Seputar Pengadilan
Seputar Pengadilan
jenis- jenis atau bentuk dalam penyelesaiannya, terutama terhadap lima bidang peradilan yaitu,
peradilan umum, agama, tata usaha negara, militer, dan konstitusi. Mahkamah Agung menjadi
pengadilan negara tertinggi. Mahkamah Agung adalah pengadilan tingkat kasasi yang berwenang
mengeluarkan putusan permohonan peninjauan kembali.
Pada peradilan umum, Peradilan Umum adalah salah satu pelaksana kekuasaan Kehakiman bagi
rakyat pencari keadilan pada umumnya (Pasal 2 UU No.2 Tahun 1984). Pengadilan Negeri bertugas
dan berwenang, memeriksa, mengadili, memutuskan dan menyelesaikan perkara pidana dan
perkara perdata di tingkat pertama (Pasal 50 UU No.2 Tahun 1986).
a. Pengadilan Negeri, yaitu pengadilan tingkat pertama berkedudukan di kota atau ibukota
kabupaten dan daerah hukumnya meliputi wilayah kota atau kabupaten.
b. Pengadilan Tinggi, yaitu pengadilan tingkat banding berkedudukan di ibukota provinsi dan daerah
hukumnya meliputi wilayah provinsi.
Pengadilan adalah pelaku kekuasaan kehakiman. Di Indonesia terbagi dalam Mahkamah Agung
beserta lingkungan peradilan di bawahnya dan Mahkamah Konstitusi. Peradilan ini diatur dengan
UU No.2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum jo. UU No.8 Tahun 2004 jo. UU No.49 Tahun 2009 jo.
Putusan MK Nomor 37/PUU-X/2012.Sampai sekarang tercatat ada enam pengadilan khusus yang
ada di lingkungan peradilan umum: Pengadilan Anak (bidang hukum pidana)(UU No. 11 tahun 2012
tentang system peradilan pidana anak), Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (bidang hukum pidana)
(Pasal 53 UU no 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan korupsi), Pengadilan Perikanan
(bidang hukum pidana)(Pasal 71 UU no 31 tahun 2004 jo UU No 45 Tahun 2004 tentang perikanan),
Pengadilan HAM (bidang hukum pidana)(Pasal 1 UU No. 26 tahun 2000 tentang pengadilan hak asasi
manusia), Pengadilan Niaga (bidang hukum perdata)(, Pengadilan Hubungan Industrial (bidang
hukum perdata).
tiga jenis putusan hakim dalam tindak pidana, yaitu putusan bebas, putusan lepas dari segala
tuntutan, dan putusan pemidanaan.
Putusan bebas
Putusan bebas diatur dalam Pasal 191 ayat (1) KUHAP, yang menyatakan bahwa putusan bebas
adalah putusan yang dijatuhkan hakim kepada terdakwa apabila dari hasil pemeriksaan di sidang
pengadilan kesalahan yang didakwakan kepada terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan.
Dakwaan tidak terbukti apabila tidak memenuhi apa yang disyaratkan dalam Pasal 183 KUHAP, yaitu:
a. Tiadanya sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah, yang disebut oleh Pasal 184 KUHAP, seperti
hanya ada satu saksi tanpa diteguhkan oleh bukti lain.
b. Meski terdapat dua alat bukti yang sah tetapi hakim tidak mempunyai keyakinan atas kesalahan
terdakwa.
Dasar hukum putusan lepas dari segala tuntutan tertuang dalam Pasal 191 ayat (2) KUHAP, pada
putusan pelepasan, tindak pidana yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum memang terbukti
secara sah dan meyakinkan menurut hukum, tetapi terdakwa tidak dapat dipidana karena perbuatan
yang dilakukan terdakwa tersebut bukan “perbuatan pidana” tetapi masuk ke ranah hukum perdata,
hukum dagang, atau hukum adat.
Putusan pemidanaan
Putusan pemidanaan ditentukan dalam Pasal 193 ayat (1) KUHAP, putusan pemidanaan adalah
putusan yang dikeluarkan berdasarkan pemeriksaan di persidangan pengadilan. Majelis hakim
berpendapat bahwa terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak
pidana yang didakwakan kepadanya, maka pengadilan menjatuhkan pidana.
Adapun bentuk putusan pemidanaan yang dapat dijatuhkan oleh hakim diatur dalam KUHAP, di
antaranya:
a. Pidana pokok, yang terdiri atas pidana mati, pidana penjara, pidana kurungan, dan pidana denda.
b. Pidana tambahan, yang terdiri atas pencabutan beberapa hak yang tertentu, perampasan barang
yang tertentu, pengumuman keputusan hakim.
Jenis-jenis putusan hakim dalam tindak pidana yang didakwakan oleh penuntut umum berisi atas
penilaian hakim terhadap tindak pidana yang didakwakan apakah terbukti atau tidak.
Gugatan Voluntair
Gugatan Contentiosa
Gugatan Contentiosa
Gugatan Contentiosa
Gugatan Contentiosa
Peradilan Agama
Peradilan agama berwenang memeriksa, mengadili, memutus, dan menyelesaikan perkara perdata
antara orang-orang yang beragama Islam sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Peradilan
ini diatur dalam UU No. 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang
Peradilan Agama.
a. Pengadilan Agama, yaitu tingkat pertama berkedudukan di kota atau ibukota kabupaten dan
daerah hukumnya meliputi wilayah kota atau kabupaten.
b. Pengadilan Tinggi Agama, yaitu pengadilan tingkat banding berkedudukan di ibukota provinsi dan
daerah hukumnya meliputi wilayah provinsi.
Peradilan Tata Usaha Negara
Peradilan tata usaha negara hanya menangani perkara gugatan terhadap pejabat administrasi
negara akibat penetapan tertulis yang dibuatnya merugikan seseorang atau badan hukum perdata.
Sistem peradilan yang dilaksanakan di Pengadilan adalah sebuah forum publik yang resmi dan
dilakukan berdasarkan hukum acara yang berlaku di Indonesia untuk menyelesaikan perselisihan dan
pencarian keadilan.
Pengadilan yang masuk dalam lingkungan peradilan tata usaha negara, yaitu:
a. Pengadilan Tata Usaha Negara, yaitu pengadilan tingkat pertama berkedudukan di kota atau
ibukota kabupaten dan daerah hukumnya meliputi wilayah kota atau kabupaten.
b. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara, yaitu pengadilan tingkat banding berkedudukan di ibukota
provinsi dan daerah hukumnya meliputi wilayah provinsi.
Peradilan Militer
Peradilan militer hanya menangani perkara dan sengketa tata usaha angkatan bersenjata bagi
kalangan militer. Peradilan ini diatur dalam UU No. 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer.
Pengadilan yang masuk dalam lingkungan Peradilan Militer adalah:
a. Pengadilan Militer, yaitu pengadilan tingkat pertama bagi perkara pidana yang terdakwanya
berpangkat kapten atau dibawahnya.
b.Pengadilan Militer Tinggi, yaitu pengadilan tingkat banding untuk putusan Pengadilan Militer
sekaligus pengadilan tingkat pertama bagi perkara pidana yang terdakwanya berpangkat mayor atau
diatasnya, dan juga pengadilan tingkat pertama bagi sengketa tata usaha militer.
c. Pengadilan Militer Utama, yaitu pengadilan tingkat banding atas putusan Pengadilan Militer
Tinggi. Kedudukan Pengadilan Militer Utama berada di ibukota negara yang daerah hukumnya
meliputi seluruh wilayah Indonesia.
Peradilan Konstitusi
Peradilan konstitusi menangani pengujian kesesuaian isi undang-undang dengan konstitusi Indonesia
yaitu UUD 1945.