, PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan ketentuan-ketentuan yang termaksud dalam pasal 1266 kitab undang-undang Hukum Perdata indonesia, PASAL 12 KORESPONDENSI Setiap maupun seluruh korespondesi diantara PARA PIHAK sehubungan dengan Perjanjian ini harus dilakukan secara tertulis melalui surat tercatat yang ditujukan ke alamat-alamat masing-masing sebagaimana tersebut pada awal Perjanjian ini, pengiriman korespondesi dapat dilakukan dengan menglrimkan surat, faksimili, dan email. Namun pada keadaan darurat dapat dilakukan secara lisan melalui telepon, yang kemudian dikonfirmasi secara tertulis tidak lebih dari 2.x 24 (dua kali dua puluh empat) jam setelahnya. Halaman 8 dari 11 PIHAK PERTAWA PIHAK KEDUA 4 Je PIHAK PERTAMA RSU PROKLAMASI KARAWANG ue. PJ HUMAS DAN MARKETING Nama : Ade Dwi Alf Jabatan : Penanggung lawab Marketing No. HP 10812 9642 1253 Email + marketingrsuoroklamasi@gmail.com PJ LABORATORIUM Nama + Ermi Susanti, A.Md.AK Jabatan : Penanggung Jawab Laboratorium No. HP 10812 9043 8194 PJ RADIOLOGI Nama : Siti Horidatu Sa‘adah, AMd. Rad Jabatan : Penanggung Jawab Radiologi No. HP £0882 9988 4244 PIHAK KEDUA KLINIK YAFI MEDIKA, ur. Nama :Vindi AiniS, Amd. Keb Jabatan : Penanggung Jawab Data dan informasi No. HP 10813 2444 6315, PASAL 13 PENYELESAIAN PERSELISIHAN 1) PARA PIHAK memiliki hak untuk mengajukan peringatan apabila terjadi melanggar atau tidak mematuhi perjanjian ini 2) Peringatan dapat dilakukan secara lisan dan secara tertulis. 3) Peringatan atau keberatan sebagaimana ayat (2) di atas, merupakan peringatan dalam itikad baik yang bersifat penyelesaian dan perbaikan kerjasama PARA PIHAK. 4) PARA PIHAK sepakat menyelesaikan setiap permasalahan atau sengketa yang ‘timbul akibat dar isi perjanjian ini, dengan cara musyawarah mencapai mufakat Apabila musyawarah tersebut tidak tercapai, maka PARA PIHAK dapat menyelesaikan melalui bantuan mediator (mediasi) seperti : Dinas Kesehatan, , “ya Halaman 9 dari 11 5) a) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) Ikatan Dokter indonesia (101), katan Bidan Indonesia (IB1), Perhimpuanan Rumah Sakit Indonesia (PERS!) atau mediator Iain yang disepakati oleh PARA PIHAK. Dalam hal proses mediasi tidak tercapai kesepakatan, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan masalah ini dilanjutkan pada tahap selanjutnya, yakni melalui Badan Arbitrase Nasional indonesia (BAN). PASAL 14 KESEPAKATAN DAN KETENTUAN LAIN-LAIN PARA PIHAK sepakat untuk menjaga kerahasiaan sebagian dan/atau seluruh informasi sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini dan_ tidak ‘memberikannya kepada PIHAK Lain tanpa persetujuan tertulis dari PARA PIHAK yang menandatangani Perjanjian ini atau berdasarkan atas ketentuan perundang-undangan yang berlaku. PIHAK yang melanggar harus mengganti kerugian PIHAK yang dilanggar. PARA PIHAK sepakat Perjanjian ini menggantikan semua perjanjian dan/atau pemahaman, baik yang dibuat secara lisan maupun tertulis sebelumnya ‘mengenai kerjasama rujukan fasilitas kesehatan lanjutan. PARA PIHAK sepakat untuk melengkapi kesepahaman dalam bentuk komitmen dalam berjalannya Perjanjian ini, Segala hal yang tertuang dalam menambah / mengurangi / merubah Perjanjian, PARA PIHAK sepakat untuk menetapkan, memberlakukan dan menggunakan kesepakatan atau yang bertandatangan tertanggal paling akhir / terbaru pada ‘Addendum Perjanjian ini. Tidak ada alasan atau persetujuan lain-lain atau penolakan dari salah satu PIHAK untuk memaksakan pelaksanaan secara ketat oleh PIHAK Lain dari ketentuan- ketentuan di dalam Perjanji yang dianggap atau ditafsirkan sebagai pengingkaran atau memberikan hak untuk tindakan yang tidak sesuai dengan Perjanjian ini. Namun bila oleh karena suatu sebab, terdapat satu atau lebih ketentuan di dalam Perjanjian ynggap tidak dapat dilaksanakan maka bukanlah berarti mengenyampingkan ketentuan-ketentuan lainnya yang dapat dilaksanakan. Perjanjian ini tidak dapat digugurkan bilamana terjadi perubahan kepemilikan atau perubahan akta perusahaan PIHAK KEDUA dan/atau PIHAK KEDUA maupun hal lainnya yang tidak termasuk pada Pasal 11 Perjanjian ini Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Perjanjian ini, akan diatur kemudian dalam Perjanjian tambahan yang dituangkan pada Addendum yang akan disepakati dan di tandatangani oleh PARA PIHAK Perjanjian ini terdari dari dokumen ini sendiri, lampiran-lampiran beserta Addendum, serta memuat semua hak, kewajiban dan kesepakatan antara PARA PIHAK yang terkait dengan tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan Halaman 10 dari 12 PHAR PERTAMA RAK KEDUA kh menurut ketentuan dalam Perjanjian ini, dan PARA PIHAK secara sadar menyepakati bahwa setiap perubahan atas Perjanjian ini harus diadakan secara tertulis dan di tandatangani oleh pejabat-pejabat yang diberi wewenang untuk mewakili masing-masing PIHAK. 9) PARA PIHAK sepakat bahwa Perjanjian ini tercetak 2 (dua) rangkap bermaterai dan bertandatangan dengan kekuatan hukum yang sama. PIHAK KEDUA mengetahui dan menyetujui bahwa bentuk lampiran pada Perjanjian ini hanyalah tercetak 1 (satu) rangkap yang kemudian ditandatangani dan diserahkan untuk disimpan oleh PIHAK PERTAMA. 10) PASAL15 FORCE MAJEURE/KEADAAN YANG MEMAKSA (1) ‘Force Majeure” adalah peristiwa atau kejadian di luar kekuasaan PARA PIHAK termasuk tetapi tidak terbatas pada bencana alam, demontrasi, pemogokan kerja, sabotase, huru-hara, Kerusuhan sipil, gangguan keamanan, perang (baik yang dideklarasikan atau tidak), epidemi, kebakaran, banjir, kerusakan pada sistem kerja salah satu PIHAK atau kebijaksanaan pemerintah, (2) PIHAK yang mengalami/terkena Force Majeure berhak untuk menunda pelaksanaan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini, namun, wajib untuk memberitahukan secara tertulis dalam waktu selambatnya 2 x 24 (dua kali dua puluh empat) jam terhitung sejak Force Majeure terjadi. (3) Dalam hal Force Majeure telah berhenti atau teratasi, maka PIHAK yang mengalami/terkena Force Majeure harus segera melanjutkan pelaksanaan kewalibannya berdasarkan Perjanjian ini. Demikian perjanjian ini dibuat rangkap dua asli, bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum sama, di tandatangani pada h tercantum pada bagian awal perjanj paksaan dari PIHAK manapun. dan tanggal sebagaimana in ini, dengan sadar, tanpa tekanan dan PIHAK PERTAMA, RSU PROKLAMAS! KARAWANG Pl Data dan Informasi Halaman 11 dari 21 BIHAR PERTAMA PInAK KEDUA

Anda mungkin juga menyukai