Anda di halaman 1dari 5

Saksi a charge

1. La Isi Tako Bin La Tako


 Saksi merupakan teman korban pada saat di lokasi kejadian
 Saksi adalah korban penganiayaan yang berakibat beberapa bagian tubuh cacat permanen
 Saksi bersama korban pada hari rabu tanggal 14 Oktober 2017 sekitar pukul 23.00 wita
menggalami pengganiayaan.
 Saksi menjadi saksi utama yang melihat secara langsung kejadian di lokasi yang untuk
memberatkan terdakwa sarif bin arifini dikarenakan ia sekaligus menjadi korban
pengganiayaan yang dilakukan oleh terdakwa sarif bin arifini bersama temannya

2. La Aker Alias Aker Bin La Asi


 saksi merupakan sepupu korban
 saksi di telpon oleh korban dan di beritahu bahwa ia telah diparangi oleh orang yang tidak
dikenal,
 saksi la aker bersama lima orang temannya untuk mencari korban dan di dapati korban
tergeletak di atas tanah bersama La Isi.
 Saksi bersama lima temannya kemudian melarikan korban bersama la isi ke rumah sakit
Palagimana

3. Ferlin Alias La Dengge Bin La Kaidi


 saksi mengetahui telah terjadi pengganiayaan
 saksi melihat langsung kejadian pengganiayaan dimana para pelaku memotong korban
 saksi melihat bahwa kedua korban melintas menggunakan sepeda motor dan kemudian di
hadang dengan memegang sebilah parang
 saksi menjelaskan bahwa sebelum kejadian pengganiayaan atau pemotongan tersebut
telah terjadi pertemuan terlebih dahulu untuk membahas balas dendam kepada warga
Lipu dengan cara menunggu warga Lipu di simpang Lima yang akan pulang dari acara
joget di Waborobo
 saksi menggetahui bahwa sebelumnya telah terjadi pembunuhan oleh warga Labalawa
oleh salah satu warga Lupi dan menggetaui perkara tersebut telah diproses hukum yang
berlaku

4. Heri alias la pooka bin hamiudin


 saksi menggetahui telah terjadi pengganiayaan dan pemotongan
 saksi melihat bahwa alat yang digunakan para pelaku saat itu adalah dengan
menggunakan sebilah parang
 saksi temannya saat itu bersembunyi disemak-semak untuk menunggu wara Lipu yang
akan melewati jalan simpang lima tersebut
 saksi tidak menggetahui siapa yang menggarahkannya untuk bersembunyi saat itu
 saksi setelah melihat kejadian ketika masih sementara terjadi pemotongan saksi langsung
pulang ke Labaalawa karena takut
 Saksi mengetahui kalau sebelumnya pernah terjadi pembunuhan terhadap warga
Labalawa yang dilakukan oleh salah seorang warga Lipu yang mana perkara tersebut
telah diproses sesuai hukum yang berlaku

5. Aufin Alia La Aufin bin Samsuri


 saksi mengetahui peristiwa penganiayaan dan pemotongan tersebut karena pada saat itu
saksi juga berada di tempat kejadian
 saksi melihat ada beberapa orang yang memegang benda tajam berupa parang
 saksi menggetahui bahwa korban dari arah Kelurahan Waborobo dan hendak menuju ke
simpang Palagimata Kota Baubau dan kebetulan saksi berada di lokasi

6. La Andi Bin La Pite


 saksi mengetahui peristiwa penganiayaan dan pemotongan tersebut karena pada saat itu
saksi juga berada di tempat kejadian serta jarak saksi dengan pelaku dan korban sekitar 7
meter
 Saksi menjelaskan bahwa penerangan lampu saat itu terang oleh lampu motor yang di
kendarai korban
 Saksi melihat ada seorang yang menghadang korban dengan menggunakan parang,
kemudian ada beberapa orang yang mengelilingi korban tetapi saksi tidak tahu siapa
karena tidak gelap
 Saksi melarikan diri karena mendengar suara tebasan dansempat mendengar suara korban
yang kesakitan tetapi tidak melihat siapa yang menebas korban
 Saksi tidak tahu apakah para pelaku pernah berselisih sebelumnya dengan kedua korban.
Namun sebelum itu pemuda Labalawa sempat mengadakan pertemuan untuk membalas
dendam kepada warga Lipu
 Saksi menjelaskan siapa saja yang hadir pada pertemuan pemuda Labalawa pada hari
sabtu tanggal 14 Oktober 2017

7. Amrin Alias La Amuri Bin La Pite


 Saksi mengerti mengapa ia di periksa perihal penganiayaan dan pemotongan pada hari
sabtu tanggal 14 Oktober 2017
 Saksi mengetahui bahwa korban berjumlah 2 (dua) orang tetapi tidak mengetahui siapa
dan dari desa mana
 Saksi berjalan kaki menuju ke tempat acara joget tetapi sebelum itu ia minum minuman
keras jenis konau bersama temannya
 Saksi bersama temannya juga membahas rencana balas dendam untuk melakukan
pemotongan terhadap warga Lipu dan semua menyetujui
 Saksi setelah minum minuman keras menyampaikan seorang untuk mengambil parang
dan menuju ke tempat acara joget pada pukul 22.30 wita
 Saksi tidak sampai ke tujuan tetapi duduk di dekat lokasi acara bermaksud menunggu
warga Lipu tetapi tidak ada yang lewat dan memutuskan untuk pulang mke Labalawa
 Saksi mengetahui bahwa korban penganiayaan dan pemotongan 2 (dua) orang, 1 (satu)
orang di rawat di rumah sakit sementara 1(satu) orang meninggal dunia.

8. Anton Alias Anto Bin La Amuna


 Saksi mengetahui bahwa terdakwa bersama 2 (dua) orang serta beberapa orang yang ia
tidak kenal yang melakukan penganiayaan dan pemotongan akibatnya menimbulkan 2
(dua) orang korban Warga Lipu
 Saksi pada Sabtu tanggal 14 Oktober 2017 sekitar pukul 22.30 wita menuju acara joget
yang bertempat di Kelurahan Waborobo, Kecamatan Murhum, Kota Baubau bersama
temannya tetapi saksi tertidur di pinggir jalan dan ditinggalkan
 saksi sebelum ke tempat acara joget menanyakan temannya yang membawa parang dan
bahwa parang tersebut untuk berjaga-jaga bila ada yang ingin melukai mereka
 saksi minum minuman keras jenis kanau bersama temannya dan juga membahas rencana
pemotongan atau penganiayaan terhadap warga Lipu dan disetujui oleh temannya saat itu

9. Ramlin Alias Ambo Bin La Paite


 Saksi adalah sepupu terdakwa
 Saksi pada Sabtu 14 Oktober 2017 tepatnya pukul 21.00 wita sedang minum minuman
keras jenis konau bersama temannya, kemudian terdakwa datang meminjam parang milik
saksi tetapi tidak sempat menanyakan maksud peminjaman tersebut.
 Saksi mengenal barang bukti berupa sebilah parang dengan mata berwarna hitam dan
gagang berwarna coklat dengan panjang 73 (tujuh puluh tiga) centi meter adalah miliknya
 Saksi menerima kembali parang miliknya pada 15 Oktober 2017 pukul 00.30 setelah 3
(tiga) jam terdakwa meminjam
 Saksi melihat ada noda darah pada parang tetapi tidak sempat menanyakan kepada
terdakwa karena terdakwa langsung pergi dalam keadaan buru-buru
 Saksi sering bertemu setelah terdakwa meminjam parang namun tidak pernah bercerita,
setelah sebulan baru terdakwa bercerita bahwa terdakwa telah memotong warga Lipu
menggunakan parang saksi
 Saksi tidak tahu mengenai waktu dan lokasi penganiayaan dan pemotongan terjadi
 Saksi tidak mengetahui siapa korban dari penganiayaan dan pemotongan yang dilakukan
terdakwa

10. Ludin Alias La Ute Bin La Tuna


 Saksi mengetahui masalah penganiayaan dan pemotongan terhadap warga Lipu yang
terjadi pada Sabtu 14 Oktober 2017 pukul 23.00 wita berlokasi di Simpang Lima
Palagimata Kota Baubau
 saksi minum minuman keras kemudian pada saat mabuk itu saksi menumpang motor
temannya dengan tujuan pulang ke rumah tetapi temannya malah ditinggalkan di
Simpang Lima
 saksi melihat ada beberapa orang berlarian dan saksi bertanya dan dijawab bahwa ada
yang menahan motor, karena saksi mabuk berat dan yang saksi kenal hanya terdakwa
sehingga saksi berkata “sudahmi mereka sudah mati sini kita lari”
 saksi tidak melihat apakah mereka membawa parang atau tidak tetapi hanya mengenal 2
(dua) orang
 saksi melihat terdakwa turun membawa parang tetapi saksi tidak melihat kejadian
penganiayaan dan pemotongan tersebut
 saksi melihat terdakwa dan mengajak pulang dengan parang yang terdakwa pegang
terdapat darah
 saksi tidak melakukan apa-apa terhadap korban karena berada jauh dari mereka

11. Dr. Hasmudin Sp.B


 Ahli bekerja sebagai dokter spesialis bedah di rumah sakit Palagimata
 Ahli memeriksa korban pada tanggal 15 Oktober 2017 dengan luka-luka yang
sebelumnya telah di periksa oleh dokter umum
 Ahli melihat luka korban tersebut akibat dari luka seperti dari tebasan senjata tajam pada
daerah tangan kanan tembus mengenai tulang dan tulang juga patah yang mungkin akibat
hantamannya yang begitu keras kemudian ahli perhatikan terdapat luka tikam pada daerah
perut ada 2 (dua) tempat dibagian kiri dengan usus yang membujur keluar serta luka pada
daerah kaki sebelah kanan yang mengenai paha dan tembus ke tulang
 Ahli segera mengambil tindakan operasi pada tanggal 16 Oktober 2017 kami mengambil
kesimpulan bahwa yang emergency atau darurat adalah di daerah perut dan setelah kita
mengatasi perdarahan yang terjadi setelah ahli buka perut dari korban ternyata didalam
perut korban ahli menemukan beberapa luka tembus di usus halus yaitu ada 3 (tiga)
tempat sampai usus tersebut ada yang hampir terpotong dan ada juga luka-luka lain dari
usus yang sama sehingga dengan kondisi seperti itu rongga perut sudah kotor yang
diakibatkan cairan atau kotoran sudah keluar dari lubang-lubang yang diakibatkan oleh
usus yang luka tersebut setelah kami bersihkan ternyata luka diusus tersebut jaraknya
berdekatan satu dengan yang lain dengan jarak antara 10 (sepuluh) centimeter sampai 15
(lima belas) centimeter sudah tidak bisa lagi dijahit sehingga harus dilakukan pemotongan
sekitar 60 (enam puluh) centimeter karena kalaupun dipaksakan untuk dijahit luka yang
terdapat diusus korban tersebut sangat riskan sekali dan setelah usus korban ahli potong
ahli sambung lalu ahli pasangkan selang untuk membersihkan sisa-sisa cairan berupa
darah dan kotoran dan setelah itu baru kami pindah ke daerah tangan dan kaki dari korban
selanjutnya pasien dirawat di ruang ICU dan kemudian 1 (satu) minggu setelah operasi
ternyata sambungan usus tersebut bocor
 Karena korban kehilangan banyak darah akibat dari luka di kaki, tangan dan perut
kemudian dilakukan operasi kedua dan ternyata usus bocor dimana usus yang terlepas itu
sudah infeksi sehingga tidak dapat di sambung lagi. Akibatnya korban harus buang air
menggunakan plastik yang dimana ususnya di buatkan pembuangan melewati perut
 Setelah sekitar 3(tiga) sampai 6 (enam) bulan membaik kemudian usus korban di
sambung. Setelah satu minggu di perbolehkan untuk pulang dan rawat jalan tetapi korban
tidak kontrol selama 3(tiga) bulan
 Korban datang dengan kondisi yang sangat lemah dan nafas yang tersengal-sengal serta
tubuh kurang cairan. Kami berusaha memperbaiki kondisi korban tetapi fisiknya sudah
tidak memungkinkan lagi lalu akhirnya korban maninggal dunia.
bukti surat Visum et Repertum

1. Visum et Repertum No. 353/009/II/2018 tertanggal 21 Februari 2018 atas


nama pasien/ korban La Isi yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Wa
Ode Nurul Husnah pada Rumah Sakit Umum Daerah Baubau ;
2. Visum et Repertum No. 353/009/II/2018 tertanggal 21 Februari 2018 atas
nama pasien/ korban La Cili yang dibuat dan ditandatangan oleh dr. Wa Ode Nurul Husnah
Pada Rumah Sakit Umum Daerah Baubau

Amar putusan yang digunakan dalam kasus ini adalah putusan pemidanaan dimana amar
putusan dengan jelas menyatakan bahwa terdakwa terbukti dengan sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana “ Turut Serta Melakukan Pembunuhan Berencana “
serta terdapat pidana pokok berupa pidana penjara selama 10 (spuluh) tahun dengan
penggurangan dari masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani.

Anda mungkin juga menyukai