Anda di halaman 1dari 17

Nama anggota kelompok :

1. Muhammad Fattan Malva A. (27)


2. Meilani Kartika Sari (19)
3. Imelda Putri Nazarina (08)
4. Lina Aprilya Kusdiana (14)
5. Nur Kholifah (36)
6. M. Fachri Andika (21)

MATERI MIKROTIK

A. Mirkotik

1. Pengertian
Mikrotik adalah sistem operasi berbasis software yang dipergunakan untuk
memanfaatkan komputer sebagai router suatu jaringan. Mikrotik menggunakan
sistem operasi Linux untuk dijadikan dasar network router.
2. Jenis Type
A. Jenis Mikrotik
Di pasaran, Mikrotik tersedia tidak hanya satu jenis saja. Perusahaan
mikrotik mengembangkan 2 produk Mikrotik bernama RouterBoard dan
RouterOS. Tidak hanya jenisnya, cara settingnya pun berbeda sesuai dengan
kebutuhannya. Berikut penjelasannya:

1. Mikrotik RouterOS
Yang pertama dari jenis-jenis Mikrotik yaitu RouterOS, di mana OS
yang di pakai berbasis UNIX dan memiliki nilai plus di banding
RouterBoard. Selain itu jenis ini juga menyediakan fitur mulai dari
paket firewall, hotspot, paket router, bridge, proxy server, dan
sebagainya. Hanya dengan menggunakan OS saja, kamu sudah bisa
membangun router sendiri.

2. Mikrotik RouterBoard

Jenis-jenis Mikrotik yang kedua adalah RouterBoard, berbeda dengan


RouterOS yang memanfaatkan software. Mikrotik jenis ini
memanfaatkan sistem operasi perangkat keras yang di kembangkan
oleh perusahaan milik Mikrotik.

RouterBoard berukuran sangat kecil dan praktis di gunakan.


Kemudian, kamu juga dapat melakukan instalasi RouterOS pada
RouterBoard yang sudah di konfigurasi dengan baik.

RouterBoard terdiri dari sebuah RAM, ROM, processor, dan flash


memory. Yang di mana harga pasarannya cukup terjangkau, yaitu
sekitar 600-800 ribu rupiah saja untuk satu perangkat RouterBoard.
B. Type Mikrotik

1. Tipe Mikrotik Cloud Core Router 1072-IG-8S+

Saat hendak membeli router mikrotik, umumnya banyak orang akan


mencari tipe router yang paling kuat. Nah, bila Anda mencari jenis router
mikrotik terkuat maka jenis Cloud Core Router 1072-IG-8S+ bisa jadi
solusinya. Jenis ini menjadi router terkuat karena penggunaannya yang lebih
panjang dan berat dibandingkan dengan jenis lainnya. Berikut adalah
spesifikasi yang dihadirkan lewat routerboard jenis Cloud Core Router
1072-IG-8S+.

▪ Dibekali prosesor Tilera Tile-Gx 72/ 72 core @1 Ghz


▪ Dilengkapi kemampuan throughput traffic up sampai 80 Gbps
▪ Tersedia 8 port SFP+10G
▪ Dilengkapi dengan 1 port Gigabit Ethernet dan terkoneksi ke CPU
▪ Didukung Redundant PSU yang memperkuat jaringan selama 24
jam non stop
▪ Dilengkapi USB, microSD, microSB, smart card dan M.2 Slot
▪ Tersedia 3 varian CCR 36 core, 16 core dan 9 core
2. Tipe Mikrotik RB 900 Series

Jenis mikrotik RB 900 Series masuk ke dalam jajaran mikrotik


yang banyak diburu orang. Jenis ini sangat cocok digunakan apabila Anda
membutuhkan daya pancar yang besar. Tidak jauh berbeda dengan jenis
sebelumnya, mikrotik RB 900 Series juga dibekali dengan spefikasi yang
mumpuni termasuk Acces Point. Untuk mengetahui apa saja spesifikasi,
Anda dapat menengok penjelasan di bawah ini.

▪ Tersedia dalam 4 varian routerboard


▪ Dilengkapi dengan 1 GB ethernet
▪ Didukung wireles onboard 802.11 n
▪ Daya pancar sangat besar
▪ Tersedia versi 2,4 GHz dan 5 GHz serta Acces Point dan CPE
▪ Routerboard dilengkapi port USB, slot sim card, slot mini express

3. Jenis Mikrotik RB 450/ RB 850

Salah satu jenis routerboard mikrotik yang kerap dicari banyak


orang yaitu RB 450/ RB 850. Umumnya, orang mencari jenis ini karena
cocok digunakan untuk jaringan SOHO. Selain itu, keuntungan
menggunakan tipe ini adalah dapat diaktifkan pada port 2-5. Hal ini karena
jenis RB 450/RB 850 sudah dilengkapi dengan fitur switch. Lebih dari itu,
router tersebut kuat digunakan dalam berbagai macam kondisi. Berikut
spesifikasi atau fitur mikrotik RB 450/RB 850.

▪ Sudah dilengkapi dengan 5 buah port ethernet


▪ Dilengkapi switch chip di RB 450
▪ Sesuai untuk jaringan SOHO
▪ Tersedia varian G dengan processor dan RAM besar
▪ Didukung 5 GB ethernet serta slot microSD
▪ Masuk ke dalam router OS di level
B. RouterOS

1. Pengertian
MikroTik RouterOS™ adalah sistem operasi berbasis Linux yang
digunakan untuk menjadikan PC berbasis Intel atau AMD (personal computer)
mampu melakukan beberapa fungsi di dalamnya yaitu router, bridge, firewall,
pengaturan bandwidth, wireless Access Point atau Client dan fungsi networking
serta beberapa fungsi server, sehingga cocok untuk routing jaringan atau internet di
perkantoran bahkan juga digunakan oleh ISP dan provider hostspot.

2. Versi

Secara garis besar dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:

• Long-term (bugfix only), versi RouterOS yang hanya memperbaiki bug


tanpa ada fitur baru
• Stable (Current), versi RouterOS dengan perbaikan bug dan penambahan
fitur baru
• Testing (Release Candidate), versi RouterOS terbaru yang akan rilis dan
dalam tahap uji coba
• Development, versi RouterOS terbaru yang sedang dalam tahap
pengembangan

RouterOS Version and Feature

Versi dan Fitur


Dapat dilihat pada status bar WinBox
Dapat dilihat di Menu pada WinBox, “system à package”

RouterOS Version

Package pada MikroTik disebut juga fitur (bisa dilihat juga di


https://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:System/Packages)
RouterOS Package

Package pada MikroTik dapat ditambah/dihapus, di-enable/di-disable.


Perubahan yang diterapkan akan berlaku setelah MikroTik di-reboot
Ketika menghapus package kita dapat menghemat memory dari RouterBoard.
Sejak versi 6.40 ke atas, RouterOS memiliki bundle package yang tidak bisa di
uninstall.
3. Remote Login

a. Winbox
Winbox adalah utility yang digunakan untuk konektivitas dan
konfigurasi MikroTik menggunakan MAC Address atau protokol IP.
Dengan winbox kita dapat melakukan konfigurasi MikroTik RouterOS dan
RouterBoard menggunakan mode GUI dengan cepat dan sederhana.
Winbox dibuat menggunakan win32 binary tapi dapat dijalankan pada
Linux, Mac OSX dengan menggunakan Wine. Semua fungsi winbox
didesain dan dibuat semirip dan sedekat mungkin dengan fungsi console,
sehingga Anda akan menemukan istilah-istilah yang sama pada fungsi
console.

Fungsi Winbox
• Setting mikrotik router dalam mode GUI
• Setting bandwith atau membatasi kecepatan jaringan
• Memblokir sebuah website/situs
• Mempercepat pekerjaan
• Dapat meremote mikrotik dari jaraj jauh
• Dapat Mengetahui dan mengatur alamat IP dan akses ke situs
tertentu

Fitur-Fitur Winbox

1.) Neighbors – Digunakan untuk menemukan dan menunjukkan perangkat


MNDP (MikroTik Neighbour Discovery Protocol) atau CDP (Cisco
Discovery Protocol). Sederhananya untuk menemukan perangkat MikroTik
RouterOS yang terhubung ke jaringan Anda.

2.) Managed – Digunakan untuk menunjukkan Entri yang telah disimpan.

3.) Set Master Password – Membuat sandi untuk memunculkan entri pada
jendela Managed.
4.) Connect– Digunakan untuk terhubung ke RouterOS.

5.) Add/Set – Digunakan untuk menyimpan atau mengubah alamat, login,


password, catatan, sesi dan grup. Entri yang disimpan akan ditampilkan di
jendela Managed.

6.) Tools– Digunakan untuk menjalankan berbagai fungsi, seperti impor alamat
dari file WBX atau ekspor ke file WBX, memindahkan folder sesi dan
memeriksa pembaharuan.

7.) Connect To – Tujuan IP atau MAC Address dari Router.

8.) Login – Username yang digunakan untuk autentikasi.

9.) Password – Sandi yang digunakan untuk autentikasi.

10.) Session – Digunakan untuk mengubah nama sesi dan menampilkan sesi
yang telah disimpan.

11.) Browse.. – Digunakan untuk mencari dan membuka sesi yang telah
disimpan dalam format .viw

12.) Note – Deskripsi router yang akan disimpan ke dalam daftar.

13.) Group – Digunakan untuk membuat grup dan mengatur Entri ke dalam
grup tertentu

14.) Keep Password – Jika dicentang, sandi akan tetap tersimpan.

15.) Secure Mode – Jika dicentang, winbox akan menggunakan enkripsi TLS
untuk mengamankan sesi.

16.) Autosave Session– Jika dicentang, winbox akan otomatis menyimpan


sesi.
17.) Open in New Window – Jika dicentang, winbox akan membuka sesi di
jendela baru setelah menekan Connect.

b. Webbox
Settings router selain menggunakan winbox juga dapat melalui Website
setelah Router dan Pc terhubung.
Berikut adalah caranya :

1) Hubungkan Modem + Laptop/PC + TP-Link Router dalam kondisi


OFF, seperti gambar berikut:Pengaturan IP Router sebagai Access
Point
2) Sebenarnya ada beberapa cara untuk melakukan setting router ini,
dan saya pilih cara dengan menggunakan web browser.
3) Untuk bisa setting routernya, kita harus masuk ke web adminnya
dengan mengetikan IP router di Web Browser, dan biasanya IP
yang umum digunakan adalah: 192.168.0.1 (sekali lagi IP ini bisa
berbeda untuk merek berbeda)
4) Ketika ditanya username & password, masukkan default username
& password router (keterangannya ada di buku manualnya),
biasanya, username: admin, password: admin
5) Setelah masuk di web Administrasi router TP-Link, disarankan
untuk mengganti IP router/TP-Linknya, karena Komputer server
telah menggunakan IP: 192.168.0.1
6) Masuk ke menu: Network -> LAN ganti IP TP-Linknya, dalam hal
ini, saya mengubah IP TP-Linknya menjadi: 192.168.0.20 (angka
20 di bagian belakang adalah angka yang belum digunakan dalam
jaringan) dan Subnet Mask: 255.255.255.0
7) Disarankan juga untuk mengganti password defaultnya dengan
cara memilih menu: System Tools -> Password selain ada pilihan
mengganti password, juga ada disarankan untuk mengubah
username defaultnya.
8) Restart TP-Link dengan memilih menu: System Tools -> Reboot
9) Tunggu beberapa saat, dan untuk masuk ke halaman web admin
router/TP-Link nya, gunakan IP yang baru: 192.168.0.20 dan
masukan username & password yang baru
10) Setelah masuk ke halaman administrator, pilih menu: Quick Setup
dan ikuti langkah selanjutnya (klik tombol NEXT)
11) Pada saat Choose WAN Connection Type, pilih Dynamic IP; klik
tombol NEXT
12) Pada halaman Wireless:
Wireless Radio: Enable
SSID: isi dengan nama ID yang akan di broadcast pada saat signal
WiFi di pancarkan
Region: Indonesia
Channel: biarkan sesuai default yang ada (Dalam kasus saya,
diganti dengan 11 ** channel yang biasa digunakan secara umum
**)
Mode: 54Mbps (802.11g)
Klik [Next] dan klik lagi [Finish]
13) elanjutnya, setting Gateway & DNS nya sesuai dengan setting
Komputer server, masuk ke menu: Network -> WAN
Klik Renew pada bagian Gateway, dan isi dengan IP Komputer
Server: 192.168.0.1
Pilih/checklist bagian Use These DNS Server
Primary DNS: 203.130.196.5
Secondary DNS: 202.134.0.155
Save
14) Selanjutnya, setting untuk security routernya, agar tidak bisa
digunakan oleh siap saja dengan memilih menu Wireless ->
Wireless Setting (berikut ini contoh setting yang saya gunakan,
anda bisa memilih setting yang berbeda dengan contoh di bawah
ini)
Beberapa setting sudah dipilih sesuai dengan setting sebelumnya
Pilih/Klik [Enable Wireless Security]
Security Type: WEP
Security Option: Automatic
WEP Key Format: Hexadecimal
Key1: 123454321 (silahkan diganti sesuai keinginan); Key Type:
64bit
Klik [Save]
15)Sampai tahap ini, router sudah bisa digunakan, namun untuk
lebih memastikan, ada beberapa hal yang bisa disetting terlebih
dahulu sebelum router di REBOOT
16) Setting range IP Client DHCP pada TP-Link nya dengan
memilih menu: DHCP -> DHCP Setting, isi range IP sesuai
dengan yang dikehendaki, misal: Start IP Address: 192.168.0.100
& End IP Address: 192.168.0.199, klik [SAVE]
17) Cek juga setting Time dengan memilih menu: System Tools -
> Time sesuaikan dengan timezone dan waktu anda, klik [SAVE]
18) Reboot router TP-Link dengan memilih menu: System Tools -
> Reboot
19) Router TP-Link anda siap digunakan. Cabut kabel LAN
Router dari laptop/PC dan aktifkan
WiFinya, coba untuk search WiFi (SSID) router dan masukkan
WEP yang telah di set pada
Saat melakukan koneksi ke router.

4. Perintah Dasar
Meskipun saat ini mikrotik sudah memiliki antarmuka Grafis seperti
Winbox dan Webfig tapi perintah-perintah dasar CLI juga kerap diperlukan dalam
melakukan settingan pada mikrotik apalagi jika hendak menggunakan fitur-fitur
seperti management bandwidth. Perintah CLI juga sangat diperlukan jika hendak
membuat aplikasi yang belum ada pada Mikrotik menggunakan API (Application
Programming Interface). Berikut adalah perintah Dasar Mikrotik beserta fungsinya
:

• INTERFACE PRINT = digunakan untuk melihat informasi interface yang


ada pada mikrotik
• IP ADDRESS PRINT = digunakan untuk melihat informasi IP Address pada
masing-masing Interface Mikrotik
• IP SERVICE PRINT = digunakan untuk melihat informasi service yang ada
pada mikrotik
• SYSTEM SHUTDOWN = digunakan untuk men-shutdown mesin mikrotik
• SYSTEM REBOOT = digunakan untuk merestart mesin mikrotik
• SYSTEM RESET = Untuk meret konfigurasi yang sudah dibuat
sebelumnya
• SYSTEM BACKUP SAVE = digunakan untuk Membackup Settingan
Mikrotik
• IP DNS PRINT = digunakan untuk menampilkan informasi DNS pada
mikrotik
• IP ROUTE PRINT = digunakan untuk menampilkan informasi tabel routing
pada mikrotik
• PASSWORD = digunakan untuk mengganti password Mikrotik
• USER PRINT = digunakan untuk melihat informasi user yang ada di
mikrotik
• SYSTEM IDENTITY SET NAME = digunakan untuk mengganti nama
mesin mikrotik
• IP ADDRESS ADD ADDRESS=192.168.x.x/24 INTERFACE=ether =
digunakan untuk menambahkan IP Address pada interface mikrotik
• INTERFACE SET NAME=nama Nomor = digunakan untuk merubah nama
interface Mikrotik
• SYSTEM PACKAGE PRINT = digunakan untuk melihat informasi
package yang ada di mikrotik
• USER ADD NAME=USER GROUP=FULL PASSWORD=PASSUSER =
digunakan untuk menambahkan user baru pada mesin mikrotik
• IP ROUTE ADD GATEWAY=192.xx.x.x = digunakan untuk
menambahkan gateway
• IP DNS SET SERVERS=x.x.x.x,x.x.x.x = digunakan untuk menambahkan
informasi DNS server pada mikrotik
• SYSTEM RESOURCE PRINT = digunakan untuk melihat informasi
resource perangkat
• IP ADDRESS REMOVE Nomor = digunakan untuk menghapus IP Address
pada interface mikrotik
• FILE PRINT = digunakan untuk melihat informasi file yang ada pada mesin
mikrotik
• IP POOL PRINT = digunakan untuk melihat informasi IP POOL pada mesin
mikrotik
• Dll.

b. Konfigurasi Dasar

i. Siapkan 2 kabel UTP , 1 buah Mikrotik dan 2 buah pc

ii. Colokan 2 buah kabel utp tersebut ke ethernet 2, dan ethernet 3. Keterangan
ethernet 1 digunakan untuk internet/modem.

iii. Settinglah ip ethernet 1/pc 1, klik ok.

iv. dan setting juga ethernet 2 / pc 2 , klik ok.


v. klik 2 kali aplikasi winbox

vi. klik Mac address Pada winbox dan klik connect

vii. untuk address pc 1 , klik address , pilih icon + untuk membuat ip nya ,isilah
address dan pilih interface ether 2, lihat pada gambar berikut ini.

viii. klik icon + untuk menambahkan ip untuk pc 2 , isilah address untuk pc2 dan
interface pilih ethernet 3 , lihat pada gambar di bawah ini.
ix. klik interface pilih ethernet 2 ganti namanya agar tidak bingung nantinya.

x. klikinterface pilih ethernet 3 ganti namanya juga.

xi. untuk membuat firewall pc1 , klik ip pilih Firewall klik icon + dan chainnya pilih
forward , Src,Address isi dengan ip pc 1 dan Dst,Address isi ip pc 2.

xii. untuk membuat firewall pc 2 , klik firewall , klik icon + dan chain pilih forward
Src,Address isi dengan ip pc 2 Dan Dst,Address isi dengan ip pc1.
xiii. coba kita ping ip pc2 dengan mikrotik pc1 dan ping ip pc1 dengan mikrotik pc2,
jika seperti gambar di bawah ini berarti berhasil.

xiv. lakukan ping cmd pada komputer 2 ke pc 1, jika hasilnya seperti dibawah ini
berarti berhasil.
xv. lakukan ping cmd pada komputer 1 ke pc 2 , jika hasilnya seperti dibawah ini
berarti berhasil.

xvi. jika anda sudah melakukan ping ke 2 pc melalui cmd mikrotik dan cmd pc dan
hasilnya seperti gambar di atas maka anda berhasil.

Anda mungkin juga menyukai