Anda di halaman 1dari 12

Hadits Mardud

01
Hadits Dlaif

02 Hadits Dlaif Berdasarkan Gugurnya Sa


nad (Saqt Sanad Zahir dan Khafi)

03
Hadits maudlu'

04 Hadits yang mungkin diterima dan ditolak :


musytarak bainal maqbul wal mardud.
Hadits Mardud

❑ Hadits mardud adalah hadits yang tidak


kuat kebenaran pembawa beritanya. Itu
terjadi karena hilangnya satu atau lebih
syarat-syarat diterimanya hadits.
❑ Penyebab tertolaknya suatu hadits saangat
banyak, namun bisa dikembalikan pada dua
sebab pokok yaitu:
❑ Sanadnya Gugur
❑ Perawinya Cacat
Mardud

Dlaif

Sanadnya Perawinya
Gugur Cacat

Zahir Khafi Maudlu

al-Mudallas
al-Mu’allaq,
al-Mursal al-Khafiy
al-Mursal,
al-Mu’dhal,
al-Munqathi’
Hadits Dlaif

1. Secara etimologis, term dhaif berasal dari kata dhuf’un yang


berarti lemah, lawan dari term Al-qawiy,yang berarti kuat. De
ngan makna bahasa ini, maka yang dimaksud dengan hadis
dha’if adalah hadis yang lemah atau hadis yang tidak kuat.
2. Secara terminologis, para ulama berbeda pendapat, menurut
Imam al-Nawawi hadis dha’if adalah “hadis yang didalamnya
tidak terdapat syarat-syarat hadis shahih dan syarat-syarat
hadis hasan.” Sedangkan menurut ‘Ajjaj al-Khattib, hadis dha’
if didefinisikan sebagai sebagai “Segala hadis yang didalam
nya tidak terkumpul sifat-sifat maqbul”. Menurut Nur al-Din,
merumuskan hadis dha’if sebagai “Hadis yang hilang salah
satu syaratnya dari syarat-syarat hadis maqbul
Contoh Hadits Dlaif: Tentang ganjaran orang yang melaksanakan ibadah puasa dan shalat tarawih

‫يك ٍ َ رذ ُك ُر ُه ِِف َشهر ِر َر َنضَ َان قَا َل ن َ َت رم‬


َ ِ ‫يت َأ ََب َسلَ َم َة رب َن َع رب ِد َّالر ر َح ِن قَ ُقلر ُت َد ثِدنر ِ ي ِ ََح ِدٍ س َ ِِم رت َه ُ ِن رن َأ‬ ُ ‫ْض رب ِن َشير َب َان قَا َل ل َ ِق‬
ِ ‫َع ِن النَّ ر‬
‫اَّلل عَلَ ري ُ رك ِص َيا َن ُ َو َس نَن ر ُت لَ ُ رك ِق َيا َن ُ قَ َم رن َصا َن ُ َو‬
ُ َّ ‫اَّلل عَلَ ري ِ َو َس َّ ََّل َذ َك َر َشه َرر َر َنضَ َان قَقَا َل َشه ٌرر َك َه َب‬ ُ َّ ‫اَّلل َص ََّّل‬ ِ َّ ‫َد َّدنَ ِ ي َأ ِِب َأ َّن َر ُسو َل‬
ُ ‫قَا َن ُ اميَاًنا َوا رد ِت َس ااَب خ ََر َج ِن رن ُذن ُو ِ ِ َك َي رو ِم َو َ ََلتر ُ ُأ ُّن‬
• Sanad hadits ini lemah, karena Nadhr bin Syaibân itu layyinul hadîts (orang yang haditsnya lemah), sebagaimana dikatak
ِ
an oleh al-Hâfizh Ibnu Hajar rahimahullah dalam kitab Taqrîb
• Ibnu Khuzaimah rahimahullah juga telah menilai hadits ini lemah dan beliau rahimahullah mengatakan bahwa hadits yang
sah adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu.
• Hadits yang beliau rahimahullah maksudkan yaitu hadits yang dikeluarkan oleh Imam Bukhâri dan Muslim dan ulama hadi
I met a Man yesterday
ts lainnya lewat jalur Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ِ ‫َن رن قَا َم َر َنضَ َان اميَاًنا َوا رد ِت َس ااَب غُ ِف َر َ َُل َنا تَقَ َّد َم ِن رن َذنر ِب‬
ِ
“Barangsiapa yang shalat (qiyâm Ramadhân atau Tarawih) dengan dasar iman dan mengharap pahala, maka diampu
ni dosanya yang telah lalu“.

• Juga ada sabda Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits shahih riwayat Bukhâri dan Muslim, yaitu :

ُ ‫َن رن َح َّج قَ َ رَّل يَ ررقُ ر َول َ رم ٍ َ رف ُس رق َر َج َع َك َي رو ِم َو َ ََلتر ُ ُأ ُّن‬


Hukum Meriwayatkan dan Mengamalkan Hadits Dla'if
Meriwayatkan hadits dlaif Mengamalkan Hadits Dlaif
Menurut para ahli hadits dan yang lainnya, 1. Boleh mengamalkan hadits dhaif secara
boleh meriwayatkan hadits-hadits dla'if, dengan mutlak, baik dalam fadhail a'mal, maupun
mempermudah sanad-sanadnya tanpa ada pen dalam hukum syariat (halal, haram, wajib
jelasan kedla'ifannya -kecuali hadits-hadits mau dan lain-lain) dengan syarat dhaifnya tidak
dlu', tidak boleh meriwayatkannya melainkan m dhaif syadid (lemah sekali), dan juga tidak
MANNER
ada dalil lain selain hadits tersebut atau dalil
harus disertai penjelasan keada nya-, itu pun
dengan dua syarat: lain yang bertentangan dengan hadits terse
• Tidak terkait clengan perkara akidah,seperti but
sifat-sifat Allah. 2. Boleh dan sunnah mengamalkan hadits dha
• Tidak clalam posisi menjelaskan hukum- if dalam hal fadhail a'mal, zuhud, nasehat, ki
hukum syara yang terkait dengan masalah sah-kisah, selain hukum syariat dan akidah,
halal dan haram. selama hadits tersebut bukan hadits maudu'
(palsu)
3. Tidak boleh mengamalkan hadits dhaif seca
ra mutlak, baik dalam hal fadahil a'mal mau
pun dalam hukum syariat. Ini adalah madzh
ab Imam Abu Bakar Ibnu al- Arabi, al-Syihab
al-Khafaji, dan al-Jalal al-Dawwani.
Hadits Dlaif Karena Saqt Sanad Zahir
Mu’allaq Mu’dhal
➢ Menurut bahasa: Merupakan isim • Menurut bahasa: Merupakan isim
maf'ul dari kata 'a/aqa, yang berarti maf’ul dari kata a 'dlalahu, yang ber
menggantungkan , mengaitkan
1 3 arti tempat yang memberatkan
sesuatu atau menjadikan sesuatu • Menurut istilah: Hadits yang sanad
tergantung. nya gugur dua orang rawi atau lebih
➢ Menurut istilah: Hadits yang pada secara berturut-turut.
bagian awal sanadnya dibuang,
baik seorang rawi atau pun lebih se Mursal
cara berturut-turut • Menurut bahasa: Merupakan isim
Munqathi” maf'ul dari kata arsala, yang berarti
• Secara bahasa, munqathi’ adalah isim 2 4 melepaskan. Jadi, seakan-akan
fa’il dari ‫ اإلنقطاع‬yang berarti keterputus lepas dari ikatan sanad, dan tidak
an. terikat dengan rawi yang sudah
• Seara istilah adalah sebagaimanayang dikenal.
disebutkan dalam Taysīr Musthalah al- • Menurut istilah: Hadits yang gugur
Hadīts : “Hadits yang sanadnya tidak pada akhir sanad setelah taabiin
bersambung dari semua sisi”
Hadits Dlaif Karena Saqt Sanad Khafi
CONJUNCTIONS are word used to connect one word to another word or one sentence to another sentence

• Mursal menurut bahasa adalah isim maf’


• Mudallas menurut bahasa adalah ul dari al-irsal yang berarti al-ithlaq (mele
isim maf’ul dari al–tadlīs (‫)التدليس‬, paskan), seakan seorang pelaku irsal
dan tadlīs dalam bahasa berarti Mudallas, (mursil) membiarkan sanad tidak bersam
penyembunyian aib barang daga bung. Sedangkan khafi (tersembunyi)
ngan dari pembeli. Diambil dari adalah lawan dari kata jaaliy (nampak),
karena irsal ini tidak nampak. Sehingga
kata al-dalsu, yaitu kegelapan.
hal ini tidak diketahui kecuali dengan pen
• Mudallas secara istilah adalah: “ elitian.
Penyembunyian aib dalam sanad • Mursal Khafi menurut istilah adalah “sebu
Mursal Khafi
dan menampakkan zahirnya seca ah hadits yang diriwayatkan oleh seorang
ra baik. perawi dari seorang syaikhnya yang sem
asa dengannya atau bertemu dengannya
Preposition, tetapi ia tidak pernah menerima satu
pun hadits darinya, namun ia meriwayatk
annya dengan lafadh yang menunjukkan
adanya kemungkinan ia mendengar dari
syaikh itu”.
Hadits Maudlu
• Jika penyebab cacatnya rawi adalah berdusta terhadap Rasu
lullah saw, maka haditsnya dinamakan maudlu' (palsu).
• Menurut bahasa: Merupakan isim maf'ul dari kata wadla'a as
syaia , yang berarti menurunkannya. Dinamakan seperti itu k
arena memang menurunkan derajatnya.
• Menurut istilah: Dusta yang dibuat-buat dan direkayasa,
kemudian dinisbahkan kepada Rasulullah saw.
• Hadits maudlu' merupakan hadits dla'if yang paling rendah
dan paling buruk. Sebagian ulama malah menganggapnya
terpisah, bukan bagian dari jenis hadits-hadits dla'if.
• Para ulama sepakt bahwa hadits maudlu' tidak boleh diriway
atkan bagi orang yang sudah mengetahui keadaan {status)-
nya, kecuali jika disertai penjelasan mengenai status (maudlu
’)-nya
Hadits maudlu' dapat diketahui melalui

1. Pengakuan si pembuat hadits maudlu': Seperti pengakuan Abu 'Ishmah Nuh


bin Abi Maryam, bahwa dia telah membuat hadits hadits maudlu' mengenai
keutamaan surat-surat al-Quran dari Ibnu Abbas.
2. Atau yang diperoleh dari runutan pengakuannya: Seperti jika ia menceritakan
suatu hadits dari syekhnya. Namun setelah ditanya kelahirannya, temyata
diketahui dari sejarah bahwa syekhnya itu meninggal sebelum ia (si rawi)
lahir. Ditambah lagi bahwa hadits tersebut tidak dikenal melainkan melalui dia
3. Atau melalui indikasi si rawi: Misalnya jika si rawi itu ternyata . seorang rafidli
(salah satu aliran syi'ah-pen), sementara haditsnya berkaitan dengan
keutamaan ahlul bait.
4. Atau Melalui indikasi yang ada pada haditsnya: Misalnya teks (kata-kata)
haditsnya memiliki lafadz yang janggal , atau bertentangan dengan panca
indra atau bertentangan dengan nash-nash yang sharih di dalam al-Quran.
Hadits yang mungkin diterima dan ditolak
Hadits Qudsi 1
(musytarak bainal maqbul wal mardud)
• Istilah hadis qudsi terdiri dari dua kata, hadis dan qudsi. Hadis
Hadits Marfu 2
[arab: ‫]الحديث‬: segala yang dinisbahkan kepada Nabi shallallahu Marfu’ adalah isim maf’ul (objek) dari kata kerja ‫( َرفَ ََع‬meng
‘alaihi wa sallam, baik berupa ucapan, perbuatan, persetujuan, angkat) ‫ض ََع‬
َ ‫( َو‬meletakkan atau merendahkan), maka seola
atau karakter beliau. Qudsi [arab: ‫ ]القدسي‬secara bahasa diambil h-olah hadits ini dinamakan dengan hadits Marfu’ dikarena
dari kata qudus, yang artinya suci. Disebut hadis qudsi, karena kan ia dinisbatkan/disandarkan kepada pemilik kedudukan
perkataan ini dinisbahkan kepada Allah, al-Quddus, Dzat Yang yang tinggi, yaitu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam .
Maha Suci. Hadits Marfu’ adalah apa-apa yang disandarkan kepada
• Hadis Qudsi secara Istilah Ulama berbeda pendapat dalam me Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, baik berupa ucapan, per
ndefinisikan hadis qudsi Al-Jurjani mengatakan, Hadis qudsi ad buatan, ketetapan (persetujuan) maupun sifat
alah hadis yang secara makna datang dari Allah, sementara re
daksinya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sehingg
a hadis Qudsi adalah berita dari Allah kepada Nabi-Nya melalui
ilham atau mimpi, kemudian Rasulullah Saw. menyampaikan
hal itu dengan ungkapan beliau sendiri.
Hadits Maqthu 3
Secara Bahasa (etimologi): adalah isim Maf’ul
(objek) dari kata kerja ‫(قطع‬memutus) lawan dari
Hadits Mauquf 4
Mauquf adalah Isim Maf’ul (objek) dari kata dasar ‫( الوقف‬berhe ‫(وصل‬menyambung). Secara Istilah (terminologi):
nti), seakan-akan perawi memberhentikan hadits pada Shahab adalah apa-apa yang disandarkan ke Tabi’in (Tabi’
at, dan tidak menyertainya dengan penyebutan sisa sanad. in adalah orang-orang yang bertemu para Shahab
Secara Istilah adalah Apa-apa yang disandarkan kepada Saha at Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam keadan
bat berupa ucapan, perbuatan atau persetujuan (ketetapan). muslim dan meninggal di atas Islam)
Thank you

Anda mungkin juga menyukai