Anda di halaman 1dari 44

STRATEGI MENINGKATKAN KUALITAS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

Jakarta, 13 – 16 Desember 2023


Laporan keuangan untuk tujuan umum
TUJUAN
Ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan
bersama sebagian Disusun dan disajikan
besar pengguna laporan dengan basis akrual
termasuk lembaga
legislatif

2
Pendapatan
LRA vs LO
semua penerimaan Rekening
Kas Umum Negara /Daerah
Pendapatan-LRA
yang menambah Saldo
Anggaran Lebih dalam periode
Pendapatan-LO
hak pemerintah pusat/daerah
yang diakui sebagai penambah
tahun anggaran yang ekuitas dalam periode tahun
bersangkutan yang menjadi hak anggaran yang bersangkutan
pemerintah, dan tidak perlu dan tidak perlu dibayar kembali.
dibayar kembali oleh
pemerintah.

3
Belanja vs Beban
semua pengeluaran dari

Belanja Beban
Rekening Kas Umum
penurunan manfaat ekonomi
Negara/Daerah yang
atau potensi jasa dalam periode
mengurangi Saldo Anggaran
pelaporan yang menurunkan
Lebih dalam periode tahun
ekuitas, yang dapat berupa
anggaran bersangkutan yang
pengeluaran atau konsumsi
tidak akan diperoleh
aset atau timbulnya kewajiban.
pembayarannya kembali oleh
pemerintah.

4
Laporan Laporan
Realisasi Perubahan Neraca
KOMPONEN
Anggaran LAPORAN
SAL KEUANGAN

Laporan Laporan
Laporan Arus
Operasional Perubahan
Kas
(LO) Ekuitas

CaLK
Laporan Arus
Setiap Entitas Kas
Menyajikan Komponen-komponen
Laporan Keuangan Tersebut Kecuali
• hanya oleh entitas yang mempunyai fungsi
perbendaharaan umum

Laporan Perubahan SAL


• hanya oleh Bendahara Umum Negara/Daerah
dan entitas pelaporan yang menyusun laporan
keuangan konsolidasiannya.
Menyajikan secara komparatif dengan
LAPORAN PERUBAHAN
periode sebelumnya pos-pos berikut
SAL
• Saldo Anggaran Lebih awal
• Penggunaan Saldo Anggaran Lebih
• Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun
berjalan
• Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun Sebelumnya
• Saldo Anggaran Lebih Akhir
Menggambarkan posisi keuangan
NERACA
pemerintah mengenai aset,
kewajiban, dan ekuitas dana
pada tanggal tertentu.
LAPORAN ARUS KAS
Menyajikan informasi mengenai sumber,
penggunaan, perubahan kas dan setara
kas pada tanggal pelaporan.
Disajikan oleh entitas yang mempunyai
fungsi dan
Arus masuk perbendaharaan umum
keluar kas diklasifikasikan
berdasarkan aktivitas operasi, investasi,
pendanaan, dan transitoris
Merupakan Laporan yang menyajikan pos-pos
sebagaiLAPORAN
berikut OPERASIONAL
• Pendapatan-LO dari kegiatan operasional;
• Beban dari kegiatan operasional ;
• Surplus/defisit dari Kegiatan Non Operasional, bila ada;
• Pos luar biasa, bila ada;
• Surplus/defisit-LO.

Kegiatan dapat dianalisis menurut klasifikasi


ekonomi atau fungsi.
Merupakan Laporan yang menyajikan pos-pos:
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
• Ekuitas awal;
• Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan;
• Koreksi-koreksi yang langsung menambah/ mengurangi
ekuitas
• Ekuitas akhir.

Rincian dari unsur dalam LPE disajikan dalam


CALK
Meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis
atas nilai suatu pos yang disajikan dalam LRA,
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Laporan Perubahan SAL, Neraca, LO, LAK, dan
LPE.

Disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam LRA,


Laporan Perubahan SAL, Neraca, LO, LAK, dan
LPE harus mempunyai referensi silang dengan
informasi terkait dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.
Informasi umum entitas pelaporan dan entitas akuntansi
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Informasi tentang kebijakan fisal / keuangan

Ikhtisar pencapaian target keuangan

Dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi

Informasi yang diharuskan PSAP yang belum disajikan

Informasi lainnya untuk penyajian yang wajar


Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Merupakan salah satu komponen laporan
keuangan pemerintah yang menyajikan
informasi tentang realisasi dan anggaran
Menyediakan informasi mengenai realisasi
entitas pelaporan secara tersanding untuk
pendapatan-LRA, belanja, transfer,
suatu periode tertentu.
surplus/defisit-LRA, dan pembiayaan dari
suatu entitas pelaporan yang masing-
masing diperbandingkan dengan
anggarannya.
• terj
• dite adi • dite • dik
nya
rim rim elu
MENGGUNAKAN “BASIS KAS”

pen
a a ark
gel
pad pad an
uar
a a dari
an
rek rek rek
dari
eni eni eni
rek
ng ng ng
eni
mengakui

Ka Ka Ka
ng
s s s
Ka
Um Um Um
s
um um um
Um
Ne Ne Ne
um
gar gar gar
Ne
a a a
gar
a
Pendapatan-

Pengeluaran
pembiayaan

pembiayaan
Penerimaan
Belanja
LRA
Menyajikan klasifikasi
INFORMASI YANG DISAJIKAN
• pendapatan menurut jenis pendapatan LRA.

DALAM LRA • klasifikasi belanja menurut jenis belanja


LRA.

Klasifikasi belanja menurut fungsi


disajikan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.
AKUNTANSI ANGGARAN
Merupakan teknik pertanggungjawaban dan pengendalian manajemen yang digunakan
untuk membantu pengelolaan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan.

Anggaran pendapatan meliputi estimasi pendapatan yang dijabarkan menjadi alokasi


estimasi pendapatan.

Anggaran belanja terdiri dari apropriasi yang dijabarkan menjadi otorisasi kredit anggaran
(allotment).

Anggaran pembiayaan terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan

Diselenggarakan pada saat anggaran disahkan dan anggaran dialokasikan


Berdasarkan azas bruto
AKUNTANSI PENDAPATAN LRA
• membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran)
• dapat dikecualikan dalam hal besaran pengurang
terhadap pendapatan-LRA bruto (biaya) bersifat variabel
terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat
dianggarkan terlebih dahulu dikarenakan proses belum
selesai.
• dalam hal BLU, pendapatan diakui dengan mengacu
pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengembalian
Sifatnya sistemik
(normal) dan atas
Sifatnya tidak penerimaan
berulang (non-recurring)
berulang (recurring)
pendapatan-LRA
pada periode
penerimaan maupun yang terjadi pada yang terjadi pada
pada periode periode penerimaan periode sebelumnya
sebelumnya

pengurang
pengurang Saldo
pengurang Pendapatan-LRA
Anggaran Lebih pada
pendapatan-LRA pada periode yang
periode ditemukannya
sama
Diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas umum Negara
AKUNTANSI BELANJA
Pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanjanya terjadi
pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit
yang mempunyai fungsi perbendaharaan.

Belanja BLU diakui dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan


yang mengatur BLU

Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja), organisasi,


dan fungsi
Seluruh transaksi (penerimaan/pengeluaran) yang perlu dibayar atau
akan diterima kembali, yang dimaksudkan untuk menutup defisit atau
AKUNTANSI PEMBIAYAAN
memanfaatkan surplus anggaran.
Penerimaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum
Negara dan dicatat Berdasar azas bruto

Pengeluaran diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum


Negara

Pencairan Dana Cadangan mengurangi Dana Cadangan yang


bersangkutan

Pembentukan Dana Cadangan menambah Dana Cadangan yang


bersangkutan
TRANSAKSI DALAM MATA
Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam
mata uang rupiah
UANG ASING
Dicatat berdasarkan kurs tengah bank sental pada tanggal
transaksi

Jika tidak tersedia dana dalam mata uang asing, dicatat


sebesar rupiah yang digunakan untuk memperoleh valuta
asing tersebut
LRA DALAM AKUNTANSI
LRA dihasilkan dari siklus anggaran yang sebaiknya tidak
disatukan dengan siklus akuntansi.
BERBASIS AKRUAL
Untuk siklus anggaran, yang dicatat hanyalah transaksi
anggaran dan harus sesuai dengan pos anggarannya

Untuk penerimaan dan pengeluaran yang tidak terkait


dengan kas tidak dicatat dalam LRA. Dapat dimasukkan
dalam informasi tambahan LRA.
Pendapatan-LO (dari Beban (dari kegiatan
kegiatan operasional) operasional)
STRUKTUR LAPORAN OPERASIONAL
• Hak pemerintah
• Diakui sebagai penambah ekuitas
• Penurunan manfaat ekonomi/potensi
jasa dalam periode pelaporan
• Dalam tahun anggaran yg • menurunkan ekuitas
bersangkutan • berupa pengeluaran/ konsumsi aset
• Tidak perlu dibayar kembali atau timbulnya kewajiban

Kegiatan Non Operasional Pos Luar Biasa


• Sifatnya tidak rutin, termasuk • Pendapatan/Beban yg bukan n
surplus/defisit dari penjualan aset operasi biasa
non lancar dan penyelesaian • Tidak diharapkan sering/rutin terjadi
kewajiban jangka panjang • Di luar kendali/ pengaruh entitas ybs
• Sifat & jumlah diungkap dalam CalK
Menyajikan berbagai unsur
STRUKTUR DAN ISI
• pendapatan-LO,
• beban,
• surplus/defisit dari operasi,
• surplus/defisit dari kegiatan non operasional,
• surplus/defisit sebelum pos luar biasa,
• pos luar biasa,
• surplus/defisit-LO,

Ditambahkan pos, judul, dan sub jumlah lainnya apabila diwajibkan


oleh Pernyataan SAP, atau apabila penyajian tersebut diperlukan untuk
menyajikan LO secara wajar
PENDAPATAN LO
• Diklasifikasikan menurut sumber pendapatan.
• Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan
berdasarkan azas bruto
• Untuk besaran pengurang (biaya) yang bersifat
variabel terhadap pendapatan dan tidak dapat di
estimasi terlebih dahulu dikarenakan proses belum
selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan.
• Dalam hal badan layanan umum, pendapatan diakui
dengan mengacu pada peraturan perundangan
yang mengatur mengenai badan layanan umum.
KOREKSI
Sifatnya sistemik
(normal) dan SifatnyaKESALAHAN
tidak berulang (non-recurring)
berulang (recurring)
PENDAPATAN
pada periode
penerimaan maupun yang terjadi pada yang terjadi pada
pada periode periode penerimaan periode sebelumnya
sebelumnya

pengurang pengurang Equitas


pengurang
Pendapatan-LO pada pada periode
pendapatan-LO
periode yang sama ditemukannya
timbulnya kewajiban
BEBAN DIAKUI SAAT
terjadinya konsumsi aset

terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

Untuk BLU diakui dengan mengacu pada peraturan


perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum.
Beban diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi.
AKUNTANSI BEBAN
Beban Transfer adalah beban berupa pengeluaran uang atau kewajiban untuk
mengeluarkan uang dari entitas pelaporan kepada suatu entitas pelaporan lain
yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan.

Koreksi atas beban, termasuk penerimaan kembali beban, yang terjadi pada
periode beban dibukukan sebagai pengurang beban pada periode yang sama.

Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas beban dibukukan dalam
pendapatan lain-lain. Dalam hal mengakibatkan penambahan beban dilakukan
dengan pembetulan pada akun ekuitas.
SURPLUS DEFISIT KEGIATAN NON OPERASIONAL
KOMPONEN LAPORAN OPERASIONAL
• Pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin perlu dikelompokkan tersendiri dalam
kegiatan non operasional.
• Selisih lebih/kurang antara surplus/defisit dari kegiatan operasional dan surplus/defisit dari
kegiatan non operasional merupakan surplus/defisit sebelum pos luar biasa.

POS LUAR BIASA


• Disajikan terpisah dari pos-pos lainnya dalam Laporan Operasional dan disajikan sesudah
Surplus/Defisit sebelum Pos Luar Biasa.
• Sifat dan jumlah rupiah kejadian luar biasa harus diungkapkan pula dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.

SURPLUS / DEFISIT LO
• Penjumlahan selisih lebih/kurang antara surplus/defisit kegiatan operasional, kegiatan non
operasional, dan kejadian luar biasa.
TRANSAKSI DALAM MATA
Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam
mata uang rupiah
UANG ASING
Dicatat berdasarkan kurs tengah bank sental pada tanggal
transaksi

Jika tidak tersedia dana dalam mata uang asing, dicatat


sebesar rupiah yang digunakan untuk memperoleh valuta
asing tersebut
TRANSAKSI
Transaksi DALAM
pendapatan-LO BENTUK
dan beban dalamBARANG
bentuk
barang/jasa harus dilaporkan dalam Laporan
DAN JASA
Operasional dengan cara menaksir nilai wajar
barang/jasa tersebut pada tanggal transaksi.

Transaksi ini harus diungkapkan pada Catatan atas


Laporan Keuangan sehingga dapat memberikan
semua informasi yang relevan mengenai bentuk dari
pendapatan dan beban.
Keterkaitan laporan keuangan mengingat dual basis penganggaran dan
pelaporan.
LAPORAN OPERASIONAL
Keterkaitan laporan keuangan, terutama Laporan Operasional, dengan
laporan kinerja

Laporan Operasional disusun untuk melengkapi pelaporan dan siklus


akuntansi berbasis akrual sehingga :
• Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Neraca mempunyai keterkaitan yang
dapat dipertanggungjawabkan
• Laporan pertanggungjawaban anggaran dapat dibedakan dengan laporan kinerja keuangan
• Dapat diketahui kinerja operasional pemerintah untuk periode pelaporan tertentu
• Laporan Operasional mempunyai nilai prediktif karena informasinya dapat digunakan untuk
memprediksi pendapatan LO yang akan diterima untuk mendanai kegiatan pemerintah dalam
periode mendatang
Kas dan setara kas harus disajikan dalam laporan arus
kas
KAS DAN SETARA KAS
Suatu investasi yang mempunyai masa jatuh tempo tiga
bulan atau kurang disebut setara kas

Mutasi antar pos-pos kas dan setara kas tidak


diinformasikan

Mengungkapkan komponen kas dan setara kas yang


jumlahnya sama di neraca
Untuk kegiatan operasional pemerintah selama satu periode akuntansi
Aktivitas
operasi
PENYAJIAN LAK
Merupakan indikator kemampuan operasi pemerintah dalam menghasilkan kas
untuk membiayai aktivitas operasionalnya di masa yad tanpa mengandalkan
sumber pendanaan dari luar
Untuk perolehan dan pelepasan aset tetap serta investasi lainnya yang tidak
Aktivitas termasuk dalam setara kas
Investasi Dalam rangka perolehan dan pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan
untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan pemerintah kepada
masyarakat di masa yad.
Aktivitas Berhubungan dengan pemberian piutang jangka panjang dan/atau pelunasan
utang jangka panjang yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan
Pendanaan komposisi piutang jangka panjang dan utang jangka panjang

Aktivitas Aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak termasuk dalam aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan.
transitoris
Arus kas yang timbul dari transaksi mata uang asing harus dibukukan dengan

PENYAJIAN LAK
menggunakan mata uang rupiah berdasarkan kurs pada tanggal transaksi

Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan akibat perubahan kurs


mata uang asing tidak akan mempengaruhi arus kas

Transaksi operasi, investasi, dan pendanaan yang tidak mengakibatkan


penerimaan atau pengeluaran kas dan setara kas tidak dilaporkan dalam LAK
tetapi harus diungkapkan dalan CaLK

Saldo kas dan setara kas yang signifikan yang tidak boleh digunakan
diungkapkan dalam CaLK
Setiap entitas pelaporan diharuskan untuk menyajikan CaLK
KETENTUAN UMUM
sebagai bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan
untuk tujuan umum.

CaLK dimaksudkan agar laporan keuangan dapat dipahami


oleh pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk
pembaca tertentu ataupun manajemen entitas pelaporan.

Pengungkapan basis akuntansi dan kebijakan akuntansi yang


diterapkan akan membantu pembaca menghindari
kesalahpahaman dalam memahami laporan keuangan
target keuangan
Informasi umum Informasi tentang
selama tahun
tentang Entitas kebijakan
pelaporan, berikut
STRUKTUR DAN ISI
Pelaporan dan
Entitas Akuntansi
fiskal/keuangan dan
ekonomi makro
kendala dan
hambatan yang
Informasi tentang
dasar penyusunan Rincian dan dihadapi
Informasi yang
LK dan kebijakan penjelasan masing- diharuskan oleh
akuntansi yang masing pos yang PSAP yang belum
dipilih untuk disajikan pada disajikan dalam
diterapkan atas lembar muka lembar muka
kejadian penting laporan keuangan laporan keuangan;
lainnya informasi tambahan
yang diperlukan
untuk penyajian
yang wajar, yang
tidak disajikan dalam
lembar muka LK
RINCIAN CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN
Bab I Informasi Umum 5.3 Basis pengukuran yang Mendasari
Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Penyusunan Laporan Keuangan
Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 5.4. Kebijakan Akuntansi yang Berkaitan dengan
Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan Rekening-rekening Akuntansi
Sistematika penyajian Catatan atas Laporan Bab VI Penjelasan Rekening-rekening Laporan
Keuangan Keuangan
Bab II Ekonomi Makro 6.1 Rincian dan Penjelasan Masing-masing
2.1. Ekonomi Makro
Rekening Laporan Keuangan
2.2. Kebijakan Keuangan 6.1.1 Pendapatan
2.3. Indikator Pencapaian Kinerja Fiskal dan Moneter 6.1.2 Belanja
2.4. Indikator Pencapaian Kinerja Program Entitas 6.1.3 Pembiayaan
Pelapor 6.1.4 Aset
Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Fiskal dan 6.1.5 Kewajiban
Moneter 6.1.6 Ekuitas Dana
3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Sasaran Kinerja 6.1.7 Komponen-komponen Arus kas
Fiskal dan Moneter 6.2. Pengungkapan atas Pos-pos Aset dan
3.2. Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Kewajiban yang Timbul Sehubungan dengan
Kinerja Penerapan Basis Akrual atas Pendapatan dan
Bab IV Ikhtisar pencapaian kinerja program entitas Belanja dan Rekonsiliasinya dengan Penerapan
pelapor Basis Kas, untuk Entitas Pelaporan yang
4.1. Ikhtisar realisasi pencapaian sasaran kinerja Menggunakan Akuntansi Berbasis Akrual Penuh.
program entitas pelapor Bab VII Penjelasan atas Informasi non Keuangan
4.2. Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Bab VIII Penutup
Kinerja Lampiran
Bab V Kebijakan Akuntansi
5.1. Entitas pelaporan
5.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan
Laporan Keuangan
KEBIJAKAN AKUNTANSI
• Entitas pelaporan mengungkapkan dasar penyajian
laporan keuangan dan kebijakan akuntansi dalam
CaLK.
• Asumsi dasar atau konsep dasar akuntansi tertentu
yang mendasari penyusunan laporan keuangan,
biasanya tidak perlu diungkapkan secara spesifik.
Pengungkapan diperlukan jika entitas pelaporan
tidak mengikuti asumsi atau konsep tersebut dan
disertai alasan dan penjelasan.
• Pertimbangan dan/atau pemilihan kebijakan
akuntansi perlu disesuaikan dengan kondisi entitas
pelaporan. Sasaran pilihan kebijakan yang paling
tepat akan menggambarkan realitas ekonomi entitas
pelaporan secara tepat dalam bentuk keadaan
KEBIJAKAN AKUNTANSI
• Harus mengidentifikasikan dan
menjelaskan prinsip-prinsip akuntansi
yang digunakan dan metode-metode
penerapannya yang secara material
mempengaruhi penyajian LRA, Laporan
Perubahan SAL, Neraca, LO, LAK, dan
Laporan Perubahan Ekuitas.
Pengungkapan juga harus meliputi
pertimbangan-pertimbangan penting
yang diambil dalam memilih prinsip-
KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PERLU DIPERTIMBANGKAN
UNTUK DISAJIKAN
– Pengakuan pendapatan- – Persediaan, baik yang untuk
LRA; dijual maupun untuk dipakai
– Pengakuan pendapatan- sendiri;
– Pembentukan dana cadangan;
LO; – Pembentukan dana
– Pengakuan belanja; kesejahteraan pegawai;
– Pengakuan beban; – Penjabaran mata uang asing
– Prinsip-prinsip penyusunan dan lindung nilai.
laporan konsolidasian; – Kebijakan kapitalisasi
– Investasi; pengeluaran;
– – Kemitraan dengan pihak ketiga;
Pengakuan dan – Biaya penelitian dan
penghentian/penghapusan pengembangan;
aset berwujud dan tidak – Persediaan, baik yang untuk
berwujud; dijual maupun untuk dipakai
– Kontrak-kontrak konstruksi; sendiri;
– Kebijakan kapitalisasi – Pembentukan dana cadangan;
pengeluaran; – Pembentukan dana
– Kemitraan dengan pihak kesejahteraan pegawai;
– Penjabaran mata uang asing
ketiga; dan lindung nilai.
– Biaya penelitian dan
pengembangan;
Dasar Penyajian Laporan Keuangan
Kebijakan akuntansi dapat menjadi signifikan walaupun nilai pos-
dan
Pengungkapan
pos yang disajikan dalam periode Kebijakan Akuntansi
berjalan dan sebelumnya tidak
material. Selain itu, perlu pula diungkapkan kebijakan akuntansi
yang dipilih dan diterapkan yang Keuangan
tidak diatur dalam Standar ini.

Perubahan kebijakan akuntansi yang tidak mempunyai pengaruh


material dalam tahun perubahan juga harus diungkapkan jika
berpengaruh secara material terhadap tahun-tahun yang akan
datang.
• TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai