Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD

TERBIMBING 3

Disusun oleh :

NAMA MAHASISWA : DITA ANANDA PUTRI

NIM : 856818212

PROGRAM STUDI S.1 BI PGSD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS TERBUKA

(UPBJJ) BENGKULU

POKJAR ARGA MAKMUR

TAHUN 2023
A. JUDUL PRAKTIKUM

Ekosistem Darat

B. TUJUAN PERCOBAAN

Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan

C. ALAT DAN BAHAN


1. Seperangkat alat tulis
2. Loup/kaca pembesar
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar

D. LANDASAN TEORI

Ekosistem merupakan suatu satuan fungsional yang menyangkut proses interaksi dari orgenisme
dengan lingkungannya meliputi aliran,energi, rantai/jaring makanan, siklus biogeokimiawi,
perkembangan dan pengendalian.

Suatu ekosistem terdapat komponen biotik, yang terdiri dari produsen (tumbuhan), konsumen
(hewan), dan dekomposer (pengurai), serta suatu komponen abiotik yang terdiri dari bahan
anorganik, bahan organik, dan kondisi iklim. Dengan demikian setiap ekosistem mempunyai
keenam jenis komponen pembentuknya yang saling berinteraksi.

Ditinjau dari cara terbentuknya, terdapat dua jenis ekosistem yaitu ekosistem alami misalnya
hutan, padang rumput, laut, danau, padang pasir, pantai, dan ekosistem buatan misalnya kolam
ikan, sawah, ladang/kebun, akuarium.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat
Anda mengajar yang akan kita amati komponen-komponennya.
2. Setalh anda temukan tempatnya, kemudian amatu komponen-komponen
abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah.
3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk mengetahui
keadaan pencahayaan, angin, atau tanah Anda dapat memperkirakannya.
4. Catat semua data pada Tabel 2.1 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
5. Setelah mengamati komponen abiotik, Anda perhatikan komponen biotiknya.
Catatlah semua makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.
6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada. Jika dapat
lengkapi dengan nama latinnya.
7. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang Anda temui di ekosistem
tersebut, baik yang tetap maupun yang hanya singgah (hewan terbang)
8. Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah/dekat
permukaan, atau pada sela-sela daun/batang. Gunakan kaca pembesar jika perlu.
9. Semua data dicatat pada Tabel 2.2 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
10. Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada di sekitar
tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar Anda.
11. Lakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai dengan nomor 8 seperti diatas.
Kemudian semua data dicatat pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.4 dalam Lembar Kerja
di belakang modul.
12. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.

F. HASIL PENGAMATAN

Tabel 2.1

Komponen abiotik ekosistem darat alami

No. Komponanabiotik Kondisi/keadaan


1 Suhu 20ºC
2 Cahaya Cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Subur
5 Air SangatCukup

Tabel 2.2 Komponen Biotik ekosistem alami

No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Rumput Teki Ular Rayap
2 Pohon Pinus Burung Elang Cacing
3 Rumut Ilalang Belalang Bakteri
4 Pegagan Katak Jamur
5 Pohon Beringin Ulat

Tabel 2.3

Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan

No. Komponen abiotik Kondisi/Keadaan


1 Angin Semilir
2 Tanah Kering
3 Air Mengalir sedikit
4 Cahaya Sangat Cukup
5 Suhu 27ºC
Tabel 2.4

Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan

No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Padi Ayam Kampung
2 Rumput Pegagan Burung Bakteri
3 Gulma Ulat Jamur
4 Rumput Teki Katak
5 Pohon pisang Tikus

G. PERTANYAAN

Menurut pendapat Anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik lebih
banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara singkat!

H. PEMBAHASAN

Hubungan timbal balik antara komponen biotic dan komponen abiotik yang terjadi pada alam
seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada campur
tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh manusia.

Hubungan timbale balik anatar komponen biotic dan komponen abiotik yang terjadi di sawah
merupakan ekosistem buatan. .Dimana disitu terdapat unsure campur tangan manusia
diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen biotic dan jumlah populasi komponen
biotiknya.

I. KESIMPULAN

Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air, tanah dan
udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami tidak dikendalikan
jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem darat alami lebih lengkap
dibandingkan ekosistem darat buatan.

J. JAWABAN PERTANYAAN

Komponen biotic pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan ekosistem darat
buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis makhluk hidupnya tidak
dikendalikan oleh manusia.
K. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman. 2019. Praktikum IPA di SD. Banten. Universitas Terbuka.

FOTO PRAKTIKUM
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD

TERBIMBING 4

Disusun oleh :

NAMA MAHASISWA : DITA ANANDA PUTRI

NIM : 856818212

PROGRAM STUDI S.1 BI PGSD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS TERBUKA

(UPBJJ) BENGKULU

POKJAR ARGA MAKMUR

TAHUN 2023
A. JUDUL PERCOBAAN

Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan

B. TUJUAN

Mengamati pengaruh detergen terhadap perkecambahan kacang hijau.

C. ALAT DAN BAHAN

1. Neraca Analitik/sendok teh 1 buah


2. Gelas kimia 600 mL 10 buah
3. Kertas saring/tissue secukupnya
4. kertas timah secukupnya
5. mistar dengan skala mm 1 buah
6. ketas untuk label secukupnya
7. Gelas kimia 1000mL 1 buah
8. Air ledeng secukupnya
9. Detergen serbuk 1 gram

D. LANDASAN TEORI

Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan
terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, deterjen mempunyai
keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh
kesadahan air

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control air
ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label.

Label I = 100 %
Label II = 50 %
Label III = 25 %
Label IV = 12,5 %
Label V = 6, 25 %
Label VI = 3,1 %

2. Cara menyediakan larutan dapat dilihat pada percobaan 1


3. Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI masing-masing diberi
lingkaran kertas saring/kertas tissue.
4. Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang
mengapung.
5. Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10 butir dalam
larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI
dan 10 butir dalam larutan control
6. Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.
7. Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama.
8. Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.
9. Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan mistar.
Kacang hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar = 0 mm.
10. Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48
jam.

F. HASIL PENGAMATAN

Tabel 2.10

Hasil Pengamatan pengaruh detergen terhadap pertumbuhan

Konsentrasi larutan deterjen


Hari ke-1 (24)
No. 100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 1 1 2 2 2 3 5
2 1 2 2 2 3 4 6
3 1 2 3 3 3 4 6
4 1 2 2 2 3 3 5
5 1 1 2 0 4 3 7
6 0 2 3 2 3 4 7
7 1 0 0 2 3 4 6
8 1 1 2 2 2 3 7
9 0 2 0 2 3 3 6
10 1 0 0 3 3 4 7
Jumlah 8 13 16 20 29 35 62
Rata- 1 1 2 2 3 4 6

rata
Konsentrasi larutan deterjen
Hari ke-2 (24 jam)
No. 100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 2 2 3 3 3 5 7
2 3 3 3 3 3 5 6
3 2 3 5 4 4 4 6
4 1 3 4 3 4 3 7
5 2 2 4 0 4 6 7
6 0 3 6 3 3 3 6
7 3 0 0 3 3 4 7
8 2 2 4 3 3 6 8
9 0 3 0 4 4 3 7
10 3 0 0 4 4 6 8
Jumlah 18 21 29 30 35 45 69
Rata- 2 2 3 3 4 5 7

rata

Grafik 2.2

Grafik rata- rata pertumbuhan kecambah perkonsentrasi pada 24 jam

G. PERTANYAAN

1) Apa fungsi larutan 0 (kontrol)?


2) Apa kesimpulan Anda bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?
3) Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas
timah?
H. PEMBAHASAN

 Berdasarkan data yang telah diperoleh diatas dapat dilihat bahwa


detergen merupakan bahan yang digunakan untuk membersihkan pakaian (mencuci) yang
mana memiliki pengaruh terhadap makhluk hidup yang ada lingkungan sekitar. Dari
pencemaran lingkungan tersebut akan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta
lingkungan. Adapun pengaruh yang ditimbulkan oleh detergen sangat tergantung pada
tingkat konsentrasinya. Ada 4 tahap pencemaran.

1. Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem


2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.
3. Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.

I. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa tumbuhan kecambah
pada kadar konsentrasi tertentu (rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada
hambatan, tetapi pada konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami
pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati.

J. JAWABAN PERTANYAAN

1. Fungsi larutan 0 (kontrol) : Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan deterjen dan
sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam
pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.
2. Jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau tersebut
bukan bibit unggul (mandul)
3. Pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas timah adalah
untuk mengurangi intensitas cahaya. Karena intensitas cahaya sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan kacang hijau . kacang hijau yang mendapatkan cahaya yang cukup,
ukurannya lebih kecil, jaringan mesofilnya juga lebih kecil, dan pertumbuhannya akan
lebih lambat dari kacang hijau yang tidak mendapat cahaya.

K. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman. 2019. Praktikum IPA di SD. Banten. Universitas Terbuka.


L. FOTO PRAKTIKUM
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD

TERBIMBING 5

Disusun oleh :

NAMA MAHASISWA : DITA ANANDA PUTRI

NIM : 856818212

PROGRAM STUDI S.1 BI PGSD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS TERBUKA

(UPBJJ) BENGKULU

POKJAR ARGA MAKMUR

TAHUN 2023
UJI KARBOHIDRAT , LEMAK , DAN PROTEIN

DALAM MAKANAN

A. PENDAHULUAN

Uji karbohidrat , lemak , dan protein merupakan kegiatan untuk menguji keberadaan zat – zat
makanan : karbohidrat , lemak , dan protein yang terdapat di dalam bahan – bahan makanan
tertentu dengan menggunakan zat dan prosedur tertentu.

Pengetahuan tentang jenis – jenis zat makanan yang dimiliki oleh suatu bahan makanan atau
tentang jenis zat makanan terbanyak yang dimiliki oleh suatu bahan makanan akan sangat
berguna dalam pengajaran tentang gizi dan kesehatan ataupun dalam kehidupan sehari – hari.
Dengan pengetahuan ini , dapat menjelaskan jenis bahan makanan apa saja yang dapat dijadikan
sumber karbohidrat , lemak , protein atau zat makanan lainnya.Disamping itu , dapat
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari tentang bahan makanan yang perlu dikonsumsi
secukupnya atau yang perlu dikurangi pada kondisi tertentu.

B. TUJUAN

Tujuan umum kegiatan uji coba zat makanan adalah dapat mengidentifikasi zat makanan yang
terdapat di dalam berbagai bahan makanan yang telah ditentukan. Selanjutnya melakukan uji zat
– zat makanan terhadap berbagai bahan makanan , secara rinci mahasiswa dapat melakukan hal –
hal sebagai berikut :

1) Mengidentifikasi bahan - bahan makanan yang mengandung karbohidrat

2) Mengelompokkan bahan – bahan makanan yang dijadikan sumber karbohidrat

3) Mengidentifikasi bahan – bahan makanan yang mengandung lemak

4) Mengelompokkan bahan – bahan makanan yang dijadikan sumber lemak

5) Mengidentifikasi bahan – bahan makanan yang mengandung protein

6) Mengelompokkan bahan – bahan makanan yang dijadikan sumber protein


C. LANDASAN TEORI

Agar tubuh sehat dan tumbuh secara normal , ada enam macam zat makanan yang dibutuhkan,
yaitu karbohidrat , lemak , protein , vitamin , dan air. Keempat zat makanan tersebut dapat kita
peroleh dari berbagai bahan makanan. Suatu bahan makanan dapat mengandung satu atau lebih
zat makanan. Tetapi bahan makanan akan mengandung zat makanan tertentu saja dalam jumlah
yang banyak sehingga suatu bahan makanan merupakan sumber zat makanan tertentu.
Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi suatu pengujian sederhana namun jumlah
kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara
yang kompleks.

Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon , hidrogen , dan oksigen.
Umumnya dimiliki oleh tumbuhan . Tepung atau amilum merupakan salah satu bentuk dari
karbohidrat yang merupakan bagian utama dari bahan makanan : gandum , jagung , kentang ,
ubi , singkong , padi , dan lain – lain. Keberadaan amilum di dalam bahan makanan diuji dengan
pemberian larutan yodium dalam KL. Larutan yodium menyebabkan amilum berubah warnanya
menjadi biru tua. Jadi , bahan makanan yang mengandung amilum jika ditetesi oleh larutan
yodium dalam KL akan berubah warnanya menjadi biru – ungu atau biru. Agar perubahan warna
itu dapat diidentifikasi hendaknya mengusahakan untuk memilih bahan makanan yang berwarna
putih. Hal yang perlu mendapat perhatian dalam penggunaan larutan yodium adalah agar selalu
ingat bahwa larutan yodium beracun dan jika terlalu pekat dapat membuat iritasi pada kulit.

Seperti juga karbohidrat , lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon , hidrogen
dan oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada berbagai
bahan makanan , seperti bahan makanan yang berasal dari hewan dan bahan makanan yang
berasal dari tumbuhan. Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah
daging , jerohan , krim , susu , mentega dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal
dari tumbuhan yang mengandung lemak adalah minyak goreng , margarin , kacang tanah , kemiri
dan lain – lain. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan
pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas air
pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air menguap sehingga kertas akan kering
kembali , maka bekas minyak tidak akan hilang dari kertas karena minyak tidak menguap. Ciri –
ciri ini dapat dijadikan pedoman untuk pengujian sederhana tentang ada tidaknya lemak dalam
suatu bahan makanan.
Protein merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan , perkembangan , mengganti bagian
yang rusak dan sebagainya. Protein terdapat dalam bahan makanan seperti susu , daging , kacang
– kacangan , dan lain – lain. Perlu diketahui protein tidak dapat dibuat atau disimpan sebagai
cadangan makanan dalam tubuh. Jadi harus dikonsumsi secara terarur. Secara sederhana ,
keberadaan protein dapat diuji dengan cara pembakaran bahan yang diuji atau dengan cara
pemberian larutan tembaga sulfat. Perlu diingat bahwa larutan tembaga sulfat adalah racun , jadi
hati – hatilah jangan sampai tertelan. Bahan makanan yang mengandung protein jika dibakar
akan menghasilkan seperti bau bulu ayam yang terbakar. Bau tersebut menandakan bau protein
yang terbakar. Dalam pemakaian larutan penguji tembaga sulfat , terhadap bahan makanan yang
diuji sebelum diberi larutan air kapur dulu baru kemudian diberi larutan tembaga sulfat. Dengan
pemberian air kapur dan larutan tembaga sulfat akan terbentuk adanya warna ungu. Semakin
gelap warna ungu yang terjadi semakin tinggi kadar protein dalam bahan yang diuji tersebut.

D. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

1. UJI KARBOHIDRAT

Alat dan Bahan:

 Piring plastik 1 buah


 Pipet 1 buah
 Pisang 1 iris kecil
 Apel 1 iris kecil
 Nasi 2 – 3 butir
 Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
 Tahu putih 1 iris kecil
 Margarin seujung sendok
 Biskuit 1 potong kecil
 Tepung terigu 1 sendok kecil
 Gula pasir 1 sendok kecil
 Kentang 1 iris kecil
 Kalium Yodida 0 , 1 M 0 ml

Cara Kerja

1. Uji melalui pembakaran

 Nyalakan lilin , berdirikan di atas gelas ( piring kecil ). Jepitlah bulu ayam dengan
penjepit jemuran atau tabung reaksi , kemudian bakarlah di atas nyala lilin. Amati dan jelaskan
bau yang ditimbulkannya. Gunakanlah bulu ayam terbakar ini sebagai kontrol.

 Jepitlah satu per satu bahan yang akan diuji , kemudian bakarlah di atas nyala lilin.
Bahan yang diuji adalah seledri , kangkung , putih telur , roti , tempe , dan daging ayam. Amati
bau yang ditimbulkannya. Manakah yang baunya seperti bau bulu yang terbakar !

WAKTU DIBAKAR BERBAU


BAHAN SEPERTI BULU
NO AROMA
YANG DIUJI AYAM
LAIN
TERBAKAR
1 Seledri √
2 Kangkung √
3 Putih telur √
4 Roti √
5 Tempe √
6 Daging ayam √

 Buatlah kesimpulan , manakah bahan makanan yang mengandung protein berdasarkan uji
pembakaran!

E. Kesimpulan

Bahan makanan yang mengeluarkan bau seperti bulu ayam yang terbakar pada saat melakukan
proses pembakaran , maka bahan makanan tersebut mengandung protein. Contoh bahan makanan
yang mengandung protein adalah seledri , kangkung , putih telur , tempe , dan daging ayam.

F. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman. 2019. Praktikum IPA di SD. Banten. Universitas Terbuka.


G. FOTO DOKUMENTASI

LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD


MANDIRI 2

Disusun oleh :

NAMA MAHASISWA : DITA ANANDA PUTRI

NIM : 856818212

PROGRAM STUDI S.1 BI PGSD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS TERBUKA

(UPBJJ) BENGKULU

POKJAR ARGA MAKMUR

TAHUM 2023
A. JUDUL PERCOBAAN

Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah (Allium cepa)

B. TUJUAN PERCOBAAN

Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah

C. ALAT DAN BAHAN

1. Neraca Analitik 1 buah


2. Tabung reaksi 14 buah
3. Rak tabung reaksi 1 buah
4. Gelas kimia 1000 mL 7 buah
5. Pengaduk 7 buah
6. Mistar dengan skala mm 1 buah
7. Kertas untuk label secukupnya
8. Air /ledeng/air PDAM secukupnya
9. Bawang merah 14 siung
10. Detergen bubuk 1 gram

D. LANDASAN TEORI

Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menyebabkan meningkatnya kebutuhan hidup


manusia. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya manusia telah memperoleh
banyak manfaat. Dalam upaya mendapatkan manfaat tersebut ternyata ada masalah baru ynag
ditimbulkan. Masalah baru ini dapat mengancam keseimbangan ekosistem (lingkungan)
termasuk manusia, hewan, dantumbuhan yang hidup di dalamnya.

Ada beberapa contoh dari penggunaan bahan-bahan kimia yang dapat mengganggu
keseimbangan ekosistem seperti penggunaan pestisida, deterjen sebagai pembasmi bibit penyakit,
deterjen sebagai pembersih, bleaching (bayclean) sebagai pemutih, dan lainnya. Yang mana
limbah dari penggunaan pestisida dan deterjen dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.

E.PROSEDUR PERCOBAAN

1. Sediakan larutan deterjen serbuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%,


pengenceran 12,5% pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1% serta kontrol yang berupa air
ledeng/air PDAM saja. Lalu simpan larutan yang telah diberi label sebagai berikut:

Label 1 : 100%

Label 2 : 50%

Label 3 : 25%
Label 4 : 12,5%

Label 5 : 6,25%

Label 6 : 3,1%

Label Kontrol : air ledeng/air PDAM saja

2. Cara menyediakan larutan


a) Larutkan 1 gram deterjen bubuk dalam air PDAM hingga 1000ml, kemudian
diberi label 100%
b) Ambil 500ml larutan deterjen 100%, lalu tambahkan air PDAM hingga 1000ml.
beri label 50%
c) Ambil 500ml larutan deterjen 50%, lalu tambahkan air PDAM hingga 1000ml.
beri label 25%
d) Ambil 500ml larutan deterjen 25%, lalu tambahkan air PDAM hingga 1000ml.
beri label 12,5%
e) Ambil 500ml larutan deterjen 12,5%, lalu tambahkan air PDAM hingga 1000ml.
beri label 6,25%
f) Ambil 500ml larutan deterjen 6,25%, lalu tambahkan air PDAM hingga 1000ml.
beri label 3,10%
3. Sediakan bawang merah berukuran sama yang memiliki diameter hampir sama dengan
diameter tabung reaksi sebanyak 14 buah. Kupas kulit epidermis untuk menghindari
bahan kimia tersisa pada kulit epidermis yang berwarna coklat tersebut. Kupas bagian
akar primordial yang berwarna kecoklatan pada bawang merah tersebut. Hati-hati agar
lingkungan primordial tersebut masih tersisa untuk pertumbuhan akar.
4. Isi tabung reaksi dengan larutan deterjen hingga penuh
5. Letakkan bawang merah dengan calon akar primordial menyentuh larutan deterjen
6. Letakkan bawang merah yang lain pada tabung control ( tabung yang berisi air PDAM)
7. Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, dan menambah larutan hingga penuh jika
berkurang
8. Angkat bawang merah setelah 72 jam dan hitung panjang akarnya. Tuliskan hasilnya
pada lembar kerja
9.

10. Hitung hambatan pertumbuhan setiap konsentrasi larutan dengan menggunakan rumus
11. Buat grafik hambatan pertumbuhan
F.HASIL PENGAMATAN

Tabel 2.9

Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah

No. Konsentrasi Rata-rata panjang akar IG (%)


1 Kontrol 4 0
2 3,1 % 3 25
3 6,25 % 2 50
4 12,5 % 1 75
5 25 % 0 100
6 50 % 0 100
7 100 % 0 100

Grafik 2.1

Grafik hambatan pertumbuhan akar bawang merah

G.PERTANYAAN

Berapa konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses pertumbuhan akarnya?
G.PEMBAHASAN

 Dalam kehidupan di bumi selalu terjadi peningkatan kualitas manusia. Hal tersebut
menjadikan kehidupan serba canggih dan instan. Dari kecanggihan dan keinstanan
tersebut menjadi kehidupan lebih maju, akan tetapi dari situ ternyata membuat dampak
negatif bagi kehidupan bahkan terkadang merugikan bagi manusia itu sendiri.
 Pencemaran lingkungan merupakan masuknya bahan atau energy dalam lingkungan yang
menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan, baik yang bersifat fisik,
kimiawi, maupun biologi, sehingga mengganggu kesehatan, eksistensi manusia, dan
aktivitas manusia serta organism lainnya.

H.KESIMPULAN

 Dari kegiatan praktikum ini dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran perairan yang
dapat diakibatkan oleh produk industri yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-
hari yaitu deterjen serbuk. Deterjen dalam kadar tertentu dapat mengganggu kehidupan
organisme target maupun non target. Ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan atau
jika semakin parah akan berakibat matinya makhluk hidup tersebut.

I.JAWABAN PERTANYAAN

2. Konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses pertumbuhan akar


bawang merah adalah 50%

J.DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman. 2019. Praktikum IPA di SD. Banten. Universitas Terbuka.

K.FOTO PRAKTIKUM
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD

MANDIRI 3

Disusun oleh :

NAMA MAHASISWA : DITA ANANDA PUTRI

NIM : 856818212

PROGRAM STUDI S.1 BI PGSD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS TERBUKA

(UPBJJ) BENGKULU
POKJAR ARGA MAKMUR

TAHUM 2023
A. JUDUL PERCOBAAN

Rantai makanan, Jaring-jaring Makanan, dan Piramida Ekologi

B. TUJUAN PERCOBAAN

Menentukan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam ekosistem darat
dan ekosistem perairan

C. ALAT DAN BAHAN

1. Alat Tulis
2. Lingkungan sekitar

D, LANDASAN TEORI

Ekosistem merupakan suatu satuan fungsional yang menyangkut proses interaksi dari orgenisme
dengan lingkungannya meliputi aliran,energi, rantai/jaring makanan, siklus biogeokimiawi,
perkembangan dan pengendalian.

Suatu ekosistem terdapat komponen biotik, yang terdiri dari produsen (tumbuhan), konsumen
(hewan), dan dekomposer (pengurai), serta suatu komponen abiotik yang terdiri dari bahan
anorganik, bahan organik, dan kondisi iklim. Dengan demikian setiap ekosistem mempunyai
keenam jenis komponen pembentuknya yang saling berinteraksi.

Ditinjau dari cara terbentuknya, terdapat dua jenis ekosistem yaitu ekosistem alami misalnya
hutan, padang rumput, laut, danau, padang pasir, pantai, dan ekosistem buatan misalnya kolam
ikan, sawah, ladang/kebun, akuarium.

E.PROSEDUR PERCOBAAN

1. Ekosistem darat
a) Perhatikan data pada Tabel 2.2 atau Tabel 2.4 dari percobaan 1 (pilih salah satu).
Buatlah bagan rantai makanan pertama dari komponen biotiknya, mulai dari
tumbuhan sebagai produsen pada urutan pertamanya
b) Tentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen 1 (herbivor) pada urutan kedua.
Selanjutnya tentukan jenis hewan kedua sebagai konsumen 2 (karnivor) pada
urutan ketiga, dan seterusnya.
c) Buat beberapa bagan rantai makanan sesuai dengan urutannya, sehngga semua
jenis tumbuhan maupun hewan yang ada sudah terdapat didalamnya.
d) Dari beberapa rantai makanan yang sudah ada saling berinteraksi, buatlah jaring-
jaring makanannya
e) Bagan semua rantai makanan dan jarng-jaring makanan dibuat pada Gambar 2.1
dan Gambar 2.2 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
f) Dari bagan semua rantai makanan yang ada pada ekosistem ini, kelompokkan
komponen biotiknya ke dalam tingkat trofik. Catat data tersebut pada Tabel 2.7
dalam lembar kerja dibelakang modul ini.
g) Dari data pada tabel 2.7, buatlah bagan piramida ekologinya berdasarkan
kelompok tingkatan trofik komponen biotiknya pada Gambar 2.3 dalam Lemba
Kerja di belakang modul ini.

F. HASIL PENGAMATAN

Ekosistem Darat Rantai makanan 1 :Rumput Ilalang Belalang Katak Burung

Rantai Makanan 2 : Padi Ulat Ayam Ular

Rantai Makanan 3 :Daun Belalang Katak Ular

Bagan Jaring-jaring Makanan

Tingkat trofik komponen biotik pda ekosistem darat

No. Tingkat Trofik Pengurai


1 2 3 4
1 Padi Bakteri
2 Daun Mikrobia
3 Belalang
4 Ulat
5 Tikus
6 Ayam
7 Katak
8 Burung
9 Ular
Piramida Ekosistem Darat

EkosistemPerairan Rantaimakanan1 :

Lumut IkanLele Manusia Rantaimakanan2 :

Lumut Ikan Nila Manusia Rantaimakanan3 :

Lumut Ikan Mas Manusia

Bagan Jaring-jaring Makanan pada Ekosistem Perairan


Tabel Tingkat Trofik biotic pada Ekosistem Perairan

No. Tingkat Trofik Pengurai


1 2 3 4
1 Lumut Bakteri
2 Ikan Mas
3 Ikan Lele
4 Ikan Nila
5 Manusia

Piramida ekosistem perairan

G. PERTANYAAN

1) Komponen apakah yang sama-sama terdapat pada ekosistem daratmaupun ekosistem


perairan? Jelaskan!
2) Ditinjau dari data yang diperoleh, pada ekosistem mana lebih banyak jenis komponen
biotiknya? Mengapa demikian?

H. PEMBAHASAN

Dalam Ekosistem ada rantai makanan yaitu hubungan makan dan dimakan antara makhluk
hidup yang satu dengan yang lainnya. Sebuah Ekosistem akan seimbang dan terjaga
kelestariannya apabila jumlah produsen lebih banyak dibandingkan dengan Konsumen
tingkat 1, konsumen tingkat 1 harus lebih banyak dibandingkan dengan konsumen tingkat 2
dan seterusnya. Struktur trofik tertinggi dari pengamatan di atas adalah Ular dan Burung
Elang pada Ekosistem darat. dan manusia pada ekosistem perairan.

I. KESIMPULAN

Rantai makanan, jaring-jaring makanan,dan piramida makanan merupakan satu kesatuan


berturut-turut yang tidak dapat di pisahkan. Dimana Rantai makanan adalah bagian dari
jaring- jaring makanan. Terbentuknya piramida ekologi karena adanya jaring- jarring
makanan.

J. JAWABAN PERTANYAAN

b) Komponen yang sama yang terdapat dalam ekosistem darat dan perairan adalah
komponen abiotik, yaitu air, tanah dan udara. Hanya saja pada ekosistem darat jumlah
komponen airnya lebih sedikit dibandingkan ekosistem perairan.
c) Ekosistem darat dan ekosistem perairan yang paling banyak komponen biotiknya
adalah ekosistem darat, karena jenis Makhluk hidupnya lebih kompleks.

K.DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman. 2019. Praktikum IPA di SD. Banten. Universitas Terbuka.

L.FOTO PRAKTIKUM

Anda mungkin juga menyukai