Anda di halaman 1dari 15
MAKALAH PANCASILA Konsep dasar pendidikan pancasila Landasan, tujuan, pembahasan ilmiah dan pengertian Pancasita IAI AL-QOLAM MALANG Oleh: M DHONY ARUDAM (2308404111010) KHOIRUN NISAK ( 22308404111013) Dosen pengampu: IHSANUL WINDAHSARI, S.Pd, M.Akun PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM. FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM AL-QOLAM MALANG 2023 KATA PENGANTAR Alhamdulillah kami panjatkan puji_ dan syukur kehadirat Allah Subhanahuwata’ala yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kehariban sosok Revolusi oner dunia, baginda Rasulullah SAW yang telah menjadi qudwah dan uzwatun hasanah dengan membawa pancaran cahaya kebenaran, sehingga pada detik ini kita masih mampu mengarungi hidup dan kehidupan yang berlandaskan Iman dan Islam Makalah Pendidikan Pancasila ini disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Pancasila di !Al Al-Qolam. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang pengertian, landasan, tujuan dan pembahasan ilmiah tentang Pancasila Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besamya kepada ibu Ihsanul Windahsari, S.Pd, M.Akun selaku dosen mata kuliah Pancasila. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini. Malang, 10 Oktober 2023 Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI BABI - PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang 1.2Rumusan masalah. 1.3 Tujuan. 1.4Manfaat BAB IL PEMBAHASAN MASALAH... 2.0. 2.1 Pengertian pancasila menurut para ahi 2.2 Pembahasan pancasila secara ilmiah 2.3 Landasan pancasila. 2.4 Tujuan pancasila sebagai dasar Negara BAB IIL PENUTUP. 3.1 Kesimpulan. 3.2 Saran... DAFTAR PUSTAKA, 14 14 14 14 15 10 13 BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sejarah lahirnya Pancasila bermula dari rapat-rapat Dokuritsu Junbi Cosakai atau BPUPKI yang dibentuk pada 29 April 1945. BPUPKI bertugas menyelidiki semua hal penting termasuk politik, ekonomi, dan laindain yang dibutuhkan dalam usaha pembentukan negara Indonesia. BPUPKI diketuai oleh KRT Dr Radjiman Wedyodiningrat Dalam sejarahnya, BPUPKI menjalankan sidang pertamanya secara resmi pada tanggal 29 Mei - 1 Juni 1945. Dalam sidang 8PUPKI ini, sejumlah tokoh menyampaikan pidatonya terkait perumusan asas dasar negara. Para tokoh itu di antaranya Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno Menurut Himpunan Risalah Sidang-Sidang dari BPUPKI dan PPKI yang Berhubungan dengan Penyusunan UUD 1945, Moh. Yamin berpidato pada 29 Mei 1945 merumuskan 5 asas dasar negara, yaitu Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Sementara Soepomo mengusulkan "Dasar Negara Indonesia Merdeka’, yaitu Persatuan, Kekeluargaan, Mufakat dan Demokrasi, Musyawarah, serta Keadilan Sosial Selanjutnya pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno memperkenalkan § sila, yang terdiri dari Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa. Inilah momen Pancasila dikenalkan untuk pertama kalinya "Saudara-saudaral Dasar-dasar Negara telah saya usulkan. Lima bilangannya Inikah Panca Dharma? Bukan! Nama Panca Darma tidak tepat di sini. Dharma berarti kewajiban, sedang kita membicarakan dasar," ujar Bung Kamo. Soekarno kemudian mengatakan menurut petunjuk seorang kawannya yang ahli bahasa nama paling tepat adalah Pancasila. Sila artinya asas atau daser. ‘Di atas kelima dasar itulah kita mendirikan Negara Indonesia, kekal dan abadi,” ujamya "Pancasila itulah yang berkobar-kobar di dalam dada saya sejak berpuluh tahun.” Tak berhenti di situ, BPUPKI kemudian membentuk Panitia Sembilan untuk merumuskan lebih rinci tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara dan pembuatan Undang-Undang Dasar 1945. Hasil pembahasan Panitia Sembilan tertuang dalam Piagam Jakarta atau Jakarta Charter pada 22Juni 1945. Namun, perumusan soal dasar negara itu masih belum selesai, Masih timbul perdebatan antara kelompok kebangsaan dan kelompok Islam Saat rapat Panitia Perancang UUD pada 11 Juli 1945, J Latuharhary menyampaikan keberatan terutama kewajiban melakukan syariat atas pemeluk-pemeluknya Setelah melalui berbagai kompromi pada rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPkI), satu hari setelah kemerdekaan Indonesia, yakni pada tanggal 18 Agustus 1945, Moh. Hatta menyebutkan rumusan final pembukaan UUD Negara. Salah satunya menyebutkan perubahan kalimat pada dasar negara menjadi hanya ‘Negara berdasarkan ke-Tuhanan Yang Maha €sa’."Inilah perubahan yang maha penting menyatukan segala bangsa,’ ujar Hatta, Perubahan ini dianggap sebagai rumusan final dasar negara yang dikenal dengan nama Pancasila Pancasila dinyatakan sah sebagai dasar negara Indonesia dalam sidang BPUPKI Pancasila disetujui ada dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah. Mengutip Keppres No. 24 Tahun 2016, ditetapkan bahwa tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila. Tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila ini berdasarkan sejarah lahirnya Pancasila pertama kali dikenalkan pada 1 Juni 1945 silam. 1.2Rumusan masalah 1, Apa pengertian Pancasila menurut para abli? Apa pengertian pancasila secara ilmiah? ‘Apa saja landasan yang ada dalam Pendidikan Pancasila? Be Apa tujuan dijadikannya Pancasila sebagai dasar negara? 1.3Tujuan Memahami pengertian Pancasila menurut para ahli Mengetahui pembahasan pancasila secara ilmiah Mengetahui landasan-landasan Pancasila Mengetahui dan memahamitujuan dijadikannya Pancasila sebagai dasar negara 1.4Manfaat Memahami arti sebenarnya dari Pancasila yang merupakan ideologi bangsa Menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila Membentuk rasa nasionalisme serta dapat menumbuhkan sikap bertanggung jawab yang sesuai dengan hati Nurani BABII PEMBAHASAN MASALAH Di dalam mewujudkan pancasila sebagai falsafah bangsa sebagai cita-cita kehidupan, maka terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kokoh kuat menjadi syarat. Untuk membangun NKRI kita harus ingat bahwa persatuan dan kesatuan bangsa itu tidak akan terjadi dengan sendirinya, akan tetapi harus diusahakan dengan kesadaran kita. 2.1 Pengertian Pancasila menurut para abli Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Bahasa sansekerta yakni panca yang berarti lima dan sila yang berarti prinsip atau asas 1. Pancasila menurut Muhammad Yamin Pengertian Pancasila menurut Muhammad yamin adalah lima daser yang berisi pedoman atau aturan mengenai tingkah laku yang penting dan baik 2. Pancasila menurut Ir. Soekarno Menurut Ir. Soekarno Pancasila adalah isi dalam jiwa bangsa Indonesia yang secara turun temurun telah terpendam bisu oleh kebudayaan barat. Dengan demikian, Pancasila bukan hanya falsafah negara, melainkan falsafah bangsa Indonesia. 3. Pancasila Ali Sastroamidjojo Menurutnya, Pancasila adalah landasan dan sumber hukum tertinggi di Indonesia. la menganggap Pancasila sebagai konstitusi yang bersifat fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Ali Sastroamidjojo juga menekankan bahwa Pancasila adalah landasan bagi pembentukan lembaga-lembaga negara dan sistem pemerintahan yang berkeadilan. 4, Menurut Dr. Radjiman Wedyodiningrat Baginya, Pancasila adalah hasil sintesis nilai-nilai budaya Indonesia dan konsep-konsep perjuangan nasional yang terbentuk selama ribuan tahun. la menggambarkan Pancasila sebagai suatu ideologi yang mencerminkan kepribadian dan identitas bangsa Indonesia, yang mencakup keberagaman dan keadilan 2.2 Pembahasan pancasila secara ilmiah Pembahasan Pancasila termasuk di/dalamnya filsafat Pancasilaedalah merupekan kajian yang ilmiah. Hal tersebut sesuai dengan apabyang dikatakan oleh Ir Poedjowijatno dalam bukunya “Tahu dan Pengetahuan” yang menjelasakan bahwa syarat-syarat ilmiah itu adalah» Berobjek. bermetode, bersistem dan bersifat universal (Kaelan, 2004 : 16) Berobjek, pengetahuan dapat dikatakan ilmiah adalah apabila dia mempunysi objek, yang dalam filsafat ilmu pengetahuan objek tersebut dapat dibagi dua macam, yaitu objek forma, dan objek materia. Objek forma yaitu sudut pandang, yaitu dari sudut pandang mana Pancasila dibahas. Pada hakikatnya Pancasila dapat dibahas dari berbagai sudut pandang, misalnya dari sudut moral, maka terdapat bahasan yang disebut dengan moral Pancasila. Dari sudut pandang ekonomi, hingga timbullah kajian yang membahas tentang ekonomi Pancasila. Dari sudut pandang hukum dan kenegaraan, maka terdapatlah kajian tentang Pancasila secara Yuridis Kenegaraan; kemudian dari sudut pandang filsafat, maka timbullah pembahasan tentang filsafat Pancasila, dan lain-lain. Sementara objek materia, yaitu Pancasila merupakan suatu objek sasaran pembahasan dan pangkajian, baik secara empiris maupun non empiris. Yang empiris bisa berupa lembaran sejarah, bukti sejarah, benda sejarah, benda-benda budaya, lembaran negara, lembaran hukum, adat istiadat bangsa Indonesia, Adepun yang non empiris antara lain meliputi nilai-nilai budaya, nilai moral, nilai-nilai religius yang tercermin dalam kepribadian, sifat, karakter dan polapola budaya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa objek Pancasila baik yang bersifat empiris maupun yang non empiris adalah merupakanhasil budaya bangsa Indonesia, sehingga bangsa Indonesia dia merupakan kausa materia materials dari Pancasila atau sebagai asal mulai dari nila:-nilai yang ada dalam Pancasila Bermetode, Prof. Harsoyo mengatakan, bahwa metode adalah prosedur berpikir secara runtut yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh kesimpulan- kesimpulan. (Arief Sidharta, 2008: 81). Oleh sebab itu setiap pengetahun harus memiliki metode, tak terkecuali dengan Pancasila, Dan metode dalam pembahasan Pancasila diasangat dipengaruhi oleh objek forma maupun objek materia dari Pancasila itu sendir. Berkaitan dengan hal tersebut, oleh karena objek Pancasila banyak berkaitan dengan hasit-hasil budaya, dan objek sejarah, maka lazim metode yang digunakan dalam pembahasan Pancasila adalah metode “hermenuetika’, yaitu suatu metode dalam rangka untuk menggali makna yang terkandung dibalik objek Pancasila tersebut. Juga metode “interpretasi’, yaitu penafsiran dan pemahaman dari adanya suatu objek yang dibahas. Serta metode *koherensi historis" yaitu metode keruntutan dalam jalannya sejarah. Metode lainnya yang dapat digunakan dalam pembehasan Pancasila adalah apa yang disebut dengan metode “analitico syntetic” yaitu perpaduan antera metode analisis dan sintesis, serta metode “Pemahaman, Penapsiaran, dan Interpretasi yang kesemuanya itu senantiasa didasarkan atas hukum-hukum logka dalam suatu penarikan kesimpulan.(Kaelan, 2004: 17) Bersistem, maksudnya pengetahuan tersebut harusiah merupakan suatu kesatuan yang utuh, serta saling berhubungan atau interelasi , maupun interdepensi atau saling ketergantungan. Oleh sebab itu pembahasan Pancasila secara ilmiah haruslah merupakan suatu kesatuan dan keutuhan, karena Pencasila itu adalah merupakan Majemuk Tunggal yaitu kelima sila tersebut baik rumusannya, inti dan isi dari sila-sila Paneasila adalah merupakan cuatu keutuhan dan kebulatan. Demikian pula pembahasan Pancasila secara ilmiah, dengan sendirinya sebagai suatu sister dalam dirinya sendin, yaitu pada Pancasila itu sendiri, sebagai objek pembahasan ilmiah senantiasa bersifat koheren (runtut), tanpa adanya suatu pertentangan di dalamnya, sehingga sila-sila Pancasila itu sendiri adalah merupakan suatu kesatuan yang sistemik. Bersifat universal, maksudnya bahwa kebenaran suatu pengetahuan ilmiah haruslah bersifat universal, artinya kebenarannya tidak terbatas oleh wektu, ruang, keadaan, situasi dan kondisi, maupun jumlah tertentu. Berkaitan dengan pembahasan Pancasila dia dikatakan bersifat universal karena 2.3 Landasan pancasila Adanya empat landasan pendigikan Pancasila, yaitu landasan filosofis, kultural, landasan historis, serta landasan yuridis. Landasan filosofis merupakan Pancasila Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa, landasan filosofis merupakan filsafat pancasila sebagai bagian dalam pendidikan di Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, tidak hanya dijadikan landasan pemerintahan negara, melainkan pancasila turut melandasi sistem pendidikan nasional. Secara filosofis, bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara adalah sebagai bangsa yang berketuhanan dan berkemanusiaan, hal ini berdasarkan kenyataan objektif bahwa manusia adzlah makhluk Tuhan Yang Mehas Esa, serta berpersatuan dan berkerakyatan, yang ditandai dengan manusia Indonesia yang penuh toleransi, dan suasana damai, saling tolong menolong, gotong royong, selalu bermusyawarah dalam 10 mengambil keputusan, mencintai keamanan dan ketentraman serta selalu dalam suasana kekeluargaan, yang diungkapkan dengan istilah: “Gemah ripah loh jinawi tata tenteram kerta raharja’, atau yang pada saat ini lebih populer dengan sebutan “masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila” Atas asar pengertian filosofis tersebut maka dalam hidup bernegara nila‘-nilai Pancasila merupakan dasar filsafat negara. Dan konsekuensinya dalam setiap aspek penyelenggaraan negara harus bersumber pada nilainilai Pancasila. Jadi Pancasila merupakan sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan, baik dalam pembangunan nasional ekonomi, politik, hukum, sosial budaya, maupun pertahanan dan keamanan Landasan Historis merupakan landasan yang terkait dalam perjuangan masyaraket Indonesia untuk dapat memerdekakan dan membebaskan diti dari penjajah. Bahwa bangsa indonesia ini terbentuk melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang, yaitu sejak zaman batu kemudian timbulnya kerajaan-kerajaan pada abad ke IV dan ke V. dan kemudian dasar-dasar kebangsaan Indonesia mulai nampak ketika ebad ke VII, yaitu ketika timbulnya Kerajaan Sriwijaya di bawah Wangsa Syailendra di Palembang, kemudian timbul Kerajaan Airlangga dan Majapahit di Jawa Timur, serta kerajaan-kerajaan lainnya, yaitu merupakan suatu prinsip yang tersimpul dalam pandangan hidup bangsa, atau jati diri dari bangsa Indonesia yang di dalamnya tersimpul ciri khas, sifat, dan karakter bangsa yang berbeda dengan bangsa lain, yang oleh para pendiri negara kita di rumuskan dalam sauatu rumusan yang sederhana namun mendalam, yang meliputi lima (lima sila) yang kemudian diberi nama Pancasila Jadi secara historis bahwe nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila dari Pancasila sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia secara objektif historis telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. Sehingga asal nilai-nilai Panesila tersebut tidak Iain adalah dari bangsa Indonesia sendiri. Atau dengan kata lain bahwa kausa materialis dari Pancasila adalah Bangsa Indonesia itu sendiri. Sehingga dengan demikian secara fakta objektif dan secara historis kehidupan bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan dengan nilai-nilai Pancasila.(Kaelan, 2004: 12) " Atas dasar itulah dan atas dasar alasan historis tersebut, maka sangat penting bagi para generasi penerus bangsa untuk mengkaji, Landasan Kultural merupakan pengembangan pendidikan pancasila yang didsari pada nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dalam kehidupan nasional, nilai luhur telah ada berabad-abad yang lalu. Pembentukan Pancasila berasal dari nilai kehidupan nenek moyang yang telah menyatu dengan bangsa Indonesia. Pancasila berkaitan dengan adat, istiadat, kesenian, maupun kebudayaan Indonesia. Bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa-bangsa lainnya dalam mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dia mendasarkannya kepada suatu asas kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa Indonesia itu sendiri Selanjuntya bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila itu bukanlah hasil konseptual seseorang saja, melainkan dia merupakan suatu hasil karya besar bangsa Indonesia sendiri, yang diangkat dari nilai-nilai kultural ynag dimiliki oleh bangsa indonesia sendiri, melalui proses refleksi filosofis para pendiri bangsa Indonesia, seperti dari tokoh nasional : Sokekarno, M. Yamin, M. Hatta, Soepomo. Dan dari tokoh- tokoh Islam seperti : Ki Bagoes Hadikusoemo, K.H. Wahid Hasyim, dan lain-lain Oleh sebab itulah para generasi penerus bangsa terutama kalangan intelektual kampus sudah seharusnya untuk mendalami secara dinamis dalam arti mengembangkannya sesuai dengan tuntutan zaman Landasan yuridis merupakan landasan yang berkaitan dengan aturan perundang- undangan, contoh dalam landasan yuridis adalah UU nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dan Pasal 31 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan bahwa warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Landasan yuridis perkulizhan pancasila telah dituangkan dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dalam pasal 37, ayat 2 yang menetapkan bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memust pendidikan Pancasila, Pendidikan agama dan Pendidikan bahasa Indonesia. 12 Serta SK menteri Pendidikan Nasional RI nomor 232/U/2000, tentang pedoman penyusunan kurukulum Pendidikan Tinggi dan Penilaia Hasil, belajar Mahasiswa, pasal 10 ayat (1) di jelaskan bahwa kelompok Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi, yang terdiri dari atas Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan kewarganegaraan. Kemudian sebagai realisasi dari SK Menteri tersebut di tetapkan SK Dirjen Pendidikan Tinggi dengan nomor 38/DKTI/Kep/2002, yang antara lain mengatur rambu-rambu_pelaksanaan pendidikan Pancasila, yaitu selain dari segi histors, filosofis, ketatanegaraan, kehidupan berbangsabdan bernegara, juga dikembangkan etika berpolitik, sehingga mahasiswa mampu mengambil sikap sesuai dengan hati nuraninya, mengenali masalah hidup terutama kehidupan rakyat, mengenali perubahan serta mampu memaknai peristiwa sejarah, nilai-nilai budaya demi persatuan bangsa. 2.4 Tujuan pancasila dijadikan sebagai dasar Negara Tujuan pancasila sebagai dasar negara bisa kamu lihat pada Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 yang juga merupakan cita-cita bangsa Indonesia. Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 tersebut mengandung nilai-nilai yang juga diusung oleh Pancasila, yang mana menjadi tujuan Pancasila itu sendiri Dari pemyataen yang terdapat pada Pembukaan UUD 1948 alinea ke-4 tersebut, bisa dipahami bahwa tujuan pancasila yang juga merupakan tujuan Indonesia sendiri adalah: Membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia Memajukan kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan bangsa Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, 13 BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan Pancasila merupakan falsafah dan dasar negara Republik Indonesia sebagai pedoman bagi segala kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi seluruh akyat Indonesia. Pancasila terdiri atas lima sila yang mengandung nilainilai_ di dalamnya, nilainilai tersebut diwujudkan sebagai pengamalan dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, seharusnya pemuda zaman sekarang mengetahui pengertian dan landasan — landasan pancasila sebagai dasar hidup berbangsa dan bernegara. B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, kami menyarankan kepada semua masyarakat Indonesia untuk lebih mengetahul dan mendalami makna ~ makna yang terkandung dalam pancasila 4 DAFTAR PUSTAKA Alwi Kaderi, Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi, Banjarmasin 2015. Kaelan, Zubaidi Achmad, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi, Paradigma Yokyakarta, 2007, KaelanM.S, Pendidikan Pancasila, Paradigma , Yogyakarta, 2004 https://www.liputan6.com/hot/read/4588465/tujuan-pancasila-sebagai-dasar-negara- beserte-makna-dan-fungsinya?page=4 https://smarteschool.id/berita/empat-landasan-pancasila-dalam-pendidikan https://umsu.ac.id/berita/pengertian-pancasila-menurut-tokoh-sejarah-dan- ahli/#:~:text=Muhammad%20Y amin&text=Menurutnya%2C %20Pancasila%20adalah%20 rumusan%20yang,%2C%20persatuan%2C%20dan%20kesatuan%20bangsa. 18

Anda mungkin juga menyukai