Proposal PKM
Proposal PKM
Pengusul:
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2023
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
Menyetujui,
Dekan,
2. ANGGARAN
Total
Kekerasan terutama kekerasan dalam rumah tangga merupakan pelanggaran hak asasi
manusia dan kejahatan terhadap martabat kemanusiaan serta merupakan bentuk diskriminasi.
Kekerasan dalam bentuk apapun dan dilakukan dengan alasan apapun merupakan bentuk
kejahatan yang tidak dapat dibenarkan. Oleh karena itu, sekecil apapun kekerasan yang
dilakukan dapat dilaporkan sebagai tindak pidana yang dapat di proses hukum. Istilah
KDRT2 sebagaimana ditentukan pada Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (UU PKDRT) tersebut
seringkali disebut dengan kekerasan domestik. Kekerasan domestik sebetulnya tidak hanya
menjangkau hubungan antara suami dengan istri dalam rumah tangga, namun termasuk juga
kekerasan yang terjadi pada pihak lain yang berada dalam lingkup rumah tangga. Pihak lain
tersebut adalah 1) suami, isteri, dan anak (termasuk anak angkat dan anak tiri); 2) orang-
orang yang mempunyai hubungan keluarga dengan suami, istri dan anak karena hubungan
darah, perkawinan, persusuan, pengasuhan, dan perwalian yang menetap dalam rumah tangga
tersebut. 3) orang yang bekerja membantu rumah tangga dan menetap dalam rumah tangga
tersebut. Penegakan hukum terhadap kejahatan kekerasan dalam rumah tangga harus
dilaksanakan, sebagaimana telah adanya aturan yang mengaturnya, dengan begitu dapat
meminimalkan angka kasus KDRT dan mencegah agar perbuatan tersebut terjadi.
1. Analisis situasi
Maraknya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) menjadi isu yang
seakan tidak pernah usai dan menjadi lingkaran setan di tengah realita budaya
patriarki yang masih menjamur di masyarakat. Budaya patriarki yang memandang
bahwa kaum laki-laki di rumah tangga adalah superior, sedangkan kaum wanita
adalah inferior menjadi alasan klasik dan salah satu faktor utama KDRT. Berdasarkan
laporan KemenPPPA, rumah tangga menjadi lokasi kejadian yang paling banyak
terjadi kekerasan. Sepanjang tahun 2022, KemenPPPA menerima sebanyak 16.899
aduan kekerasan rumah tangga. Lalu, jumlah korban KDRT pada 2022 pun mencapai
18.142 korban. Dengan meningkatnya korban dan kasus KDRT maka diperlukan
adanya suatu sosialisasi kepada masyarakat terhadap pencegahan kejahatan KDRT
dan memberikan wawasan terhadap warga masyarakat agar dapat berani melapor
apabila mengalami kasus KDRT.
Dalam upaya sosialisasi terhadap masyarakat tersebut, kami sebagai
mahasiswa mengadakan suatu sosialisasi mengenai KDRT kepada masyarakat di desa
Cilodong, Kota Depok.
Sebagai kawasan penyangga Ibu Kota Jakarta, Kota Depok secara keseluruhan
memegang peran penting. Keuntungan secara geografis yang bertetangga dengan ibu
kota membuat Depok mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang cukup
signifikan dari tahun ke tahun. Salah satu kecamatan di Depok yang cukup terasa
pertumbuhannya adalah Cilodong. Kemajuan Cilodong dipengaruhi di antaranya oleh
pertambahan penduduk yang lebih banyak berasal dari arus migrasi. Di Kota Depok
pada 2020 berdasarkan laporan UPT Perlindungan Perempuan dan Anak tercatat ada
200 kasus kekerasan yang melapor dan tertangani. Sedangkan kasus kekerasan
berdasarkan data Polres Metro Depok pada 2020 ada 102 KDRT. Pada 2021, tercatat
204 korban kekerasan, 104 orang di antaranya adalah usia anak-anak dan 100 adalah
perempuan dewasa, dengan kategori KDRT ada 136 kasus. Pada awal tahun sampai
Agustus 2022 terlaporkan 143 korban kekerasan, 75 orang berusia anak-anak dan 68
perempuan dewasa.
Dalam menyadarkan masyarakat terhadap kejahatan KDRT ini, sosialisasi
kami bertujuan agar warga masyarakat mengetahui apa saja dan bagaimana kejahatan
dalam rumah tangga itu dan sebagai upaya pencegahan tindak kejahatan tersebut.
Selain itu, dalam upaya menarik minat masyarakat untuk mengikuti sosialisasi yang
kami berikan, kami mengadakan cek kesehatan gratis, dimana masyarakat yang sudah
berpartisipasi dapat melakukan cek kesehatan seperti cek tekanan darah, cek gula
darah dan cek asam urat.
JADWAL
No Waktu Kegiatan
16.00 - selesai
07.30 – 08.00
Rika Sararwati. Perempuan dan Penyelesaian Kekerasan dalam Rumah Tangga. (Bandung:
PT. Citra Aditya Bakti, 2006), 13.
Nada Naurah. 2023. Menilik Statistik Kekerasan Terhadap Perempuan Pada Tahun 2022.
https://goodstats.id/article/menilik-statistik-kekerasan-terhadap-perempuan-pada-
tahun-2022 diakses pada tanggal 13 Juni 2023.
Berita Depok. 2022. Tangani Kasus Kekerasan di Depok, Gugus Tugas PKDRT dan TPPO
Diperkuat. https://berita.depok.go.id/tangani-kasus-kekerasan-di-depok-gugus-tugas-
pkdrt-dan-tppo-diperkuat. Diakses pada tanggal 13 Juni 2023
Gambaran IPTEK
Guna memberikan wawasan dan pemahaman mengenai hukum dalam kejahatan Kekerasan
Dalam Rumah Tangga di lingkungan masyarakat.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa
ada unsur pemaksaan di dalam pembuatannya untuk dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
Drs. Yusdi