Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN SURVEI KARAKTERISTIK LALU LINTAS

"SURVEI INVENTARISASI RUAS JALAN DAN TRAFFIC


COUNTING DI RUAS JALAN PEKAYON"

Dosen Pengampu: Panji Pasa, M. T.

Disusun Oleh:

1. Taruna Remaja Ahmad Fauzi (2202014)


2. Taruni Remaja Dian Wisnu Adiyatma Pratiwi (2202082)
3. Taruna Remaja Dimas Albar Kurniawan (2202083)
4. Taruna Remaja Farras Hakim Prasetyo (2202107)
5. Taruni Remaja Fifi Claudia Penkamau (2202115)
6. Taruni Remaja Seruni Hanifah Mulya (2202332)
Kelas: MTJ 2.9

PROGRAM STUDI D-III MANAJEMEN TRANSPORTASI JALAN


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA – STTD

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan “Survei Inventarisasi Ruas
Jalan dan Traffic Counting di Ruas Jalan Pekayon” tepat waktu. Penulisan
laporan ini bertujuan untuk memaparkan hasil survei mengenai ruas jalan dan
persimpangan serta kelengkapan inventarisasi lalu lintas di Jalan Pekayon,
Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Laporan survei ini merupakan salah satu penilaian praktik lapangan pada mata
kuliah Karakteristik dan Survei Lalu Lintas. Adapun isi laporan survei ini dibuat
untuk mempelajari dan memahami tentang informasi kondisi fisik jalan suatu kota.

Penulis menyadari dalam laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
tercapainya kesempurnaan dalam penulisan ini. Penulis berharap laporan ini dapat
bermanfaat dalam menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang diteliti
khususnya bagi pembaca pada umumnya.

Bekasi, 22 Oktober 2023

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG....................................................................................1
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN.............................................................................2
1.3. RUANG LINGKUP........................................................................................3
BAB II LOKASI DAN WAKTU PELAKSANAAN SURVEI....................................4
2.1 GAMBARAN UMUM...................................................................................4
2.2 PETA LOKASI...............................................................................................6
2.3 PEMBUATAN FORMULIR..........................................................................6
2.4 PELAKSANAAN SURVEI............................................................................6
BAB III TARGET DAN PELAKSANAAN METODE SURVEI................................7
3.1 TARGET DATA.............................................................................................7
3.3 PERALATAN YANG DIGUNAKAN...........................................................9
3.4 HASIL YANG DIHARAPKAN...................................................................12
BAB IV HASIL PELAKSANAAN SURVEI.............................................................13
4.1 HASIL SURVEI INVENTARISASI RUAS JALAN...................................13
4.2 HASIL SURVEI TRAFFIC COUNTING....................................................18
BAB V ANALISA DATA..........................................................................................22
5.1 ANALISA DATA RUAS JALAN.....................................................................22
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................26
6.1 KESIMPULAN.............................................................................................26
6.2 SARAN.........................................................................................................27
LAMPIRAN................................................................................................................28

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Berdasarkan UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan


Jalan Pasal 1 disebutkan bahwa Jalan merupakan seluruh bagian jalan termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas
umum, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah
permukaan tanah dan atau air, serta di atas permukaan air kecuali jalan rel dan
jalan kabel.

Ruas jalan adalah bagian atau sepenggal jalan di antara dua


simpul/persimpangan sebidang atau tidak sebidang baik yang dilengkapi dengan
Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) ataupun tidak. Sedangkan
persimpangan jalan adalah daerah atau tempat dimana dua atau lebih jalan raya
bertemu atau berpotongan, termasuk fasilitas jalan dan sisi jalan untuk
pergerakan lalu lintas pada daerah itu.

Dalam pelaksanaan suatu sistem transportasi tentulah diperlukan suatu


sarana yang berfungsi untuk mempercepat masyarakat menuju suatu lokasi untuk
melakukan aktivitasnya tersebut. Hal itu berdampak pula pada penambahan
kendaraan bermotor pada ruas jalan, dimana kendaraan merupakan sarana
transportasi yang diperlukan masyarakat dalam melakukan suatu perjalanan.
Selain itu, indikator jalan sebagai fasilitas dilaluinya sarana transportasi, seperti
volume, jam sibuk, persentase penggunaan moda dengan klasifikasinya,
kapasitas dan kondisi jalan itu sendiri harus saling sinkron dengan pengaturan
lalu lintas agar tercipta suatu transportasi yang kita inginkan.

Volume jalan, jam sibuk, persentase penggunaan moda dengan


klasifikasinya, kapasitas, dan lebar jalan harus saling terkait dengan adanya suatu
pengaturan lalu lintas. Supaya tercipta suatu sistem transportasi yang terpadu dan

1
sistematis. Semakin banyaknya jumlah kendaraan bermotor di ruas jalan setiap
harinya yang selalu berbeda dengan hari – hari yang lain. Perbedaan tersebut
akan menimbulkan kondisi jalan yang bermacam-macam pula nantinya pada arus
lalu lintas.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Survei inventarisasi ruas jalan dilaksanakan untuk mengetahui:

a. Inventarisasi fasilitas jalan yang meliputi rambu, marka, penerangan


jalan umum dan fasilitas lainnya di ruas jalan yang menjadi lokasi
survei.
b. Tata guna lahan di sekitar ruas yang diamati.
c. Penampang melintang jalan dengan mengamatinya secara langsung
dan juga kapasitas jalan yang telah dilakukan survei.
d. Geometrik dan peta ruang jalan.
e. Hambatan yang terjadi di jalan raya berupa pedagang kaki lima, parkir
kendaraan, bangunan atau ruko yang berada di jalan raya.
f. Sebagai perencanaan pemasangan dan perawatan fasilitas lalu lintas.
Hasil pengumpulan data ini merupakan data masukan untuk pelaksanaan
manajemen dan rekayasa lalu lintas di ruas jalan.

Survei Pencacahan Volume Lalu Lintas (Traffic counting /TC) pada Ruas Jalan
ini dilakukan untuk mengetahui:

a. Informasi mengenai mengenai jumlah kendaraan, Satuan Mobil


Penumpang (SMP), dan Derajat Jenuh.
b. Gambaran umum arus lalu lintas khususnya pada on peak (waktu
sibuk) dan off peak (waktu non-sibuk) pada lokasi survei.
c. Jumlah kendaraan per klasifikasi kendaraan pada ruas jalan.

d. Perbandingan jumlah (comparative) jenis kendaraan yang melintas.

2
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah:

a. Dapat mengetahui, memahami dan menerapkan survei inventarisasi


ruas jalan.

b. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dari mata kuliah


Karakteristik dan Survei Lalu Lintas pada kondisi jalan yang
sebenarnya.
c. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Karakteristik dan Survei Lalu
Lintas.

1.3. RUANG LINGKUP

Karena keterbatasan waktu dan tenaga pada saat pelaksanaan survei, maka
dalam laporan ini penulis membatasi ruang lingkup wilayah survei dan juga
pengambilan data. Adapun ruang lingkupnya adalah:
a. Pengukuran sederhana untuk mendapatkan data primer yaitu data
geometrik jalan. Meliputi tipe jalan, jumlah lajur, lebar jalur lalu
lintas, trotoar, marka, lebar bahu jalan, dan rambu lalu lintas.
b. Inventarisasi dan identifikasi kondisi lalu lintas yang terdapat pada
segmen jalan. Meliputi: pemanfaatan bahu jalan, trotoar, dan
lingkungan di samping jalan yang mempengaruhi karakteristik lalu
lintas. Contoh: pemanfaatan bahu jalan untuk PKL (Pedagang Kaki
Lima) atau parkir dan bangunan-bangunan di pinggir jalan.
c. Penggambaran potongan melintang segmen jalan yang ditinjau.
d. Pencatatan hambatan yang terjadi di sepanjang segmen jalan

3
BAB II

LOKASI DAN WAKTU PELAKSANAAN SURVEI

2.1 GAMBARAN UMUM

Kota Bekasi yang merupakan salah satu wilayah bagian dari Provinsi
Jawa Barat memiliki luas wilayah sekitar 210,49 km2 atau 21.049 ha, dengan
batas administrasi sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kabupaten Bekasi.


Sebelah Selatan : Kabupaten Bogor dan Kota
Depok. Sebelah Barat : Provinsi DKI Jakarta.
Sebelah Timur : Kabupaten Bekasi.
Sedangkan secara astronomis, wilayah Kota Bekasi terletak pada
106’48’28’’ – 107’27’29’’ Bujur Timur dan 6’10’6’’ – 6’30’6’’ Lintang
Selatan. Kondisi topografi Kota Bekasi relatif datar dan landai, dengan
kemiringan lerengnya antara 0 – 2%. Wilayah Kota Bekasi terletak pada
ketinggian antara 11 m sampai 81 m di atas permukaan air laut (dpl). Jumlah
Penduduk Kota Bekasi pada tahun 2020 berdasarkan hasil Sensus Penduduk
2020 (SP2020) diperkirakan sebanyak 2,54 juta jiwa. Terdiri atas laki- laki
1,28 juta jiwa dan perempuan 1,26 juta jiwa, sehingga angka sex ratio di Kota
Bekasi sebesar 101,56 yang artinya terdapat 101- 102 penduduk laki-laki
dalam setiap 100 penduduk perempuan, dilihat menurut kecamatan,
Kecamatan Bantargebang memiliki sex ratio tertinggi, yaitu 105,06,
sedangkan yang terendah Kecamatan Bekasi Selatan yaitu 99,63. Sebagian
besar kecamatan di Kota Bekasi memiliki angka sex ratio lebih dari 100, yang
artinya jumlah penduduk laki-laki masih lebih mendominasi. Populasi
penduduk terbesar berada di Kecamatan Bekasi Utara yang dihuni sebanyak
337,01 ribu penduduk (13,25 persen), diikuti Kecamatan Bekasi Barat dan
Kecamatan

4
Bekasi Timur, masing- masing 281,68 ribu penduduk (11,07 persen) dan
257,03 ribu penduduk (10,10 persen). Sedangkan Kecamatan dengan populasi
terkecil adalah Kecamatan Bantargebang yang memiliki jumlah penduduk
107,22 ribu penduduk (4,22 persen). Luas Kota Bekasi secara keseluruhan
mencapai 210,49 km2. Sebagian besar wilayah Kecamatan di Kota Bekasi
memiliki kepadatan penduduk yang tinggi. Dari 12 Kecamatan, 9 diantaranya
memiliki tingkat kepadatan penduduk lebih dari 10.000 jiwa/ km2.
Kecamatan Bekasi Barat menjadi daerah terpadat dengan tingkat kepadatan
mencapai 18.867 jiwa/km2.

Tahun 2021, wilayah administrasi Kota Bekasi terdiri dari 12 wilayah


kecamatan, luas daratan masing- masing Kecamatan, yaitu: Pondok Gede
(15,92 km2), Jatisampurna (19,54 km2), Pondok Melati (11,80 km2), Jatiasih
(24,27 km2), Bantargebang (18,44 km2), Mustika Jaya (26,42 km2), Bekasi
Timur (14,63 km2), Rawalumbu (16,85 km2), Bekasi Selatan (16,06 km2),
Bekasi Barat (14,93 km2), Medan Satria (11,88 km2), serta Bekasi
Utara (19,75 km2).

Jalan Raya Pekayon merupakan salah satu ruas jalan yang terletak di
Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat. Letak Kota Bekasi yang
sangat strategis merupakan keuntungan bagi Kota Bekasi terutama dari segi
komunikasi dan perhubungan. Kemudahan dan kelengkapan sarana dan
prasarana transportasi di Bekasi Barat menjadikan Kecamatan Bekasi Barat
menjadi salah satu daerah potensi perdagangan dan jasa.

5
2.2 PETA LOKASI

Peta dibutuhkan untuk memudahkan kita mengetahui lokasi yang akan


kita survei. Hal ini bertujuan agar dapat ditentukan langsung dimana titik-titik
survei berada existing sekitar daerah tersebut.

2.3 PEMBUATAN FORMULIR

Pembuatan formulir dilaksanakan untuk memudahkan surveyor mencatat


data primer hasil pengamatan dan pengukuran yang didapat dari survei yang
dilakukan secara langsung.

2.4 PELAKSANAAN SURVEI

Lokasi dan waktu pelaksanaan survei inventarisasi ruas dan


persimpangan jalan dilaksanakan pada:

Hari, tanggal : Senin, 16 Oktober 2022

Waktu : 07.30-19.00 WIB

Lokasi : Ruas Jalan Raya Pekayon, Kec. Bekasi Barat, Kota


Bekasi, Jawa Barat

6
BAB III

TARGET DAN METODE PELAKSANAAN SURVEI

3.1 TARGET DATA

Survei inventarisasi ruas dan simpang dilakukan untuk mengaplikasikan


ilmu yang telah didapat, agar dapat mengetahui kondisi jalan yang sebenarnya.
Target pelaksanaan survei inventarisasi meliputi:
1. Mendata semua aset jalan maupun perlengkapan jalan yang ada
(seperti ruas jalan, median, informasi lalu lintas, rambu-rambu lalu
lintas, sistem drainase, dll).
2. Mendata Tata Guna Lahan di pinggir jalan.

3. Mendata kondisi ruas jalan.

4. Survei dilakukan dengan cara menyusuri jalan-jalan sesuai peta


lokasi.

Survei traffic counting dilakukan untuk mengetahui volume kendaraan


pada jam sibuk dan pada jam-jam tertentu.

3.2 METODE PELAKSANAAN SURVEI

Pengumpulan data mengenai karakteristik jalan beserta kelengkapannya


dalam inventarisasi prasarana dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Pengambilan data primer

Pengambilan data secara primer yang didapatkan dari survei lapangan


secara langsung dengan metode pengukuran dan pengamatan yang
dilakukan pada simpang jalan raya Pekayon, Kecamatan Bekasi Barat.
Pengukuran jarak dengan menggunakan walking distance meter. Perkiraan
jarak dapat diukur langsung di lapangan dengan menggunakan walking
distance meter, selanjutnya objek yang diamati dicatat serta membuat
sketsa simpang Jalan Raya Pekayon. Pengukuran ini khususnya dilakukan
kaitannya dengan:

7
1.1 Geometrik ruas.
1.2 Letak/posisi marka, rambu dan alat pemberi instruksi lalu lintas.
1.3 Lebar drainase ruas jalan dan lebar bahu jalan.
2. Komputerisasi Data

Pada tahap ini data primer yang didapatkan dari survei secara
langsung di lapangan akan diolah dan dimasukkan ke dalam komputer.

3. Analisis data

Tahap akhir dari pengerjaan laporan ini adalah analisis data dimana data
primer yang telah dikumpulkan dan dikompilasi akan dianalisa sedemikian
rupa sehingga laporan ini dapat tersaji dengan baik. Dalam pencatatan
tersebut yang harus didata, diukur dan diamati adalah:

3.1 Surveyor mendata semua aset jalan maupun perlengkapan jalan


yang ada (seperti ruas jalan, marka, informasi lalu lintas, rambu-
rambu lalu lintas, sistem drainase, dll).
3.2 Surveyor juga mendata tata guna lahan di bahu jalan.
3.3 Mendata geometrik jalan.
3.4 Mendata kondisi ruas jalan pada saat itu.
3.5 Mendata peta ruang jalan dan juga hambatan ruas jalan.
3.6 Survei dilakukan dengan cara menyusuri jalan-jalan.
3.7 Survei dilakukan dengan cara melakukan pengukuran prasarana,
perlengkapan lalu lintas, dan lain-lain yang berada di sekitar
daerah studi.

Metode survei yang digunakan untuk survei selama 16 jam adalah


MCC (Manual Classified Count) atau secara manual. Kelebihan dari survey
secara manual adalah pelaksanaan yang dilakukan tidak terlalu sulit atau
dilakukan secara sederhana, tidak mahal, tidak memerlukan keahlian
khusus, cukup dengan pemahaman tata cara dari masing-masing survei.
Sedangkan kekurangan yang terjadi adalah data yang terkumpul kurang
akurat dan

8
ketepatan kurang diyakini karena tergantung dari keahlian surveyor itu
sendiri. Dalam pelaksanaan survey, surveyor menghitung kendaraan
berdasarkan jenis kendaraan, dengan mencatatnya 15 menit sekali.
Penghitungan dilakukan dengan mengklasifikasikan jenis kendaraan
kedalam kelompok-kelompok berdasarkan faktor smp. Adapun
pengelompokan jenis kendaraan adalah:

a. Mobil Pribadi e. Bus Sedang i. Truk besar

b. Sepeda Motor f. Bus Besar j. MPU

c. Pick Up g. Truk Sedang k. Sepeda

d. Bus Kecil h. Truk kecil

3.3 PERALATAN YANG DIGUNAKAN

Untuk mendukung pelaksanaan survei inventarisasi ruas jalan agar dalam


pelaksanaannya mendapatkan hasil dan data yang memuaskan, maka
perlengkapan yang harus dibawa yaitu sebagai berikut:

1. Alat tulis.

Alat tulis yang dimaksud seperti bolpoin, kertas. Digunakan dalam


mencatat hasil pengamatan dan pengukuran.

9
2. Walking Measure
Digunakan mengukur jarak dan dimensi geometrik ruas dan
persimpangan.

3. Clip Board
Digunakan sebagai alas kertas tulis.

4. Kamera smartphone
Digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan dan visualisasi.

1
Dalam pelaksanaan survei traffic counting ini adapun peralatan yang dibutuhkan
adalah sebagai berikut:

4.1 Formulir Survei


4.2 Clip board
Digunakan sebagai alas kertas tulis.

4.3 Alat –alat tulis


Digunakan untuk menulis data ke formulir

4.4 Traffic Conter


Digunakan untuk menghitung kendaraan sesuai dengan jenisnya.

4.5 Kamera
Digunakan untuk dokumentasi saat pelaksanaan survei.

1
3.4 HASIL YANG DIHARAPKAN

Hasil yang diharapkan dalam survei inventarisasi ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk memperoleh data inventaris pada lokasi survei yaitu pada ruas
jalan.
b. Untuk memperoleh data inventaris pada lokasi survei yaitu pada ruas
Jalan Raya Pekayon, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa
Barat.
c. Mengetahui fungsi tata guna lahan pada lokasi survei inventaris.
d. Ukuran kapasitas jalan pada lokasi survei

Survei volume lalu lintas terklasifikasi ini dimaksudkan untuk mengetahui


tingkat kepadatan lalu lintas pada ruas jalan berdasarkan volume lalu lintas
terklasifikasi, jenis kendaraan dalam satuan waktu tertentu yang dilakukan
dengan pengamatan dan pencacahan langsung di lapangan yang untuk
mengetahui periode jam sibuk pada titik survei.

1
BAB IV

HASIL PELAKSANAAN SURVEI

1.1 HASIL SURVEI INVENTARISASI RUAS JALAN

Berdasarkan kegiatan survei yang dilakukan pada hari Senin, 16 Oktober


2023 di ruas Jalan Raya Pekayon, adapun data-data yang diperoleh melalui
pengamatan dan pengukuran secara langsung adalah sebagai berikut:
1. Hasil Pengukuran

FORMULIR SURVEI INVENTARISASI RUAS JALAN


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA - STTD
Nama Ruas Jalan Geometrik Jalan
Status Jalan Provinsi
Klasifikasi Jalan
Fungsi Kolektor
Tipe Jalan 4/2 T
Model Arus (Arah) 2
Panjang Jalan (m) 100
Lebar Jalan Total (m) 15,8
Lajur 4
Jumlah
Jalur 2
Lebar Jalur Efektif (m) 15,8
Lebar Per Lajur (m) 8,7/7,1
Median (m) 0,405
Kiri (m) 1,5
Trotoar
Kanan (m) 3,4
Kiri (m) Tidak Ada
Bahu Jalan
Kanan (m) Tidak Ada
JALAN Kiri (m) 1,5
Drainase
PEKAYON Kanan (m) 3,4
Kondisi Jalan Baik
Jenis Perkerasan Aspal
Hambatan Samping Rendah
Tata Guna Lahan Komersial
Luas Kerusakan (m2) Tidak Ada
Ada
Lampu Penerangan Jalan
Jumlah 5
Rambu Kesesuaian Sesuai
Kondisi Baik
Parkir on Street Tidak Ada
Marka Panjang(m) 50
Kondisi Buruk

1
2. Visualisasi Jalan

3. Gambar Penampang Melintang Jalan

4. Gambar Tampak Atas Jalan

1
5. Kondisi Pelengkap Fasilitas Jalan

Kondisi
Fasilitas Jalan
Buruk Sedang Baik Gambar
Rambu

Marka

v
Lampu
Penerangan

1
Fasilitas
v
Pejalan Kaki

6. Rambu-rambu di Sekitar Ruas Jalan Pekayon

Rambu-rambu Jalan Raya Pekayon


No Koordinat
Rambu Keterangan

Terdapat satu
buah rambu yang
1
menunjukkan -6.2564124, 106.9903152
APILL.

Terdapat rambu
petunjuk arah
2 sekitaran daerah -6.2568144, 106.9892406
Kota Bekasi.

1
Terdapat rambu
petunjuk arah
3 sekitaran daerah -6.2562994, 106.9904714
Kota Bekasi.

7. Hambatan

Hambatan di sepanjang Jalan Pekayon


NO Jenis Hambatan SR R S T ST KETERANGAN
Beberapa toko dan rumah
makan yang hanya
menyediakan sedikit lahan
untuk area parkir sehingga jika
1. Parkir dalam keadaan ramai, maka
✓ pengunjung memarkirkan
kendaraannya hingga ke tepi
jalan raya.
Pedagang asongan dan penjual
Pedagang Kaki minuman tapi tidak sampai
2. memakan bahu jalan
Lima (PKL)

1
1.2 HASIL SURVEI TRAFFIC COUNTING

a. Kendaraan Arah Masuk Jalan Raya Pekayon

Proporsi Kendaraan Masuk

Volume Kendaraan (smp/jam)

1
b. Kendaraan Keluar Jalan Raya Pekayon

Proporsi Kendaraan Keluar

Volume Kendaraan (smp/jam)

1
c. Kendaraan Arah Masuk-Keluar

Proporsi Kendaraan Masuk-Keluar

Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa jumlah kendaraan


yang melewati Jalan Raya Pekayon selama masa pengamatan 11,5 jam,
terdapat 76.751-unit kendaraan. Terlihat pada grafik diatas bahwa jumlah
kendaraan yang paling banyak melintas adalah sepeda motor dengan jumlah
65.248 unit dan mobil 9.354 unit.

2
Volume Kendaraan

Dari grafik diatas terlihat jam sibuk terjadi pada pagi hari pukul 07.30-08.30
WIB dan sore hari pukul 17.30-18.30 WIB

Time Series

Berdasarkan grafik periode sibuk tersebut, dapat diketahui jumlah


kendaraan tertinggi yaitu pada pukul 07.30 sampai dengan 08.30
sejumlah 3.042 SMP/Jam.

2
BAB V

ANALISA DATA

5.1 ANALISA DATA RUAS JALAN

a. Co

Jalan Raya Pekayon merupakan Jalan 4/2 T sehingga memiliki kapasitas dasar
1700.

2
b. FClj

Dari data diatas dapat dilihat tipe jalan 4/2D dengan Lebar Total 15,8 meter
sehingga nilai FClj adalah 1,08

c. FCpa

Dari data diatas dapat diketahui Nilai FCpa Adalah 0,97


d. FChs

Dari data diatas dapat diketahui nilai FChs yaitu 0,94

2
e. FCuk

Jumlah penduduk 2,54 juta jiwa maka dapat disimpulkan bahwa FCuk adalah 1

Diketahui:

Co = 1700 x 4 lajur (4/2 T)

FClj = 1,08 (lebar per lajur)

FCpa = 0.97 (Pemisahan arah SP 55%-45%)

FChs = 0,94 (Kelas hambatan samping Rendah

FCuk = 1 (Juta penduduk 1,0-3,0)

Jawab:
C = Co x FClj x FCpa x FChs x FCuk (smp/jam)
= 6.800 x 1,08 x 0,97 x 0,94 x 1
= 6.696,2592 smp/jam.

2
f. Derajat Jenuh

Diketahui:

q= 3042 smp/jam

C= 6.696,2592 smp/jam

3042
DJ= 6.696,2592 =0,4543

Jika nilai Derajat Jenuh kurang dari 1 berarti jalan tersebut lalu lintasnya
lancar , jika sama dengan 1 berarti lalu lintas pada jalan tersebut sesuai dengan
kapasitasnya ,dan jika lebih dari 1 berarti lalu lintasnya padat atau macet. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa lalu lintas pada ruas jalan Pekayon tergolong tingkat
pelayanan C yaitu masih batas stabil tetapi kecepatan dan gerak kendaraan
dikendalikan.

2
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

Kelancaran berkendara pada suatu jalan sangat dipengaruhi oleh fasilitas


yang terdapat pada jalan tersebut seperti; lebar jalan; rambu - rambu lalu lintas, baik
rambu larangan, rambu perintah ataupun rambu peringatan; hambatan samping;
drainase; kondisi jalan; trotoar; lampu jalan; apill; dan lain sebagainya. Kondisi
Jalan Pekayon setelah disurvei didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

a. Hasil pengukuran yang dilakukan pada kegiatan survei inventarisasi


ruas Jalan Raya Pekayon, didapatkan besaran komponen bagian jalan
yang dimuat pada tabel dan gambar adalah sebagai berikut: Panjang
ukuran dari badan jalan yang digunakan untuk kegiatan lalu lintas
adalah selebar 15,8 m. Pada bagian tengah terdapat median.
b. Kondisi jalan tersebut dalam kondisi baik, tidak ada jalan berlubang,
hanya saja kondisi marka yang sudah tidak jelas dan bahu jalan yang
permukaannya tidak rata.
c. Disekitar ruas jalan ini didominasi oleh pertokoan dan pemukiman.
d. Di Jalan Raya Pekayon terdapat trotoar dan drainase
e. Kondisi rambu lalu lintas baik, karena masih terbaca dengan jelas.
f. Kapasitas segmen jalan yang sedang diamati, dengan satuan smp/jam
adalah 6.696,2592 smp/jam.
g. Derajat jenuh jalan raya Pekayon bernilai 0,4543 tergolong tingkat
pelayanan C yaitu masih batas stabil tetapi kecepatan dan gerak
kendaraan dikendalikan.
h. Volume kendaraan tertinggi pada arah Masuk Jalan Pekayon terjadi
pada pagi hari jam 07.30 – 08.30 Sedangkan pada arah Keluar Jalan
Pekayon terjadi saat pagi hari jam 08.30 - 09.30 karena banyak orang
yang datang ke kantor pemerintahan, ke pusat kota.

2
i. Arus lalu lintas pada Jl. Raya Pekayon didominasi oleh sepeda motor
dan mobil pribadi. Hal tersebut disebabkan karena sepeda motor
merupakan moda yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah
tersebut. Sedangkan mobil pribadi karena daerah tersebut dekat dengan
pintu keluar Tol.
6.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan tersebut, ada beberapa saran yang diharapkan bisa


dilakukan kedepannya, seperti:
a. Sebaiknya dilakukan pengecatan ulang pada marka jalan, agar terlihat lebih
jelas.
b. Perlu adanya peningkatan pelayanan angkutan umum untuk menarik
pengguna jalan yang memakai kendaraan pribadi beralih ke angkutan
umum
c. Pengaturan lalu lintas yang lebih teratur disesuaikan dengan tata kota yang
saat ini masih dalam masa pembangunan agar lalu lintas dapat berjalan
lancar dan teratur.
d. Masyarakat harus berhati-hati saat mengemudikan kendaraan terlebih pada
waktu waktu dengan volume kendaraan yang tinggi.
e. Meningkatkan kualitas angkutan umum agar persentase penggunaan
kendaraan pribadi berkurang.
f. Memaksimalkan kembali fungsi-fungsi APILL yang ada sehingga mampu
memberikan kontribusi yang tinggi terhadap jalannya kegiatan transportasi
di daerah tersebut dan mampu mendayagunakan fungsinya sebagai alat
pengendali jalannya lalu lintas yang ada.

2
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai