LP KLMPK BP 4
LP KLMPK BP 4
Disusun Oleh :
KEKOMPOK 4
Relah Sinta Putri KHGD23023
Resti Salimatul Hayat KHGD23031
Sintiah KHGD23032
Neng Diana Putri KHGD23033
Cindi Rospitasari KHGD23036
2023
LAPORAN PENDAHULUAN
Subjektif : -
Objektif :
- batuk tidak efektif atau tidak mampu batuk, sputum berlebih/obstruksi
dijalan napas/mekonium dijalan napas (pada neonatus),
mengi,wheezing dan /atau ronkhi kering.
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif : Dyspnea, Sulit bicara
Objektif : Gelisah, Sianosis, bunyi napas menurun, frekuensi napas berubah,
pola napas berubah
2. Pola nafas tidak efektif (D.0005)
Definisi : Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi
adekuat.
Penyebab
- Depresi pusat pernafasan
- Hambatan upaya nafas
- Posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru
- Kecemasan
- Subjektif : Dispnea
- Objektif : Penggunaan otot bantu pernapasan, fase ekspansi
memanjang, pola nafas abnormal
- Subjektif : dispneu
- Objektif : Po2 menurun, Takikardia, Bunyi napas tambahan
4. Hipertermia (D.0130)
Definisi : Suhu tubuh meningkat di atas rentang normal tubuh.
Penyebab
- Proses penyakit (mis. infeksi)
- Subyektif : -
- Obyektif : Suhu tubuh diatas nilai normal
- Subyektif : -
- Obyektif : Kulit merah, Kejang, Takikardi, Takipnea, Kulit terasa
hangat.
5. Defisit nutrisi (D.0019)
Definisi : Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
Metabolisme
Penyebab
- Kurangnya asupan makanan
- Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
- Subjektif : -
- Objektif : Berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang ideal
- Usia >65 tahun (pada dewasa) atau <2 tahun (pada anak).
- Riwayat jatuh.
- Anggota gerak bawah prostesis (buatan).
- Penggunaan alat bantu berjalan.
- Penurunan tingkat kesadaran.
- Perubahan fungsi kognitif.
- Lingkungan tidak aman (mis. licin, gelap, lingkungan asing).
- Kondisi pasca operasi.
- Hipotensi ortostatik.
- Perubahan kadar glukosa darah.
- Anemia.
- Kekuatan otot menurun.
- Gangguan pendengaran.
- Gangguan keseimbangan.
- Gangguan penglihatan (mis. glaukoma, katarak, ablasio, retina,
neuritis optikus).
- Neuropati.
- Efek agen farmakologis (mis. sedasi, alkohol, anastesi umum)
Kolaborasi
3 Gangguan Tujuan :
pertukaran gas Setelah dilakukan Pemantauan Respirasi (I.01014)
berhubungan intervensi, maka
Observasi
dengan diharapkan pertukaran gas
perubahan meningkat (L.01003).
membrane Dengan kriteria hasil : 1. Monitor frekuensi, irama,
alveolus-kapiler 1. Dispnea menurun kedalaman dan upaya napas
2. Bunyi napas
tambahan menurun 2. Monitor pola napas
3. Napas cuping 3. Monitor adanya produksi
hidung menurun sputum
4. PCO2 membaik
5. PO2 membaik 4. Monitor adanya sumbatan jalan
6. Takikardi membaik napas
7. Ph arteri membaik 5. Palpasi kesimetrisan ekspansi
paru
6. Auskultasi bunyi napas
7. Monitor saturasi oksigen
Terapeutik
Edukasi :
14. Anjurkan tirah baring
15. Anjurkan memperbanyak
minum
Kolaborasi :
16. Kolaborasi pemberian
antipiretik, jika perlu
17. Kolaborasi pemberisn antibiotik,
jika perlu
5 Defisit nutrisi (L.030310) Status Nutrsi (I12397) Edukasi Nutrisi Bayi
berhubungan Bayi Observasi :
peningkatan Tujuan : 1. Identifikasi kesiapan dan
kebutuhan Setelah dilakukan kemampuan ibi dan pengasuh
metabolisme Tindakan menerima informasi
Keperawatan selam 2. Identifikasi kemampuan
2x7 jam diharapkan ibu atau pengasuh
STtua nutrisi bayi menyediakan nutrisi
membaik Terapeutik :
dengan kriteria hasil : 3. Sediakan materi dan media
1. Berat badan penkes
meningkat Edukasi
2. panjang badan 4. Jelaskan tanda awal rasa lapar (bayi
meningkat gelisah)
5. Anjurkan menghindari pemberian
pemanis buatan
6. Ajarkan cara memilih makanan
sesuai dengan usia bayi
6 ((D.0080) ((L.09093) Tingkat ( (I.093140) Reduksi Ansietas
Ansietas Ansietas Observasi
berhubungan Tujuan : 1. Monitor tanda-tanda ansietas
dengan krisis Setelah dilakukan 2. Identifikasi penurunan tingkat
situasional intervensi, maka energi, ketidakmampuan
diharapkan tingkat ansietas 3. berkonsentrasi
menurun. Dengan kriteria 4. Monitor respons terhadap terapi
hasil : relaksasi
1. Perilaku gelisah Teraupetik
menurun 5. Ciptakan suasana teraupetik untuk
2. Perilaku tegang menumbuhkan kepercayaan
menurun 6. Pahami situasi yang membuat
3. Diaforesis menurun ansietas
4. Konsentrasi membaik 7. Dengarkan dengan penuh perhatian
5. Pola tidur membaik 8. Gunakan pendekatan yang tenang
6. Frekuensi pernapasan dan meyakinkan
dan nadi membaik 9. Ciptakan lingkungan tenang dan
7. Tekanan darah tanpa gangguan
membaik 10. Gunakan nada suara lembut dengan
irama lambat dan berirama
Edukasi
11. Anjurkan keluarga untuk tetap
bersama pasien
12. Latih kegiatan pengalihan untuk
mengurangi ketegangan
7 ((D.0143) ((L.14138) Tingkat (I.14540) Pencegahan Jatuh
Resiko jatuh d.d
usia anak kurang Jatuh Observasi
dari 2 tahun Setelah dilakukan
1. Identifikasi faktor jatuh
intervensi
2. Identifikasi risiko jatuh sekali setiap
keperawatan selama shift atau sesuai dengan kebijakan
institusi
1 x 24 jam, maka
3. Identifikasi faktor lingkungan yang
tingkat jatuh
meningkatkan risiko jatuh (mis:
menurun, dengan lantai licin, penerangan kurang)
kriteria hasil: 4. Hitung risiko jatuh dengan
menggunakan skala (mis: fall morse
1. Jatuh dari tempat scale, humpty dumpty scale), jika
tidur menurun perlu
Terapeutik
Anita Yulia, (2019) Pengaruh Nafas Dalam dan Posisi Terhadap Saturasi
Oksigen
kesehatan.
Rukiyah, Yulianti. 2012. Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta : CV. Trans Info
Media
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Nuha Medika.