Deliverability Test Lanjut
Deliverability Test Lanjut
Deliverability Test
• Salah satu parameter utama yang penting dari suatu sumur gas adalah kemampuan produksinya.
• Hal ini terutama juga karena karakteristik lapagan gas berbeda dengan minyak; dimana untuk gas tidak bisa disimpan di
lapangan sehingga produksi harus sesuai dengan permintaan konsumen.
• Untuk itu diperlukan uji (test) dari sumur-sumur gas, sehingga dapat diketahui produksi optimumnya melalui deliverability
test.
• Uji Deliverability didasarkan atas Persamaan aliran gas melalui media berpori.
• Dasar dari Persamaan aliran gas melalui media berpori adalah :
• Persamaan kekekalan massa
• Persamaan Darcy
• Persamaan Diffusivity
Persamaan yang berlaku dalam Reservoir Gas
REGION I
Deliverability Plot
3500
3000
2500
2000
, Pwf, Psia
1500
1000
500
0
0 5 10 15 20 25
Q, MMSCFD
Region II
REGION III
Deliverability Plot:
• Deliverability Plot = IPR
Deliverability Plot:
Pr vs Q
2500
2000
1500
Pr, psia
Pr = 2200 Psia
1000 Pr = 1800 Psia
Pr = 1500 Psia
500
0
0.000 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000
Q, MMSCFD
Deliverability Test
• Deliverability Test ada 3 jenis, yaitu:
a) Back Pressure /Flow after Flow / Conventional Test
b) Isochronal Test
c) Modified Isochronal Test
Back Pressure /Flow after Flow / Conventional Test
Tahap awal test ini adalah dengan menutup sumur hingga tekanan stabil, dan tekanan ini dicatat sebagai tekanan
statik reservoir(Pr). Selanjutnya, sumur diproduksikan dengan laju alir Q1 sekian lama sehingga tekanan stabil (Pwf1).
Proses produksi ini diulang dengan laju alir berbeda (biasanya sampai 4 kali laju produksi) dan tekanan pada saat
stabil juga dicatat. Skematik dari Back Pressure Test ini dapat di lihat pada gambar di bawah.
Kata kunci dari keberhasilan test ini adalah stabil. The Railroad
Commission of Texas mendefinisikan stabil apabila selisih
pembacaan Datatekanan berurutan dalam 15 menit tidak melebihi
yang diperoleh
0.1 psia.
Flow Period Laju Alir, Mscfd Tekanan, psia
Shut in - Pr
1 Q1 Pwf1
2 Q2 Pwf2
3 Q3 Pwf3
4 Q4 Pwf4
Isochronal Test
Sesuai dengan namanya, Isochronal Test berarti waktu alir yang sama.
Tahap awal test ini adalah dengan menutup sumur hingga tekanan stabil, dan tekanan ini dicatat sebagai tekanan statik reservoir (Pr). Selanjutnya,
sumur diproduksikan dengan laju alir Q1 dengan selang waktu ∆ t tanpa menunggu tekanan stabil (Pwf1). Selanjutnya sumur ditutup sampai tekanan
kembali ke tekanan reservoir (Pr). Proses buka tutup ini diulang dengan laju alir berbeda (biasanya sampai 4 kali laju produksi). Pada tahap akhir,
sumur dibuka dengan laju alir Qext hingga tekanan stabil (Pwf ext). Skematik dari Isochronal test ini dapat di lihat pada gambar di bawah.
Data yang
diperoleh
Tahap awal test ini adalah dengan menutup sumur hingga tekanan stabil, dan tekanan ini dicatat sebagai tekanan statik reservoir (Pr).
Selanjutnya, sumur diproduksikan dengan laju alir Q1 dengan selang waktu ∆ t tanpa menunggu tekanan stabil (Pwf1). Selanjutnya sumur
ditutup dengan selang waktu ∆ t tanpa menunggu tekanan kembali ke tekanan reservoir. Proses buka tutup sumur dengan selang waktu
yang sama besar ini diulang dengan laju alir berbeda (biasanya sampai 4 kali laju produksi). Pada tahap akhir, sumur dibuka dengan laju alir
Qext hingga tekanan stabil (Pwf ext). Skematik dari Isochronal test ini dapat di lihat pada gambar di bawah.
Data yang diperoleh
P Z u
0 0 0
400 0.95 0.0117
800 0.9 0.0125
1200 0.86 0.0132
1600 0.81 0.0146
2000 0.8 0.0163
2400 0.81 0.018
PR 2
• Suatu sumur diuji dengan Back PressureTest dan diperoleh data sbb:
Q Pwf
MSCFD Psia
0 1952 =Pr
2624,6 1700
4154,7 1500
5425,1 1300
• Dari data PVT dan tekanan didapat hubungan antara Pseudo Pressure dengan Tekanan sbb:
• Log-log
•N
•C
• AOF
• Q sumur
• Deliverability Plot
• LIT
•a
•b
AOF
Q sumur
Deliverability Plot