PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA PUSKESMAS BATIK NAU
KABUPATEN BENGKULU UTARA
DENGAN
FASILITAS KESEHATAN RUJUKAN TINGKAT LANJUTAN
RSUD dr.M.YUNUS BENGKULU
TENTANG
PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN PELAYANAN
KESEHATAN BERBASIS TELEMEDICINE DALAM PROGRAM JAMINAN
KESEHATAN NASIONAL
Nomor ; 4¥0, los (-YANKEr—2e /vu |2eaa
Nomor : 049/44 / HK-RS/2022
Pada hari ini, Tanggal Satu Bulan Juli Tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua
bertempat di Batik Nau, masing-masing yang bertanda tangan dibawah ini:
I SAMSUL MAARIF, SKM., M.Kes, Sclaku Kepala Dinas Kesehatan
Bengkulu Utara berdasarkan Surat Keputusan Bupati Bengkulu
Utara Nomor 821-066 tanggal 18 Oktober 2019 yang berkedudukan
dan beralamat kantor di Jalan Prof.M.Yamin, SH No.233 Kecamatan
Argamakmur Kabupaten Bengkulu Utara, dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama Fasilitas Tingkat Pertama Pemerintah
Kabupaten Bengkulu Utara, selanjutnya disebut PIHAK KESATU.
I. dr, ANJARI WAHYU WARDHANI, MEM.,FISQua, Sclaku Direktur
Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan RSUD dr.M.Yunus Bengkulu
Berdasarkan Keputusan Gubernur Bengkulu, berkedudukan di
Jalan Bhayangkara Bengkulu 38229, dalam hal ini bertindak dalam
jabatan tersebut berdasarkan Keputusan Gubernur No.
SK.821.P.292 Tahun 2022 Tanggal 31 Maret 2022 untuk dan atas
nama Direktur RSUD dr.M.Yunus Bengkulu, selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA.
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA sccara masing-masing disebut PIHAK
dan untuk selanjutnya secara bersama-sama discbut PARA PIHAK.
PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:
a) Bahwa PIHAK KESATU adalah FKTP milik Pemerintah yang ditunjuk sebagai
Peserta FKTP diampu dalam pelayanan Telemedicine sebagaimana
kesepakatan bersama antara FKTP dengan FKTRL Nomor 18/KTR/Wil-
11/0422, Nomor 440.1503 /Yankes-JPK/VII/2022 tentang Penyelenggaraan
Pengembangan Sistem Pembayaran Pelayanan Keschatan Berbasis
Telemedicine Dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional.b) Bahwa PIHAK KEDUA adalah FKRTL milik Pemerintah yang ditunjuk
sebagai Peserta FKRTL pengampu nasional dalam pelayanan Telemedicine
sebagaimana kesepakatan bersama antara Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial Kesehatan Kedeputian Wilayah Sumatera Selatan Kepulauan Bangka
Belitung dan Bengkulu dengan RSUD dr.M.Yunus Bengkulu Nomor
18/KTR/Wil-II1/0422 Nomor : 049/31/HK-RS/2022 tentang
Penyelenggaraan Pengembangan Sistem pelayanan Kesehatan dan Sistem
Pembayaran Berbasis Telemedicine Dalam Program Jaminan Kesehatan.
c) Bahwa dalam rangka menyelenggarakan pelayanan Telemedicine
diperlukan kerjasama diantara PARA PIHAK ~
Selanjutnya secara bersama-sama PARA PIHAK sepakat untuk
menandatangani Perjanjian Kerja. Sama tentang —_Penyelenggaraan
Pengembangan Sistem Pembayaran Pelayanan Kesehatan Berbasis Telemedicine
Dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (selanjutnya disingkat Perjanjian)
terlebih dahulu menerangkan sebagai berikut.
Pasal 1
KETENTUAN UMUM
(1) Telemedicine adalah pemberian pelayanan kesehatan jarak jauh oleh
profesional kesehatan dengan menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi, meliputi pertukaran informasi diagnosis, pengobatan,
pencegahan penyakit dan cedera, penelitian dan evaluasi, dan pendidikan
berkelanjutan penyedia layanan kesehatan untuk kepentingan peningkatan
kesehatan individu dan masyarakat.
(2) Pelayanan Telemedicine adalah Telemedicine yang dilaksanakan antara
fasilitas pelayanan kesehatan satu dengan fasilitas pelayanan kesehatan
yang lain berupa konsultasi untuk menegakkan diagnosis, terapi, dan/atau
pencegahan penyakit.
(3) Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) sebagai
Pengampu Regional dan/atau Nasional adalah Fasilitas Kesehatan yang
ditunjuk untuk mdmberikan konsultasi dan menerima permintaan pelayanan
Telemedicine dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
(4) Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sebagai Peminta Konsultasi
adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang mengirim permintaan konsultasi
Telemedicine. *
(5) Expertise adalah hasil analisis dan kesimpulan oleh dokter spesialis/dokter
subspesialis dan/atau ahli lainnya yang terkait terhadap pembacaan gambar,
image atau foto yang berasal dari pemeriksaan penunjang medis, dan
dokumen hasil pemeriksaan lain yang digunakan sebagai penunjang penegak
diagnosa pasien.
(6) Teleelektrokardiografi merupakan pelayanan elektrokardiografi dengan
menggunakan transmisi elektronik gambar dari semua modalitas
elektrokardiografi beserta data pendukung dari Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Peminta Konsultasi ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemberi(7) Teleultrasonografi merupakan pelayanan ultrasonografi obstetrik dengan
menggunakan transmisi elektronik gambar dari semua modalitas
ultrasonografi obstetrik beserta data pendukung dari Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Peminta Konsultasi ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemberi
Konsultasi, untuk mendapatkan Expertise dalam hal penegakan diagnosis.
(8) Telekonsultasi klinis merupakan pelayanan konsultasi klinis jarak jauh
untuk membantu menegakkan diagnosis, dan/atau memberikan
pertimbangan/saran tata laksana. Telekonsultasi klinis dapat dilakukan
secara tertulis, suara, dan/atau video dan harus terekam dan tercatat dalam
rekam medis sesuai dengan ketentuan peraturan pérundang-undangan.
(9) Peserta Program Rujuk Balik (PRB) merupakan peserta penderita penyakit
kronis sesuai dengan ketentuan yang diatur oleh peraturan perundang-
undangan
(10) Peserta kehamilan di luar normal adalah ibu hamil dengan riwayat penyakit
kronis (penderita penyakit jantung, ginjal, diabetes melitus, malaria, HIV,
sifilis, TBC, anemia berat, hipertensi, infeksi saluran kemih, penyakit
kelamin, gangguan kejiwaan, atau penyakit lain yang menurut dokter dapat
berisiko terhadap kehamilan saat i
Pasal 2
MAKSUD DAN TUJUAN
(1) Perjanjian ini dimaksudkan sebagai landasan hukum PARA PIHAK
untuk bekerjasama dalam pelaksanaan pelayanan Telemedicine.
(2) Tujuan Perjanjian ini adalah terwujudnya kerjasama produktif antara
PARA PIHAK dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada
masayarakat melalui pelayanan Telemedicine.
Pasal 3
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Perjanfan ini meliputi:
a. tele-elektrocardiografi,
b. tele-ultrasonografi dan
c. tele-konsultasi. .
Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
(1) Hak PIHAK KESATU:
a.Melakukan pelayanan telemedicine ke PIHAK KEDUA _ sesuai
ketentuan.
b. Menerima jawaban hasil telemedicine dari PIHAK KEDU:(2)
(3)
4)
()
(2)
d. Mendapatkan informasi dan laporan terkait dengan penyelengaraan
Pengembangan pelayanan Telemedicine dari PIHAK KEDUA
e.Melakukan verifikasi dan klarifikasi klaim tagihan biaya jasa
pelayanan Telemedicine yang telah diberikan PIHAK KEDUA
Kewajiban PIHAK KESATU:
a.Mendokumentasikan ringkasan rekam medis sesuai ketentuan
peraturan perundang- undangan.
b.Melakukan verifikasi dan klarifikasi klaim tagihan biaya jasa
pelayanan Telemedicine yang telah diberikan,PIHAK KEDUA
c.Membayarkan jasa pelayanan Telemedicine sesuai dengan
kesepakatan kepada PIHAK KEDUA
Hak PIHAK KEDUA:
a, Menerima rujukan pelayanan Telemedicine dari PIHAK KESATU
b. Mendapatkan pembayaran atas jasa pelayanan Telemedicine dari
PIHAK KESATU
c. Mendapatkan expertise dan konsultasi dari rumah sakit pengampu
regional dalam waktu jam pelaksanaan dari jam 09.00 WIB s.d 11.00
WIB setiap hari kerja ( senin-sabtu) sesuai jadwal dokter di Poliklinik
RSUD dr.M.Yunus Bengkulu , serta klarifikasi jika dibutuhkan
Kewajiban PIHAK KEDUA:
a. Memberi jawaban hasil telemedicine ke PIHAK KESATU
b. Mendokumentasikan dan memberikan ringkasan rekam medis sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang dapat dipergunakan
dalam rangka kepentingan audit administrasi klaim.
c. Mengembalikan kelebihan pembayaran klaim dalam hal ditemukan
temuan audit administrasi klaim sesuai dengan ketentuan berlaku.
PASAL 5
KADALUARSA KLAIM
Kadaluarsa klaim kolektif pelayanan kesehatan Telemedicine yang
diajukan .KEDUA kepada PIHAK KESATU adalah 1 (bulan) setelah
pelayanan kesehatan selesai diberikan kepada pasien;
PIHAK KEDUA mengirimkan tagihan setiap bulan ke PIHAK KESATU dan
PIHAK KESATU membayar tagihan 3 (tiga) bulan sekali atas seluruh
tagihan yang diajukan;
Dalam hal jangka waktu pengajuan klaim sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) terlampaui, klaim tidak dapat diajukan Kembali kecuali ada alasan yang
bisa dipertanggungjawabkan/dibenarkan.
PASAL 6
PROSEDUR PELAYANAN
ene ia a ni he i el ellPASAL 7
KERAHASIAAN INFORMASI
PARA PIHAK dilarang, tanpa persetujuan tertulis dari salah satu PIHAK untuk
memberitahukan, membuka atau memberikan informasi, keterangan atau hal
yang sejenisnya yang menyangkut isi atau yang berhubungan dengan Perjanjian
ini, selama berlakunya dan sesudah berakhirnya Perjanjian ini, kepada pihak
lainnya baik yang berupa badan hukum, perorangan, kecuali:
a. Kepada instansi pemerintah yang berwenang mengatur atau
mengeluarkan izin tentang hal- hal yang diperjanjikan dalam Perjanjian
ini;
b. Informasi tersebut yang saat ini atau sewaktu-waktu di kemudian hari
dapat menjadi atau tersedia untuk masyarakat umum;
c. Diperintahkan oleh badan peradilan atau instansi pemerintah lainnya
secara tertulis dan resmi, berkaitan dengan proses penegakan hukum atas
suatu perkara yang terkait dengan hal-hal yang diatur dalam Perjanjian
i
d. Menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia,
informasi tersebut harus disampaikan kepada pihak lain yang disebut
secara jelas dalam peraturan perundang- undangan tersebut.
PASAL 8
JASA PELAYANAN DAN SYARAT PEMBAYARAN
(1) Pembiayaan yang timbul dalam pelaksanaan Perjanjian ini dibebankan
pada PIHAK KESATU dengan berdasarkan tagihan yang diklaim oleh PIHAK
KEDUA dengan rincian sebagai berikut:
a. Jasa Pelayanan yang tidak dirujuk (Terhitung Mulai Tanggal 01 Mei
2022)
TARIF UJI COBA TELEMEDICINE | ___PKM
HOSPITAL? BASED (PASIEN TIDAK [TOTAL |FKTP | FKRTL
DILAKUKAN RUJUKAN FISIK) TARIF
Telekonsultasi klinis 40.000 | 10.000 | 30.000
Tele EKG 60.000 | 25.000 | 35.000
Tele USG 7 65.000 [30.000 | 35.000
b. Jasa Pelayanan yang dirujuk (Terhitung Mulai Tanggal 01 Juli 2022)
[TARIF UJI COBA TELEMEDICINE PKM
|HOSPITAL BASED (PASIEN TETAP [TOTAL |FKTP | FKRTL
|HARUS DILAKUKAN RUJUKAN FISIK | TARIF
BERDASARKAN KONSULTASI MELALUI
TELEMEDICINE)
Telekonsultasi klinis 15.000 | 0 15.000c. Jasa Pelayanan tele-konsultasi sudah termasuk di dalam jasa
pelayanan Telemedicine pada huruf a dan b.
4, Tele-EKG dan Telekonsultasi untuk peserta PRB dengan maksimal
pengklaiman sekali dalam 4 (empat) bulan.
e. Tele-USG dan telekonsultasi untuk peserta dengan kondisi
kehamilan diluar normal dengan ketentuan:
1) 1 (satu) kali untuk usia kehamilan sampai dengan 15 minggu
2) 1 (satu) kali untuk usia kehamilan 16-20 minggu
3) 1 (satu) kali pada trimester ketiga kehamilan
(2) Alokasi pembayaran jasa layanan kesehatan yang dimaksud ayat (1)
mengacu pada kesepakatan bersama antara Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan Kedeputian Wilayah Sumatera Selatan Kepulauan
Bangka Belitung dan Bengkulu dengan RSUD dr.M.Yunus Bengkulu Nomor
18/KTR/Wil-IIl/0422 Nomor : 049/31/HK-RS/2022 tentang
Penyclenggaraan Pengembangan Sistem pelayanan Kesehatan dan Sistem
Pembayaran Berbasis Telemedicine Dalam Program Jaminan Kesehatan
(3) Jangka Waktu pasien dirujuk pembayaran Jasa Pelayanan Telemedicine
oleh PIHAK KEDUA selambat-lambatnya kurang dari 1 (satu) bulan dari
tanggal mendapatkan expertise.
(4) Pembayaran Jasa Pelayanan Telemedicine oleh PIHAK KESATU dilakukan
dengan cara transfer ke PIHAK KEDUA melalui Bank Bank Bengkulu
Cabang Utama dengan nomor rekening 0010102023392 berdasarkan
bukti tagihan yang sudah diverifikasi.
PASAL 9
JANGKA WAKTU
(1) Perjanjian ini berlaku selama 17 (tujuh belas) bulan terhitung sejak tanggal
01 Juli 2022 sampai dengan 31 Desember 2023
(2) Jangka waktu pelaksanaan Perjanjian ini dapat diperpanjang sesuai
kebutuhan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK dengan terlebih dahulu
dilakukan koordinasi sebelum berakhir jangka waktu Perjanjian ini.
t
PASAL 10
SOSIALISASI
(1) PARA PIHAK baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama
melaksanakan sosialisasi perjanjian dalam rangka pelaksanaan tugas
dan kewenangan PARA PIHAK.
(2) Sasaran sosialisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. Peserta PRB
b. Peserta Kehamilan diluar normal
c. FKTP Peminta Konsultasi.ql)
(2)
(3)
(4)
6)
(a
(2)
PASAL 11
MONITORING DAN EVALUASI
PIHAK KESATU akan melakukan evaluasi pelayanan triwulanan atas
penyelenggaraan Pengembangan sistem pembayaran _ pelayanan
keschatan berbasis telemedisin yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA ;
Hasil evaluasi penyelenggaraan pelayanan kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) Pasal ini akan disampaikan secara tertulis
kepada PIHAK KEDUA dengan disertai rekomendasi (apabila
diperlukan);
Dalam rangka melakukan monitoring dan evaluasi, PIHAK KESATU
secara langsung dan/atau dengan akademisi, organisasi profesi, dinas
kesehatan, berhak untuk melakukan pengawasan atas pelaksanaan
Perjanjian yang dilakukan olen PIHAK KEDUA;
Evaluasi Pengembangan yang dilakukan meliputi indikator: kasus PRB
Spesialistik atau kehamilan yang di-telemedisin-kan dan tidak dirujuk ke
FKRTL, waiting time dan kepuasan peserta dan faskes
Untuk kepentingan pemeriksaan atau audit yang dilaksanakan olch
pihak internal maupun pihak eksternal, PIHAK KEDUA juga wajib
untuk menyediakan bukti pelayanan lain yang dibutuhkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
sepanjang bukti yang diminta berhubungan dengan kasus yang di audit;
PASAL 12
SANKSI
Dalam hal PIHAK KEDUA terbukti secara nyata melakukan hal-hal
sebagai berikut:
a, Tidak melayani Peserta sesuai dengan isi perjanjian ini;
b. Tidak memberikan fasilitas dan pelayanan kesehatan kepada
Peserta sesuai dengan ketentuan;
c. Menarik Biaya pelayanan kesehatan kepada Peserta selama
Peserta mendapatkan manfaat pelayanan keschatan scbagaimana
yang tercantum dalam Lampiran I Perjanjian ini;
d. Tidak melaksanakan kewajiban serta ketentuan lain sebagaimana
diatur dalam perjanjian ini namun tidak terbatas pada pasal 4 ayat
(4) Maka PIHAK KESATU berhak memberikan teguran_lisan,
teguran lisan tertulis, surat peringatan kepada PIHAK KEDUA.
Apabila PIHAK KESATU telah 3 (tiga) kali memberikan surat peringatan
kepada PIHAK KEDUA, maka PIHAK KESATU berhak melakukan
pengakhiran Perjanjian ini sebagaimana diatur pada Pasal 14.
(3)Dalam hal salah satu pihak diketahui menyalahgunakan wewenang
dengan melakukan kegiatan moral hazard atau fraud namun tidak
terbatas pada :_
a. membuat Klaim fiktif;b. tidak memberitahukan adanya perubahan ketersediaan sumber
daya manusia khususnya tenaga kesehatan yaitu tenaga medis,
kelengkapan sarana prasaranadan lingkup pelayanan yang
mempengaruhi kapasitas layanan dan besaran kapitasi yang
dibayarkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
c. Pemindahan peserta antar Faskes yang tidak sesuai dengan
ketentuan;
d. Dengan sengaja tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud
di dalam Pasal 4 ayat (2) dan ayat (4).
(4) Pihak yang dirugikan akibat penyalahgunaan wewenang sebagaimana ayat
(3) di atas dapat mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak
(5) Pemulihan kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) di atas
dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut:
a. Apabila kerugian diketahui selama masa Perjanjian, maka
pemulihan kerugian dilakukan dengan _memperhitungkan
pembayaran kapitasi dan/atau non kapitasi dan/atau mekanisme
lain yang disepakati dan dituangkan dalam berita acara pemulihan
kerugian;
b. Apabila kerugian diketahui setelah masa Perjanjian berakhir, maka
pemulihan kerugian dilakukan dengan pembayaran langsung ke
rekening pihak yang dirugikan yang dituangkan dalam Berita Acara
Pemulihan Kerugian.
c. Dalam hal Berita. Acara Pemulihan Kerugian __ tidak
ditandatangani oleh pihak yang menyalahgunakan wewenang
maka pemulihan kerugian diperhitungkan pada pembayaran
kapitasi dan/atau non kapitasi pada bulan berikutnya.
(6) Dalam hal PIHAK KEDUA tidak melakukan kewajiban sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (4), namun tidak terbatas pada:
a, Dengan sengaja melakukan kesalahan dalam tindakan medis,
seperti kekeliruan diagnosis, interpretasi hasil pemeriksaan
penunjang, indikasi tindakan, tindakan tidak sesuai dengan standar
pelayanan, kesalahan pemberian obat dan kesalahan lainnya;
b. Dengan sengaja tidak melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan
menurut agas-asas dan standar praktik kedokteran gigi yang baik
sehingga mengakibatkan terjadinya cedera pada pasien, berupa
cedera fisik, psikologis, mental, cacat tetap atau meninggal maka
PIHAK KESATU tidak bertanggungjawab atas akibat dari tindakan
tersebut. .
(7) Pengakhiran Perjanjian yang diakibatkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dan/atau ayat (4) Pasal ini dapat dilakukan tanpa harus memenuhi
ketentuan Jangka Waktu Perjanjian sebagaimana tertuang pada Pasal 10.
Perjanjian ini dan tidak membebaskan PARA PIHAK dalam menyelesaikan
kewajiban masing-masing yang masih ada kepada pihak lainnya.
(8) Dalam hal PIHAK KESATU tidak melakukan pembayaran kepada PIHAK
KEDUA sesuai dengan waktu yang telah disepakati dalam Perjanjian ini,
PIHAK KEDUA berhak memberikan teguran lisan, teguran lisan tertulis
dan surat peririgatan kepada PIHAK KESATU.PASAL 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Setiap perselisihan dan perbedaan pendapat sehubungan dengan
Perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat oleh
PARA PIHAK.
(2) Dalam hal perselisihan dan perbedaan pendapat tidak dapat disclesaikan
secara musyawarah dan mufakat, maka akan diselesaikan melalui mediasi
dengan menunjuk mediator sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan. :
(3) Apabila_ mediasi sebagaimana dimaksud ayat (2) tidak dapat
diselesaikan,PARA PIHAK memilih untuk menyerahkan penyelesaian
perselisihan tersebut melalui Pengadilan Negeri Kelas IA Bengkulu.
PASAL 14
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
1) Perjanjian ini dapat diakhiri oleh salah satu PIHAK sebelum
berakhirnya Jangka WaktuPerjanjian, berdasarkan hal-hal sebagai
berikut:
a. telah menerima surat peringatan secara tertulis sebanyak 3 (tiga)
kali;
b. menyalahgunakan wewenang sebagaimana diatur pada Pasal 13
ayat (3);
c. PIHAK KEDUA sudah tidak memenuhi persyaratan kerja sama
sebagaimana tercantum dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan khususnya dalam hal Surat Izin Praktik PIHAK
KEDUA yang telah habis masa berlakunya atau dicabut oleh
Pemerintah maka Perjanjian ini berakhir pada tanggal terakhir
bulan sebelum SIP Dokter habis dan dalam hal PIHAK KEDUA
sudah memiliki SIP Dokter Spesialis Perjanjian ini berakhir
sesuai dengan tanggal terbit SIP Dokter Spesialis. Terkait
pemindahan Peserta sepenuhnya menjadi kewenangan dari
PIHAK KESATU.
(2) Apabila Salah Satu Pihak ingin mengakhiri Perjanjian ini, maka pihak
tersebut harus memberitahukan secara tertulis akan maksudnya kepada
pihak lainnya berikut alas an berhentinya perjanjian Kerjasama ini
sekurang-kurangnya 5 (lima) hari sebelum tanggal mulai pemutusan
Kerjasama ini,
(3) PARA PIHAK dengan ini sepakat untuk mengesampingkan berlakunya
ketentuan dalam Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab Undang-undang
Hukum Perdata, sejauh yang mensyaratkan diperlukannya suatu putusan
atau penetapan Hakim /Pengadilan terlebih dahulu untuk membatalkan/
mengakhiri suatu Perjanjian
(4) Berakhirnya Perjanjian ini tidak menghapuskan hak dan kewajiban yang
telah timbul dan tetap berlaku sampai terselesaikannya hak dan
kewajibannya tersebut.PASAL 15
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
(1) Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (selanjutnya disebut Force
Majeure) adalah suatu keadaan yang terjadinya diluar kemampuan,
kesalahan, atau kekuasaan PARA PIHAK dan yang menyebabkan Pihak
yang mengalaminya tidak dapat melaksanakan atau terpaksa menunda
pelaksanaan kewajibannya dalam Perjanjian ini. Force Majeure tersebut
meliputi bencana alam (gempa bumi, tsunami, banjir bandang, angin
topan, tanah longsor, sambaran petir, kebakaran, ledakan benda-benda
angkasa), wabah, perang (yang dinyatakan maupun yang tidak
dinyatakan), pemberontakan, huru-hara, pemogokkan umum, kebakaran
dan kebijaksanaan Pemerintah yang berpengaruh secara langsung
terhadap pelaksanaan Perjanjian ini.
(2) Dalam hal terjadinya peristiwa Force Majeure, maka Pihak yang terhalang
untuk melaksanakan kewajibannya tidak dapat dituntut oleh Pihak
lainnya. Pihak yang terkena Force Majeure wajib memberitahukan adanya
peristiwa Force Majeure tersebut kepada Pihak yang lain secara tertulis
paling lambat 14 (empat belas) hari kalender sejak saat terjadinya
peristiwa Force Majeure, yang dikuatkan oleh surat keterangan dari
pejabat yang berwenang yang menerangkan adanya peristiwa Force
Majeure tersebut. Pihak yang terkena Force Majeure wajib mengupayakan
dengan sebaik-baiknya untuk tetap melaksanakan kewajibannya
sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini segera setelah peristiwa
Force Majeure berakhir;
(3) Apabila peristiwa Force Majeure tersebut berlangsung terus hingga
melebihi atau diduga oleh Pihak yang mengalami Force Majeure akan
melebihi jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender, maka PARA PIHAK
sepakat untuk meninjau kembali Jangka Waktu Perjanjian ini;
(4) Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu Pihak sebagai
akibat terjadinya peristiwa Force Majeure bukan merupakan tanggung
jawab pihak yang lain.
t
PASAL 16
PEMBERITAHUAN
(1) Semua surat-menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan atau
pernyataan-pernyataan atau persetujuan-persetujuan yang wajib dan
perlu dilakukan oleh salah satu Pihak kepada Pihak lainnya dalam
pelaksanaan Perjanjian ini, harus dilakukan secara tertulis dan
disampaikan secara langsung, pos, ekspedisi, faksimili atau email
dialamatkan kepada:
PIHAK : Puskesmas Perawatan Batik Nau
KESATU | = _Raya Air Solok Desa Samban Jaya Kecamatan Batik
ae? tPIHAK : RSUD dr.M.Yunus Bengkulu
KEDUA
UP : 0812-7206-9985
PIC : dr.Novita Museliza, MM.
Faksimili. : (0736) 52008
Email : rsudmyunus@gmail.com
atau kepada alamat lain yang dari waktu ke waktu diberitahukan oleh
PARA PIHAK, satu kepada yang lain, secara tertulis.
(2) Surat-menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan atau pernyataan-
pernyataan atau persetujuan-persetujuan secara tertulis dianggap telah
diterima olch para PIHAK apabila:
a. Diserahkan secara langsung dianggap telah diterima pada hari
penyerahan dengan bukti tanda tangan penerimaan pada buku
ekspedisi atau buku tanda terima pengiriman;
b. Dilakukan melalui pos atau ekspedisi maka dianggap diterima sejak
ditandatanganinya tanda terima atau maksimal 5 (lima) hari kerja
sejak dikirimkannya surat tersebui
c. Melalui faksimili dianggap telah diterima apabila telah dilakukan
konfirmasi oleh PIC dengan menggunakan sarana telekomunikasi;
dan/atau
d. Melalui email dianggap telah diterima apabila telah dilakukan
konfirmasi oleh PIC dengan menggunakan sarana telekomunikasi.
PASAL 17
LAIN-LAIN
(1) Pengalihan Hak dan Kewajiban
Hak dan kewajiban Perjanjian ini tidak boleh dialihkan, baik sebagian
maupun seluruhnya kepada pihak lain, kecuali dilakukan berdasarkan
persetujuan terpls.
(2) Keterpisahan
Jika ada salah satu atau lebih ketentuan dalam Perjanjian ini ternyata
tidak sah, tidak berlaku atau tidak dapat dilaksanakan berdasarkan
hukum atau keputusan yang berlaku, maka PARA PIHAK dengan ini
setuju dan ményatakan bahwa keabsahan, dapat berlakunya, dan dapat
dilaksanakannya ketentuan lainnya dalam Perjanjian ini tidak akan
terpengaruh olehnya.
(3) Perubahan
a. Perjanjian ini tidak dapat diubah atau ditambah, kecuali dibuat
dengan suatu Perjanjian perubahan atau tambahan
(addendum /amandemen) yang ditandatangani oleh PARA PIHAK
dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian. ini.
b. Perjanjian ini diubah atau ditambah serta dibuatkan addendum
apabila terdapat ketentuan pada Perjanjian ini yang bertentangan(7 Bese
PIHAK KESATU tidak bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas dan
pelayanan kesehatan dari PIHAK KEDUA kepada Peserta dan terhadap
kerugian maupun tuntutan yang diajukan oleh Peserta kepada PIHAK
KEDUA yang discbabkan karena kesalahan atau pelanggaran yang
dilakukan oleh PIHAK KEDUA dalam menjalankan tanggung jawab
profesinya seperti, termasuk tetapi tidak terbatas pada, kesalahan dalam
melakukan pemeriksaan dan pengobatan, kesalahan dalam memberikan
indikasi medis atau kesalahan dalam memberikan tindakan medis
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 13 ayat (6).
(5) Hukum Yang Berlaku
Interpretasi dan pelaksanaan dari syarat dan ketentuan dalam Perja
ini adalah menurut hukum Republik Indonesia
(6) Kesatuan
Kesatuan Setiap dan semua lampiran yang disebut dan/atau
dilampirkan pada Perjanjian ini, merupakan satu kesatuan dan bagian
yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
a Tangsung vawar
Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), asli masing-masing sama
bunyinya di atas kertas bermaterai cukup serta mempunyai kekuatan
hukum yang sama setelah ditanda-tangani oleh PARA PIHAK.
PIHAK KESATU PIHAK KEDUA
Kepala Dinas Kesehatan RSUD dr. M. YUNUS BENGKULU,
Kdpupaten Bengkulu Utara
DirekturLAMPIRAN. : PERJANJIAN KERJA SAMA
NOMOR PKS
NOMOR PKS 1049 /44/HK-RS/2022
TANGGAL
RUANG LINGKUP DAN PROSEDUR PELAYANAN KESEHATAN
I. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup layanan Telemedicine yang dikembangkan untuk
menggantikan kunjungan kontrol ke FKRTL yaitu difokuskan pada:
1) Program Rujuk Balik (PRB)
a. Penyakit Hipertensi dan Jantung dapat dilakukan tele-EKG dan
telekonsultasi.
b. Penyakit Diabetes Mellitus, Asma dan Shizofernia dapat dilakukan
Telekonsultasi
2) Kehamilan yaitu menggunakan teleUSG dan telekonsultasi
Il, PROSEDUR PELAYANAN KESEHATAN
1) Rawat Jalan Tingkat Pertama (RUTP)
a. Peserta menunjukkan kartu Peserta/Kartu Indonesia Sehat (KIS)
Digital Mobile JKN yang ditetapkan BPJS KESEHATAN;
b. PIHAK KESATU melakukan pengecekan keabsahan eligibilitas
peserta melalui aplikasi BPJS KESEHATAN;
c. Dalam hal terdapat keraguan terhadap pemanfaatan Kartu
Peserta / KIS Digital Mobile JKN oleh peserta, Faskes dapat
melakukan verifikasi Kartu Peserta / KIS Digital dengan
membandingkan kesesuaian data Kartu Peserta/KIS Digital
dengan identitas pendukung peserta berupa Nomor Induk
Kependudukan yang akan mengakses pelayanan kesehatan;
d. Faskes melakukan —_pemeriksaan _kesehatan/pelayanan
penunjang/pemberian tindakan /obat;
e. Setelah mendapatkan pelayanan yang termasuk dalam klaim non
kapitasi, Peserta menandatangani bukti pelayanan;
f. Faskes melakukan pencatatan pelayanan dan tindakan yang
telah dilakukan pada rekam medis peserta dan menginputnya ke
dalam aplikasi BPJS KESEHATAN;
g. Bila berdasarkan hasil pemeriksaan dokter ternyata Peserta
memerlukan pemeriksaan ataupun tindakan spesialis/sub-
spesialis sesuai dengan indikasi medis:maka PIHAK KESATU
akan melakukan pelayanan telemedicine dengan meminta
expertise kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan indikasi penyakit
peserta dan apabila dinyatakan harus dirujuk maka PIHAK
KESATU akan memberikan surat rujukan ke FKRTL yang bekerja
sama dengan BPJS KESEHATAN sesuai dengan sistem rujukan
yang berlaku;h. Surat rujukan merupakan luaran aplikasi sesuai ketentuan BPJS
KESEHATAN.
PIHAK KEDUA
RSUD dr. M. YUNUS BENGKULU,
. 2
dr. ANJARI Ws fARDHANI, MKM.,FISQua.
Direktur