Anda di halaman 1dari 9

UJIAN AKHIR SEMESTER

[ PENGANTAR ILMU HUKUM ]

dari pak eddy


massap hukum kodrat, masap hukum impratif dll
peristiwa hukum dalam berbagai bentuk ( contoh kasus )
jenis jenis aliran hukum ( contoh kasus )
penafsiran ( apa g tau td )
penggolongan hukum/macam macam lapangan hukum
ilmu bantu bagi hukum
politik hukum

dari pak tommy


Peristiwa hukum perjanjian
Aliran hukum
Penemuan hukum melalui aliran dan konstruksi
ilmu membantu

1. PERISTIWA HUKUM
● Peristiwa hukum adalah suatu kejadian peristiwa yang terjadi dimasyarakat yang
membawa akibat pada yang telah diatur oleh kaidah hukum / dasar hukum
-( peristiwa berdasarkan hukum yang bisa memunculkan atau menghapuskan
hak dan kewajiban )
-( peristiwa hukum adalah semua peristiwa atau kejadian yang dapat menimbulkan
akibat hukum, antara pihak yang mempunyai hubungan hukum )
-hanya peristiwa-peristiwa yang dicantumkan dalam hukum saja yang bisa
menggerakkan hukum dan untuk itu ia disebut sebagai peristiwa hukum.
● Macam-macam bentuk peristiwa hukum :
-kelahiran ( bukan perbuatan subjek hukum )
-kematian
-kadaluwarsa
-jual beli ( hukum perdata )
-pewarisan
-wanprestasi [ wanprestatie dengan arti tidak dipenuhinya prestasi atau kewajiban
dalam suatu perjanjian / tidak sesuai kesepakatan ]
-pencurian ( hukum pidana )
-penganiayaan
-pembunuhan
-perang ( hukum internasional )
-apartheid
-genosida
-pemilu ( hukum tata negara )
● CONTOH PERISTIWA HUKUM (PERJANJIAN)
- Pasal 1239 KUH Perdata, yang berbunyi:
Tiap perikatan untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu apabila tidak
dipenuhi kewajiban itu oleh si berutang maka ia berkewajiban memberikan
penggantian biaya, rugi dan bunga.

Dari contoh tersebut di atas terlihat bahwa adanya peristiwa-peristiwa tidak


memenuhi kewajiban untuk berbuat atau tidak berbuat sama sekali, akibat
hukumnya mengganti biaya, rugi dan bunga.

- A dan B mengadakan perjanjian jual-beli rumah


Dasar hukumnya Pasal 1474 dan Pasal 1513 KUH Perdata yang masing-masing
menetapkan bahwa si penjual mempunyai kewajiban menyerahkan barang (Pasal
1474 KUH Perdata) dan sebaliknya si pembeli berkewajiban membayar harga
pembelian (Pasal 1513 KUH Perdata).

Karena adanya perjanjian jual-beli, maka timbul peristiwa hukum (jual-beli), ialah
suatu perbuatan hukum yang akibatnya diatur oleh hukum. ( akibat hukumnya si
penjual menyerahkan barang lalu mendapatkan uang sedangkan si pembeli wajib
membayar dan berhak mendapatkan rumahnya )

- PERJANJIAN JUAL BELI TIKET KONSER COLDPLAY


Melki ingin membeli tiket coldplay dari jasa penjualan tiket yang bernama Satria.
Kegiatan jual-beli itu memiliki perjanjian yaitu jika Melki membayar lunas uang
tiket, pihak penjualan tiket harus mendapatkan tiket Melki untuk posisi di bagian
festival ( golongan 3 juta ). Tetapi terjadi wanprestasi yaitu pihak Satria setelah
Melki membayar lunas uang tiket tersebut pada hari H konser, ia dikasih tiket di
bagian tribune ( golongan 1 juta ). Maka dari peristiwa hukum yang tidak memenuhi
kewajiban berakibat hukum pihak penjual tiket mengganti rugi.

2. MASHAB HUKUM
● Perbedaan sudut pandang mengenai hukum dari berbagai sarjana hukum (
sejarah, sosiologi, filsafat, dan hukum sendiri ) MAKA MUNCULNYA MASHAB /
ALIRAN-ALIRAN PENDAPAT dalam ilmu hukum.
● 5 mashab yang dipelajari :
- mashab hukum kodrat ( keadilan tidak boleh diganggu / keadilan yang mutlak )
Hukum kodrat adalah hukum yang tidak bergantung pada pandangan
manusia, berlaku kapan saja, dimana saja, bersifat universal / bagi siapa saja, dan
jelas bagi semua manusia tanpa ada yang menjelaskannya.

Hukum kodrat menurut ahli :


-Aristoteles ( dua macam hukum yaitu hukum yang berlaku karena penetapan
penguasa negara dan hukum yang tidak tergantung dari pandangan manusia )
HUKUM KODRAT IALAH HUKUM YANG OLEH ORANG-ORANG
BERPIKIRAN SEHAT DIRASAKAN SEBAGAI SELARAS DENGAN
KODRAT MANUSIA (ALAMIAH ).

-Thomas Aquino
-Hugo de Groot ( Hukum kodrat berasal dari akal manusia )
-Rudolf Stammler

- mashab sejarah ( berpendapat bahwa tiap hukum itu ditentukan secara historis selalu
berubah menurut waktu dan tempat ) MENITIKBERATKAN PADA JIWA BNGSA
Mashab sejarah hukum bersumber pada perasaan keadilan yang naluriah yang
dimiliki setiap bangsa. Perlu dipahami bahwa yang mewujudkan hukum itu adalah
jiwa bangsa yang sama-sama hidup dan berada dalam setiap individu sehingga
menghasilkan hukum positif.
( Tumbuh dan berkembangnya hukum itu bersama-sama dengan tumbuh dan
berkembangnya suatu negara )
DIPELOPORI FREDRICH CARL VON SAVIGNY

- mashab imperatif ( Hukum merupakan perintah dari penguasa yang berdaulat )


Hukum yang berlaku pada suatu negara adalah perintah dari penguasa negara
yang berdaulat, para penguasa itu terdiri atas sejumlah person dalam negara tersebut.
Setiap negara mempunyai hukum yang berlaku umum, yaitu perintah dari
pihak penguasa kepada pihak yang dikuasi. HUKUM MENGATUR HUBUNGAN
ANTAR YANG MENGATUR DAN DIATUR.
Menurut Austin ilmu pengetahuan hukum umum berusaha menjelaskan
hubungan antara hukum, konsepsi-konsepsi hukum dan kehidupan masyrakat.
DIPELOPORI OLEH JOHN AUSTIN

- mashab sosiologis ( Hukum bergantung pada kenyataan sosial dan gejala masyarakat
sehingga hukum ada tumbuh dan berkembang bersama masyarakat )
Menurut mashab sosiologis hukum bukan norma tetapi kebiasan-kebiasan
manusia yang menjelma dalam perbuatan atau perilaku didalam masyarakt. DISEBUT
HUKUM BEBAS
DIPELOPORI OLEH EUGEN EHRLICH, MAX WEBER, DAN HAMMAKER

- mashab fungsional ( hukum merupakan suatu proses untuk mengadakan


keseimbangan antara kepentingan yang saling bertentangan )
Hukum merupakan alat sosial ( sosial machineering ) untuk pemuasan
kebutuhan-kebutuha semaksimal mungkin tetapi dengan pergeseakn seminimal
mungkin.
Selaras dengan adanya social engineering hukum harus dikembnagkan terus
menerus agar selalu selaras dengan nilai sosial yang selalu berubah.
DIPELOPORI OLEH ROSCOE POUND
TEORI MURNI HANS KELSEN ( REAKSI TERHADAP MASHAB HUKUM LAIN )
HANS KELSEN itu memisahkan atau memurnikan ilmu pengetahuan hukum dari ilmu
pengetahuan lainnya.

Memisahkan pengertian hukum sebagai SOLLEN dan SEIN


das sollen adalah kenyataan normatif atau apa yang seyogyanya dilakukan
das sein adalah kenyataan alamiah atau peristiwa konkret

Hukum adalah menentukan peraturan-peraturan tertentu yang meletakan norma bagi tindakan
yang dilakukan orang ( menentukan apa yang harusnya terjadi )

3. ALIRAN HUKUM
- Aliran legisme ( hukum terbentuk oleh perundang-undangan saja / semua
hukum terdapat dalam undang-undang ) MENITIKBERATKAN PADA
KEPASTIAN HUKUM

Aliran legisme berkeyakinan bahwa semua persoalan sosial akan segera terselesaikan apabila
telah dikeluarkan undang-undang yang mengaturnya.
Contoh :
a. Siapa membeli harus membayar ( mayor );
b. Si "A" membeli (minor );
c. Si "A" harus membayar ( conclusio ).
Menurut aliran ini, mengenai hukum yang primer adalh pengetahuan tentang undang-undnag
. Sedangkan yurisprudensi adalah masalah sekunder

- Freie rechtslehre ( hukum terbentuk oleh peradilan sehingga undang-undang


hingga kebiasan hanya sarana pendukung bagi hakim untuk menemukan
hukum ) MENITIKBERATKAN PADA KEGUNAAN SOSIAL
BERTOLAK BELAKANG DENGAN LEGISME
-Seorang hakim dalam melakukan tugasnya bebas untuk melakukan menurut undang-undnag
atau tidak.
-Yurisprudensi hal yang primer didalam mempelajari hukum sedanhkan undang-undang
merupakan hal sekunder ( hakim benar sebagai pencipta hukum )karena keputusan
berdasarkan keyakinan )
-lebih bersifat dinamis dan up to date terhadp perkembangan masyarakat

- Aliran Rechtsvinding / Aliran tengah ( benar bahwa hakim terikat pada


undnag-undang tetai tidaklah seketat legisme, karena hakim juga memiliki
kebebasan tetapi tidak sebebas freie )
-Menselaraskan undang-undang pada tuntutan zaman

- Penemuan hukum (
Terbentuknya hukum karena ada kebiasaan, perundang-undangan, dan proses peradilan.
Menurut L.J Van Apeldoorn ada beberapa faktor yang membantu pembentukan hukum:
1. perjanjian
2. pengadilan
3. ajaran hukum ( ilmu pengetahuan hukum )

4. ILMU PEMBANTU ILMU HUKUM


- Sejarah
SEJARAH HUKUM adalah mempelajari perkembangan dan asal usul hukum dalam
masyarakat tertentu dan membandingkan antara hukum yang berbeda karena dibatasi oleh
waktu yang berbeda pula.

Hukum yang sekarang dibentuk melalui proses-proses yang berlangsung pada waktu lampau.

Dalam rangka PEMBINAAN HUKUM NASIONAL → dibutuhkan perkembangan hukum


masa kini dan juga bahan-bahan tentang perkembangan hukum masa lampau

- sosiologi
SOSIOLOGI HUKUM adalah mempelajari hubungan timbal balik antara hukum dengan
gejala-gejala sosial lainnya.

memperhatikan perilaku yang mematuhi hukum dan tingkah laku yang menyimpang dari
kaidahnya, karena keduanya merupakan sasaran atau objek sosiologi hukum.

- antropologi
antropologi hukum adalah antropologi yang mempelajari hukum sebagai salah satu aspek dari
kebudayaan.

Antropologi hukum berhubungan erat dengan perkembangan studi HUKUM ADAT


Indonesia.
- perbandingan hukum

- psikologi
PSIKOLOGI HUKUM adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hukum sebagai
perwujudan dari perkembangan jiwa manusia.
Hubungan antara hukum dan psikologi tampak pada paksaan psikologis yang diperankan oleh
sanksi pidana terhadap pelaku tindak pidana.

- filsafat
FILSAFAT HUKUM adalah perenungan dan perumusan nilai-nilai, juga mencakup
penyesuaian nilainilai, misalnya penyerasian antara ketertiban dengan ketentraman, antara
kebendaan dengan keakhlakan, dan antara kelangsungan dan pembaruan
FILSAFAT HUKUM adalah refleksi tentang hukum yang memasalahkan hukum dari
berbagai pertanyaan yang mendasar, misalnya : 1) Apakah hakikat hukum itu ? (quit ius) 2)
Apa dasar-dasar mengikatnya hukum ? 3) Mengapa hukum berlaku umum ?

- Politik HUKUM

POLITIK HUKUM adalah suatu bidang ilmu yang mempunyai ciri tertentu yaitu kegiatan
untuk menentukan atau memilih hukum mana yang sesuai untuk mencapai tujuan yang
dikehendaki oleh masyarakat.

Politik hukum dalam hal ini adalah merupakan salah satu faktor yang menyebabkan dinamika
demikian itu, karena ia diarahkan kepada ius constituendum atau hukum yang seharusnya
berlaku. IUS CONSTITUENDUM ADALAH HUKUM YANG DICITA-CITAKAN
OLEH PERGAULAN HIDUP DAN BERNEGARA, TETAPI BELUM MERUPAKAN
KAIDAH DALAM BENTUK UNDANG-UNDANG ATAU BERBAGAI KETENTUAN
LAIN. ( HUKUM YANG DIHARAPKAN AKAN BERLAKU DIMASA YANG AKAN
DATANG )

5. MACAM - MACAM LAPANGAN HUKUM


- HUKUM UDARA DAN RUANG ANGKASA
Pengertian
Hukum udara dan ruang angkasa merupakan mata kuliah pengembangan yang
mempelajari keseluruhan aspek hukum terkait dengan kegiatan di ruang udara dan di ruang
angkasa yang dilakukan oleh subjek hukum serta akibat hukum yang ditimbulkannya.
Tujuan
Bertujuan untuk mengatur hubungan antar negara, menentukan hak-hak dan
kewajiban-kewajiban yang timbul dari segala aktivitas yang tertuju kepada ruang angkasa
dan di ruang angkasa aktivitas itu demi kepentingan seluruh umat manusia, serta untuk
memberikan perlindungan terhadap kehidupan, terrestrial dan non terrestrial, dimanapun
aktivitas itu dilakukan.

Fungsi
1. Pengaturan interaksi antar negara dan subjek hukum lainnya
Fungsi ini bertujuan untuk menjamin hubungan yang harmonis serta memastikan
terwujudnya penerbangan internasional/nasional yang aman, efektif, efisien, dan
mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.
2. Pengaturan kegiatan di ruang udara dan ruang angkasa
Fungsi ini bertujuan untuk mempelajari keseluruhan aspek hukum terkait dengan
kegiatan di ruang udara dan di ruang angkasa.

- HUKUM INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK


Pengertian
Hukum Informasi dan Transaksi Elektronik adalah peraturan yang mengatur tentang berbagai
aspek penggunaan teknologi informasi dan transaksi elektronik, termasuk hak dan kewajiban
pengguna internet, perlindungan data pribadi, tindakan pidana terkait dengan penyalahgunaan
teknologi informasi, dan tata cara penyelesaian sengketa. Di indonesia telah mengeluarkan
aturan dalam bentuk Undang-Undang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) dengan
tujuan agar terwujudnya keadilan, ketertiban umum dan kepastian hukum bagi masyarakat
Indonesia dalam bermedia sosial, yaitu Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 sebagaimana
telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik (UU ITE).
Tujuan
1. untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat informasi
dunia;
2. mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
3. meningkatkan efektivitas dan pelayanan publik;
4. membuka kesempatan seluas-luasnya pada setiap orang untuk memajukan pemikiran
dan kemampuan di bidang penggunaan dan pemanfaatan teknologi Informasi
seoptimal mungkin dan bertanggung jawab;
5. memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hukum bagi pengguna dan
penyelenggara teknologi informasi.

Fungsi
UU ITE atau Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik berfungsi untuk
melindungi hak-hak pengguna dan membatasi penggunaan informasi yang melanggar norma
dan moral. Isi UU ITE mencakup pencegahan dan penindakan terhadap tindakan cyber crime
seperti pencemaran nama baik, pornografi, dan perjudian daring.
HUKUM ACARA PIDANA
Pengertian
Hukum acara sendiri atau hukum formal adalah peraturan hukum yang mengatur
tentang cara bagaimana mempertahankan dan menjalankan hukum materiil. Fungsi dari
hukum acara yaitu untuk menyelesaikan masalah yang memenuhi norma-norma larangan
hukum materiil melalui suatu proses dengan berpedomankan kepada peraturan yang
dicantumkan dalam hukum acara.

Hukum Acara Pidana yaitu keseluruhan peraturan hukum yang mengatur bagaimana caranya
alat-alat penegak hukum melaksanakan dan mempertahankan hukum pidana dengan
melibatkan proses hukum mulai dari penyelidikan, penangkapan, penyidikan, persidangan,
hingga eksekusi hukuman.

HUKUM MATERIL LEBIH KEPERATURANNYA KONSEP HUKUM DAN MASIH


ABSTRAK BLM BISA MEMBERIKAN SANKSI. CONTOH KUHP DAN PANCASILA

HUKUM FORMIIL LEBIH KE BERWUJUD UNDANG-UNDANG POSITIF JADI LEBIH


KE HAL YANG MENGATUR BAGAIMANA CARA MELAKSANAKAN HUKUM DAN
CARA MENUNTUTNYA. CONTOH KUHAP

6. METODE PENAFSIRAN DAN KONSTRUKSI HUKUM


Seorang hakim tidak boleh menolak suatu perkara
- Penemuan hukum
Hukum yang sudah dikodifikasikan sifatnya statis, sulit diubah dan kaku sehingga

hakim bertindak seperti pandangan yang logicistis yaitu hakim menggunakan logika yang
tepat dalam mengadili suatu perkara dan ia tunduk dengan undang-undang

Ada dua metode penemuan hukum yaitu :


1.Metode penafsiran hukum :
a.Penafsiran gramatikal. ( penafsiran berdasarkan pada bunyi undang-undang dengan
pedoman pada arti kata-kata dalam hubungannya satu sama lain dalam kalimat yang dipakai
dalam undang-undang)

b.Penafsiran historis. ( penafsiran yang berdasarkan pada sejarah, baik sejarah terbentuknya
undang-undang (proses pembentukan undang-undang dari memori penjelasan, laporan sidang
di DPR, surat menyurat antara Menteri dan DPR), maupun sejarah hukum (termasuk
penyelidikan terhadap maksud pembentuk undang-undang pada waktu membentuk
undang-undang tersebut) dengan menyelidiki asal-usul suatu peraturan dikaitkan dengan
suatu sistem hukum yang pernah berlaku atau dengan suatu sistem hukum asing tertentu. )

c. Penafsiran sistematis.(penafsiran yang memperhatikan susunan kata-kata yang


berhubungan dengan bunyi pasalpasal lainnya baik dalam undang-undang itu sendiri maupun
undang-undang lainnya)

d.Penafsiran teleologis atau sosiologis ( penafsiran yang memperhatikan tentang tujuan


undang-undang itu, mengingat kebutuhan masyarakat berubah menurut masa atau waktu,
sedang bunyi undangundang tetap. )

Penafsiran otentik adalah penjelasan terhadap kata-kata, istilah dan pengertian di dalam
peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh pembuat undang undang itu sendiri
dalam peraturan perundang-undangan yang bersangkutan.

2.Metode konstruksi hukum :


a.Penafsiran analogis. ( penafsiran dengan memberi ibarat (kias) pada katakata tersebut sesuai
dengan asas hukumnya, sehingga suatu peristiwa yang tidak cocok dengan peraturannya,
dianggap sesuai dengan bunyi peraturan itu )

b.Penafsiran a contrario. ( Penafsiran a contrario yaitu penafsiran dengan cara melawankan


pengertian antara masalah yang dihadapi dengan masalah yang diatur dalam suatu pasal
undang-undang. )

Contoh : Dalam Pasal 34 KUH Perdata ditentukan bahwa seorang janda dilarang menikah
lagi sebelum lewat 300 hari setelah perkawinan yang terdahulu putus. Ketentuan Pasal 34
KUH Perdata tersebut tidak berlaku bagi duda, karena pasal tersebut tidak menyebut apa-apa
tentang laki-laki

c. Panghalusan hukum
penafsiran dengan cara menyempitkan berlakunya ketentuan undang-undang karena jika
tidak, akan terjadi kerugian yang lebih besar

Anda mungkin juga menyukai