Anda di halaman 1dari 6

SOAL LATIHAN UAS

1. Jelaskan Apa yang saudara ketahui mengenai PBB, BPHTB ! (Bobot 15%)
= PBB adalah pajak bumi dan bangunan yang dikenakan atas bumi dan bangunan menurut
UU PBB, misal seperti jalan lingkungan, jalan tol, kolam renang, sawah, rumah, tempat
wisata, tempat usaha dll.
BPHTB adalah bea perolehan atas tanah bangunan atau suatu pajak yang dikenakan atas
“perolehan” tanah dan bangunan, misal seperti karena perolehan hak (jual beli, hibah, waris,
dll) dan pemberian hak baru.

2. PT Alam (Non API) melakukan impor mesin dari Korea dengan perincian sebagai berikut:
- Harga Mesin US $ 950.000
- Asuransi US $ 85.000
- Ongkos Kirim US $ 15.000
- Bea Masuk 30% dari harga mesin
- PPN 10% dari nilai impor
- Pungutan di Pelabuhan US $7.000
Informasi tambahan untuk perhitungan harga perolehan mesin :Ongkos angkut dari
pelabuhan ke gudang perusahaan US 2.000; Biaya Pemasangan sebesar US $ 3.000 Kurs
US $ = Rp. 14.250 Mesin tersebut dijual ke PT Semesta dengan harga jual 120% dari
harga perolehan.
Diminta : Hitunglah nilai impor, PPh 22 Impor, dan harga perolehan mesin! (Bobot 10%)

3. PT Abadi membayar sewa gedung dan sewa gudang masing-masing sebesarRp.340.000.000,-


dan Rp. 400.000.000 kepada PT Gedung Lama dan Haji Nawi pada tanggal 1 Juni 2018. Nilai
sewa tersebut adalah untuk masa sewa 18 bulan terhitung mulai tanggal 1 Juli 2018. Atas
nilai sewa tersebut telah dibebankan sebagai biaya pada SPT PPh Badan tahun 2018 masing-
masing sebesar Rp. 80.000.000,- dan Rp. 100.000.000,-. Sebagian gudang disewakan kembali
pada pihak lain senilai Rp. 20.000.000 per bulan selama 4 bulan di tahun 2015 kepada Haji
Badru, seorang petani untuk menimbun kacang hasil panennya.
Diminta : Hitunglah PPh yang harus dipotong dan harus disetor PT Abadi (Bobot 10%)
4. PT Rotan merupakan industri pengolahan rotan yang menjual hasil industri rotannya berupa
kursi rotan dengan tujuan ekspor dan penjualan dalam negeri. Transaksi yang ada selama
Januari 2018 sebagai berikut:
a. Membayar pembelian rotan mentah dari H. Asmui (pedagang pengumpul) sebesar Rp.
200.000.000,- (termasuk PPN)
b. Menerima Pembayaran atas penjualan kursi rotan kepada Pemda Kalimantan Timur senilai
Rp. 300.000.000,- (tidak termasuk PPN)
c. Mengimpor bahan baku penguat rotan dari Australia dengan nilai Impor sebesar (Rp.
50.000.000,- (tidak termasuk PPN) dengan Angka Pengenal Impor
d. Menerima pembayaran atas penjualan kursi rotan dari Pertamina unit Balikpapan senilai
Rp. 50.000.000,- (tidak termasuk PPN)
e. Menerima Tagihan dari PT Jasa Sewa Mesin atas pemakaian mesin sebesar Rp. 35.000.000
(termasuk PPN) dan dibukukan sebagai hutang.
f. Membayar Jasa Kebersihan kepada PT Clean sebesar Rp, 40.000.000,- tagihan bulan
Januari 2018 (Tidak termasuk PPN)
g. Membayar Jasa Konsultan kepada Firma Kunto dan Rekan sebesar 45.000.000,- (Termasuk
PPN)
h. Membayar atas pembelian kertas dari TOKO ABC sebesar Rp. 3.000.000,-
Diminta : Hitunglah PPh yang harus dipotong dan harus disetor PT Abadi (Bobot 20%)

5. PT Mufida di Jakarta memperoleh penghasilan neto dalam tahun 2011 sebagai berikut:
a. Di Australia memperoleh penghasilan (laba) Rp. 2.500.000.000,- dengan tarif pajak sebesar 35%
b. Di Singapura, memperoleh penghasilan (laba) Rp. 1.500.000.000,- dengan tarif pajak 25%
c. Di Hongkong menderita kerugian Rp. 1.250.000.000,-
d. Penghasilan usaha di dalam negeri Rp. 1.000.000.000,- (Rugi)
Diminta : Hitunglah PPh Badan yang masih harus dibayar! (bobot 20%)
6. Pak Denis membeli dua unit apartemen tipe 150 dan 120, dimana apartemen tersebut mempunyai
data sebagi berikut
Luas tanah seluruhnya 5.000 m2 NJOP (Rp. 4.200.000 per m2)
Bangunan hunian terdiri dari 2 (dua) tipe, yaitu :
Tipe 120: 100 unit, NJOP (Rp. 3.500.000 per m2)
Tipe 150: 100 unit; NJOP (Rp. 3.800.000 per m2)
Bangunan sarana terdiri dari:
Jalan lingkungan: 300 m2, NJOP (Rp. 900.000 per m2)
Parkir 2.000 m2, NJOP (Rp. 1.023.000 per m2)
Kolam renang 600 m2, NJOP (Rp. 1.568.000 per m2)
Lift 1.500 m2, NJOP (Rp. 1.956.000 per m2)
Harga pasar NPOP dari satu unit apartemen adalah Rp. 300.000.000
Diminta : Hitunglah BPHTB yang harus dibayar oleh Pak Denis apabila NPOPTKP diasumsikan sebesar
Rp. 50.000.000
7. Rumah susun di daerah Jakarta diketahui dengan data sebagai berikut
Luas tanah 4.000 m2, NJOP (Rp. 3.800.000 per m2)
Luas Bangunan 10.200 m2, terdiri atas:
Tipe 21, 200 unit = 4.200 m2 (NJOP Rp. 4.300.000 per m2)
Tipe 36, 100 unit = 3.600 m2 (NJOP Rp. 6.300:000 per m2)
Tipe 48, 50 unit = 2.400 m2 (NJOP Rp. 8.300.000 per m2)
Fasilitas (gang, tangga, ruang pertemuan dil-1.500 m2 (NJOP Rp. 1.300.000 per m2)
Lingkungan (jalan, taman, tempat parkir, dll-1.200 m2 (NJOP Rp. 1.500.000 per m2)
Diminta : Hitunglah PBB terutang untuk masing-masing tipe?
SOAL LATIHAN UAS
1. ITUNGAN (Bobot 40)
PT Teknika bergerak di bidang perdagangan spare part alat-alat berat. Berikut ini beberapa kejadian
dalam tahun 2005:
1. Pada tanggal 26 Februari 2005, PT Teknika mengimpor berbagai jenis spare part dari Jepang
senilai FOB USD170.000. Freight dan asuransi atas impor tersebut masing- masing sebesar 6%
dan 1% dari FOB. PT Teknika adalah importir dengan API dan membayar Bea Masuk sebesar
20%. (kurs USD1 = Rp8.200) (Bobot 15)
2. Pada bulan April 2005, PT Teknika menerima pembayaran dari Bendaharawan Direktorat
Jenderal Cipta Karya atas pembelian berbagai spare part alat berat. Nilai tagihan kepada
Bendaharawan Direktorat Jenderal Cipta Karya yang diajukan oleh PT Teknika sebesar
Rp424.600.000 (bersih setelah memperhitungkan semua pajak yang terutang). (Bobot 15)
3. PT Teknika membayar sewa gedung dan sewa gudang masing-masing sebesar Rp240.000.000
dan Rp300.000.000 kepada PT Gedung Baru dan Haji Rawi pada tanggal 1 Juni 2005. Nilai sewa
tersebut adalah untuk masa sewa 18 bulan terhitung mulai tanggal 1 Juli 2005. Atas nilai sewa
tersebut telah dibebankan sebagai biaya pada SPT PPh Badan tahun 2005 masing-masing
sebesar Rp80 juta dan Rp100 juta. Sebagian gudang disewakan kembali pada pihak lain senilai
Rp10 juta per bulan selama 3 bulan di tahun 2005 kepada Haji Somad, seorang petani, untuk
menimbun kacang hasil panennya.(Bobot 10)
Diminta: Hitunglah PPh yang harus dipotong dan harus disetor PT Teknika! (Bobot 30)

2. PT Baja Hitam produsen baja, dalam bulan April 2006 menjual kepada agen CV Dagang Baja senilai
USD72.000 (kurs bulan April USD1 = Rp8.760). Pada bulan yang sama CV Dagang Baja menjual baja
produk PT Baja Hitam kepada PT Bangun Rumah senilai Rp132 juta (termasuk PPN) dan Toko
Bangunan Mujur Jaya sebesar Rp99 Juta (termasuk PPN) serta melakukan penyerahan kepada Dinas
Pekerjaan Umum DKI Jakarta sebesar Rp80 Juta (belum termasuk PPN).
Berdasarkan fakta di atas, siapa yang harus melakukan pemungutan PPh Pasal 22 dan berapa
besarnya PPh Pasal 22 yang harus dipungut? (Bobot 10)

3. PT A merupakan pemilik gedung "Pencakar Langit". PT B sebuah perusahaan event organizer


menyewa lahan parkir disamping gedung tersebut untuk penyelenggaraan pameran satu hari alat-
alat kesehatan. Sebanyak 20 peserta pameran masing-masing memasang spanduk dan umbul-
umbul di sekitar lokasi pameran dan menyediakan segala perlengkapan termasuk meja dan kursi
untuk peserta pameran. Jelaskan aspek PPh dari transaksi di atas! (Bobot 20)

4. (Bobot 15) Pak Indra Gunawan seorang pengusaha, telah memperoleh izin mencetak tanda lunas
bea meterai dengan sistem komputerisasi. Permeteraian dokumen setiap harinya sebanyak 100
dokumen dan satu bulan diasumsikan 25 hari kerja. Pada tanggal 30 Juni 2006, saldo pembayaran
bea meterai di muka tinggal Rp8.000.000.
Pertanyaan:
a. Apa yang harus dilakukan oleh Pak Indra agar dapat menggunakan sistem komputer untuk
melakukan permeteraian dokumen di kantornya?
b. Apabila Pak Indra tetap melaksanakan permeteraian dokumen sampai dengan akhir bulan Juli
2006 tanpa memohon izin kepada Direktur Jenderal Pajak, berapa sanksi adminstrasi yang harus
dibayar oleh Pak Indra?
5. (Bobot 15) Pada tanggal 10 Januari 2000, Tn. Takasimura dari Jepang dan Tn. Melekbea dari
Indonesia membuat suatu perjanjian kerja sama di Jepang dalam bidang perdagangan. Bea meterai
telah dilunasi di Jepang menurut UU Bea Meterai Jepang. Oleh karena sesuatu dan lain hal, pada
tanggal 10 Desember 2005 Tn. Takasimura menggugat Tn. Melekbea di Pengadilan Negeri Jakarta
Barat karena Tn. Melekbea ingkar janji terhadap perjanjian dagang tersebut.
Pertanyaan :
a. Kapan saat terutang bea meterai atas dokumen tersebut?
b. Apa sarana yang digunakan untuk melunasi bea meterai atas dokumen tersebut ?
c. Bagaimana cara pelunasan bea materai atas dokumen tersebut?
d. Siapa yang harus melunasi bea meterai dan berapa besar bea meterai yang harus dilunasi?

6. PT Rambung Sialang Estate, sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara,
disamping menanam kelapa sawit juga menanam tanaman tumpeng sari berupa nanas di sela-sela
pohon kelapa sawit tersebut. PT Rambung Sialang Estate menguasai bumi dan bangunan sebagai
berikut.
Bumi (Tanah):
1. Area Produktif (Area Kebun):
A. Usia tanaman sawit 3 tahun: 100 ha, Kelas A.42
Standar investasi: Rp4.123.000/ha
Standar investasi nanas (1 tahun): Rp9.663.000/ha
B. Tanaman sudah menghasilkan (sawit): 300 ha, Kelas A.42
Standar investasi: Rp5.784000/ha
Standar investasi nanas: Rp14.430.000/ha
2. Area Emplasemen:
A. Kantor: 0,5 ha, Kelas A.36
B. Gedung: 1 ha, Kelas A.37
C. Pabrik: 2 ha, Kelas A.37
D. Perumahan: 2 ha, Kelas A.36

Bangunan:
1. Kantor: 1000 m2, Kelas A.4
2. Gudang: 2000 m2, Kelas A.6
3. Pabrik: 5000 m2, Kelas A.8
4. Perumahan: 1.200 m2, Kelas A.4

Pertanyaan:
Hitung PBB tahun 2006 atas perkebunan tersebut apabila NJOPTKP adalah Rp10 juta.

Anda mungkin juga menyukai