Anda di halaman 1dari 1

Nama : Ahmad Irfan Hidayah

Dosen pembimbing : S. Syeh Assegaf, SS, M. Pd.

Mata Kuliah : PBA BAHASA ARAB (Wustho B)

Program Studi : Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) IAI AL-QOLAM MALANG.

Jawaban :

Sebagian Akhlaq Rasulullah S.A.W

Rasulullah adalah tauladan yang luhur dari akhlaq mulia.

Selama perjalanan hidupnya, banyak pelajaran sempurna yang dapat diambil darinya. Tentang
kejujurannya, amanahnya, dan juga kasih sayangnya terhadap sesama manusia.

Banyak sahabat nabi yang mengetahui sifat-sifatnya. Terpenting, sifat ketawadhu'annya (kerendahan
hatinya).

Satu waktu, Rasulullah pergi bersama sebagian sahabat-sahabatnya untuk bepergian. Tiba di sebuah
tempat dekat air, mereka turun untuk istirahat dan juga makan. Dan juga, mereka membawa seekor
kambing.

Sahabat nabi pertama berkata: "Saya mau menyembelihnya".

Sahabat nabi kedua berkata: "Saya mau mengulitinya (menyamaknya)".

Sahabat nabi ketiga berkata: "Saya mau memasaknya".

Lalu Rasulullah berkata : "Saya mau mengumpulkan kayu bakar".

Mereka pun menimpali perkataan nabi: "Kita bisa membantu pekerjaanmu nabi".

Nabi menjawab: " Sesungguhnya aku memaksakan kalian untuk tidak membedakan ku (dalam
mengerjakan tugasku). Dan aku senang sekali bisa makan dari hasil buah tanganku sendiri. Karena
sesungguhnya nabiyullah Dawud A.S makan dari hasil jerih payahnya sendiri.

Dalam sirah kehidupan Rasulullah SAW, ada momen-momen abadi yang menunjukkan kasih sayang
beliau terhadap sesama manusia. Seperti, kecintaan beliau terhadap sahabat Anas R.A, serta
kepedulian dan didikan beliau kepada sahabat Ummu Aiman al-Habbasyi R.A, dan juga menolong
kepada setiap orang lemah yang membutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai