PPG - Kemenag - Feri Sa'diyati - Bahan Ajar
PPG - Kemenag - Feri Sa'diyati - Bahan Ajar
Oleh:
Feri Sa’diyati (2003721005)
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nya bahan ajar Sistem Kekebalan Tubuh Untuk SMA/MA Kelas XI
dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa bahan ajar ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran untuk perbaikan bahan
ajar ini pada masa yang akan datang. Akhir kata, penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan
dan penyusunan bahan ajar ini.
Feri Sa’diyati
i
Daftar Isi
Halaman sampul…………………………………………………………….……..i
DAFTAR ISI…………………………………………………..………………….iii
Pendahuluan…………………………..……………………………………….…..1
Rangkuman…………………....……………..……………………………………19
Tes Formatif……………………………………………………………………….20
DAFTAR PUSTAKA……..…………………………..……………………..…….23
ii
Pendahuluan
Materi sistem pertahana tubuh atau sistem imun merupakan materi yang sangat dekat
dengan kehidupan siswa sehari-hari. Oleh karena itu kemungkinan mereka memperoleh
pengetahuan awal dari pengalaman diri sendiri atau pengalaman orang lain yang mereka
ketahui. Mempelajari konsep sistem pertahana tubuh atau sistem imun sangat bermanfaat untuk
memahami kondisi tubuh siswa dan bagaimana menyikapi yang terdapat pada tubuh siswa.
Media pembelajran merupakan instrumental yang penting dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran hendaknya berjalan menyenangkan sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman
dan lebih mudah dalam memahami konsep. Inovasi pembelajaran diperlukan agar pembelajaran
lebih optimal, sehingga lebih memudahkan siswa memahami konsep dan dapat memotivasi
siswa untuk lebih berprestasi. Oleh karena itu disusunlan media belajar ini untuk dapat
memudahkan siswa memahami konsep sistem pertahanan tubuh.
Penyusuna bahan ajar ini diharapkan dapat membantu siswa mengurangi miskonsepsi
materi sehingga siswa dapat mencapai kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran.
Adapun kompetensi yang ingin dicapai tertuang dalam Kompetensi Dasar dan Indikator
pencapaian kompetensi.
➢ Kompetensi Dasar
KD 3.14 Menganalisis peran sistem imun dan imunisasi terhadap fisiologi di dalam tubuh
KD 4.14 Melaksanakan kampanye pentingnya partisipasi masyarakat dalam program dan
imunisasi serta kelainan dalam sistem imun
➢ Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan mekanisme sistem pertahanan tubuh
2. Menganalisis peran sistem pertahanan tubuh dan imunisasi terhadap proses fisiologi di
dalam tubuh
3. Menganalisis jenis kekebalan tubuh dan gangguan pada sistem pertahanan tubuh
4. Melakukan kampaye tentang pentingnya imunisasi dan kelaianan sistem pertehanan
tubuh di masyarakat
1
Peta Konsep Perubahan fisik, mekanis,
dan kimiawi
Fagositosis
Pertahanan Nonspesifik
Inflamasi
Mekanisme pertahanan
Tubuh Komponen Respon
Imunitas Spesifik
Mekanisme Pengikatan
Antigen-Antibodi
Sistem PertahananTubuh
Stres
Usia
Faktor Yang
Mempengaruhi
Hormon
Olahraga
Nutrisi
Obat-obatan
Imunodefisiensi
2
Sejak bulan Desember tahun 2019, dunia dihebohkan dengan munculnya Savere
Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-Cov-2) atau yang dikenal sebagai virus
Corona. Virus yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok ini elah
menginveksi jutaan orang dari seluruh dunia sehingga ditetapkan sebagai pandemic.
Dilansir dari laman https://covid19.go.id, samapai tanggal 26 Juli 2021 tercatat ada 3 juta
lebih kasus terkonfirmasi dan 84 ribu kasus meninggal. Memperkuat sistem pertahanan
tubuh merupakansalah satu cara yang dapat dilakukan untuk melawan virus ini. Bagaiama
sistem pertahanan tuuh dapat melawan virus corona? Setelah mempelajari materi ini kalian
akan mengetahui peran sistem pertahanan tuuh dalam melawan pathogen seperti virus
corona.
3
B. Mekanisme Pertahanan Tubuh
Info
Check this!
http://bit.ly/PenyembuhanLuka_1
http://bit.ly/PenyembuhanLuka_2
Setelah melihat link info, kamu akan membuka wawasan kamu tentang pertahanan tubuh
dalam penyembuhan luka.
4
➢ Cairan tubuh yang mengandung zat kimia antimikroba. Zat kimia
tersebut membentuk lingkungan yang birik bagi beberapa mikroorganisme.
➢ Pembilasan oleh air mata, saliva, dan urine berperan juga dalam
perlindungan terhadap infeksi.
b. Fagositosis
Fagositosis merupakan garis pertahanan kedua bagitubuh terhadapa agen
infeksi. Fagositosis meliputi proses penelanan dan pencernaan mikroorganisme
dan toksisn yang berhasil masuk ke dalam tubuh. Proses ini dilakukan oleh
neutrophil dan makrofag (derivate monosit). Keduanaya bergerak ke seluruh
jaringan secara kemotaksis yang dipengaruhi oleh zat kimia. Zat kimia tersebut
diproduksi oleh mikroorganisme, leukosit lain, atau kompnen sel darah lain.
Mekanisme Fagositosis
5
2. Pergerakan (chemotaxis), setelah dikenali fagosit bergerak menuju
partikel tersebut.
3. Perlekatan (adhesion), partikel melekat dengan reseptor pada membrane
fagosit.
4. Penelanan (ingestion), membrane fagosit menyelubungi partikel dan
menelannya ke sitoplasma dalam gelembung fagosom.
5. Pencernaan (digestion), lisosom yang berisis enzim penghancurseperti
acid hydrolase dan peroxidase berfusi dengan fagosom membentuk
fagolisosom. Enzim-enzim tersebut mencerna seluruh permukaan partikel
asing sampai hancur.
6. Pengeluaran (releasing), produk sisa partikel asing yang tidak dicerna
akan dikeluarkan oleh fagosit.
c. Inflamasi (Peradangan)
Inflamasi adalah reaksi local jaringan terhadapa infeksi atau cedera.
Penyebabnya antara lain terbakar, toksisn, bakteri, gigitan serangga, atau
pukulan keras. Inflamasi dapat bersifat akut (jangka pendek) atau kronis
(berlangsung lama). Tanda-tanda local respon inflamasi yaitu kemerahan,
panas, pembengkakan, atau komponen sel darah lainnya.
Gb. 2. Mekanisme inflamasi (atau dapat scan kode QR disamping gambar bagian atas untuk
melihat lebih detail gambar, atau kode QR bawah untuk melihat video )
6
d. Zat antimikroba nonspesifik yang diproduksi tubuh
Zat antimikroba nonspesifik dapat bekerja tanpa adanya interaksi antigen
dan antibodi sebagai pemicu. Contohnya:
- Interferon (IFN), protein antivirus yang dapat disintesis oelh sebagian besar
sel tubuh sebagai respon terhadap infeksi virus, simukus imunitas, dan
stimulus kimia. Interferon berfungsi menghalangi multiplikasi virus.
Contohnya: IFN-α (diproduksi oleh leukosit yang terinfeksi virus), IFN-β
(diproduksi oleh fibroblast yang terinfeksi virus)
- Komplemen, beberapa jenis protein plasma yang tidak aktif, tetapi dapat
diaktifkan oleh berbagai bahan dari antigen, seperti polisakarida bakteri.
7
Gb. 3. Antigen dan Strktur Antibodi
(Scan QR kode atas untuk antigen, QR kode bawah untuk struktur antibodi)
✓ Struktur Antibodi
Pada umumnya, molekul antibody berbentuk seperti huruf Y,
yang terdiri atas:
1. Dua rantai berat dan dua rantai ringan yang dihubungkan oleh
jembatan disulfide
2. Daerah variable (V) antarmolekul memiliki rangkaian asam amino
yang berbeda dan membentuk suatu reseptor untuk antigen
spesifik
3. Daerah konstan (C) menstabilkan sisi pengikat antigen
4. Daerah hinge (engsel) memungkinkan kedua lengan Y dapat
membuka atau menutup untuk mengakomodasi pengikatan
8
terhadap dua determinan antigen yang terpisah pada jarak tertentu
seperti yang ditemukan pada bakteri.
9
Gb. 4. Kelas/ jenis-jenis Imunoglobulin
(Scan kode QR untuk mendapat tambahan informasi)
10
➢ Opsonisasi, yaitu antigen memproduksi opsonin yaitu senyawa yang
dapat meningkatkan pertautan makrofag ke mikroorganisme sehingga
memfasilitasidan meningkatkan fagositosis
➢ Sitolisis, yaitu penghancuran polisakarida dinding sel pathogen.
➢ Inflamasi, prosuk komplemen berkontribusi dalam inflamasi akut
melalui aktivitas sel tiang, basophil, dan trombosit darah.
11
Contohnya ketika seseorang terpapar suatu jenis penyakit, pemberian
vaksin.
2. Imunitas pasif, yaitu antibodei dari satu individu dipindahkan ke
individu lainnya. Contohnya, pemberian ASI kepada bayi dan saat IgG
ibu masuk ke plasenta sehingga memberikan kekebalan setelah
dilahirkan.
12
aktivitas sel T pembunuh. Sel ini akan bekerja setelah infeksi berhasil
ditangani
3. Makrofag
Berasal dari kata makros = makan besar, merupakan sel fagosit
besar dalam jaringan, berasal dari perkembangan sel darah putih monosit
yang diproduksi di sumsum tulang belakang, dan berfungsi menelan
antigen atau bakteri untuk dihancurkan secara enzimatik. Makrofag
mencerna antigen untuk menghasilkan fragmen determinan antigen,
selanjutnya meletakkan fragmen tersebut pada permukaan selnya
sehingga terjadi kontak dengan limfosit T dan mengaktifkan limfosit T
4. Sel pembunuh Alami (NK = natural killer), merupakan sekumpulan
limfosit non-T dan non-B yang bersifat sitotoksik. Sel NK merupakan
turunan limfosit yang bekerja pada sistem pertahanan tubuh spesifik,
mekanisme kerjanya tidak melaluio proses aktivasi. Peran utama sel NK
adalah membunuh sesl-sel abnormal pada tubuh manusia, seperti sel
tumor dan sel yang telah terinfeksi pathogen. Sel ini bekerja sebelum
sistem pertahanan tubuh spesifik aktif.
Info
Check this!
Info lebih detail tentang respon kekebalann
https://www.youtube.com/watch?v=e6G5TK83t8Y
13
1. Mekanisme respon imunitas humoral (diperantarai antibodi)
Respon ini melibatkan aktivitas sel B yang akan menghasilkan antiodi
dalam plasma darah dan limfa. Mekanisme respon imunitas hormonal
sebagai berikut.
- Antigen (pathogen) menginvasi (memasuki) tubuh, antigen dibawa ke
limfosit B di dalam nodus limfa.
- Sel T penolong mengaktifkan limfosit B, limfosit B berproliferasi
melalui pembelahan mitosis, sehingga menghasilkan tiruan sel B.
- Koln (tiruan) sel B banyak yang terdiferensiasi menjadi sel plasma, sel
plasma menyekresikan antibody untuk dibawa ke infeksi.
- Di lokasi infeksi, kompleks antigen-antibodi secara langsung
menginaktifkan antigen (pathogen).
- Sebagian tiruan sel B tidak terdiferensiasi dan menjadi sel limfosit
memori B ynag menetap pada jaringan limfoid, berfungsi dalam
respon imunitas sekunder jika terjadi pajanan antgen berulang.
2. Mekanisme respon imunitas seluler (diperantarai sel)
Kekebalan seluler melibatkan sel T yang bertugas menyerang sel-
sel asing atau jaringan tubuh yang terinfeksi secara langsung. Ketika sel T
pembunuh kontak dengan antigen pada permukaan se lasing, sel T
pembunuh akan menyerang dan menghancurkannyadengan cara merusak
membransel asing. Jika infeksi telah berhasil ditangani, sel T supresor
akan menghentikan respon kekebalan dengan cara menghambat aktivitas
sel T pembunuh dan membatasi produksi antibodi.
14
2. Fisiologis, melibatkan fungsi organ-organ tubuh. Contoh: obesitas menyebabkan
sirkulasi kurang lancar sehingga meningkatkan kerentnan terhadap penyakit
3. Stress, dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh karena melepaskan hormone
seperti neuroendokrin,glukokortikoid, katekolamin
4. Usia, dapat meningkatkan atau menurunkan kerentanan terhadap penyakit tertentu
5. Hormone, bergantung pada jenis kelamin. Contoh: wanita memproduksi hormone
estrogen yang meningkatkan sintesis IgG dan IgA sehingga menjadi lebih kebal
terhadap infeksi daripada pria. Sedangkan pria memproduksi androgen yang bersifat
memperkecil resiko penyakit autoimun, sehingga penyakit autoimun sering
dijumpai pada wanita.
6. Olah raga, jika dilakukan secara teratur akan membantu meningkatkan aliran darah
dan membersihkan tubuh dari racun, namun olahraga berlebihan meningkatkan
kebutuhan suplai oksigen sehingga memicu timbulnya radikal bebas yang dapat
merusak sel-sel tubuh
7. Tidur, jika kekurangan menyebabkan perubahan pada jaringan sitokin yang dapat
menurunkan imunitas seluler sehingga kekebalan tubuh menjadi melemah
8. Nutrisi, seperti vitamin dan mineral diperlukan dalam pengaturan sistem imunitas.
DHA (decosahexaenoic acid) dan asam arakidonat memengaruhi maturasi
(pematangan) sel T, dan protein diperlukan dalam pembentukan immunoglobulin
dan komplemen, sedangkan kadar kolesterol tinggi dapat memperlambat proses
penghancuran bakteri dan makrofag
9. Paparan zat berbahaya, contohnya bahan radioaktif, pestisida, rokok, minuman
beralkohol, dan bahan pembersih kimia, mengandung zat-zat yang dapat
menurunkan imunitas
10. Racun tubuh, yaitu sisa metabolisme, jika tidak di keluarkan akan mengganggu
kerja sistem imun.
11. Penggunaan obat-obatan, terutama penggunaan antibiotic yang berlebihan atau
teratur, menyebabkan bakteri lebih resisten sehingga ketika bakteri menyerang lagi,
sistem imun akan gagal melawannya.
15
D. Jenis-jenis Imunisasi dan Gangguan Sistem Pertahanan Tubuh
1. Jenis Imunisasi
Info
Check this!
Info lebih detail tentang imunisasi orang dewasa dan wisatwan
http://bit.ly/Imunisasi_Dewasa
http://bit.ly/Imunisasi_Wisatawan
16
d. Imunisasi DPT untuk mencegah tiga macam penyakit yaitu difteri, pertussis
(btuk rejan), dan tetanus. Pemberian vaksin pada bayi berusia lebih dari 6
minggu, 4 bulan, dan 6 bulan, kemudian diulang pada usia 18 bulan, 5 tahun,
dan usia 12 tahun dengan vaksin DT (difteri tetanus) atau TT (tetanus toksoid)
dalam program BIAS (bulan imunisasi anak sekolah)
e. Imunisasi campak, diberikan pertama kali saat anak berusia 9 bulan, dan
vaksin campak-2 pada usia 6 tahun melalui program BIAS.
f. Imunisasi Hib (haemophilus influenza tipe B) untuk mencegah penyakit
meningitis (radang selaput otak), diberikan mulai usia 2 bulan dengan jarak
pemberian dari vaksin pertama ke vaksin berikutnya adalah 2 bulan.
g. Imunisasi MMR untuk mencegah penyakit gondongan (mumps), campak
(measles), dan campak Jerman (rubella), diberikan pada anak 12 bulan jika
belum mendapat imunisasi campak saat usia 9 bulan, dan diulang saat anak 6
tahun.
h. Imunisasi hepatitis A untuk mencegah penyakit hepatitis A yang menyerang
organ hati, diberikan pada anak usia di atas 2 tahun, diberikan sebanyak dua
kali dengan interval 6 – 2 bulan.
i. Imunisasi tifoid untuk mencegah penyakit demam tifois (tifus), diberikan pada
anak usia 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun.
j. Imunisasi PCV (pneumococcal vaccine) untuk mencegah penyakit radang
selaput otak, infeksi darah, dan radang paru-paru, diberikan sejak anak usia 2,
4, dan 6 bulan. Pemberian vaksin keempat saat berusia 12 – 15 bulan atau
setelah berusia 2 tahun.
k. Imunisasi varisela untuk mencegah penyakit cacar air, diberikan hanya sekali
pada anak usia 12 tahun, namun jika di atas 12 tahun, vaksin diberikan dua
kali dengan interval 1- 2 bulan.
l. Imunisasi influenza untuk mengurangi risiko terkena penyakit flu, dapat
dilakukan setiap tahun karena vaksin berubah dari tahun ke tahun mengingat
virus influeanza bermutasi sangat cepat.
17
2. Gangguan Sistem Pertahanan Tubuh
a. Hipersensitif (Alergi)
b. Autoimunitas
c. Imunodefisiensi
18
Info
Check this!
Info lebih detail tentang HIV/AIDS
https://drive.google.com/file/d/13NCMugB6_V-
SNndQTvxbsAYOjNaloCfF/view?usp=sharing
Rangkuman
19
Tes Formatif
Setelah mempelajari materi sistem kekebalan tubuh, selanjutnya jawablah pertanyaan berikut!
1. Zat antimikroba yang secara alamiah terkandung dalam air mata, urine, dan keringat adalah
….
a. Interferon
b. Antibodi
c. Komplemen
d. Lisozim
e. Antigen
2. Interferon merupakan protein yang dapat disintesis oleh sel-sel tubuh sebagai respon
terhadap infeksi ….
a. Bakteri
b. Cacing
c. Jamur
d. Protozoa
e. Virus
3. Seseorang yang pernah menderita penyakit cacar saat masih kecil, kemungkinan besar tidak
dapat terserang penyakit cacar yang sama karena ….
a. Tubuh telah mendapatkan imunitas pasif alami
b. Sistem imunitas telah membentuk antibodi
c. Tubuh sudah menghasilkan antibiotic
d. Terjadi aglutinasi terhadap virus penyebab cacar
e. Mendapatkan vaksinasi saat terserang cacar pertama kali
4. Pemberian ASI (air susu ibu) kepada bayinya merupakan usaha untuk meningkatkan
imunitas secara …
a. Aktif buatan
b. Aktif alami
c. Pasif buatan
d. Pasif alami
20
e. Tradisional
5. Antibodi dari ibu yang menembus plasenta dan dapat memberikan imunitas pada bayi yang
baru lahir adalah ….
a. IgA
b. IgD
c. IgE
d. IgG
e. IgM
6. Suatu patogen diketahui menyebar ke seluruh tubuh melalui cairan interstisial. Antibodi
dapat menginaktivasi patogen tersebut dengan cara ….
a. Aglutinasi
b. Netralisasi
c. Presipitasi
d. Opsonisasi
e. Fiksasi komplemen
7. Pengobatan terbaru penyakit AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) dilakukan
menggunakan antibody monoclonal BNAbs (Broadly Neutralizing Antibody). Antibody
tersebut bekerja dengan cara ….
a. Meningkatkan produksi sel T
b. Menghambat proses eksositosis sel T
c. Menempel pada reseptor CD4 di permukaan sel pembantu
d. Memfagositosis partikel HIV (Human Immunodeficiency Virus)
e. Mengikat molekul glikoprotein (gp120) pada permukaan virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus)
8. Hidung Surya berlendir disertai bersin-bersin berkepanjangan setelah seharian
membersihkan gudang rumahnya yang dipenuhi debu dan kotoran. Untuk mengatasi kondisi
tersebut, dokter menyarankan Surya mengonsumsi obat ….
a. Dekongestan
b. Antihistamin
c. Antipiretik
21
d. Antibiotic
e. Antasida
9. Jenis sel dan fungsinya dalam respon imunitas yang paling benar adalah ….
a. Sel T penolong menghancurkan sel tertentu
b. Limfosit B memfagositosis antigen
c. Sel T sitotoksik menyekresi antibiotic
d. Makrofag memproduksi antibody
e. Sel B memori berperan dalam respons imunitas sekunder
10. Untuk menyembuhkan luka akibat gigitan ular dengan cepat, sebaiknya digunakan ….
a. Antibiotika
b. Vaksinasi
c. Antibodi
d. Alcohol
e. Minyak ular
22
DAFTAR PUSTAKA
Irnaningtyas dan Yosa Istiadi. 2016. Biologi Untuk Siswa SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit
Erlangga
Omegawati, Wigati Hadi. Dkk. 2020. PR Biologi Untk SMA/MA Peminatan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Kelas XI. Yogyakarta: Intan Pariwara
http://bit.ly/Imunisasi_Dewasa, diunduh 26 Juli 2021
http://bit.ly/Penyembuhan Luka_2, diunduh 26 Juli 2021
http://bit.ly/PenyembuhanLuka_1, diunduh 26 Juli 2021
http://bit.ly?Imunisasi_Wisatawan, diunduh 26 Juli 2021
http://news.unair.ac.id/2019/11/28/imunoglobulin-y-hambat-bakteri-penyebab-periodontitis/,
diunduh 26 Juli 2021
https://3.bp.blogspot.com/-eEZswzsHw0U/UNMcIzKbaFI/AAAAmbar
AAAAF_I/caIBcSjrHo8/s1600/Model-struktur-antibodi.jpg, diunduh 26 Juli 2021
https://3.bp.blogspot.com/-
gARZkp_park/UNMUWZ3BI5I/AAAAAAAAF5g/EP5ntu0CRjE/s1600/Epitop-
determinan-antigenic-berikatan-dengan-antibodi-yang-sesuai.jpg, diunduh 26 Juli 2021
https://skul-id.blogspot.com/2016/04/pengertian-dan-mekanisme-fagositosis.html, diunduh 26
Juli 2021
https://wilsongomarga.wixsite.com/belajarosnbiologi/single-post/2016/11/13/respon-inflamasi-
in-a-nutshell, diunduh 26 Juli 2021
https://www.kimia100.com/2020/06/mari-mengenal-struktur-antibodi.html, diunduh 26 Juli
2021
https://www.nafiun.com/2012/12/struktur-dan-fungsi-molekul-antigen-dan-antibodi.html,
diunduh 26 Juli 2021
https://www.youtube.com/watch?v=alO_csFxHhQ, diunduh 26 Juli 2021
https://www.youtube.com/watch?v=e6G5TK83t8Y, diunduh 26 Juli 2021
https://www.youtube.com/watch?v=lrYlZJiuf18, diunduh 26 Juli 2021
23
KUNCI JAWABAN
1. D 6.. E
2. E 7. E
3. B 8. B
4. D 9. E
5. D 10. C
24