Anda di halaman 1dari 7

Dokter Keluarga sebagai Educator

Tugas

Blok Medikolegal

Oleh

NAMA : SARAH NURUL FUADAH

NPM : 2108260173

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

MEDAN

2023
DOKTER KELUARGA SEBAGAI EDUCATOR

1. Pendahuluan

Kebutuhan masyarakat terhadap layanan medis dan kesehatan yang berkualitas


dan terjangkau telah menjadi harapan yang mendalam. Oleh karena itu, menjadi
tanggung jawab profesi untuk mencapai standar tersebut seefisien mungkin, agar
kepercayaan masyarakat terhadap sistem pelayanan kesehatan di Indonesia tetap
kuat dan bahkan meningkat. Dokter keluarga memiliki peran signifikan dalam
mencapai tujuan ini (Azimatunnisa, 2020).

Dokter keluarga menitikberatkan pada penyediaan layanan komprehensif bagi


semua individu yang mencari perawatan medis, dan mengkoordinasikan
pelayanan dengan penyedia lain jika diperlukan. Dari segi klinis, dokter ini
memiliki keahlian untuk memberikan layanan dengan mempertimbangkan secara
mendalam aspek budaya, sosial ekonomi, dan psikologis dari pasien. Selain itu,
dokter keluarga memiliki tanggung jawab atas kelangsungan pelayanan yang
komprehensif dan berkesinambungan bagi pasiennya. Salah satu peran penting
dokter keluarga dalam konteks pelayanan kesehatan adalah sebagai pendidik
(Witjaksono, J., & Rasjidi).

2. Pembahasan
2.1 Definisi dokter keluaga
Dokter keluarga merupakan seorang dokter umum yang secara khusus fokus pada
penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama atau pelayanan kesehatan
primer. Mereka mengadopsi prinsip-prinsip Kedokteran Keluarga dan terkadang
berperan sebagai koordinator di rumah sakit, memainkan peran sebagai pembela
hak pasien, serta menjadi teman (advokasi) untuk tindakan medis yang mungkin
tidak optimal (Fitzgerald, L., Haesler, E., & Manfrin, M, 2021).
Dokter Keluarga (DK) memiliki tanggung jawab menyediakan pelayanan medis
yang berkesinambungan, komprehensif, dan koordinatif kepada individu dan
keluarga tanpa memandang jenis kelamin, golongan usia, penyakit, atau sistem
organ yang terlibat (d. D. Sjabaana, 2022). Mereka berperan sebagai generalis
yang menerima semua individu yang membutuhkan layanan kesehatan tanpa

2
batasan usia, jenis kelamin, atau jenis penyakit. Dokter keluarga merawat individu
sebagai bagian dari keluarga dan dalam konteks komunitas, tanpa membedakan
ras, budaya, dan tingkatan sosial (Nursalam, 2021).

2.2. Dokter keluarga sebagai educator


Peran seorang dokter sebagai educator melibatkan bantuan kepada pasien dalam
meningkatkan kesehatannya melalui penyampaian pengetahuan tentang perawatan
dan prosedur medis yang diterapkan. Hal ini bertujuan agar pasien atau
keluarganya memperoleh pemahaman yang esensial. Dokter dalam perannya
sebagai educator turut membantu pasien meningkatkan pemahaman mereka
terkait kesehatan melalui kegiatan pendidikan kesehatan (Maghfuri, A, 2021).
Trend terkini dalam perawatan kesehatan menekankan bahwa pasien dan
keluarganya seharusnya memiliki kesiapan untuk mengambil tanggung jawab
dalam mengelola perawatan diri, dan dokter di tempat kerjanya harus bertanggung
jawab atas penyediaan perawatan berkualitas tinggi. Fokus utamanya adalah pada
hasil, termasuk keberhasilan pasien dan keluarganya dalam memahami
pengetahuan dan keterampilan dasar untuk perawatan diri (Herniyatun, Nurlaila,
& Sudaryani, 2021).
Dokter dalam menjalankan perannya sebagai educator juga menjadi bagian dalam
perencanaan /discharge planning. Discharge planning adalah suatu pelayanan
kesehatan untuk memberikan pendidikan dari pasien masuk rumah sakit sampai
dengan kepulangan pasien. Dokter mempunyai tanggung jawab utama untuk
memberi instruksi kepada pasien tentang sifat masalah kesehatan, hal-hal yang
harus dihindari, penggunaan obat-obatan di rumah, jenis komplikasi, dan sumber
bantuan yang tersedia.( Suyatno Hadi, S,2019).
Dalam peran sebagai educator, dokter perlu memahami dinamika cepat perubahan
ilmu kesehatan yang terjadi saat ini. Hal ini membawa dokter ke posisi yang
selalu menantang dan berfluktuasi. Pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga
merupakan upaya atau kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menyampaikan
informasi mengenai masalah kesehatan yang mungkin belum diketahui oleh
pasien dan keluarganyaSementara itu, penting untuk menyadari bahwa informasi
tersebut diperlukan guna memberikan dukungan dan bantuan dalam penanganan

3
medis atau peran tenaga kesehatan lainnya. Menurut Rochadi (2019), tujuan dari
pendidikan kesehatan adalah mengubah perilaku individu, keluarga, dan
masyarakat dalam hal pemikiran, sikap, dan tindakan, dengan maksud membantu
dalam pengobatan, rehabilitasi, pencegahan penyakit, dan promosi gaya hidup
sehat (Widaningsih, N., & Ruhyana, 2019).

2.3. Manfaat pelayanan dokter keluarga

Pengelolaan pelayanan dokter keluarga yang baik dapat membawa berbagai


manfaat, di antaranya:

1. Penanganan Kasus Sebagai Manusia Seutuhnya

- Pelayanan dokter keluarga dapat menyelenggarakan penanganan kasus


penyakit dengan melihat pasien sebagai manusia secara keseluruhan, bukan
hanya terbatas pada keluhan yang disampaikan.

2. Pelayanan Pencegahan dan Kesinambungan

- Pelayanan dokter keluarga dapat menyelenggarakan pelayanan pencegahan


penyakit dan menjamin kesinambungan perawatan kesehatan.

3. Pengaturan Pelayanan Spesialis yang Lebih Baik

- Jika diperlukan pelayanan spesialis, pengaturannya dapat dilakukan secara


lebih baik dan terarah, terutama dalam konteks kompleksitas layanan
kesehatan saat ini.

4. Pelayanan Kesehatan Terpadu

- Pelayanan dokter keluarga dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan


yang terpadu, sehingga penanganan suatu masalah kesehatan tidak
menimbulkan berbagai masalah lainnya.

5. Partisipasi Seluruh Anggota Keluarga

4
- Dengan melibatkan seluruh anggota keluarga dalam pelayanan, informasi
mengenai keluarga, termasuk informasi kesehatan dan sosial, dapat
dimanfaatkan untuk menangani masalah kesehatan yang dihadapi. Dengan
implementasi pelayanan dokter keluarga yang efektif, masyarakat dapat
merasakan manfaat yang lebih holistik dan terintegrasi dalam pengelolaan
kesehatan mereka.

3. Kesimpulan
1. Peran Edukator Dokter

- Sebagai educator, dokter berperan membantu pasien dalam meningkatkan


kesehatannya melalui penyampaian pengetahuan tentang perawatan dan prosedur
medis yang diterapkan. Hal ini bertujuan agar pasien atau keluarganya
memperoleh pemahaman yang penting.

2. Peran dalam Perencanaan dan Discharge Planning

- Dokter, dalam menjalankan peran sebagai educator, juga merupakan bagian


integral dari perencanaan dan discharge planning. Ini mencakup penyiapan
rencana pemulangan pasien dengan memastikan pemahaman pasien terkait
perawatan di rumah.

3. Tanggung Jawab Instruksi dan Informasi

- Dokter memiliki tanggung jawab utama untuk memberikan instruksi kepada


pasien tentang sifat masalah kesehatan, mengidentifikasi hal-hal yang perlu
dihindari, memberikan panduan penggunaan obat-obatan di rumah,
menginformasikan jenis komplikasi yang mungkin timbul, dan memberikan
informasi mengenai sumber bantuan yang tersedia.

4. Pemberian Edukasi sebagai Upaya Informasi

- Pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga bukan hanya sebagai kegiatan
rutin, melainkan sebagai usaha atau kegiatan yang dilakukan untuk memberikan
informasi terhadap masalah kesehatan pasien yang mungkin belum diketahui oleh
pasien dan keluarganya. Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
dan kemandirian dalam mengelola kesehatan.

5
Dengan memadukan peran educator dan tanggung jawab dalam perencanaan serta
memberikan informasi yang tepat, dokter dapat memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap pemahaman dan perawatan kesehatan yang optimal bagi
pasien dan keluarga.

REFERENSI

6
1. Azimatunnisa. (2020). Hubungan dokter keluarga dalam educator dengan
Tingkat Kesiapan Klien Dalam Menghadapi Pemulangan di RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Witjaksono, J., & Rasjidi, H. I. (2019). Panduan Pelayanan Medik: Model
Interdisiplin Penatalaksanaan . Jakarta: EGC.
3. Fitzgerald, L., Haesler, E., & Manfrin, M. (2021). Hospital discharge
planning for frail older people and their family. Fundamental of health (7
ed., Vol. 1)
4. D. Sjabaana, Ed., & d. A. Ferderika, Trans.Elsevier: Selamba Medika.
Hardivianty, C. (2022). Evaluasi Pelaksanaan edukasi di Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta, 1(1), 21–34.
5. Herniyatun, Nurlaila, & Sudaryani. (2021). Efektifitas Program Kesehatan
dokter keluarga Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien di Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2009.
6. Iqonul, H., Pipit, F., & Suyatno Hadi, S. (2019). Peran dokter keluarga
sebagai educator dan pengimplementasian discharge planning untuk
pemenuhan kepatuhan kontrol pasien, 2(September), 10–16. Jurnal
managemen
7. Widaningsih, N., & Ruhyana. (2019). Studi Komparasi Pelaksanaan
Discharge Planning Oleh dokter di Bangsal Multazam dan Marwar RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
8. Maghfuri, A. (2021). Buku Pintar kedokteran Konsep Dan Aplikasi.
Jakarta: CV.Trans Info Media.
9. Nursalam. (2021). Manajemen Kedokteran Aplikasi Dalam Praktik
Kedokteran Propesional. Jakarta Selatan: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai