MAKALAH
PANCASILA
Konsep dasar pendidikan pancasila
Landasan, tujuan, pembahasan ilmiah dan pengertian Pancasita
IAI AL-QOLAM
MALANG
Oleh:
M DHONY ARUDAM (2308404111010)
KHOIRUN NISAK ( 22308404111013)
Dosen pengampu:
IHSANUL WINDAHSARI, S.Pd, M.AkunPROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM.
FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM AL-QOLAM MALANG 2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan puji_ dan syukur kehadirat Allah
Subhanahuwata’ala yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kehariban sosok
Revolusi oner dunia, baginda Rasulullah SAW yang telah menjadi qudwah dan uzwatun
hasanah dengan membawa pancaran cahaya kebenaran, sehingga pada detik ini kita
masih mampu mengarungi hidup dan kehidupan yang berlandaskan Iman dan Islam
Makalah Pendidikan Pancasila ini disusun guna memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah Pancasila di !Al Al-Qolam. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang pengertian, landasan, tujuan dan
pembahasan ilmiah tentang Pancasila
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besamya kepada ibu Ihsanul
Windahsari, S.Pd, M.Akun selaku dosen mata kuliah Pancasila. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami
tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
Malang, 10 Oktober 2023
PenulisDAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.
DAFTAR ISI
BABI -
PENDAHULUAN.
1.1 Latar belakang
1.2Rumusan masalah.
1.3 Tujuan.
1.4Manfaat
BAB IL
PEMBAHASAN MASALAH... 2.0.
2.1 Pengertian pancasila menurut para ahi
2.2 Pembahasan pancasila secara ilmiah
2.3 Landasan pancasila.
2.4 Tujuan pancasila sebagai dasar Negara
BAB IIL
PENUTUP.
3.1 Kesimpulan.
3.2 Saran...
DAFTAR PUSTAKA,
14
14
14
14
15
10
13BABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sejarah lahirnya Pancasila bermula dari rapat-rapat Dokuritsu Junbi Cosakai atau
BPUPKI yang dibentuk pada 29 April 1945. BPUPKI bertugas menyelidiki semua hal
penting termasuk politik, ekonomi, dan laindain yang dibutuhkan dalam usaha
pembentukan negara Indonesia. BPUPKI diketuai oleh KRT Dr Radjiman Wedyodiningrat
Dalam sejarahnya, BPUPKI menjalankan sidang pertamanya secara resmi pada tanggal
29 Mei - 1 Juni 1945. Dalam sidang 8PUPKI ini, sejumlah tokoh menyampaikan
pidatonya terkait perumusan asas dasar negara. Para tokoh itu di antaranya
Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno
Menurut Himpunan Risalah Sidang-Sidang dari BPUPKI dan PPKI yang
Berhubungan dengan Penyusunan UUD 1945, Moh. Yamin berpidato pada 29 Mei 1945
merumuskan 5 asas dasar negara, yaitu Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri
Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Sementara Soepomo
mengusulkan "Dasar Negara Indonesia Merdeka’, yaitu Persatuan, Kekeluargaan,
Mufakat dan Demokrasi, Musyawarah, serta Keadilan Sosial
Selanjutnya pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno memperkenalkan § sila, yang
terdiri dari Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan, Mufakat
atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa. Inilah momen
Pancasila dikenalkan untuk pertama kalinya
"Saudara-saudaral Dasar-dasar Negara telah saya usulkan. Lima bilangannya
Inikah Panca Dharma? Bukan! Nama Panca Darma tidak tepat di sini. Dharma berarti
kewajiban, sedang kita membicarakan dasar," ujar Bung Kamo.
Soekarno kemudian mengatakan menurut petunjuk seorang kawannya yang ahlibahasa nama paling tepat adalah Pancasila. Sila artinya asas atau daser. ‘Di atas
kelima dasar itulah kita mendirikan Negara Indonesia, kekal dan abadi,” ujamya
"Pancasila itulah yang berkobar-kobar di dalam dada saya sejak berpuluh tahun.”
Tak berhenti di situ, BPUPKI kemudian membentuk Panitia Sembilan untuk
merumuskan lebih rinci tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara dan
pembuatan Undang-Undang Dasar 1945.
Hasil pembahasan Panitia Sembilan tertuang dalam Piagam Jakarta atau Jakarta
Charter pada 22Juni 1945. Namun, perumusan soal dasar negara itu masih belum
selesai, Masih timbul perdebatan antara kelompok kebangsaan dan kelompok Islam
Saat rapat Panitia Perancang UUD pada 11 Juli 1945, J Latuharhary menyampaikan
keberatan terutama kewajiban melakukan syariat atas pemeluk-pemeluknya Setelah
melalui berbagai kompromi pada rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPkI), satu hari setelah kemerdekaan Indonesia, yakni pada tanggal 18 Agustus 1945,
Moh. Hatta menyebutkan rumusan final pembukaan UUD Negara. Salah satunya
menyebutkan perubahan kalimat pada dasar negara menjadi hanya ‘Negara
berdasarkan ke-Tuhanan Yang Maha €sa’."Inilah perubahan yang maha penting
menyatukan segala bangsa,’ ujar Hatta, Perubahan ini dianggap sebagai rumusan final
dasar negara yang dikenal dengan nama Pancasila
Pancasila dinyatakan sah sebagai dasar negara Indonesia dalam sidang BPUPKI
Pancasila disetujui ada dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar
negara Indonesia yang sah.
Mengutip Keppres No. 24 Tahun 2016, ditetapkan bahwa tanggal 1 Juni 1945
sebagai Hari Lahir Pancasila. Tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila ini
berdasarkan sejarah lahirnya Pancasila pertama kali dikenalkan pada 1 Juni 1945 silam.
1.2Rumusan masalah
1, Apa pengertian Pancasila menurut para abli?
Apa pengertian pancasila secara ilmiah?
‘Apa saja landasan yang ada dalam Pendidikan Pancasila?
Be
Apa tujuan dijadikannya Pancasila sebagai dasar negara?1.3Tujuan
Memahami pengertian Pancasila menurut para ahli
Mengetahui pembahasan pancasila secara ilmiah
Mengetahui landasan-landasan Pancasila
Mengetahui dan memahamitujuan dijadikannya Pancasila sebagai dasar negara
1.4Manfaat
Memahami arti sebenarnya dari Pancasila yang merupakan ideologi bangsa
Menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila
Membentuk rasa nasionalisme serta dapat menumbuhkan sikap bertanggung
jawab yang sesuai dengan hati NuraniBABII
PEMBAHASAN MASALAH
Di dalam mewujudkan pancasila sebagai falsafah bangsa sebagai cita-cita
kehidupan, maka terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kokoh kuat
menjadi syarat. Untuk membangun NKRI kita harus ingat bahwa persatuan dan
kesatuan bangsa itu tidak akan terjadi dengan sendirinya, akan tetapi harus diusahakan
dengan kesadaran kita.
2.1 Pengertian Pancasila menurut para abli
Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari
Bahasa sansekerta yakni panca yang berarti lima dan sila yang berarti prinsip atau asas
1. Pancasila menurut Muhammad Yamin
Pengertian Pancasila menurut Muhammad yamin adalah lima daser yang berisi
pedoman atau aturan mengenai tingkah laku yang penting dan baik
2. Pancasila menurut Ir. Soekarno
Menurut Ir. Soekarno Pancasila adalah isi dalam jiwa bangsa Indonesia yang secara
turun temurun telah terpendam bisu oleh kebudayaan barat. Dengan demikian,
Pancasila bukan hanya falsafah negara, melainkan falsafah bangsa Indonesia.3. Pancasila Ali Sastroamidjojo
Menurutnya, Pancasila adalah landasan dan sumber hukum tertinggi di Indonesia. la
menganggap Pancasila sebagai konstitusi yang bersifat fleksibel dan dapat
menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Ali Sastroamidjojo juga menekankan
bahwa Pancasila adalah landasan bagi pembentukan lembaga-lembaga negara dan
sistem pemerintahan yang berkeadilan.
4, Menurut Dr. Radjiman Wedyodiningrat
Baginya, Pancasila adalah hasil sintesis nilai-nilai budaya Indonesia dan konsep-konsep
perjuangan nasional yang terbentuk selama ribuan tahun. la menggambarkan Pancasila
sebagai suatu ideologi yang mencerminkan kepribadian dan identitas bangsa Indonesia,
yang mencakup keberagaman dan keadilan
2.2 Pembahasan pancasila secara ilmiah
Pembahasan Pancasila termasuk di/dalamnya filsafat Pancasilaedalah merupekan
kajian yang ilmiah. Hal tersebut sesuai dengan apabyang dikatakan oleh Ir
Poedjowijatno dalam bukunya “Tahu dan Pengetahuan” yang menjelasakan bahwa
syarat-syarat ilmiah itu adalah» Berobjek. bermetode, bersistem dan bersifat universal
(Kaelan, 2004 : 16)
Berobjek, pengetahuan dapat dikatakan ilmiah adalah apabila dia mempunysi objek,
yang dalam filsafat ilmu pengetahuan objek tersebut dapat dibagi dua macam, yaitu
objek forma, dan objek materia. Objek forma yaitu sudut pandang, yaitu dari sudut
pandang mana Pancasila dibahas. Pada hakikatnya Pancasila dapat dibahas dari
berbagai sudut pandang, misalnya dari sudut moral, maka terdapat bahasan yang
disebut dengan moral Pancasila. Dari sudut pandang ekonomi, hingga timbullah kajian
yang membahas tentang ekonomi Pancasila. Dari sudut pandang hukum dan
kenegaraan, maka terdapatlah kajian tentang Pancasila secara Yuridis Kenegaraan;
kemudian dari sudut pandang filsafat, maka timbullah pembahasan tentang filsafatPancasila, dan lain-lain. Sementara objek materia, yaitu Pancasila merupakan suatu
objek sasaran pembahasan dan pangkajian, baik secara empiris maupun non empiris.
Yang empiris bisa berupa lembaran sejarah, bukti sejarah, benda sejarah, benda-benda
budaya, lembaran negara, lembaran hukum, adat istiadat bangsa Indonesia, Adepun
yang non empiris antara lain meliputi nilai-nilai budaya, nilai moral, nilai-nilai religius
yang tercermin dalam kepribadian, sifat, karakter dan polapola budaya dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
objek Pancasila baik yang bersifat empiris maupun yang non empiris adalah
merupakanhasil budaya bangsa Indonesia, sehingga bangsa Indonesia dia merupakan
kausa materia materials dari Pancasila atau sebagai asal mulai dari nila:-nilai yang ada
dalam Pancasila
Bermetode, Prof. Harsoyo mengatakan, bahwa metode adalah prosedur berpikir
secara runtut yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh kesimpulan-
kesimpulan. (Arief Sidharta, 2008: 81). Oleh sebab itu setiap pengetahun harus memiliki
metode, tak terkecuali dengan Pancasila, Dan metode dalam pembahasan Pancasila
diasangat dipengaruhi oleh objek forma maupun objek materia dari Pancasila itu sendir.
Berkaitan dengan hal tersebut, oleh karena objek Pancasila banyak berkaitan dengan
hasit-hasil budaya, dan objek sejarah, maka lazim metode yang digunakan dalam
pembahasan Pancasila adalah metode “hermenuetika’, yaitu suatu metode dalam
rangka untuk menggali makna yang terkandung dibalik objek Pancasila tersebut. Juga
metode “interpretasi’, yaitu penafsiran dan pemahaman dari adanya suatu objek yang
dibahas. Serta metode *koherensi historis" yaitu metode keruntutan dalam jalannya
sejarah. Metode lainnya yang dapat digunakan dalam pembehasan Pancasila adalah
apa yang disebut dengan metode “analitico syntetic” yaitu perpaduan antera metode
analisis dan sintesis, serta metode “Pemahaman, Penapsiaran, dan Interpretasi yang
kesemuanya itu senantiasa didasarkan atas hukum-hukum logka dalam suatu
penarikan kesimpulan.(Kaelan, 2004: 17)Bersistem, maksudnya pengetahuan tersebut harusiah merupakan suatu kesatuan
yang utuh, serta saling berhubungan atau interelasi , maupun interdepensi atau saling
ketergantungan. Oleh sebab itu pembahasan Pancasila secara ilmiah haruslah
merupakan suatu kesatuan dan keutuhan, karena Pencasila itu adalah merupakan
Majemuk Tunggal yaitu kelima sila tersebut baik rumusannya, inti dan isi dari sila-sila
Paneasila adalah merupakan cuatu keutuhan dan kebulatan. Demikian pula
pembahasan Pancasila secara ilmiah, dengan sendirinya sebagai suatu sister dalam
dirinya sendin, yaitu pada Pancasila itu sendiri, sebagai objek pembahasan ilmiah
senantiasa bersifat koheren (runtut), tanpa adanya suatu pertentangan di dalamnya,
sehingga sila-sila Pancasila itu sendiri adalah merupakan suatu kesatuan yang sistemik.
Bersifat universal, maksudnya bahwa kebenaran suatu pengetahuan ilmiah haruslah
bersifat universal, artinya kebenarannya tidak terbatas oleh wektu, ruang, keadaan,
situasi dan kondisi, maupun jumlah tertentu. Berkaitan dengan pembahasan Pancasila
dia dikatakan bersifat universal karena
2.3 Landasan pancasila
Adanya empat landasan pendigikan Pancasila, yaitu landasan filosofis, kultural,
landasan historis, serta landasan yuridis.
Landasan filosofis merupakan Pancasila Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa,
landasan filosofis merupakan filsafat pancasila sebagai bagian dalam pendidikan di
Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945, tidak hanya dijadikan landasan pemerintahan negara, melainkan
pancasila turut melandasi sistem pendidikan nasional.
Secara filosofis, bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara adalah sebagai
bangsa yang berketuhanan dan berkemanusiaan, hal ini berdasarkan kenyataan objektif
bahwa manusia adzlah makhluk Tuhan Yang Mehas Esa, serta berpersatuan dan
berkerakyatan, yang ditandai dengan manusia Indonesia yang penuh toleransi, dan
suasana damai, saling tolong menolong, gotong royong, selalu bermusyawarah dalam
10mengambil keputusan, mencintai keamanan dan ketentraman serta selalu dalam
suasana kekeluargaan, yang diungkapkan dengan istilah: “Gemah ripah loh jinawi tata
tenteram kerta raharja’, atau yang pada saat ini lebih populer dengan sebutan
“masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila”
Atas asar pengertian filosofis tersebut maka dalam hidup bernegara nila‘-nilai
Pancasila merupakan dasar filsafat negara. Dan konsekuensinya dalam setiap aspek
penyelenggaraan negara harus bersumber pada nilainilai Pancasila. Jadi Pancasila
merupakan sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan, baik dalam pembangunan
nasional ekonomi, politik, hukum, sosial budaya, maupun pertahanan dan keamanan
Landasan Historis merupakan landasan yang terkait dalam perjuangan
masyaraket Indonesia untuk dapat memerdekakan dan membebaskan diti dari penjajah.
Bahwa bangsa indonesia ini terbentuk melalui suatu proses sejarah yang cukup
panjang, yaitu sejak zaman batu kemudian timbulnya kerajaan-kerajaan pada abad ke IV
dan ke V. dan kemudian dasar-dasar kebangsaan Indonesia mulai nampak ketika ebad
ke VII, yaitu ketika timbulnya Kerajaan Sriwijaya di bawah Wangsa Syailendra di
Palembang, kemudian timbul Kerajaan Airlangga dan Majapahit di Jawa Timur, serta
kerajaan-kerajaan lainnya, yaitu merupakan suatu prinsip yang tersimpul dalam
pandangan hidup bangsa, atau jati diri dari bangsa Indonesia yang di dalamnya
tersimpul ciri khas, sifat, dan karakter bangsa yang berbeda dengan bangsa lain, yang
oleh para pendiri negara kita di rumuskan dalam sauatu rumusan yang sederhana
namun mendalam, yang meliputi lima (lima sila) yang kemudian diberi nama Pancasila
Jadi secara historis bahwe nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila dari
Pancasila sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia secara
objektif historis telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. Sehingga asal nilai-nilai
Panesila tersebut tidak Iain adalah dari bangsa Indonesia sendiri. Atau dengan kata lain
bahwa kausa materialis dari Pancasila adalah Bangsa Indonesia itu sendiri. Sehingga
dengan demikian secara fakta objektif dan secara historis kehidupan bangsa Indonesia
tidak dapat dipisahkan dengan dengan nilai-nilai Pancasila.(Kaelan, 2004: 12)
"Atas dasar itulah dan atas dasar alasan historis tersebut, maka sangat penting
bagi para generasi penerus bangsa untuk mengkaji,
Landasan Kultural merupakan pengembangan pendidikan pancasila yang
didsari pada nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dalam kehidupan nasional, nilai luhur
telah ada berabad-abad yang lalu. Pembentukan Pancasila berasal dari nilai kehidupan
nenek moyang yang telah menyatu dengan bangsa Indonesia. Pancasila berkaitan
dengan adat, istiadat, kesenian, maupun kebudayaan Indonesia.
Bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa-bangsa lainnya dalam mendasarkan
pandangan hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dia
mendasarkannya kepada suatu asas kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa
Indonesia itu sendiri
Selanjuntya bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila itu
bukanlah hasil konseptual seseorang saja, melainkan dia merupakan suatu hasil karya
besar bangsa Indonesia sendiri, yang diangkat dari nilai-nilai kultural ynag dimiliki oleh
bangsa indonesia sendiri, melalui proses refleksi filosofis para pendiri bangsa Indonesia,
seperti dari tokoh nasional : Sokekarno, M. Yamin, M. Hatta, Soepomo. Dan dari tokoh-
tokoh Islam seperti : Ki Bagoes Hadikusoemo, K.H. Wahid Hasyim, dan lain-lain
Oleh sebab itulah para generasi penerus bangsa terutama kalangan intelektual
kampus sudah seharusnya untuk mendalami secara dinamis dalam arti
mengembangkannya sesuai dengan tuntutan zaman
Landasan yuridis merupakan landasan yang berkaitan dengan aturan perundang-
undangan, contoh dalam landasan yuridis adalah UU nomor 20 tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional dan Pasal 31 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan bahwa
warga negara berhak mendapatkan pendidikan.
Landasan yuridis perkulizhan pancasila telah dituangkan dengan Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dalam pasal 37, ayat 2 yang
menetapkan bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib
memust pendidikan Pancasila, Pendidikan agama dan Pendidikan bahasa Indonesia.
12Serta SK menteri Pendidikan Nasional RI nomor 232/U/2000, tentang pedoman
penyusunan kurukulum Pendidikan Tinggi dan Penilaia Hasil, belajar Mahasiswa, pasal
10 ayat (1) di jelaskan bahwa kelompok Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi, yang terdiri dari atas Pendidikan
Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan kewarganegaraan. Kemudian sebagai
realisasi dari SK Menteri tersebut di tetapkan SK Dirjen Pendidikan Tinggi dengan
nomor 38/DKTI/Kep/2002, yang antara lain mengatur rambu-rambu_pelaksanaan
pendidikan Pancasila, yaitu selain dari segi histors, filosofis, ketatanegaraan, kehidupan
berbangsabdan bernegara, juga dikembangkan etika berpolitik, sehingga mahasiswa
mampu mengambil sikap sesuai dengan hati nuraninya, mengenali masalah hidup
terutama kehidupan rakyat, mengenali perubahan serta mampu memaknai peristiwa
sejarah, nilai-nilai budaya demi persatuan bangsa.
2.4 Tujuan pancasila dijadikan sebagai dasar Negara
Tujuan pancasila sebagai dasar negara bisa kamu lihat pada Pembukaan UUD
1945 alinea ke-4 yang juga merupakan cita-cita bangsa Indonesia. Pembukaan UUD
1945 alinea ke-4 tersebut mengandung nilai-nilai yang juga diusung oleh Pancasila, yang
mana menjadi tujuan Pancasila itu sendiri
Dari pemyataen yang terdapat pada Pembukaan UUD 1948 alinea ke-4 tersebut,
bisa dipahami bahwa tujuan pancasila yang juga merupakan tujuan Indonesia sendiri
adalah:
Membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia
Memajukan kesejahteraan umum,
Mencerdaskan kehidupan bangsa
Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial,
13BAB III
PENUTUP.
A. Kesimpulan
Pancasila merupakan falsafah dan dasar negara Republik Indonesia sebagai
pedoman bagi segala kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi seluruh
akyat Indonesia. Pancasila terdiri atas lima sila yang mengandung nilainilai_ di
dalamnya, nilainilai tersebut diwujudkan sebagai pengamalan dalam kehidupan
masyarakat. Oleh karena itu, seharusnya pemuda zaman sekarang mengetahui
pengertian dan landasan — landasan pancasila sebagai dasar hidup berbangsa dan
bernegara.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, kami menyarankan kepada
semua masyarakat Indonesia untuk lebih mengetahul dan mendalami makna ~ makna
yang terkandung dalam pancasila
4DAFTAR PUSTAKA
Alwi Kaderi, Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi, Banjarmasin 2015.
Kaelan, Zubaidi Achmad, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi,
Paradigma Yokyakarta, 2007,
KaelanM.S, Pendidikan Pancasila, Paradigma , Yogyakarta, 2004
https://www.liputan6.com/hot/read/4588465/tujuan-pancasila-sebagai-dasar-negara-
beserte-makna-dan-fungsinya?page=4
https://smarteschool.id/berita/empat-landasan-pancasila-dalam-pendidikan
https://umsu.ac.id/berita/pengertian-pancasila-menurut-tokoh-sejarah-dan-
ahli/#:~:text=Muhammad%20Y amin&text=Menurutnya%2C %20Pancasila%20adalah%20
rumusan%20yang,%2C%20persatuan%2C%20dan%20kesatuan%20bangsa.
18