HD Muhamad Ardiansyah
HD Muhamad Ardiansyah
Disusun Oleh:
Muhamad Ardiansyah
1035222011
d. Pemeriksaan Penunjang
a. Radiologi
Ditujukan untuk menilai keadaan ginjal dan derajat komplikasi ginjal.
1. Ultrasonografi ginjal digunakan untuk menentukan ukuran ginjal
dan adanya massa kista, obtruksi pada saluran perkemihan
bagianatas.
ginjal pada usia lanjut, diabetes melitus dan nefropati asam urat.
d. USG
Menilai besar dan bentuk ginjal, tebal parenkin ginjal , anatomi sistem
pelviokalises, dan ureter proksimal, kepadatan parenkim ginjal,
anatomi sistem pelviokalises dan ureter proksimal, kandung kemih
dan prostat.
e. Renogram
Menilai fungsi ginjal kanan dan kiri, lokasi gangguan (vaskuler,
parenkhim) serta sisa fungsi ginjal
f. Pemeriksaan Radiologi Jantung
Mencari adanya kardiomegali, efusi perikarditis
g. Pemeriksaan radiologi Tulang
Mencari osteodistrofi (terutama pada falangks /jari) kalsifikasi
metatastik
h. Pemeriksaan radiologi Paru
Mencari uremik lung yang disebabkan karena bendungan.
i. Pemeriksaan Pielografi Retrograde
Dilakukan bila dicurigai adanya obstruksi yang reversible
j. EKG
Untuk melihat kemungkinan adanya hipertrofi ventrikel kiri, tanda-
tanda perikarditis, aritmia karena gangguan elektrolit (hiperkalemia)
k. Biopsi Ginjal
Dilakukan bila terdapat keraguan dalam diagnostik gagal ginjal kronis
atau perlu untuk mengetahui etiologinya.
l. Pemeriksaan laboratorium menunjang untuk diagnosis gagal ginjal
1) Laju endap darah
2) Urin
Volume : Biasanya kurang dari 400 ml/jam (oliguria atau urine
tidak ada (anuria).
Warna : Secara normal perubahan urine mungkin disebabkan oleh
pus / nanah, bakteri, lemak, partikel koloid,fosfat, sedimen kotor,
warna kecoklatan menunjukkan adanya darah, miglobin, dan
porfirin.
Berat Jenis : Kurang dari 1,015 (menetap pada 1,010 menunjukkan
kerusakan ginjal berat).
Osmolalitas : Kurang dari 350 mOsm/kg menunjukkan kerusakan
tubular, amrasio urine / ureum sering 1:1.
3) Ureum dan Kreatinin
Ureum:
Kreatinin: Biasanya meningkat dalam proporsi. Kadar kreatinin 10
mg/dL diduga tahap akhir (mungkin rendah yaitu 5).
4) Hiponatremia
5) Hiperkalemia
6) Hipokalsemia dan hiperfosfatemia
7) Hipoalbuminemia dan hipokolesterolemia
8) Gula darah tinggi
9) Hipertrigliserida
10) Asidosis metabolik
e. Komplikasi gagal Ginjal
1) Anemia; anemia jika kadar sel darah merah (eritrosit) rendah, karena
terjadi gangguan pada produksi hormon eritropoietin yang berfungsi
dalam pembentukan dan pematangan sel darah agar tubuh dapat
melakukan aktivitas, akibatnya tubuh kekurangan energi karena sel
darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh
tidak tercukupi.
2) Gangguan pada tulang; penurunan kadar kalsium secara langsung
mengakibatkan dekalsifikasi matrix tulang sehingga tulang akan
menjadi rapuh (osteoporosis) dan jika berlangsung lama dapat
menyebabkan fraktur pathologis.
3) Disfungsi ereksi; gangguan pada sistem endokrin yang berperan
memproduksi hormon testosteron untuk merangsang seksual,
penyebab utama disfungsi ereksi pada pasien gagal ginjal yaitu suplai
darah yang tidak cukup menuju penis yang berhubungan langsung
dengan ginjal (Priscilla, 2016).
e. Penatalaksanaan Gagal Ginjal Terminal
Gagal ginjal terminal merupakan stadium gagal ginjal tahap akhir
yang dapat mengakibatkan kematian, sehingga memerlukan penanganan
yang tepat. Penanganan gagal ginjal terminal yaitu terapi pengganti ginjal
barupa peritoneal dialisis, transplantasi organ ginjal, dan hemodialisis.
Hemodialisis merupakan terapi pengganti ginjal yang paling banyak
digunakan. Penderita gagal ginjal di Indonesia yang melakukan
hemodialisis sebanyak 55.000 orang pertahun (Callhghan, 2009; Alwan &
Ba-saleem, 2013; Anita, 2012).
Hemodialisis bekerja untuk menggantikan kerja ginjal yang telah
menurun, dengan cara melakukan penyaringan untuk membersihkan zat-
zat sampah yang ada dalam darah akibat dari kerusakan ginjal yang tidak
mampu lagi meyaring zat-zat sampah (Yasmara,2016). Hemodialisis akan
dibahas lebih lanjut dibawah ini.
2. HEMODIALISIS
a. Definisi Hemodialisis
Hemodialisis merupakan proses filtrasi atau penyaringan yaitu
memisahkan zat yang penting dalam darah akan tetap berada dalam
darah (seperti sel darah, dan protein) dengan zat atau produk sampah
yang akan dikeluarkan (seperti urea, kreatinin, kalium, dan cairan yang
berlebih) menggunakan ginjal buatan berupa mesin dialisis (Yasmara,
2016).
b. Indikasi dan Kontra Indikasi Hemodialisis
Indikasi dilakukannya hemodialisis yaitu dengan melihat laju
filtrasi glomerulus (glomerulus filtration rate, GFR) dalam rentang 5
sampai 8 ml/menit/1,73 K2, asupan protein menurun spontan <0,7
g/kg/hari, anoreksia atau hilangnya nafsu makan, mual muntah, serta
astenia atau kelelahan (Yasmara, 2016).
Kontra indikasi hemodialisis yaitu pada pasien yang mengalami
perdarahan yang sangat serius juga mengalami anemia, mengalami
hipotensi berat/syok, mengalami perdarahan serebral akibat hipertensi
dan anti koagulan, mengalami hemetoma serebral, mengalami penyakit
jantung serius atau insufisiensi miokard, aritmia serius, hipertensi berat,
dan penyakit pembuluh darah otak, serta tahap akhir uremia dengan
komplikasi irreversibel serius (Yasmara, 2016).
c. Prinsip Hemodialisis
Prinsip yang dilakukan perawat pada pasien yang menjalani hemodialisis
yaitu :
1) Melakukan pemeriksaan neurovaskular dibawah tempat pemasangan alat.
Nilai ada atau tidaknya “5P” yaitu pain (nyeri), pallor (pucat),
pulselessness (denyut nadi lemah), parastesia (sensasi kesemutan),
paralisis (kehilangan pergerakan) atau poikilotermi (dingin).
2) Auskultasi (pada akses vaskular yang terpasang) bunyi “bruit” (sensasi
getaran) jika lemah atau tidak ada dapat diartikan hilangnya aliran darah
dan memungkinkan adanya bekuan darah dalam akses vaskular.
3) Pastikan akses vaskular tidak digunakan untuk pengambilan sampel
darah, akses ini dibuatkan khusus untuk akses hemodialisis.
4) Letakkan tanda diatas tempat tidur untuk melindungi lengan tempat
akses vaskular, hindarkan melakukan pengecekan tekanan darah karena
akan memicu kontriksi pembuluh darah yang dapat menyebabkan
pembekuan didalam AV fistula.
5) Minimalkan resiko infeksi selama hemodialisis dengan menggunakan
teknik aseptik dan membiarkan larutan aseptik mengering, kemudian
menusuk akses vaskuler untuk dihubungkan ke mesin dialisis.
6) Setelah selesai hemodialisis, balutkan penekanan di area penusukan pada
akses selama 10 hingga 20 menit. Balutan yang dilakukan terlalu kencang
dan dalam jangka waktu yang lama dapat membahayakan adekuasi AV
fistula (Hurst, 2015).
d. Terapi Nutrisi Pasien Yang Menjalani Hemodialisis
Beberapa terapi nutrisi yang diberikan untuk pasien gagal ginjal terminal
khususnya yang menjalani hemodialisis yaitu :
1) Turunkan asupan natrium (2 g/hari) karena perolehan cairan yang
lebih cepat “normal” bagi pasien gagal ginjal.
2) Batasi asupan kalium (tomat, kentang) karena kalium tidak di
ekskresikan dan dalam terkumpul dalam darah.
3) Batasi makanan yang mengandung fosfor (susu, keju, kola, setiap
makanan tinggi protein), karena ginjal kehilangan kemampuannya
untuk mengatur kadar fosfor.
4) Batasi protein (daging, putih telur) yang akan mengurangi produk sisa
nitrogen berupa urea dan kreatinin.
5) Asupan kalori yang berasal dari karbohidrat dan lemak untuk
mencegah atropi otot.
6) Diet cairan 500 hingga 600 ml cairan atau lebih dari jumlah output
urine 24 jam pada hari sebelumnya.
7) Pilihan untuk penderita yang menjalani dialisis yang mengalami
malnutrisi adalah nutrisi parenteral intradialitik (Intradialytic
parenteral nutrition, IDPN). IDPN sebuah metode pemberian nutrisi
yang tidak bergantung pada kepatuhan pasien, selang makan, atau
akses vaskular, karena bantuan nutrisi dicapai selama dialisis dengan
ultrafiltrasi untuk penatalaksanaan cairan (Hurst, 2015; Smeltzer, 2013).
e. Komplikasi Hemodialisis
Komplikasi yang paling sering dialami penderita gagal ginjal
terminal saat perawatan dan menjalani hemodialisis yaitu hipotensi (20-
30%), kram otot (20%), mual muntah (5-15%), sakit kepala (5%), serta
febris sampai mengigil (1%) (Yasmara, 2016).
a. Hipotensi intra dialisis; merupakan komplikasi yang paling umum
dirasakan pasien yang menjalani hemodialisis. Hipotensi disebabkan
oleh 2 mekanisme yaitu, pertama karena kegagalan menjaga volume
plasma pada tingkat optimal yang berkaitan dengan berat badan
penderita yang berlebih yang membutuhkan osmolaritas serum rendah
dan ultrafiltrasi velume besar dan yang kedua kelainan kardiovaskular
berkaitan dengan disfungsi otonom pergeseran aliran darah ke daerah
gastroentestinal, penurunan senyawa vasokontriksi dan peningkatan
senyawa vasodilatasi.
b. Sakit kepala; sakit kepala sering ditemui pada pasien yang menjalani
hemodialisis, faktor predisposisinya yaitu hipertensi, hipotensi,
hiponatremi, penurunan osmolaritas serum, tingkat rendah renin
plasma, serta sebelum dan sesudah dialisis nilai BUN dan rendahnya
tingkat magnesium.
c. Kram otot; kram otot umumnya dirasakan pada ekstremitas bawah,
namun dapat juga pada perut, lengan, dan tangan. Kram berasal dari
neuron dari otot itu sendiri, metabolisme otot dibawah normal
dianggap sebagai faktor paling penting dalam terjadinya kram otot,
oleh sebab itu hipotensi, perubahan osmolaritas plasma, hiponatremia,
hipomagnesiumia, dan hipoksia diduga yang menjadi penyebab kram
otot.
d. Anemia; tidak mempunyai jumlah sel darah merah yang cukup
merupakan komplikasi dari gagal ginjal dan hemodialisis. Gagal ginjal
mempengaruhi atau mengurangi produksi hormon eritopoetin yang
berfungsi merangsang pembentukan sel darah merah. Pembatasan diet
zat besi yang salah / buruk, tes darah secara sering, serta kehilangan zat
besi dan vitamin akibat hemodialisis juga berkaitan dengan anemia,
e. Pruritus; pruritus sering dialami oleh penderita gagal ginjal yang
menjalani hemodialisa yang disebabkan karena kulit kering (xerosis),
deposit kristal kalsium fosfor (hiperparatiroidisme), alergi terhadap
obat-obatan (misal heparin), serta pelepasan histamin dari sel induk
f. Amlioidosis (penumpukan protein); amlioidosis terjadi ketika protein
dalam darah disimpan pada sendi dan tendon sehingga menimbulkan
respon nyeri, kekakuan, dan penumpukan cairan pada sendi (Yasmara,
2016).
f. Peralatan hemodialisis
1) Dialyzer
Pada proses hemodialisa, peralatan yang memiliki peran paling
penting adalah ginjal buatan atau membran dialyzer. Membran ini
berperan menggantikan fungsi ginjal yang tidak bisa bekerja lagi dari
seorang pasien. Membran dialyzer ini harus dirancang sedemikian
rupa sehingga menyerupai basal membran glomerulus. Membran
dialyzer dapat dibuat dari beberapa bahan seperti selulosa, selulosa
tersubtitusi, selulo sintetik dan polimer buatan. Bahan-bahan ini ada
yang bersifat hidrofilik dan hidrofobik. Membran yang bersifat
hidrofobik terbukti dapat mengabsorbsi protein lebih porotis dan
mempunyai koefisien ultrafiltrasi paling tinggi. Implikasi klinis yang
terjadi adalah eliminasi toksin lebih efektif dan beresiko kehilangan
protein (hipoproteinemia).
Dializer
Gambar Dialisat
3. ASUHAN KEPERAWATAN
1) Pengkajian
Pengkajian fokus yang disusun berdasarkan pada Gordon dan
mengacu pada Doenges (2001), serta Carpenito (2006) sebagai berikut:
1. Demografi.
Penderita CKD kebanyakan berusia diantara 30 tahun, namun ada juga
yang mengalami CKD dibawah umur tersebut yang diakibatkan oleh
berbagai hal seperti proses pengobatan, penggunaan obat-obatan dan
sebagainya. CKD dapat terjadi pada siapapun, pekerjaan dan
lingkungan juga mempunyai peranan penting sebagai pemicu kejadian
CKD. Karena kebiasaan kerja dengan duduk / berdiri yang terlalu lama
dan lingkungan yang tidak menyediakan cukup air minum /
mengandungbanyak senyawa/ zat logam dan pola makan yang tidak
sehat.
2. Riwayat penyakit yang diderita pasien sebelum CKD seperti DM,
glomerulonefritis, hipertensi, rematik, hiperparatiroidisme, obstruksi
saluran kemih, dan traktus urinarius bagian bawah juga dapat memicu
kemungkinan terjadinya CKD.
3. Pola nutrisi dan metabolik.
Gejalanya adalah pasien tampak lemah, terdapat penurunan BB dalam
kurun waktu 6 bulan. Tandanya adalah anoreksia, mual, muntah,
asupan nutrisi dan air naik atau turun.
4. Pola eliminasi
Gejalanya adalah terjadi ketidak seimbangan antara output dan input.
Tandanya adalah penurunan BAK, pasien terjadi konstipasi, terjadi
peningkatan suhu dan tekanan darah atau tidak singkronnya antara
tekanan darah dan suhu.
5. Pengkajian fisik
a. Penampilan / keadaan umum.
Lemah, aktifitas dibantu, terjadi penurunan sensifitas nyeri.
Kesadaranpasien dari compos mentis sampai coma.
b. Tanda-tanda vital.
Tekanan darah naik, respirasi riet naik, dan terjadi dispnea,
nadimeningkat dan reguler.
c. Antropometri.
Penurunan berat badan selama 6 bulan terahir
karenakekurangannutrisi, atau terjadi peningkatan berat badan
karena kelebihan cairan.
d. Kepala.
Rambut kotor, mata kuning / kotor, telinga kotor dan terdapat
kotorantelinga, hidung kotor dan terdapat kotoran hidung,mulut
bau ureum,bibir kering dan pecah-pecah, mukosa mulut pucat dan
lidah kotor.
e. Leher dan tenggorok.
Peningkatan kelenjar tiroid, terdapat pembesaran tiroid pada leher.
f. Dada
Dispnea sampai pada edema pulmonal, dada berdebar-debar.
Terdapat otot bantu napas, pergerakan dada tidak simetris,
terdengar suara tambahan pada paru (rongkhi basah), terdapat
pembesaran jantung, terdapat suara tambahan pada jantung.
g. Abdomen.
Terjadi peningkatan nyeri, penurunan pristaltik, turgor jelek, perut
buncit.
h. Genital.
Kelemahan dalam libido, genetalia kotor, ejakulasi dini, impotensi,
terdapat ulkus.
i. Ekstremitas.
Kelemahan fisik, aktifitas pasien dibantu, terjadi edema,
pengeroposan tulang, dan Capillary Refill lebih dari 1 detik.
j. Kulit.
Turgor jelek, terjadi edema, kulit jadi hitam, kulit bersisik dan
mengkilat / uremia, dan terjadi perikarditis.
2) Diagnosa keperawatan
1. Hipervolumia b.d gangguan mekanisme regulasi ginjal
2. Defisit nutrisi b.d intake nutrisi tidak adekuat
3. Nyeri akut b.d metabolisme otot dibawah normal (keram)
4. Gangguan integritas kulit b.d pruritus pada ektremitas
5. Resiko infeksi b.d agen cidera fisik bekas penusukan akses vaskular
3) Rencana Keperawatan
3
Nyeri akut Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri
Keterangan:
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
5
Risiko infeksi
Kontrol Resiko Pencegahan Infeksi
Definisi:
Definisi: Definisi:
Beresiko mengalami
Kemampuan untuk Mengidentifikasi dan
peningkatan terserang
mengerti, mencegah, menurunkan resiko
organisme patogenik.
mengeliminasi, atau terserang organisme
mengurangi ancaman patogenik.
kesehatan yang dapat
dimodifikasi. Tindakan:
1. Monitor tanda
Setelah dilakukan tindakan dan gejala infeksi
keperawatan selama 1x4 lokal
jam pasien diharapkan:
2. Cuci tangan sebelum
1. Kemampuan kontak pasien
menghindari faktor 3. Ajarkan cara
resiko (2) memeriksa luka/bekas
2. Kemampuan penusukan
mengidentifikasi faktor
resiko (2)
Keterangan:
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
DAFTAR PUSTAKA
Priscilla, Karen, Gerene. (2016). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
EGC
Smeltzer SC. (2013). Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddart. Edisi
12. Jakarta: EGC
Hipertensi
BEKASI
PENGKAJIAN
DATA UMUM
1. Nama inisial klien: Ny E Umur : 69 thn
4.
DATA PRE HD
3. SKALA NYERI
: Nyeri hilang
○ Lain-lain, sebutkan………………..
Total balance input-output: minum sehari ± 600 cc, out put 50-100 cc
6. DATA DIALIZER
Parameter mesin : Alarm test: ○Tidak ○Ya, conductivity: 14,5 Suhu mesin: 37 ˚C
Dosis awal : 2000 unit Dosis pemeliharaan: 1000 unit//jam Total: 5000 unit
B. PEMERIKSAAN PENUNJANG:
Ht: 28 % GFR: 5
Tr: 262.000 ul
C. DATA TAMBAHAN:
(tidak ada)
D. MASALAH KEPERAWATAN:
1) Hipervolemia berhubungan dengan kelebihan asupan cairan (D.0022)
2)
3)
4) Dst
E. INTERVENSI/IMPLEMENTASI:
1. Identifikasi tanda dan gejala serta kebutuhan hemodialisa
2. Monitor tanda-tanda perdarahan dan respon selama dialisis
3. Siapkan peralatan hemodialisa
4. Lakukan prosedur hemodialisa dengan prinsip aseptic
5. Atur filtrasi sesuai kebutuhan penarikan kelebihan cairan
6. Atasi hipotensi proses dialysis
7. Hentikan hemodialisa jika mengalami kondisi yang membahayakan
8. Ajarkan pembatasan cairan, pencegahan infeksi akses HD dan pengenalan
tanda perburukan kondisi
9. Kolaborasi pemberian heparin pada blood line sesuai indikasi
F. EVALUASI:
20x/mnt, Oedem extremitas, acites tidak ada, sesak tidak ada, peningkatan
A: Hipervolemia
P: Intervensi dilanjutkan
TD Nadi QB Vena UF UF UF
pressure Goal Rate Removed
D. MASALAH KEPERAWATAN:
1. .............................................................................................................................
............
2. .............................................................................................................................
............
3. .............................................................................................................................
............
4. Dst.......................................................................................................................
............
E. INTERVENSI/IMPLEMENTASI:
1. .............................................................................................................................
............
2. .............................................................................................................................
............
3. .............................................................................................................................
............
4. .............................................................................................................................
............
5. .............................................................................................................................
...........
6. Dst.......................................................................................................................
............
G. EVALUASI:
S:
O:
A:
P:
C. Tanda-Tanda Vital:
TD : 90/80 mmHg Nadi : 76 x/menit P: 22 x/menit Suhu: 36,5 ˚C
BB-Post: 52 kg
G. MASALAH KEPERAWATAN:
1) Resiko Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan
makanan (D.0032)
2)
3)
4) Dst
F. INTERVENSI/IMPLEMENTASI:
1) Identifikasi status nutrisi
2) Identifikasi makanan yang disukai
3) Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
4) Monitor asupan makanan
5) Monitor berat badan
6) Anjurkan istirahat dan tidur cukup
7) Ajarkan tehnik non farmakologis untuk mengatasi mual, mis: relaksasi, terapi
music dll
8) Ajarkan diet yang diprogramkan
9) Kolaborasi pemberian antiemetic jika perlu
H. EVALUASI:
PENGKAJIAN
DATA UMUM
1. Nama inisial klien: Tn. S Umur : 57 thn
Hipertensi
4.
DATA PRE HD
3. SKALA NYERI
Nyeri hilang
○ Lain-lain, sebutkan………………..
Parameter mesin : Alarm test: ○Tidak ○√Ya, conductivity: 14,0 Suhu mesin: 37 ˚C
Dosis awal :2000 unit Dosis pemeliharaan: 1000 unit//jam Total: 5000 unit
B. PEMERIKSAAN PENUNJANG:
Ht : 28 GFR 4
Tr : 179.000
C. DATA TAMBAHAN:
D. MASALAH KEPERAWATAN:
2)
3)
4)Dst
E. INTERVENSI/IMPLEMENTASI:
A: Hipervolemia
P: Intervensi dilanjutkan
TD Nadi QB Vena UF UF UF
pressure Goal Rate Removed
C. DATA TAMBAHAN:
D. MASALAH KEPERAWATAN:
1) Tidak ada
2)................................................................................................................................
.........
3)................................................................................................................................
.........
4)Dst..........................................................................................................................
.........
E. INTERVENSI/IMPLEMENTASI:
1)...............................................................................................................................
2)...............................................................................................................................
3)...............................................................................................................................
4)..............................................................................................................................
5)...............................................................................................................................
.........
6)Dst..........................................................................................................................
........
F. EVALUASI:
S:
O:
A:
P:
C. Tanda-Tanda Vital:
TD : 130/ 80mmHg Nadi : 84 x/menit P: 21 x/menit Suhu: 36,5 ˚C
BB-Post 60 .kg
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG:
F. DATA TAMBAHAN:
G. MASALAH KEPERAWATAN:
5) ..............................................................................................................................
............
6) ..............................................................................................................................
...........
7) ..............................................................................................................................
............
8) Dst.........................................................................................................................
............
H. INTERVENSI/IMPLEMENTASI:
1) ..............................................................................................................................
............
2) ..............................................................................................................................
............
3) ..............................................................................................................................
............
4) ..............................................................................................................................
............
5) ..............................................................................................................................
............
6) Dst.........................................................................................................................
............
7) EVALUASI:
S:
O:
A:
P:
LAMPIRAN-2
GEDE
PENGKAJIAN
DATA UMUM
1) Nama inisial klien: Tn S Umur : 54 thn
Hipertensi
4)
DATA PRE HD
3. SKALA NYERI
Nyeri hilang
○ Lain-lain, sebutkan………………..
Total balance input-output: input sehari minum 600 ml, out put 100 cc
6) DATA DIALIZER
Parameter mesin : Alarm test: ○Tidak ○√Ya, conductivity: 14,0 Suhu mesin: 36,7
˚C
Dosis awal :2000 unit Dosis pemeliharaan: 1000 unit//jam Total: 5000 unit
7) PEMERIKSAAN PENUNJANG:
Hb: 9,2 gr/dl ureum: 118
L : 4.370 uL Creatinin : 11,2
Ht : 27 GFR 4
Tr : 124.000
8) DATA TAMBAHAN:
9) MASALAH KEPERAWATAN:
1) Hipervolemia berhubungan dengan kelebihan asupan cairan
(D.0022) 2)
3)
4) Dst
E. INTERVENSI/IMPLEMENTASI:
1. Identifikasi tanda dan gejala serta kebutuhan hemodialisa
2. Monitor tanda-tanda perdarahan dan respon selama dialisis
3. Siapkan peralatan hemodialisa
4. Lakukan prosedur hemodialisa dengan prinsip aseptic
5. Atur filtrasi sesuai kebutuhan penarikan kelebihan cairan
6. Atasi hipotensi proses dialysis
7. Hentikan hemodialisa jika mengalami kondisi yang membahayakan
8. Ajarkan pembatasan cairan, pencegahan infeksi akses HD dan pengenalan
tanda perburukan kondisi
9. Kolaborasi pemberian heparin pada blood line sesuai indikasi
2. EVALUASI:
20x/mnt, Oedem extremitas, acites tidak ada, sesak tidak ada, peningkatan
A: Hipervolemia
P: Intervensi dilanjutkan
TD Nadi QB Vena UF UF UF
pressure Goal Rate Removed
C. DATA TAMBAHAN:
D. MASALAH KEPERAWATAN:
1. .........................................................................................................................
................
2. .........................................................................................................................
................
3. .........................................................................................................................
................
4. Dst....................................................................................................................
...............
E. INTERVENSI/IMPLEMENTASI:
1. ..................................................................................................................
............
2. ..................................................................................................................
.......................
3. .....................................................................................................................
....................
4. .....................................................................................................................
....................
5. .....................................................................................................................
...................
6. Dst...............................................................................................................
....................
G. EVALUASI:
S:
O:
A:
P:
J. Tanda-Tanda Vital:
TD : 140/80 mmHg Nadi : 80 x/menit P: 20 x/menit Suhu: 36 ˚C
BB-Post: 84 kg
L. PEMERIKSAAN PENUNJANG:
M. DATA TAMBAHAN:
N. MASALAH KEPERAWATAN:
1) .....................................................................................................................
.....................
2) ....................................................................................................................
.....................
3) ....................................................................................................................
......................
4) Dst...............................................................................................................
......................
O. INTERVENSI/IMPLEMENTASI:
1) ....................................................................................................................
......................
2) ....................................................................................................................
......................
3) ....................................................................................................................
......................
4) ....................................................................................................................
......................
5) ....................................................................................................................
......................
6) Dst...............................................................................................................
......................
5) EVALUASI:
S:
O:
A:
P:
LAMPIRAN-2
PENGKAJIAN
DATA UMUM
1. Nama inisial klien: Tn D Umur : 51 thn
2. Agama: Islam Tanggal masuk RS: 23 Nov 2023
3. Nomor Rekam Medis: 00 31 83 xx Diagnosamedis: CKD ON HD Dgn hipertensi
4.
DATA PRE HD
3. SKALA NYERI
Nyeri hilang
○ Lain-lain, sebutkan………………..
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG:
Ht : 23 GFR: 14
Tr : 167.000
8. DATA TAMBAHAN:
9. MASALAH KEPERAWATAN:
1. Hipervolemia berhubungan dengan kelebihan asupan cairan
(D.0022) 2.
3.
4. Dst.
10. INTERVENSI/IMPLEMENTASI:
20x/mnt, Oedem extremitas, acites tidak ada, sesak tidak ada, peningkatan
A: Hipervolemia
P: Intervensi dilanjutkan
TD Nadi QB Vena UF UF UF
pressure Goal Rate Removed
C. DATA TAMBAHAN:
TIDAK ADA
D. MASALAH KEPERAWATAN:
1. ....................................................................................................................................
.....
2. ....................................................................................................................................
.....
3. ....................................................................................................................................
.....
4. Dst..............................................................................................................................
.....
E. INTERVENSI/IMPLEMENTASI:
1. ...................................................................................................................................
......
2. ...................................................................................................................................
......
3. ...................................................................................................................................
......
4. ...................................................................................................................................
......
5. ...................................................................................................................................
.....
6. Dst.............................................................................................................................
......
7. EVALUASI:
S:
O:
A:
P:
5. INTERVENSI/IMPLEMENTASI:
1. ........................................................................................................................
..................
2. ........................................................................................................................
..................
3. ........................................................................................................................
..................
4. ........................................................................................................................
..................
5. ........................................................................................................................
.................
6. Dst...................................................................................................................
..................
7. EVALUASI:
S:
O:
A:
P:
LAMPIRAN-2
PENGKAJIAN
DATA UMUM
1. Nama inisial klien: Ny. J Umur : 58 thn
2. Agama:Islam Tanggal masuk RS: 24 – 11 - 2023
3. Nomor Rekam Medis: 01 21 88 xx Diagnosa medis: CKD On HD dgn
Hipertensi
4.
DATA PRE HD
1. Vital sign
3. SKALA NYERI
Nyeri hilang
○ Lain-lain, sebutkan………………..
Total balance input-output: minum sehari ± 600 cc, out put 100 cc
6. DATA DIALIZER
Parameter mesin : Alarm test: ○Tidak ○√Ya, conductivity: 14, Suhu mesin:37˚C
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG:
Ht: 25
Tr: 237.000
8. DATA TAMBAHAN:
9. MASALAH KEPERAWATAN:
1. Hipervolemia berhubungan dengan kelebihan asupan cairan (D.0022)
2.
3.
4. Dst.
F. INTERVENSI/IMPLEMENTASI:
1. Identifikasi tanda dan gejala serta kebutuhan hemodialisa
2. Monitor tanda-tanda perdarahan dan respon selama dialisis
3. Siapkan peralatan hemodialisa
4. Lakukan prosedur hemodialisa dengan prinsip aseptic
5. Atur filtrasi sesuai kebutuhan penarikan kelebihan cairan
G. EVALUASI:
TD Nadi QB Vena UF UF UF
pressure Goal Rate Removed
B. PEMERIKSAAN PENUNJANG:
C. DATA TAMBAHAN:
D. MASALAH KEPERAWATAN:
1. ............................................................................................................................
...........
2. ............................................................................................................................
.............
3. ............................................................................................................................
.............
4. Dst......................................................................................................................
.............
5. INTERVENSI/IMPLEMENTASI:
1. .........................................................................................................................
................
2. .........................................................................................................................
................
3. .........................................................................................................................
................
4. .........................................................................................................................
................
5. .........................................................................................................................
...............
6. Dst....................................................................................................................
...............
7. EVALUASI:
S:
O:
A:
P:
5. INTERVENSI/IMPLEMENTASI:
8. EVALUASI:
P: Intervensi dilanjutkan
Monitor peningkatan BB
Monitor kondisi
kesehatan
LAMPIRAN-2
JATIASIH
PENGKAJIAN
DATA UMUM
1. Nama inisial klien: Tn. S Umur : 62 thn
6. SKALA NYERI
Nyeri hilang
○ Lain-lain, sebutkan………………..
Total balance input-output: Minum sehari ± 600 cc, out put 100 cc
8. DATA DIALIZER
Parameter mesin : Alarm test: ○Tidak ○√Ya, conductivity: 14,1 Suhu mesin:37˚C
9. PEMERIKSAAN PENUNJANG:
Ht: 27 GFR: 4
Tr: 262.000
(D.0022) 2.
3.
4. Dst
5. INTERVENSI/IMPLEMENTASI:
1. Identifikasi tanda dan gejala serta kebutuhan hemodialisa
2. Monitor tanda-tanda perdarahan dan respon selama dialisis
3. Siapkan peralatan hemodialisa
4. Lakukan prosedur hemodialisa dengan prinsip aseptic
5. Atur filtrasi sesuai kebutuhan penarikan kelebihan cairan
6. Atasi hipotensi proses dialysis
7. Hentikan hemodialisa jika mengalami kondisi yang membahayakan
8. Ajarkan pembatasan cairan, pencegahan infeksi akses HD dan pengenalan
tanda perburukan kondisi
9. Kolaborasi pemberian heparin pada blood line sesuai indikasi
EVALUASI:
20x/mnt, Oedem extremitas, acites tidak ada, sesak tidak ada, peningkatan
A: Hipervolemia
P: Intervensi dilanjutkan
TD Nadi QB Vena UF UF UF
pressure Goal Rate Removed
l. DATA TAMBAHAN:
m. MASALAH KEPERAWATAN:
1. ..................................................................................................................
.......................
2. ..................................................................................................................
.......................
3. ..................................................................................................................
.......................
4. Dst............................................................................................................
.......................
5. INTERVENSI/IMPLEMENTASI:
1. ............................................................................................................
.............................
2. ............................................................................................................
.............................
3. ............................................................................................................
.............................
4. ............................................................................................................
.............................
5. ............................................................................................................
...........................
6. Dst......................................................................................................
.............................
7. EVALUASI:
S:
O:
A:
P:
9. Keadaan umum :
5. INTERVENSI/IMPLEMENTASI:
1. ........................................................................................................................
..................
2. ........................................................................................................................
..................
3. ........................................................................................................................
..................
4. ........................................................................................................................
..................
6. ........................................................................................................................
..................
7. Dst...................................................................................................................
..................
5. EVALUASI:
S:
O:
A:
P:
LOGBOOK KEGIATAN
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KRITIS MAHASISWA PROFESI NERS FKES
UNIVERITAS MH THAMRIN TAHUN AJARAN 2023
1. CKD on
HD dengan 4.
hipertensi
2. 5.
3. 6.
Mengetahui,
1. CKD on
HD dgn
4.
hiperten
si
2. 5.
3. 6.
Mengetahui,
1. CKD on
HD dgn
4.
Hiperten
si
2. 5.
3. 6.
Mengetahui,
1. CKD on
HD dgn 4.
Hipertensi
2. 5.
3. 6.
Mengetahui,
1.CKD On
HD dgn 4.
Hipertensi
2. 5.
3. 6.
Mengetahui,
1.CKD On
HD dgn 4.
Hipertensi
2. 5.
3. 6.
Mengetahui,