Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

UNDANG UNDANG DASAR REPUBLIK INDONESIA 1945

Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah

“PANCASILA”

Dosen pengampu :

Ibu Ihsanul Windahsari,

Disusun oleh :

Muhammad Dhoni Arudam (22308404111010)

Khoirun Nisak (223084044111013)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM MALANG

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan maklah ini dengan
baik. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan keharibaan sosok revolusi dunia,
baginda rosulullah SAW yang telah menjadi qudwah dan uswatun hasanah dengan membawa
pancaran cahaya kebenaran, sehingga pada detik ini kita masih mampu mengarungi hidup dan
kehidupan yang berlandaskan iman dan islam.

Makalah Undang Undang Dasar Republik Indonesia 1945 ini disusun guna memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah Pancasila di IAI Al-Qolam Malang. Selain itu, kami juga berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Undang Undang Dasar
Republik Indonesia 1945.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak S. Syeh Assegaf,
S.S., M.Pd, selaku dosen mata kuliah Pancasila. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
mohon kritik dan saran yang dapat dijadikan acuan untuk lebih baik di masa yang akan datang.

Malang, 17 Desember 2023

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………...ii

BAB I……………………………………………………………………………………………...1

PENDAHULUAN………………………………………………………………………………...1

1.1 Latar belakang………………...…………………………………………………………....1


1.2 Rumusan masalah…………………………………………………………………………..1
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………………....2

BAB II……………………………………………………………………………………………..3

PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………..3

2.1 Struktur Undang Undang Dasar 1945……………………………………..……………….3

2.2 Amandemen Undang Undang Dasar 1945………………………………………………....5

BAB III……………………………………………………………………………………………8

PENUTUP………………………………………………………………………………………...8

3.1 Kesimpulan……..…………………………………………………………….……………8

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………..9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) adalah dokumen konstitusi tertulis yang menjadi
landasan hukum utama Republik Indonesia. UUD 1945 menjelaskan prinsip-prinsip dasar egara,
hak-hak dan kewajiban warga egara, serta struktur pemerintahan. Dokumen ini memiliki peranan
penting dalam membentuk dan mengatur tatanan egara Indonesia.
Sejarah UUD 1945 mencakup proses membuat dan mengubahnya menjadi konstitusi
fundamental Indonesia. UUD 1945, yang ditetapkan oleh Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) pada 18 Agustus 1945, telah mengalami banyak perubahan.
Pada awalnya, Undang-Undang 1945 menjadi dasar perjuangan kemerdekaan. PPKI dibentuk
untuk membahas dan menetapkan konstitusi baru sebagai dasar egara setelah kemerdekaan
dideklarasikan pada 17 Agustus 1945. Sejak tahun 1999, egara-sidang Tahunan Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) telah mengubah UUD 1945. Perubahan ini dilakukan untuk
menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman, keinginan masyarakat, dan kebutuhan egara.
Dilakukan melalui egara-sidang MPR dan bekerja sama dengan DPR, DPD, Presiden, dan Badan
Legislasi, perubahan UUD 1945 dapat mencakup penambahan, penambahan, atau penghapusan
pasal-pasal. Pasal 24C ayat (3) UUD 1945 sering diubah, yang mengatur pemilihan hakim
konstitusi melalui kolaborasi tiga lembaga egara: DPR, Presiden, dan MA.
Tujuan amendemen UUD 1945 adalah untuk meningkatkan demokrasi, mengokohkan tata egara,
meneguhkan supremasi hukum, dan meningkatkan perlindungan hak asasi manusia. Selain itu,
amendemen juga bertujuan untuk mereformasi kembali hubungan antara pemerintah pusat dan
daerah, serta meningkatkan peran dan fungsi lembaga egara.
Seiring berjalannya waktu, Undang-Undang 1945 terus diubah untuk menyesuaikan dengan
kemajuan dan kebutuhan egara. Proses ini menunjukkan upaya terus menerus untuk
meningkatkan dan meningkatkan sistem tatanegara Indonesia.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana struktur Undang Undang Dasar 1945?
2. Bagaimana perubahan amandemen Undang Undang Dasar 1945?
1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui struktur Undang Undang Dasar 1945
2. Mengetahui perubahan amandemen Undang Undang Dasar 1945

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Struktur Undang Undang Dasar 1945

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (1945) dalam satu naskah UUD 1945
mengalami perubahan struktural yang signifikan karena UUD 1945 telah empat kali
diamandemen. Bahkan, diperkirakan hanya 11% dari total isi UUD yang tetap sama seperti
sebelum amandemen konstitusi. Sebelum amandemen, UUD 1945 memuat :

1. Pembukaan: Terdiri dari empat alinea yang menjelaskan tentang hak kemerdekaan dan tujuan
berdirinya negara Indonesia.

2. Rangka terdiri dari:

 16 Bab, Pasal 37 atau Bagian 65 Peraturan Umum.


 4 Pasal Ketentuan Peralihan. 2 ayat aturan tambahan

3. Penjelasan yang terdiri dari penjelasan umum dan penjelasan bab demi bab.

Walaupun bagian “Deklarasi Mengenai UUD 1945” tidak disebutkan secara resmi dalam
UUD 1945 pasca Perubahan Keempat, namun isi bagian “Deklarasi” pada hakikatnya telah
dimasukkan ke dalam lembaga dan tetap merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari UUD
1945.

Berikut struktur UUD (1945) dalam satu teks (setelah Amandemen Keempat) :

 Pembukaan
Pembukaan UUD 1945 adalah pembukaan UUD 1945 yang berbentuk teks empat alinea. Setiap

3
paragraf pembukaan memiliki arti yang berbeda, yaitu:

 Poin I maksudnya rakyat Indonesia anti kolonial karena kolonialisme tidak sesuai dengan
kemanusiaan dan keadilan. Kemudian bangsa Indonesia juga mengakui bahwa setiap bangsa
berhak untuk merdeka. Oleh karena itu, bangsa Indonesia mendukung perjuangan
kemerdekaan bangsa-bangsa di dunia.
 Bab II memaparkan tentang cita-cita luhur bangsa Indonesia yaitu keinginan untuk
mewujudkan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
 Bab III berisi tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia dan pengakuan bangsa Indonesia
bahwa kemerdekaan yang dicapai adalah karena anugerah Tuhan dan bukan hanya karena
perjuangan bangsa Indonesia sendiri.
 Bab IV berisi tentang tujuan pemerintahan dan pembentukan negara Republik Indonesia
serta pembentukan negara Pancasila.

 Batang tubuh
Batang tubuh UUD 1945 merupakan bagian dari isi UUD 1945 yang berupa pasal-pasal dan
ayat-ayat, batang tubuh terdiri dari 16 bab yang terdiri dari 37 bab atau 194 ayat. Batang tubuh
ini meliputi ciri-ciri esensial berupa aturan tentang identitas negara, lembaga tinggi negara,
warga negara, ekonomi kerakyatan, hak asasi manusia, struktur kependudukan dan amandemen
konstitusi.

 Aturan peralihan
Peraturan Peralihan memberikan peraturan pemerintah agar penyesuaian amandemen UUD 1945
berjalan lancar. Aturan-aturan tersebut, yaitu:

 Pasal I melegitimasi undang-undang yang berlaku sebelum amandemen konstitusi sehingga


tetap berlaku sampai undang-undang pengganti yang sesuai dengan konstitusi disahkan.
 Pasal II memberikan legitimasi kepada lembaga-lembaga yang telah usang setelah
amandemen konstitusi untuk terus beroperasi selama aturan-aturan baru dilaksanakan sejak
amandemen konstitusi sampai terbentuknya lembaga konstitusi baru.
4
 Pasal III memberikan legitimasi kepada Mahkamah Agung untuk menjalankan fungsi
Mahkamah Konstitusi sebelum lembaga tersebut dibentuk paling lambat tanggal 17 Agustus
2003.
 Aturan Tambahan
Peraturan tambahan memuat ketentuan-ketentuan tambahan yang tidak perlu ditambah dengan
peraturan pokok dan peraturan peralihan. Aturan-aturan tersebut, yaitu:

 Pasal I mewajibkan MPR untuk merevisi peraturan MPR dan MPRS sebelum Sidang Umum
berikutnya (tahun 2003).
 Pasal II menegaskan bahwa UUD (1945) terdiri atas pembukaan dan pasal-pasal.

2.2 Amandemen Undang Undang Dasar 1945


Amandemen adalah tindakan penambahan atau perubahan yang diterapkan pada
konstitusi suatu negara, dan perubahan ini harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari naskah
konstitusi asli. Di Indonesia, amandemen dalam UUD 1945 harus dilakukan dengan berpedoman
pada aturan dan kesepakatan dasar.
Penting untuk dicatat bahwa amandemen UUD 1945 harus memastikan beberapa hal,
termasuk tidak mengubah Pembukaan UUD 1945, tetap mempertahankan NKRI, mempertegas
sistem pemerintahan presidensial, dan memasukkan penjelasan yang semula terletak di luar
naskah ke dalam pasal-pasal atau batang tubuh.
Proses amandemen UUD 1945 dijalankan secara bertahap, dimulai dengan memberikan
prioritas pada pasal-pasal yang mendapatkan persetujuan dari semua fraksi di MPR. Setelah itu,
proses perubahan berlanjut dengan menghadapi pasal-pasal yang lebih sulit untuk mencapai
kesepakatan

hasil amandemen yang telah dilakukan dalam UUD 1945 untuk memahami perubahan signifikan
yang terjadi dalam konstitusi Indonesia.

1. Amandemen I (19 Oktober 1999)

Amandemen pertama, yang dilaksanakan pada Sidang Umum MPR dari 14 hingga 21 Oktober

5
1999, memiliki fokus utama dalam membatasi kekuasaan Presiden yang dianggap terlalu
berlebihan.
Dalam amandemen pertama ini, sembilan pasal mengalami penyempurnaan, termasuk pasal 5,
pasal 7, pasal 9, dan pasal 13. Yang lebih penting, amandemen ini mencakup pergeseran
kekuasaan dalam pembentukan undang-undang dari Presiden ke DPR, serta pembatasan masa
jabatan Presiden selama 5 tahun dengan satu kali masa jabatan kembali.

2. Amandemen II (18 Agustus 2000)

Amandemen kedua, yang berlangsung dalam Sidang Tahunan MPR pada 7 hingga 18 Agustus
2000, membawa perubahan terkait berbagai aspek, seperti wewenang dan posisi pemerintah
daerah, peran dan fungsi DPR, serta penambahan mengenai hak asasi manusia.
Amandemen ini mencerminkan pentingnya otonomi daerah dan pengakuan terhadap satuan
pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau istimewa, serta hak-hak tradisional masyarakat
hukum adat.
Selain itu, amandemen ini mengatur lebih lanjut mengenai NKRI sebagai negara kepulauan,
perluasan jaminan konstitusional hak asasi manusia, sistem pertahanan dan keamanan negara,
pemisahan struktur dan fungsi TNI dengan Polri, serta pengaturan bendera, bahasa, lambang
negara, dan lagu kebangsaan.

3. Amandemen III (10 November 2001)

Amandemen ketiga berlangsung dalam Sidang Umum MPR dari 1 hingga 9 September 2001.
Dalam amandemen ini, terdapat 23 pasal perubahan atau tambahan dan tiga bab tambahan.
Perubahan mendasar melibatkan penegasan bahwa Indonesia adalah negara demokratis yang
berdasarkan hukum konstitusional, restrukturisasi dan perubahan wewenang MPR, pemilihan
langsung Presiden dan Wakil Presiden oleh rakyat, mekanisme pemakzulan Presiden dan/atau
Wakil Presiden, pembentukan Dewan Perwakilan Daerah, pemilihan umum, perubahan di Badan
Pemeriksa Keuangan, pengaturan kewenangan dan proses pemilihan hakim agung, serta
pembentukan Mahkamah Konstitusi dan Komisi Yudisial.

6
4. Amandemen IV (10 Agustus 2002)

Amandemen keempat berlangsung dalam Sidang Umum MPR dari 1 hingga 9 Agustus 2002.
Amandemen ini melibatkan 13 pasal, tiga pasal aturan peralihan, dua pasal tambahan, dan
perubahan dua bab.

Perubahan Sebelum dan Sesudah Amandemen UUD 1945

 Sebelum Amandemen

Struktur Batang Tubuh UUD 1945 sebelum amandemen adalah sebagai berikut:

 16 Bab

 37 Pasal

 65 Ayat

 4 Pasal Aturan Peralihan PNS

 2 Ayat Aturan Tambahan

 Sesudah Amandemen

Setelah amandemen UUD 1945, istilah “batang tubuh” diganti menjadi “pasal-pasal,” dan
struktur konstitusi mengalami perubahan signifikan. Strukturnya sekarang adalah sebagai
berikut:

 20 Bab

 73 Pasal

 194 Ayat

 3 Pasal Aturan Peralihan

 2 Pasal Aturan Tambahan


7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Undang Undang Dasar (UUD) 1945 merupakan sebuah acuan dasar mengenai peraturan
negara dan sebagai sebuah landasan hukum bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia. UUD
1945 menjadi sumber hukum tertinggi di Indonesia dan menjadi perwujudan dari dasar negara
(ideologi) Indonesia, yaitu Pancasila, yang disebutkan dalam Pembukaan UUD 1945.

UUD 1945 dibentuk agar setiap warga negara mematuhi hukum dan menjadi sebuah
landasan hukum yang mengatur setiap aktivitas warga negara Indonesia. Seluruh peraturan
perundang undangan yang ada di Indonesia harus bersumber dari UUD 1945 ini.
8
DAFTAR PUSTAKA

https://umsu.ac.id/berita/arti-dari-undang-undang-dasar-1945/#:~:text=Undang%2DUndang
%20Dasar%201945%20(UUD%201945)%20adalah%20dokumen%20konstitusi,warga
%20negara%2C%20serta%20struktur%20pemerintahan.

https://fahum.umsu.ac.id/amandemen-uud-1945-pengertian-tujuan-dan-hasil-amandemen/

Anda mungkin juga menyukai