SK Pimpinan Tentang Pencegahan Pasien Cidera Akibat Jatuh KPE
SK Pimpinan Tentang Pencegahan Pasien Cidera Akibat Jatuh KPE
MEMUTUSKAN
KEBIJAKAN
1. Semua pasien dilakukan pengkajian awal risiko jatuh dengan mengindetifikasi faktor – faktor yang
mungkin berperan yaitu :
- Usia > 60 Tahun
- Riwayat jatuh 3 bulan terakhir
- Memakai alat bantu mobilisasi
- Riwayat penggunaan obat
- Konsumsi alcohol
- Gaya atau cara jalan dan keseimbangan
2. Pengkajian pasien risiko jatuh di Klinik Pratama Santo Rafael meliputi :
a. Pengkajian risiko jatuh pasien anak (0-14 tahun) memakai skala Humpty-Dumpty.
b. Pengkajian risiko jatuh pasien dewasa (15-59 tahun) memakai skala Morse Fall Scale
c. Pengkajian risiko jatuh pasien lansia (> 60 tahun) mamakai skala Ontario Modified Stratify –
Sydney Scoring (untuk Geriatri).
3. Pasien yang memenuhi kriteria resiko jatuh maka diberikan Pita Gelang warna kuning.
4. Pada pasien neonates, hemodialisa, post operasi kurang 2 minggu dan pasien post stroke yang sulit
berjalan tetap dipasang Pita Gelang kuning dan dilakukan pencegahan jatuh standar.
5. Harus dilakukan pengkajian ulang risiko jatuh terhadap pasien yang diindikasikan terjadinya
perubahan kondisi atau pengobatannya.
6. Pasien yang diberikan Pita Gelang kuning diutamakan pasien UGD dan pasien observasi.
7. Dilakukan penerapan Langkah – Langkah pencegahan dan pengamanan bagi pasien dari hasil
pengkajian risiko jatuh, yaitu :
a. Tidak berisiko
Perawtan yang baik dan pengkajian ulang dilakukan setiap 24 jam
b. Risiko jatuh rendah
Dilakukan intervensi jatuh standart dan pengkajian ulang dilakukan tiap 8 jam.
c. Risiko jatuh tinggi
Lakukan intervensi jatuh risiko tinggi dan pengkajian ulang dilakukan setiap 2 jam.
8. Langkah – langkah penerapan pencegahan risiko jatuh ini dimonitor hasilnya, baik tentang
keberhasilan pengurangan cidera akibat jatuh dan maupun dampak yang berkaitan secara tidak
disengaja.
9. Dilakukan monitoring evaluasi secara berkala terhadap keberhasilan program pengurangan risiko
jatuh misalnya: penggunaan yang tidak benar dari alat penghalang atau pembatasan asupan cairan
yang bisa menyebabkan cidera, sirkulasi yang terganggu atau integritas kulit yang menurun.
10. Pengurangan berkelanjutan dari risiko cidera pasien akibat jatuh di klinik harus terus menerus
dilaksanakan.
Penilaian :
Skor 7 – 11 : Resiko Rendah
Skor > 12 : Resiko Tinggi
(Skor minimum :7, Skor maksimum : 25)
Penilaian :
0 – 24 : tidak berisiko (Tindakan : perawatan dasar)
25 – 50 : risiko rendah (Tindakan : pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh standar)
>51 : risiko tinggi (Tindakan : pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh risiko tinggi)
Penilaian :
0 – 5 : resiko rendah
6 – 16 : resiko sedang
17 – 30 : resiko tinggi
NASRAWATI SIMANULLANG