A 2108260173 Sarah Nurul Fuadah
A 2108260173 Sarah Nurul Fuadah
Tugas
Blok Medikolegal
Oleh
NPM : 2108260173
FAKULTAS KEDOKTERAN
MEDAN
2023
DOKTER KELUARGA SEBAGAI EDUCATOR
1. Pendahuluan
2. Pembahasan
2.1 Definisi dokter keluaga
Dokter keluarga merupakan seorang dokter umum yang secara khusus fokus pada
penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama atau pelayanan kesehatan
primer. Mereka mengadopsi prinsip-prinsip Kedokteran Keluarga dan terkadang
berperan sebagai koordinator di rumah sakit, memainkan peran sebagai pembela
hak pasien, serta menjadi teman (advokasi) untuk tindakan medis yang mungkin
tidak optimal (Fitzgerald, L., Haesler, E., & Manfrin, M, 2021).
Dokter Keluarga (DK) memiliki tanggung jawab menyediakan pelayanan medis
yang berkesinambungan, komprehensif, dan koordinatif kepada individu dan
keluarga tanpa memandang jenis kelamin, golongan usia, penyakit, atau sistem
organ yang terlibat (d. D. Sjabaana, 2022). Mereka berperan sebagai generalis
yang menerima semua individu yang membutuhkan layanan kesehatan tanpa
2
batasan usia, jenis kelamin, atau jenis penyakit. Dokter keluarga merawat individu
sebagai bagian dari keluarga dan dalam konteks komunitas, tanpa membedakan
ras, budaya, dan tingkatan sosial (Nursalam, 2021).
3
medis atau peran tenaga kesehatan lainnya. Menurut Rochadi (2019), tujuan dari
pendidikan kesehatan adalah mengubah perilaku individu, keluarga, dan
masyarakat dalam hal pemikiran, sikap, dan tindakan, dengan maksud membantu
dalam pengobatan, rehabilitasi, pencegahan penyakit, dan promosi gaya hidup
sehat (Widaningsih, N., & Ruhyana, 2019).
4
- Dengan melibatkan seluruh anggota keluarga dalam pelayanan, informasi
mengenai keluarga, termasuk informasi kesehatan dan sosial, dapat
dimanfaatkan untuk menangani masalah kesehatan yang dihadapi. Dengan
implementasi pelayanan dokter keluarga yang efektif, masyarakat dapat
merasakan manfaat yang lebih holistik dan terintegrasi dalam pengelolaan
kesehatan mereka.
3. Kesimpulan
1. Peran Edukator Dokter
- Pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga bukan hanya sebagai kegiatan
rutin, melainkan sebagai usaha atau kegiatan yang dilakukan untuk memberikan
informasi terhadap masalah kesehatan pasien yang mungkin belum diketahui oleh
pasien dan keluarganya. Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
dan kemandirian dalam mengelola kesehatan.
5
Dengan memadukan peran educator dan tanggung jawab dalam perencanaan serta
memberikan informasi yang tepat, dokter dapat memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap pemahaman dan perawatan kesehatan yang optimal bagi
pasien dan keluarga.
REFERENSI
6
1. Azimatunnisa. (2020). Hubungan dokter keluarga dalam educator dengan
Tingkat Kesiapan Klien Dalam Menghadapi Pemulangan di RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Witjaksono, J., & Rasjidi, H. I. (2019). Panduan Pelayanan Medik: Model
Interdisiplin Penatalaksanaan . Jakarta: EGC.
3. Fitzgerald, L., Haesler, E., & Manfrin, M. (2021). Hospital discharge
planning for frail older people and their family. Fundamental of health (7
ed., Vol. 1)
4. D. Sjabaana, Ed., & d. A. Ferderika, Trans.Elsevier: Selamba Medika.
Hardivianty, C. (2022). Evaluasi Pelaksanaan edukasi di Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta, 1(1), 21–34.
5. Herniyatun, Nurlaila, & Sudaryani. (2021). Efektifitas Program Kesehatan
dokter keluarga Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien di Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2009.
6. Iqonul, H., Pipit, F., & Suyatno Hadi, S. (2019). Peran dokter keluarga
sebagai educator dan pengimplementasian discharge planning untuk
pemenuhan kepatuhan kontrol pasien, 2(September), 10–16. Jurnal
managemen
7. Widaningsih, N., & Ruhyana. (2019). Studi Komparasi Pelaksanaan
Discharge Planning Oleh dokter di Bangsal Multazam dan Marwar RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
8. Maghfuri, A. (2021). Buku Pintar kedokteran Konsep Dan Aplikasi.
Jakarta: CV.Trans Info Media.
9. Nursalam. (2021). Manajemen Kedokteran Aplikasi Dalam Praktik
Kedokteran Propesional. Jakarta Selatan: Salemba Medika.